Anda di halaman 1dari 8

Fitofarmaka, Vol.7, No.

1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PERMEN JELLY


SARI BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.)

Mira Miranti, Bina Lohitasari, Desy Rizky Amalia Program


Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan Bogor Email:
mira.miranti@unpak.ac.id

ABSTRAK
Permen Jelly merupakan permen yang terbuat dari campuran sari buah-buahan,
bahan pembentuk gel dengan penambahan essens untuk menghasilkan berbagai
macam rasa, dengan bentuk fisik jernih transparan serta mempunyai tekstur yang
kenyal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar vitamin C sari buah dan
permen jelly sari buah pepaya California (Carica papaya L.), menentukan nilai IC50
sari buah dan permen jelly sari buah pepaya California (Carica papaya L.), serta
menentukan stabilitas permen jelly sari buah pepaya California (Carica papaya L.).
Pada penelitian ini, dibuat permen jelly dibuat 4 formula yaitu formula 0, 1; 2, dan 3
dengan variasi konsentrasi sari pepaya yaitu 0%, 20%, 25%, dan 30%.
Hasil uji kadar vitamin C pada sari buah pepaya California yaitu 0,0467%. Hasil
uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) sari
buah pepaya California memiliki IC 50 sebesar 33,537 ppm dan pada permen jelly
formula 1, 2, dan 3 yaitu sebesar 75,296 ppm, 73,901 ppm, dan 70,698 ppm. Uji
stabilitas dilakukan selama 4 minggu penyimpanan pada suhu ruangan. Hasil
pengujian aktivitas antioksidan pada minggu ke 1 sampai ke 4 didapat nilai IC50
berturut-turut yaitu formula 1 sebesar 81,171 ppm, 89,573 ppm, 97,178 ppm, dan
102.126 ppm, formula 2 sebesar 79,175 ppm, 88,158 ppm, 96,441 ppm, dan 100,378
ppm, sedangkan pada formula 3 sebesar 77,255 ppm, 85,482 ppm, 93,680 ppm,dan
100,267 ppm. Secara organoleptik permen jelly memiliki rasa, warna, aroma serta
kekenyalan mengalami perubahan yang signifikan.

Kata Kunci : Permen jelly, Buah Pepaya California (Carica papaya L), Antioksidan

ABSTRACT
Jelly is a candy made from a mixture of fruit juice, gelling material with the
addition of essens to produce a wide variety of flavors, with clear transparent
physical form and has a chewy texture. This study aims to determine the vitamin C
content of fruit juice and fruit juice jelly candies California papaya (Carica papaya L.),
determine the IC50 value fruit juice and fruit juice jelly candies California papaya
(Carica papaya L.), and to determine the stability of the jelly juice California papaya
(Carica papaya L.). In this study, made jelly made 4 formula is formula 0,1; 2, and 3
with a variation of papaya juice concentrations of 0%, 20%, 25% and 30%.
The test results levels of vitamin C in the juice of papaya California is
0.0467%. The test results of antioxidant activity using DPPH (1,1-diphenyl-2-
pikrihidrazil) papaya juice California has IC50 of 33.537 ppm and the jelly formula 1,
2, and 3 is equal to 75.296 ppm, 73.901 ppm and 70.698 ppm. Stability test
conducted over 4 weeks of storage at room temperature. Results of testing the
antioxidant activity in week 1 to 4 obtained IC50 values, respectively, are formula 1 of
81.171 ppm, 89.573 ppm, 97.178 ppm, and 102.126 ppm, formula 2 of 79.175 ppm,
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

88.158 ppm, 96.441 ppm, and 100.378 ppm, while in the third formula amounted to
77.255 ppm, 85.482 ppm, 93.680 ppm, and 100.267 ppm. Organoleptic jelly has the
taste, color, aroma and resilience undergo significant changes.

Keywords : Jelly candy, California papaya (Carica papaya L.), Antioxidants

PENDAHULUAN (2008) buah pepaya memiliki kandungan


Indonesia sebagai negara vitamin C dan β-karoten yang
berkembang mempunyai keterbatasan bermanfaat sebagai antioksidan. Buah
vdalam penanggulangan masalah pepaya terkandung vitamin C sebesar 70,2
kesehatan, dimana penyakit infeksi masih mg/100 g berat pepaya dan kandungan β-
tinggi, tetapi privalensi penyakit karoten sebesar 20,722 µg/100 g berat
degeneratif makin meningkat. Banyak pepaya.
penyakit yang disebabkan oleh radikal Permen jelly merupakan permen
bebas, radikal bebas dapat mengoksidasi yang terbuat dari campuran sari buah-
asam nukleat, protein, lipid sehingga buahan, bahan pembentuk gel atau dengan
menginisiasi terjadinya degeneratif dan penambahan essens untuk menghasilkan
kerusakan sel. Faktor lingkungan seperti berbagai macam rasa, dengan bentuk fisik
polusi, intensitas UV yang berlebih, suhu, jernih transparan serta mempunyai
bahan kimia dan kekurangan gizi dapat tekstur kenyal (Malik, 2010).
mengakibatkan tubuh terpapar radikal Melalui proses pembuatan sari buah
bebas. Bila radikal bebas berlebihan akan pepaya menjadi permen jelly, diharapkan
menciptakan ketidakseimbangan antara masih mempunyai khasiat sebagai
molekul radikal bebas dan antioksidan antioksidan melalui analisis kadar vitamin
endogen. Ketika jumlah radikal bebas C.
melebihi kapasitas tubuh untuk
menetralisirnya, maka terbentuk stres
oksidatif yang menyebabkan kerusakan METODE PENELITIAN
struktur sel, jaringan dan organ (Leong & Bahan dan Alat
Shui, 2001). Alat-alat yang digunakan dalam
Untuk meredam aktivitas radikal penelitian ini antara lain spektrofotometer
bebas diperlukan antioksidan. Antioksidan UV-VIS (Optizen POP), juice extractor
adalah molekul yang dapat mendonorkan (Miyako), oven, neraca analitik, dan alat-
elektronnya kepada molekul radikal bebas, alat gelas. Dan bahan-bahan yang
sehingga menghentikan reaksi radikal digunakan pada penelitian ini adalah sari
bebas.Salah satu buah yang berpotensi buah pepaya California (Carica Papaya
mengandung antikoksidan adalah pepaya. L.) dari kelompok tani Mekarsari,
Pepaya (Carica papaya L.) karagenan, agar- agar, gula pasir, sirup
merupakan jenis buah tropis yang buahnya glukosa, sodium propionate, asam sitrat,
manisdan dagingnya berwarna kuning dan air. Pelarut dan pereaksi yang
kemerahan. Buah pepaya mengandung digunakan meliputi aquadest, metanol p.a,
banyak vitamin terutama vitamin A, dan DPPH (1,1-difenil-2- pikrilhidrazil).
vitamin B9, vitamin C dan vitamin E. Pembuatan sari buah pepaya
Selain vitamin, pepaya juga mengandung California yang digunakan sebanyak 850
mineral seperti fosfor, magnesium, zat gr. Pepaya dicuci bersih dengan
besi, dan kalsium (Surtiningsih, 2005). menggunakan air mengalir kemudian
Menurut penelitian Marelli, et al. ditiriskan dan ditrimming dengan tujuan

