Disusun oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
Segmentasi
Segmentasi pasar adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi
beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku seragam. Atau proses mengelompokkan
bagian-bagian pasar yang berperilaku sama dari keseluruhan pasar yang beragam.
Pembagian Segmentasi
1. Geografis
Segmentasi geografis adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah
geografik ini atau beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
2. Demografis
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok
– kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat
tinggal, agama, ras dan kebangsaan.
3. Psikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
4. Perilaku
membagi pasar menjadi kelompok homogen dengan dasar pola penggunaan produk,
respon terhadap produk atau pengetahuan terhadap produk tertentu. Pasar dapat dibagi
berdasarkan pada peristiwa atau kejadian tertentu.
TARGETING
Apa itu target pasar?
Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi target penjualan produk suatu
perusahaan. Umumnya target pasar akan memiliki karakteristik yang sama baik dari sisi
kebiasaan, demografi, dan lainnya. Dengan kata lain, target pasar adalah calonpembeli potensial
yang harus mendapatkan informasi dan promosi terkait produk tsb. Artinya, Suatu perusahaan
perlu mengupayakan langkah yang tepat untuk menjangkau konsumen dengan baik. Tujuan
akhirnya, membuatkonsumenmembeliproduktsb.
Strategi pemasaran yang baik dimulai dengan menentukan target pasar yang
potensial. Maka, suatu perusahaan bisa menerapkan satu strategi yang efektif untuk
menawarkan produk yang dijual. Untuk dapat memasarkan produk dengan baik, perlu data dan
metode yang tepat. Mengetahui target pasar dapat membantu untuk menjual produk dengan
sukses.
Pada dasarnya, terdapat empat strategi target pasar: Mass, Differentiated, Niche, dan Micro
Marketing.
1. Mass Marketing
Mass marketing adalah upaya untuk menjual produk ke semua orang.
Ya, Anda tidak salah dengar. Strategi ini memang tidak menerapkan segmentasi khusus
untuk konsumennya. Sebab, produk yang dijual bersifat umum dan ditujukan untuk
semua orang.
Contohnya adalah produk untuk penggunaan sehari-hari seperti sikat gigi, sabun, dan
lainnya.
Jika produk yang Anda ciptakan bersifat umum, strategi ini bisa Anda gunakan. Fokus
Anda lebih kepada bagaimana semakin banyak orang mengetahui dan membeli produk
Anda.
2. Differentiated Marketing
Apabila produk Anda sudah mulai ditujukan ke pengguna khusus, maka Anda harus
mulai menggunakan differentiated marketing.
Ini adalah strategi yang mengharuskan Anda untuk menciptakan produk yang berbeda
untuk target pasar yang berbeda. Contohnya, Anda bisa mulai membedakan sabun pria
dan wanita. Bahkan shampoo dewasa dan anak-anak.
Target pasar pada differentiated marketing sering ditentukan oleh faktor-faktor
demografis.
3. Niche Marketing
Niche marketing adalah strategi target pasar yang lebih sempit karena terkait dengan
karakteristik konsumen yang khusus. Sebagai contoh, penjualan untuk produk pasta gigi
untuk gigi sensitif.
Meskipun memiliki pasar yang relatif kecil, tak jarang niche marketing memungkinkan
Anda meraih penetrasi pasar yang lebih baik. Jika menerapkan strategi yang tepat, Anda
bisa saja menjadi market leader di niche tersebut.
4. Micro Marketing
Sesuai namanya, micro marketing menyasar pada target pasar yang lebih kecil. Strategi
ini bisa Anda terapkan jika produk yang Anda hasilkan memiliki keterbatasan dari sisi
lokasi, waktu atau jenis barangnya.
Contoh produk yang bisa menerapkan micro marketing adalah hotel, restoran,
pertunjukkan musik, hingga souvenir unik.
1. Produk Anda:
- Kosmetik untuk mencegah penuaan dini dengan menggunakan 100% bahan alami.
2. Lokasi Penjualan:
- Kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dll.
3. Demografi:
- Wanita usia 19-35 tahun.
- Pendidikan mulai SMA hingga S3.
- Mahasiswi, wanita karir, maupun ibu rumah tangga.
4. Kebiasaan Calon Pembeli:
- Cenderung berbelanja secara online dengan kemudahan pengiriman barang
- Rajin mengakses sosial media baik Facebook maupun Instagram
- Sering mengunjungi toko online melalui handphone maupun komputer
- Mengutamakan produk yang terbuat dari bahan-bahan yang alami
5. Daya Beli Konsumen:
Konsumen menengah ke atas dengan daya beli mulai Rp.50.000 – Rp.200.000 per produk
atau paket produk.
Anda bisa mencoba untuk menentukan target pasar untuk bisnis Anda menggunakan contoh di
atas.
POSITIONING
Penetapan posisi di pasar (positioning)
Pengertian Positioning
Menurut Philip Kotler, positioning dapat diartikan sebagai tindakan untuk merancang produk dan
bauran pemasaran sehingga tercipta kesan tertentu di dalam ingatan konsumen. Pada prinsipnya,
positioning berusaha menempatkan produk dalam benak pelanggan sasaran sedemikian rupa,
sehingga memperoleh posisi yang unik dan unggul dibandingkan produk pesaing. Positioning
dapat diartikan sebagai langkah yang harus dipilih oleh perusahaan untuk menempatkan produk
pada pikiran konsumen dengan ciri khas produk yang diunggulkan dibandingkan dengan
pesaing. Positioning bukan tentang apa yang Anda lakukan terhadap suatu produk, namun
tentang apa yang Anda lakukan terhadap persepsi konsumen.
Dalam konteks pemasaran global, muncul masalah berkenaan dengan sejauh mana positioning
nasional bisa diinternasionalisasikan. Hal ini karena merek yang sama bisa saja memenuhi
kebutuhan yang berbeda di pasar negara lain (untuk segmen pasar yang berbeda), seperti halnya
kebutuhan yang sama dapat dipenuhi dengan berbagai macam cara. Dalam hal ini terdapat empat
isu strategic utama.
1. Segmen sasaran
Keputusan tentang penentuan pasar sasaran yang akan dilayani merupakan keputusan
strategi bisnis yang paling menentukan. Strategi penetapan pasar sasaran adalah tentang
bagaimana bersaing dalam setiap pasar produk yang diminati yang dimulai dengan
analisis strategi penetapan pasar sasaran dan bagaimana pasar sasaran dipilih.
2. Proporsi nilai
Positioning harus menawarkan manfaat-manfaat tertentu yang diwujudkan dalam
proposisi nilai (value proposition) perusahaan. Proposisi nilai (value
proposition) mengacu pada serangkaian manfaat dan solusi yang memuaskan kebutuhan
dan memberikan nilai kepada pelanggan. Ini adalah apa yang dijanjikan oleh upaya
pemasaran dan penjualan perusahaan, dan kemudian dipenuhi oleh proses pengiriman
dan layanan pelanggan. Perusahaan menangani kebutuhan pelanggan dengan mengajukan
proposisi nilai dan menekankan poin-poin kunci perbedaan relatif terhadap alternatif
pesaing. Proposisi nilai tidak berwujud dibuat secara fisik oleh suatu penawaran, yang
dapat berupa kombinasi produk, layanan, informasi, dan pengalaman.
Proposisi nilai ini terdiri atas 3 manfaat utama yaitu manfaat fungsional (atribut kinerja)
manfaat emosional (citra), dan manfaat ekonomik (harga). Sebagai contoh, proposisi nilai
McDonald’s, dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Manfaat fungsional: hamburger, kentang goreng, minuman ringan, dan makanan
lainnya yang bercita rasa, bonus ekstra seperti tempat bermain, hadiah, dan
games.
b. Manfaat emosional: bagi anak-anak (rasa senang lewat kebahagiaan pesta ulang
tahun, relasi dengan karakter-karakter tertentu, dan saat-saat istimewa keluarga),
bagi orang dewasa (kehangatan dalam acara-acara dan pengalaman keluarga yang
diperkuat dengan iklan)
c. Manfaat ekonomik: biaya rendah, value for money.
b. Adaptasi
Secara umum adaptasi produk dibuat karena sifat dasar lingkungan dan iklim dari
pasar khusus yang berasal dari banyak negara. Bergantung pada dimana produk
digunakan, perubahan perbedaan dibutuhkan untuk melakukannya. Selain itu,
topografi memainkan peran penting. Adaptasi diperlukan untuk mendesain suatu
produk. Adaptasi juga menjawab tantangan karena adanya friksi antara
headquarters dan subsidiary (dalam kasus produksi atau pemasaran subsidiary
Atau antara headquarters dengan saltiran distribusi di pasar negara yang dituju
(host market), Friksi tersebut bisa mengakibatkan pelaksanaan strategi-strategi
bauran pemasaran tidak optimal oleh karenanya meningkatkan biaya dalam
melakukan bisnis. Jika friksi meningkat diatas skala penghematan standardisasi,
maka adaptasi lebih cocok untuk efektifitas biaya dibandingkan standardisasi.
Yaitu berdasarkan kemungkinan bahwa penggunaan strategi positioning yang
lebih akurat (disesuaikan dengan host market, maka harga yang lebih tinggi
berdasarkan diskriminasi harga, bisa melebihi penghematan biaya dalam
standardisasi.
Teknik Positioning
1. Umbrella Positioning
Penempatan payung mengacu pada praktik membawa seluruh lini produk di bawah satu
merek untuk tujuan pemasaran dan pengiriman pesan. Pendekatan ini menekankan merek
dan menggunakan elemen visual yang seragam serta pesan merek tunggal, seperti
pencitraan merek Apple pada inovasi dan desain minimalis. Dalam beberapa kasus, Ini
merinci penawaran produk tertentu menggunakan slogan atau pernyataan. Banyak
perusahaan memiliki slogan seperti "I’m Lovin it" dari McDonald atau "Just Do It" dari
Nike. Ini adalah cara cerdas untuk mengidentifikasi merek ketika konsumen mendengar
frasa tersebut.
2. Positioning Against Competition
Penentuan Posisi melawan Persaingan adalah strategi yang sangat tidak biasa tetapi
terkadang efektif. Diakui bahwa merek lain mungkin lebih baik daripada merek sendiri,
namun ia menantangnya pada saat yang sama. Misalnya, Avis mengklaim bahwa "Kami
Nomor 2, Kami Mencoba Lebih Keras". Apa yang dilakukannya adalah membuat
konsumen membandingkan merek Anda dengan merek teratas lainnya
3. Penempatan atribut kunci
Strategi ini mengambil pandangan yang berbeda tentang kepentingan konsumen. Alih-
alih, mencoba untuk mempromosikan nama merek mereka, mereka mempromosikan
bagaimana merek mereka dapat menyesuaikan dengan gaya hidup konsumen. Contohnya
sebuah produk baju swing yang mengiklankan produk mereka, "swing yang tebal dan
menyerap keringat membantu Anda segar setiap hari sehingga Anda bisa mendapatkan
waktu yang lebih banyak setiap hari.
4. Taking an Unowned Position (Pemosisian yang Tidak Dimiliki)
Posisi yang tidak dimiliki harus ada dalam benak Konsumen dan bukan pemasar. Ini
berarti ketika pemasar ingin menjual produk, mereka harus melihatnya dari sudut
pandang konsumen. Contoh sempurna dari ini adalah seorang ahli biokimia yang bekerja
di tempat pembuatan Jus di New York. Dia melihat bahwa tidak ada pembuat jus yang
merancang jus diet. Karena itu, dia mencoba membuat jus diet dan ternyata gagal.
Namun, idenya bagus. Saat itulah Miller menemukan ide dan mengembangkannya dan
itu menjadi sukses besar. Masalahnya adalah konsumen tidak peduli dengan jus diet,
tetapi suka minum banyak jus. Oleh karena itu, Miller mengubah konsep tersebut dan
membuat jus diet tetapi mengiklankannya sebagai "kurang mengenyangkan" yang berarti
konsumen masih dapat minum lebih banyak jus dan tidak kenyang.
5. Penentuan Posisi Utama
Ini adalah strategi yang mempromosikan kualitas tinggi dengan harga tinggi. Strategi ini
meyakini bahwa jika Anda memiliki harga tinggi itu akan meyakinkan pembeli bahwa
mereka mendapatkan kualitas terbaik.
