Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA

ANTARA
PT. MANDIRI RAKSA ADHIPRAMANA
DAN
CV. TRI MUSTIKA LESTARI

No. I / MRA-TML / VII / 2019

Perjanjian Kerja ini dibuat dan ditandatangani pada hari Kamis tanggal sebelas bulan Juli tahun dua
ribu sembilan belas (11-07-2019) oleh dan antara :

NAMA : PT. MANDIRI RAKSA ADHIPRAMANA


ALAMAT : Jl. Beringin Blok F 25/27 Perum ALAM ASRI RT 008 RW 003
Desa Gereba Kec. Kramatmulya Kab. Kuningan
TELP / FAX :-
Dalam hal ini diwakili oleh YUDI KRISTIANTO dalam kapasitas dan kedudukannya sebagai Direktur
Utama, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut Pihak Pertama.

Dan
NAMA : CV. TRI MUSTIKA LESTARI
ALAMAT : Dusun Manis RT 01 RW 04 Desa Sindangsari
Kec. Sindangagung Kab. Kuningan
TELP / FAX :-
Dalam hal ini diwakili oleh DENY EFFENDI AMALUDIN dalam kapasitas dan kedudukannya sebagai
Direktur, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak) dengan
ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

A. Bahwa Pihak Pertama bermaksud untuk memberikan Pekerjaan Pembangunan Unit Rumah
Perumahan Pesona Pelangi Residence, Kab. Kuningan kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua
menyatakan sanggup untuk melaksanakan pekerjaan ini, dan selanjutnya akan melaksanakan
pekerjaan ini.

B. Bahwa dengan demikian Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melakukan
Perjanjian Kerja guna melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Unit Rumah di lokasi Perumahan
Pesona Pelangi Residence, Kab. Kuningan sesuai dengan lingkup dan jenis pekerjaan dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana yang tertera dan diatur di dalam Perjanjian Kerja ini.

Oleh karenanya, berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Para Pihak dengan ini mengikatkan diri dan
membuat Perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
DEFINISI

Dalam Perjanjian ini, kata-kata dan ungkapan berikut mempunyai arti sebagaimana yang didefinisikan
disini, kecuali bila ditentukan lain secara spesifik atau bila dalam konteks kalimat yang tertentu :

“BERITA ACARA : adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak
OPNAME melalui wakil-wakilnya yang sah yang menyatakan bahwa material,
PEKERJAAN” pekerjaan telah diperiksa dengan baik sesuai dengan persyaratan Perjanjian
ini dan siap ditagihkan ke Pihak Pertama.
“BERITA ACARA : adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak
SERAH TERIMA melalui wakil-wakilnya yang sah diatas materai secukupnya yang
1
(BAST)” menyatakan bahwa Pekerjaan telah terpenuhi secara keseluruhan dan
berfungsi dengan baik sesuai dengan persyaratan Perjanjian ini.
“GAMBAR” : adalah gambar, peta, rancangan dan sketsa yang terlampir dalam Perjanjian
ini atau yang diserahkan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, termasuk
modifikasi dari gambar tersebut yang telah disetujui oleh Pihak Pertama.
“HARI/MINGGU/ : berarti Hari, Minggu dan Bulan pada kalender Internasional.
BULAN”
“HARGA : adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada
PERJANJIAN” Pihak Kedua untuk pemenuhan seluruh tanggung jawab Pihak Kedua untuk
menyelesaikan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini.
“PEKERJAAN” : Adalah semua kegiatan yang tercangkup dalam Perjanjian ini.
“PEMILIK” : berarti PT. MANDIRI RAKSA ADHIPRAMANA atau petugas yang ditunjuk dan
diberi kuasa untuk itu.
“PROYEK” : berarti semua kegiatan Pekerjaan Pembangunan Unit Rumah di lokasi
Perumahan Pesona Pelangi Residence, Kab. Kuningan.
“SPESIFIKASI : adalah persyaratan teknis termasuk didalamnya modifikasi yang dianggap
TEKNIS” perlu dan disetujui oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua sampai selesainya
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
“TANGGAL EFEKTIF” : adalah tanggal dimana Perjanjian Kerja ini ditandatangani oleh Para Pihak.

