Anda di halaman 1dari 5

STUDI PROJECT BASED LEARNING

MATA KULIAH FARMAKOGNOSI

TEMA KASUS

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA SIMPLISIA


DAN EKSTRAK ETANOL

NAMA KELOMPOK :
Moh Gunawan Abas (821421060)
Yuli angraini s raupu (821421042)
Sri Afifah M Mokoagow (821421043)
Riyanti Djafar (821421092)

DOSEN PENANGGUNG JAWAB :


Wiwit Zuriati Uno, S. Farm., M.Si

PRODI SI FARMASI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
Studi kasus : Karakterisitik pelarut ekstrak etanol pada ekstrak kental
(Carica papaya) hasil evaporasi

Kasus : setiap tumbuhan memiliki senyawa metabolik primer dan senyawa


metabolik sekunder yang berbeda-beda. Maka dari itu untuk mengetahui
senyawa metabolik sekunder yang terkandung di dalam suatu tumbuhan maka
diperlukan skrining fitokimia atau identifikasi senyawa. Pada praktikum kali
ini kami menggunakan ektrak etanol pepaya (Carica papaya) dan simplisia
lamtoro (Leucaena leucochepala). Untuk menguji senyawa flavonoid yang
terkandung di dalamnya.

Penyelesaian kasus :

1. Ekstrak etanol carica papaya

Gambar 1. Pengamatan senyawa flavonoid


ekstrak etanol pada simplisia carica papaya

a. Metode penelitian kasus


pada praktikum kali ini kami menggunakan metode eksperimental
dimana untuk menguji apakah ada senyawa flavonoid yang terkandung
dalam ekstrak etanol pepaya. Ekstrak etanol pepaya sebanyak 2mL di
masukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan serbuk Magnesium
b. Hasil dan Diskusi kasus
1. Ekstrak kental Pepaya (Carica papaya L.)
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah berupa herba dari
family Caricaceae. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika tropis yang berasal
dari persilangan alami Carica peltata Hook. & Arn. dan sekarang tersebar luas di
seluruh daerah tropik dan subtropik di seluruh dunia (Villegas, 1991). Menurut
Samson (1980) buah pepaya mengandung 10% gula, vitamin A dan vitamin C.
Menurut Villegas (1991) kandungan gula utamanya adalah sukrosa 48.3%,
glukosa 29.8% dan fruktosa 21.9%. Perkiraan kandungan vitamin A 450 mg dan
vitamin C 74 mg dari 100 g bagian yang dapat dimakan.
Adapun hasil yang kami peroleh dari pengujian flavonoid dari ekstrak
etanol pepaya yaitu larutan tersebut berubah menjadi warna orange. Menurut
Dewi (2014), uji keberadaan senyawa flavonoid dalam sampel yang digunakan
yakni:
a. Uji Wilstatter
Isolat ditambahakan 2-4 tetes HCl pekat dan 2-3 potong kecil logam Mg.
Perubahan warna terjadi diamati dari kuning tua menjadi orange.
b. Uji Bate-Smith
Isolat ditambahkan HCl pekat lalu dipanaskan dengan waktu 15 menit di
atas penangas air. Reaksi positif jika memberikan warna merah.
c. Uji dengan NaOH 10%
Isolat ditambahkan pereaksi NaOH 10% dan reaksi positif apabila terjadi
perubahan warna yang spesifik.
d. Uji Golongan Polifenol
Isolat ditambahkan larutan FeCl3 10% dalam akuades. Reaksi positif jika
memberikan warna hijau, merah, ungu, biru, atau hitam yang kuat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ektrak etanol pepaya (Carica papaya)
mengandung senyawa flavonoid.
2. Simplisia serbuk lamtoro (leucaena leucocephala)

Gambar 1. Pengamatan senyawa flavonoid pada


simplisia Lamtoro (Leucaena leucocephala)

Lamtoro (Leucaena leucocephala) merupakan salah satu jenis tanaman


pakan kelompok leguminosa sumber protein dengan kemampuan adaptasi yang
tinggi terhadap lingkungan kering dan tahan kutu loncat. Lamtoro mengandung
komposisi zat kimia berupa 25,90% protein kasar, 20,40% serat kasar dan 11%
abu (2,3% Ca dan 0.23% P), karotin 530.000 mg/kg dan tannin 10,15% mg/ kg
(NAS 1984) dengan tingkat produktivitas tinggi (11 ton BK ha-1) dibanding
kultivar lokal (8,1 ton BK ha-1) (Bamuallim 2011). Meskipun demikian,
pertumbuhan tanaman lamtoro kurang baik pada pH di bawah 5 (Purwantari et al.
2005).
Lamtoro dengan nama ilmiah Leucaena leucocephala, tetapi ada juga yang
menyebutnya Leucaena glauca (Linn.) Benth atau Mimosa glauca Linn
merupakan perdu yang berkhasiat obat mengandung mengandung zat aktif yang
berupa alkaloid, saponin, flavonoid, mimosin, leukanin, protein, lemak, kalsium,
fosfor, besi, vitamin A dan vitamin B. Berbagai kandungan yang terdapat dalam
tanaman lamtoro yang diperkirakan sebagai antiinflamasi adalah flavonoid
Simplisia serbuk lamtoro (leucaena leucocephala). Menurut Mustapa (2015),
kandungan flavonoid dalam daun lamtoro sebesar 0,018 mg/kg
Adapun hasil yang kami peroleh pada simplisia serbuk lamtoro yaitu
positif mengandung flavonoid dengan adanya perubahan menjadi warna kuning.
Menurut Mustapa (2015), Uji flavonoid menunjukkan hasil positif dengan adanya
perubahan warna kuning.
c. Kesimpulan
Dari kasus diatas dapat di simpulkan bahwa ekstrak papaya (carica
papaya) dan simplisia lamtoro (leucaena leucocephala) mendapatkan hasil positif
dengan penambahan pelarut hcl dan Magnesia
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua tanaman
mengandung senyawa metabolit sekuder yaitu flavonoid. Terdapat beberapa
pertimbangan dari indikator lain yang dapat berpengaruh, seperti ketecampuran,
suhu, dan kepolaran dari pelarut yang digunakan serta faktor-faktor lainnya yang
menyebabkan ketidaksesuaian antara literatur dan hasil yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai