Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

Segmenting Targeting dan Positioning

Disusun oleh :

Kelompok 4

Anggina aulia 1710522070

Yolanda wulandari 1810522005

Adytia Muhammad F 1810412043

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2020/2021


SEGMENTING
Pemasaran Sasaran
Pemasaran sasaran adalah strategi dimana penjual membedakan segmen pasar utama,
menetapkan satu atau lebih dari segmen-segmen sebagai sasaran, serta mengembangkan produk,
dan menyusun program pemasaran yang dibuat untuk setiap segmen yang dipilih. –Kotler

Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi
beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku seragam. Atau proses mengelompokkan
bagian-bagian pasar yang berperilaku sama dari keseluruhan pasar yang beragam.

Pembagian Segmentasi
1. Geografis
Segmentasi geografis adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah
geografik ini atau beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
2. Demografis
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok
– kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat
tinggal, agama, ras dan kebangsaan.
3. Psikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
4. Perilaku
membagi pasar menjadi kelompok homogen dengan dasar pola penggunaan produk,
respon terhadap produk atau pengetahuan terhadap produk tertentu. Pasar dapat dibagi
berdasarkan pada peristiwa atau kejadian tertentu.

Syarat Menentukan Segmentasi


1. Dapat Dukur (Measurable)
Segmentasi pasar haruslah sesuatu yang bisa diukur. Baik itu pengukuran dari segi
luasnya, besarnya atau daya beli dari konsumen kepada segmen pasar tersebut.
2. Besar (Substantial)
segmen pasar haruslah besar. Tujuannya agar dapat memberikan keuntungan saat
dilayani oleh sebuah perusahaan tertentu.
3. Dapat Diakses (Accessible)
Syarat dari segmentasi pasar selanjutnya adalah dapat diakses dan dijangkau. Artinya,
strategi pemasaran yang ditetapkan bisa dilakukan dan dapat melayani segmen pasar
tersebut dengan maksimal.
4. Dapat Dibedakan (Differentiable)
Segmen pasar yang ada harus dapat dibedakan dengan jelas antara satu segmen dengan
segmen yang lainnya.
5. Dapat Diambil Tindakan (Actionable)
Segmentasi pasar juga harus bisa dilayani dan dijangkau oleh sumber daya yang dimiliki
sebuah perusahaan.

Tujuan Segmentasi Pasar


adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.

Manfaat Segmentasi Pasar


a. Perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
penjualan
b. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
c. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
d. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
e. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-
periode dimana reaksi pasar cukup besar.

Prosedur dan Proses Segmentasi


1. Survei
Tahap survei merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion
atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku. Ada survei secara langsung dan suvei
secara tidak langsung.
2. Analisa
Tahap analisa merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui
survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster
untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan
memiliki perbedaan karakteristik.
3. Pembentukan/Pemilihan
menentukan kelompok konsumen yang dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku,
demografis, psikografis, dan pola media. Masing-masing segmen dapat diberi nama
berdasarkan sifat-sifat dominannya (2010: 202-203)

TARGETING
Apa itu target pasar?
Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi target penjualan produk suatu
perusahaan. Umumnya target pasar akan memiliki karakteristik yang sama baik dari sisi
kebiasaan, demografi, dan lainnya. Dengan kata lain, target‌ ‌pasar‌ ‌adalah‌ ‌calon‌‌pembeli‌ ‌potensial‌‌
‌yang‌ ‌harus‌ ‌mendapatkan‌ ‌informasi‌ ‌dan‌‌ promosi‌‌ ‌terkait‌ ‌produk‌ ‌tsb.‌ ‌Artinya,‌ ‌Suatu perusahaan‌
‌perlu‌ ‌mengupayakan‌ ‌langkah‌ ‌yang‌ ‌tepat‌ ‌untuk‌ ‌menjangkau‌ ‌konsumen‌ ‌dengan‌ ‌baik.‌ ‌Tujuan‌
‌akhirnya,‌ ‌membuat‌‌konsumen‌‌membeli‌‌produk‌‌tsb.‌

Strategi‌ ‌pemasaran‌ ‌yang‌ ‌baik‌ ‌dimulai‌ ‌dengan‌ ‌menentukan‌ ‌target‌ ‌pasar‌ ‌yang‌
‌potensial.‌ ‌Maka, suatu perusahaan ‌bisa‌ ‌menerapkan‌ ‌satu‌ ‌strategi‌ ‌yang‌ ‌efektif‌ ‌untuk‌
‌menawarkan‌ ‌produk‌ ‌yang‌ ‌di‌jual.‌ Untuk‌ ‌dapat‌‌ memasarkan‌ ‌produk‌‌ ‌dengan‌ ‌baik‌,‌ ‌perlu‌ ‌data‌ ‌dan‌
‌metode‌ ‌yang‌ ‌tepat.‌ ‌Mengetahui‌ ‌target‌ ‌pasar‌ ‌dapat‌ ‌membantu‌‌ ‌untuk‌ ‌menjual‌ ‌produk‌ ‌dengan‌
‌sukses.‌ ‌

Faktor Yang Menentukan Target Pasar


1. Lokasi Penjualan
Lokasi adalah salah satu faktor ketika menentukan target pasar dengan segmentasi
geografis. Ingat, tidak semua produk bisa dijual ke mana saja. 
Sebagai contoh, bisnis kuliner. Jika seperti halnya Sambal Bu Rudy Surabaya, Anda
memang bisa menjualnya ke seluruh Indonesia secara online. Namun, jika bisnis Anda
adalah laundry atau jasa pencucian mobil, tentu target pasar Anda akan terbatas pada
wilayah tertentu saja. Setidaknya, Anda hanya bisa menentukan radius-nya saja.   
2. Demografi dari Calon Pembeli
Demografi adalah segala sesuatu yang terkait dengan dinamika penduduk. Hal ini
meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lainnya.
Jika Anda mengetahui demografi dari calon pembeli, tentu Anda akan mengetahui
seberapa besar target pasar Anda dan pendekatan pemasaran apa yang paling tepat
dilakukan. 
Sebagai contoh, bisnis mainan anak-anak. Walaupun tujuan dari pemasaran produk Anda
adalah para orang tua, konten promosi yang Anda buat akan mencerminkan dunia anak,
baik dari sisi desain, pemilihan warna, jenis huruf yang digunakan dan cara
penyampaiannya. 
3. Kebiasaan Calon Pembeli Produk Anda
Dengan mempelajari kebiasaan calon pembeli, Anda tidak hanya mampu menentukan
produk apa yang ingin Anda ciptakan namun juga waktu yang tepat untuk
memasarkannya. 
Sebagai contoh, jika Anda berbisnis kue dan konsumen cenderung membeli produk yang
terjangkau, Anda bisa membuat produk dalam kemasan ekonomis. Lalu, seluruh kegiatan
promosi yang Anda lakukan berfokus pada sisi ekonomis dan harga yang ditawarkan
tersebut. 
4. Daya Beli Konsumen
Sebagian besar konsumen sangat memperhatikan harga sebuah produk sebagai
pertimbangan utama. Namun, terdapat ranah bisnis yang menuntut pada kualitas produk
yang ditawarkan, selain harga. 
Salah satu contohnya adalah wedding organizer, atau jasa perencanaan pesta pernikahan.
Untuk memastikan momen istimewanya berjalan sempurna, banyak orang menggunakan
jasa wedding organizer dibanding merencanakannya sendiri. Alasannya, pengalaman dan
ketepatan dalam mengatur rangkaian proses menjadi kunci. Tak heran konsumen rela
mengeluarkan uang untuk mendapatkan pelayanan terbaik. 
Maka, jika Anda menggeluti bisnis serupa, pastikan Anda jeli dalam menentukan harga
terbaik dari jasa yang Anda tawarkan, termasuk menyediakan berbagai pilihan paket
untuk target pasar yang berbeda.   

Strategi Target Pasar


Nah, setelah mengetahui pentingnya mengetahui target pasar dan cara menentukannya, saatnya
Anda memilih strategi yang tepat. 

Pada dasarnya, terdapat empat strategi target pasar: Mass, Differentiated, Niche, dan Micro
Marketing.

1. Mass Marketing
Mass marketing adalah upaya untuk menjual produk ke semua orang.
Ya, Anda tidak salah dengar. Strategi ini memang tidak menerapkan segmentasi khusus
untuk konsumennya. Sebab, produk yang dijual bersifat umum dan ditujukan untuk
semua orang.
Contohnya adalah produk untuk penggunaan sehari-hari seperti sikat gigi, sabun, dan
lainnya.
Jika produk yang Anda ciptakan bersifat umum, strategi ini bisa Anda gunakan. Fokus
Anda lebih kepada bagaimana semakin banyak orang mengetahui dan membeli produk
Anda.
2. Differentiated Marketing
Apabila produk Anda sudah mulai ditujukan ke pengguna khusus, maka Anda harus
mulai menggunakan differentiated marketing. 
Ini adalah strategi yang mengharuskan Anda untuk menciptakan produk yang berbeda
untuk target pasar yang berbeda. Contohnya, Anda bisa mulai membedakan sabun pria
dan wanita. Bahkan shampoo dewasa dan anak-anak.
Target pasar pada differentiated marketing sering ditentukan oleh faktor-faktor
demografis.
3. Niche Marketing
Niche marketing adalah strategi target pasar yang lebih sempit karena terkait dengan
karakteristik konsumen yang khusus. Sebagai contoh, penjualan untuk produk pasta gigi
untuk gigi sensitif. 
Meskipun memiliki pasar yang relatif kecil, tak jarang niche marketing memungkinkan
Anda meraih penetrasi pasar yang lebih baik. Jika menerapkan strategi yang tepat, Anda
bisa saja menjadi market leader di niche tersebut.
4. Micro Marketing
Sesuai namanya, micro marketing menyasar pada target pasar yang lebih kecil. Strategi
ini bisa Anda terapkan jika produk yang Anda hasilkan memiliki keterbatasan dari sisi
lokasi, waktu atau jenis barangnya.
Contoh produk yang bisa menerapkan micro marketing adalah hotel, restoran,
pertunjukkan musik, hingga souvenir unik.

Contoh Target Pasar


Setelah mengetahui beberapa faktor yang penting untuk mengetahui target pasar, mari kita
melakukan simulasi dengan contoh target pasar bagi bisnis Anda berikut ini.

1. Produk Anda:
- Kosmetik untuk mencegah penuaan dini dengan menggunakan 100% bahan alami.
2. Lokasi Penjualan:
- Kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dll. 
3. Demografi:
- Wanita usia 19-35 tahun.
- Pendidikan mulai SMA hingga S3. 
- Mahasiswi, wanita karir, maupun ibu rumah tangga. 
4. Kebiasaan Calon Pembeli:
- Cenderung berbelanja secara online dengan kemudahan pengiriman barang
- Rajin mengakses sosial media baik Facebook maupun Instagram
- Sering mengunjungi toko online melalui handphone maupun komputer
- Mengutamakan produk yang terbuat dari bahan-bahan yang alami 
5. Daya Beli Konsumen:
Konsumen menengah ke atas dengan daya beli mulai Rp.50.000 – Rp.200.000 per produk
atau paket produk. 
Anda bisa mencoba untuk menentukan target pasar untuk bisnis Anda menggunakan contoh di
atas.
POSITIONING
Penetapan posisi di pasar (positioning)

Pengertian Positioning 
Menurut Philip Kotler, positioning dapat diartikan sebagai tindakan untuk merancang produk dan
bauran pemasaran sehingga tercipta kesan tertentu di dalam ingatan konsumen. Pada prinsipnya,
positioning berusaha menempatkan produk dalam benak pelanggan sasaran sedemikian rupa,
sehingga memperoleh posisi yang unik dan unggul dibandingkan produk pesaing. Positioning
dapat diartikan sebagai langkah yang harus dipilih oleh perusahaan untuk menempatkan produk
pada pikiran konsumen dengan ciri khas produk yang diunggulkan dibandingkan dengan
pesaing. Positioning bukan tentang apa yang Anda lakukan terhadap suatu produk, namun
tentang apa yang Anda lakukan terhadap persepsi konsumen.

Dalam konteks pemasaran global, muncul masalah berkenaan dengan sejauh mana positioning
nasional bisa diinternasionalisasikan. Hal ini karena merek yang sama bisa saja memenuhi
kebutuhan yang berbeda di pasar negara lain (untuk segmen pasar yang berbeda), seperti halnya
kebutuhan yang sama dapat dipenuhi dengan berbagai macam cara. Dalam hal ini terdapat empat
isu strategic utama.

