Anda di halaman 1dari 241

EVALUASI PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PAUD

QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA


(Studi Descriptif di PAUD QUR’QAN AL HUDA PURWAKARTA
Perumahan Graha Marina Blak A7 No.10, Desa Maracang, Kecamatan
Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi S1- Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh:
Erna Prastyaningtyas
NIM. 0106.1801.006

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DR. KH. EZ. MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2022 M/ 1444 H
vi

EVALUASI PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PAUD


QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
(Studi Descriptif di PAUD QUR’QAN AL-HUDA PURWAKARTA
Perumahan Graha Marina Blak A7 No.10, Desa Maracang, Kecamatan
Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi S1-Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh:
Erna Prastyaningtyas
NIM. 0106.1801.006

Pembimbing I : Miftachul Jannah, M.Pd


Pembimbing II : Yuwan Fijar Anugrah, M.Pd

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DR. KH. EZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA
2022 M/ 1444 H
EVALUASI PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PAUD
QUR’AN AL HUDA PURWAKARTA

Oleh

Erna Prastyaningtyas

NIM 0106.1801.006

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Miftachul Jannah,M.Pd Yuwan Fijar Anugrah,M.Pd

Mengetahui,

Ketua STAI DR.KHEZ Muttaqien Program Studi S1 KPI

Dr. Imam Tabroni, M.Pd Miftachul Jannah,M.P.d

3
vi

Nomor : Istimewa
Lamp : Terlampir dengan lengkap
Hal : Permohonan mengikuti Sidang Munaqosah

Kepada Yth :
Panitia Sidang Munaqosah
STAI DR.KH.EZ. Mutaqien Purwakarta
Di
Tempat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama mahasiswa : Erna Prastyaningtyas
Nim/Nirm : 0106.1801.006
Program studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Telah mengikuti Sidang Komprehensif pada tanggal 16 Juni 2022 dengan nilai B
Mengajukan untuk mengikuti Sidang Munaqosah pada tanggal 25 Agustus 2022
dengan Judul skripsi :
Evaluasi Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di PAUD QUR’AN AL-HUDA
PURWAKARTA
Demikian permohonan ini kamu sampaikanm atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Purwakarta 20 Agusut 202
Mengetahui
Dosen Wali, Mahasiswa,

Bp. Didin Syafrudin, S.Ag Erna Prastyaningtyas

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Miftachul Jannah M.Pd Yuwan Fijar Anugrah,M.Pd.


EVALUASI PENERAPAN NILAI- NILAI PANCASILA DI PAUD QURAN

AL HUDA PURWAKARTA

ERNA PRASTYANINGTYAS

NIM : 0106.1801.006

Dinyatakan lulus Sidang Munaqosah Skripsi oleh Tim Penguji

Pada tanggal 25 Agustus 2022

Tim Penguji

Pengguji 1

…………………………………………………..

Pengguji 2

……………………………………………………

Pengguji 3

…………………………………………………….

Mengetahui,

Ketua STAI Ketua Program Studi PIAUD

Dr. Imam Tabroni. M.Pd Miftahul Jannah, M.Pd

5
vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ EVALUASI


PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PAUD QUR’AN AL-HUDA
PURWAKARTA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri.

Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang


tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko dan sanksi apabile di
Kemudian hari di temukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya tulis ilmiah ini.

Purwakarta, 20 Agustus 2022

Penulis,

Erna Prastyaningtyas
vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur selalu Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmatnyadan karuniaNya sehingga penulis dapat
mempersembahkan skripsi kepada :

Suamiku tercinta : Tjahjono,ST

Anakku tercinta : Allam Dzulkarnain

: Muhammad Irsyad

: Nabila Husna

Adik tercinta : Lina Aguslestariningtyas

: Teguh Hendro Ruswanto

MOTTO HIDUP

“Membeli Seperti orang kaya, memakainya seperti orang miskin”(Almarhum Dra.


Laely Soraya)
viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

1) Huruf Arab dan Latin

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

Tidak
‫ا‬ ‫ط‬ T
dilambangkan

‫ب‬ B ‫ظ‬ Z

‫ت‬ T ‫ع‬ `

‫ث‬ Ś ‫غ‬ G

‫ج‬ J ‫ف‬ F

‫ح‬ H ‫ق‬ Q

‫خ‬ Kh ‫ك‬ K

‫د‬ D ‫ل‬ L

‫ذ‬ Ż ‫م‬ M

‫ر‬ R ‫ن‬ N

‫ز‬ Z ‫و‬ W

‫س‬ S ‫هـ‬ H

‫ش‬ Sy ‫ء‬ ‘

‫ص‬ Ș ‫ي‬ Y

‫ض‬ ḍ
ix

Maddah atau Vokal Panjang

Harakat dan Huruf Huruf dan Tanda

‫ى–ا‬- Â

‫ي‬- Î

‫و‬- Û

‫اي‬ Ai

‫او‬- Au
x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Piji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
hidayahNya serta karuniaNya kepada Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancer. Tidak lupa sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita
dari zaman jahilliyah sampai akhir zaman
Skrpsi yang penulis susun dengan judul EVALUASI PENERAPAN NILAI-
NILAI PANCASILA DI PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
beralamatkan diPerumahan Graha Marina I Blok A7 No.10 Desa Maracang
Kecamatan BabakannCikao Kabupaten Purwakarta, Tahun pelajaran 2021/2022.
Penulisan Skripsi tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak
yang telah membantu menyelesaikan skrisi yang penulis susun ini, oleh karena itu
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang melimpahkan seluruh RahmatNya kepada Penulis
sehingga mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapan Dr. Imam Tabroni,M.Pd.I selaku ketua STAI DR. KH.EZ.
Muttaqien Purwakarta.
3. Bapak Didin Syaprudin,S.Ag. selaku wakil ketua bidang I (Bidang
Akademik) STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta juga selaku dosen
wali.
4. Bp. Surya Hadi Darma,M.Ud. selaku wakil ketua bidang III (Bidang
Kemahasiswaan) STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta.
5. Ibu Miftachul Jannah,M.Pd. selaku ketua Prodi PendidikanIslam Anak
Usia Dini STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta.
6. Ibu Nurul Fauziah,S.Pd.I selaku sekertaris Program Studi Pendidikan
Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STAI DR. KH.EZ. Muttaqien
Purwakarta.
7. Bapak/Ibu Dosen STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta.
xi

8. Keluarga Besar PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA yang


telah memberikan ijin penelitian dan membantu kelancaran penelitian ini
Kepada Ibu dosen Miftachul Jannah,M.Pd. dan Bp Dosen Yuwan Fijar
Anugrah,M.Pd. yang telah membimbing dan mendukung setiap saat.
9. Kepada Suamiku tersayang (Tjahjono,ST) yang telah memberikan
dukungan moril dan materiil.
10. Keluarga besar PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
11. Kepada anak-anakku tersayang yang telah memberikan dukungan moril.
12. Kepada keluarga besar Dono soemarto dan keluarga besar Soeradji yang
telah memberika dukungan moril
13. Kepada teman-temanku seperjuangan PIAUD 8 STAI DR. KHEZ.
Muttaqien Purwakarta yang telah memotivasi dan memberi dukungan
moril di setiap saat..
14. Semua pihak yang telah membantu dan turut berpartisipasi dalam
penulisan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati, Penulis menyadari akan kekurangan
yang dimiliki, sehingga dalam penyusunan skripsi ini pastinya memiliki
banyak kekurangan, baik dari segi keilmuan maupun penulisan. Maka
penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran guna
perbaikan di masa mendatang, dan mudah-mudahan karya ini bermanfaat
bagi penulis pribadi dan bagi pembacanya. Penulis hanya bisa
mendo’akan semoga segala bentuk bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan memdapat balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Purwakarta, 20 agustus 2022

Penulis
xii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN………………………………………….
HALAMAN JUDUL…………………………………………................. i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……………........................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN DAN MOTTO………………………… vi
PEDOMAN TRANSLITERASI……………………………………… vii
KATA PENGANTAR.,,,,……………………………………………… ix
DAFTAR ISI ……………………………………………………….…. xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………….....…… xii
DAFTAR TABEL………………………………………………….… xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………….….xiv
ABSTRAKSI………………………………………….………..………xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………….……………….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………….…….... 1
B. Identifikasi Masalah…………………………………...…….... 6
C. Fokus Masalah…………………………………………….…... 7
D. Rumusan Masalah…………………………………………….. 7
E. Tujuan Penelitian………………...………………………….… 7
F. Kegunaan Penelitian……………………………………….….. 7
G. Metodologi Penelitian……………………………………..….. 8
1. Pendekatan dan Metode Penelitian………………………
8
2. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………....
8
3. Responden……………………………………..………... 8
4. Jenis dan Sumber Data………………………………..… 8
5. Teknik Pengumpulan Data……………………...…....….
9
6. Insrumen Penelitian………………………………...……
9
xiii

7. Tehnik Analisis Data………………………………...…..


9
8. Pengujian Keabsahan Data……………………………..
11
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………..… 13
A. Evaluasi……………………………………………………..… 13
1. Pengertian Evaluasi……………………………….……… 13
2.Tujuan Evaluasi…………………..……………………....… 14
3.Manfaat Evaluasi……………………………………...….… 16
4.Hakikat Nilai- Nilai Pancasila…………………………....… 17
5.Difinisi Pancasila Menurut Para Ahli……………………..... 23
6. Arti Lambang / Simbol Pancasila………………………….. 24
7.Nilai-Nilai yang Tekandung Dalam Pancasila…………....…
26
a.Pengertian Nilai- Nilai Pancasila………………………. 26
b. Sistem Nilai dalam Pancasila…….…………………….
26
c. Makna Sila Pancasila……………….……………...….. 28
d. Tujuan Pancasila…………………………………...….. 29
e.Pancasila sebagai Dasar Negara……………………...…
30
f. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa…………………..… 30
8. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)…………………..….. 31
a. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)…..… 31
b. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini………………..….. 33
9. Karakteristik Anak Usia Dini…………………………….…
33
10.Pendidikan Karakter Anak Usia Dini …………………..… 34
a. Ciri Fisik………………………………………………..
36
b. Ciri Sosial………………………………………………
37
xiv

11. Penerapan Nilai- Nilai Pancasila Pada Anak Usia Dini….. 37


B. Kerangka Berpikir dan Skema Penelitian …………………..… 45
C. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………..
45
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA……….….
49
A. Hasil Penelitian Evaluasi Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di
PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA …………......... 49
a. Perencanaan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di PAUD
QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA ………..…….......... 49
b. Pelaksanaan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di PAUD
QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA …………………… 50
1. Wawancawa 1 ………………………………………..…
50
2. Wawancawa 2……………………………………..….... 55
3. Wawancawa 3……………………………………..….... 58
1,. Observasi 1………………………………………....….. 62
2. Observasi 2………………………………………....….. 63
3. Observasi 3…………………………………….……..... 64
4. Observasi 4……………………………..…….……...… 65
5. Observasi 5………………………………………....….. 66
6. Observasi 6……………………………………….…..... 67
B. Hasil Perkembangan Anak…………………………………..… 68
C. Analisis Data………………………..…………………........… 102
BAB IV PENUTUP ………………………………………….…..….. 108
A. Simpulan…………………………………………….….…….. 108
B. Saran………………………………………………….…....…. 110
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..…….… 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………….......…….. 114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………….…….. 214
xv
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang


berhubungan dengan 9 Pilar Karakter 11 -15 Juli 2022 ………………………68
Tabel 4.2.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang
berhubungan dengan 9 Pilar Karakter 18-23 Juli 2022……………………….73
Tabel 4.3.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang
berhubungan dengan 9 Pilar Karakter 25-29 Juli 2022 ………………………..77
Tabel 4 4. Evaluasi Penilaian Penerapan Pancasila yang berhubungan dengan 9
pilar karakter 01-02 Agustus 2022 ……………………………………………84
Tabel 4.5 Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang
xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Data Tempat Penelitian…………………………………………………115
Agenda Penelitian………………………………………………………119
Jadwal Penelitian……………………………………………………….120
Intrumen Wawancara…………………………………………………..121
Kisi-kisi Intrumen Wawancara Kepala Sekolah……………………….122
Hasil Wawancara Kepala Sekolah……………………………………..125
Kisi-kisi Intrumen Wawancara Guru Yuni dan Guru Mardiani………..132
Hasil Wawancara Ibu Guru Yuni……………………………………….135
Hasil Wawancara Ibu Guru Mardiani…………………………………..141
Catatan Lapangan 1……………………………………………………..148
Catatan Lapangan 2……………………………………………………..149
Catatan Lapangan 3……………………………………………………..150
Catatan Lapangan 4……………………………………………………..151
Catatan Lapangan 5……………………………………………………..152
Catatan Lapangan 6……………………………………………………..153
Catatan Lapangan 7……………………………………………………..154
Catatan Lapangan 8……………………………………………………..155
Catatan Lapangan 9……………………………………………………..156
RPPH Senin, 25 Juli 2022………………………………………………157
RPPH Senin, 02 Agustus 2022………………………………….………158
RPPH Senin, 03 Agustus 2022……………………………….…………159
RPPH Senin, 05 Agustus 2022………………………………….………160
Hasil Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai-Nilai Pancasila yang
Berhubungan dengan 9 Pilar Karakter………………………………….161
Foto-Foto Kegiatan………………………………………………………198
Surat Ijin Penelitian………………………………………………………212
Surat Keterangan Penelitian………………………………………………213
Bukti Bimbingan Skripsi………………………………………………….214
Daftar Riwayat Hidup…………………………………………………….219
xviii

ABSTRACT

Evaluation of the application of Pancasila values at PAUD Quran Al Huda Purwakarta


Erna Prastyaningtyas Email : ernaprastya72@gmail.com Supervisor (1) Miftachul Jannah,
M.Pd, Supervisor (2)Yuwan Fijar Anugrah, M.Pd Email : jannahmuftachul92@gmail.com,
yuwanfijara@gmail.com

Evaluation of the application of Pancasila values in PAUD is very important because


Pancasila is the ideology of the Indonesian nation and is the basis for the character of
education in Indonesia. Basically, the values of Pancasila have been applied in everyday
life, but without realizing it by adults, teachers and children, the so-called Pancasila only
contains the first to five precepts. Children do not understand the values of Pancasila.
Problem identification is that teachers are constrained in applying Pancasila values to
children. Pancasila values have not yet been formed in children. There is no proper method
in instilling the values of Pancasila. There are still many children who do not practice the
values of Pancasila. Problem Formulation What is the teacher's perception of a pplication
of Pancasila values in PAUD institutions? How to apply the values of Pancasila in PAUD?
What are the obstacles faced by teachers when applying Pancasila values to children? How
is the development of children related to the application of Pancasila values in PAUD?
Research Objectives To find out the teacher's perception of Pancasila values in PAUD
institutions. The application of Pancasila values in PAUD. The obstacles faced by teachers
when applying Pancasila values to children. Child development related to Pancasila values
in PAUD Qur'an Al Huda Research Uses Theoretical Benefits It is hoped that this research
can be useful as information related to the evaluation of the application of Pancasila values
in PAUD. Practical Benefits The results of this study are expected to be useful as follows .
For students to gain additional knowledge and be able to better apply Pancasila values not
only at school but also in the community. For teachers as an addition so that in the future
they can apply or teach better Pancasila values to children. For schools As additional
information so that the implementation of Pancasila values becomes even better.

Keywords: Implementation Evaluation. Pancasila values. PAUD


xix

ABSTRAK

Evaluasi penerapan nilai- nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta Erna
Prastyaningtyas1 Email : ernaprastya72@gmail.com Pembimbing (1)Miftachul
Jannah,M.Pd, Pembimbing (20)Yuwan Fijar Anugrah,
M.Pd Email :jannahmuftachul92@gmail.com, yuwanfijara@gmail.com
2

Abstraksi

Evaluasi penerapan nilai- nilai Pancasila di PAUD sangat penting karena Pancasila
menjadi Idiologi Bangsa Indonesia dan menjadi dasar karakter pendidikan di Indonesia
. Pada dasar nya nilai- nilai Pancasila sudah di terapkan dalam kehidupan sehari- hari
tetapi tanpa disadari oleh orang dewasa guru dan anak yang disebut Pancasila hanya
muatan sila- sila pertama sampai lima saja. Anak belum memahami nilai-nilai
Pancasila.Identifikasi masalah adalah Guru terkendala dalam menerapkan nilai-nilai
Pancasila pada anak. Nilai-nilai Pancasila belum terbentuk pada diri anak. Belum
adanya metode yang tepat dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Masih banyak
anak tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Rumusan Masalah Bagaimana persepsi
guru terhadap penerapan nilai nilai Pancasila di lembaga PAUD ? Bagaimana
penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD ? Kendala-kendala apa saja yang dihadapi
oleh guru ketika menerapkan nilai-nilai Pancasila pada anak? Bagaimana
perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD ? Tujuan
Penelitian Untuk mengetahui persepsi guru terhadap nilai nilai Pancasila di lembaga
PAUD.Penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD .Kendala-kendala yang dihadapi oleh
guru ketika menerapkan nilai-nilai Pancasila pada anak. Perkembangan anak terkait
nilai-nilai Pancasila di PAUD Qur’an Al Huda Kegunaan Penelitian Manfaat Teoristis
Diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat sebagai informasi berkaitan dengan Evaluasi
penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD Manfaat Praktis Hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna sebagai berikut . Bagi siswa mendapatkan pengetahuan
tambahan dan bisa lebih merapkan nilai-nilai pancasila tidak haya disekolahan tetapi
juga dilingkungan masyarakat. Bagi guru sebagai tambahan agar kedepan bisa
menerapkan atau mengajarkan nilai-nilai Pancasila yang lebih baik lagi kepada anak.
Bagi sekolah Sebagai tambahan informasi agar pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila menjadi bertambah baik lagi.

Kata Kunci : Evaluasi Penerapan. Nilai- nilai Pancasila.PAUD

1
Mahasiswa S1 PIAUD STAI Dr Khez Muttaqien Purwakarta
2
Dosen STAI Dr Khez Muttaqien Purwakarta
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan PAUD merupakan satu bentuk pendidikan formal pada
pendidikan anak usia dini. PAUD adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program
pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Di usia ini anak berada dalam proses
perkembangan unik karena proses perkembangannya terjadi bersamaan
dengan masa peka. Masa peka merupakan masa yang paling tepat untuk
menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka
ini, kecepatan pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50
persen dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya dan akan
terjadi sekali dalam hidup mereka. Oleh karena itu pendidikan di PAUD
harus dapat merangsang seluruh aspek perkembangan anak. Aspek
perkembangan anak yaitu perkembangan pembiasaan dan kemampuan dasar.
Dalam aspek perkembangan pembiasaan meliputi perkembangan sosial,
emosi, moral, agama, dan kemandirian. Aspek perkembangan kemampuan
dasar meliputi perkembangan bahasa, kognitif, seni, dan fisik motorik.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendididkan yang
diperuntukkan bagi anak-anak sebelum memasuki pendididkan jenjang
sekolah dasar. Pendidikan pada usia PAUD pada dasarnya meliputi seluruh
upaya dan tindakan yang dilakukan oleh guru dan orang tua dalam proses
perawatan, pengasuhan dan pendidikan dengan menciptakan lingkungan
dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang dapat memberikan
kesempatan untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang
diperolehnya. Hal ini diperoleh anak melalui cara melihat, memperhatikan.
mengamati, meniru, dan Bereksperimen yang berlangsung secara berulang
ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Pendidikan di
PAUD bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan potensinya
baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai Pancasila agama, sosial
emosional, kemandirian, kognitif, motorik kasar dan motorik halus
2

untuk siap memasuki sekolah dasar. Untuk mencapai perkembangan anak


tersebut, dilakukan dalam kegiatan bermain.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta
merupakan pendidikan yang hakikatnya bertujuan untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan pengajaran, bimbingan, dan atau pelatihan
yang tentunya berguna bagi kehidupannya. Namun untuk mencapai tujuan
pendidikan, perlu adanya upaya yaitu suatu sistem pendidikan yang mampu
mengoptimalkan kecerdasan, membentuk kepribadian dan keterampilan
bagi peserta didik supaya menjadi unggul, yakni manusia yang terampil,
kreatif, cakap, bertanggung jawab dan jujur serta memiliki sikap solidaritas
sosial yang tinggi. Penulis sengaja mengupas tentang Evaluasi penerapan
nilai- nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta, dan menemukan
masalah bahwa penerapan ini bukan hanya secara teori tetapi harus
langsung kepada penerapannya. Menerapkan nilai- nilai Pancasila kepada
anak usia dini antara lain melalui pembiasaan, pembinaan dan suri teladan
yang baik dan secara langsung. Setiap saat, setiap hari guru mencontohkan
nilai- nilai Pancasila seperti nilai Ketuhanan yang Maha Esa seperti pada
Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional 2013 dalam Ike Nilawati
Rohaenah (2019,16) dengan mengucap salam. menjawab salam.
mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dan pemberian juga
pertolongan, mengenal rukun iman dan rukun Islam, Seperti mengenal
3

ciptaan Allah, mengenal Asmaul Husna, mengenal nama- nama Malaikat,


Mengenal nama- nama Nabi, Mengenal Hadits Nabi, Mengenal huruf
Hijaiyah, dapat membaca Iqro, Membaca rangkaian huruf Hijaiyah,
menyebutkan kitab-kitab suci, Mengenal sejarah Al Quran dan para Nabi,
mampu mengucap dua kalimat syahadat, dapat mempraktekan shalat,
berwudhu, mengenal zakat dan sodaqoh, mengenal puasa Ramadhan ,
mengenal shalat Ied. Mengenal tata cara ibadah . Hafal doa- doa harian, dan
Hafal kalimat toyibah.
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
peningkatan mutu pendidikan, tidak bisa dilaksanakan karena terjadi
masalah yaitu penerapan nilai- nilai Pancasila umumnya di semua sekolah,
khususnya di PAUD Quran. Al Huda Purwakarta belum dilaksanakan
dengan maksimal. Proses pendidikan yang berfokus pada penerapan nilai-
nilai Pancasila belum diproses secara ideal untuk menunjang perkembangan
peserta didik. Proses pendidikan yang ideal adalah proses pendidikan yang
memperhatikan perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor anak.
Ketiga aspek itu harus diimplementasikan pada semua mata pelajaran.
Tidak kalah pentingnya nilai-nilai Pancasila juga harus ditanamkan kepada
anak sedini mungkin karena nilai-nilai Pancasila saat ini sudah mulai
luntur.
Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, yang terdiri dari
lima sila negara yang perumusannya tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan jati diri dan kepribadian bangsa
Indonesia. Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, yang terdiri
dari lima sila, dan perumusannya tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Pancasila merupakan jati diri dan kepribadian bangsa
Indonesia, maksudnya adalah nilai-nilai Pancasila memiliki nilai-nilai luhur
yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu dan seterusnya, dalam
setiap sila pancasila yang harus diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia
agar dapat mencapai tujuan hidup bangsa. Pancasila mengandung nilai-nilai
luhur bangsa yaitu nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan,
nilai Kerakyatan dan nilai Keadilan. Nilai-nilai Pancasila tersebut tumbuh
4

dan berkembang dari dalam diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila


bagi Bangsa Indonesia manjadi landasan, dasar, serta motivasi pada
kehidupan Kenegaraan. Dengan kata lain, Nilai-nilai Pancasila merupakan
das “Sollen” atau cita-cita tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi
suatu kenyataan atau das “Sein”
Evaluasi penerapan nilai- nilai Pancasila permasalahan yang dihadapi
akhir-akhir ini yaitu mulai kurangnya pengamalan dan pengetahuan
mengenai Pancasila. Indikasi mulai berkurangnya pengetahuan dan
pengamalan Pancasila pada pelajar antara lain masih ditemukan anak yang
tidak hafal sila Pancasila, mulai lunturnya rasa persatuan dan kesatuan
bangsa dan berkurangnya sikap cinta tanah air dan terjadinya degradasi
moral di masyarakat. Selain hal tersebut indikasi mulai lunturnya jiwa
Pancasila dalam pendidikan Indonesia yaitu semakin banyaknya pelajar
yang bangga terhadap budaya luar dan kurang tertarik untuk melestarikan
budaya Indonesia sendiri. Semakin lunturnya jiwa Pancasila dalam diri
pelajar Indonesia akan mengancam keuutuhan dan keberlangsungan hidup
Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dapat terpecah belah dan keadaan
menjadi kacau. Hal ini jika tidak segera ditangani denagn serius akan
berdampak pada Bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah
dengan menanamkan dan memberikan pengetahuan mengenai Pancasila
sejak usia dini Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini akan lebih efektif
dalam membentuk karakter Bangsa. Pada anak usia dini pengalaman dan
kejadian-kejadian yang pernah dia alami akan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Apabila karakter yang ditanamkan sejak kecil adalah
karakter-karakter baik, maka karakter-karakter tersebut akan melekat pada
proses pendewasaan anak tersebut kelak. Selanjutnya, Penanaman nilai-
nilai Pancasila sejak usia dini dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah
dan Lembaga pendidikan anak. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sisdiknas yaitu Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
5

1945. Hal ini mengisyaratkan besarnya peran lembaga pendidikan dalam


menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Anak akan memahami, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupannya, agar dapat menjadi pedoman hidup dan
terhindar dari pengaruh-pengaruh yang dapat merusak moral. PAUD
sebagai sebuah lembaga pendidikan dasar mempunyai peran penting dalam
penenaman dan pengetahuan nilai-nilai Pancasila. Penanaman nilai-nilai
Pancasila dan pengetahuan mengenai Pancasila di PAUD, dilakukan
melalui penerapan pelajaran pendidikan Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari dan dikembangkan dalam proses pembelajaran serta kegiatan ekstra
kurikuler.
Evaluasi penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD memuat beberapa
materi mengenai Pancasila seperti sila-sila Pancasila, lambang setiap sila
Pancasila, makna lambang Pancasila, pengamalan sila Pancasila dan lain-
lain. Materi mengenai Pancasila ini diajarkan secara bertahap dari hal yang
paling sederhana kemudian menjadi hal yang lebih mendalam pada jenjang
kelas yang lebih tinggi. Pelajaran Pancasila dalam pembelajaran di kelas
jika tidak disampaikan dengan baik maka akan dapat menimbulkan
kebosanan dan materi tidak dapat diterima dan diamalkan dengan baik oleh
peserta didik. Guru memberikan pengetahuan mengenai Pancasila dalam
pelajaran Pendidikan Pancasila namun selain itu guru harus dapat
menanamkan sikap dan nilai-nilainya dari pengamalan sila Pancasila dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
Guru dapat mengembangkan pengamalan sila Pancasila di kelas
dengan memahami terlebih dahulu makna sila Pancasila dan
mengembangkannya dalam kegiatan pembelajaran. PAUD Quran Al Huda
Puwakarta yang terletak di Perumahan Graha marina Blok A7 no 10 Desa
Maracang Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta Jawa Barat,
merupakan Sekolah yang dekat dengan perkampungan, mempunyai sumber
daya dari anak, guru, dan lingkungan sekolah. Siswa di PAUD Quran Al
Huda Puwakarta mempunyai karakteristik yang beragam dan berasal dari
latar belakang keluarga dan budaya masyarakat yang berbeda-beda. PAUD
6

Quran Al Huda Puwakarta juga mempunyai beberapa kegiatan sekolah,


misalnya pembiasaan membaca Iqro dan hafalan juz 30, Kegiatan tesebut
dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
Di PAUD Quran Al Huda Purwakarta masih dijumpai beberapa anak
yang belum menampilkan akhlak yang mencerminkan pengamalan sila
Pancasila. Sikap ramah, sopan santun, suka menolong, dan menghormati
orang lain sepertinya masih kurang melekat pada diri sebagian siswa
tersebut. Namun demikian, banyak juga anak yang sudah menampilkan
akhlak terpuji yang mencerminkan pengamalan sila Pancasila. Berdasarkan
uraian permasalahan di atas peneliti berpendapat bahwa sekolah juga
mempunyai peran yang sangat penting dalam mengimplementasikan nilai-
nilai luhur Pancasila. Kegiatan yang dilakukan anak di sekolah juga akan
berdampak pada perkembangan moral dan kepribadian anak. Pendidikan
dan pengamalan nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila
sangat penting untuk diterapkan dan dibiasakan pada anak. Mengingat
pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda,
dan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengamalan nilai-nilai
Pancasila maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian “Evaluasi
penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta”
Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Karena itulah masa usia
dini dikatakan sebagai masa keemasan dimana sangat baik untuk
membentuk nilai-nilai Pancasila anak. Bagi anak usia dini penanaman nilai-
nilai Pancasila yang paling efektif ialah melalui kegiatan bermain. Karena
dunia anak adalah dunia bermain, dengan cara bermain anak dapat dilatih,
dibiasakan, dan ditanamkan nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan latar
belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Evaluasi Penerapan Nilai- Nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda
Purwakarta”
B. Identifikasi Masalah
 Anak belum memahami nilai-nilai Pancasila
 Guru terkendala dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila pada anak
7

 Nilai-nilai Pancasila belum terbentuk pada diri anak


 Belum adanya metode yang tepat dalam menanamkan nilai-nilai
Pancasila
 Masih banyak anak tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila

C. Fokus Masalah
Evaluasi Penerapan Nila-nilai Pancasila di PAUD QUR’AN AL-HUDA
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persepsi guru terhadap penerapan nilai nilai Pancasila di
lembaga PAUD ?
2. Bagaimana penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda
Purwakarta ?
3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh guru ketika menerapkan
nilai-nilai Pancasila pada anak?
4. Bagaimana perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai Pancasila di
PAUD Qur’an Al Huda?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui persepsi guru terhadap nilai nilai Pancasila di
lembaga PAUD.
2. Untuk mengetahui penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD Quran Al
Huda Purwakarta.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh guru ketika
menerapkan nilai-nilai Pancasila pada anak.
4. Untuk mengetahui perkembangan anak terkait nilai-nilai Pancasila di
PAUD Qur’an Al Huda
F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoristis
Diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat sebagai informasi berkaitan
dengan Evaluasi penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD Quran Al
Huda Purwakarta.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai berikut :
8

a. Bagi siswa
Diharapkan siswa mendapatkan pengetahuan tambahan dan bisa lebih
merapkan nilai-nilai pancasila tidak haya disekolahan tetapi juga
dilingkungan masyarakat.
b. Bagi guru
Sebagai tambahan agar kedepan bisa menerapkan atau mengajarkan
nilai-nilai Pancasila yang lebih baik lagi kepada anak.
c. Bagi sekolah
Sebagai tambahan informasi agar pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila menjadi bertambah baik lagi.
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif artinya penelitian ini
memaparkan hasil penelitian secara narasi tidak menggunakan angka
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan
penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini
dilaksanakan di PAUD Quran Al Huda Babakan Cikao Purwakarta Jawa
Barat . Waktu penelitian ini dilakukan pada 1 Mei 2022 sampai 05
Agustus 2022.
3. Responden
Responden adalah orang yang menjawab pertanyaan wawancara dan
instrumen penelitian berupa table evaluasi penilaian yang peneliti buat .
Jadi dalam penelitian kali ini, Peneliti memilih responden yaitu : Kepala
Sekolah, Guru, Murid
4. Jenis dan Sumber Data
Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian sosial, yaitu
data berbentuk kuantitatif . Sedangkan untuk sumber data terdapat dua
jenis yaitu sumber data primer dan sekunder. Pada penelitian ini
menggunakan jenis data kuantitatif, adapun sumber data diperoleh
sebagai berikut:
a. Data Primer
9

Kriyantono, Rachmat. (2006,42) Data primer adalah sumber data


pertama dimana sebuah data dihasilkan. Pada penelitian ini, data
primer akan didapat dari sumber di lapangan secara langsung yaitu
dari hasil wawancara dibagikan pada yang telah ditentukan oleh
peneliti, berdasarkan .

b. Data Sekunder
Kriyantono, Rachmat. (2006,43).Data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber kedua. Data yang dihasilkan dari sumber data
ini adalah sumber data sekunder. Pada penelitian kali ini, yang
termasuk dalam data sekunder adalah studi pustaka dari literatur yang
menunjang atau berkaitan dengan penelitian ini. Dimana data
sekunder ini digunakan untuk membantu menganalisis data primer
yang didapatkan di lapangan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini
peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh
haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Sugiono (2010,225)
Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara,
dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi,
dokumentasi, dan wawancara.
6. Intrumen Penelitian
Dalam Intrumen penelitian ini, peneliti menggunakan intrumen kunci,
namun dalam pelksanaannya menggunakan intrumen bantu, sebagai
berikut :
a. Intrumen Wawancara terstruktur
b. Intrumen Penilaian
7. Tehnik Analisis Data
10