37
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

untuk membuang bagian bonggol atau


tangkai pada buah. Kemudian dilakukan Uji Saponin
pengupasan untuk memisahkan daging 1 mL sari dimasukkan dalam
buah dari kulit dan bijinya. Pepaya tabung reaksi, dilarutkan dalam 5
dimasukkan ke dalam juice extractor, sari mL aquades panas kemudian dikocok
buah yang dihasilkan disimpan di wadah selama 10 detik. Hasil positif
yang tertutup. Sari buah selanjutnya ditunjukkan oleh terbentuknya buih
digunakan dalam pembuatan permen jelly. atau busa yang stabil selama 10 menit
(Mustarichie, 2011).
Uji Fitokimia
Uji Flavonoid Penetapan Kadar Vitamin C Sari Buah
1 mL sari dimasukkan dalam Pepaya California
tabung reaksi, dilarutkan dalam 3 mL Pembuatan Larutan Induk Vitamin C
etanol. Larutan diambil 1 mL dan Asam askorbat ditimbang sebanyak
ditambahkan 10 tetes HCl kemudian 25 mg kemudian dimasukkan ke dalam
dipanaskan selama 10 menit. Hasil positif labu ukur 250 mL dan dilarutkan dengan
ditunjukkan oleh perubahan warna aquabides sampai tanda batas (Wardani,
menjadi kuning, jingga, atau merah 2012).
(Mustarichie, 2011).
Penentuan Panjang Gelombang
Uji Alkaloid Maksimum Larutan Vitamin C
1 mL sari dimasukkan dalam Dipipet 1 mL larutan vitamin C 100
tabung reaksi, dilarutkan dalam 5 mL ppm dan dimasukkan kedalam labu ukur
kloroform. Larutan sari ditambahkan 5 50 mL (konsentrasi 2 ppm). Lalu
mLHCl 2 M dan 0,5 g NaCl. Campuran ditambahkan aquabides sampai tanda
diaduk dan disaring. Filtrat yang diperoleh batas dan homogenkan. Diukur
ditambah 3 tetes HCl 2M kemudian serapan maksimum pada panjang
dipisahkan menjadi 4 bagian. Bagian gelombang 200 – 400 nm dengan
pertama sebagai blanko, bagian kedua menggunakan blanko aquabides.
ditambahkan reagen Wagner, bagian
ketiga ditambah dengan reagen Pembuatan Kurva Kalibrasi
Dragendroff, dan bagian keempat Larutan vitamin C 100 ppm dibuat
ditambah dengan reagen Mayer. deret masing – masing sebesar 4 ppm,
Terbentuknya endapan menunjukkan 8 ppm, 12 ppm, 16 ppm pada labu 10 mL.
adanya alkaloid (Mustarichie, 2011). Kemudian ditambahkan aquabides hingga
tanda batas lalu homogenkan, lalu diukur
Uji Tanin serapannya pada panjang gelombang
1 mL sari dimasukkan dalam maksimum yang diperoleh ( Wardani,
tabung reaksi, dilarutkan dalam 10 mL 2012).
aquades panas kemudian didinginkan.
Selanjutnya ditambahkan 5 tetes NaCl Penentuan Kadar Sampel
10%, dan saring. Filtrat yang diperoleh Sari buah pepaya ditimbang
dibagi menjadi tiga bagian. Filtrat pertama sebanyak 0.5 mL, kemudian dimasukkan
sebagai blanko, filtrat kedua ditambahkan ke dalam labu ukur 100 mL lalu
3 tetes FeCl3, dan filtrat ketigaditambah ditambahkan aquabides sampai tanda
5 tetes gelatin. Hasil positif tanin batas lalu dihomogenkan. Diukur
ditunjukkan oleh adanya endapan putih serapannya pada panjang gelombang
(Mustarichie, 2011). maksimum yang didapat.
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