Empat isu strategic utama positioning produk pada pasar global

1. Segmen sasaran
Keputusan tentang penentuan pasar sasaran yang akan dilayani merupakan keputusan
strategi bisnis yang paling menentukan. Strategi penetapan pasar sasaran adalah tentang
bagaimana bersaing dalam setiap pasar produk yang diminati yang dimulai dengan
analisis strategi penetapan pasar sasaran dan bagaimana pasar sasaran dipilih.

2. Proporsi nilai
Positioning harus menawarkan manfaat-manfaat tertentu yang diwujudkan dalam
proposisi nilai (value proposition) perusahaan. Proposisi nilai (value
proposition) mengacu pada serangkaian manfaat dan solusi yang memuaskan kebutuhan
dan memberikan nilai kepada pelanggan. Ini adalah apa yang dijanjikan oleh upaya
pemasaran dan penjualan perusahaan, dan kemudian dipenuhi oleh proses pengiriman
dan layanan pelanggan. Perusahaan menangani kebutuhan pelanggan dengan mengajukan
proposisi nilai dan menekankan poin-poin kunci perbedaan relatif terhadap alternatif
pesaing. Proposisi nilai tidak berwujud dibuat secara fisik oleh suatu penawaran, yang
dapat berupa kombinasi produk, layanan, informasi, dan pengalaman.
Proposisi nilai ini terdiri atas 3 manfaat utama yaitu manfaat fungsional (atribut kinerja)
manfaat emosional (citra), dan manfaat ekonomik (harga). Sebagai contoh, proposisi nilai
McDonald’s, dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Manfaat fungsional: hamburger, kentang goreng, minuman ringan, dan makanan
lainnya yang bercita rasa, bonus ekstra seperti tempat bermain, hadiah, dan
games.
b. Manfaat emosional: bagi anak-anak (rasa senang lewat kebahagiaan pesta ulang
tahun, relasi dengan karakter-karakter tertentu, dan saat-saat istimewa keluarga),
bagi orang dewasa (kehangatan dalam acara-acara dan pengalaman keluarga yang
diperkuat dengan iklan)
c. Manfaat ekonomik: biaya rendah, value for money.

3. Ruang positioning berdasarkan peta perseptual


Pemetaan perseptual adalah membuat diagram seperti peta yang mewakili persepsi
konsumen tentang merek yang bersaing di sepanjang atribut produk yang relevan. Ini
menunjukkan kepada pemasar bagaimana konsumen memandang merek mereka
dibandingkan dengan pesaing mereka. Inilah esensi yang memberi mereka visi untuk
menghasilkan ide-ide untuk mengubah opini konsumen terhadap merek mereka.
Kemudian jika itu tidak berhasil, mereka dapat memiliki gagasan yang lebih baik tentang
apa yang diinginkan konsumen dan mencoba membuat produk baru.
Ruang positioning dalam peta perseptual memberi ruang dalam proses pengenalan
konsumen terhadap lingkungan atau produk melalui gayanya dan menangkap maknanya
dengan sensori panca indra mereka yang kemudian akan menciptakan penempatan
produk dalam benak konsumen seperti yang diharapkan oleh produsen atau perusahaan.
Ruang positioning yang ada akan memberi peluang bagi produsen untuk mencapai
loyalitas dari konsumen terhadap produk.

4. Standarisasi versus adaptasi


Pemasaran internasional dewasa ini semakin ketat sehingga menuntut pemasar untuk bisa
menciptakan suatu keunggulan bersaing yang memiliki strategi produk yang bisa diterima
oleh konsumen di seluruh dunia dengan latar kebudayaan serta pemikiran yang berbeda.
Untuk itu peran standardisasi dan adaptasi sangat diperlukan agar produk bisa diterima
secara internasional. Dalam penerapannya standardisasi dan adaptasi dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain demografi, kebudayaan, lingkungan alam, keadaan politik dan
hukum.
a. Standardisasi
Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah  sebuah 
aturan yang memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau
karakteristik  sebuah proses dan/atau metode. Standardisasi pemasaran
menciptakan ukuran dan model yang disepakati bersama sehingga pembakuan
tersebut akan menyederhanakan produksi dan memperluas pasar. Cara yang
efektif untuk bertahan hidup (survive) di pasar global adalah melalui standardisasi
total dalam bauran pemasaran (Marketing Mix). Dimana sekarang semakin
banyak industri yang mengglobal pada tingkat yang sangat pesat. Dalam hal ini
perusahaan "geocentric" akan beruntung dengan mengejar segmen-segmen lintas
negara dan antar pasar dengan memusatkan diri terhadap penelitian dan
pengembangan serta manajemen dalam rantai nilai perusahaan-perusahaan yang
bisa meningkatkan kualitas produknya. Argumentasi terhadap standardisasi
mengacu kepada teori skala ekonomis dan potensi peningkatan kualitas.

b. Adaptasi
Secara umum adaptasi produk dibuat karena sifat dasar lingkungan dan iklim dari
pasar khusus yang berasal dari banyak negara. Bergantung pada dimana produk
digunakan, perubahan perbedaan dibutuhkan untuk melakukannya. Selain itu,
topografi memainkan peran penting. Adaptasi diperlukan untuk mendesain suatu
produk. Adaptasi juga menjawab tantangan karena adanya friksi antara
headquarters dan subsidiary (dalam kasus produksi atau pemasaran subsidiary
Atau antara headquarters dengan saltiran distribusi di pasar negara yang dituju
(host market), Friksi tersebut bisa mengakibatkan pelaksanaan strategi-strategi
bauran pemasaran tidak optimal oleh karenanya meningkatkan biaya dalam
melakukan bisnis. Jika friksi meningkat diatas skala penghematan standardisasi,
maka adaptasi lebih cocok untuk efektifitas biaya dibandingkan standardisasi.
Yaitu berdasarkan kemungkinan bahwa penggunaan strategi positioning yang
lebih akurat (disesuaikan dengan host market, maka harga yang lebih tinggi
berdasarkan diskriminasi harga, bisa melebihi penghematan biaya dalam
standardisasi.

Strategi dalam positioning


1. Atribut/Benefit
Positioning berdasarkan atribut adalah memposisikan produk dengan memperhatikan
atribut atau sifat, misalnya simbol, lambang, ukuran, warna, keberadaan, dan
sebagainya.Yaitu berkaitan dengan nilai personal yang melekat di benak pelanggan. Sirup
marjan adalah salah satu contoh sukses dalam memanfaatkan atribut produk. Bulan
ramadhan dipilih sebagai pencitraan produk yang berhasil melekat di benak
konsumen. Sementara positioning berdasarkan manfaat menciptakan sebuah produk
tertentu dapat dengan kegunaannya dan ditambah dengan kegunaan lainnya.
2. Price & quality Positioning
Harga tidak selalu tentang siapa yang lebih murah, tapi juga harga
yang reasonable sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan. Produk dengan harga
yang lebih murah dan memiliki kualitas lebih baik daripada produk pesaing akan
membuat produk tersebut lebih melekat di benak konsumen
3. Use & user
Strategi ini biasanya membutuhkan brand ambassador atau model untuk mewakili iklan
perusahaan. Misalnya, produk minuman berenergi yang menggunakan para atlet di
iklannya, produk kecantikan yang menggunakan para artis, dan sebagainya. Setiap tokoh
iklan yang dipilih biasanya memiliki kekuatan tersendiri untuk mengangkat citra produk
tersebut.
4. Competition
Strategi ini membuat produk Anda memposisikan diri sebagai yang lebih baik daripada
produk pesaing utama. Misalnya bisa Anda lihat pada persaingan antara dua raksasa
bisnis smartphone yakni Apple dan Samsung. Samsung seringkali mengeluarkan iklan-
iklan kontroversional yang secara gamblang menyindir produk terbaru dari Apple. Begitu
pula Apple yang pernah menyindir smartphone bersistem operasi android, hanya saja
secara umum. Hal-hal seperti ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa produk pesaing
tidak lebih baik dari produk buatannya sendiri.
5. Global/Local/Glokal (Kategori produk)
Strategi ini berusaha menempatkan suatu produk sebagai market leader dalam suatu
kategori produk tertentu. Biasanya model bisnis yang menggunakan strategi ini hanya
fokus pada satu merek walaupun sebenarnya memiliki beberapa merek lainnya. Misalnya
Indofood yang lebih fokus mengembangkan merek Indomie. Kenyataannya, Indofood
juga memiliki beberapa merek mie lainnya seperti Supermie, Sarimi, Sakura, dan masih
banyak lagi.