Sugiono (2007,203) Analisis data adalah reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan. Adapun penjabaran langkah- langkah adalah
sebagai berikut:
1. Reduksi data.
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ‘kasar’
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Selama
pengumpulan data berlangsung terjadi tahapan reduksi sebelumnya
seperti membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat
gugus-gugus, membuat partisi,dan menulis memo. Reduksi data atau
proses transformasi data ini berlanjut terus sesudah penelitian di
lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
2. Penyajian data.
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian data akan
dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian
tersebut. Penyajian data merupakan suatu cara yang utama bagi
analisis kualitatif yang valid.
3. Menarik kesimpulan dan verifikasi.
Dari permulaan pengumpulan data, seseorang penganalisis kualitatif
mulai mencari ‘arti’ benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola,
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,
dan proposisi. Penelitian yang kompeten akan menangani
kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar, tetap terbuka dan skeptis,
tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas, namun
kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh
(Miles dan Huberman, 2009:19).
Ketiga langkah interaktif dalam analisis kualitatif tersebut dapat
digambarkan dalam bagan berikut (Miles dan Huberman, 2009,20):

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data
Kesimpulan/Verifikasi

11

Gambar 3.1.Langkah-langkah Analisis Kualitatif


Analisis Ketika di Lapangan
Analisis ketika di lapangan berupa induksi. Data yang ditulis dalam
catatan refleksi dianalisis guna menemukan kesimpulan sementara. Dari
hasil analisis ini pertanyaan/hipotesis baru dikembangkan dan kemudian
dilakukan penelitian lagi untuk memperoleh jawaban dan seterusnya.
Dalam analisis di lapangan peneliti melakukan wawancara mendalam
kepada pihak yang sesuai dengan kebutuhan yaitu kepada pimpinan
kepala sekolah, guru, siswa .Dari hasil wawancara kemudian dianalisis
dan diperoleh Evaluasi Penerapan nilai- nilai Pancasila di PAUD Quran
Al Huda Purwakarta.
Analisis Pasca di Lapangan
Dalam analisis pasca di lapangan peneliti melakukan beberapa
langkah dalam menganalisis data yaitu:
a. Memeriksa keabsahan data, maksudnya adalah apakah data yang
ada sudah absah atau kredibel sesuai dengan proses pelaksanaan
kredibilitas penelitian.
b. Menelaah seluruh data yang diperoleh dari penelitian.
c. Mereduksi dan mengkategori data serta menemukan konsep-konsep
lokal. Dalam mereduksi mencakup pemilahan antara data yang
relevan dan yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Kegiata
mereduksi dan mengkategori harus dilakukan secara simultan
karena merupakan satu satuan.
d. Menafsir dan menyimpulkan, dalam penelitia ini setelah data sudah
terkelompok/kategorisasi, dan hubungan antar konsep sudah
dilakukan maka tahap selanjutnya yaitu melakukan penafsiran
terhadap data. Langkah yang terakhir dalam analisis data pasca
lapangan adalah peneliti menarik kesimpulan dari proses dialog
antara penyajian dan penafsiran terhadap data yang dilakukan.
8. Pengujian Keabsahan Data
12

Dalam sebuah penelitian, untuk mendapatkan kesimpulan yang valid,


maka dilakukan uji keabsahan data terhadap semua data yang terkumpul.
Uji keabsahan data ini dilakukan dengan menggunakan teknik
triangulasi yang dapat digunakan untuk melakukan uji keabsahan data
yaitu (1) teknik metode, (2) teknik sumber, (3) teknik peneliti dan (4)
teknik teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik teori
untuk uji keabsahan data penelitian.
Trianggulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengecek data
Penerapan nilai- nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta.
Trianggulasi teknik teori dilakukan sebagai upaya pengecekan
keabsahan data secara teoritis. Dalam melakukan penelitian, peneliti
menguji keabsahan data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif dilakukan dengan; ketekunan dalam penelitian, diskusi dengan
teman sejawat, triangulasi teknik (misal: data yang diperoleh dari
kuesioner dicek kembali dengan wawancara). Teknik pengujian
keabsahan dan kredibilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses belajar
mengajar, karena dengan evaluasi dapat ditentukan tingkat
keberhasilan sebuah program sekaligus juga dapat diukur hasil-hasil
yang dicapai oleh suatu program. Evaluasi dimaksudkan untuk
memperoleh informasi mengenai jarak antara situasi yang ada dan
situasi yang diharapkan untuk mendapat informasi mengenai jarak
yang menggambarkan situasi yang diharapkan. Dengan demikian
salah satu ciri yang terpenting dari kegiatan evaluasi adalah adanya
kriteria yang dijadikan dasar dalam menarik kesimpulaan mengenai
objek yang diobservasi.
Menurut A. Tabrani Rusyan dkk (1994,209) Evaluasi dapat pula
diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan
kriteria. Karena Evaluasi adalah proses mendapatkan informasi dan
menggunakannya untuk menyusun penilaian, dalam rangka membuat
keputusan. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara pengukuran dan tes.
Proses menentukan angka-angka yang menggambarkan sifat
seseorang, benda atau suatu kejadian disebut pengukuran. Pengukuran
di mungkinkan sekali tanpa menggunakan tes. Sedangkan tes ialah
proses untuk mengobservasi sifat seseorang , benda atau kejadian.
Dan seseorang, benda atau kejadian yang dites harus berada pada
kelakuan atau kegiatan tertentu.
Tabrani Rusyan dkk (1994,209 ) istilah evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation yaitu tindakan atau proses untuk menentukan nilai
sesuatu atau dapat diartikan sebagai tindakan atau proses untuk
menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannnya dengan
pendidikan. Menurut Arifin dan Zainal, (2010,45) mengatakan bahwa
evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Purwanto
dan Ngalim (2010,57).Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi

13
14

adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti,
sedangkan kegiatan untuk sampai pada perberian nilaiatau arti itu
adalah Evaluasi.
Menurut Krogh dan Slent (2008) dalam Leli Halimah (2016,242)
untuk mengenal anak lebih baik maka Evaluasi sangat penting
pendidik baik secara formal maupun informal. Untuk itu Evaluasi
dilakukan sebelum anak melakukan aktivitas ,selama anak melakukan
aktifitas, dan anak setelah melakukan aktifitas. atau terhdap suatu
produk hasil aktifitas anak. Dalam konsep penilaian terdapat istilah
assesmen dan evaluasi.
Berdasarkan difinisi di atas disebutkan bahwa kegiatan Evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana, melalui proses yang
berkesinambungan. Evaluasi bukan merupakan kegiatan penutup atau
akhir dari program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang
dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada
akhir program tersebut.
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi menurut Permendikbud no 146 tahun 2014
dikemukan bahwa evaluasi, baik evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar pada PAUD bertujuan untuk :
a. Mendapatkan informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti pendidikan di
PAUD.
b. Menggunakan informasi yang didapat sebagai umpan balik bagi
pendidik untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan
meningkatkan layanan pada anak agar sikap, pengetahuan dan
ketrampilan berkembang secara optimal.
c. Memberikan informasi bagi orang yua untuk melakukan
pengasuhan di lingkungan keluarga yang sesuai dan terpadu
dengan proses pembelajaran di PAUD.
15

d. Memberikan bahan masukan kepada berbagai pihak yang relevan


untuk turut serta membantu percapaian perkembangan anak
secara optimal.
Menurut Gullo ( 2005) mengemukakan evaluasi yang dilakukan oleh
pendidik anak usia dini pada umumnya bertujan untuk :
a. Mengetahui tingkat pencapaian perkembangan anak.
b. Mengetahui tingkat ketercapaian kurikulum
c. Memperoleh data dan informasi tentang bakat. minat. potensi
setiap anak.
d. Merencanakan pembelajaran selanjutnya dan masa depan setiap
anak.
e. Mengetahui tahap perkembangan anak serta membantu
meningkatkan perkembanganya.
f. Membantu pendidik dalam menyusun rencana pembelajaran
berdasarkan tahap perkembangan anak.
g. Membantu pendidik dalam mengambil keputusan mengenai tahap
perkembangan anak.
Menurut Suharsimi Arikunto tujuan Evaluasi adalah dengan cara guru
mengadakan seleksi atau Evaluasi terhadap siswanya antara lain:
a. Menyeleksi anak
b. Mendiagnostik
c. Menempatkan
d. mengukur keberhasilan
Tujuan selektif untuk menempatkan siswa di terima di lembaga
pendidikan tersebut. Penempatan kelas, Pemilihan anak mendapat
beasiswa, Menentukan kelulusan. Tujuan mendiagnostik ialah
mengetahui kelemahan anak, kelebihan dan kekurangan anak serta
penyebabnya. Tujuan penempatan sesuai dengan bakat dan minat
anak juga menempatkan anak sesuai kemampuannya. Tujuan
mengukur keberhasilan antara lain, keberhasilan program faktor guru,
metode mengajar, kurikulum, sarana dan sistem administrasi.
16

Dari pendapat ahli dapat didefinisikan bahwa tujuan Evaluasi adalah


untuk menempatkan anak di terima di sebuah lembaga PAUD,
menentukan kelas, menentukan bakat minat. mengevaluasi proses
belajar mengajar sampai ketahapan yang sudah dicapai oleh anak.
3. Manfaat Evaluasi
Manfaat evaluasi menurut Scriven (1967) Dalam Zaenal Arifin
(2011,16) menyatakan manfaat evaluasi dapat di bagi 2 manfaat
formatif dan sumatif . Manfaat formatif dilaksanakan apabila hasil
yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki
bagian tertentu atau sebagaian besar nilai-nilai Pancasila yang sedang
dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan
penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan.
Manfaat ini baru dapat dilaksanakan apabila pengembangan nilai-
nilai Pancasila telah dianggap selesai.
Menurut George S. Morrison Manfaat evaluasi (2012,163) untuk
mengumpulkam informasi yang dapat digunakan untuk membuat
keputusan tentang perilaku dan ciri-ciri belajar anak atau program
dengan menggunakan sarana selain instrumen standar. Program nilai-
nilai Pancasila tidak memerlukan program standar administrasi dan
penggunaan
Menurut Arifin manfaat Evaluasi adalah jenjang kemampuan yang
menuntut anak untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan
atau konsep nilai- nilai Pancasila, penerapan, hal penting dalam
evaluasi menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak mampu
mengembangkan kriteria atau patokan untuk mengevaluasi nilai- nilai
Pancasila. Kata kerja, operasional yang dapat digunakan diantaranya
menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, membeda-
bedakan, mempertimbangkan kebenaran, meyokong, menafsirkan,
menduga.
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan manfaat evaluasi
untuk secara formal dan informal, informasi yang dapat digunakan
untuk membuat keputusan tentang perilaku dan ciri- ciri belajar anak
17

atau program dengan menggunakan sarana selain instrumen standar.


Program nilai-nilai Pancasila tidak memerlukan program standar
administrasi dan penggunaan dan anak diberikan kesempatan untuk
penerapkan nilai- nilai Pancasila. Kata kerja, operasional yang dapat
digunakan diantara menilai diri sendiri dan teman, membandingkan
kebaikan dan keburukan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
mempertentangkan suatu hal atau masalah anak diajarkan berani
mengeluarkan pendapat, mengkritik dan memberi solusi untuk
kebaikan bersama, membeda-bedakan sifat teman yang baik dan
buruk, mempertimbangkan kebenaran, meyokong, menafsirkan, dan
menduga.
4. Hakikat Nilai- Nilai Pancasila
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Sebagai suatu
dasar filsafat Negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem
nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasilaitu pada hakikatnya merupakan
suatu kesatuan. Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Nilai-
nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya
nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain.
Achmad Shodiqq (1983 ,3) Pancasila bersifat subjektif, artinya
bahwa nilai-nilai Pancasila itu melekat pada pembawa dan pendukung
nilai Pancasila itu sendiri,norma-norma pancasila yang merupakan
perumusan dan musyawarah seluruh bangsa.
Nilai-nilai Pancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi
perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan Dalam kehidupan
kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam suatu
peraturan perundanganyang berlaku di Indonesia.Karena dengan
tampaknya Pancasila dalam suatu peraturan dapat menuntun seluruh
masyarakat dalam atau luar kampus untuk bersikap sesuai dengan
peraturan perundangan yang disesuaikan dengan Pancasila.
18

1) Ditijau dari segi subyektif, nilai luhur Pancasila disebut Ekaprasetya


Pancakarsa atau tekat tunggal untuk melaksanakan lima kehendak
untuk manusianya dalam kehidupan sehari-hari bangsa dan Rakyat
Indonesia bukan pedoman untuk negaranya yang berbunyi:
a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
 Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dan penganut- penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga terbina kerukunan hidup Adapun nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila Pancasila adalah sebagai berikut:
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya
 Tidak memaksa suatu agama dan epercayaan kepada orang lain
b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia
 Saling mencintai sesama manusia
 Mengembangkan sikap tenggang rasa
 Tidak semena-mena terhadap orang lain
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
 Berani membela kebenaran dan keadilan
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat
menghormati dan kerjasama dengan orang lain
c) Sila Persatuan Indonesia
 Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
19

 Cinta tanah air dan bangsa


 Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertahan air Indonesia
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber-Bhineka Tunggal Ika
 Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya
 Tidak memaksa suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
d).Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan Dengan itikat baik dan rasa tanggungjawab
menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah
 Musyawarah dilakukan dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani luhur
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan
e) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan
 Bersikap adil
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Menghormati hak-hak orang lain
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain
20

 Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain vii. Tidak


bersifat boros
 Tidak bergaya hidup mewah
 Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingn umum.
 Suka bekerja keras
 Menghargai hasil karya orang lain
 Bersama-sama berusaha mewujudkan kemampuan yang merata
dan berkeadilan sosial
2) Nilai-Nilai Luhur Pancasila ditijau dari segi obyektif ilai-nilai yang
diamalkan dalam kehidupan bernegara. Berikut ini adalah uraian dari
nilai-nilai Pancasila menurut Noor Ms Bakry ( 2010: 30) :
a) Sila pertama dengan rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa”
mengandung nilai religius seperti yang diuraikan sebagai berikut:
 Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan
segala sifat-Nya Yang Maha Sempurna
 Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjalankan semua
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
 Kepercayaan adanya nilai-nilai dari ajaran agama yang harus
ditaati demi kebahagiaan hidup manusia
 Nilai ketuhanan sebagai nilai religius meliputi dan menjiwai
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadian
b) Sila kedua dengan rumusan “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
mengandung nilai kemanusiaan seperti yang diuraikan sebagai
berikut:
 Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia dengan
segala hak asasinya ii. Perlakuan adil terhadap sesama dengan
memperlakukan dan memberikan sesuatu yang telah menjadi
haknya
 Manusia beradab dengan cipta, rasa, karsa, dan keyakinan
sebagai landasan bertindak sesuai nilai-nilai hidup manusiawi
 Nilai kemanusiaan diliputi dan dijiwai ketuhanan serta meliputi
dan menjiwai persatuan, kerakyatan dan keadilan
21

c) Sila ketiga dengan rumusan ”Persatuan Indonesia” mengandung


nilai persatuan dan kebangsaan seperti yang diuraikan sebagai
berikut:
 Persatuan sekelompok manusia yang menjadi warga negara
Indonesia dengan dasar cita-cita hidup bersama
 Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang
mendiami wilayah Indonesia
 Semangat ke”Bhineka Tunggal Ika”an suku bangsa untuk
memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa
 Nilai persatuan diliputi dan dijiwai ketuhanan dan kemanusiaan,
meliputi dan menjiwai kerakyatan dan keadilan
d) Sila keempat dengan rumusan “Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
mengandung nilai kerakyatan seperti yang diuraikan sebagai
berikut:
 Kedaulatan negara di tangan rakyat, yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan berdasarkan penalaran yang sehat.
 Manusia Indonesia sebagai warga negara mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama
 Musyawarah mufakat dalam kenegaraan oleh wakil-wakil rakyat
demi kebersamaan dengan dasar kekeluargaan.
 Nilai kerakyatan diliputi dan dijiwai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan serta meliputi dan menjiwai keadilan
e) Sila kelima dengan rumusan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” mengandung nilai keadilan sosial seperti yang
diuraikan sebagai berikut:
 Keadilan dalam kehidupan social meliputi semua bidang nasional
untuk seluruh rakyat.
 Cita-cita masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual
merata bagi seluruh rakyat Indonesia
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta cinta kemajuan
dan pembangunan yang selaras serasi dan seimbang.
22

Pancasila dijadikan dasar filsafat negara yang mempunyai konsep


ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang
berhubungan antara sila dalam Pancasila. Hubungan antarsila ini dapat
berjalan dengan semestinya, maka hubungan antarwarga negara dan
warga negara dengan negaranya akan menciptakan suasana kondusif dan
siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu nilai-
nilai Pancasila dan penerapannya wajib diajarkan sedini mungkin.
https://kbbi.web.id/Pancasila Internet diakses (3 Desember 2021)
Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara Republik
Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha
Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia,
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Pengamalan Pancasila mempunyai sifat imperatif atau memaksa.
Siapapun yang melanggar Pancasila sebagai dasar negara harus dituntut
menurut hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila
wajib dipelajari oleh seluruh rakyat Indonesia, berikut ini adalah uraian
singkat dari Pancasila: Secara etimologis, istilah Pancasila berasal dari
kata Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) dan bahasa rakyat
biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam Noor
Ms Bakry (2010,14) dalam bahasa Sansekerta “Pancasila” memiliki dua
macam arti yaitu a) Panca artinya lima dan syila (vokal i pendek) artinya
batu sendi, azas atau dasar, jadi jika dirangkai menjadi dasar yang
memiliki lima unsur b) Panca artinya lima dan syiila (vokal i panjang)
artinya peraturan tingkah laku, yang penting tahu yang senonoh, jadi jika
dirangkai menjadi lima aturan tingkah laku yang penting. Secara historis
ada beberapa alur yang meriwayatkan singkat Pancasila baik dari segi
istilah maupun proses perumusan sampai menjadi dasar negara yang sah,
berikut ini adalah prosesnya:
a) Perumusan dari sidang BPUPKI pertama Dr Radjiman Widyoningrat
mengajukan permasalahan rumusan dasar negara Indonesia yang diisi
23

tiga pembicara yaitu Mr Mochamad Yamin, Dr Soepomo dan Ir


Soekarno.
b) Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Soekarno berpidato secara lisan
mengenai rumusan dasar negara Indonesia yang diberi nama
Pancasila.
c).Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan
d) Pada tanggal 18 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar 1945 disahkan
dan pada alinea IV terdapat rumusan lima prinsip dasar negara.
Meskipun dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 tidak menyebutkan
istilah Pancasila, akan tetapi dalam rangkaian pembentukan rumus
dasar Negara secara langsung diterima oleh peserta sidang.
Menurut Noor Ms Bakry Secara terminologi atau berdasarkan isi
istilahnya, Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV berisi dasar
Negara. Secara yuridis dan dalam Bahasa Indonesia disebutkan sebagai
berikut :
 Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Persatuan Indonesia.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang
berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan
baik. Dengan demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Setiap
sila tersebut memiliki lambang yang terdapat dalam Burung Garuda.
Kelima simbol yang terdapat dalam Burung Garuda ialah bintang, rantai,
pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas.
Adapun Burung Garuda merupakan lambang negara Indonesia.
Dalam lambang tersebut terdapat perisai berbentuk seperti jantung yang
digantung menggunakan rantai pada leher Garuda. Tak hanya itu,
24

terdapat juga semboyan bertuliskan 'Bhinneka Tunggal Ika' pada bagian


pita yang dicengkeram oleh Garuda. Bhinneka Tunggal Ika jika
diterjemahkan memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
5. Difinisi Pancasila Menurut Para Ahli
Berikut akan Penulis sampaikan, difinisi Pancasila menurut para ahli,
adalah sebagai berikut;
a. Menurut Ir. Soekarno
Pancasila merupakan isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-
menurun berabad-abad lamanya terpendam bisu oleh
kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya
sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu falsafah
bagi bangsa Indonesia.
b. Menurut Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila'
yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang
penting dan baik. Dengan demikian, Pancasila merupakan lima
dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku
yang penting dan baik.
c. Menurut Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
d. Menurut Ruslan Abdul Ghani
Definisi Pancasila diartikan sebagai sebuah filsafat negara yang
tercipta untuk menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan
rakyat dan bangsa Indonesia.
e. Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid
Nurcholish mengartikan pancasila sebagai modal untuk
mewujudkan demokrasi Indonesia, Pancasila memberi dasar
dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan tatanan politik
Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting.
25

6. Arti Lambang / Simbol Pancasila


a. Arti Lambang Bintang
Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila
berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Lambang bintang tersebut
memiliki makna sebagai sebuah cahaya, yaitu yang dipancarkan
oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia. Latar belakang
hitam pada lambang bintang emas tersebut menggambarkan warna
alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya di muka
bumi ini.
b. Arti Rantai Emas
Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi
"Kemanusiaan yang adil dan beradab". Mata rantai dalam simbol
tersebut berbentuk persegi dan lingkaran yang saling mengaitkan.
Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-
laki, sedangkan mata rantai lingkaran menggambarkan
perempuan. Kemudian mata rantai yang saling mengaitkan
melambangkan hubungan timbal balik antarumat manusia, baik
laki-laki maupun perempuan.
c. Arti Pohon Beringin
Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi
"Persatuan Indonesia". Pohon beringin dengan akar yang menjulur
ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh. Jadi, Pancasila
sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa
Indonesia untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga
memiliki akar tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan
bangsa Indonesia. Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin
melambangkan suku, keturunan, dan agama yang berbeda-beda di
Indonesia. Meski berbeda-beda, mereka tetap bersatu sebagai
bangsa Indonesia di bawah lambang Pancasila.
d. Arti Kepala Banteng
Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang
berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
26

dalam permusyawaratan perwakilan". Banteng diartikan sebagai


hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Saat banteng
berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan. Jadi,
lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya bangsa
Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat.
Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil
keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.
e. Arti Padi dan Kapas
Padi dan Kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir,
yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Padi dan kapas melambangkan dua hal yang dibutuhkan manusia
demi bisa bertahan hidup. Padi melambangkan ketersediaan
makanan, sementara kapas ketersediaan pakaian. Dengan adanya
ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa bertahan dan
hidup dengan
nyaman.https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-
pancasila- mengetahui-tujuan-dan-makna-masing-masing-
lambangnya
7. Nilai-Nilai yang Tekandung Dalam Pancasila
a. Pengertian Nilai- Nilai Pancasila
Kehidupan yang berkitan dengan manusia dan masyarakat pasti
berkaitan dengan nilai-nilai. Rukiyati dkk (2013,51) istilah nilai
dipakai untuk menunjukkan kata benda abstrak yang artinya
“keberhargaan” atau kebaikan. Disamping itu nilai juga menunjuk
kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiawaan tertentu dalam
menilai atau melakukan penilaian. Dalam nilai terkandung cita-
cita, harapan, serta keharusan, maka jika berbicara tentang nilai
maka yang dibicarakan tentang hal yang ideal. Nilai dipakai
manusia sebagai landasan, motivasi dann pedoman dalam berbagai
macam perbuatan di hidupnya. Berdasarkan penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang melekat pada
27

suatu obyek yang didalamnya terdapat cita-cita, harapan,


keharusan dan juga sesuatu yang ideal.
b. Sistem Nilai dalam Pancasila
Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh
mengenai apa yang dipandang baik, berharga dan penting dalam
hidup yang ada dalam pikiran seseorang atau sebagian masyarakat.
Pancasila sebagai suatu sistem nilai mengandung serangkaian nilai
yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan.
Serangkaian nilai yang terdapat dalam Pancasila yaitu nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,
nilai keadialan. Pancasila sebagai sistem nilai juga mengakui nilai-
nilai lainnya.secara lenkap dan harmonis, yaitu nilai kebenaran,
estetis, etis maupun religius. Kualitas nilai-nilai Pancasila bersifat
objektif dan subjektif. Nilai- nilai Pancasila bersifat objektif
artinya niali-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-
negara lain, walaupun tentunya tidak diberi nama Pancasila,
misalnya saja nilai kemanusiaan dinegara lain diberi nama
humanisme. Kaelan, (2010,182) Nilai-nilai pancasila bersifat
objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
1).Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sebenarnya hakikat
maknanya yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifatyang
umum, universal dan abstrak, karena pada hakikatnya Pancasila
adalah gabungan nilai.
2).Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terkait oleh ruang, artinya
keberlakuannya sejak zaman dahulu, masa kini dan juga untuk
masa yang akan datang untuk bangsa Indonesia dan boleh jadi
untuk negara lain yang secara eksplisit tampak dalam adat
istiadat, kebudayaan, tata hidup kenegaraan dan tata hidup
beragama.
3).Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945,
menuntut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah
negara yang fundamental. Sedangkan Pancasila bersifat
28

subjektif artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu terletak pada


pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri yaitu
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Rukiyati, (2013, 56) dalam buku Pendidikan Pancasila,Nilai-nilai
Pancasila bersifat subjektif dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri yang
merupakan hasil pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis
bangsa Indonesia.
b. Nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini
sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan
dankebijakan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang
sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber
dari kepribadian bangsa.
c. Makna Sila Pancasila
Sebagai suatu dasar filsafat negara, Pancasila merupakan suatu
sistem nilai. Dalam sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang
memiliki perbedaan satu sama lain tetapi nilai-nilai
tersebutmerupakan satu kesatuan yang sistematis. Nilai- nilai
Pancasila tidak bisa dilepaskan keterkaitannyadengan nilai-nilai
pada sila-sila di dalam Pancasila yang lain.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai yang
menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila ini terkandung
didalamnya prinsip asasi yakni: Kepercayaan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME, kebebasan beragama dan berkepercayaan
pada Tuhan YME sebagai hak yang paling asasi bagi manusia,
toleransi di antara umat beragama dan berkepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Kecintaan pada semua makhluk ciptaan
Tuhan, khususnya makhluk manusia.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
29

Sila kemanusiaan yang adil dan beradap terkandung di


dalamnya prinsip asasi: Kecintaan kepada sesama manusia
sesuai dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya,
Kejujuran, Kesamaderajatan manusia, Keadilan, dan Keadaban.
3. Sila Persatuan Indonesia
Sila Persatuan Indonesia terkandung di dalamnya prinsip asasi:
Persatuan, Kebersamaan, Kecintaan pada bangsa, Kecintaan
pada tanah air dan Bhineka Tunggal Ika.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Suko Wiyono (2013,95) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan di
dalamnya terkandung prinsip asasi: Kerakyatan, Musyawarah

mufakat, Demokrasi, Hikmat kebijaksanaan, dan Perwakilan.


5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung di
dalamnya prinsip asasi: Keadilan, Keadilan sosial,
Kesejahteraan lahir dan batin, Kekeluargaan dan
gegotongroyongan serta etos kerja
d. Tujuan Pancasila
1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi.
3. Menjadi bangsa yang menghargai HAM (Hak Asasi Manusia).
4. Menghendaki bangsa yang demokratis.
5. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai
Tanah Air Indonesia
Kaelan, (2010,21) secara etimologis istilah “Pancasila” berasal
dari bahasa Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam
bahasa Sansekerta Pancasila memiliki 2 macam arti secara klasikal
yaitu: panca artinya “lima”, syila vokal i pendek artinya “batu
30

sendi”, syiila vokal I panjang artinya “peraturan tingkah laku yang


baik, yang penting atau yang senonoh”. Kata-kata tersebut
kemudian diserap ke bahasa Indonesia yaitu “Susila” yang
berkaitan dengan moralitas. Oleh karena hal tersebut secara
etimologis diartikan sebagai “Panca Syila” yang memiliki makna
berbatu sendi lima atau secara harafiah berarti “dasar yang
memiliki lima unsur”.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara etimologis Pancasila
dapat diartikan sebagai dasar atau landasan hidup yang memiliki
lima unsur.
e. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa
nilai-
nilai Pancasila dijadikan sebagai landasan dasar dalam
penyelenggaraan negara. Nilai dasar Pancasila bersifat abstrak dan
normatif. Pancasila sebagai dasar negara berarti seluruh
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan harus
mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila. Bambang Suteng Sulasmono ( 2015,68) Makna
atau peran pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
a. Dasar berdiri tegaknya negara
b. Dasar kegiatan penyelenggara negara
c. Dasar partisipasi warga negara
d. Dasar pergaulan antar warga negara
e. Dasar dan sumber hukum nasional
f. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti ilmu. Secara
harfiah ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang pengertian
dasar atau ide. Ideologi dalam kehidupan sehari-hari dapat
diartikan dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita
31

yang bersifat tetap dan harus dicapai dan cita-cita tersebut juga
dijadikan sebagai dasar/pandangan hidup. Makna Pancasila
sebagai Ideologi bangsa adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada
hakikatnya merupakan gambaran bagaimana kehidupan bernegara
harus dijalankan. Pancasila sebagai suatu ediologi, tidak bersifat
kaku dan tertutup, namun Pancasila bersifat dinamis dan terbuka.
32

8. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)


a. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)
Lembaga pendidikan dijadikan sebagai pelaksanaan suatu
proses pembelajaran agar anak dapat mengembangkan potensi
sejak dini sehingga anak dapat berkembang secara wajar sebagai
seorang anak. Novan Ardi Wiyani ( 2012 : 31) Pendidikan adalah
proses pembelajaran yang bisa dilakukan dengan pengajaran,
penelitian maupun dengan proses pelatihan yang bisa di bimbing
orang lain maupun secara otodidak untuk memperoleh suatu
pengetahuan baru.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan sebagai
proses perubahan sikap maupun tingkah laku manusia dalam
proses pendewasaan diri melalui proses pembelajaran dan
pelatihan. Pendidikan sebagai pengalaman belajar yang dilakukan
manusia yang berawal dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat dalam Upaya mengembangkan dan mengolah
kemampuan yang dimiliki sejak lahir secara optimal dan terarah
Pendidikan pada anak usia dini adalah pendidikan sosok individu
yang sedang mengalami suatu proses dalam perkembangan yang
pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya.
Wahid Hasyim. (2009) Pada masa ini adalah awal dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Masa inilah masa yang
harus dijadikan pedoman untuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitik beratkan pada berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan fisik, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosial
emosional,bahasa dan komunikasi melalui tahapan
perkembangan .Novan Ardi Wiyani (2012,3) Pembangunan
pendidikan nasional didasarkan padaparadigma dalam membangun
manusia yang seutuhnya yangberfungsi sebagai subjek dalam
potensi dan kemanusiaan secaraoptimal sehingga dapat diarahkan
kepada peningkatan mutu dandaya saing sumber daya manusia
33

pada era perekonomian berbasispengetahuan (knowledge based


economy) dan pembangunanekonomi yang kreatif.
Suryadi dkk (2015: 17) Pendidikan pada anak usia dini
diselenggarakan pada jalurformal, non formal, dan informal. Pada
pendidikan di sekolah dijadikan suatu wadah dan memberikan
kesempatan kepada anakuntuk mengembangkan kepribadian dan
potensinya secara maksimal.
Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan padaan anak
dari lahir hingga berusia enam tahun dengan pemberian
rangsangan pendidikan yang tepat untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan pada kehidupan anak selanjutnya (dalam UU No 28
Tahun 2003) Lilis Madyawati ( 2016: 3) .Keberhasilan proses
pendidikan pada masa dini menjadi dasar untuk proses pendidikan
selanjutnya.
Berikut akan penulis sampaikan Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini
a) Taman Kanak- Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA)
Suyadi dan Maulidya Ulfal (2015:14) Taman kanak-kanak
merupakan satuan pendidikan anakusia dini pada jalur
formal yang menyelenggarakan programpendidikan bagi
anak usia 4-6 tahun. Penyelenggaraan PAUDpada jalur
formal baik TK maupun RA husus ditujukan untukanak usia
4-6 tahun.
b) Kelompok bermain (KB)
Kelompok bermain merupakan salah satu satuanpendidikan
untuk anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal.
Kelompok bermain menyelenggarakan pendidikan bagianak
yang berusia di bawah lima tahun. Kelompok
bermaindipercaya dapat memberikan stimulasi yang baik
untukmengembangkan intelegensi, kemampuan sosial
dankematangan motorik anak.
c) Taman Penitipan Anak (TPA)
34

Taman penitipan anak merupakan salah satu bentuk


pendidikan pada jalur nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan
sosial terhadap anak sejak lahir sampai berusia enam tahun.
Yuliani Nurani ( 2009: 24) Program TPA memberikan
layanan kepada anak yang berusia 0-6 tahun yang terpaksa di
tinggal oleh orang tuanya karena bekerja atau halangan
lainnya. Serta memberikan layanan terkait dengan
pemenuhan hak-hak anak untuk dapat tumbuh dan
berkembang, mendapatkan perlindungan, kasih sayang serta
hak dalam berpartisipasi dalam lingkungannya
b. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
Suyadi dan Maulidya Ulfal, (2015: 19) Secara umum tujuan dari
pendidikan Anak Usia Dini adalah memberikan stimulasi maupun
rangsangan untuk perkembangan potensi anak supaya menjadi
anak yang bertaqwa,sehat, berilmu, kritis, kreatif, inovatif, mandiri
serta percaya diri. Tujuan lain pendidikan anak usia dini yaitu
memfasilitasi prosespertumbuhan dan perkembangan anak secara
lebih optimal sertamengembangkan potensi anak supaya di masa
yang akan datangmenjadi manusia yang bermanfaat
9. Karakteristik Anak Usia Dini
Yuliani Nurani Sujiono (2009:6) Anak usia dini adalah sosok
individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan
pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini
berada dalam masa keemasan disepanjang rentang usia perkembangan
manusia. Pendidikan Anak UsiaDini (PAUD) pada hakikatnya adalah
Pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau
menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan bagi anak
mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal.
35

Atas dasar ini, Lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai


kegiatan yang dapat mengembangkan aspek perkembangan seperti
kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik. Pendidikan Anak
Usia Dini juga dapat di artikan sebagai salah satu bentuk
penyelenggaraan Pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan
dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan, baik koordinasi
motoric (halus dan kasar), kecerdasan emosi, kecerdasan jamak,
maupun kecerdasan spiritual.
Suyadi( 2015: 22)Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan Anak
Usia Dini, penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak Usia Dini
disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh
Anak Usia Dini itu sendiri. Anak usia dini adalah sosok individu yang
sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan
fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
masa keemasan disepanjang rentang usia perkembangan manusia.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini
berada pada usia 4-6 tahun.
Masa ini disebut pula masa keemasan (golden age). Pada masa ini
pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat dalam
berbagai aspek perkembangan meliputi: aspek nilai agama dan moral,
fisik motorik, bahasa, kognitif dan sosial emosional untuk itu
sebaiknya orang tua dan orang dewasa dapat memberikan stimulasi-
stimulasi yang dapat meningkatkan aspek perkembangan anak dan
memberikan Pendidikan yang tepat sesuai perkembangan anak.
10. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Masa anak-anak merupakan masa peka yang penting bagi anak
untuk mendapatkan pendidikan. Sehingga pengalaman yang diperoleh
dari lingkungan akan mempengaruhi kehidupan anak dimasa
mendatang. Periode perkembangan yang merentang dari akhir masa
bayi hingga usia 4 atau 6 tahun, periode ini kadang-kadang disebut
juga tahun-tahun prasekolah. Selama masa ini, anak belajar untuk
menjadi lebih mandiri dan memperhatikan dirinya. Syamsu Yusuf
36

(2006:12) Mereka mengembangkan kesiapan sekolah (seperti


mengikuti perintah dan mengenal angka) dan menghabiskan banyak
waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya.
Jika anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun
hanya kadang-kadang saja. Maka sikap terhadap kontak sosial
mendatangkan lebih baik dari pada hubungan sosial yang sering tetapi
sifat hubungannya kurang baik. Anak yang menyukai lebih interaksi
dengan manusia dari pada benda akan lebih mengembangkan
kecakapan sosial sehingga mereka lebih popular dari pada anak yang
interaksi sosialnya terbatas. Manfaat yang diperoleh anak dengan
diberikannya kesempatan untuk berhubungan dengan sosial akan
sangat dipengaruhi oleh tingkat kesenangan hubungan sosial
sebelumnya yang umumnya terjadi dalam periode ini adalah bahwa
anak lebih menyukai kontak sosial sejenis dari hubungan sosial
dengan kelompok jenis kelamin yang berlawanan. Setiap anak
memiliki karakteristik tersendiri dan perkembangan setiap anak
berbeda-beda baik dalam kualitas maupun tempo perkembangannya.
QS Al Furqaan 25 : 74
ً ‫وَالَّ ِذينَ يَقُولُونَ َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َوا ِجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َماما‬

Artinya : “Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami,


anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa”
Sebagai Qurrata a’yun (penyejuk hati kedua orang tua). Ini
kedudukan anak yang terbaik yakni manakala anak dapat
menyenangkan hati dan menyejukan mata kedua orangtuanya.
Mereka adalah anak-anak yang apabila ditunjukkan untuk beribadah,
seperti shalat, mereka segera melaksanakannya dengan suka cita.
Apabila diperintahkan belajar, mereka segera mentaatinya. Mereka
juga anak-anak yang baik budi pekerti dan akhlaknya, ucapannya
santun dan tingkah lakunya sangat sopan, serta memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi.
37

Bersyukurlah dan teruslah tambah rasa syukur kita semua yang


berhasil mengantarkan anak-anak kita untuk menjadi Qurrata A’yun
tidak hanya di dunia tapi bekal untuk di akherat nanti.sebagaimana
termaktub dalam hadits Nabi :
‫ ِإ َذا َماتَ ابْنُ آ َد َم‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َى هللاُ َع ْنهُ َأ َّن َرسُوْ َل هللاُ صلى هللا عليه وسلم ق‬ ِ ‫ع َْن َأبِ ْي هُ َر ْي َرةَ َر‬
ُ‫ح يَ ْد ُعوْ لَه‬ َ ‫اريَ ٍة َأوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َأوْ َولَ ٍد‬
ٍ ِ‫صال‬ ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬ ٍ ‫اِ ْنقَطَ َع َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل‬
َ :‫ث‬
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan,
atau do’a anak yang sholeh”(HR. Muslim
Montessori mendeskripsi perkembangan pada periode-periode
sensitif. Menurutnya ciri umum karakteristik anak usia prasekolah
ialah indra berkembang dengan menangkap rangsangan yang
kemudian diorganisasikan dalam pikirannya sehingga membentuk
persepsi. Pada usia 4,5-5,5 anak sensitif untuk belajar membaca.
Menurut Piaget yang dikutip oleh Anita Yus (2011,16-17) ,usia 2-7
tahun dikenal dengan tahap praoperasional. Pada masa ini muncul ciri
yang disebut dengan egosentris, yaitu kemampuan mengasosiasi
sesuatu dengan dirinya. Menurutnya karakteristik anak usia
prasekolah adalah kemampuan menggunakan simbol dan penyusunan
tanggapan internal, misalnya dalam permainan, bahasa dan peniruan.
Sedangkan Biechler dan Snowman dalam Anita Yus (2011:16-17)
menegaskan anak usia pra sekolah yaitu anak yang berusia 3-6 tahun.
Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa anak TK dan RA adalah
anak yang berada dalam rentang usia 4 tahun sampai 6 tahun.
Berdasarkan usia ini dapat dikenali karakteristik fisik, sosial, emosi
dan kognitifnya.Berikut ini dikemukakan cirri-ciri fisik, sosial, emosi
dan kognitif anak menurut Biechler dan Snowman :
a. Ciri Fisik
1. Sangat aktif.
2. Melakukan banyak kegiatan
3. Otot-otot besar (lengan,kaki) lebih dahulu berkembang dari otot
yang lebih kecil ( jari ).
38

4. lentur sehingga mudah bergerak


5. Anak laki-laki umumnya lebih besar dari anak perempuan
b. Ciri Sosial
1) .Bersahabat hanya pada ssatu atau dua orang dan mudah
berganti
2). Bermain dengan kelompok yang kecil
3) Anak yang lebih muda bermasin bersebelahan dengan anak
yang lebih besar
4). Pola bermain bervariasi sesuai dengan kelas sosial dan gender
5) Sering terjadi perselisihan dan mudah berbaikan kembali
6) Telah menyadari peran jenis kelamin
7) Mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap
marah lebih sering diperlihatkan
8). Iri hati pada anak lain. Selalu memperebutkan perhatian orang
dewasa
9). Mengemukakan pikiran secara terbuka dan spontan Sedangkan
secara umum karakteristik perkembangan motorik halus anak
usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut

11. Penerapan Nilai- Nilai Pancasila Pada Anak Usia Dini


1. Sembilan pilar Karakter Anak Usia Dini
Sembilan pilar karakter anak usia dini menurut Ratna Megawangi
dalam A. Rahmat Rosyadi (2013; 20) Mengungkapkan bahwa 9
pilar karakter itu mencakup :
Pilar pertama mengajarkan tentang cinta Tuhan dan segenap
ciptaannya, Pilar ke dua mengajarkan sikap disiplin, mandiri dan
tanggung jawab, Pilar ke tiga mengajarkan sikap jujur, amanah dan
berkata bijak, pilar ke empat mengajarkan tentang hormat, santun,
dan pendengar yang baik, Pilar ke lima mengajarkan tentang sikap,
dermawan, suka menolong, dan kerjasama, pilar ke enam
mengajarkan tentang sikap percaya diri, kreatif dan pantang
menyerah, pilar ke tujuh mengajarkan tentang sikap pemimpin
39

yang baik dan adil, pilar ke delapan mengajarkan sikap baik dan
rendah hati, serta pilar ke Sembilan mengajarkan tentangsikap
toleransi, cinta damai dan bersatu. Penanaman Sembilan pilar
karakter dilakukan dengan proses pembelajaran bercerita,
merefleksi gambar-gambar yang menjelaskan satu konsep
karakter.Dalam peoses ini guru menggali pendapat anak melalui
diskusi terkait dengan paparan konsep yang diajarkan pada setiap
halaman, dengan diskusi selama 10 sampai 15 menit dan di akhir
penyampaian konsep dilakukan evaluasi terdapat sejauh mana
pemahaman anak tentang kata kunci dari konsep yang sedang
diajarkan agar emahaman anak menjadi lebih kuat diberikan
afirmasi (yel-yel, tepuk tangan, atau nyanyian yang terkait
konsep).
Sembilan pilar karakter ialah Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-
Nya. Mandiri, Disiplin, dan Tanggung jawab.Jujur, Amanah, dan
Berkata Bijak. Hormat, Santun, dan Pendengar yang Baik.
Dermawan, Suka Menolong, dan Kerja Sama. Percaya diri,
Kreatif, dan Pantang Menyerah. Pemimpin yang Baik dan Adil.
Baik dan Rendah Hati
Muhammad Syarif ash-Shawwaf(2003; 52) ini sejalan dengan
prinsip Islam bahwa proses pendidikan sesungguhnya
berkelanjutan sejak awal tahun kehidupan manusia hingga akhir
ayat. Kegiatan pendidikan di mu-lai sejak akhir tahun pertama usia
anak ketika ia mulai memahami perin-tah dan larangan,
mengetahui arti kemarahan dan kerelaan orang-orang sekitarnya.
Oleh karena itu, sebaiknya kepada anak diberikan perintah dan
larangan, sekalipun pemahaman, pengetahuan, dan aplikasinya
waktu itu belum sempurna. Sebab sedikit demi sedikit ia akan
mulai mema-haminya. Setiap kali usianya betambah, bertambah
pula kemampuan pemahamannya tentang perintah dan bimbingan
yang diterimanya.
40

Dari pendidikan 9 pilar karakter anak usia dini dapat disimpulkan


bahwa sejak usia dini sebaiknya anak sudah didik untuk memiliki
9 pilar karakter karena berguna untuk membentuk karakter anak
yang baik agar diterima di dalam kehidupan sehari- hari.
Membangun karakter sangat penting ditanamakan kepada anak
karena karakter terbentuk dan di bina sejak usia dini. masa remaja
dan dewasa akan sulit untuk membentuk jarakter karena sudah
terbentuk.
2. Penerapan Nilai- Nilai Pancasila pada Anak Usia Dini
Pengertian Penerapan
Syafrudin Nurdin (2005:93) Penerapan atau pelaksanaan dapat
diartikan sebagai implementasi baik di luar ataupun didalam RA.
Dapat didefinisikan sebagai proses perubahan perilaku, upaya
memperbaiki pencapaian harapan yang dituangkan dalam
kurikulum desaian dan terjadi dengan cara bertahap, terus menerus
dan jika ada hambatan akan diulangi secara terus menerus untuk
mencapai hasil maksimal.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan pengertian
dikutip dari buku Nurudin penerapan memiliki pengertian proses,
cara, perbuatan menerapkan. dapat disimpulkan bahwa penerapan
adalah suatu perbuatan mempraktekkan teori, metode, dan hal lain
untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelum pelaksanaannya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI,2021), pengertian penerapan adalah perbuatan
menerapkan, sedangkan menurut beberapa ahli, penerapan adalah
suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain
untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan Penerapan dalam
kaitannya dengan pendidikan karakter adalah suatu kegiatan
pelaksanaan metode secara terus menerus yang dilakukan oleh
pendidik terhadap peserta didik sebagai upaya pendidikan karakter
41

sejak dini, agar nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam sila


pertama, sila kedua, dan sila ketiga dapat tertanam dengan baik
dan peserta didik menjadi semakin baik dan semakin mencintai
negaranya. Berikut adalah metode-metode yang digunakan dalam
menerapkan nilai-nilai Pancasila :
1) Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan untuk membentuk karakter nilai- nilai
Pancasila Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari anak
sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini meliputi
aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, akhlak,
pengembangan sosio emosional dan kemandirian. Pembiasaan
positif yang sejak dini sangat memberikan pengaruh positif pula
pada masa yang akan datang.
Novan Ardy Wiyani (2014,195) mengemukakan bahwa
pembiasaan dinilai sangat efektif jika diterapkan terhadap anak
usia dini. Hal ini dikarenakan anak usia dini memiliki rekaman
ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang,
sehingga mereka mudah diatur dengan berbagai kebiasaan yang
mereka lakukan sehari-hari. Nurul Ihsani, (2018,50-51)
pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa
kegemaran dan kebiasaan tersebut menjadi semacam adat
kebiasaan sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari
kepribadiannya.
Dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
pembiasaan menjadi sangat penting dilakukan oleh guru TK
terhadap anak. karena melalui pembiasaan anak sehari- hari
guru menanamkan pembiasaan sembilan pilar karakter
sekaligus penerapan nilai-nilai Pancasila.
2).Pemodelan
Kokom Komulasari (2010,57) pemodelan nilai- nilai Pancasila
yang dilakukan oleh guru pada dasarnya merupakan bentuk
42

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang


disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, guru menjadi
model bagi siswa merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Mills, berpedapat bahwa “ model adalah bentuk representasi
akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang
atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model
itu,”. Model merupakan interprestasi terhadap hasil observasi
dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Model
langsung guru sebagai contoh atau suri teladan dapat diartikan
pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur
materi, dan memberi petunjuk kepada guru dikelas. Model
adalah guru ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan nilai- nilai Pancasila dikelas maupun tutorial.
Menurut Arend dalam Agus Suprijono ( 2010,54-55), guru
sebagai model sebagai suri teladan nilai- nilai Pancasila
mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk
didalam tujuan-tujuan pembelajarann,tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Joyce dan Weil dalam Rusman, (2011,136) berpendapat bahwa
guru sebagai model adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Guru
sebagai model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan,
artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.
Adapun Soekamto dalam Iif Khoiru Ahmadi dkk (2011,8)
mengemukakan maksud dari guru sebagai model adalah
43

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik


dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Istilah guru sebagai model nilai- nilai Pancasila meliputi
pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan
menyeluruh. Dalam model nilai-nilai Pancasila ini guru
memandu siswa menerapkan nilai- nilai Pancasila secara
langsung melalui metode pembiasaan .Dari teori diatas dapat
disimpulkan bahwa guru sebagai model langsung yang
dijadikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila pelaksanaan
nya sehari- hari di PAUD Quran Al Huda Purwakarta.
3) Reward
Karunia Eka Lestari dkk (2015,30) reward (hadiah) merupakan
suatu bentuk teori penguatan positif yang bersumber dari teori
behavioristik. Menurut teori behavioristik belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. John M. Echolas dan Hasan
Shandily (1996,485) dengan kata lain belajar adalah bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil dari
interaksi antara stimulus dan respons. Menurut kamus Bahasa
Inggris Reward berarti penghargaan atau hadiah. M. Ngalim
Purwanto (2009,182) reward menurut istilah ada beberapa hal,
diantaranya: menurut Ngalim Purwanto Reward adalah alat
untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang
karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan
pendidikan. Syaiful Bachri Djamarah, (2005,193) Sebagai alat
yang mempunyai arti penting dalam pembinaan watak anak
didik.
44

Dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa reward


adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang
menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena
hasil baik dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar
senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji. Hamzah
B Uno (2012,23) peran reward dalam proses pengajaran cukup
penting terutama sebagai faktor eksternal dalam mempengaruhi
dan mengarahkan perilaku siswa. Hal ini berdasarkan atas
berbagai pertimbangan logis, diantaranya reward ini dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa dan dapat mempengaruhi
perilaku positif dalam kehidupan siswa.
Manusia selalu mempunyai cita-cita, harapan dan keinginan.
Hal inilah yang dimanfaatkan dalam metode reward untuk
meningkatkan motivasi siswa, maka dengan metode ini apabila
seseorang mengerjakan perbuatan baik atau mencapai suatu
prestasi tertentu maka diberikan suatu reward yang menarik
sebagai imbalan. Reward merupakan alat pendidikan yang
mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan bagi siswa.
Untuk itu, reward dalam suatu proses pendidikan sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa hadiah akan
diberikan guru kepada anak yang melakukan hal- hal terpuji,
baik dan telah menjalankan nilai-nilai Pancasila. Anak telah
mampu merubah tingkah lakunya dari yang salah menjadi baik.
Yang melanggar nilai- nilai Pancasila menjadi mengamalkan
hal- hal yang positif sesuai nilai- nilai Pancasila.
4) Punisment
John M. Echole dalam Hasan Shadily(1996;456) hukuman
menurut bahasa berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata
punishment yang berarti law (hukuman) atau siksaan”. Ananda
S. dan S. Priyanto (2010,196) dalam Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, hukuman memiliki arti peraturan resmi yang menjadi
45

pengatur. Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat


yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Ngalim Purwanto
(2010,196) panisment adalah penderitaan yang diberikan atau
ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang tua, guru,
dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran, kejahatan
atau kesalahan”.Adapun menurut Roestiyah N.K. (1986,63)
punishment (hukuman) adalah suatu perbuatan yang tidak
menyenangkan dari orang yang lebih tinggi kedudukannya
untuk pelanggaran dan kejahatan, yang bermaksud untuk
memperbaiki kesalahan anak dan bukan untuk mendendam.
Lain halnya dengan Uyoh Saduloh (2011,124) menurut beliau
bahwa punishment (hukuman) adalah sesuatu yang diberikan
karena anak berbuat kesalahan, anak pelanggar suatu aturan
yang berlaku, sehingga dengan diberikannya hukuman, anak
tidak akan mengulangi kesalahan tersebut, dan hukuman
diberikan sebagai suatu pembinaan bagi anak untuk menjadi
pribadi susila”
Sedangkan menurut Alisuf Sabri Emile Durkheim, (1961,116)
punishment (hukuman) adalah tindakan pendidik yang sengaja
dan secara sadar diberikan kepada anak didik yang melakukan
suatu kesalahan, agar anak didik tersebut menyadari
kesalahannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak
mengulanginya. Punishment (hukuman) sebagai alat
pendidikan, meskipun mengakibatkan penderitaan (kesusahan)
bagi si siswa yang terhukum, namun dapat juga menjadi alat
motivasi, alat pendorong untuk mempergiat aktivitas belajar
siswa (meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa).
Selain itu, rasa takut yang timbul dari hukuman dapat
mempunyai pengaruh yang bermanfaat atas keinginan
keinginan tertentu.
Dengan adanya punishment itu diharapkan supaya siswa dapat
menyadari kesalahan yang diperbuatnya, sehingga siswa jadi
46

berhati-hati dalam mengambil tindakan. Dari beberapa pendapat


di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan, bahwa punishment
adalah suatu perbuatan yang kurang menyenangkan, yang
berupa penderitaan yang diberikan kepada siswa secara sadar
dan sengaja, sehingga menimbulkan kesadaran dalam hati siswa
untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.

B. Kerangka Berpikir dan Skema Penelitian


Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya.
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca" berarti lima dan śīla" berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun
Pancasila adalah 5 sila Pancasila, yang tercantum pada alinea ke-4 dalam
Pembukaan UUD 1945.
Raudhatuaal Atfhal adalah jenjang pendidikan anak usia dini (usia 6 tahun atau
di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Secara umum untuk lulus dari
tingkat program di RA selama 2 (dua) tahun, yaitu: RA 0 (nol) Kecil (TK
kecil) selama 1 (satu) tahun. TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu)
tahun.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Menanamkan Nilai Pancasila di PAUD oleh Y.Ch.Nany.S.FIP/MKU-UNY,
menyebutkan nilai Pancasila sangat tepat bila ditanamkan pada anak sejak
usia dini. Hal ini dimaksudkan agar setelah mereka dewasa, mereka akan
terbiasa dengan perbuatan dan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Anak sangat membutuhkan bimbingan dari orang lain terutama
orangtua untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila tersebut. Hal tersebut bisa
47

dilakukan dengan permainan, lagu, rekreasi serta cara-cara lain yang


menyenangkan bagi anak. Namun, anak usia dini juga perlu untuk diberikan
pendidikan di sekolah, agar penanaman nilai Pancasila tertanam lebih
mendalam dalam jiwanya. Menanamkan moral pada anak sejak usia dini
juga sangat diperlukan. Dengan demikian, anak bisa mengembangkan sikap
dan perilaku yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila, agar dia tumbuh
menjadi anak yang mempunyai akhlak mulia yang mempunyai moral sesuai
harapan bangsa. Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak usia dini bisa
dilakukan dengan berbagai cara. Namun, cara tersebut harus menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Cara tersebut yaitu: a. Permainan yang baik
untuk mendidik; b. Mengajarkan untuk berdoa sebelum dan sesudah
melakukan sesuatu; c. Mengajak anak memperingati hari besar agama; d.
Mengajak anak memperingati hari besar nasional; e. Melakukan kunjungan
ke tempat bersejarah; f. Menyanyikan lagu; dan g. Mengikuti upacara
bendera.
Tujuan pembentukan moral yang sesuai dengan nilai Pancasila perlu
ditanamkan pada anak sejak usia dini adalah: a. Untuk mempersiapkan anak
sedini mungkin dalam mengembangkan sikap dan perilaku yang didasari
nilai-nilai Pancasila; b. Munculnya dampak positif yang berkembang
seperti akal pikiran, akhlak, dan kemampuan sosialisasinya; c. Untuk
mempersiapkan agar tumbuh menjadi anak yang bermoral yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila yang diharapkan bangsa; dan d. Melahirkan
generasi bangsa yang bermoral.
2. Zammastiningrum, Riski Aulia. 2018. Penanaman Nilai-Nilai Pancasila
pada Peserta Didik Sekolah Bhinneka Tunggal Ika di Dusun Blendongan
Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Malang, Pembimbing: (I) Rusdianto Umar,S.H,M.Hum.
(II) Dr. H. A. Rosyid Al Atok, M.Pd,M.H. Pancasila merupakan pandangan
hidup bangsa yang dijadikan pedoman bagi warga Negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak hanya dihafalkan, namun
juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu
48

perlunya pembiasaan sejak dini agar nilai- nilai Pancasila dapat tertanam
dalam generasi muda sebagai tunas bangsa. Salah satu jalannya adalah
melalui pendidikan non formal seperti yang dijalankan pada Sekolah
Bhinneka Tunggal Ika. Sekolah yang sudah berjalan 8 bulan ini memiliki
tujuan untuk membumikan nilai-nilai Pancasila pada anak-anak usia dini
yang berada di Dusun Blendongan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui (1) nilai-nilai
Pancasila yang ditanamkan pada peserta didik di Sekolah Bhinneka
Tunggal Ika; (2) Penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di
Sekolah Bhinneka Tunggal Ika; (3) Faktor pendukung dan penghambat
penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di Sekolah Bhinneka
Tunggal Ika; (4) upaya dalam menanggulangi faktor penghambat dalam
penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di Sekolah Bhinneka
Tunggal Ika.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
wawancara mendalam kepada para narasumber, observasi langsung,
dokumentasi ke lokasi penelitian dan tinjauan literatur. Teknik analisis yang
digunakan adalah dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan
triangulasi sumber
Hasil penelitian diketahui : (1) Nilai-nilai Pancasila yang ditanamkan pada
peserta didik di Sekolah Bhinneka Tunggal Ika, yaitu : memperkenalkan
dengan agama, berperilaku sopan, mengetahui hak dan kewajiban,
mengenal teman sekelas, hidup toleran, memperkenalkan dengan
lingkungan sekitar, memperkenalkan dengan Indonesia, mengajarkan hidup
damai, berdemokrasi, saling membantu dan berperilaku adil; (2)
Penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di Sekolah Bhinneka
Tunggal Ika adalah dengan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran,
bersalaman dengan pengajar, membebaskan peserta didik memilih bangku,
menyelesaikan tugas, mengantri saat pulang dan praktikum, membuat
prakarya kolase Garuda Pancasila dan bendera Merah Putih, permainan
49

kerjasama, dan hidup rukun dengan temannya, merayakan HUT RI ke-73,


partisipasi dalam proses pembelajaran, menolong temannya yang kesulitan
dan memperlakukan peserta didik dengan adil; (3) Faktor pendukung dan
penghambat penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di Sekolah
Bhinneka Tunggal Ika berasal dari sumber daya manusia, fasilitas belajar,
peserta didik, masyarakat, materi pembelajaran, dan pembelajaran yang
kurang maksimal; (4) upaya menaggulangi factor penghambat dalam
penanaman nilai-nilai Pancasila pada peserta didik di Sekolah Bhinneka
Tungal Ika adalah berasal dari pengurus Sekolah Bhinneka Tunggal Ika
yang mencarikan pengajar tetap, menambah beberapa fasilitas, membuka
kelas prakarya untuk anak-anak baru, membatasi waktu belajar (pukul
08.00-10.00 WIB), mengadakan Sosialisasi kepada masyarakat, nmembuat
persiapan materi serta dari Kepala Dusun Blendongan yang selalu siap
sedia apabila diperlukan bantuan untuk Sekolah Bhinneka Tunggal Ika.
Saran yang diberikan peneliti setelah melakukan penelitian antara lain
adalah kepada pengurus dan pengajar Sekolah Bhinneka Tunggal Ika agar
segera mencantumkan nama Sekolah Bhinneka Tunggal Ika kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten Malang, kepada masyarakat sekitar disarankan agar
ikut berpartisipasi untuk keperluan di Sekolah Bhinneka Tunggal Ika, dan
kepada Kepala Dusun Blendongan untuk mengadakan pembahasan lanjutan
mengenai Sekolah Bhinneka Tunggal Ika.Untuk Program Studi PPKn
disarankan untuk menjadikan Sekolah Bhinneka Tunggal Ika sebagai
sekolah binaan, dan untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti
tentang perkembangan Sekolah Bhinneka Tunggal Ika.
3. Penggunaan Media Gambar dalam Menanamkan Nilai-nilai Pancasila pada
Anak Usia Dini, Rita Angraini, Monica Tiara, Atri Waldi, Nurhayati N
Tulisan ini membahas tentang penggunaan media gambar dalam
menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak usia dini. Berdasarkan telaah
pustaka dan analisis penulis menemukan bahwa penggunaan media gambar
dalam penanaman nilai-nilai Pancasila yakni nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan pada anak usia dini
cukup efektif. Media gambar yang dibuat hendaklah memperhatikan hal-
50

hal berikut, Pertama, gambar yang dibuat tidak hanya memperbanyak unsur
seninya saja tetapi yang lebih penting adalah kesesuaian dengan tujuan
yang hendak dicapai. Kedua, gambar yang dibuat juga mampu
menunjukkan bagian-bagian yang penting sehingga tidak terjadi penafsiran
yang berbeda dari anak didik. Ketiga, gambar yang dibuat menujukkan
aktifitas yang bertujuan mengembangkan imajinasi anak, dan yang
Keempat, gambar dibuat secara sederhana tidak kompleks sehingga tidak
membingungkan. Di samping itu media gambar dapat dirancang dan
gunakan oleh setiap guru karena tidak membutuhkan keahlian khusus.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Penelitian Evaluasi Penerapan Nilai-nilai Pancasila di PAUD
QUR’AN AL-HUDA
a. Perencanaan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di PAUD QUR’AN
AL-HUDA
Penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta
sangat penting dilaksanakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala sekolah tentang persepsi Guru tentang Nilai- nilai Pancasila di
PAUD, Sangat penting, karena anak usia 1 sampai 6 tahun masuk dalam
masa golden age. Penyerapan ke otaknya bagus, apa saja contoh
tindakan yang mereka lihat, baik itu sesuatu yang bagus atau tindakan
jelek, mereka tiru dengan sangat baik. Jadi sangat penting dan sangat
tepat mencontohkan hal-hal yang baik di usia mereka ini. Dan hal-hal
yang baik itu semua, ada di dalam nilai-nilai Pancasila. Yang penting
nilai-nilai Pancasila yang sudah kita ajarkan sejak kecil akan mereka
terapkan sampai dewasa. Untuk itu dalam rangka perencanaan penerapan
nilai-nilai Pancasila di PAUD, ibu Juli Nurzili sebagai kepala sekolah
memastikan guru-gurunya paham nilai-nilai Pancasila dan bagaimana
penerapannya kepada anak. Ibu Juli sering mengadakan pelatihan-
pelatihan guru, mengundang ahlinya, misalkan dari Dinas, dan
kebetulan, kurikulum Pancasila itu sudah diterapkan. Pelatihannya
paling tidak sebulan sekali, tujuannya untuk mengoreksi dan
memperbaiki kekurangan yang ada dan mempertahankan serta
mengembangkan yang sudah berjalan dengan baik tentang penerapan
nilai-nilai Pancasila. Menurut Ibu Juli, Penerapan nilai-nilai Pancasila
sangat sederhana, yaitu melalui aktivitas dan contoh akidah akhlak,
perilaku keteladanan dari guru-gurunya. Anak tidak harus hafal teks
Pancasila. Cukup lewat pembiasaan saja. Seperti diajak rutin beribadah,
lewat pembelajaran praktek sholat, hafalan doa doa sehari-hari,
menengok teman yang sakit, saling menyayangi dan mengasihi sesama
teman. Dan lain-lain. Intisari daripada nilai-nilai Pancasila itu, sila

49
52

pertama adalah Ketuhanan, sila ke dua, nilai Kemanusiaan, sila ketiga


Persatuan dan sila kelima itu keadilan sosial. 3
Ketika penulis menanyakan tentang tanggapan ibu Juli mengenai baik
tidaknya nilai-nilai Pancasila ditananmkan sejak dini, ibu Juli menjawab
bahwa nilai- nilai Pancasila sangat baik ditanamkan sejak usia dini,
Beliau setuju, penting sekali nilai-nilai Pancasila diterapkan di usia dini.
Beliau mengatakan bahwa sudah melakukan kegiatan itu dengan
terstruktur, di PAUD Quran Al Huda. Berdasarkan hasil observasi dan
dokumentasi kegiatan terstuktur yang ibu kepala sekolah maksudkan
adalah adanya pembuatan RPPM dan RPPH dalam tema Negaraku yang
memuat banyak sekali tentang perencanaan penanaman nilai-nilai
Pancasila
b. Pelaksanaan Penerapan Nilai-nilai Pancasila di PAUD QUR’AN
AL-HUDA
Perencanaan dan Pelaksanaan Penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD
QUR’AN AL-HUDA bisa diketahui saat penulis mengadakan 3 kali
wawancara yaitu dengan Kepala sekolah dan 2 orang Guru serta 6 kali
Observasi kepada murid.
1) Wawancara 1
Hari/Tanggal : Senin, 20 Juni 2022
Responden : Kepala Sekolah (Ibu Juli Nurzuli,S.Pd)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tentang
persepsi Guru tentang Nilai- nilai Pancasila di PAUD, Beliau
menjawab Sangat penting, karena anak usia 1 sampai 6 tahun masuk
dalam masa golden age. Penyerapan ke otaknya bagus, apa saja
contoh tindakan yang mereka lihat, baik itu sesuatu yang baik atau
tindakan buruk, mereka tiru dengan sangat baik. Jadi sangat penting
dan sangat tepat mencontohkan hal-hal yang baik di usia mereka ini.
Dan hal-hal yang baik itu semua, ada di dalam nilai-nilai Pancasila.
Yang penting nilai-nilai Pancasila yang sudah kita ajarkan sejak
kecil akan mereka terapkan sampai dewasa. Untuk itu dalam rangka
perencanaan penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD, ibu Juli
3
Hasil wawancara dengan kepala PAUD Quran Al Huda Purwakarta Juli 2022
53

Nurzili sebagai kepala sekolah memastikan guru-gurunya paham


nilai-nilai Pancasila dan bagaimana penerapannya kepada anak. Ibu
Juli sering mengadakan pelatihan-pelatihan guru, mengundang
ahlinya, misalkan dari Dinas, dan kebetulan, kurikulum Pancasila itu
sudah diterapkan. Pelatihannya paling tidak sebulan sekali,
tujuannya untuk mengoreksi dan memperbaiki kekurangan yang ada
dan mempertahankan serta mengembangkan yang sudah berjalan
dengan baik tentang penerapan nilai-nilai Pancasila. Menurut Ibu
Juli, Penerapan nilai-nilai Pancasila sangat sederhana, yaitu melalui
aktivitas dan contoh akidah akhlak, perilaku keteladanan dari guru-
gurunya. Anak tidak harus hafal teks Pancasila. Cukup lewat
pembiasaan saja. Seperti diajak rutin beribadah, lewat pembelajaran
praktek sholat, hafalan doa doa sehari-hari, menengok teman yang
sakit, saling menyayangi dan mengasihi sesama teman. Dan lain-
lain. Intisari daripada nilai-nilai Pancasila itu, sila pertama adalah
Ketuhanan, sila ke dua, nilai Kemanusiaan, sila ketiga Persatuan dan
sila kelima itu keadilan sosial. 4
Ketika penulis menanyakan tentang tanggapan ibu Juli mengenai
baik tidaknya nilai-nilai Pancasila ditananmkan sejak dini, ibu Juli
menjawab bahwa nilai- nilai Pancasila sangat baik ditanamkan sejak
usia dini, Beliau setuju, penting sekali nilai-nilai Pancasila
diterapkan di usia dini. Beliau mengatakan bahwa sudah melakukan
kegiatan itu dengan terstruktur, di PAUD Quran Al Huda. Untuk
itulah Penulis menyinggung tentang 9 pilar karakter dan
hubungannya dengan penanaman nilai-nilai Pancasila, Ibu juli
mengatakan bahwa sebagai guru adalah merupakan kewajiban untuk
mengenal 9 pilar karakter dan penanaman 9 pilar karakter ini bisa
diselaraskan dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila, karena isinya
sama.5
Tentang bagaimana penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD Quran
Al Huda Purwakarta, Beliau mengatakan bahwa Guru-guru sudah
4
Hasil wawancara dengan kepala PAUD Quran Al Huda Purwakarta Juli 2022
5
Hasil wawancara dengan Kepala PAUD Quran Al Huda Purwakarta Juli 2022
54

menerapkan evaluasi penanaman nilai- nilai Pancasila, dan sudah


berjalan dengan baik. Jika berkaitan dengan nilai Ketuhanan,
biasanya di PAUD Quran Al Huda menerapkan metode- metode
sebagai berikut; metode bernyanyi, misalnya tentang rukun iman
dan rukun islam yang dibuat lagu-lagu. Kemudian metode bercerita,
contohnya kita bisa bercerita tentang sejarah nabi Muhammad dan
para sahabat di sana sekaligus guru menerapkan motode wawancara
menggali sejauh nama anak-anak sudah paham akan cerita yang
mereka dengar atau tidak. Biasanya guru bercerita disertai
menunjukkan gambar-gambar yang menarik. Kemudian metode
keteladanan yang berkaitan dengan sila kemanusiaan, kita bisa
mengajak anak untuk mrngunjungi panti asuhan, mengunjungi
nenek-nenek tua yang miskin dan memberikan bantuan dari anak
secara langsung. Guru-guru memperkirakan dengan praktek
langsung InsyaAllah jiwa anak-anak menjadi lembut. Seperti
contoh, akan sangat mudah dipraktekkan adalah menanamkan nilai
persatuan, ketika kita mengajak anak mengangkat dan
memindahkan meja bersama-sama, ketika itu guru bisa langsung
menjelaskan kalau kita harus bersatu supaya pekerjaan yang berat
menjadi ringan, bisa juga metode bernyanyi diterapkan pada sila ke
3 , anak-anak dibiasakan mengadakan upacara bendera dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Untuk pengamalan sila ke 4 bisa
juga dengan metode bercerita dan wawancara. Disitu anak diajarkan
untuk berbicara bergantian, dan bercerita bergantian, menghormati
pendapat orang lain dan pembicaraan orang lain. Berikutnya metode
karyawisata tampaknya sangat cocok untuk diterapkan pada
pengamalan sila ke5, yaitu keadilan. Ketika karyawisata, anak-anak
yang membawa permen banyak, harus membaginya kepada teman
teman secara merata, tiap anak satu. Walaupun hal ini harus melalui
campur tangan ibu guru, tapi setidaknya mereka akan paham kalau
mereka harus bersikap adil dan tidak membeda-bedakan teman.6

6
Wawancara dengan Kepala PAUD Quran Al Huda Purwakarta Juli 2022
55

Penulis menanyakan tentang pelaksanaan penanaman pilar pertama


yaitu Cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, Bu Juli menjawab
tentunya dengan cara pembiasaan ibadah sholat, pembiasaan
membaca doa, pembiasaan menghafal surat-surat, dalam tema
tumbuh-tumbuhan, kita bisa mengajak mereka menanam tanaman,
di situ guru bisa menerangkan bahwa tanaman adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang harus kita sayangi.
Penulis menanyakan tentang pilar ke2 yaitu Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab, ibu Juli menceritakan bahwa Kemandirian bisa
diajarkan ketika mereka melakukan toilet training. Mereka
dibiasakan untuk melakukan sendiri, walaupun ada juga yang belum
terbiasa, tentang kedisiplinan, bisa diajarkan lewat jadwal masuk
sekolah secara ketat, karena anak yang datang ke sekolah lebih dari
jam 08.00, tidak akan dilayani untuk private tahfidz. Ternyata aturan
yang diterapkan oleh Bu Juli ini sangat berpengaruh kepada
kedisiplinan orang tua untuk mengantar anak mereka lebih pagi,
karena untuk anak yang masih dalam usia Taman Kanak-Kanak,
kedisiplinan untuk masuk sekolah tepat waktu sangat berhubungan
erat dengan kedisiplinan orang tuanya juga, karena mereka rata-rata
masih diantar-jemput. Orang tua juga tidak mau anaknya kehilangan
private tahfidz bila mereka terlambat. Mengenai nilai tanggung
jawab, dibiasakan anak mengembalikan mainan mereka sendiri,
setelah selesai bermain.
Mengenai pilar ke 3 yaitu jujur ,amanah dan berkata bijak, nilai
kejujuran dan amanah ini bisa kita hubungkan dengan konsep
ketuhanan dalam Pancasila, bahwa Allah melihat semua perbuatan
kita, siapa yang tidak jujur dan amanah, Allah pasti melihatnya dan
akan menghukumnya.
Kemudian Penulis menanyakan bagaimana cara guru mengajarkan
peneneman pilar ke 4 mengenai hormat, santun, dan pendengar yang
baik, anak dibiasakan untuk salaman dan cium tangan kepada orang
tua, dan guru, sedangkan pendengar yang baik ini agak susah
56

diterapkan untuk anak yang masih kelas A, mereka belum terbisa


untuk berbicara bergantian. Tapi berbeda di ruang kelas B, mereka
sudah terbiasa.
Penulispun menanyakan pilar ke5 tentang Dermawan, suka
menolong dan kerjasama, anak-anak dibiasakan untuk tidak pelit,
mau berbagi makanan, dan bergantian saat main, kita bisa
contohkan juga menjenguk teman yang sakit, dan menghibur teman
yang sedang bersedih. Anak-anak juga dibiasakan bekerja bersama
dalam merapikan mainan.
Cara menanamkan pilar ke 6, percaya diri kreatif, dan pantang
menyerah adalah mengajarkan kepada anak untuk berani tampil di
depan kelas, baik itu untuk menyanyi, berdeklamasi atau memimpin
doa. Ketika anak belajar menyusun balok, kita semangati anak untuk
membuat bentuk-bentuk lain dan mengembangkannya.
Penulis beralih menanyakan bagaimana ibu guru mengajarkan pilar
ke 7, cara menanankan nilai kepemimpinan yang baik dan adil, lalu
ibu Juli menjawab, anak dibiasakan untuk menyiapkan barisan
secara bergantian, setiap anak harus bisa. Kemudian dibiasakan
mengantri saat akan mengambil air wudhu, mendahulukan adik
kelas, atau melindungi yang lemah.
Kemudian penulis menanyakan cara untuk menanamkan pilar 8 nilai
baik dan rendah hati adalah, dibiasakan suka berbagi dengan teman,
senang berkenalan dengan teman baru, bertepuk tangan bila teman
selesai tampil.7
Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh guru ketika
menerapkan nilai-nilai Pancasila pada anak? Sebenarnya tidak
terlalu banyak kendala, pada anak-anak tertentu saja, terutama soal
kemandirian dan kepemimpinan. Semua nilai Pancasila hampir
semua bisa ditiru oleh anak, tapi soal kepemimpinan, kemandirian
dibeberapa anak masih sulit. Sabar membimbing, karena
perkembangan disetiap anak berbeda-beda, selama kita tulus

7
Hasil Wawancara dengan ibu Juli (Kepala Sekolah PAUD Quran AL Huda ) kelas B ,.12 Juli
2022
57

membimbing, dan tidak pantang menyerah, insyaAllah ada hasil.


Bekerjasama dengan orang tua, sebagai pendidik sebenarnya dan
Utama.8
Bagaimana perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai
Pancasila di PAUD Qur’an Al Huda? Anak lebih sholeh dan
sholihah, lebih percaya diri, lebih mandiri. Aspek nilai agama dan
moral, aspek kemandirian,kepercayaan diri, rasa ingin diakui bahwa
mereka mampu, disiplin dan tanggung jawab, aspek kedermawanan.
Aspek kejujuran dan kepemimpinan Lingkungan social, menjadi
kondusif. 9
2) Wawancara 2
Hari/Tanggal : Senin, 27 Juni 2022
Responden : Ibu Guru Yuni
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu guru Yuni tentang
persepsi Guru tentang Nilai- nilai Pancasila di PAUD, Beliau
menjawab Sangat penting, karena pada masa ini anak paling mudah
meniru. Alangkah baiknya nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari
banyak perbuatan positif itu, kita tanamkan sejak dini. Misalnya
dengan cara ketika bermain anak harus hom pim pa dulu, sebelum
menentukan jalannya permainan, sebenarnya hal itu sudah
berkaittan dengan pengamalan sila ke 4, yaitu bermusyawarah dn
mengambil suara terbanyak. Contoh lagi, ketika kita membiasakan
anak sholat Dhuha, membaca doa sebelum makan bersama, sesuai
dengan penerapan sila pertama. Mengucapkan salam ketika masuk
sekolah juga merupakan penerapan nilai-nilai Pancasila, jadi anak
tanpa mereka sadari sudah menerapkan hal-hal baik sesuai dengan
Pancasila. Tidak harus hafal, bu, Cukup penerapan nila-nilai di
dalam Pancasila itu. Apalagi sekolah kita kan Paud Qur’an, tentu
saja banyak nilai-nilai Pancasila sila ke1 yang kita terapkan pada
diri kita sendiri, lalu kepada anak-anak juga. Kalau intisari Pancasila
8
Hasil Wawancara dengan kepala Sekolah PAUD Quran AL Huda, 11 Juli 2022
9
Hasil Wawancara dengan kepala Sekolah PAUD Quran AL Huda, 11 Juli 2022
58

menurut saya adalah unsur ketuhanan, unsur kemanusiaan, unsur


persatuan, unsur kerakyatan dan musyawarah, unsur keadilan. Nah,
kalau pilar pertama, cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, sangat
berkaitan dengan sila pertama, lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan
tanggungjawab, sangat berkaitan dengan sila ke4, di mana ketika
selesai bermusyawarah atau Bahasa sederhananya, ketika anak
bersepakat memutuskan sesuatu, anak harus bertanggung jawab
melaksanakan keputusan itu. Akan saya contohkan peristiwanya,
waktu itu setiap hari ketika masuk sekolah anak banyak yang tidak
disiplin, tidak meletakkan sepatu mereka di rak sepatu, dan
membiarkannya berserakan di depan pintu, kejadian itu selalu
terulang dan terulang. Lalu saya sebagai guru mereka, meminta
kesepakatan anak-anak, kira-kira hukuman apa yang akan diterima
bila ada anak yang tidak meletakkan sepatunya di rak ? setelah
melalui diskusi panjang mereka memutuskan yang tidak disiplin,
sepatunya akan disimpan oleh ibu guru dan tidak akan diberikan
sampai pelajaran selesai, bila si anak tidak meminta maaf. Sejak itu,
justru mereka saling mengingatkan. Lalu pilar ke4, hormat, sopan
dan pendengar yang baik, sangat berkaitan dengan sila ke2, karena
anak yang jujur, tidak akan berbohong, dan berbohong akan
menyakiti sesama manusia,selanjutnya, pilar ke5 adalah dermawan,
suka menolong dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila ke 2
Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan pantang menyerah,
sesuai dengan nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi
pengamalannya adalah dalam butir Pancasila sila ke 5 yaitu suka
bekerja keras , kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik
dan adil, sesuai dengan sila keadilan social, lalu pilar 8 baik dan
rendah hati, sesuai dengan nilai Pancasila ke 2 karena anak yang
baik dan rendah hati, adalah anak yang menghargai sesama
teman/sesama manusia, kemudian pilar yang terakhir yaitu toleransi,
cinta damai dan bersatu, sesuai dengan pengamalan sila ke 310.

10
Hasil wawancara dengan guru. yuni 2022
59

Kemudian penulis menanyakan tentang Bagaimana penerapan nilai


nilai Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta? Bu Yuni
menjawab, Sudah Berjalan dengan baik. Ke 5 sila tersebut, kami
terapkan dengan metode bermain, metode bernyanyi, metode
bercerita, metode keteladanan dari para guru, metode sosio drama,
metode karyawisata, dan lai-lain. Pertama-tama dengan bercerita
terlebih dahulu, tentang Allah, dan ciptaannya, mengapa kita harus
mencintai Allah, sekaligus ciptaannya. Lalu kita ajak anak untuk
mempraktekkan dengan cara berlatih sholat, berdoa bersama,
menyayangi sesama teman , menyayangi tumbuhan dan hewan,
ciptaan Allah. Seperti yang sudah saya ceritakan tadi, tentang
mandiri, disiplin dan bertanggung jawab meletakkan sepatu pada
arak sepatu. Tentang nilai kejujuran, kita biasakan untuk berkata
yang sebenarnya, lalu amanah, ketika menyampaikan pesan dari
orang guru kepada orang tua, biasanya saya akan mengecek ulang
apakah anak menyampaikan pesan dari gurunya? Lalu tentang
berkata bijak, dibiasakan anak berkata yang tidak menyakiti
temannya, dan bila ada teman yang tidak nyaman dengan seseorang
mereka wajib mengatakan “aku tidak nyaman kamu berkata seperti
itu”. Tentang nilai ini kami membiasakannya disetiap waktu baik
ketika main bersama, ketika pembelajaran, baik di dalam atau di
luar ruangan. Nilai dermawan kita tanamkan dengan cara berbagi
makanan, atau bertukar makanan, saat makan bersama. Nilai kreatif
ketika anak menggambar bebas, ketika anak berani tampil dan
ketika anak menyusun balok anak akan belajar sesuatu dan mencari
sebabnya bila bangunan dari balok yang mereka buat selalu roboh,
dan bila ada tanda-tanda putus asa, saya akan mendekati dan sedikit
memberi pertolongan. Saat mereka bergantian menyiapkan barisan.
Rendah hati bisa ditanamkan saat teman atau bu guru memuji hasil
gambar anak, anak kita didik untuk mengucapkan Alhamdulillah
dan terimakasih.11

11
Hasil wawancara dengan guru. Yuni 2022
60

Selanjutnya Penulis menanyakan Kendala-kendala apa saja yang


dihadapi oleh guru ketika menerapkan nilai-nilai Pancasila pada
anak? Kendala dari diri bu yuni sendiri, saya sebagai ibu guru harus
super sabar ketika menghadapi anak dalam rangka meluruskan
perbuatan-perbuatan anak yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila.
Walaupun saya disitu tidak pernah menjelaskan kalau perbuatan
mereka tidak sesuai dengan Pancasila, mereka cukup paham saja,
bahwa perbuatan mereka tidak baik, dan Allah tidak sayang pada
orang yang berbuat tidak baik.12
Lalu penulis menanyakan, Bagaimana perkembangan anak terkait
penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD Qur’an Al Huda, Bu yuni
mengatakan Anak lebih sholeh dan sholihah
3) Wawancara 3
Hari/Tanggal : Senin, 04 Juli 2022
Responden : Ibu Guru Mardiani
Penulis menanyakan tentang penting tidaknya penanaman nilai
Pancasila pada anak usia dini, ibu Mardianai menjawab bahwa hal
itu sangat penting. Menurut Beliau pengalaman masa kecil sangat
penting bagi perkembangan kesehatan jiwa anak, untuk itu
pengalaman masa kecilnya hendaknya diisi oleh contoh-contoh baik
dari lingkungan sekitarnya. Nah, penerapan nilai-nilai Pancasila di
sekolah pertama mereka setelah untuk pertama kalinya anak
mengalami pergaulan di luar rumah adalah PAUD AL HUDA yang
menerapkan banyak contoh baik, yaitu penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam pembiasaan sehari-hari.13
Penulis menanyakan tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila
diajarkan di PAUD, dan cakupannya seperti apa, Ibu Mardiani
menjawab, Nilai-nilai Pancasila yang diajarkan di PAUD ini
cakupannya sangat luas. Walaupun kalau menurut orang-orang
dewasa hal itu hanya bersifat sederhana, tapi bagi saya sebagai guru
yang sudah dua puluh tahun mengajar anak PAUD/TK, sebenarnya
12
Hasil wawancara dengan Guru Yuni 2022
13
Wawancara dengan guru mardiani 2022
61

cakupannya sangat luas. Karena sebagai guru saya berusaha agar


setiap gerak-gerik anak tercermin moral yang baik, dan moral yang
baik itu sesuai dengan penerapan nilai-nilai Pancasila.
Saat Penulis menanyakan apakah anak harus hafal Pancasila, Beliau
menjawab, Tidak harus hafal teks Pancasila. Cukup pembiasaan
sehari-hari nilai-nilai moral yang sudah saya bicarakan tadi.
Kemudian Penulis menanyakan tentang Intisari dari Pancasila,
beliau menjawab, Intisari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, nilai keadilan social.
Kemudian Penulis menanyakan tentang sejauh mana
pengetahuannya tentang 9 pilar karakter dan hubungannya dengan
nilai-nilai Pancasila, beliau menjawab, Pilar pertama, cinta Tuhan
dan segenap ciptaannya, sangat berkaitan dengan sila pertama, lalu
pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan tanggung jawab, setiap anak sangat
dianjurkan untuk bisa mengurus dirinya sendiri misalnya mandi
sendiri, makan sendiri, pakai baju sendiri, membawa tas sekolah
sendiri, menyikat gigi sendiri, sampai anak berangkat dan masuk
sekolah tepat waktu adalah contoh kemandirian mereka. Sedangkan
rasa tanggung jawab sangat berkaitan dengan sila ke4, di mana
ketika anak-anak selesai membicarakan sesuatu dan bersepakat
untuk mematuhi keputusan tersebut, mereka tanpa sadar sudah
melaksanakan nilai Pancasila sila ke4.Lalu pilar ke3Jujur amanah
dan berkata bijak , sesuai dengan sila ke 2, karena orang yang jujur
dan amanah tidak akan menyakiti sesama manusia. Lalu pilar ke4,
hormat, sopan dan pendengar yang baik, sangat berkaitan dengan
sila ke2, karena anak yangsuka menghormati sesame manusia,, anak
yang santun, dan anak yang lembut tutur katanya sama saja kalau
anak itu sudah mengamalkan sila ke2. Lalu pilar ke5 adalah
dermawan, suka menolong dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila
ke2. Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan pantang
menyerah, sesuai dengan nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi
pengamalannya adalah dalam butir Pancasila sila ke 5 yaitu suka
62

bekerja keras , kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik


dan adil, sesuai dengan sila keadilan social, lalu pilar 8 baik dan
rendah hati, sesuai dengan nilai Pancasila ke 2 karena anak yang
baik dan rendah hati, adalah anak yang menghargai sesama
teman/sesama manusia, kemudian pilar yang terakhir yaitu toleransi,
cinta damai dan bersatu, sesuai dengan pengamalan sila ke 3.
Contohnya seperti pembiasaan setiap senin mengadakan upacara
bendera
Penulis menanyakan tentang bagaimana penerapan Pancasila di
PAUD ini dan metodenya, beliau menjawab, penerapan nilai nilai
Pancasila di PAUD Quran Al Huda Purwakarta.Alhamdulillah
sudah Berjalan dengan baik. Dengan metode bernyanyi, bercerita,
sosio drama, karyawisata, pembiasaan, keteladanan. Bisa dengan
metode bercerita, Penulispun bertanya tentang menerapkan pilar ke
1, Beliau menjawab, guru menunjukkan gambar, manakah gambar
yang menunjukkan nilai ketuhanan, misalnya annak sedang
beribadah.
Penulis menanyakan tentang penerapan pilar ke2, Menanamkan
nilai mandiri, disiplin dan tanggung jawab, bisa lewat pembiasaan
mengerjakan dan menyelesaikan tugas tanpa dibantu, tidak boleh
terlambat ke sekolah, dan anak harus bertanggung jawab merapikan
dan mengembalikan lagi mainan yang sudah dimainkan/ digunakan.
Nampak nilai jujur, amanah dan berkata bijak, bisa dengan cara,
terbiasa untuk mengatakan yang sebenarnya, menyampaikan titipan
pesan ibu guru kepada orang tuanya. Berkata bijak anak dibiasakan
tidak meledek temannya, dalam hal berkata bijak tidak semudah itu
diterapkan, paling tidak anak paham dan mengenali mana yang baik
dan mana yang buruuk, misalnya kita mengajarkannya dengan
gambar yang merefleksikan karakter tentang anak yang berkata
bijak. Dalam mengajarkan karakter itu anak diarahkan untuk
menjawab peertanyaan, untuk menilai sejauh mana pemahaman
anak tentang berkata bijak. Anak memilih gambar mana yang
63

mencerminkan karakter anak yang berkata bijak, dan menceklisnya.


14

Ketika Penulis menanyakan tentang hubungan 9 pilar karakter


dengan pengamalan nila-nilai Pancasila, Bu Mardiani menjawab
Pilar pertama, cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, sangat berkaitan
dengan sila pertama, lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan tanggung
jawab, setiap anak sangat dianjurkan untuk bisa mengurus dirinya
sendiri misalnya mandi sendiri, makan sendiri, pakai baju sendiri,
membawa tas sekolah sendiri, menyikat gigi sendiri, sampai anak
berangkat dan masuk sekolah tepat waktu adalah contoh
kemandirian mereka. Sedangkan rasa tanggung jawab sangat
berkaitan dengan sila ke4, di mana ketika anak-anak selesai
membicarakan sesuatu dan bersepakat untuk mematuhi keputusan
tersebut, mereka tanpa sadar sudah melaksanakan nilai Pancasila
sila ke4.Lalu pilar ke3Jujur amanah dan berkata bijak , sesuai
dengan sila ke 2, karena orang yang jujur dan amanah tidak akan
menyakiti sesama manusia. Lalu pilar ke4, hormat, sopan dan
pendengar yang baik, sangat berkaitan dengan sila ke2, karena anak
yangsuka menghormati sesame manusia,, anak yang santun, dan
anak yang lembut tutur katanya sama saja kalau anak itu sudah
mengamalkan sila ke2. Lalu pilar ke5 adalah dermawan, suka
menolong dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila ke2. Kemudian
pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan pantang menyerah, sesuai dengan
nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi pengamalannya adalah
dalam butir Pancasila ke 9 sila ke 5 yaitu suka bekerja keras ,
kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik dan adil, sesuai
dengan sila keadilan social, lalu pilar 8 baik dan rendah hati, sesuai
dengan nilai Pancasila ke 2 karena anak yang baik dan rendah hati,
adalah anak yang menghargai sesama teman/sesama manusia,
kemudian pilar yang terakhir yaitu toleransi, cinta damai dan
bersatu, sesuai dengan pengamalan sila ke 3. Contohnya seperti
pembiasaan setiap senin mengadakan upacara bendera.
14
Hasil Observasi guru Mardiani di PAUD Quran Al Huda Purwakarta. 04 Juli 2022
64

Selain melakukan penelitian dengan guru dan kepala sekolah,


peneliti juga melakukan observasi mencakup observasi pertama
yaitu hari Senin sampai Jum’at tanggal 11 sampai tanggal 15 Juli
2022, observasi kedua hari Senin sampai Jum’at tanggal18 sampai
22 Juli 2022, observasi ketiga hari Senin 25 Juli 2022, observasi
keempat hari Rabu 27 Juli 2022, observasi ke lima hari Jum’at 29
Juli 2022, observasi ke enam hari Senin, 01 agustus 2022, sebagai
berikut;
1. Observasi 1
Hari/Tanggal : Senin-Jum’at, 11-15 Juli 2022
Penulis menyimpulkan bahwa dengan pembiasaan sehari-hari,
seperti pembiasaan sholat berdoa, mengenal tempat ibadah,
mandiri,disiplin tanggung jawab, seperti anak dibiasakan toilet
training sendiri , tidak pernah berbohong, konsep hormat santun
pendengar yang baik, mulai bisa dibiasakan, mengucapkan
terimakasih setelah seseorang memberi sesuatu kepada anak. Atau
menolak pemberian dengan berkata, “tidak, terimakasih”,
mengucapkan permisi bila melewati orang lain, mengucapkan kata
tolong bila memohon bantuan. Hal ini juga disampaikan pada rapat
orang tua murid. Terutama pemakaian kata-kata “Tolong” wajib
dibiasakan oleh orang tua bila anak meminta sesuatu di rumah,
demikian juga orang tua harus memakai kata-kata “Tolong bila
meminta bantuan anak. duduk dengan sopan ketika makan, tidak
bersuara ketika mengunyah makanan, menutup mulut ketika
menguap, tidak kentut di depan orang lain, sudah mulai terbiasa.
Penanaman konsep dermawan, suka menolong dan kerjasama,
diterapkan dan anak cepat memahaminya. Dalam konsep dermawan,
anak dibiasakan membagi makanan, berbagi mainan atau main
bersama, meminjamkan alat tulis kepada teman, mengunjungi panti
asuhan. Dalam konsep suka menolong, anak diajarkan untuk
menjenguk teman yang sakit, membantu ibu dan ayah dirumah,
menghibur teman yang sedang sedih. Dalam konsep kerjasama,
65

anak diajarkan untuk bekerjasama merapikan mainan, membantu


teman memindahkan meja kursi, konsep mandiri, kreatif, pantang
menyerah, anak mulai berani tampil.15
2. Observasi 2
Hari/Tanggal : Senin-Jum’at, 18-23 Juli 2022
Nilai percaya diri, kreatif dan pantang menyerah dengan cara
menanamkan pada diri anak bahwa dia adalah anak yang istimewa,
anak yang pintar, anak yang sholeh dan sholihah, sehingga dia
percaya diri untuk tampil di depan delas atau menyiapkan barisan.
Konsep kreatif, anak diajarkan untuk menyusun banyak bentuk dari
balok, atau dari pasir kinetik. Dan konsep pantang menyerah anak
dibiasakan untuk menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa bantuan
guru. Konsep pemimpin yang baik dan adil penanamannya dengan
cara belajar dan mempraktekkan cara melindungi yang lemah,
menjaga diri sendiri, dapat menjaga adik kelas, berusaha bermanfaat
bagi orang lain. Konsep adil bisa dibiasakan dengan cara bergiliran
saat bermain, menunggu dalam antrian, menghormati hak orang
lain, memperlakukan hewan secara adil. Konsep rendah hati dengan
cara mengajarkan anak, supaya anak tersebut jadi anak yang baik,
menghargai teman, bila teman tampil di depan kelas untuk
bernyanyi, dan bertepuk tangan ketika selesai bernyanyi16
Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru ketika menerapkan nilai-
nilai Pancasila pada anak? Kendalanya, ketika kita sudah
menanamkan nilai-nilai paik di PAUD, orang tua tidak mau
membiasakan di rumah, dan ketika ada libur kenaikan kelas, anak di
rumah selama 3 minggu, guru merasakan betul, bahwa nilai-nilai
baik yang sudah guru ajarkan di sekolah hilang hampir separonya.
Anak menjadi lebih nakal dan sulit diatur, bahkan kadang-kadang
ada kata-kata kasatr yang keluar dari mulut mereka. Nilai persatuan.
Karena anak pada usia itu masih punya sifat individualistis, kecuali
mereka yang punya banyak saudara kandung di rumah, mereka
15
Hasil Observasi Penulis 11-15 Juli 2022
16
Hasil Observasi Penulis18-22 Juli 2022
66

sudah terbiasa berbagi. Bekerjasana dan bersinergi dengan orang


tua.17
Bagaimana perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai
Pancasila di PAUD Qur’an Al Huda? “mulai berkembang” Aspek
nilai agama dan moral, aspek kemandirian, disiplin dan tanggung
jawab, aspek kedermawanan.Aspek kejujuran. Jadi jarang rebut,
bertengkar, rebutan mainan, sudah tidak ada lagi.18
3. Observasi 3
Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2022
Nampak pada kegitan belajar mengajar penerapan evaluasi nilai-
nilai Pancasila di terapkan seperti pada hasil observasi Senin 25 Juli
2022 di kelas Setelah anak melakukan baris di depan kelas guru
memeriksa kuku anak. anak duduk de kursi yang telah disediakan.
Guru mengucap salam dan anak menjawab salam. Mereka
menyanyikan lagu garuda Pancasila dipimpin oleh guru , Seorang
anak diminta memimpin doa mau belajar. Lalu guru Menunjukan
lambang burung Garuda. Didalam gambar tersebut guru talah
menyiapkan teks Pancasila dari tiap sila pertama sampai ke 5. Guru
memandu anak- anak membacakan teks Pancasila tersebut. Setelah
beberapa kali guru memandu membacakan teks Pancasila anak-
anak di minta menjodohkan teks Pancasila dengan lambang
Pancasila.Tujuan pembelajaran ini memberikan informasi kepada
anak tentang hubungan teks Pancasila dengan lambang / Simbol
nya. Ketuhanan yang Maha Esa dilambangkan oleh gambar
“Bintang. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. dilambangkan
dengan rantai. Persatuan Indonesia. dilambangkan oleh Pohon
Beringin. Sila ke Empat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
dalam permusyawaratan /Perwakilan. dilambangkan oleh Kepala
Banteng dan Sila ke 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. dilambangkan oleh Padi dan Kapas”.Kurang lebih 60
menit guru dan siswa dengan senang mempelajari teks pancasila
17
Hasil wawancara dengan Guru 15 Juli 2022
18
Hasil wawancara dengan guru 18 Juli 2022
67

dihubungkan dengan lambang atrau simbol – simbol diharapkan


anak mulai mengenal tengan teks dan simbol atau arti dari lambang
Pancasila . Guru memberi penilaian pada siswa dengan cara
mencatat anak yang BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya
Mulai Berkembang. BHS : BerkembangSesuai harapan. BSB :
artinya Berkembang Sangat Baik 19
4. Observasi 4
Hari/ Tanggal : Senin, 01 agustus 2022

Rabu Senin, 01 Agustus 2022 Kegitan belajar mengajar tema


“Negara ku. Sub tema Bendera Merah Putih. di kelas Setelah anak
melakukan baris di depan kelas guru memeriksa pakaian anak. anak
duduk de kursi yang telah disediakan. Guru mengucap salam dan
anak menjawab salam. Mereka menyanyikan lagu Bendera merah
putih dipimpin oleh guru , Seorang anak diminta memimpin doa
mau belajar. Lalu guru Menunjukan bendera negara “ Bendera
Merah Putih”. Melalui Bendera Merah Putih guru menerangkan
merah artinya berani, putih artinya suci .Setiap negara memiliki
lambang bendera masing- masing dan memiliki arti. Guru memandu
anak- anak menyanyi lagu Bendera merah putih. Pada kegiatan inti
guru meminta anak mengarsir gambar Bendera merah putih, dilain
kelompok guru mengajarkan membilang jumlah bendera dan
menulis huruf “ b e n d e r a “ guru memandu anak membacakan
teks BENDERA , anak- anak di minta memilih kelompok mana dan
tugas yang akan anak pelajari .Tujuan pembelajaran ini memberikan
informasi kepada anak tentang bendera Indonesia dan
menumbuhkan kecintaan terhadap negara Indonesia .Pada konsep
aspek perkembangan agama ialah cinta tanah air. aspek kognitif
membilang jumlah bendera. Bahasa adalah menyanyikan lagu
Bendera. Motorik halus mengarsir bendera. Bahasa mengenal huruf-
huruf antara lain “ B E N D E R A “.Setelah pelajaran selesai Guru
memberi penilaian pada siswa dengan cara mencatat anak yang

19
Hasil Observasi dan Catatan Lapangan 25 Juli 2022
68

BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang.


BHS : BerkembangSesuai harapan. BSB : artinya Berkembang
Sangat Baik20

5. Observasi 5
Hari/Tanggal : Rabu 03 Agustus 2022

Rabu, 03 Agustus 2022 Kegitan belajar mengajar tema “Negara ku.


Sub tema Mengenal Lambang Negara “ Burung Garuda”. di kelas
Setelah anak melakukan baris di depan kelas guru memeriksa sepatu
dan Kaos Kaki anak. anak duduk di kursi yang telah disediakan.
Guru mengucap salam dan anak menjawab salam. Mereka
menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” dipimpin oleh guru ,
Seorang anak diminta memimpin doa mau belajar. Lalu guru
Menunjukan lambang negara “Burung Garuda”. Melalui gambar
Burung Garuda guru menerangkan mengapa burung Garuda
melihat ke kanan artinya kita harus menuju kepada kebenaran,
Jumlah sayap berjumlah 45 helai artinya Indonesia merdeka pada
tahun 1945 .Jumlah ekor 17 helai arti Indonesia merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945. Teks pada bagian bawah berbunyi “
Bhineka Tunggal Ika” artinya walaupun rakyat Indonesia berbeda
suku dan bahasa tetapi kita tetap satu ialah Bangsa Indonesia Guru
memandu anak- anak menyanyi lagu Garuda. Pada kegiatan inti
guru meminta anak menngambar burung garuda, dilain kelompok
guru mengajarkan membedakan burung garuda berukuran besar dan
burung garuda berukuran kecil, membilang jumlah gambar burung
garuda dan menulis huruf “ g a r u d a “ guru memandu anak
membacakan teks “ G A R U DA, anak- anak di minta mengenal
huruf terdiri dari huruf “ G A R U D A “memilih kelompok mana
dan tugas yang akan anak pelajari .Tujuan pembelajaran ini
memberikan informasi kepada anak tentang ‘Burung Garuda” dan
menumbuhkan kecintaan terhadap negara Indonesia .Pada konsep

20
Hasil Observasi dan Catatan Lapangan 27 Juli 2022
69

aspek perkembangan agama ialah cita tanah air. aspek kognitif


mengelompokkan benda .membilang dan menghitung, menulis
lambang angka. Aspek Bahasa adalah menyanyikan lagu Bendera.
Motorik halus mengarsir bendera. Bahasa mengenal huruf- huruf
antara lain “ G A R U D A “. Aspek motorik anak di minta untuk
menggambar .Setelah pelajaran selesai Guru memberi penilaian
pada siswa dengan cara mencatat anak yang BB : artinya Belum
Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS :
BerkembangSesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat
Baik21

6. Observasi 6
Hari/Tanggal : Jumat 05 Agustus 2022

Jumat 05 Agustus 2022 Kegitan belajar mengajar tema “Negara ku.