kesukaan diolah dengan menggunakan


Uji reaksi antioksidan dengan 1,1- program statistik SPSS 17, dengan hasil
difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) α 0,0 . Kemudian diuji tati tik dengan
Deret larutan uji, deret larutan metode Oneway ANOVA Duncan.
kontrol positif dan blanko diukur
serapannya pada panjang gelombang Uji Analisis Mikroba kapang dan
maksimum yang telah ditentukan dengan khamir
spektrofotometer. Nilai persentase Sampel permen jelly yang telah
hambatan terhadap DPPH dihitung dihancurkan ditimbang 1g,
menggunakan rumus berikut: kemudian dimasukkan dalam labu
ukur 10 mL ditambah aquades steril
Ab orban blanko-Ab orban ampel hingga tanda batas sehingga diperoleh (1)
C0 100
Ab orban blanko pengenceran 1:10, dan dikocok hingga
larut. Kemudian diencerkan dengan
Nilai IC50 (Inhibition Concentration
50) diperoleh dari perpotongan garis pengenceran 1:100 dan 1:1000.
Dituang media Potato Dextrose
antara 50% daya hambat dengan sumbu
Agar yang telah dicairkan bersuhu 45ºC
konsentrasi menggunakan persamaan
pada cawan petri steril , dibiarkan
linear (y=bx+a), dimana y = 50 dan x
membeku pada cawan. Tiap pengenceran
menunjukkan IC50.
dipipet 1 mL ke dalam cawan petri
yang steril (metode semai). Cawan petri
Proses Pembuatan Sediaan Permen
digoyangkan dengan hati-hati, kemudian
Jelly
diinkubasi pada suhu 25ºC selama 21 hari.
Pertama karagenan dan agar-agar
Dihitung jumlah koloni kapang khamir
dilarutkan dalam air panas (60-700)
dalam cawan petri pada masing-masing
kemudian ditambahkan gula pasir, sirup
pengenceran. Jumlah mikroba kapang
glukosa, dan sodium propionate ke
dan khamir maksimal 1x10 2
dalam panci hingga campuran homogen.
koloni/ml (Saifudin dkk, 2011).
Kemudian dimasukkan sari buah pepaya
California sambil terus-menerus diaduk
Uji Stabilitas
sampai mulai mengental. Diikuti
Uji stabilitas dilakukan untuk
dengan penambahan asam sitrat. Adonan
permen jelly yang sudah terpilih dalam uji
permen jelly yang telah masak langsung
kesukaan. Uji stabilitas permen jelly
dimasukkan ke dalam cetakan ditutup
ekstrak air buah ketapang dilakukan
dengan aluminium foil, kemudian
dalam kemasan plastik kedap air, dan
dibiarkan sekitar 20 menit. Setelah
dilakukan dengan mengamati stabilitas
dingin permen dikeluarkan dari cetakan,
sediaan yang disimpan pada suhu kamar
dipindahkan ke loyang kemudian di oven
(250-300C) selama empat minggu, dan
dengan suhu 500C selama ± 8 jam.
diuji tiap minggunya dimana
pengamatannya terdiri dari beberapa
Uji Hedonik
parameter yaitu pemeriksaan organoleptik
Uji hedonik dilakukan oleh panelis
rasa, warna, aroma, tekstur, dan kadar
sebanyak 20 orang dewasa. Penilaian
antioksidan permen jelly.
organoleptik yang dilakukan dalam uji
hedonik ini meliputi warna, aroma, tekstur
dan rasa. Skala yang digunakan terdiri
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari lima tingkat, yaitu sangat suka (1),
Karakterisasi Sari Buah Pepaya
suka (2), netral (3), tidak suka (4), dan
California
sangat tidak suka (5). Hasil analisa

39
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

Sari buah adalah cairan yang Sampel Kadar vitamin C


diperoleh dari buah – buahan yang sehat Sari buah pepaya 0,0467%
Permen Jelly 0,0103%
dan segar serta digunakan sebagai
minuman segar (Tri,dkk., 2000). Pepaya
California yang digunakan sebanyak 850 Menurut Winarno (1997), vitamin C
g. Buah pepaya California di juice merupakan vitamin yang paling mudah
extractor diperoleh sari buah sebesar rusak dibandingkan dengan jenis vitamin
440 mL. Sari buah pepaya California lainnya. Disamping sangat larut dalam air,
memiliki karakteristik warna orange, rasa vitamin C mudah teroksidasi dan proses
manis, dan aroma khas. Dari sari buah tersebut dipercepat oleh panas, sinar,
sebanyak 850 g bobot jenis yang alkali, enzim, dan oksidator lainnya. Pada
dihasilkan sebesar 1,012 g/mL. tabel terlihat bahwa kadar vitamin C
Rendemen yang dihasilkan sebesar mengalami perubahan setelah dibuat
52,3855%. Kadar air buah pepaya sebesar permen jelly. Hal ini bisa terjadi karena
29,045% sedangkan sari buah pepaya pada proses pembuatan permen jelly
didapatkan nilai sebesar 28,99 Uji mengalami proses pemanasansehingga
fitokimia dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin C berkurang. Vitamin C
senyawa yang terdapat pada sari buah. yang terdapat pada permen jelly tidak
Hasilnya dapat dilihat pada tabel menutup kemungkinan akan mengalami
dibawah ini : penurunan ketika telah diolah menjadi
permen jelly sehingga rusaknya permen
Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia jelly karna proses pengolahan.
Semakin banyak suatu bahan
Jenis Uji Parameter Sari pangan melalui proses pengolahan, maka
Buah akan berkurang nilai gizi atau vitamin
Flavonoid Merah + yang terdapat dalam bahan tersebut.
Jingga Vitamin C merupakan sumber
Alkaloid : antioksidan yang memberi manfaat bagi
a. Wagner Endapan Coklat -
b. Dragendrof Endapan Merah - tubuh antara lain membantu menjaga
c. Mayer Endapan Putih - kesehatan sel dan memperbaiki kekebalan
Tanin Endapan Putih - tubuh (Kumalaningsih dan Suprayogi,
Saponin Buih/Emulsi - 2006).