Teknik Positioning
1. Umbrella Positioning
Penempatan payung mengacu pada praktik membawa seluruh lini produk di bawah satu
merek untuk tujuan pemasaran dan pengiriman pesan. Pendekatan ini menekankan merek
dan menggunakan elemen visual yang seragam serta pesan merek tunggal, seperti
pencitraan merek Apple pada inovasi dan desain minimalis. Dalam beberapa kasus, Ini
merinci penawaran produk tertentu menggunakan slogan atau pernyataan. Banyak
perusahaan memiliki slogan seperti "I’m Lovin it" dari McDonald atau "Just Do It" dari
Nike. Ini adalah cara cerdas untuk mengidentifikasi merek ketika konsumen mendengar
frasa tersebut.
2. Positioning Against Competition
Penentuan Posisi melawan Persaingan adalah strategi yang sangat tidak biasa tetapi
terkadang efektif. Diakui bahwa merek lain mungkin lebih baik daripada merek sendiri,
namun ia menantangnya pada saat yang sama. Misalnya, Avis mengklaim bahwa "Kami
Nomor 2, Kami Mencoba Lebih Keras". Apa yang dilakukannya adalah membuat
konsumen membandingkan merek Anda dengan merek teratas lainnya
3. Penempatan atribut kunci
Strategi ini mengambil pandangan yang berbeda tentang kepentingan konsumen. Alih-
alih, mencoba untuk mempromosikan nama merek mereka, mereka mempromosikan
bagaimana merek mereka dapat menyesuaikan dengan gaya hidup konsumen. Contohnya
sebuah produk baju swing yang mengiklankan produk mereka, "swing yang tebal dan
menyerap keringat membantu Anda segar setiap hari sehingga Anda bisa mendapatkan
waktu yang lebih banyak setiap hari.
4. Taking an Unowned Position (Pemosisian yang Tidak Dimiliki)
Posisi yang tidak dimiliki harus ada dalam benak Konsumen dan bukan pemasar. Ini
berarti ketika pemasar ingin menjual produk, mereka harus melihatnya dari sudut
pandang konsumen. Contoh sempurna dari ini adalah seorang ahli biokimia yang bekerja
di tempat pembuatan Jus di New York. Dia melihat bahwa tidak ada pembuat jus yang
merancang jus diet. Karena itu, dia mencoba membuat jus diet dan ternyata gagal.
Namun, idenya bagus. Saat itulah Miller menemukan ide dan mengembangkannya dan
itu menjadi sukses besar. Masalahnya adalah konsumen tidak peduli dengan jus diet,
tetapi suka minum banyak jus. Oleh karena itu, Miller mengubah konsep tersebut dan
membuat jus diet tetapi mengiklankannya sebagai "kurang mengenyangkan" yang berarti
konsumen masih dapat minum lebih banyak jus dan tidak kenyang.
5. Penentuan Posisi Utama
Ini adalah strategi yang mempromosikan kualitas tinggi dengan harga tinggi. Strategi ini
meyakini bahwa jika Anda memiliki harga tinggi itu akan meyakinkan pembeli bahwa
mereka mendapatkan kualitas terbaik.

Empat prinsip dalam positioning strategy


 Harus menetapkan posisi perusahaan atau produk dibenak konsumen
 Posisi sebaiknya bersifat khusus, mudah diingat, dan memiliki pesan yang konsisten
 Posisi harus menempatkan perusahaan/produk secara berbeda dari kompetitor
 Perusahaan tidak dapat menjadi segalanya bagi semua masyarakat-(perusahaan tetap
berupaya mencapai itu)

Repositioning
Reposisi adalah konsep menyegarkan merek dengan slogan baru atau tampilan baru. Seringkali
sebuah produk menjadi tumpul di benak konsumen. Itulah sebabnya konsumen sering melihat
tampilan baru untuk produk yang sama. Contohnya adalah soda. Ada banyak gaya dan tampilan
baru untuk merek soda seperti Coca Cola, Mountain Dew, Pepsi, dan Root Beer.
CASE STUDY
Tas Ransel Eiger

Eigerindo Multi Produk Industri Ltd didirikan pada tahun 1990 dan bergerak dibidang
retail Adventure. Filosofi dari logo eiger adalah lingkaran warna biru artinya "Dunia", segitiga
biru berarti "Adventure", dan permukaan dasar dalam warna merah berarti "Roh". Dengan
demikian, makna logo Eiger adalah "Roh dari Petualangan Dunia". Dari logo tersebut
mengisyaratkan bahwa segmentasi dari produk Eiger ini adalah diposisikan pada gaya hidup
petualangan. Dari segi segmentasi demografis pasar Eiger terdiri dari beberapa variabel seperti
pria dewasa yang senang berpetualang, dimana barang yang disediakan sudah mencakup untuk
keperluan petualang. Segmentasi dari segi Geografis sudah masuk ke seluruh kawasan Indonesia
serta ke Mancanegara seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang.

Target dari pasar Eiger adalah konsumen dari kalangan menengah keatas, karena jika
melihat dari produk Eiger, harga satu buah tas ransel Eiger mulai dari Rp. 150.000 s/d tak
terhingga. Target pasar Eiger berikutnya merupakan para konsumen yang pecinta kegiatan
outdoor, pecinta kegiatan Extrim yang memacu adrenalin seperti : Panjat Tebing, Pendaki
Gunung dan lain-lain.

Produk Ransel Eiger di posisikan sebagai suatu produk ransel untuk lelaki yang memiliki
gaya hidup berpetualang (adventure lifestyle) dan beraktivitas di alam terbuka. Analisis dari
produk ini adalah, bahwa ransel eiger di pasarkan kepada mereka yang suka bepergian jauh, dan
sering beraktivitas di alam terbuka, di khususkan kepada mereka yang sering melakukan hiking,
caving dan climbing di gunung. Karena ransel eiger yang memberikan sebuah design dan bentuk
tampilan seperti misalnya memiliki kapasitas besar, tidak hanya itu ransel eiger memiliki jumlah
kantung yang cukup banyak, dari kantung kecil hingga besar, berbeda dengan ransel biasa yang
untuk digunakan sehari – hari, karena di khususkan agar dapat memuat semua perbekalan dan
peralatan baik itu hiking, caving dan climbing. Bentuk yang meramping di design sedemikian
rupa agar memberikan ruang gerak yang lebih kepada mereka si pemakai, walaupun membawa
barang yang berkapasitas besar.

Di dalam pemasarannya, terdapat beberapa hal mendasar dalam membangun strategi


positioning produk ini, yaitu produk ransel eiger membangun strategi positioningnya pada alasan
spesifikasi penggunaan produk. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa ransel eiger merupakan produk
yang memang di khususkan untuk aktivitas berpetualang (adventuring) di alam terbuka, karena
dari segi design dan bentuknya serta kapasitasnya sudah di kondisikan dengan beragam kegiatan
yang di lakukan di alam terbuka.

Cara product positioning yang dilakukan pemasar di dalam memasarkan produk ransel
eiger kepada konsumen yang dituju, ditentukan berdasarkan :
1. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
 Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang
ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, di sini kita dapat melihat bahwasanya ransel eiger
memposisikan diri untuk mereka yang senang beraktifitas, berpetualang dan mencari tantangan
di alam terbuka, seperti hiking, caving, dan climbing.
2. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti
sempit maupun dalam arti luas. Dalam kasus ini, ransel eiger dapat mengiklankan diri sebagai
ransel untuk para petualang dan pencari tantangan alam terbuka.
3. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Produk ransel eiger menawarkan
nilai yang lebih dan nilai terbaik untuk harga sebanding dengan penawaran kualitas yang
diberikan oleh produk tersebut. Produk ini di pasarkan kepada kelas menengah ke atas, dari
mulai harga yang sedang, dalam arti cukup terjangkau, hingga harga yang lebih ekskusif, dan
hanya dapat di beli oleh orang – orang tertentu saja
REFERENSI
https://jagad.id/segmentasi-pasar-pengertian-syarat-tujuan-manfaat-dan-contoh/ diakses pada 22
februari 2021 pukul 08.45 wib.

http://stpgroup.blogspot.com/p/contoh-kasus.html diakses pada 22 februari 2021 pukul 09.00


wib.

https://docplayer.info/137577437-Standardisasi-vs-adaptasi-bauran-pemasaran-global-
perusahaan-multinasional.html diakses pada 22 februari 2021 pukul 17.30.

Segmentasi Pasar, Penenfuan Target, dun Penentuan Posisi (Ni Ketut Yulia A,)

Anda mungkin juga menyukai