Pasal 2
RUANG LINGKUP DAN JENIS PEKERJAAN

Pihak Kedua telah menerima pekerjaan dari Pihak Pertama, yaitu untuk melaksanakan Pekerjaan
Pembangunan Unit Rumah di lokasi Perumahan Pesona Pelangi Residence, Kab. Kuningan, dengan lingkup
pekerjaan sebagaimana seperti yang tercantum pada lampiran 1 pada Perjanjian Kerja ini, yang meliputi
tapi tidak terbatas pada pekerjaan–pekerjaan :

1. Mengerjakan Pembangunan Unit Rumah ;


2. Pengadaan semua peralatan, material dan personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
3. Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan personil.
4. Pengurusan izin yang diperlukan untuk masuk ke lokasi kerja untuk semua peralatan dan material
termasuk koordinasi dengan aparat dan masyarakat sekitarnya.
5. Mengantisipasi serta menyelesaikan seluruh biaya-biaya yang timbul akibat pekerjaan dilapangan, dan
biaya-biaya lainnya yang timbul sampai dengan pekerjaan selesai.
6. Menyiapkan jadwal pelaksanaan untuk masing-masing tahapan.

Pelaksanaan semua pekerjaan sebagaimana termaksud dalam Pasal 2 Perjanjian Kerja ini harus
mendapatkan persetujuan dari Pemilik setelah dikoordinasikan dengan Pihak Pertama.

Pasal 3
HARGA PEKERJAAN DAN VOLUME

1. Harga Perjanjian. Harga Perjanjian atas Pekerjaan ini bersifat harga satuan tetap dan lumpsum
berdasarkan Bill of Quantity sebagaimana terlampir yaitu sebesar Rp. 49.500.000,- (empat puluh
sembilan juta lima ratus ribu rupiah) setiap unit rumah.
2. Unit rumah yang dibangun secara keseluruhan adalah sebanyak 124 (seratus dua puluh empat) unit.
3. Spesifikasi. Adapun detail spesifikasi pekerjaan sesuai gambar dan kontrak antara Pihak Pertama
dengan Pihak Kedua.
4. Pekerjaan Tambah Kurang. Dalam hal terjadi Pekerjaan Tambah dan/atau Kurang terhadap item
pekerjaan, maka harga Pekerjaan Tambah dan/atau Kurang dimaksud diperhitungkan atas dasar
harga satuan yang diajukan oleh Pihak Kedua & disetujui oleh Pihak Pertama. Bila pekerjaan Tambah
merupakan item pekerjaan baru yang telah disetujui Pihak Pertama maka Pihak Kedua mengajukan
harga satuan baru berikut analisa harga satuan kepada Pihak Pertama untuk mendapatkan

2
persetujuan. Pekerjaan Tambah atau Kurang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.3 Perjanjian ini
akan diatur lebih lanjut dalam Addendum Surat Perjanjian.
4. Harga Satuan; Non-Eskalasi. Para Pihak sepakat bahwa harga satuan bersifat tetap dengan merujuk
kepada harga penawaran Pihak Kedua dan tidak akan diadakan perubahan apapun dikemudian hari
selama pelaksanaan Pekerjaan. Perubahan atas harga satuan material hanya dimungkinkan sebagai
akibat adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah di bidang moneter.

Pasal 4
PEMBAYARAN

1. Pembayaran Down Payment (DP) sebesar 20% dari Harga Perjanjian sebagaimana termaksud dalam
Pasal 3 ayat 1 Perjanjian ini, dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua , setelah Para Pihak
menanda tangani Perjanjian Kerja ini.
2. Pembayaran berikutnya dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, berdasarkan Progress atau
Opname Pekerjaan per 2 (dua) Minggu, yang menjadi dasar adalah pemeriksaan/opname aktual di
lapangan yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara Opname Pekerjaan yang ditanda tangani dan
disetujui oleh Para Pihak .
3. Semua pembayaran dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua melalui Bank dengan teknis
pembayaran yang disepakati Para Pihak.

Pasal 5
SYARAT PEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Khusus untuk pembayaran Down Payment (DP), Pihak Kedua mengajukan surat tagihan asli kepada
Pihak Pertama dengan cukup melampirkan salinan Perjanjian Kerja ini.
2. Pihak Kedua mengajukan surat tagihan asli kepada Pihak Pertama dengan melampirkan Berita Acara
Opname Pekerjaan yang telah disetujui Pihak Pertama.
3. Pembayaran dilakukan 7 (tujuh) hari kalender setelah kelengkapan dokumen pembayaran diterima
oleh Pihak Pertama sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Perjanjian Kerja ini.

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

Pihak Pertama wajib menjamin dan mengikatkan diri dan melaksanakan dan memenuhi ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
1. Pihak Pertama berhak dan berwenang penuh untuk meminta konfirmasi atau laporan dari Pihak
Kedua dari waktu ke waktu mengenai progress dan hal-hal yang berkaitan dengan Perjanjian Kerja
ini untuk kepentingan Pihak Pertama, dan untuk kepentingan itu Pihak Pertama dapat dan berhak
pula melaksanakan pemeriksaan silang dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang dari
Pihak Kedua dan atau pihak-pihak yang berkaitan di dalam Perjanjian Kerja ini.
2. Pihak Pertama berhak untuk tidak melanjutkan kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Kerja ini
bilamana Pihak Kedua tidak dapat memberikan bukti-bukti pendukung mengenai kemajuan pekerjaan
dan laporan kemajuan pekerjaan ( progress) sampai dengan jangka waktu yang ditetapkan didalam
Perjanjian Kerja ini.

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

Pihak Kedua wajib, menjamin dan mengikatkan diri untuk melaksanakan dan memenuhi ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

3
1. Mempersiapkan dan menatalaksanakan setiap dan seluruh syarat dan ketentuan yang telah dan akan
ditetapkan oleh Pihak Pertama sehubungan dengan Perjanjian Kerja ini, sehingga Perjanjian Kerja ini
sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku serta tidak melawan hukum.
2. Mempersiapkan setiap dan seluruh syarat beserta dokumen pendukung dalam setiap progress
pembayaran dan/atau laporan kemajuan pekerjaan untuk diserahkan kepada Pihak Pertama
sehubungan dengan mekanisme pembayaran sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dan 5 Perjanjian
Kerja ini.
3. Melaksanakan dan memenuhi seluruh syarat dan ketentuan yang telah dan/atau akan ditetapkan
Pihak Pertama sehubungan dengan proyek pada Perjanjian Kerja ini sehingga proyek pada Perjanjian
Kerja ini berhasil mencapai tujuannya; mengkoordinasikan, menginformasikan dan melaporkan hal-
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pemenuhan kewajiban Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama dan/atau wakil yang ditunjuk secara sah oleh Pihak Pertama.

Pasal 8
PERNYATAAN DAN JAMINAN PIHAK KEDUA

Pihak Kedua dengan ini menyetujui, menyepakati, dan mengikatkan diri bahwa dalam rangka pelaksanaan
dan pemenuhan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja ini, dengan ini menyatakan
dan menjamin Pihak Pertama terhadap hal-hal sebagai berikut :