Sub tema Mengenal “ Presiden dan wakil presiden”. di kelas
Setelah anak melakukan baris di depan kelas guru melakuan absensi
. Anak duduk di kursi yang telah disediakan. Guru mengucap salam
dan anak menjawab salam. Mereka membaca sajak Presiden Ku”
dipimpin oleh guru , Seorang anak diminta memimpin doa mau
belajar. Lalu guru Menunjukan lambang negara “Presiden dan wakil
Presiden”. Melalui gambar guru menerangkan tentang tugas
Presiden dan wakil Presiden Memegang kekuasaan pemerintahan
menurut UUD. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Mengajukan
Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Dan Tugas wakil Presiden ialah Wakil Presiden juga dapat
menggantikan posisi Presiden bila Presiden jatuh dalam masa
jabatannya, dan Wakil Presiden menggantikannya sampai habis
masa jabatannya. Pada kegiatan inti guru meminta anak
menggunting gambar Presiden dan wakil Presiden , dilain kelompok
guru mengajarkan menghitung penambahan dan pengurangan

21
Hasil Observasi dan Catatan Lapangan 29 Juli 2022
70

gambar presiden dan wakil presiden .Menghitung jumlah gambar .


Kelompok lain anak menulis kata “ p r e s i d e n “ guru memandu
anak membacakan teks “ P R E S I D E N “ anak- anak di minta
mengenal huruf terdiri dari huruf “ P R E S I D E N “memilih
kelompok mana dan tugas yang akan anak pelajari .Tujuan
pembelajaran ini memberikan informasi kepada anak tentang ‘Tugas
presiden dan wakil presiden. menumbuhkan kecintaan terhadap
negara Indonesia .dan siapa yang akan menjadi Presiden atau wakil
Presiden?” Pada konsep aspek perkembangan agama ialah cita tanah
air. aspek kognitif mengelompokkan benda.membilang dan
menghitung, penambahan dan pengurangan .menulis lambang
angka. Aspek Bahasa adalah membaca sajak Presiden “. Motorik
halus menggunting . Bahasa mengenal huruf- huruf antara lain “ P R
E SI D E N “. Aspek motorik anak di minta untuk menggunting
menempel .Setelah pelajaran selesai Guru memberi penilaian pada
siswa dengan cara mencatat anak yang BB : artinya Belum
Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS :
BerkembangSesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat
Baik22

B. Hasil Perkembangan Anak


Tabel 4 1.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan
dengan 9 Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 11 -15 juli2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak Anak1 Anak Anak3 Anak Anak5 Anak6
2 4
1).Cinta Tuhan dan segenap MB
cipataannya
1 Praktek sholat MB MB MB MB MB MB
dibimbing ibu guru
2 Bersyukur dengan cara MB MB MB MB MB MB

22
Hasil Observasi dan Catatan Lapangan 01 agust 2022
71

berdoa sebelum
beraktifitas
3 Memilih gambar yang MB MB MB MB MB MB
mencerminkan anak
menyayagi orang
tuanya
4 Memilih gambar yang MB MB MB MB MB MB
mencerminkan anak
menyayangi tumbuh-
tumbuhan dan hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
1) Menggunakan toilet MB MB MB MB MB MB
dengan mandiri
2) Tidak terlambat datang MB MB MB MB MB MB
ke sekolah
3) Merapikan mainan, MB MB MB MB MB MB
buku-buku dan lain-lain
setelah digunakan.
4) Mengembalikan barang MB MB MB MB MB MB
yang sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan Berkata
Bijak
1) Berkata yang MB MB MB MB MB MB
sebenarnya/tidak
berbohong
2) Tidak mengambil MB MB MB MB MB MB
barang milik teman
yang lain tanpa ijin
3) Selalu berkata sopan MB MB MB MB MB MB
4) Menyampaikan titipan MB MB MB MB MB MB
pesan dari ibu guru
kepada orang tuanya
5) Mengingatkan teman MB MB MB MB MB MB
72

dengan bijak, tidak


menggunakannkata-
kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
1) Mengucapkan salam MB MB MB MB MB MB
kepada ibu guru ketika
datang dan pulang
sekolah
2) Mengucapkan terima MB MB MB MB MB MB
kasih ketika
mendapatkan sesuatu
atau mendapatkan
bantuan
3) Bersikap ramah dan MB MB MB MB MB MB
sopan kepada orang
lain
4) Menolak pemberian MB MB MB MB MB MB
orang lain/teman lain
dengan santun
5) Memperhatikan ketika MB MB MB MB MB MB
guru menjelaskan
6) Melihat kearah ibu MB MB MB MB MB MB
guru atau orang tua
ketika ibu guru atau
orang tua mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka menolong
dan kerjasama
1) Berbagi makanan dan MB MB MB MB MB MB
berbagi mainan dengan
teman
2) Meminjamkan alat tulis MB MB MB MB MB MB
kepada teman yang
73

membutuhkan
3) Menjenguk teman yang MB MB MB MB MB MB
sedang sakit
4) Menghibur teman yang MB MB MB MB MB MB
sedang sedih
5) Bekerjasama MB MB MB MB MB MB
merapikan mainan
6).Percaya diri, kreatif dan
pantang menyerah
1) Percaya diri saat tampil MB MB MB MB MB MB
di depan kelas
2) Berani memimpin doa MB MB MB MB MB MB
di kelas
3) Mampu meyusun MB MB MB MB MB MB
banyak bentuk dari
balok
4) Terus mencoba ketika MB MB MB MB MB MB
gagal berjalan di papan
titian
5) Percaya diri, MB MB MB MB MB MB
menyelesaikan tugas
dengan mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik dan adil
1) Mengatur diri sendiri MB MB MB MB MB MB
dan mengatur teman-
teman dengan baik,
misalnya bergiliran
dalam bermain
2) Menunggu dalam MB MB MB MB MB MB
antrian
3) Melindungi teman yang MB MB MB MB MB MB
lebih lemah
4) Menghormati hak MB MB MB MB MB MB
orang lain
74

5) Membela teman yang MB MB MB MB MB MB


benar
8).Baik dan rendah hati
1) Bersikap baik hati, MB MB MB MB MB MB
misalnya bertepuk
tangan ketika teman
tampil
2) Senang berkenalan MB MB MB MB MB MB
dengan teman baru
3) Berbagi dengan teman MB MB MB MB MB MB
4) Menyayangi hewan MB MB MB MB MB MB
5) Menyayangi ibu guru MB MB MB MB MB MB
dan teman
9).Toleran, cinta damai, dan
bersatu
1) Berteman dengan siapa MB MB MB MB MB MB
saja, tidak pilih-pilih
2) Memaklumi MB MB MB MB MB MB
kekurangan orang lain
3) Tidak mentertawakan MB MB MB MB MB MB
orang yang terjatuh
4) Tidak mengejek teman MB MB MB MB MB MB
lain
5) Bersabar saat MB MB MB MB MB MB
menunggu ( menunggu
dijemput orang tua)
6) Tidak memaksakan MB MB MB MB MB MB
kehendak, misalnya
memaksakan suatu
permainan yang teman
yang lain tidak suka

BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS :


BerkembangSesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat Baik. Analisis
75

nilai pada pertemuan pertama bahwa kemampuan anak mulai berkembang. Guru
menstimulasi agar anak dapat berkembang secara maksimal

Tabel 4. 2.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan


dengan 9 Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 18-22 juli 2022
Nama guru : Bu Mardiani
9 pilar karakter/ Nama Anak7 Anak Anak9 Anak10 Anak11 Anak12
Anak 8
1).Cinta Tuhan dan segenap
cipataannya
1) Praktek sholat MB MB MB MB MB MB
dibimbing ibu guru
2) Bersyukur dengan MB MB MB MB MB MB
cara berdoa
sebelum beraktifitas
3) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
4) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang mencerminkan
anak menyayangi
tumbuh-tumbuhan
dan hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
1) Menggunakan toilet MB MB MB MB MB MB
dengan mandiri
2) Tidak terlambat MB MB MB MB MB MB
datang ke sekolah
3) Merapikan mainan, MB MB MB MB MB MB
buku-buku dan lain-
lain setelah
76

digunakan.
4) Mengembalikan MB MB MB MB MB MB
barang yang sudah
dipinjam dari teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
1) Berkata yang MB MB MB MB MB MB
sebenarnya/tidak
berbohong
2) Tidak mengambil MB MB MB MB MB MB
barang milik teman
yang lain tanpa ijin
3) Selalu berkata MB MB MB MB MB MB
sopan
4) Menyampaikan MB MB MB MB MB MB
titipan pesan dari
ibu guru kepada
orang tuanya
5) Mengingatkan MB MB MB MB MB MB
teman dengan bijak,
tidak
menggunakannkata-
kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
1) Mengucapkan MB MB MB MB MB MB
salam kepada ibu
guru ketika datang
dan pulang sekolah
2) Mengucapkan MB MB MB MB BM MB
terima kasih ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
77

bantuan
3) Bersikap ramah dan MB MB MB MB MB MB
sopan kepada orang
lain
4) Menolak pemberian MB MB MB MB MB MB
orang lain/teman
lain dengan santun
5) Memperhatikan MB MB MB MB MB MB
ketika guru
menjelaskan
6) Melihat kearah ibu MB MB MB MB MB MB
guru atau orang tua
ketika ibu guru atau
orang tua mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan kerjasama
1) Berbagi makanan MB MB MB MB MB MB
dan berbagi mainan
dengan teman
2) Meminjamkan alat MB MB MB MB MB MB
tulis kepada teman
yang membutuhkan
3) Menjenguk teman MB MB MB MB MB MB
yang sedang sakit
4) Menghibur teman MB MB MB MB MB MB
yang sedang sedih
5) Bekerjasama MB MB MB MB MB MB
merapikan mainan
6).Percaya diri, kreatif dan
pantang menyerah
1) Percaya diri saat MB MB MB MB MB MB
tampil di depan
kelas
2) Berani memimpin MB MB MB MB MB MB
doa di kelas
3) Mampu meyusun MB MB MB MB MB MB
banyak bentuk dari
78

balok
4) Menyelesaikan
tugas sampai tuntas
5) Terus mencoba MB MB MB MB MB MB
ketika gagal
berjalan di papan
titian
6) Percaya diri, MB MB MB MB MB MB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik dan
adil
1) Mengatur diri MB MB MB MB MB MB
sendiri dan
mengatur teman-
teman dengan baik,
misalnya bergiliran
dalam bermain
2) Menunggu dalam MB MB MB MB MB MB
antrian
3) Melindungi teman MB MB MB MB MB MB
yang lebih lemah
4) Menghormati hak MB MB MB MB MB MB
orang lain
5) Membela teman MB MB MB MB MB MB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
1) Bersikap baik hati, MB MB MB MB MB MB
misalnya bertepuk
tangan ketika teman
tampil
2) Senang berkenalan MB MB MB MB MB MB
dengan teman baru
3) Berbagi dengan MB MB MB MB MB MB
teman
4) Menyayangi hewan MB MB MB MB MB MB
5) Menyayangi ibu MB MB MB MB MB MB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai, dan
bersatu
1) Berteman dengan MB MB MB MB MB MB
siapa saja, tidak
pilih-pilih
2) Memaklumi MB MB MB MB MB MB
79

kekurangan orang
lain
3) Tidak MB MB MB MB MB MB
mentertawakan
orang yang terjatuh
4) Tidak mengejek MB MB MB MB MB MB
teman lain
5) Bersabar saat MB MB MB MB MB MB
menunggu
( menunggu
dijemput orang tua)
6) Tidak memaksakan MB MB MB MB MB MB
kehendak, misalnya
memaksakan suatu
permainan yang
teman yang lain
tidak suka

BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS : Berkembang


Sesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat Baik. Analisis nilai pada pertemuan
pertama bahwa kemampuan anak mulai berkembang (MB) . Guru menstimulasi agar
anak dapat berkembang secara maksimal

Tabel 4 3.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan


dengan 9 Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 25-29 juli2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1
Anak 3 4 5 6 7 8
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
1) Praktek sholat MB MB MB MB MB MB
dibimbing ibu
guru
2) Bersyukur MB MB MB MB MB MB
dengan cara
berdoa sebelum
beraktifitas
80

3) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
4) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang
mencerminkan
anak
menyayangi
tumbuh-
tumbuhan dan
hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
1) Menggunakan MB MB MB MB MB MB
toilet dengan
mandiri
2) Tidak terlambat MB MB MB MB MB MB
datang ke
sekolah
3) Merapikan MB MB MB MB MB MB
mainan, buku-
buku dan lain-
lain setelah
digunakan.
4) Mengembalikan MB MB MB MB MB MB
barang yang
sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
81

1) Berkata yang MB MB MB MB MB MB
sebenarnya/tidak
berbohong
2) Tidak MB MB MB MB MB MB
mengambil
barang milik
teman yang lain
tanpa ijin
3) Selalu berkata MB MB MB MB MB MB
sopan
4) Menyampaikan MB MB MB MB MB MB
titipan pesan
dari ibu guru
kepada orang
tuanya
5) Mengingatkan MB MB MB MB MB MB
teman dengan
bijak, tidak
menggunakannk
ata-kata yang
bisa menyakiti
teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
1) Mengucapkan MB MB MB MB MB MB
salam kepada
ibu guru ketika
datang dan
pulang sekolah
2) Mengucapkan MB MB MB MB MB MB
terima kasih
ketika
82

mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
3) Bersikap ramah MB MB MB MB MB MB
dan sopan
kepada orang
lain
4) Menolak MB MB MB MB MB MB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
5) Memperhatikan MB MB MB MB MB MB
ketika guru
menjelaskan
6) Melihat kearah MB MB MB MB MB MB
ibu guru atau
orang tua ketika
ibu guru atau
orang tua
mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan
kerjasama
1) Berbagi MB MB MB MB MB MB
makanan dan
berbagi mainan
dengan teman
2) Meminjamkan MB MB MB MB MB MB
alat tulis kepada
teman yang
83

membutuhkan
3) Menjenguk MB MB MB MB MB MB
teman yang
sedang sakit
4) Menghibur MB MB MB MB MB MB
teman yang
sedang sedih
5) Bekerjasama MB MB MB MB MB MB
merapikan
mainan
6).Percaya diri, kreatif
dan pantang menyerah
1) Percaya diri saat MB MB MB MB MB MB
tampil di depan
kelas
2) Berani MB MB MB MB MB MB
memimpin doa
di kelas
3) Mampu MB MB MB MB MB MB
meyusun banyak
bentuk dari
balok
4) Menyelesaikan
tugas sampai
tuntas
5) Terus mencoba MB MB MB MB MB MB
ketika gagal
berjalan di
papan titian
6) Percaya diri, MB MB MB MB MB MB
menyelesaikan
tugas dengan
84

mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik
dan adil
1) Mengatur diri MB MB MB MB MB MB
sendiri dan
mengatur
teman-teman
dengan baik,
misalnya
bergiliran dalam
bermain
2) Menunggu MB MB MB MB MB MB
dalam antrian
3) Melindungi MB MB MB MB MB MB
teman yang
lebih lemah
4) Menghormati MB MB MB MB MB MB
hak orang lain
5) Membela teman MB MB MB MB MB MB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
1) Bersikap baik MB MB MB MB MB MB
hati, misalnya
bertepuk tangan
ketika teman
tampil
2) Senang MB MB MB MB MB MB
berkenalan
dengan teman
baru
3) Berbagi dengan MB MB MB MB MB MB
85

teman
4) Menyayangi MB MB MB MB MB MB
hewan
5) Menyayangi ibu MB MB MB MB MB MB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai,
dan bersatu
1) Berteman MB MB MB MB MB MB
dengan siapa
saja, tidak pilih-
pilih
2) Memaklumi MB MB MB MB MB MB
kekurangan
orang lain
3) Tidak MB MB MB MB MB MB
mentertawakan
orang yang
terjatuh
4) Tidak mengejek MB MB MB MB MB MB
teman lain
5) Bersabar saat MB MB MB MB MB MB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
6) Tidak MB MB MB MB MB MB
memaksakan
kehendak,
misalnya
memaksakan
suatu permainan
yang teman
86

yang lain tidak


suka

BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS :


Berkembang Sesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat Baik. Analisis
nilai pada pertemuan pertama bahwa kemampuan anak berkembang sesuai
harapan (BSH) . Guru menstimulasi agar anak dapat berkembang secara
maksimal

Tabel 4 4. Evaluasi Penilaian Penerapan Pancasila yang berhubungan dengan 9


pilar karakter
Hari/Tanggal : 01-02 Agustus 2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak Anak Anak Anak Anak Anak
Anak 1 2 3 4 5 6
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
1) Praktek sholat BSB BSB BSB BSH BSB BSB
dibimbing ibu guru
2) 2)Bersyukur BSB BSB BSB BSH BSB BSB
dengan cara berdoa
sebelum
beraktifitas
3) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
4) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak menyayangi
87

tumbuh-tumbuhan
dan hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
1) Menggunakan BSB BSB BSB BSH BSB BSB
toilet dengan
mandiri
2) Tidak terlambat BSB BSB BSB BSH BSB BSB
datang ke sekolah
3) Merapikan mainan, BSB BSB BSB BSH BSB BSB
buku-buku dan
lain-lain setelah
digunakan.
4) Mengembalikan BSB BSB BSB BSH BSB BSB
barang yang sudah
dipinjam dari
teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
1) Berkata yang BSB BSB BSB BSB BSB BSB
sebenarnya/tidak
berbohong
2) Tidak mengambil BSB BSB BSB BSB BSB BSB
barang milik teman
yang lain tanpa ijin
3) Selalu berkata BSB BSB BSB BSB BSB BSB
sopan
4) Menyampaikan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
titipan pesan dari
ibu guru kepada
orang tuanya
5) Mengingatkan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
88

teman dengan
bijak, tidak
menggunakannkata
-kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
1) Mengucapkan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
salam kepada ibu
guru ketika datang
dan pulang sekolah
2) Mengucapkan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
terima kasih ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
3) Bersikap ramah BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan sopan kepada
orang lain
4) Menolak BSB BSB BSB BSB BSB BSB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
5) Memperhatikan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
ketika guru
menjelaskan
6) Melihat kearah ibu BSB BSB BSB BSB BSB BSB
guru atau orang tua
ketika ibu guru
atau orang tua
mengajak berbicara
89

5).Dermawan, suka
menolong dan kerjasama
1) Berbagi makanan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan berbagi
mainan dengan
teman
2) Meminjamkan alat BSB BSB BSB BSB BSB BSB
tulis kepada teman
yang
membutuhkan
3) Menjenguk teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang sedang sakit
4) Menghibur teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang sedang sedih
5) Bekerjasama BSB BSB BSB BSB BSB BSB
merapikan mainan
6).Percaya diri, kreatif dan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
pantang menyerah
1) Percaya diri saat BSB BSB BSB BSB BSB BSB
tampil di depan
kelas
2)Berani memimpin doa di BSB BSB BSB BSB BSB BSB
kelas
2) Mampu meyusun BSB BSB BSB BSB BSB BSB
banyak bentuk dari
balok
3) Terus mencoba BSB BSB BSB BSB BSB BSB
ketika gagal
berjalan di papan
titian
4) Percaya diri, BSB BSB BSB BSB BSB BSB
menyelesaikan
90

tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan adil
1) Mengatur diri BSB BSB BSB BSB BSB BSB
sendiri dan
mengatur teman-
teman dengan baik,
misalnya bergiliran
dalam bermain
2) Menunggu dalam BSB BSB BSB BSB BSB BSB
antrian
3) Melindungi teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang lebih lemah
4) Menghormati hak BSB BSB BSB BSB BSB BSB
orang lain
5) Membela teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang benar
8).Baik dan rendah hati BSB BSB BSB BSB BSB BSB
1) Bersikap baik hati, BSB BSB BSB BSB BSB BSB
misalnya bertepuk
tangan ketika
teman tampil
2) Senang berkenalan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dengan teman baru
3) Berbagi dengan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
teman
4) Menyayangi hewan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
5) Menyayangi ibu BSB BSB BSB BSB BSB BSB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai, BSB BSB BSB BSB BSB BSB
91

dan bersatu
1) Berteman dengan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
siapa saja, tidak
pilih-pilih
2) Memaklumi BSB BSB BSB BSB BSB BSB
kekurangan orang
lain
3) Tidak BSB BSB BSB BSB BSB BSB
mentertawakan
orang yang terjatuh
4) Tidak mengejek BSB BSB BSB BSB BSB BSB
teman lain
5) Bersabar saat BSB BSB BSB BSB BSB BSB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
6) Tidak memaksakan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
kehendak,
misalnya
memaksakan suatu
permainan yang
teman yang lain
tidak suka

Tabel 4.5 .Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan
dengan 9 Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 03 Agustus 2022
Nama guru : Bu Mardiani
92

9 pilar karakter/ Nama Anak Anak Anak Anak1 Anak1 Anak1


Anak 7 8 9 0 1 2
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
1) Praktek sholat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dibimbing ibu
guru
2) Bersyukur BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dengan cara
berdoa sebelum
beraktifitas
3) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
4) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang
mencerminkan
anak menyayangi
tumbuh-
tumbuhan dan
hewan
2) Mandiri, disiplin dan BSH
tanggung jawab
1) Menggunakan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
toilet dengan
mandiri
2) Tidak terlambat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
datang ke sekolah
3) Merapikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
mainan, buku-
93

buku dan lain-lain


setelah
digunakan.
4) Mengembalikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
barang yang
sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan BSH
Berkata Bijak
1) Berkata yang BSB BSB BSB BSH BSH BSB
sebenarnya/tidak
berbohong
2) Tidak mengambil BSB BSB BSB BSH BSH BSB
barang milik
teman yang lain
tanpa ijin
3) Selalu berkata BSB BSB BSB BSH BSH BSB
sopan
4) Menyampaikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
titipan pesan dari
ibu guru kepada
orang tuanya
5) Mengingatkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman dengan
bijak, tidak
menggunakannka
ta-kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan BSH
Pendengar yang baik
1) Mengucapkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
salam kepada ibu
94

guru ketika
datang dan
pulang sekolah
2) Mengucapkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
terima kasih
ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
3) Bersikap ramah BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dan sopan kepada
orang lain
4) Menolak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
5) Memperhatikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
ketika guru
menjelaskan
6) Melihat kearah BSB BSB BSB BSH BSH BSB
ibu guru atau
orang tua ketika
ibu guru atau
orang tua
mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan kerjasama
1) Berbagi makanan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dan berbagi
mainan dengan
95

teman
2) Meminjamkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
alat tulis kepada
teman yang
membutuhkan
3) Menjenguk teman BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang sedang sakit
4) Menghibur teman BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang sedang
sedih
5) Bekerjasama BSB BSB BSB BSH BSH BSB
merapikan
mainan
6).Percaya diri, kreatif
dan pantang menyerah
1) Percaya diri saat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
tampil di depan
kelas
2) Berani memimpin BSB BSB BSB BSH BSH BSB
doa di kelas
3) Mampu meyusun BSB BSB BSB BSH BSH BSB
banyak bentuk
dari balok
4) Menyelesaikan
tugas sampai
tuntas
5) Terus mencoba BSB BSB BSB BSH BSH BSB
ketika gagal
berjalan di papan
titian
6) Percaya diri, BSB BSB BSB BSH BSH BSB
menyelesaikan
96

tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik
dan adil
1) Mengatur diri BSB BSB BSB BSH BSH BSB
sendiri dan
mengatur teman-
teman dengan
baik, misalnya
bergiliran dalam
bermain
2) Menunggu dalam BSB BSB BSB BSH BSH BSB
antrian
3) Melindungi BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman yang lebih
lemah
4) Menghormati hak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
orang lain
5) Membela teman BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
1) Bersikap baik BSB BSB BSB BSH BSH BSB
hati, misalnya
bertepuk tangan
ketika teman
tampil
2) Senang BSB BSB BSB BSH BSH BSB
berkenalan
dengan teman
baru
3) Berbagi dengan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
97

teman
4) Menyayangi BSB BSB BSB BSH BSH BSB
hewan
5) Menyayangi ibu BSB BSB BSB BSH BSH BSB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai,
dan bersatu
1) Berteman dengan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
siapa saja, tidak
pilih-pilih
2) Memaklumi BSB BSB BSB BSH BSH BSB
kekurangan orang
lain
3) Tidak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
mentertawakan
orang yang
terjatuh
4) Tidak mengejek BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman lain
5) Bersabar saat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
6) Tidak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
memaksakan
kehendak,
misalnya
memaksakan
suatu permainan
yang teman yang
lain tidak suka
98

BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS :


Berkembang Sesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat Baik. Analisis
nilai pada pertemuan pertama bahwa kemampuan anak berkembang sesuai
harapan (BSH) . Guru menstimulasi agar anak dapat berkembang secara
maksimal

Tabel 4.6. Tabel 4 6.Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang
berhubungan dengan 9 Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 04-05 Agustus 2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1
Anak 3 4 5 6 7 8
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
1) Praktek sholat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dibimbing ibu
guru
2) Bersyukur BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dengan cara
berdoa sebelum
beraktifitas
3) Memilih gambar BSB BSB BSH BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
4) Memilih gambar BSB BSB BSH BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak
menyayangi
99

tumbuh-
tumbuhan dan
hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
1) Menggunakan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
toilet dengan
mandiri
2) Tidak terlambat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
datang ke
sekolah
3) Merapikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
mainan, buku-
buku dan lain-
lain setelah
digunakan.
4) Mengembalikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
barang yang
sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
1) Berkata yang BSB BSB BSH BSH BSB BSB
sebenarnya/tidak
berbohong
2) Tidak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
mengambil
barang milik
teman yang lain
tanpa ijin
3) Selalu berkata BSB BSB BSH BSH BSB BSB
sopan
100

4) Menyampaikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB


titipan pesan
dari ibu guru
kepada orang
tuanya
5) Mengingatkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman dengan
bijak, tidak
menggunakannk
ata-kata yang
bisa menyakiti
teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
1) Mengucapkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
salam kepada
ibu guru ketika
datang dan
pulang sekolah
2) Mengucapkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
terima kasih
ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
3) Bersikap ramah BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dan sopan
kepada orang
lain
4) Menolak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
pemberian orang
101

lain/teman lain
dengan santun
5) Memperhatikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
ketika guru
menjelaskan
6) Melihat kearah BSB BSB BSH BSH BSB BSB
ibu guru atau
orang tua ketika
ibu guru atau
orang tua
mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan
kerjasama
1) Berbagi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
makanan dan
berbagi mainan
dengan teman
2) Meminjamkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
alat tulis kepada
teman yang
membutuhkan
3) Menjenguk BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman yang
sedang sakit
4) Menghibur BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman yang
sedang sedih
5) Bekerjasama BSB BSB BSH BSH BSB BSB
merapikan
mainan
102

6).Percaya diri, kreatif


dan pantang menyerah
1) Percaya diri saat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
tampil di depan
kelas
2) Berani BSB BSB BSH BSH BSB BSB
memimpin doa
di kelas
3) Mampu BSB BSB BSH BSH BSB BSB
meyusun banyak
bentuk dari
balok
4) Menyelesaikan
tugas sampai
tuntas
5) Terus mencoba BSB BSB BSH BSH BSB BSB
ketika gagal
berjalan di
papan titian
6) Percaya diri, BSB BSB BSH BSH BSB BSB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik
dan adil
1) Mengatur diri BSB BSB BSH BSH BSB BSB
sendiri dan
mengatur
teman-teman
dengan baik,
misalnya
103

bergiliran dalam
bermain
2) Menunggu BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dalam antrian
3) Melindungi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman yang
lebih lemah
4) Menghormati BSB BSB BSH BSH BSB BSB
hak orang lain
5) Membela teman BSB BSB BSH BSH BSB BSB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
1) Bersikap baik BSB BSB BSH BSH BSB BSB
hati, misalnya
bertepuk tangan
ketika teman
tampil
2) Senang BSB BSB BSH BSH BSB BSB
berkenalan
dengan teman
baru
3) Berbagi dengan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman
4) Menyayangi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
hewan
5) Menyayangi ibu BSB BSB BSH BSH BSB BSB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai,
dan bersatu
1) Berteman BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dengan siapa
saja, tidak pilih-
104

pilih
2) Memaklumi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
kekurangan
orang lain
3) Tidak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
mentertawakan
orang yang
terjatuh
4) Tidak mengejek BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman lain
5) Bersabar saat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
6) Tidak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
memaksakan
kehendak,
misalnya
memaksakan
suatu permainan
yang teman
yang lain tidak
suka

BB : artinya Belum Berkembang MB : artinya Mulai Berkembang. BHS :