Hasil Penetapan Kadar Vitamin C Uji Kesukaan


Pengukuran kadar vitamin C Berdasarkan hasil dianalisis dengan
dilakukan dengan metode menggunakan program statistik SPSS 17
spektrofotometri. Hal ini dilakukan untuk dengan metode Oneway ANOVA
mengetahui kadar vitamin C yang Duncan.
terkandung dalam sari buah pepaya
California dan permen jelly sari buah Tabel 3. Hasil Uji Hedonik
pepaya California. Dari hasil perhitungan
persamaan regresi kurva diperoleh Permen Rasa Warna Aroma Kekenyalan
persamaan garis y = 0.148x + 0.055 jelly
dengan koefisien korelasi (r) sebesar Formula 0 2.25b 2.15a 3.40b 2.05a
Formula 1
0.998. Hasil penetapan kadar vitamin C Formula 2 2.55b 2.15a 2.65a 2.40b
dapat dilihat pada tabel 2. Formula 3 1.85a 2.00a 2.45a 2.05a

Tabel 2. Hasil Uji Fitokimia Hasil uji hedonik dilihat dari Tabel
berdasarkan hasil Output SPSS 17 dengan
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

melihat nilai subsets menunjukkan kamar ( 250 – 300 C). Setiap periode
bahwa rasa pada formula 2 dan 3 lebih waktu penyimpanan dilakukan
disukai dibandingkan formula 1 ataupun pengamatan organoleptis setiap 1 minggu
formula 0. Hasil analisis sidik ragam sekali. Hasil pengamatan sediaan permen
permen jelly formula 0, dan formula 1 jelly minggu ke-0 secara umum
berbeda nyata dengan formula 2, dan menunjukkan bahwa permen mempunyai
formula 3. Warna permen jelly formula 0, rasa, warna, aroma, dan kekenyalan
formula 1, formula 2, formula 3 tidak yang homogen. Hal ini
berbeda nyata. Aroma permen jelly menunjukkan bahwa zat aktif dan basis
formula 1, formula 2, dan formula 3 lebih permen jelly tercampur secara homogen.
disukai dibanding formula 0. Kekenyalan Selama penyimpanan dari minggu
formula 2 dan 3 lebih disukai dibanding ke 1 sampai minggu ke 4 permen jelly
formula 1 tetapi tidak berbeda nyata menunjukkan adanya perubahan pada
terhadap formula 0. rasa, warna, aroma, dan kekenyalan.
Perubahan aroma dapat disebabkan oleh
Uji Mikroba oksidasi dari udara luar. Perubahan warna
Angka Kapang Khamir merupakan yang cukup signifikan, pada formula 0
perhitungan dengan metode cawan yang tidak terjadi perubahan sedangkan
dapat dilihat apabila ada satu sel formula 1, formula 2, dan formula 3
mikroorganisme yang masih hidup terjadi perubahan yang signifikan yaitu
ditumbuhkan pada medium yang sesuai, rasa menjadi asam, perubahan warna
maka sel tersebut akan berkembang biak orange yang semakin pekat, aroma
dan membentuk koloninya,dapat dilihat menyengat dan kekenyalan semakin
langsung dengan mata pada media yang berkurang.
digunakan setelah diinkubasi pada
suhu 25-30˚C selama 21 hari. Perhitungan Uji Aktivitas Antioksidan Permen Jelly
dilakukan pada Konsentrasi cawan petri Pengujian aktivitas antioksidan
dengan jumlah koloni 10-150 koloni. dilakukan dengan metode DPPH (2,2
Berdasarkan analisis cemaran difenil-1-pikrilhidrazil). Metode uji
mikroba angka kapang dan khamir pada antioksidan dengan DPPH dipilih karena
permen jelly didapatkan hasil < 1.0 x 102 sederhana, mudah, cepat dan peka serta
koloni/gram. Hal tersebut menunjukkan hanya memerlukan sedikit sampel.
bahwa nilai Angka Kapang Khamir dari Absorban yang dihasilkan oleh reaksi
permen jelly yang diujikan memenuhi reduksi ini diukur pada panjang
syarat mutu permen jelly menurut SNI gelombang 517 nm.
No. 01-3547-1994. Pengukuran aktivitas antioksidan
setelah penyimpanan pada suhu kamar
Hasil Uji Stabilita (250 – 300 C) selama 4 minggu bertujuan
Uji Organoleptis untuk mengetahui ketahanan aktivitas
Hasil pengamatan organoleptis antioksidan selama penyimpanan.
kelima formula permen jelly pada suhu

Tabel 4. Aktivitas Antioksidan Permen Jelly

Formula permen Jelly Nilai IC50 (ppm) minggu ke-


0 1 2 3 4
1 75,296 81,171 89,573 97,178 102,126
2 73,901 79,175 88,158 96,441 100,378
3 70,698 77,255 85,482 93,680 100,267

41
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

Dari tabel diatas menunjukkan menurunnya nilai pH. Vitamin C bersifat


bahwa terjadi penurunan aktivitas stabil dalam media asam, tetapi pada
antioksidan setelah sari diformulasikan media netral dan basa sangat mudah
pada sediaan permen jelly. Hal ini terjadi terdegradasi oleh panas. Laju
karena penurunan kadar vitamin C pada degradasi asam askorbat sebanding
permen jelly sari buah pepaya disebabkan dengan konsentrasi oksigen terlarut dalam
adanya pemanasan selama pengolahan bahan pangan. Aktivitas antioksidan pada
dapat menyebabkan terjadinya degradasi minggu ke 0 sampai ke 3 memiliki nilai
vitamin C sehingga mampu mempercepat IC50 diantara 50-100 ppm. Hal ini
terjadinya oksidasi vitamin C. menunjukkan bahwa aktivitas aktivitas
Menurut Winarno (1992), vitamin C antioksidan permen jelly bersifat aktif.
mudah teroksidasi dan proses tersebut Pada minggu ke 4 memiliki nilai IC50
dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, diantara 100-1000 ppm, hal ini
oksidator serta oleh katalis tembaga dan menunjukkan bahwa nilai aktivitas
besi. Pada proses pengolahan, kehilangan antioksidan permen jelly bersifat aktif.
vitamin C akibat reaksi enzimatis Pada minggu ke 4 memiliki nilai IC50
jumlahnya sangat sedikit, sedangkan diantara 100-1000 ppm, hal ini
reaksi non-enzimatis menjadi penyebab menunjukkan bahwa nilai aktivitas
utama hilangnya vitamin C (Wong, 1989). antioksidan permen jelly bersifat kurang
Vitamin C teroksidasi sehingga aktif.
menghasilkan asam dehidroaskorbat
(Padayatty, 2003). Reaksi reduksi dan
oksidasi dapat dilihat pada Gambar 1. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Gambar 1. Reaksi reduksi dan oksidasi 1. Berdasarkan hasil penelitian yang
asam askorbat (Szent-Györgyi, 1937) telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
2. Kadar vitamin C sari buah pepaya
sebesar 0,0467% dan permen jelly sari
buah pepaya sebesar 0,0103%.
3. Nilai IC50 sari buah pepaya sebesar
33,537 ppm, permen jelly formula 1
sebesar 75,296 ppm, foemula 2 sebesar
73,901 ppm dan formula 3 sebesar
70,698 ppm.
4. Permen jelly sari buah memiliki
Terjadinya penurunan kadar kestabilan rasa, warna, aroma, dan
antioksidan selama penyimpanan juga kekenyalan selama 4 minggu.
disebabkan oleh suhu penyimpanan.
Penyimpanan pada temperatur lebih dari Saran
270C dapat menyebabkan kehilangan Saran yang perlu dilakukan untuk
vitamin C walaupun pada kondisi anaerob penelitian berikutnya adalah :
(Mapson, 1978 dalam Zentimer, 2007). 1. Perlu dilakukan pengujian β-
Vitamin C tergolong vitamin yang karoten dan flavonoid terhadap sari
mudah larut dalam air (DeMan, 1997). buah dan permen jelly sari buah
Menurut Harris (1989), stabilitas asam pepaya.
askorbat akan meningkat dengan
Fitofarmaka, Vol.7, No.1, Juni 2017 ISSN:2087-9164