1. Pihak Kedua adalah badan hukum yang sah didirikan dan dijalankan berdasarkan serta tunduk pada
hukum dan perundang-undangan Negara Republik Indonesia, telah dan/atau akan melakukan
kewajiban-kewajibannya sebagai badan hukum yang sah dan karenanya sah dan berhak untuk
membuat, menandatangani, dan melangsungkan Perjanjian Kerja ini.
1. Pihak Kedua telah mendapatkan dan/atau akan mengupayakan persetujuan-persetujuan atau
perijinan-perijinan penting yang diperlukan dan dipersyaratkan sehubungan dengan pemenuhan dan
kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Pihak Kedua, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam rangka Perjanjian Kerja ini, dan karenanya membebaskan dan melepaskan Pihak Pertama
termasuk namun tidak terbatas pada pengurus (Direksi dan Komisaris), pejabat dan karyawan, para
pemegang saham, konsultan independen Pihak Pertama serta pihak-pihak terkait atau terafiliasi
lainnya, dari tuntutan atau gugatan hukum pihak manapun termasuk timbulnya kerugian sehubungan
dengan hal itu yang disebabkan oleh ketidakbenaran pernyataan-pernyataan, jaminan-jaminan, dan
atau ketidaksanggupan yang diberikan atau dilakukan oleh Pihak Kedua.
2. Melaksanakan dan menyelesaikan setiap dan seluruh ruang lingkup kegiatan dan tahapan-tahapan
dalam Perjanjian Kerja ini dengan sebaik-baiknya dan dalam tingkat profesionalisme yang tinggi dan
dapat dipertanggungjawabkan, semata-mata untuk kepentingan dan kemanfaatan Pihak Pertama.
3. Melaksanakan dan menyelesaikan setiap dan seluruh tugas, tanggung jawab dan kewajibannya untuk
melaksanakan pemenuhan atas kewajiban keuangannya yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian
Kerja ini dan segala akibatnya, termasuk namun tidak terbatas pada kewajiban-kewajibannya untuk
bertanggung jawab dalam bentuk apapun terhadap : biaya-biaya transportasi, tenaga kerja,
administrasi dan ijin-ijin setiap dan seluruh hal-hal yang berkaitan dengan dan atau yang akan timbul
dalam setiap dan seluruh pelaksanaan Perjanjian Kerja ini.
4. Melaksanakan dan menyelesaikan setiap dan seluruh hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran,
ketertiban, dan kelengkapan pendokumentasian secara sah yang diperlukan dan disyaratkan oleh
PIHAK PERTAMA ataupun pihak dan instansi pemerintah yang berwenang sehubungan dengan
Perjanjian Kerja ini, termasuk namun tidak terbatas untuk mengadakan dan menyelenggarakan setiap
dan seluruh pembukuan, pencatatan, pengadministrasian, pelaporan dan pendokumentasian yang
transparan dan bertanggung jawab sesuai dengan Perjanjian Kerja ini.
5. Mengadakan, melaksanakan, melakukan, mengerjakan, menyelesaikan, memenuhi setiap dan seluruh
tugas, tanggung jawab dan kewajibannya untuk melaksanakan prosedur koordinasi dengan Pihak
Pertama atau pihak ketiga manapun yang ditunjuk dan disetujui oleh Pihak Pertama setiap waktu dan
dari waktu ke waktu sebagaimana mestinya yang mengakibatkan dan menjadikan secara langsung
atau tidak langsung terpenuhinya dan tercapainya maksud dan tujuan dasar Perjanjian Kerja ini.
6. Melaksanakan dan menyelesaikan setiap dan seluruh hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk namun tidak terbatas pada kepatuhan atas peraturan perundang-undangan yang

4
dikeluarkan dan diberlakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, departemen teknis, instansi, badan
dan atau pejabat pemerintah yang berwenang.
7. Jaminan dari Pihak Kedua. Pihak Kedua menjamin bahwa pekerjaan tersebut akan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini. Pihak Kedua bertanggung jawab atas
segala kerugian yang timbul akibat kesalahan dari perangkat, perlengkapan atau lainnya yang
dipergunakan oleh Pihak Kedua.
8. Kerusakan dalam jaminan. Apabila selama jaminan pemeliharaan, sejak serah terima pertama timbul
kerusakan karena kesalahan rancangan yang disebabkan oleh kelalaian kerja, maka Pihak Kedua
wajib memperbaiki dan atau menggantinya dengan yang baru atas biaya Pihak Kedua.

