MANAGEMENT
NIM : B1034201005
1. Apa itu globalisasi? Bagaimana dampaknya pada pemasaran? Uraikan argumen Anda.
Jawab: Globalisasi adalah tersebar luasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan
yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak jelas
lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara.
Menurut Selo Soemardjan “globalisasi adalah terbentuknya sebuah komunikasi dan
organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lainnya yang berbeda di seluruh
dunia yang memiliki tujuan untuk mengikuti kaidah-kaidah baru yang sama”.
Hubungan tersebut disebabkan oleh penemuan baru seperti alat elektronik dan
internet.
Anthony Giddens mengemukakan bahwa “semua hal yang terjadi yakni hubungan
sosial akhirnya menjadi intens antar penduduk di dunia ini dan menghubungkan
satu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang menghasilkan dampak timbal balik
antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya sehingga berkembang luas sampai
aspek-aspek kehidupan antara keduanya”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal
sehingga batas antara negara menjadi hilang. Globalisasi didukung oleh berbagai
faktor, seperti perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan,
telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan
berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Misalnya dalam aspek ekonomi,
globalisasi menimbulkan terbentuknya pasar bebas yang membuat perdagangan
antar negara dapat dilakukan lebih bebas.
Globalisasi ekonomi pada intinya adalah suatu kegiatan ekonomi atau perdagangan
internasional yang terintegrasi dan terjadi tanpa batas batasan wilayah negara.
Globalisasi perekonomian ini memudahkan keluar masuknya barang dari dalam
maupun luar negeri. Seiring berjalannya waktu, globalisasi memberikan pengaruh
yang besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi banyak negara.
Pada pemasaran, berikut adalah beberapa dampak dari globalisasi:
• Munculnya sistem pemasaran digital, seperti menggunakan media sosial.
• Adanya kemudahan bagi produsen untuk memasarkan produknya ke luar
negeri.
• Beragamnya saluran yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk melakukan
pemasaran.
• Adanya teknologi yang bisa digunakan untuk menganalisa efektivitas
strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Apa saja risiko yang dihadapi sebuah perusahaan yang mengabaikan faktor sensitivitas
kultural dalam pemasaran global? Jelaskan dengan disertai contoh-contoh spesifik.
Jawab: Perbedaan budaya merupakan faktor yang paling signifikan sekaligus masalah
paling pelik yang dihadapi perusahaan multinasional. Dalam hal ini, komunikasi
mempunyai peran yang sangat penting. Dikarenakan adanya ketidakmampuan
pemasar dalam memahami dan mengapresiasi sebuah perbedaa budaya, maka dari
itu faktor inilah yang kerap kali berujung pada kegagalan pemasaran internasional.
Seperti contoh:
▪ Columbia Pictures, misalnya, pernah melakukan blunder pada tahun 1983
sewaktu membangun movie set di Mesir, yang kemudian berakibat
pelarangan semua film Columbia Pictures di sana. Pihak berwenang di
Mesir merasa dilecehkan dengan sejumlah ketidakakuratan dalam
menggambarkan Mesir di film yang sedang dibuat Columbia Pictures saat
itu, di antaranya aksen Pakistan, busana Maroko, dan perilaku Amerika.
Lebih parah lagi, Presiden Mesir Nasser digambarkan sedang mencium
istrinya di depan publik —sebuah hal yang tabu di Mesir dan sejumlah
negara lainnya.
▪ Sewaktu merayakan pembukaan cabang Hitachi di Amerika (Hitachi
Automotive Products USA, Inc.), gubernur Kentucky menyerahkan bendera
Commonwealth of Kentucky kepada eksekutif Jepang. Setelah membuka
bendera tersebut untuk dipresentasikan kepada para hadirin, eksekutif
Jepang tadi secara sembrono menyeret bendera itu di sepanjang lantai
panggung. Di Jepang (dan di sejumlah negara lainnya), respek yang
diberikan pada bendera tidaklah sebesar di Amerika. Eksekutif Hitachi itu
tidak bermaksud melecehkan bendera Kentucky; ia semata-mata tidak
paham mengenai kultur Amerika dalam hal respek terhadap bendera.
Namun, banyak di antara audiens saat itu (terutama kalangan paruh baya)
yang merasa dilecehkan dengan tindakan eksekutif Hitachi tersebut. Hal-
hal yang kelihatannya sepele, seperti menolak minum kopi, dapat
menimbulkan masalah besar dalam negosiasi bisnis internasional. Pernah
ada eksekutif Amerika yang menolak tawaran minum kopi bersama dari
mitra negosiasi bisnis lokal di Arab Saudi. Tindakan semacam itu dinilai
sangat tidak sopan di Arab Saudi. Sejak itu, proses negosiasinya
berlangsung alot.
▪ Salah satu isu yang tak kalah kompleksnya adalah menyangkut pemberian
hadiah. Di beberapa negara di kawasan Amerika Latin, alat-alat pemotong
(seperti pisau, gunting, dan lain-lain) dan sapu tangan bukanlah barang yang
tepat untuk dijadikan hadiah, karena benda-benda tersebut menyiratkan
pemutusan hubungan atau kemungkinan terjadinya peristiwa menyedihkan.
Sementara itu, di Timur Tengah, tuan rumah akan merasa 'terhina apabila
tamu membawa makanan atau minuman ke rumahnya, karena hadiah
seperti itu dipandang menyiratkan bahwa mereka bukanlah tuan rumah
yang baik. Situasi ini kontras dengan budaya barbeque di Australia, di mana
lazimnya para tamu membawa makanan atau minuman untuk disantap
bersama.
4. Apa saja peluang dan tantangan e-marketing bagi para pemasar? Berikan contoh-contoh
spesifik.
Jawab: Peluang E-Marketing Bagi Para Pemasar
Peluang pemasaran berbasis digital yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan
atau pebisnis adalah mudahnya memilki website dan platform digital lainnya.
Sangat mudah bagi perusahaan atau pebisnis dalam menginformasikan dan
menawarkan produknya ke konsumen baik dari mulai brand, harga, jenis produk,
kualitas produk bahkan kualitas layanan yang prima. Jadi dengan lahirnya
marketing berbasis digital perusahaan sangat mudah untuk memasukkan segala
informasi terkait perusahaan dan produk. Konsumen menjadi lebih mudah dalam
menjangkau informasi karena tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu dan dapat
diakses kapan saja dan dimana saja dibelahan muka bumi ini. Peluang yang sangat
penting bagi perusahaan atau pebisnis adalah bisa melakukan komunikasi secara
langsung dengan konsumen dengan menggunakan berbagai macam platform digital
seperti via fitur live chat dan video conference.
a. SEO (Search Engine Optimization)
Bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya wajib menggunakan
SEO (Search Engine Optimization) pada Era Society 5.0 saat ini. Dengan
menggunakan SEO (Search Engine Optimization), maka website yang
dikembangkan sudah dimiliki dan dengn sendirinya akan teroptimasi
dengan baik dan layak.
Contohnya seperti website yang dikembangkan dipastikan akan lebih
mudah diakses dan ditemukan di Google. Hadirnya SEO (Search Engine
Optimization) nantinya, trafik pengunjung terhadap website yang
dikembangkan akan naik, brand awareness juga akan naik, dan akhirnya
akan berdampak positif terhadap perusahaan dalam memasarkan produknya
dimana tujuan utamanya adalah meningkatkan angka penjualan.
b. Adanya Iklan Online
Peluang paling besar bagi perusahaan dari pemasaran berbasis digital
atau online adalah hadirnya iklan online. Dengan adanya beberapa iklan
online seperti Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, Twitter Ads, dan
lain-lain, perusahaan atau pebisnis bisa langsung menargetkan iklan melalui
penetrasi pasar yang dituju. Tentu saja pemasaran yang berbasis digital
jangkauannya lebih global apalagi platform digital yang digunakan sudah
didukung oleh fitur filter dari segi usia, tempat tinggal, minat dan bakat,
pencarian di internet, hingga demografi. Jadi iklan bisnis yang
dikembangkan oleh perusahaan atau pebisnis bisa mencapai target
konsumen yang tepat.
Contohnya seperti iklan handphone Samsung yang mempromosikan
produk keluaran terbaru mereka, dan memberikan penawaran spesial
melalui semua platform digital, seperti Google Ads, Facebook Ads,
Instagram Ads, Twitter Ads, Youtube Ads, dan lain-lain.