Berkembang Sesuai harapan. BSB : artinya Berkembang Sangat Baik. Analisis
nilai pada pertemuan pertama bahwa kemampuan anak berkembang sangat baik
(BSB) . Guru menstimulasi agar anak dapat berkembang secara maksimal
C. Analisis Data
Analisis data yang akan Penulis sampaikan ini adalah rangkuman dari
keseluruhan hasil wawancara Penulis dengan 1 orang kepala sekolah, 2 orang
105

guru dan hasil observasi yang sudah penulis lakukan di PAUD QUR’AN AL-
HUDA PURWAKARTA.
Persepsi guru dalam penerapan nilai-nilai Pancasila di lembaga PAUD adalah
ke 3 guru tersebut memahami apa itu nilai-nilai Pancasila. Maksud nilai di sini
adalah isi, ruh, atau jiwa yang dimiliki oleh Pancasila yang cuma bisa dilihat
dalam perbuatan atau pengamalan. Ketiga guru tersebut berpendapat sangat
penting untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila sedini mungkin, ketika anak
berada di usia PAUD, karena mereka berada dalam masa golden age, penyerapan
di otaknya bagus. Di masa ini pula anak sangat mudah meniru, maka dari itu
nilai-nilai Pancasila yang hanya berisi hal-hal yang luhur dan positif, sangat layak
diterapkan dan akan terbawa sampai mereka dewasa, pengalaman masa kecil
sangat penting bagi kesehatan jiwa anak, untuk itu pengalaman masa kecil sangat
baik diisi oleh contoh-contoh baik dari lingkungan sekitarnya. Dan nilai-nilai
Pancasila itulah yang sangat cocok diterapkan di sekolah pertama mereka yaitu
PAUD. Menurut pendapat ketiga guru tersebut, bagaimana nilai-nilai Pancasila
itu diajarkan di PAUD sebenarnya sangat mudah dan sederhana. Hanya dengan
mencontohkan akidah akhlak yang baik, perilaku dan keteladanan yang baik dari
guru-gurunya. Ibu Juli Nurzili S.Pd, sebagai Kepala Sekolah dalam Hubungannya
dengan penanaman nilai-nilai Pancasila sudah membuat perencanaan dengan
cara, mengajak guru mengikuti pertemuan atau pelatihan yang melibatkan unsur
dinas, dan menyesuaikan RPPM dan RPPHnya di tema negaraku. Menurut
pendapat guru, anak tidak perlu hafal teks Pancasila, cukuplah anak mampu
menerapkan nilai-nilainya melalui moral yang baik. Gurupun sudah sangat faham
tentang intisari dari Pancasila yaitu nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai
Persatuan, nilai Kerakyatan, nilai Keadilan. Merujuk pada 9 pilar karakter yang
ternyata sudah cukup dikenal oleh ketiga guru tersebut, mereka menyetujui
pengamalan 9 pilar karakter senada dengan pengamalan nilai-nilai
Pancasila.misalnya pilar pertama, cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, sangat
berkaitan dengan sila pertama, lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan tanggung
jawab, sangat berkaitan dengan sila ke4, di mana ketika selesai bermusyawarah
atau Bahasa sederhananya, ketika anak bersepakat memutuskan sesuatu, anak
harus bertanggung jawab melaksanakan keputusan itu. Lalu pilar ke3, jujur,
106

amanah dan berkata baik sangat berkaitan dengan sila ke2, karena anak yang
jujur, tidak akan berbohong, dan Lalu pilar ke4, hormat, santun dan pendengar
yang baik, sangat berkaitan dengan sila ke2, karena anak yang jujur, tidak akan
berbohong, dan berbohong akan menyakiti sesama manusia,selanjutnya, pilar ke5
adalah dermawan, suka menolong dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila ke2
Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan pantang menyerah, sesuai dengan
nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi pengamalannya adalah dalam butir
Pancasila sila ke 5 yaitu suka bekerja keras , kemudian pilar yang ke 7 yaitu
pemimpin yang baik dan adil, sesuai dengan sila keadilan social, lalu pilar 8 baik
dan rendah hati, sesuai dengan nilai Pancasila ke 2 karena anak yang baik dan
rendah hati, adalah anak yang menghargai sesama teman/sesama manusia,
kemudian pilar yang terakhir yaitu toleransi, cinta damai dan bersatu, sesuai
dengan pengamalan sila ke 3. Contoh lain adalah Pilar pertama, cinta Tuhan dan
segenap ciptaannya, sangat berkaitan dengan sila pertama seperti harus sholat dan
rajin berdoa, lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan tanggung jawab, setiap anak
sangat dianjurkan untuk bisa mengurus dirinya sendiri misalnya mandi sendiri,
makan sendiri, pakai baju sendiri, membawa tas sekolah sendiri, menyikat gigi
sendiri, sampai anak berangkat dan masuk sekolah tepat waktu adalah contoh
kemandirian mereka. Sedangkan rasa tanggung jawab sangat berkaitan dengan
sila ke4, di mana ketika anak-anak selesai membicarakan sesuatu dan bersepakat
untuk mematuhi keputusan tersebut, mereka tanpa sadar sudah melaksanakan
nilai Pancasila sila ke4.Lalu pilar ke3Jujur amanah dan berkata baik , sesuai
dengan sila ke 2, karena orang yang jujur dan amanah tidak akan menyakiti
sesama manusia. Lalu pilar ke4, hormat, sopan dan pendengar yang baik, sangat
berkaitan dengan sila ke2, karena anak yangsuka menghormati sesame manusia,,
anak yang santun, dan anak yang lembut tutur katanya sama saja kalau anak itu
sudah mengamalkan sila ke2. Lalu pilar ke5 adalah dermawan, suka menolong
dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila ke5 dan di dalam sila keadilan itu
termuat nilai kebaikan yaitu suka menolong orang lain, supaya orang lain
terbebas dari kesulitan. Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan pantang
menyerah, sesuai dengan nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi
pengamalannya adalah dalam butir Pancasila sila ke 5 yaitu suka bekerja keras ,
107

kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik dan adil, sesuai dengan sila
keadilan social, lalu pilar 8 baik dan rendah hati, sesuai dengan nilai Pancasila ke
2 karena anak yang baik dan rendah hati, adalah anak yang menghargai sesama
teman/sesama manusia, kemudian pilar yang terakhir yaitu toleransi, cinta damai
dan bersatu, sesuai dengan pengamalan sila ke 3. Contohnya seperti pembiasaan
setiap senin mengadakan upacara bendera.
Metode-metode yang Penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD QUR’AN
AL_HUDA sudah berjalan dengan baik, mengenai metodenya, Jika berkaitan
dengan nilai Ketuhanan, biasanya disini menerapkan metode bernyanyi, misalnya
tentang rukun iman dan rukun islam yang dibuat lagu-lagu. Kalau metode
bercerita, contohnya kita bisa bercerita tentang sejarah nabi Muhammad dan para
sahabat di sana sekaligus guru menerapkan motode wawancara menggali sejauh
nama anak-anak sudah paham akan cerita yang mereka dengar atau tidak.
Biasanya guru bercerita disertai menunjukkan gambar-gambar yang menarik.
Kemudian metode keteladanan yang berkaitan dengan sila ketuhanan dan sila
kemanusiaan, kita bisa mengajak anak untuk mrngunjungi panti asuhan,
mengunjungi nenek-nenek tua yang miskin dan memberikan bantuan dari anak
secara langsung, supaya hatinya lembut, nilai persatuan, mengajak anak
mengangkat dan memindahkan meja besama-sama, ketika itu guru bisa langsung
menjelaskan kalau kita harus bersatu supaya pekerjaan yang berat menjadi ringan,
bisa jiga metode bernyanyi diterapkan pada sila ke 3, anak-anak dibiasakan
mengadakan upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Untuk
pengamalan sila ke 4 bisa juga dengan metode bercerita dan wawancara. Disitu
anak diajarkan untuk berbicara bergantian, dan bercerita bergantian, menghormati
pendapat orang lain dan pembicaraan orang lain. Berikutnya metode karyawisata
tampaknya sangat cocok untuk diterapkan pada pengamalan sila ke5, yaitu
keadilan. Ketika karyawisata, anak-anak yang membawa permen banyak, harus
membaginya kepada teman teman secara merata, tiap anak satu. Walaupun hal ini
harus melalui campur tangan ibu guru, tapi setidaknya mereka akan paham kalau
mereka harus bersikap adil dan tidak membeda-bedakan teman.
Cara guru menanamkan konsep cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, dengan
cara pembiasaan ibadah sholat, pembiasaan membaca doa, pembiasaan
108

menghafal surat-surat, sayang tumbuh-tumbuhan, mengajak mereka menanam


tanaman, di situ guru bisa menerangkan bahwa tanaman adalah makhluk kita bisa
ciptaan Tuhan yang harus kita sayangi,
Mandiri, disiplin tanggung jawab, lewat toilet training mandiri, tentang
kedisiplinan, bisa diajarkan lewat jadwal masuk sekolah secatra ketat, kareana
anak yang datang ke sekolah lebih dari jam 08.00, tidak akan dilayani untuk
private tahfidz. Ternyata aturan yang saya terapkan ini sangat berpengaruh
kepada kedisiplinan orang tua untuk mengantar anak mereka lebih pagi, karena
untuk anak yang masih dalam usia Taman Kanak-Kanak, kedisiplinan untuk
masuk sekolah tepat waktu sangat berhubungan erat dengan kedisiplinan orang
tuanya juga, karena mereka rata-rata masih diantar-jemput. Orang tua juga tidak
mau anaknya kehilangan private tahfidz bila mereka terlambat. Mengenai nilai
tanggungjawab, dibiasakan anak mengemblikan mainan mereka sendiri, setelah
selesai bermain.
Mengenai nilai jujur ,amanah dan berkata baik, nilai ini bisa kita hubungkan
dengan konsep ketuhanan, bahwa Allah melihat semua perbuatan kita, siapa yang
tidak jujur dan amanah, Allah pasti melihatnya dan akan menghukumnya.
Mengenai nilai hormat dan santun, dan pendengar yang baik, anak
dibiasakan untuk salaman dan cium tangan kepada orang tua, dan guru,
sedangkan pendengar yang baik ini agak susah diterapkan untuk anak yang masih
kelas A, mereka belum terbisa untuk berbicara bergantian. Tapi berbeda di ruang
kelas B, mereka sudah terbiasa.
Nilai dermawan, suka menolong dan kerjasama, anak-anak dibiasakan untuk
tidak pelit, mau berbagi makanan, dan bergantian saat main, kita bisa contohkan
juga menjenguk teman yang sakit, dan menghibur teman yang sedang bersedih.
Anak-anak juga dibiasakan bekerja bersama dalam merapikan mainan.
Cara menanamkan nilai kreatif, percaya diri dan pantang menyerah adalah
mengajarkan kepada anak untuk berani tampil di depan kelas, baik itu untuk
menyanyi, berdeklamasi atau memimpin doa. Ketika anak belajar menyusun
balok, kita semangati anak untuk membuat bentuk-bentuk lain dan
mengembangkannya.
109

Tentang menanankan nilai kepemimpinan, anak dibiasakan untuk


menyiapkan barisan secara bergantian, setiap anak harus bisa. Dibiasakan
mengantri saat akan mengambil air wudhu, mendahulukan adik kelas, atau
melindungi yang lemah.
Cara untuk menanamkan nilai baik dan rendah hati adalah, dibiasakan suka
berbagi dengan teman, senang berkenalan dengan teman baru, bertepuk tangan
bila teman selesai tampil
Kendala yang dihadapi guru-guru adalah anak yang susah dibiasakan
penanaman sifat-sifat baik di PAUD karena factor tidak pernah dididik orang tua,
dan kebiasaan buruk di rumah yang dibiarkan, terutama dalam nilai
kepemimpinan, kedisiplinan, tanggung jawab, hal ini semua berkaitan dengan sila
ke2,3 dan 4 . Hal ini bisa terjadi karena pendapat orang tua yang menganggap
mereka masih kecil, dan belum perlu dididik seperti itu, sehingga guru mengajak
orang tua untuk bekerjasama menanamkan sikap-sikap baik itu, namun
sebelumnya guru juga memberi parenting kepada orang tua. Cara mencegah
Perkembangan penanaman nikai-nilai Pancasila sangat baik, Aspek
perkembangan anak yang menonjol adalah nilai agama dan moral,
kedermawanan, yang jarang muncul adalah aspek disiplin dan tanggung jawab,
Sejak ditanamkannya nilai-nilai Pancasila anak-anak jadi punya pribadi yang
ceria, santun, di PAUD jarang ada pertengkaran.
Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai-Nilai Pancasila yang berhubungan
dengan 9 Pilar Karakter di peertemuan pertama anak-anak masih dalam taraf
mulai berkembang (MB), setelah pada pertemuan ke dua, semua anak
menunjukkan nilai berkembang sangat baik, dan berkembang sesuai harapan
110

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Lewat penelitian ini disimpulkan bahwa guru mampu dalam
mempersepsikan penerapan nilai-nilai Pancasila di lembaga PAUD adalah ke 3
guru tersebut memahami apa itu nilai-nilai Pancasila. Maksud nilai di sini adalah
isi, ruh, atau jiwa yang dimiliki oleh Pancasila yang cuma bisa dilihat dalam
perbuatan atau pengamalan. Ketiga guru tersebut berpendapat sangat penting
untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila sedini mungkin, ketika anak berada di
usia PAUD, karena mereka berada dalam masa golden age, penyerapan di
otaknya bagus. Di masa ini pula anak sangat mudah meniru, maka dari itu nilai-
nilai Pancasila yang hanya berisi hal-hal yang luhur dan positif, sangat layak
diterapkan dan akan terbawa sampai mereka dewasa,ditambah lagi, pengalaman
masa kecil sangat penting bagi kesehatan jiwa anak, untuk itu pengalaman masa
kecil sangat baik diisi oleh contoh-contoh baik dari lingkungan sekitarnya. Dan di
dalam nilai-nilai Pancasila itulah yang sangat cocok diterapkan di sekolah
pertama mereka yaitu PAUD. Menurut pendapat ketiga guru tersebut, tentang
bagaimana nilai-nilai Pancasila itu diajarkan di PAUD sebenarnya sangat mudah
dan sederhana. Hanya dengan mencontohkan akidah akhlak yang baik, perilaku
dan keteladanan yang baik dari guru-gurunya,
Guru-guru memahami inti dari Pancasila yaitu, Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan Sosial. . Ibu Juli Nurzili S.Pd, sebagai Kepala
Sekolah dalam Hubungannya dengan penanaman nilai-nilai Pancasila sudah
membuat perencanaan dengan cara, mengajak guru mengikuti pertemuan atau
pelatihan yang melibatkan unsur dinas, dan menyesuaikan RPPM dan RPPHnya
di tema negaraku. Anak tidak perlu hafal teks Pancasila, cukup memahami bahwa
mereka sehari-hari harus berperilaku baik, supaya menjadi anak sholeh dan
sholehah. Pengamalan nilai-nilai Pancasila senada dengan penerapan 9 pilar
karakter. Seperti contoh, Pilar 1, Cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, sangat
berkaitan dengan sila pertama, contoh penerapan di PAUD QUR”AN AL_HUDA
adalah membiasakan untuk sholat dhuha, berdoa sebelum melaksanakan aktivitas,
111

berlatih berwudhu, mengenal tempat ibadah. lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab, sangat berkaitan dengan sila ke4, di mana ketika selesai
bermusyawarah atau Bahasa sederhananya, ketika anak bersepakat memutuskan
sesuatu, anak harus bertanggung jawab melaksanakan keputusan itu. Tentang
konsep mandiri, setiap anak sangat dianjurkan untuk bisa mengurus dirinya
sendiri misalnya mandi sendiri, makan sendiri, pakai baju sendiri, membawa tas
sekolah sendiri, menyikat gigi sendiri, sampai anak berangkat dan masuk sekolah
tepat waktu adalah contoh kemandirian mereka. Lalu pilar ke3, jujur, amanah dan
berkata baik sangat berkaitan dengan sila ke2, anak dibiasakan tidak berbohong,
karena orang yang jujur dan amanah tidak akan menyakiti sesama manusia. dan
Lalu pilar ke4, hormat, santun dan pendengar yang baik, sangat berkaitan dengan
sila ke2, anak dibiasakan menghormati guru denfgan salim ketika datang ke
sekoalhn, mendengarkan guru ketika pembelajaran berlangsung.selanjutnya, pilar
ke5 adalah dermawan, suka menolong dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila
ke2 dan sila ke 3 penerapannya, anak dibiasakan berbagi, mengunjungi panti
asuhan, dan konsep kerjasama masuk dalam sila ke3, anak dibiasakan
mengerjakan sesuatu bersama-sama. Seperti bermain bersama, mengangkat meja
bersama, dengan dibantu teman. Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan
pantang menyerah, sesuai dengan nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi
pengamalannya adalah dalam butir Pancasila sila ke 9 yaitu suka bekerja keras ,
jadi anak dalam prakarya harus mengerjakan sendiri, dan kreatif berpikir
menuangkan idenya tanpa campur tangan guru, nilai percaya dirinya, anak berani
tampil di depan kelas.. Kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik dan
adil, sesuai dengan sila keadilan social, penerapannya, anak diberikan pemahanan
tidak boleh membeda-bedakan teman, harus adil, lalu belajar memimpin barisan,
lalu pilar 8 baik dan rendah hati, sesuai dengan nilai Pancasila ke 2 karena anak
yang baik dan rendah hati, adalah anak yang menghargai sesama teman, tidak
pernah membentak, dan tidak sombong, kemudian pilar yang terakhir yaitu
toleransi, cinta damai dan bersatu, sesuai dengan pengamalan sila ke 3. seperti
pembiasaan setiap senin mengadakan upacara bendera, tidak membeda-bedakan
teman, baik dari suku mana saja.
112

Metode pengamalan Pancasila dan 9 pilar karakter dengan metode bermain,


bercerita, bernyanyi, sosiodrama, karyawisata, demontrasi. Berikut adalah Cara
guru menanamkan konsep cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, dengan cara
pembiasaan ibadah sholat, pembiasaan membaca doa, Mandiri, disiplin tanggung
jawab, lewat toilet training mandiri, tentang kedisiplinan, bisa diajarkan lewat
jadwal masuk sekolah secatra ketat, nilai jujur ,amanah dan berkata baik, nilai ini
bisa kita hubungkan dengan konsep ketuhanan, bahwa Allah melihat semua
perbuatan kita, siapa yang tidak jujur dan amanah, Allah pasti melihatnya.
Mengenai nilai hormat dan santun, dan pendengar yang baik, anak dibiasakan
untuk salaman dan cium tangan kepada orang tua, dan guru. Nilai dermawan,
suka menolong dan kerjasama, anak-anak dibiasakan untuk tidak pelit, mau
berbagi makanan, Cara menanamkan nilai kreatif, percaya diri dan pantang
menyerah adalah mengajarkan kepada anak untuk berani tampil di depan kelas
misal berdeklamasi atau memimpin doa. Ketika anak belajar menyusun balok,
kita semangati, nilai kepemimpinan, anak dibiasakan untuk menyiapkan barisan
secara bergantian, nilai baik dan rendah hati adalah, dibiasakan suka berbagi
dengan teman, senang berkenalan dengan teman baru, bertepuk tangan bila teman
selesai tampil
Kendala yang dihadapi guru-guru adalah anak yang susah dibiasakan
penanaman sifat-sifat baik di PAUD karena factor tidak pernah dididik orang tua,
dan kebiasaan buruk di rumah yang dibiarkan, terutama dalam nilai
kepemimpinan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan Upaya yang dilakukan adalah
mengajak orang tua untuk ikut mendukung pengamalan niali-nilai Pancasila dan
pembiasaan di rumah. Perkembangan anak setelah dibiasakan dalam penerapan
nilai-nilai Pancasila, anak jadi lebih santun, kondisi lingkungan di dalam dan di
luar kelas menjadi kondusif dan terkemdali.
B. Saran- Saran
1. Peneliti lanjutan
semoga dapat meneliti lebih dalam tentang evaluasi penanaman nilai-
nilai Pancasila di TK. Tentu kajian yang saya teliti belum lengkap dan
masih banyak aspek yangdapat digali lebih lanjut.
113

2.Pemerintah
Mereferensikan bahwa penilaian Nilai- nilai Pancasila sangat baik untuk
di tanamkan di PAUD karena kita dapat menanmkan Nilai- nilai
Pancasila untuk PAUD
3.Guru
Menjadi bahan kajian dan praktek bahwa tugas dan kewajiban guru
untuk menanamkan dalam kehidupan sehari-hari menerapkan di PAUD
dan menciptakan model pendidikanNilai-nilai Pancasila di PAUD
114

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Iif Khoiru dan Sofan Amri, Paikem Gembrot, (Jakarta:PT. Prestasi
Pustakrya, 2011), hal. 8

Arikunto Suharsimi , Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


Rineka Cipta, 2002, .10-11.

Echole M Jhon dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta:


Gramedia,
1996), hal. 456.

Echolas John M. dan Hasan Shandily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta:


Gramedia,
1996), hal 485

Djamarah Syaiful Bachri , Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 193

Durkheim Emile , Alih Bahasa Lukas Ginting, Pendidkan Moral Suatu Studi
Teori dan AplikasiSosiologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1961),
hal.116

Gullo ,D. F. Understanding Assesment Evaluatian in Earl Chaildhood


Edaucation United States of Amarica : Taarches Collage Prass 2005

Nurul Ihsani, et. al., “Hubungan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran


dengan Disiplin Anak Usia Dini”, Jurnal-ilmiah Potensia, Vol 3 No 1
(2018), 50-51. diakses 6 Juli 2022

Krogh , S. L & Slentz. K.L. (2008) The Early Chilhood Curri Oculum. London.
Lawrence Erbaun Associates. Inc Publishrs

Kokom Komulasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung:


PT.
Refika Aditama, 2010), hal. 57

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no 0486/ U/1992

Kaelan, Pendidikan Pancasila (Yogyakarta: Paradigma, 2010), 21

Lestari Karunia Eka dan M. Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan


Matematika, (Bandung: PT Refika Aditama, 2015), hal. 30

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, . 106.

Purwanto M. Ngalim , Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2009), hal. 182
115

Rukiyati, Purwastuti, L.A., Dwikurniani,D., et al. Pendidikan Pancasila


(Yogyakarta: UNY Pres, 2013), 51.

Roestiyah N.K., Didaktik/Metodik, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), hal. 63

Rosyadi A. Rahmat Rosyadi, Pendidikan Islam dalam Pembentukan Karakter


Anak Usia Dini, Cet. 1, Konsep dan Praktik Paud Islam, (Jakarta:
Rajawali, 2013), hlm. 20.

Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),

S. Ananda. dan S. Priyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:


Kartika Putra Press, 2010), hal.196. 136

Saduloh Uyoh , Pedagogik (Ilmu Mendidik), (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 124

Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori & Aplikasinya (Yogyakarta:


Pustaka
Pelajar, 2010), hal. 54-55

Sulasmono Bambang Suteng , Dasar Negara Pancasila (Sleman: Kanisiu, 2015),


68.

Suko Wiyono, Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara (Malang: Universitas Wisnuwardhana Malang Press, 2013),
95-96.

Syarif Muhammad Ash-Shawwaf, Tarbiyyatul al-Abna’ wal al-Murahiqin min


Manzhar asy- Syari’ah al-Islamiyyah, Terjemah Ujang Tatang
Wahyuddin, ABG Islami, Kiat-kiat Efektif Men-didik Anak dan Remaja,
Cet. I, (Bandung: Pustaka Hidayah, Maret 2003), hlm. 52.

Uno Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2012), hal. 23

Wiyani Novan Ardy , Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Yogyakarta:


Gava Media, 2014), 195.

Zuhri Muhammad Noer Cholifudin “Studi Tentang Efektivitas Tadarus Al-


Qur’an dalam Pembinaan Akhlak di SMPN 8 Yogyakarta”, Cendekia, Vol
11 NO 1 (Juni 2013), 118.

INTERNET

https://www.google.com/search?client=firefox-b-
&q=BAB+II+sembilan+pilar+karakter )
116

LAMPIRAN-LAMPIRAN
117

PROFIL LEMBAGA

PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA

1. Visi Misi PAUD QUR’AN AL-HUDA


a. Visi
Menjadikan tempat pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai
Al Qur’an dan Sunnah
b. Misi
 Membentuk pribadi muslim sejak usia dini dengan
menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dini

 Menciptakan lingkungan belajar melalui bermain

Mencetak penghafal Al-Qur’an melalui metode


yang disesuaikan

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


 Tujuan Umum
Membantu mengembangkan berbagai potensi anak sejak
usia dini sebagai persiapan masa yang akan datang dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, meletakkan dasar
melalui bermain, belajar kea rah perkembangan sikap
perilaku, pengetahuan dan dapat mengamalkan agamanya.
 Tujuan Khusus
Mengembangkan kecakapan spiritual lewat belajar membaca
dan menghafal AlQur’an
118

2. PROFIL PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA

AL-QUR’AN(PAUDQ)

BIDANGPENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK


PESANTREN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN
AGAMA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2022
1. Nama Lembaga : PAUD Al-Quran Al- Huda
2. Nomor Statistik PAUDQ : 402232140003
3. NPSN : 70024644
4. Ijin Operasional :
a. Nomor SK : 348 tahun 2021
b. Tanggal SK : 03 Agustus 2021
c. Instansi Penerbit : Kemenag Kabupaten
Purwakarta
5. Alamat PAUDQ :
Perum Graha Marina Blok. A7 No. 10 RT/RW
: 28/08
Desa/Kelurahan : Desa Maracang
Kecamatan : Babakancikao
Kabupaten/Kota : Purawakarta
Kode Pos : 511451
6. Telp dan Faksimil : 081315032961
7. E-mail :
paudqualhudamaracang@gmail.com
8. NPWP :
a. Nomor : 85.700.161.4-409.000
b. Nama : Yayasan Alhuda Graha
Marina
9. Nama Yayasan
:
Tanggal Akte Yayasan : 20 Agustus 2018
10. Rekening :
a. Nama Bendahara : Juli Nurzili,S.Pd
b. Nomor Rekening : 373501023604534
c. Nama Rekening : BRI
d. Cabang Bank : Unit Purwakarta II
119

3. Data Pendidik dan Tenaga Pendidik

No Nama Jabatan lulusan


1 Juli Nurzili,S.Pd. Kepala Sekolah S1 PAI
2 Yuni Rahcmawati Guru SMU
3 Mardiani Guru SMU

4. Struktur Organisasi
120

Agenda Kegiatan Penelitian


Waktu
N
Kegiatan Jan- Feb- Apr- Mei- Jun- Jul- Agu- Sep- Okt- Nov- Des-
o Mar-22
22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22
Tgl 01 -
1 Pembuatan Proposal    
30
                 

2 Daftar Sidang Proposal     Tgl 31                  

3 Sidang Proposal       Tgl 21                

4 Pemberian SK Skripsi         Tgl 01              

5 Pelaksanaan penelitian           Tgl 06 - Tgl 12        

  Penyerahan Laporan                        

7 Sidang Munaqosah               Tgl30        

46
121

Jadwal Penelitian
N Juni '22 Juli '22 Agustus'22
Kegiatan
o Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg Mgg
ke1 ke2 ke3 ke4 ke5 ke1 ke2 ke3 ke4 ke5 ke1 ke2 ke3 ke4 ke5
1 Observasi 1 (Kepsek)       Tgl.20                      

2 Observasi 2 (Guru 1)         Tgl.27                    

3 Observasi 3 (Guru 2)             Tgl.04                


Tgl.11-
4 Observasi 4 (murid)              
15
             
Tgl.18-
5 Observasi 5 (murid)                
22
           
Tgl.25-
6 Observasi 6 (murid)                  
29
         
Tgl.01-
7 Observasi 7 (murid)                    
05
       
122

EVALUASI PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DI PAUD QUR’AN


AL-HUDA

Instrumen Wawancara

Rumusan Masalah Indikator Tehnik Subyek


1. Persepsi guru 1. Perencanaan 1. Observasi 1. Guru
dalam penerapan Guru dalam 2. Wawanacara 2. Kepala
nilai nilai penerapan nilai- 3. Dokumentasi Sekolah
Pancasila di nilai Pancasila
lembaga PAUD 2. Pelaksanaan
penerapan nilai-
nilai Pancasila
3. Evaluasi
penerapan nilai-
nilai Pancasila
2. Penerapan nilai 1. Pelaksanaan 1. Observasi 1. Guru
nilai Pancasila di penerapan nilai- 2. Dokumentasi 2. Siswa
PAUD Quran Al nilai Pancasila
Huda Purwakarta 2. Evaluasi
penerapan nilai-
nilai Pancasila
3. Kendala-kendala 1. Orangtua Wawancara Guru
yang dihadapi 2. Peserta didik
oleh guru ketika
menerapkan
nilai-nilai
Pancasila pada
anak
4. Perkembangan Wawancara Guru
anak terkait
penerapan nilai-
nilai Pancasila
123

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepala sekolah

Fokus Indikator Pertanyaan


Persepsi Persepsi Guru dalam 1. Sebagai Pribadi, apakah ibu
penerapan nilai nilai kepsek paham betul apa itu
Pancasila di lembaga nilai-nilai Pancasila
PAUD 2. Menurut ibu kepsek penting
atau tidak nilai- nilai
Pancasila di terapkan di
PAUD ? Berikan alasannya?
3. Bagaimana nilai-nilai
Pancasila diajarkan di
PAUD?. cakupannya seperti
apa?
4. Sejauh mana nilai- nilai
Pancasila akan diterapkan ke
anak? Apakah anak harus
hafal Pancasila? Atau seperti
apa?
5. Menurut Ibu kepala Sekolah,
apakah intisari nilai- nilai
Pancasila?
6. Apakah ibu mengenal 9 pilar
karakter?
7. Jika saya berpendapat 9 pilar
karakter erat hubungannya
dengan nilai-nilai Pancasila,
apakah ibu setuju ?
8. Jika setuju, saya mohon ibu
bisa memberikan alasannya.
9. Sebagai kepala sekolah,
apakah ibu benar-benar bisa
memastikan guru-guru ibu
yang ada disekolah, paham
betul nilai-nilai Pancasila?
10. Apakah ibu kepsek pernah
mengadakan pertemuan
khusus dengan guru-guru
disini tentang sejauh mana
pemahaman mereka tentang
nilai-nilai Pancasila di
PAUD dan konsep
penerapannya dan cara
mengaplikasikannya?
11. Apakah pertemuan tersebut
melibatkan narasumber lain?
Penerapan Penerapan nilai nilai 1. Apakah penerapan nilai-nilai
Pancasila di PAUD Quran Pancasila di PAUD QURAN
124

Al Huda Purwakarta AL HUDA sudah


dilaksanakan?
2. Bagaimana penerapan nilai-
nilai Pancasila di PAUD
QUR,AN AL HUDA untuk
sementara ini?
3. Adakah metode khusus yang
digunakan oleh guru? kalau
berkenan mohon diceritakan
metode apa saja yang
diterapkan ketika guru ingin
mengenalkan nilai –nilai
Pancasila tentang ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan
social.
4. Pertanyaan saya berikut ini
berhubungan dengan 9 pilar
karakter yang sudah kita
kenal baik, Bagaimana cara
guru menanamkan nilai-nilai
cinta Tuhan dan segenap
ciptaan Nya.?
5. Bagaiman cara guru
menanamkan nilai- nilai
mandiri, disiplin dan
tanggung jawab?
6. Bagaiman cara guru
menanamkan nilai- nilai
jujur, amanah, berkata baik?
7. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
hormat , santun dan
pendengar yang baik?
8. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
dermawan , suka menolong,
kerjasama?
9. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
percaya diri kreatif pantang
menyerah?
10. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai-nilai
pimpinan baik dan adil?
11. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
rendah hati?
125

Kendala- Kendala-kendala yang 1. Dalam pelaksanaan


kendala dihadapi oleh guru Penerapan nilai-nilai
ketika menerapkan nilai- Pancasila ibu mengalami
nilai Pancasila pada anak kendala apa saja?
2. Nilai-nilai bagian apa saja
yang paling susah menurut
ibu, untuk ditanamkan, dari
beberapa nilai karakter yang
terkandung dalam Pancasila?
3. Apa upaya guru untuk
menghadapi kesulitan itu?
4. Bagaimana cara ibu
mencegah kendala tersebut
tidak diulangi lagi?

Perkembangan Perkembangan anak 1. Bagaimana perkembangan


Anak terkait penerapan anak terkait penerapan nilai-
nilai-nilai Pancasila nilai Pancasila di PAUD
Qur’an Al Huda?
2. Apa saja aspek
perkembangan anak yang
sering muncul dalam
kegiatan belajar anak yang
berkaitan dengan penerapan
nilai-nilai Pancasila
3. Apa saja aspek
perkembangan anak yang
belum muncul dalam
kegiatan belajar anak yang
berkaitan dengan penerapan
nilai-nilai Pancasila
4. Apakah ada perubahan
lingkungan social baik di
dalam kelas atas di luar kelas
yang terjadi ketika sebagian
besar anak sudah mempunyai
karakter nilai-nilai
Pancasila?
126

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah

1. Sebagai Pribadi, apakah ibu kepsek paham betul apa itu nilai-nilai
Pancasila
Jawab :
InsyaAllah, paham
2. Menurut ibu kepsek penting atau tidak nilai- nilai Pancasila di terapkan di
PAUD ? Berikan alasannya?
Jawab :
Sangat penting, karena anak usia 1 sampai 6 tahun masuk dalam masa
golden age. Penyerapan ke otaknya bagus, apa saja contoh tindakan yang
mereka lihat, baik itu sesuatu yang bagus atau tindakan jelek, mereka tiru
dengan sangat baik. Jadi sangat penting dan sangat tepat mencontohkan
hal-hal yang baik di usia mereka ini. Dan hal-hal yang baik itu semua, ada
di dalam nilai-nilai Pancasila. Yang penting nilai-nilai Pancasila yang
sudah kita ajarkan sejak kecil akan mereka terapkan sampai dewasa.
3. Bagaimana nilai-nilai Pancasila diajarkan di PAUD?. Cakupannya seperti
apa?
Jawab :
Sangat sederhana, Bu Erna, yaitu melalui aktivitas dan contoh akidah
akhlak, perilaku keteladanan dari guru-gurunya
4. Sejauh mana nilai- nilai Pancasila akan diterapkan ke anak? Apakah anak
harus hafal Pancasila? Atau seperti apa?
Jawab :
Anak tidak harus hafal teks Pancasila. Cukup lewat pembiasaan saja.
Seperti diajak rutin beribadah, lewat pembelajaran praktek sholat, hafalan
doa doa sehari-hari, menengok teman yang sakit, saling menyayangi dan
mengasihi sesama teman. Dan lain-lain
5. Menurut Ibu kepala Sekolah, apakah intisari nilai- nilai Pancasila?
Jawab :
Intisari daripada nilai-nilai Pancasila itu, sila pertama Ketuhanan, sila ke
dua, Kemanusiaan, sila ketiga Persatuan,Sila keempat, kerakyatan, dan
sila kelima itu Keadilan sosial
127

6. Apakah ibu mengenal 9 pilar karakter?


Jawab :
InsyaAllah
7. Jika saya berpendapat 9 pilar karakter erat hubungannya dengan nilai-nilai
Pancasila, apakah ibu setuju ?
Jawab :
Ya, saya setuju
8. Jika setuju, saya mohon ibu bisa memberikan alasannya
Jawab :
Karena penerapan nilai-nilai Pancasila selaras dengan 9 pilar yang sudah
diterapkan di usia dini, missal contoh nyata saja, pilar pertama, sangat
selaras dengan sila pertama.
9. Sebagai kepala sekolah, apakah ibu benar-benar bisa memastikan guru-
guru ibu yang ada disekolah, paham betul nilai-nilai Pancasila?
Jawab :
InsyaAllhah mereka paham. Karena mereka itu tenaga pendidik yang
sudah diberikan pelatihan bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila
kepada santri kami.
10. Apakah ibu kepsek pernah mengadakan pertemuan khusus dengan guru-
guru disini tentang sejauh mana pemahaman mereka tentang nilai-nilai
Pancasila di PAUD dan konsep penerapannya dan cara
mengaplikasikannya?
Jawab :
Kami selalu melaksanakan kegiatan pelatihan bagi guru-guru, karena itu
sangat penting. Kami memberikan pelatihannya itu sebulan sekali. Jadi
untuk mengoreksi dan memperbaiki kekurangan yang ada, dan
mempertahankan serta mengembangkan yang sudah ada.
11. Apakah pertemuan tersebut melibatkan narasumber lain?
Jawab :
Kami melakukan kegiatan itu dengan terstruktur, dengan mengundang
ahlinya, misalkan dari Dinas, dan kebetulan, kurikulum Pancasila itu
sudah diterapkan di PAUD QUR’AN.
128

12. Apakah penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD QURAN AL HUDA


sudah dilaksanakan?
Jawab ;
Sudah
13. Bagaimana penerapan nilai- nilai Pancasila di PAUD QUR,AN AL
HUDA untuk sementara ini?
Jawab :
Berjalan dengan baik

14. Adakah metode khusus yang digunakan oleh guru? kalau berkenan mohon
diceritakan metode apa saja yang diterapkan ketika guru ingin
mengenalkan nilai–nilai Pancasila tentang ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan social.
Jawab :
Yang pertama adalah Jika berkaitan dengan nilai Ketuhanan, biasanya
disini menerapkan metode bernyanyi, misalnya tentang rukun iman dan
rukun islam yang dibuat lagu-lagu. Kalau metode bercerita, contohnya
kita bisa bercerita tentang sejarah nabi Muhammad dan para sahabat di
sana sekaligus guru menerapkan motode wawancara menggali sejauh
nama anak-anak sudah paham akan cerita yang mereka dengar atau tidak.
Biasanya guru bercerita disertai menunjukkan gambar-gambar yang
menarik. Kemudian metode keteladanan yang berkaitan dengan sila
kemanusiaan, kita bisa mengajak anak untuk mrngunjungi panti asuhan,
mengunjungi nenek-nenek tua yang miskin dan memberikan bantuan dari
anak secara langsung. Saya kira dengan praktek langsung InsyaAllah jiwa
anak-anak menjadi lembut. Yang sangat mudah menanamkan nilai
persatuan, ketika kita mengajak anak mengangkat dan memindahkan meja
besama-sama, ketika itu guru bisa langsung menjelaskan kalau kita harus
bersatu supaya pekerjaan yang berat menjadi ringan, bisa jiga metode
bernyanyi diterapkan pada sila ke 3 , anak-anak dibiasakan mengadakan
upacara bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Untuk
pengamalan sila ke 4 bisa juga dengan metode bercerita dan wawancara.
Disitu anak diajarkan untuk berbicara bergantian, dan bercerita
129

bergantian, menghormati pendapat orang lain dan pembicaraan orang lain.