Pasal 9
CIDERA JANJI DAN PEMULIHAN HAK-HAK

1. Para Pihak dengan ini saling menyetujui dan menyepakati serta mengikatkan diri bahwa dalam hal
salah satu Pihak di dalam Perjanjian Kerja ini mengalami cidera janji ( wan prestasi) untuk sebagian
atau seluruhnya, maka Pihak lainnya berhak dan berwenang penuh secara sah untuk
mempertahankan, melindungi, menjaga, mengembalikan dan mendapatkan setiap dan seluruh hak-
hak dan kepentingan-kepentingannya dari setiap dan seluruh kelalaian, kegagalan, ketidaktaatan,
kesalahan, yang dilakukan oleh Pihak lainnya dalam bentuk apapun.
2. Terhadap cidera janji (wan prestasi) yang dilakukan oleh Pihak Kedua, Pihak Pertama berhak dan
berwenang penuh untuk :
a) Mengajukan tuntutan atau gugatan hukum dan ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Pihak
Kedua secara sah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja ini, setiap dan
seluruh tahapan dalam Perjanjian Kerja ini yang dibuat, ditandatangani dan dilangsungkan oleh
dan antara Para Pihak,
b) Menahan, menunda dan atau tidak memberikan hak-hak Pihak Kedua dalam bentuk apapun
berdasarkan dan sesuai dengan Perjanjian Kerja ini, setiap dan seluruh perjanjian dan
kesepakatan yang dibuat, ditandatangani dan dilangsungkan oleh dan antara Para Pihak, sampai
dengan Pihak Kedua dengan itikad baik berusaha memulihkan, memperbaiki, mengembalikan
dan/atau merehabilitasi atau dalam bentuk apapun yang dapat dipersamakan dengan hal
tersebut; setiap dan seluruh akibat dari cidera janji ( wan prestasi) yang dilakukan oleh Pihak
Kedua, secara sebagaimana mestinya dan dapat diterima serta disetujui oleh Pihak Pertama.
c) Mencari, mengganti, menunjuk dan memerintahkan pihak ketiga lainnya untuk menggantikan
kedudukan Pihak Kedua, dimana setiap dan seluruh biaya-biaya yang timbul dan dikeluarkan oleh
Pihak Pertama dalam bentuk apapun sehubungan dengan penggantian Pihak Kedua dimaksud
(termasuk namun tidak terbatas, atas biaya-biaya dan pengeluaran operasional), sepenuhnya
merupakan tanggung jawab dan beban Pihak Kedua tanpa terkecuali.

Pasal 10
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Pekerjaan pembangunan per unit rumah diselesaikan dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari
kalender.
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan seperti yang tercantum dalam pasal 10.1. tidak dapat
ditambah, kecuali terjadi keadaan memaksa ( Force Majeure) atau hal-hal lain yang bukan
merupakan kesalahan Pihak Kedua yang dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian
pekerjaan. Hal-hal tersebut harus dapat dibuktikan oleh Pihak Kedua dan mendapat persetujuan dari
Pihak Pertama.

Pasal 11
PERALATAN KERJA

1. Pihak Kedua wajib menyediakan peralatan kerja dan alat komunikasi serta peralatan lain yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini.

5
2. Pihak Kedua bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua peralatan kerja yang dipakai baik
mekanik atau elektrik dalam pekerjaan ini dalam kondisi baik dan layak pakai serta sesuai untuk
tujuan penggunaannya.
3. Pihak Kedua harus memastikan apabila pekerjaan yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini
menggunakan alat berat/ peralatan khusus, maka operator alat berat/ alat khusus tersebut harus
bersertifikasi resmi dan masih berlaku. Semua salinan dokumen tersebut harus diserahkan oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama sebelum inspeksi sebagaimana diatur dalam Pasal 12.3 Perjanjian ini
dilakukan.
4. Apabila peralatan kerja tersebut tidak sesuai dengan syarat – syarat yang telah ditentukan, maka
Pihak Pertama berhak menolak peralatan kerja tersebut dengan pemberitahuan secara tertulis
kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua wajib untuk segera mengeluarkan dan mengganti peralatan
kerja yang ditolak tersebut dari lokasi pekerjaan.