2. Perlu dilakukan preformulasi agar Fruit and Their Product, Food


didapatkan permen jelly yang lebih Science and Technology.
kenyal. Academic Press, London.
Marelli de souza,L., ferreira,
K.S.,Chaves, J.B.P., dan Teixeira,
DAFTAR PUSTAKA S.L. (2008). L- ascorbic Acid, Beta-
Albert Szent-Gyorgyi’ Bioghrapy: Carotenen and Lycopen Content in
The Nobel Prize in Physiology or Papaya Fruit (Carica papaya L.)
Medicine1937, dalam: Fernandes, Whith or Whitout Physiological Skin
D. 2006. Vitamin C. Stanford: Freckle. Journal Sci.agri.
Standford University. 211-214. (Peracicaba, Braz).65, (3).
Deman, John. M. 1997. Kimia Mustarichie, R., Misfiroh, I., & Levita,
Makanan.Terjemahan Kosasih J.2011. Penelitian Kimia Tanaman
Padwawinata. Penerbit ITB Obat. Bandung: Widya Padjajaran.
Bandung. Saifudin, A., 2011. Standarisasi
Harris, R.S. dan E. Karmas. 1989. Bahan Obat Alam. Yogyakarta:
Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Graha Ilmu.
Bahan Pangan. Penerbit ITB. Tri Margono, Detty Suryati, Sri
Bandung. Hartinah.2000. Buku Panduan
Kumalaningsih, S., Suprayogi, dan B. Teknologi Pangan. Pusat Informasi
Yuda.2005. Tekno Pangan. Wanita Dalam Pembangunan,
Membuat Makanan Siap Saji. PDII, LIPI. Jakarta. Hal 1-4.
Trubus Agrisarana 2005: Surabaya. Wardani, L.A. 2012. Validasi Metode
Leong, L. P. & Shui, G. 2002. An Analisis dan Penentuan Kadar
Investigation of Antioxidant Vitamin C Pada Minuman buah
Capacity of Fruits in Kemasan Dengan Spektrofotometri
SingaporeMarkets. Food chemistry. UV-Visibel. FMIPA. Depok.
76:69-75. Surtiningsih. 2005. Cantik Winarno, F.G., 1992. Pangan,
dengan Bahan Alami. Jakarta: PT. Enzim dan Konsumen. Gramedia
Elex Media Komputido. Pustaka Utama, Jakarta.
Malik, Iwan. 2010. Permen Jelly Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan dan
Yup.http://iwanmalik.wordpress.co Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.Wong,
m/2010/ permen jelly/ [10 Juni Dominic, W.S., 1889. Mechamism
2015] Mapson, L.W., 1978. And Theory In Food Chemistry.
Vitamine in Fruit: Biochemistry of Van Nostrand Reinhold. New york.

43

Anda mungkin juga menyukai