Berikutnya metode karyawisata tampaknya sangat cocok untuk diterapkan
pada pengamalan sila ke5, yaitu keadilan. Ketika karyawisata, anak-anak
yang membawa permen banyak, harus membaginya kepada teman teman
secara merata, tiap anak satu. Walaupun hal ini harus melalui campur
tangan ibu guru, tapi setidaknya mereka akan paham kalau mereka harus
bersikap adil dan tidak membeda-bedakan teman

15. Pertanyaan saya berikut ini berhubungan dengan 9 pilar karakter yang
sudah kita kenal baik, Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai cinta
Tuhan dan segenap ciptaan Nya.?
Jawab :
Tentunya dengan cara pembiasaan ibadah sholat, pembiasaan membaca
doa, pembiasaan menghafal surat-surat, dalam tema tumbuh-tumbuhan,
kita bisa mengajak mereka menanam tanaman, di situ guru bisa
menerangkan bahwa tanaman adalah makhluk ciptaan Tuhan yang harus
kita sayangi

16. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai mandiri, disiplin dan
tanggung jawab?
Jawab :
17. Kemandirian bisa kita ajarkan kalau mereka melakukan toilet training.
Mereka dibiasakan untuk melakukan sendiri, walaupun ada juga yang
belum terbiasa, tentang kedisiplinan, bisa diajarkan lewat jadwal masuk
sekolah secatra ketat, kareana anak yang datang ke sekolah lebih dari jam
08.00, tidak akan dilayani untuk private tahfidz. Ternyata aturan yang
saya terapkan ini sangat berpengaruh kepada kedisiplinan orang tua untuk
mengantar anak mereka lebih pagi, karena untuk anak yang masih dalam
usia Taman Kanak-Kanak, kedisiplinan untuk masuk sekolah tepat waktu
sangat berhubungan erat dengan kedisiplinan orang tuanya juga, karena
mereka rata-rata masih diantar-jemput. Orang tua juga tidak mau anaknya
kehilangan private tahfidz bila mereka terlambat. Mengenai nilai
130

tanggungjawab, dibiasakan anak mengemblikan mainan mereka sendiri,


setelah selesai bermain.
18. Bagaiman cara guru menanamkan nilai-nilai jujur, amanah, berkata bijak?
Jawab :
Mengenai nilai jujur ,amanah dan berkata baik, nilai ini bisa kita
hubungkan dengan konsep ketuhanan, bahwa Allah melihat semua
perbuatan kita, siapa yang tidak jujur dan amanah, Allah pasti melihatnya
dan akan menghukumnya.
19. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai hormat, santun dan
pendengar yang baik?
Jawab :
Mengenai nilai hormat dan sopan santun, anak dibiasakan untuk salaman
dan cium tangan kepada orang tua, dan guru,sedangkan pendengar yang
baik ini agak susah diterapkan untuk anak yang masih kelas A, mereka
belum terbisa untuk berbicara bergantian. Tapi berbeda di ruang kelas B,
mereka sudah terbiasa.

20. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai dermawan , suka


menolong, kerjasama?
Jawab :
Nilai dermawan, suka menolong dan kerjasama, anak-anak dibiasakan
untuk tidak pelit, mau berbagi makanan, dan bergantian saat main, kita
bisa contohkan juga menjenguk teman yang sakit, dan menghibur teman
yang sedang bersedih. Anak-anak juga dibiasakan bekerja bersama dalam
merapikan mainan
21. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai percaya diri kreatif pantang
menyerah?
Jawab :
Cara menanamkan nilai kreatif, percaya diri dan pantang menyerah adalah
mengajarkan kepada anak untuk berani tampil di depan kelas, baik itu
untuk menyanyi, berdeklamasi atau memimpin doa. Ketika anak belajar
menyusun balok, kita semangati anak untuk membuat bentuk-bentuk lain
dan mengembangkannya.
131

22. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai pimpinan baik dan adil?
Jawab :
Tentang menanankan nilai kepemimpinan, anak dibiasakan untuk
menyiapkan barisan secara bergantian, setiap anak harus bisa. Dibiasakan
mengantri saat akan mengambil air wudhu, mendahulukan adik kelas, atau
melindungi yang lemah
23. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai rendah hati?
jawab
Cara untuk menanamkan nilai baik dan rendah hati adalah, dibiasakan
suka berbagi dengan teman, senang berkenalan dengan teman baru,
bertepuk tangan bila teman selesai tampil
24. Dalam pelaksanaan Penerapan nilai-nilai Pancasila ibu mengalami
kendala apa saja?
Jawab :
Sebenarnya tidak terlalu banyak kendala, pada anak-anak tertentu saja,
terutama soal kemandirian dan kepemimpinan
25. Nilai-nilai bagian apa saja yang paling susah menurut ibu, untuk
ditanamkan, dari beberapa nilai karakter yang terkandung dalam
Pancasila?
Semua nilai Pancasila hampir semua bisa ditiru oleh anak, tapi soal
kepemimpinan, kemandirian dan kejujuran dibeberapa anak masih sulit
26. Apa upaya guru untuk menghadapi kesulitan itu?
Jawab :
Sabar membimbing, karena perkembangan disetiap anak berbeda-beda,
selama kita tulus membimbing, dan tidak pantang menyerah, insyaAllah
ada hasil.
27. Bagaimana cara ibu mencegah kendala tersebut tidak diulangi lagi?
Jawab :
Bekerjasama dengan orang tua, sebagai pendidik sebenarnya dan utama.
28. Bagaimana perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai Pancasila di
PAUD Qur’an Al Huda?
132

Jawab :
Anak lebih sholeh dan sholihah, lebih percaya diri, lebih mandiri
29. Apa saja aspek perkembangan anak yang sering muncul dalam kegiatan
belajar anak yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila
Jawab :
Aspek nilai agama dan moral, aspek kemandirian,kepercayaan diri, rasa
ingin diakui bahwa mereka mampu, disiplin dan, aspek kedermawanan.
30. Apa saja aspek perkembangan anak yang belum muncul dalam kegiatan
belajar anak yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila
Jawab :
Aspek Tanggung Jawab dan kepemimpinan
31. Apakah ada perubahan lingkungan social baik di dalam kelas atas di luar
kelas yang terjadi ketika sebagian besar anak sudah mempunyai karakter
nilai-nilai Pancasila?
Jawab :
Lingkungan social, menjadi kondusif
133

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Yuni dan Guru Mardiani

Fokus Indikator Pertanyaan


Persepsi Persepsi Guru dalam 1. Sebagai Pribadi, apakah ibu
penerapan nilai nilai Guru paham betul apa itu nilai-
Pancasila di lembaga nilai Pancasila
PAUD 2. Menurut ibu Guru penting atau
tidak nilai- nilai Pancasila di
terapkan di PAUD ? Berikan
alasannya?
3. Bagaimana nilai-nilai
Pancasila diajarkan di PAUD?.
cakupannya seperti apa?
4. Sejauh mana nilai- nilai
Pancasila akan diterapkan ke
anak? Apakah anak harus hafal
Pancasila? Atau seperti apa?
5. Menurut Ibu Guru, apakah
intisari nilai- nilai Pancasila?
6. Apakah ibu mengenal 9 pilar
karakter?
7. Jika saya berpendapat 9 pilar
karakter erat hubungannya
dengan nilai-nilai Pancasila,
apakah ibu setuju ?
8. Jika setuju, saya mohon ibu
bisa memberikan alasannya.

Penerapan Penerapan nilai nilai 1. Apakah penerapan nilai-nilai


Pancasila di PAUD Pancasila di PAUD QURAN
Quran Al Huda AL HUDA sudah
Purwakarta dilaksanakan?
2. Bagaimana penerapan nilai-
nilai Pancasila di PAUD
QUR,AN AL HUDA untuk
sementara ini?
3. Adakah metode khusus yang
digunakan oleh guru? kalau
berkenan mohon diceritakan
metode apa saja yang
diterapkan ketika guru ingin
mengenalkan nilai –nilai
Pancasila tentang ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan
social.
4. Pertanyaan saya berikut ini
berhubungan dengan 9 pilar
134

karakter yang sudah kita kenal


baik, Bagaimana cara guru
menanamkan nilai-nilai cinta
Tuhan dan segenap ciptaan
Nya.?
5. Bagaiman cara guru
menanamkan nilai- nilai
mandiri, disiplin dan tanggung
jawab?
6. Bagaiman cara guru
menanamkan nilai- nilai jujur,
amanah, berkata baik?
7. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
hormat , santun dan pendengar
yang baik?
8. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
dermawan , suka menolong,
kerjasama?
9. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai-nilai
percaya diri kreatif pantang
menyerah?
10. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai-nilai
pemimpin yang baik dan adil?
11. Bagaimana cara guru
menanamkan nilai- nilai
rendah hati?
Kendala- Kendala-kendala yang 1. Dalam pelaksanaan Penerapan
kendala dihadapi oleh guru ketika nilai-nilai Pancasila ibu
menerapkan nilai-nilai mengalami kendala apa saja?
Pancasila pada anak 2. Nilai-nilai bagian apa saja
yang paling susah menurut
ibu, untuk ditanamkan, dari
beberapa nilai karakter yang
terkandung dalam Pancasila?
3. Apa upaya guru untuk
menghadapi kesulitan itu?
4. Bagaimana cara ibu mencegah
kendala tersebut tidak diulangi
lagi?

Perkembangan Perkembangan anak 1. Bagaimana perkembangan


Anak terkait penerapan nilai- anak terkait penerapan nilai-
nilai Pancasila nilai Pancasila di PAUD
Qur’an Al Huda?
135

2. Apa saja aspek perkembangan


anak yang sering muncul dalam
kegiatan belajar anak yang
berkaitan dengan penerapan
nilai-nilai Pancasila
3. Apa saja aspek perkembangan
anak yang belum muncul
dalam kegiatan belajar anak
yang berkaitan dengan
penerapan nilai-nilai Pancasila
4. Apakah ada perubahan
lingkungan social baik di
dalam kelas atas di luar kelas
yang terjadi ketika sebagian
besar anak sudah mempunyai
karakter nilai-nilai Pancasila?
136

Hasil Wawancara Dengan Ibu Guru Yuni


1. Sebagai Pribadi, apakah ibu Guru paham betul apa itu nilai-nilai Pancasila
Jawab :
Insyaallah
2. Menurut ibu Guru penting atau tidak nilai- nilai Pancasila di terapkan di
PAUD ? Berikan alasannya?
Jawab :
Sangat penting, karena pada masa ini anak paling mudah meniru. alangkah
baiknya nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari banyak perbuatan positif itu,
kita tanamkan sejak dini.
3. Bagaimana nilai-nilai Pancasila diajarkan di PAUD?. cakupannya seperti
apa?
Jawab :
Misalnya dengan cara ketika bermain anak harus hom pim pa dulu, sebelum
menentukan jalannya permainan, sebenarnya hal itu sudah berkaittan
dengan pengamalan sila ke 4, yaitu bermusyawarah dn mengambil suara
terbanyak. Contoh lagi, ketika kita membiasakan anak sholat Dhuha,
membaca doa sebelum makan bersama, sesuai dengan penerapan sila
pertama. Mengucapkan salam ketika masuk sekolah juga merupakan
penerapan nilai-nilai Pancasila, jadi anak tanpa mereka sadari sudah
menerapkan hal-hal baik sesuai dengan Pancasila
4. Sejauh mana nilai- nilai Pancasila akan diterapkan ke anak? Apakah anak
harus hafal Pancasila? Atau seperti apa?
Jawab :
Tidak harus hafal, bu, Cukup penerapan nila-nilai di dalam Pancasila itu.
Apalagi sekolah kita kan Paud Qur’an, tentu saja banyak nilai-nilai
Pancasila sila ke1 yang kita terapkan pada diri kita sendiri, lalu kepada
anak-anak juga.
5. Menurut Ibu Guru, apakah intisari nilai- nilai Pancasila?
Jawab :
137

Kalau intisari Pancasila menurut saya, mah adalah unsur ketuhanan, unsur
kemanusiaan, unsur persatuan, unsur kerakyatan dan musyawarah, lalu ke
5, unsur keadilan.
6. Apakah ibu mengenal 9 pilar karakter?
Jawab :
InsyaAllah
7. Jika saya berpendapat 9 pilar karakter erat hubungannya dengan nilai-nilai
Pancasila, apakah ibu setuju ?
Ya, saya setuju
8. Jika setuju, saya mohon ibu bisa memberikan alasannya
Jawab :
Nah, kalau pilar pertama, cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, sangat
berkaitan dengan sila pertama, lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan
tanggungjawab, sangat berkaitan dengan sila ke4, di mana ketika selesai
bermusyawarah atau Bahasa sederhananya, ketika anak bersepakat
memutuskan sesuatu, anak harus bertanggung jawab melaksanakan
keputusan itu. Akan saya contohkan peristiwanya, waktu itu setiap hari
ketika masuk sekolah anak banyak yang tidak disiplin, tidak meletakkan
sepatu mereka di rak sepatu, dan membiarkannya berserakan di depan
pintu, kejadian itu selalu terulang dan terulang. Lalu saya sebagai guru
mereka, meminta kesepakatan anak-anak, kira-kira hukuman apa yang akan
diterima bila ada anak yang tidak meletakkan sepatunya di rak ? setelah
melalui diskusi panjang mereka memutuskan yang tidak disiplin, sepatunya
akan disimpan oleh ibu guru dan tidak akan diberikan sampai pelajaran
selesai, bila si anak tidak meminta maaf. Sejak itu, justru mereka saling
mengingatkan. Lalu pilar ke3, jujur, amanah dan berkata baik sangat
berkaitan dengan sila ke2, karena anak yang jujur, tidak akan berbohong,
dan berbohong akan menyakiti sesama manusia,selanjutnya pilar ke4
hormat, santun, dan dan pendengar yang baik, sesuai dengan sila 2, pilar
ke5 adalah dermawan, suka menolong dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan
sila ke2 Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif dan pantang menyerah,
sesuai dengan nilai Pancasila, sila ke 5, dan implementasi pengamalannya
138

adalah dalam butir ke 9 Pancasila sila ke 5 yaitu suka bekerja keras ,


kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik dan adil, sesuai dengan
sila keadilan social, sila 5, lalu pilar 8 baik dan rendah hati, sesuai dengan
nilai Pancasila ke 2 karena anak yang baik dan rendah hati, adalah anak
yang menghargai sesama teman/sesama manusia, kemudian pilar yang
terakhir yaitu toleransi, cinta damai dan bersatu, sesuai dengan pengamalan
sila ke 3.
9. Apakah penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD QURAN AL HUDA
sudah dilaksanakan?
Jawab :
InsyaAllah
10. Bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD QUR,AN AL-HUDA
untuk sementara ini?
Jawab :
Berjalan dengan baik
11. Adakah metode khusus yang digunakan oleh guru? kalau berkenan mohon
diceritakan metode apa saja yang diterapkan ketika guru ingin mengenalkan
nilai-nilai Pancasila tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan social.
Jawab :
Ke 5 sila tersebut, kami terapkan dengan metode bermain, metode
bernyanyi, metode bercerita, metode keteladanan dari para guru, metode
sosio drama, metode karyawisata, dan lai-lain.
12. Pertanyaan saya berikut ini berhubungan dengan 9 pilar karakter yang
sudah kita kenal baik, Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai cinta
Tuhan dan segenap ciptaan Nya.?
Jawab :
Pertama-tama dengan bercerita terlebih dahulu, tentang Allah, dan
ciptaannya, mengapa kita harus mencintai Allah, sekaligus ciptaannya. Lalu
kita ajak anak untuk mempraktekkan dengan cara berlatih sholat, berdoa
bersama, menyayangi sesama teman , menyayangi tumbuhan dan hewan,
ciptaan Allah.
139

13. Bagaiman cara guru menanamkan nilai- nilai mandiri, disiplin dan
tanggung jawab?
Jawab :
Seperti yang sudah saya ceritakan tadi, tentang mandiri, disiplin dan
bertanggung jawab meletakkan sepatu pada arak sepatu.
14. Bagaiman cara guru menanamkan nilai- nilai jujur, amanah, berkata baik?
Jawab :
Tentang nilai kejujuran, kita biasakan untuk berkata yang sebenarnya, lalu
amanah, ketika menyampaikan pesan dari orang guru kepada orang tua,
biasanya saya akan mengecek ulang apakah anak menyampaikan pesan dari
gurunya? Lalu tentang berkata baik, dibiasakan anak berkata yang tidak
menyakiti temannya, dan bila ada teman yang tidak nyaman dengan
seseorang mereka wajib mengatakan “aku tidak nyaman kamu berkata
seperti itu”
15. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai hormat, santun dan
pendengar yang baik?
Jawab :
Tentang nilai ini kami membiasakannya disetiap waktu baik ketika main
bersama, ketika pembelajaran, baik di dalam atau di luar ruangan
16. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai dermawan , suka menolong,
kerjasama?
Jawab :
Nilai dermawan kita tanamkan dengan cara berbagi makanan, atau bertukar
makanan, saat makan bersama.

17. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai percaya diri kreatif pantang
menyerah?
Jawab :
Nilai kreatif ketika anak menggambar bebas, ketika anak berani tampil dan
ketika anak menyusun balok anak akan belajar sesuatu dan mencari
sebabnya bila bangunan dari balok yang mereka buat selalu roboh, dan bila
140

ada tanda-tanda putus asa, saya akan mendekati dan sedikit memberi
pertolongan.
18. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai pemimpin yang baik dan
adil?
Jawab ;
Saat mereka bergantian menyiapkan barisan.
19. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai rendah hati?
Jawab :
Rendah hati bisa ditanamkan saat teman atau bu guru memuji hasil gambar
anak, anak kita didik untuk mengucapkan Alhamdulillah, lalu dilanjutkan
ucapan terimakasih
20. Dalam pelaksanaan Penerapan nilai-nilai Pancasila ibu mengalami kendala
apa saja?
Jawab :
Kendalanya kalua dari saya pribadi, tentang kesiapan mental saya saja, Bu,
saya sebagai ibu guru harus super sabar ketika menghadapi anak dalam
rangka meluruskan perbuatan-perbuatan anak yang tidak sesuai dengan
nilai Pancasila. Walaupun saya disitu tidak pernah menjelaskan kalau
perbuatan mereka tidak sesuai dengan Pancasila, mereka cukup paham saja,
bahwa perbuatan mereka tidak baik, dan Allah tidak sayang pada orang
yang berbuat tidak baik.
21. Nilai-nilai bagian apa saja yang paling susah menurut ibu, untuk
ditanamkan, dari beberapa nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila?
Jawab :
Nilai kerjasama bu, apa alagi untuk anak-anak baru, mereka terbiasa
dirumah dinomor satukan, jadi mereka disini susah dibina untuk kerjasama,
berbagi mainan bersama dan ini juga berhubungan dengan pola pengasuhan
dari orang tua mereka dirumah.

22. Apa upaya guru untuk menghadapi kesulitan itu?


Jawab :
Berkoordinasi dengan orang tua.
23. Bagaimana cara ibu mencegah kendala tersebut tidak diulangi lagi?
141

Jawab ;
Tetap membina hubungan baik dengan orang tua dan tetap berkoordinasi
24. Bagaimana perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai Pancasila di
PAUD Qur’an Al Huda?
Jawab :
Sangat baik
25. Apa saja aspek perkembangan anak yang sering muncul dalam kegiatan
belajar anak yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila
Jawab :
Aspek nilai agama dan moral, aspek kemandirian, disiplin dan aspek
kedermawanan
26. Apa saja aspek perkembangan anak yang belum muncul dalam kegiatan
belajar anak yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila.
Jawab :
Aspek Tanggung Jawab
27. Apakah ada perubahan lingkungan social baik di dalam kelas atas di luar
kelas yang terjadi ketika sebagian besar anak sudah mempunyai karakter
nilai-nilai Pancasila?
Jawab :
Lingkungan social, dan pergaulan di antara mereka menjadi baik, dan
jarang terjadi pertengkaran
142

Hasil Wawancara Dengan Ibu Guru Mardiani


1. Sebagai Pribadi, apakah ibu Guru paham betul apa itu nilai-nilai Pancasila?
Jawab :
InsyaAllah
2. Menurut ibu Guru penting atau tidak nilai- nilai Pancasila di terapkan di
PAUD ? Berikan alasannya?
Jawab :
Penting. Menurut saya, pengalaman masa kecil sangat penting bagi
perkembangan kesehatan jiwa anak, untuk itu pengalaman masa kecilnya
hendaknya diisi oleh contoh-contoh baik dari lingkungan sekitarnya. Nah,
penerapan nilai-nilai Pancasila di sekolah pertama mereka setelah untuk
pertama kalinya anak mengalami pergaulan di luar rumah adalah PAUD AL
HUDA yang menerapkan banyak contoh baik, yaitu penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam pembiasaan sehari-hari
3. Bagaimana nilai-nilai Pancasila diajarkan di PAUD?. cakupannya seperti
apa?
Jawab :
Nilai-nilai Pancasila yang diajarkan di PAUD ini cakupannya sangat luas.
Walaupun kalau menurut orang-orang dewasa hal itu hanya bersifat
sederhana, tapi bagi saya sebagai guru yang sudah dua puluh tahun
mengajar anak PAUD/TK, sebenarnya cakupannya sangat luas. Karena
sebagai guru saya berusaha agar setiap gerak-gerik anak tercermin moral
yang baik, dan moral yang baik itu sesuai dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila
4. Sejauh mana nilai- nilai Pancasila akan diterapkan ke anak? Apakah anak
harus hafal Pancasila? Atau seperti apa?
Jawab :
Tidak harus hafal teks Pancasila. Cukup pembiasaan sehari-hari nilai-nilai
moral yang sudah saya bicarakan tadi.
5. Menurut Ibu Guru, apakah intisari nilai- nilai Pancasila?
Jawab :
143

Intisari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,


nilai kerakyatan, nilai keadilan social.
6. Apakah ibu mengenal 9 pilar karakter?
Jawab :
InsyaAllah
7. Jika saya berpendapat 9 pilar karakter erat hubungannya dengan nilai-nilai
Pancasila, apakah ibu setuju ?
Jawab :
Setuju
8. Jika setuju, saya mohon ibu bisa memberikan alasannya
Jawab :
Pilar pertama, cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, sangat berkaitan
dengan sila pertama, lalu pilar ke 2, Mandiri, disiplin dan tanggung jawab,
setiap anak sangat dianjurkan untuk bisa mengurus dirinya sendiri misalnya
mandi sendiri, makan sendiri, pakai baju sendiri, membawa tas sekolah
sendiri, menyikat gigi sendiri, sampai anak berangkat dan masuk sekolah
tepat waktu adalah contoh kemandirian mereka. Sedangkan rasa tanggung
jawab sangat berkaitan dengan sila ke4, di mana ketika anak-anak selesai
membicarakan sesuatu dan bersepakat untuk mematuhi keputusan tersebut,
mereka tanpa sadar sudah melaksanakan nilai Pancasila sila ke4.Lalu pilar
ke3 Jujur amanah dan berkata baik , sesuai dengan sila ke 2, karena orang
yang jujur dan amanah tidak akan menyakiti sesama manusia. Lalu pilar
ke4, hormat, sopan dan pendengar yang baik, sangat berkaitan dengan sila
ke2, karena anak yang suka menghormati sesama manusia,, anak yang
santun, dan anak yang lembut tutur katanya sama saja kalau anak itu sudah
mengamalkan sila ke2. Lalu pilar ke5 adalah dermawan, suka menolong
dan kerjasama. Hal ini sesuai dengan sila 2 dan ke5 dan di dalam sila
keadilan itu termuat nilai kebaikan yaitu suka menolong orang lain, supaya
orang lain terbebas dari kesulitan. Kemudian pilar ke 6, percaya diri, kreatif
dan pantang menyerah, sesuai dengan nilai Pancasila, sila ke 5, dan
implementasi pengamalannya adalah dalam butir 9 Pancasila sila ke 5 yaitu
suka bekerja keras , kemudian pilar yang ke 7 yaitu pemimpin yang baik
144

dan adil, sesuai dengan sila keadilan social, lalu pilar 8 baik dan rendah
hati, sesuai dengan nilai Pancasila ke 2 karena anak yang baik dan rendah
hati, adalah anak yang menghargai sesama teman/sesama manusia,
kemudian pilar yang terakhir yaitu toleransi, cinta damai dan bersatu, sesuai
dengan pengamalan sila ke 3. Contohnya seperti pembiasaan setiap senin
mengadakan upacara bendera
9. Apakah penerapan nilai-nilai Pancasila di PAUD QURAN AL HUDA
sudah dilaksanakan?
Jawab :
InsyaAllah, sudah.
10. Bagaimana penerapan nilai- nilai Pancasila di PAUD QUR,AN AL HUDA
untuk sementara ini?
Jawab :
Berjalan dengan baik
11. Adakah metode khusus yang digunakan oleh guru? kalau berkenan mohon
diceritakan metode apa saja yang diterapkan ketika guru ingin mengenalkan
nilai-nilai Pancasila tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan social.
Jawab :
Dengan metode bernyanyi, bercerita, sosio drama, karyawisata,
pembiasaan, keteladanan.
12. Pertanyaan saya berikut ini berhubungan dengan 9 pilar karakter yang
sudah kita kenal baik, Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai cinta
Tuhan dan segenap ciptaan Nya.?
Jawab :
Bisa dengan metode bercerita, guru menunjukkan gambar, manakan gambar
yang menunjukkan nilai ketuhanan, misalnya anak sedang beribadah.
13. Bagaiman cara guru menanamkan nilai-nilai mandiri, disiplin dan tanggung
jawab?
Jawab :
Lalu kalau nilai mandiri, disiplin dan tanggung jawab, bisa lewat
pembiasaan mengerjakan dan menyelesaikan tugas tanpa dibantu, tidak
145

boleh terlambat ke sekolah, dan anak harus bertanggung jawab merapikan


dan mengembalikan lagi mainan yang udah dimainkan
14. Bagaiman cara guru menanamkan nilai-nilai jujur, amanah, berkata baik?
Jawab :
Nilai jujur, amanah dan berkata baik, bisa dengan cara, terbiasa untuk
mengatakan yang sebenarnya, menyampaikan titipan pesan ibu guru kepada
orang tuanya. Berkata baik anak dibiasakan tidak meledek temannya, dalam
hal berkata baik tidak semudah itu diterapkan, paling tidak anak paham dan
mengenali mana yang baik dan mana yang buruk, misalnya kita
mengajarkannya dengan gambar yang merefleksikan karakter tentang anak
yang berkata bijak. Dalam mengajarkan karakter itu anak diarahkan untuk
menjawab peertanyaan, untuk menilai sejauh mana pemahaman anak
tentang berkata baik. Anak memilih gambar mana yang mencerminkan
karakter anak yang berkata baik, dan menceklisnya.
15. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai hormat, santun dan
pendengar yang baik?
Jawab :
Sikap hormat, santun dan pendengar yang baik, menurut saya dengan
pembiasaan sehari-hari, seperti mengucapkan terimakasih ketika seseorang
memberi sesuatu kepada anak. Atau menolak pemberian dengan berkata,
“tidak, terimakasih”, mengucapkan permisi bila melewati orang lain,
mengucapkan kata tolong bila memohon bantuan. Hal ini juga saya
sampaikan pada rapat orang tua murid. Terutama pemakaian kata-kata
“Tolong” wajib dibiasakan oleh orang tua bila anak meminta sesuatu di
rumah, demikian juga orang tua harus memakai kata-kata “Tolong bila
meminta bantuan anak. Masih banyak pembiasaan yang dapat dipraktekkan
seperti duduk dengan sopan ketika makan, tidak bersuara ketika mengunyah
makanan, menutup mulut ketika menguap, tidak kentut di depan orang lain.
16. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai dermawan, suka menolong,
kerjasama?
Jawab :
146

Konsep dermawan, suka menolong dan kerjasama, sangat mudah


diterapkan dan anak cepat memahaminya. Dalam konsep dermawan, anak
dibiasakan membagi makanan, berbagi mainan atau main bersama,
meminjamkan alat tulis kepada teman, mengunjungi panti asuhan. Dalam
konsep suka menolong, anak diajarkan untuk menjenguk teman yang sakit,
membantu ibu dan ayah dirumah, menghibur teman yang sedang sedih.
Dalam konsep kerjasama, anak diajarkan untuk bekerjasama merapikan
mainan, membantu teman memindahkan meja kursi
17. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai percaya diri kreatif pantang
menyerah?
Jawab :
Nilai percaya diri, kreatif dan pantang menyerah dengan cara menanamkan
pada diri anak bahwa dia adalah anak yang istimewa, anak yang pintar,
anak yang sholeh dan sholihah, sehingga dia percaya diri untuk tampil di
depan kelas atau menyiapkan barisan. Konsep kreatif, anak diajarkan untuk
menyusun banyak bentuk dari balok, atau dari pasir kinetik. Dan konsep
pantang menyerah anak dibiasakan untuk menyelesaikan tugasnya sendiri
tanpa bantuan guru
18. Bagaimana cara guru menanamkan nilai-nilai pemimpin yang baik dan
adil?
Jawab :
Konsep pemimpin yang baik dan adil penanamannya dengan cara belajar
dan mempraktekkan cara melindungi yang lemah, menjaga diri sendiri,
dapat menjaga adik kelas, berusaha bermanfaat bagi orang lain. Konsep adil
biasa dibiasakan dengan cara bergiliran saat bermain, menunggu dalam
antrian, menghormati hak orang lain,memperlakukan hewan secara adil
19. Bagaimana cara guru menanamkan nilai- nilai rendah hati?
Jawab :
Konsep rendah hati dengan cara mengajarkan anak, supaya anak tersebut
jadi anak yang baik, menghargai teman, bila teman tampil di depan kelas
untuk bernyanyi, dan bertepuk tangan ketika selesai bernyanyi
147

20. Dalam pelaksanaan Penerapan nilai-nilai Pancasila ibu mengalami kendala


apa saja?
Jawab :
Kendalanya, ketika kita sudah menanamkan nilai-nilai paik di PAUD,
orang tua tidak mau membiasakan di rumah, dan ketika ada libur kenaikan
kelas, anak di rumah selama 3 minggu, saya merasakan betul, bahwa nilai-
nilai baik yang sudah saya ajarkan di sekolah hilang hampir separonya.
Anak menjadi lebih nakal dan sulit diatur, bahkan kadang-kadang ada kata-
kata kasar yang keluar dari mulut mereka.
21. Nilai-nilai bagian apa saja yang paling susah menurut ibu, untuk
ditanamkan, dari beberapa nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila?
Jawab :
Nilai persatuan. Karena anak pada usia itu masih punya sifat individualistis,
kecuali mereka yang punya banyak saudara kandung di rumah, mereka
sudah terbiasa berbagi.
22. Apa upaya guru untuk menghadapi kesulitan itu?
Jawab :
Bekerjasana dan bersinergi dengan orang tua.
23. Bagaimana cara ibu mencegah kendala tersebut tidak diulangi lagi?
Jawab :
Tidak lelah mengingatkan kalau ada anak yang melanggar aturan.
24. Bagaimana perkembangan anak terkait penerapan nilai-nilai Pancasila di
PAUD Qur’an Al Huda?
Jawab :
Tingkah-laku anak lebih baik, lebih santun
25. Apa saja aspek perkembangan anak yang sering muncul dalam kegiatan
belajar anak yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila?
Jawab :
Aspek nilai agama dan moral, aspek kemandirian, disiplin dan kejujuran,
aspek kedermawanan.
26. Apa saja aspek perkembangan anak yang belum muncul dalam kegiatan
belajar anak yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai Pancasila
148