Pasal 12
LAPORAN

1. Pihak Kedua wajib membuat laporan tertulis mengenai setiap pekerjaan secara berkala per 2 (dua)
mingguan mengenai pelaksanaan pekerjaan serta segala sesuatunya yang wajib dan berhubungan
dengan Pekerjaan sebagaimana yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini. Laporan tersebut harus
memuat hal-hal yang penting untuk disampaikan kepada perwakilan yang berwenang dari Pihak
Pertama.
2. Pihak Kedua wajib membuat dan menyerahkan kepada Pihak Pertama foto-foto dokumentasi
pekerjaan secara berkala untuk hasil pekerjaan dalam satu bulan sampai dengan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini selesai.

Pasal 13
PENGALIHAN PEKERJAAN

Pihak Kedua tidak dibenarkan memindahtangankan seluruh dan/atau sebagian Perjanjian Kerja ini kepada
pihak yang lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama. Apabila dalam pelaksanaan
Perjanjian Kerja ini Pihak Kedua memindahtangankan sebagian dan/atau seluruh pekerjaan sebagaimana
termaksud dalam Perjanjian Kerja ini kepada pihak lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak
Pertama, maka Pihak Pertama berhak memutuskan Perjanjian Kerja ini secara sepihak tanpa ganti rugi
apapun kepada Pihak Kedua.

Pasal 14
FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud Force Majeure ialah kejadian-kejadian diluar kemampuan kedua belah pihak untuk
mengatasinya, termasuk tapi tidak terbatas berupa kejadian-kejadian sebagai akibat dari Peraturan
Pemerintah baik Pusat maupun Daerah, Banjir, Gempa Bumi, Kebakaran, Huru-hara, Keadaan Darurat
Perang baik diumumkan atau tidak atau kejadian-kejadian lain yang dapat mengakibatkan
keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini.
1. Dalam hal terjadi kondisi Force Majeure, maka Pihak Kedua wajib memberi tahu secara tertulis
kepada Pihak Pertama dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak kejadian pada Pasal 17.1. dengan
disertai bukti-bukti pendukungnya.
2. Pihak Pertama dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima pemberitahuan tentang keadaan
Force Majeure ini harus memberi jawaban tertulis kepada Pihak Kedua. Bila keadaan Force Majeure
ini disetujui, maka perpanjangan waktu pelaksanaan akan diberikan sesuai dengan kesepakatan dari
Pemilik.

6
Pasal 15
DENDA KETERLAMBATAN

Apabila penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini melebihi jangka waktu
sebagaimana termaksud dalam Pasal 10, maka Pihak Kedua dikenakan denda keterlambatan sebesar 0,1
% (satu permil) dari Harga Perjanjian sebagaimana tersebut dalam Pasal 3.1 Perjanjian Kerja ini untuk
setiap hari keterlambatan, dengan denda maksimum sebesar 5% (lima persen) dari Harga Perjanjian.