Repositioning
Reposisi adalah konsep menyegarkan merek dengan slogan baru atau tampilan baru. Seringkali
sebuah produk menjadi tumpul di benak konsumen. Itulah sebabnya konsumen sering melihat
tampilan baru untuk produk yang sama. Contohnya adalah soda. Ada banyak gaya dan tampilan
baru untuk merek soda seperti Coca Cola, Mountain Dew, Pepsi, dan Root Beer.
CASE STUDY
Tas Ransel Eiger
Eigerindo Multi Produk Industri Ltd didirikan pada tahun 1990 dan bergerak dibidang
retail Adventure. Filosofi dari logo eiger adalah lingkaran warna biru artinya "Dunia", segitiga
biru berarti "Adventure", dan permukaan dasar dalam warna merah berarti "Roh". Dengan
demikian, makna logo Eiger adalah "Roh dari Petualangan Dunia". Dari logo tersebut
mengisyaratkan bahwa segmentasi dari produk Eiger ini adalah diposisikan pada gaya hidup
petualangan. Dari segi segmentasi demografis pasar Eiger terdiri dari beberapa variabel seperti
pria dewasa yang senang berpetualang, dimana barang yang disediakan sudah mencakup untuk
keperluan petualang. Segmentasi dari segi Geografis sudah masuk ke seluruh kawasan Indonesia
serta ke Mancanegara seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang.
Target dari pasar Eiger adalah konsumen dari kalangan menengah keatas, karena jika
melihat dari produk Eiger, harga satu buah tas ransel Eiger mulai dari Rp. 150.000 s/d tak
terhingga. Target pasar Eiger berikutnya merupakan para konsumen yang pecinta kegiatan
outdoor, pecinta kegiatan Extrim yang memacu adrenalin seperti : Panjat Tebing, Pendaki
Gunung dan lain-lain.
Produk Ransel Eiger di posisikan sebagai suatu produk ransel untuk lelaki yang memiliki
gaya hidup berpetualang (adventure lifestyle) dan beraktivitas di alam terbuka. Analisis dari
produk ini adalah, bahwa ransel eiger di pasarkan kepada mereka yang suka bepergian jauh, dan
sering beraktivitas di alam terbuka, di khususkan kepada mereka yang sering melakukan hiking,
caving dan climbing di gunung. Karena ransel eiger yang memberikan sebuah design dan bentuk
tampilan seperti misalnya memiliki kapasitas besar, tidak hanya itu ransel eiger memiliki jumlah
kantung yang cukup banyak, dari kantung kecil hingga besar, berbeda dengan ransel biasa yang
untuk digunakan sehari – hari, karena di khususkan agar dapat memuat semua perbekalan dan
peralatan baik itu hiking, caving dan climbing. Bentuk yang meramping di design sedemikian
rupa agar memberikan ruang gerak yang lebih kepada mereka si pemakai, walaupun membawa
barang yang berkapasitas besar.
Cara product positioning yang dilakukan pemasar di dalam memasarkan produk ransel
eiger kepada konsumen yang dituju, ditentukan berdasarkan :
1. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang
ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, di sini kita dapat melihat bahwasanya ransel eiger
memposisikan diri untuk mereka yang senang beraktifitas, berpetualang dan mencari tantangan
di alam terbuka, seperti hiking, caving, dan climbing.
2. Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.
Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti
sempit maupun dalam arti luas. Dalam kasus ini, ransel eiger dapat mengiklankan diri sebagai
ransel untuk para petualang dan pencari tantangan alam terbuka.
3. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Produk ransel eiger menawarkan
nilai yang lebih dan nilai terbaik untuk harga sebanding dengan penawaran kualitas yang
diberikan oleh produk tersebut. Produk ini di pasarkan kepada kelas menengah ke atas, dari
mulai harga yang sedang, dalam arti cukup terjangkau, hingga harga yang lebih ekskusif, dan
hanya dapat di beli oleh orang – orang tertentu saja
REFERENSI
https://jagad.id/segmentasi-pasar-pengertian-syarat-tujuan-manfaat-dan-contoh/ diakses pada 22
februari 2021 pukul 08.45 wib.
https://docplayer.info/137577437-Standardisasi-vs-adaptasi-bauran-pemasaran-global-
perusahaan-multinasional.html diakses pada 22 februari 2021 pukul 17.30.
Segmentasi Pasar, Penenfuan Target, dun Penentuan Posisi (Ni Ketut Yulia A,)