Pasal 16
PEMUTUSAN PERJANJIAN KERJA

1. Pemutusan Perjanjian Kerja ini dapat terjadi karena salah satu atau gabungan dari hal-hal berikut di
bawah ini :
a. Karena kelalaian Pihak Kedua, yaitu :
i) Apabila setelah diberi peringatan tiga kali Pihak Kedua tetap tidak melakukan tindakan-
tindakan atau perbaikan yang diminta dalam peringatan tersebut.
ii) Pihak Kedua belum dapat menyelesaikan pekerjaan dan Pihak Pertama menolak
permohonan perpanjangan waktu yang diajukan oleh Pihak Kedua dengan alasan yang
kuat.
iii) Perhitungan denda maksimum menurut Pasal 15 telah tercapai.
b. Pihak Pertama tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja
ini.
c. Pihak Pertama membatalkan atau menunda pelaksanaan Proyek untuk jangka waktu yang tidak
tertentu.
2. Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian karena alasan sesuai Pasal 16.1.a., Pihak Kedua berhak
mendapat pembayaran dari Pihak Pertama untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai yang dapat diterima oleh Pihak Pertama.
b. Biaya bahan atau material yang telah dibeli dan telah dipergunakan untuk keperluan pekerjaan
sepanjang Pihak Kedua dapat memberi bukti-bukti yang sah tentang pembayaran yang telah
dilakukan dan/atau harus dilakukan oleh Pihak Kedua untuk bahan atau material tersebut dan
bukti tersebut dapat diterima oleh Pihak Pertama.
c. Biaya sewa alat sampai dengan tanggal pemutusan Perjanjian Kerja ini dengan disertai bukti
yang sah dan dapat diterima oleh Pihak Pertama.
1. Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian sesuai dengan alasan pada Pasal 16.1.b maka Pihak Kedua
berhak memperoleh pembayaran sesuai dengan Pasal 16.2.a. sampai 16.2.c. ditambah dengan :
a. Biaya-biaya akibat pemutusan kontrak atau purchase order antara Pihak Kedua dengan supplier
dan sub-kontraktornya bila ada, yang harus disertai bukti yang sah dan dapat diterima oleh
Pihak Pertama.
b. Biaya pembersihan lapangan dan biaya demobilisasi peralatan dan personil Pihak Kedua yang
harus disertai bukti yang sah dan dapat diterima oleh Pihak Pertama.
2. Bila pemutusan Perjanjian sesuai dengan alasan pada Pasal 19.1.c. maka Pihak Kedua berhak untuk
memperoleh pembayaran sesuai Pasal 16.2.a sampai 16.2.c. ditambah dengan biaya demobilisasi
peralatan dan personil dari Pihak Kedua yang harus disertai bukti yang sah dan dapat diterima oleh
Pihak Pertama.

Pasal 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini tunduk dan diinterpretasikan berdasarkan ketentuan hukum peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

7
2. Apabila terjadi perselisihan mengenai pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, Para Pihak sepakat untuk
menyelesaikannya dengan cara musyawarah.
3. Apabila perselisihan atau sengketa masih belum dapat diselesaikan dalam kurun waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender, maka Para Pihak dengan ini setuju untuk menyelesaikannya melalui Badan
Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI di Jakarta, dengan mengacu pada peraturan BANI yang
berlaku dan Perjanjian ini.
4. Para Pihak akan menunjuk masing-masing 1 (satu) orang arbiter dalam waktu 15 (lima belas) hari
kalender setelah diterimanya pemberitahuan tertulis mengenai hal tersebut yang dikirim oleh Pihak
Pertama atau Pihak Kedua yang menginginkan penyelesaian secara arbitrase (“Pemberitahuan
Arbitrase”). Jika baik Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat menunjuk arbiter sebagaimana
tersebut diatas, maka arbiter yang ditunjuk baik oleh Pihak Pertama maupun Pihak Kedua akan
menjadi arbiter tunggal untuk penyelesaian perselisihan. Jika Pihak Pertama dan Pihak Kedua masing-
masing telah menunjuk arbiternya, maka kedua arbiter yang ditunjuk harus menunjuk arbiter ketiga
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari  sejak Pemberitahuan Arbitrase yang mana apabila
penunjukkan tersebut gagal dilakukan maka Arbiter ketiga tersebut diangkat oleh Ketua BANI.
5. Para Pihak setuju untuk tunduk dan taat kepada putusan BANI yang bersifat final dan mengikat.
6. Para Pihak dalam Perjanjian ini memilih domisili hukum yang tetap di kantor BANI.

Pasal 18
PERUBAHAN

1. Setiap perubahan dalam Perjanjian Kerja ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan Para Pihak,
disepakati dan ditandatangani oleh Para Pihak dan dilekatkan kepada Perjanjian Kerja ini sebagai
Addendum.
1. Usul perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18.1. ini harus diajukan secara tertulis oleh pihak
yang berkepentingan kepada pihak yang lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum
berlakunya perubahan yang diusulkan.

Demikianlah Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup yang ditandatangani oleh
Para Pihak, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat Para Pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. MANDIRI RAKSA ADHIPRAMANA CV. TRI MUSTIKA LESTARI

YUDI KRISTIANTO DENY EFFENDI AMALUDIN


Direktur Utama Direktur

Anda mungkin juga menyukai