Jawab :
Tanggung Jawab, kepemimpinan
.
27. Apakah ada perubahan lingkungan social baik di dalam kelas atas di luar
kelas yang terjadi ketika sebagian besar anak sudah mempunyai karakter
nilai-nilai Pancasila?
Jawab :
Jadi jarang bertengkar, lebih rukun, jarang rebutan mainan.
149

Catatan Lapangan 1
Wawancara : Ke-1 dengan Kepala Sekolah, Juli Nurzili,S.Pd
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Wawancara : Senin,20 Juni 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Persepsi guru dalam penerapan nilai nilai Pada intinya Kepsek
Pancasila di lembaga PAUD
setuju nilai Pancasila
diterapkan di lembaga
PAUD
2. Penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD berjalan dengan baik
Quran Al Huda Purwakarta
3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Pembiasaan
ketika menerapkan nilai-nilai Pancasila kemandirian dan
pada anak kepemimpinan
4. aspek perkembangan anak yang sering Nilai moral agama,
muncul dalam kegiatan belajar anak yang
kemandirian,
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila kepercayaan diri,
disiplin, dermawan
5. aspek perkembangan anak yang sering Tanggung
muncul dalam kegiatan belajar anak yang
jawab,kepemimpinan
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila
150

Catatan Lapangan 2
Wawancara : Ke-2 dengan Ibu Guru Yuni
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Wawancara : Senin,27 Juni 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Persepsi guru dalam penerapan nilai nilai Pada intinya Bu Yuni
Pancasila di lembaga PAUD
setuju nilai Pancasila
diterapkan di lembaga
PAUD
2. Penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD berjalan dengan baik
Quran Al Huda Purwakarta
3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Dari diri Bu Yuni
ketika menerapkan nilai-nilai Pancasila sendiri, dia harus lebih
pada anak sabar membimbing
4. aspek perkembangan anak yang sering Nilai moral agama,
muncul dalam kegiatan belajar anak yang
kemandirian,
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila kepercayaan diri,
disiplin, dermawan
5. aspek perkembangan anak yang sering Tanggung jawab,
muncul dalam kegiatan belajar anak yang
kepemimpinan
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila
151

Catatan Lapangan 3
Wawancara : Ke-3 dengan Ibu Guru Mardiani
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Wawancara : Senin, 04 Juli 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Persepsi guru dalam penerapan nilai nilai Pada intinya Ibu Guru
Pancasila di lembaga PAUD
Mardiani setuju nilai
Pancasila diterapkan
di lembaga PAUD
2. Penerapan nilai nilai Pancasila di PAUD berjalan dengan baik
Quran Al Huda Purwakarta
3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Guru sudah
ketika menerapkan nilai-nilai Pancasila menanamkan nilai-
pada anak nilai baik di PAUD,
orang tua tidak
mendukung dan tidak
membiasakan di
rumah, ketika ada
libur kenaikan kelas,
anak di rumah selama
3 minggu,nilai-nilai
baik yang sudah
diajarkan guru,
berkurang
4. aspek perkembangan anak yang sering Nilai moral agama,
muncul dalam kegiatan belajar anak yang
kemandirian,
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila kepercayaan diri,
disiplin, dermawan
5. aspek perkembangan anak yang belum Tanggung
muncul dalam kegiatan belajar anak yang
jawab,kepemimpinan
berkaitan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila
152

Catatan Lapangan 4
Observasi : Ke-1
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Observasi : 11-15 juli 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar 1 (Cinta Tuhan dan segenap Ciptaannya) dan Berkembang
Sila1
2. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar 2 (Mandiri, disiplin dan tanggungjawab) dan Berkembang
Sila 4
3. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar 3 (Jujur, amanah dan berkata bijak)dan sila ke2 Berkembang
4. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar 4 (Hormat, santun dan pendengar yang baik) Berkembang
dan sila ke2
5. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar 5 (Dermawan, suka menolong dan kerjasama) Berkembang
dan sila 2 dan 3
6. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar 6 (Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah) Berkembang
dan sila ke5
7. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar ke 7 (Pemimpin yang baik dan adil) dan sila Berkembang
ke5
8. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
Pilar ke 8 (Baik dan rendah hati dan sila ke2 Berkembang
9. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Mulai
153

Pilar ke 9 (Toleran, cinta damai dan bersatu ) dan Berkembang


sila ke3

Catatan Lapangan 5
Observasi : Ke-2
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Observasi : 18-22 Juli 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar 1 (Cinta Tuhan dan segenap Ciptaannya) dan Berkembang
Sila1
2. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar 2 (Mandiri, disiplin dan tanggungjawab) dan Berkembang
Sila 4
3. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar 3 (Jujur, amanah dan berkata bijak)dan sila Berkembang
ke2
4. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar 4 (Hormat, santun dan pendengar yang baik) Berkembang
dan sila ke2
5. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar 5 (Dermawan, suka menolong dan kerjasama) Berkembang
dan sila 2 dan 3
6. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar 6 (Percaya diri, kreatif dan pantang Berkembang
menyerah) dan sila ke5
7. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar ke7 (Pemimpin yang baik dan adil) dan sila Berkembang
ke 5
8. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
154

Pilar ke 8 (Baik dan rendah hati dan sila ke2 Berkembang


9. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Mulai
Pilar ke 9 (Toleran, cinta damai dan bersatu ) dan Berkembang
sila ke3

Catatan Lapangan 6
Observasi : Ke-3
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Observasi : 25-29 Juli 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar 1 (Cinta Tuhan dan segenap Ciptaannya) dan Berkembang
Sila1
2. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar 2 (Mandiri, disiplin dan tanggungjawab) dan Berkembang
Sila 4
3. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar 3 (Jujur, amanah dan berkata bijak)dan sila ke2 Berkembang
4. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar 4 (Hormat, santun dan pendengar yang baik) Berkembang
dan sila ke2
5. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar 5 (Dermawan, suka menolong dan kerjasama) Berkembang
dan sila 2 dan 3
6. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar 6 (Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah) Berkembang
dan sila ke5
7. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar ke 7 (Pemimpin yang baik dan adil) dan sila Berkembang
ke5
155

8. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai


Pilar ke 8 (Baik dan rendah hati dan sila ke2 Berkembang
9. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Mulai
Pilar ke 9 (Toleran, cinta damai dan bersatu ) dan Berkembang
sila ke3
10. Tanggal 25 Juli 2022 Pembelajaran di kls B tema Mulai
Negaraku, Sub Tema Pancasila Berkembang
Catatan Lapangan 7

Observasi : Ke-4
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Observasi : 01-02 Agustus 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar 1 (Cinta Tuhan dan segenap Ciptaannya) dan Sangat Baik
Sila1
2. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar 2 (Mandiri, disiplin dan tanggungjawab) dan Sangat Baik
Sila 4
3. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar 3 (Jujur, amanah dan berkata bijak)dan sila ke2 Sangat Baik
4. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar 4 (Hormat, santun dan pendengar yang baik) Sangat Baik
dan sila ke2
5. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar 5 (Dermawan, suka menolong dan kerjasama) Sangat Baik
dan sila 2 dan 3
6. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar 6 (Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah) Sangat Baik
dan sila ke5
7. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
156

Pilar ke 7 (Pemimpin yang baik dan adil) dan sila Sangat Baik
ke5
8. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 8 (Baik dan rendah hati dan sila ke2 Sangat Baik
9. Perkembangan anak 1 sampai 6 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 9 (Toleran, cinta damai dan bersatu ) dan sila Sangat Baik
ke3
10. Senin, 01 Agustus 2022 Pembelajaran di kls B tema Berkembang
Negaraku sub tema Bendera Merah Putih Sangat Baik

Catatan Lapangan 8
Observasi : Ke-5
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Observasi : 03 Agustus 2022
Pukul : 08.00-09.00

No Aspek yang diamati Keterangan


1. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar 1 (Cinta Tuhan dan segenap Ciptaannya) dan Sangat Baik
Sila1
2. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar 2 (Mandiri, disiplin dan tanggungjawab) dan Sangat Baik
Sila 4
3. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar 3 (Jujur, amanah dan berkata bijak)dan sila ke2 Sangat Baik
4. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar 4 (Hormat, santun dan pendengar yang baik) Sangat Baik
dan sila ke2
5. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar 5 (Dermawan, suka menolong dan kerjasama) Sangat Baik
dan sila 2 dan 3
157

6. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang


Pilar 6 (Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah) Sangat Baik
dan sila ke5
7. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 7 (Pemimpin yang baik dan adil) dan sila Sangat Baik
ke5
8. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 8 (Baik dan rendah hati dan sila ke2 Sangat Baik
9. Perkembangan anak 7 sampai 12 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 9 (Toleran, cinta damai dan bersatu ) dan Sangat Baik
sila ke3
10. Rabu, 03 Agustus 2022 Pembelajaran di kls B tema Berkembang
Negaraku, sub tema Burung Garuda Sangat Baik
Catatan Lapangan 9
Observasi : Ke-6
Tempat : PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA
Waktu Observasi : 04-05 Agustus 2022
Pukul : 08.00-09.00
No Aspek yang diamati Keterangan
1. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar 1 (Cinta Tuhan dan segenap Ciptaannya) dan Sangat Baik
Sila1
2. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar 2 (Mandiri, disiplin dan tanggungjawab) dan Sangat Baik
Sila 4
3. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar 3 (Jujur, amanah dan berkata bijak) dan sila Sangat Baik
ke2
4. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar 4 (Hormat, santun dan pendengar yang baik) Sangat Baik
dan sila ke2
5. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
158

Pilar 5 (Dermawan, suka menolong dan kerjasama) Sangat Baik


dan sila 2 dan 3
6. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar 6 (Percaya diri, kreatif dan pantang menyerah) Sangat Baik
dan sila ke5
7. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 7 (Pemimpin yang baik dan adil) dan sila Sangat Baik
ke5
8. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 8 (Baik dan rendah hati dan sila ke2 Sangat Baik
9. Perkembangan anak 13 sampai 18 dalam penerapan Berkembang
Pilar ke 9 (Toleran, cinta damai dan bersatu )sila3 Sangat Baik
10 Senin, 05 Agustus 2022 Pembelajaran di kls B tema Berkembang
Negaraku,sub tema Presiden dan Wakil Presiden Sangat Baik
159

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPPH) PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA


Kelompok :B Hari/Tanggal : Senin, 25 Juli 2022
Tema/subtema : Negaraku / Pancasila Alokasi Waktu : 6 x 30 Menit
Semester/minggu : I / 5

Kompetensi Dasar Materi pembelajaran Alat & bahan/ Langkah-langkah kegiatan Hasil penlaian
Indikator sumber belajar
Alat Hasil
 NAM: ,2.13 Sub-sub Tema: 1.Pembukaan (30 menit)
 2.13.2 Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain Lambang/symbol sila  Berbaris : salam, rukun iman, asmaul
 FM : 22, 3.4 – 4.4 Pancasila husna, shalawat, nama-nama surat
 2.2.1 Terbiasa menunjuk kan aktivitas yang bersifat A. Materi kegiatan Diktat hafalan  Berdo’a
eksploratif dan menyelidik.  Melapalkan doa memakai Anak dan guru 2. Inti (60 menit)
 3.4 – 4.4.3 Mampu menjaga keamanan diri dari benda- pakaian  Mengamati gambar Pancasila
benda berbahaya (misal : mandi 2x sehari, memakai baju  Mengamati gambar/symbol Lembar kerja  Distimulus untuk bertanya tentang apa
bersih) sila-sila Pancasila Lem saja nama dari lambang sila Pancasila
 KOG : 3.6 – 4.6, 3.9 – 4.9  Menghitung jumlah lambang Kartu gambar  Mengumpulkan informasi melalui
 3.6 – 4.6.3 Menghubungkan atau menjodohkan nama Pancasila symbol Pancasila teman dan guru.
benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai aktivitas  Meniru teks Pancasila  Berhasil meniru teks Pancasila yang
 Menjodohkan teks Pancasila dipandu guru
 3.9 – 4. 9.2 Membuat alat-alat teknologi sed erhana (misal :
dengan lambangnya  Dengan bangga memperlihatkan hasil
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta –kereta api an,
 Menyanyi “Garuda Pancasila” karya nya(menjodohkan teks
mobil-mobilan, telepon-telepon nan dengan benang.
B. Materi pembiasaan Pancasila dengan lambangnya)
 BAHASA : 3.12 – 4.12
 Rukun iman 3. Istirahat, makan dan bermain (30
 3.12 – 4.12.7 Menyebut kan jumlah benda dengan cara  Rukun islam
berhitung menit)
 Asmaul husna 4. Penutup (30 menit)
 SOSEM : 2.8, 2.11 , 2.12  sholawat
 2..8.1 Terbiasa tidak bergantung pada orang lain..  Recalling : evaluasi kegiatan dari awal
 nama-nama surat
 2.11 .1 Memperlihatkan diri untuk menyesuai kan dengan  Malaikat dan tugasnya sampai akhir
situasi.  Bernyanyi
 SOP Kedatangan
 2.12.1 Bertanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan diri  SOP Cuci Tangan  Berdo’a sesudah belajar
sendiri.  SOP Kepulangan  Menyampaikan informasi tentang
 SENI: 2.4 kegiatan esok hari
 2.4.4 Merawat kerapihan, kebersihan, dan keutuhan benda  Salam
mainan atau milik pribadi nya.
160

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPPH) PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA


Kelompok :B Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2022
Tema/subtema : Negaraku / Bendera Negaraku Alokasi Waktu : 6 x 30 Menit
Semester/minggu : I / 6

Kompetensi Dasar Materi pembelajaran Alat & bahan/ Langkah-langkah kegiatan Penlaian
Indikator sumber belajar
Alat Hasil
 NAM: ,2.13 Sub-sub Tema: 1.Pembukaan (30 menit)
 2.13.2 Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain Bendera merah putih  Berbaris : salam, rukun iman, asmaul
 FM : 22, 3.4 – 4.4 A. Materi kegiatan husna, shalawat, nama-nama surat
 2.2.1 Terbiasa menunjuk kan aktivitas yang bersifat eksploratif  Melapalkan hadits Diktat hafalan  Berdo’a
dan menyelidik. menjaga kebersihan Anak dan guru 2. Inti (60 menit)
 3.4 – 4.4.3 Mampu menjaga keamanan diri dari benda-benda  Senam Plasdis, tv  Mengamati gambar.
berbahaya (misal : mandi 2x sehari, memakai baju bersih)  Merangkak Lembar kerja  Distimulus untuk bertanya tentang
 KOG : 3.6 – 4.6, 3.9 – 4.9  Menempel gambar Kertas lipat arti warna bendera
 3.6 – 4.6.3 Menghubungkan atau menjodohkan nama benda Bendera lem  Mengumpulkan informasi melalui
dengan tulisan sederhana melalui berbagai aktivitas  Membilang Jumlah teman dan guru.
Bendera  Berhasil menghitung bendera
 3.9 – 4. 9.2 Membuat alat-alat teknologi sed erhana (misal :
 Meniru huruf  Berhasil menggunting dan
baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta –kereta api an, mobil-
BENDERA menenmpel bendera di buku
mobilan, telepon-telepon nan dengan benang.
 Menyanyikan lagu gambar
 BAHASA : 3.12 – 4.12
Bendera merah Putih 3. Istirahat, makan dan bermain
 3.12 – 4.12.7 Menyebut kan jumlah benda dengan cara B. Materi
berhitung (30 menit)
pembiasaan 4. Penutup (30 menit)
 SOSEM : 2.8, 2.11 , 2.12  Rukun iman
 2..8.1 Terbiasa tidak bergantung pada orang lain..  Recalling : evaluasi kegiatan dari
 Rukun islam
 2.11 .1 Memperlihatkan diri untuk menyesuai kan dengan situasi. awal sampai akhir
 Asmaul husna
 2.12.1 Bertanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan diri  Bernyanyi
 sholawat
sendiri.  nama-nama surat  Berdo’a sesudah belajar
 SENI: 2.4  Malaikat dan tugasnya  Menyampaikan informasi tentang
 2.4.4 Merawat kerapihan, kebersihan, dan keutuhan benda  SOP Kedatangan kegiatan esok hari
mainan atau milik pribadi nya..  SOP Cuci Tangan  Salam
 SOP Kepulangan
161

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPPH) PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA


Kelompok :B Hari/Tanggal : Rabu, 03 Agustus 2022
Tema/Sub Tema : Negaraku/Lambang Negara Alokasi waktu: 6x 30 menit
Semester/minggu : I / 6

Kompetensi Dasar Materi pembelajaran Alat & bahan/ Langkah-langkah kegiatan Hasil penlaian
Indikator sumber belajar
Alat Hasil
 NAM: 2.13 Sub-sub Tema: 1.Pembukaan (30 menit)
 2.13.2 Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain Lambang Negara Burung  Berbaris : salam, rukun iman, asmaul
 FM : 22 Garuda husna, shalawat, nama-nama surat
 2.2.1 Terbiasa menunjuk kan aktivitas yang bersifat A. Materi kegiatan Vidie  Berdo’a
eksploratif dan menyelidik.  Murojaah hapalan 2. Inti (60 menit)
 KOG : 3.6 – 4.6, 3.9 – 4.9  Mengamati gambar Burung Anak dan guru  Mengamati Bentuk Burung garuda
 3.6 – 4.6.2 Mengenal benda deengan menghubungkan benda Garuda  Distimulus untuk bertanya jumlah
satu dengan yang benda yang lain nya  Menyusun kartu huruf sayap,jumlah ekor
Kertas Lipat
 3.9 – 4. 9.1 Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat GARUDA  Mengumpulkan informasi melalui teman
Lem
teknologi sederhana sesuai fungsi nya secara aman dan  Mendengarkan cerita guru tentang dan guru.
Kartu Gambar
bertanggung jawab. garuda Pancasila  Berhasil melipat bentuk burung
 Melipat bentuk burung  Menyanyi meniru ibu guru diiringi video
 BAHASA : 3.12 – 4.12
 Menempelkan Gambar perisai lagu
 3.12 – 4.12.7 Menyebut kan jumlah benda dengan cara
 Menyanyi Garuda Pancasila 3. Istirahat, makan dan bermain (30
berhitung
B. Materi pembiasaan menit)
 SOSEM : 2.8, 2.11 , 2.12  Rukun iman
 2..8.1 Terbiasa tidak bergantung pada orang lain.. 4. Penutup (30 menit)
 sholawat
 2.11 .2 Memperhatikan kehati-hatian kepada orang yang belum  nama-nama surat  Recalling : evaluasi kegiatan dari awal
dikenal (menumbuhkan kepercayaan kepada orang dewasa sampai akhir
 Malaikat dan tugasnya
yang tepat)  Bernyanyi
 SOP Kedatangan
 2.12.1 Bertanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan diri  SOP Cuci Tangan  Berdo’a sesudah belajar
sendiri.  SOP Kepulangan  Menyampaikan informasi tentang
 SENI: 3.15 – 4.15 kegiatan esok hari
 3.15 – 4.15.3 Menampilkan hasil karya seni baik dalam bentuk  Salam
gambar.
162

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPPH) PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA


Kelompok :B Hari/Tanggal : Jumat, 05 Agustus 2022
Tema/subtema : Negaraku / Presiden dan Wakil Alokasi Waktu: 6 x 30 Menit
Semester/minggu : I /6

Kompetensi Dasar Materi pembelajaran Alat & Langkah-langkah kegiatan Hasil penlaian
Indikator bahan/
Alat Hasil
sumber belaj
 NAM: 2.13 Sub-sub Tema: 1.Pembukaan (30 menit)
 2.13.2 Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain Presiden Jokowi dan  Berbaris : salam, rukun iman, asmaul
 FM : 22 wakilnya husna, shalawat, nama-nama surat
 2.2.1 Terbiasa menunjuk kan aktivitas yang bersifat eksploratif dan A. Materi kegiatan Diktat  Berdo’a
menyelidik.  Murojaah hapalan hafalan 2. Inti (60 menit)
 KOG : 3.6 – 4.6, 3.9 – 4.9  Mengamati gambar Prsiden Anak dan  Mengamati Gambar Presiden
 3.6 – 4.6.2 Mengenal benda deengan menghubungkan benda satu Jokowi dan Wakilnya guru  Distimulus untuk bertanya
dengan yang benda yang lain nya Ma’ruf Amin Kartu  Mengumpulkan informasi tentang
 3.9 – 4. 9.1 Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat teknologi  Menyusun kartu huruf gambar presiden
sederhana sesuai fungsi nya secara aman dan bertanggung jawab. hijaiyah.  Berhasil menyusun kartu huruf
 Membedakan gambar hijaiyah.
 BAHASA : 3.12 – 4.12
Presiden Indonesia dengan  Mencoba membandingkangambar
 3.12 – 4.12.7 Menyebut kan jumlah benda dengan cara berhitung
Preesiden negara lain Presiden
 SOSEM : 2.8, 2.11 , 2.12  Meniru huruf PRESIDEN
 2..8.1 Terbiasa tidak bergantung pada orang lain.. 3. Istirahat, makan dan bermain
B. Materi pembiasaan (30 menit)
 2.11 .2 Memperhatikan kehati-hatian kepada orang yang belum dikenal  Rukun iman
(menumbuhkan kepercayaan kepada orang dewasa yang tepat) 4. Penutup (30 menit)
 Rukun islam
 2.12.1 Bertanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan diri sendiri.  Recalling : evaluasi kegiatan dari awal
 Asmaul husna
 SENI: 3.15 – 4.15 sampai akhir
 sholawat
 3.15 – 4.15.3 Menampilkan hasil karya seni baik dalam bentuk gambar  Bernyanyi
 nama-nama surat
 Malaikat dan tugasnya  Berdo’a sesudah belajar
 SOP Kedatangan  Menyampaikan informasi tentang
 SOP Cuci Tangan kegiatan esok hari
 SOP Kepulangan  Salam
163

Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan dengan 9


Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 11 -15 juli 2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak Anak1 Anak Anak3 Anak Anak5 Anak6
2 4
1).Cinta Tuhan dan segenap MB
cipataannya
a) Praktek sholat MB MB MB MB MB MB
dibimbing ibu guru
b) Bersyukur dengan cara MB MB MB MB MB MB
berdoa sebelum
beraktifitas
c) Memilih gambar yang MB MB MB MB MB MB
mencerminkan anak
menyayagi orang
tuanya
d) Memilih gambar yang MB MB MB MB MB MB
mencerminkan anak
menyayangi tumbuh-
tumbuhan dan hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
a) Menggunakan toilet MB MB MB MB MB MB
dengan mandiri
b) Tidak terlambat datang MB MB MB MB MB MB
ke sekolah
c) Merapikan mainan, MB MB MB MB MB MB
buku-buku dan lain-
lain setelah digunakan.
d) Mengembalikan barang MB MB MB MB MB MB
yang sudah dipinjam
dari teman
164

3).Jujur, Amanah dan Berkata


Bijak
a) Berkata yang MB MB MB MB MB MB
sebenarnya/tidak
berbohong
b) Tidak mengambil MB MB MB MB MB MB
barang milik teman
yang lain tanpa ijin
c) Selalu berkata sopan MB MB MB MB MB MB
d) Menyampaikan titipan MB MB MB MB MB MB
pesan dari ibu guru
kepada orang tuanya
e) Mengingatkan teman MB MB MB MB MB MB
dengan bijak, tidak
menggunakannkata-
kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
a) Mengucapkan salam MB MB MB MB MB MB
kepada ibu guru ketika
datang dan pulang
sekolah
b) Mengucapkan terima MB MB MB MB MB MB
kasih ketika
mendapatkan sesuatu
atau mendapatkan
bantuan
c) Bersikap ramah dan MB MB MB MB MB MB
sopan kepada orang
lain
d) Menolak pemberian MB MB MB MB MB MB
orang lain/teman lain
dengan santun
e) Memperhatikan ketika MB MB MB MB MB MB
165

guru menjelaskan
f) Melihat kearah ibu MB MB MB MB MB MB
guru atau orang tua
ketika ibu guru atau
orang tua mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka menolong
dan kerjasama
a) Berbagi makanan dan MB MB MB MB MB MB
berbagi mainan dengan
teman
b) Meminjamkan alat tulis MB MB MB MB MB MB
kepada teman yang
membutuhkan
c) Menjenguk teman yang MB MB MB MB MB MB
sedang sakit
d) Menghibur teman yang MB MB MB MB MB MB
sedang sedih
e) Bekerjasama MB MB MB MB MB MB
merapikan mainan
6).Percaya diri, kreatif dan
pantang menyerah
a) Percaya diri saat tampil MB MB MB MB MB MB
di depan kelas
b) Berani memimpin doa MB MB MB MB MB MB
di kelas
c) Mampu meyusun MB MB MB MB MB MB
banyak bentuk dari
balok
d) Terus mencoba ketika MB MB MB MB MB MB
gagal berjalan di papan
titian
e) Percaya diri, MB MB MB MB MB MB
menyelesaikan tugas
dengan mandiri,tidak
166

dibantu guru
7).Pemimpin yang baik dan adil
a) Mengatur diri sendiri MB MB MB MB MB MB
dan mengatur teman-
teman dengan baik,
misalnya bergiliran
dalam bermain
b) Menunggu dalam MB MB MB MB MB MB
antrian
c) Melindungi teman yang MB MB MB MB MB MB
lebih lemah
d) Menghormati hak MB MB MB MB MB MB
orang lain
e) Membela teman yang MB MB MB MB MB MB
benar
8).Baik dan rendah hati
a) Bersikap baik hati, MB MB MB MB MB MB
misalnya bertepuk
tangan ketika teman
tampil
b) Senang berkenalan MB MB MB MB MB MB
dengan teman baru
c) Berbagi dengan teman MB MB MB MB MB MB
d) Menyayangi hewan MB MB MB MB MB MB
e) Menyayangi ibu guru MB MB MB MB MB MB
dan teman
9).Toleran, cinta damai, dan
bersatu
a) Berteman dengan siapa MB MB MB MB MB MB
saja, tidak pilih-pilih
b) Memaklumi kekurangan MB MB MB MB MB MB
orang lain
c) Tidak mentertawakan MB MB MB MB MB MB
orang yang terjatuh
d) Tidak mengejek teman MB MB MB MB MB MB
167

lain
e) Bersabar saat menunggu MB MB MB MB MB MB
( menunggu dijemput
orang tua)
f) Tidak memaksakan MB MB MB MB MB MB
kehendak, misalnya
memaksakan suatu
permainan yang teman
yang lain tidak suka

Purwakarta 15 Juli 2022


Mengetahui

JULI NURZILI,S.Pd
168

Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan dengan 9


Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 18-22 juli 2022
Nama guru : Bu Mardiani
9 pilar karakter/ Nama Anak7 Anak Anak9 Anak10 Anak11 Anak12
Anak 8
1).Cinta Tuhan dan segenap
cipataannya
5) Praktek sholat MB MB MB MB MB MB
dibimbing ibu guru
6) Bersyukur dengan MB MB MB MB MB MB
cara berdoa
sebelum beraktifitas
7) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
8) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang mencerminkan
anak menyayangi
tumbuh-tumbuhan
dan hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
5) Menggunakan toilet MB MB MB MB MB MB
dengan mandiri
6) Tidak terlambat MB MB MB MB MB MB
datang ke sekolah
7) Merapikan mainan, MB MB MB MB MB MB
buku-buku dan lain-
lain setelah
digunakan.
8) Mengembalikan MB MB MB MB MB MB
barang yang sudah
169

dipinjam dari teman


3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
6) Berkata yang MB MB MB MB MB MB
sebenarnya/tidak
berbohong
7) Tidak mengambil MB MB MB MB MB MB
barang milik teman
yang lain tanpa ijin
8) Selalu berkata MB MB MB MB MB MB
sopan
9) Menyampaikan MB MB MB MB MB MB
titipan pesan dari
ibu guru kepada
orang tuanya
10) Mengingatkan MB MB MB MB MB MB
teman dengan bijak,
tidak
menggunakannkata-
kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
7) Mengucapkan MB MB MB MB MB MB
salam kepada ibu
guru ketika datang
dan pulang sekolah
8) Mengucapkan MB MB MB MB BM MB
terima kasih ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
9) Bersikap ramah dan MB MB MB MB MB MB
sopan kepada orang
170

lain
10) Menolak pemberian MB MB MB MB MB MB
orang lain/teman
lain dengan santun
11) Memperhatikan MB MB MB MB MB MB
ketika guru
menjelaskan
12) Melihat kearah ibu MB MB MB MB MB MB
guru atau orang tua
ketika ibu guru atau
orang tua mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan kerjasama
6) Berbagi makanan MB MB MB MB MB MB
dan berbagi mainan
dengan teman
7) Meminjamkan alat MB MB MB MB MB MB
tulis kepada teman
yang membutuhkan
8) Menjenguk teman MB MB MB MB MB MB
yang sedang sakit
9) Menghibur teman MB MB MB MB MB MB
yang sedang sedih
10) Bekerjasama MB MB MB MB MB MB
merapikan mainan
6).Percaya diri, kreatif dan
pantang menyerah
7) Percaya diri saat MB MB MB MB MB MB
tampil di depan
kelas
8) Berani memimpin MB MB MB MB MB MB
doa di kelas
9) Mampu meyusun MB MB MB MB MB MB
banyak bentuk dari
balok
10) Menyelesaikan
tugas sampai tuntas
11) Terus mencoba MB MB MB MB MB MB
ketika gagal
berjalan di papan
171

titian
12) Percaya diri, MB MB MB MB MB MB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik dan
adil
6) Mengatur diri MB MB MB MB MB MB
sendiri dan
mengatur teman-
teman dengan baik,
misalnya bergiliran
dalam bermain
7) Menunggu dalam MB MB MB MB MB MB
antrian
8) Melindungi teman MB MB MB MB MB MB
yang lebih lemah
9) Menghormati hak MB MB MB MB MB MB
orang lain
10) Membela teman MB MB MB MB MB MB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
6) Bersikap baik hati, MB MB MB MB MB MB
misalnya bertepuk
tangan ketika teman
tampil
7) Senang berkenalan MB MB MB MB MB MB
dengan teman baru
8) Berbagi dengan MB MB MB MB MB MB
teman
9) Menyayangi hewan MB MB MB MB MB MB
10) Menyayangi ibu MB MB MB MB MB MB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai, dan
bersatu
7) Berteman dengan MB MB MB MB MB MB
siapa saja, tidak
pilih-pilih
8) Memaklumi MB MB MB MB MB MB
kekurangan orang
lain
9) Tidak MB MB MB MB MB MB
mentertawakan
orang yang terjatuh
10) Tidak mengejek MB MB MB MB MB MB
teman lain
11) Bersabar saat MB MB MB MB MB MB
menunggu
( menunggu
dijemput orang tua)
12) Tidak memaksakan MB MB MB MB MB MB
172

kehendak, misalnya
memaksakan suatu
permainan yang
teman yang lain
tidak suka

Purwakarta 23Juli 2022


Mengetahui

JULI NURZILI,S.Pd
173

Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan dengan 9


Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 25-29 juli2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1
Anak 3 4 5 6 7 8
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
a) Praktek sholat MB MB MB MB MB MB
dibimbing ibu
guru
b) Bersyukur MB MB MB MB MB MB
dengan cara
berdoa sebelum
beraktifitas
c) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
d) Memilih gambar MB MB MB MB MB MB
yang
mencerminkan
anak
menyayangi
tumbuh-
tumbuhan dan
hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
a) Menggunakan MB MB MB MB MB MB
toilet dengan
174

mandiri
b) Tidak terlambat MB MB MB MB MB MB
datang ke
sekolah
c) Merapikan MB MB MB MB MB MB
mainan, buku-
buku dan lain-
lain setelah
digunakan.
d) Mengembalikan MB MB MB MB MB MB
barang yang
sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
a) Berkata yang MB MB MB MB MB MB
sebenarnya/tidak
berbohong
b) Tidak MB MB MB MB MB MB
mengambil
barang milik
teman yang lain
tanpa ijin
c) Selalu berkata MB MB MB MB MB MB
sopan
d) Menyampaikan MB MB MB MB MB MB
titipan pesan
dari ibu guru
kepada orang
tuanya
e) Mengingatkan MB MB MB MB MB MB
teman dengan
175

bijak, tidak
menggunakannk
ata-kata yang
bisa menyakiti
teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
a) Mengucapkan MB MB MB MB MB MB
salam kepada
ibu guru ketika
datang dan
pulang sekolah
b) Mengucapkan MB MB MB MB MB MB
terima kasih
ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
c) Bersikap ramah MB MB MB MB MB MB
dan sopan
kepada orang
lain
d) Menolak MB MB MB MB MB MB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
e) Memperhatikan MB MB MB MB MB MB
ketika guru
menjelaskan
f) Melihat kearah MB MB MB MB MB MB
ibu guru atau
176

orang tua ketika


ibu guru atau
orang tua
mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan
kerjasama
a) Berbagi MB MB MB MB MB MB
makanan dan
berbagi mainan
dengan teman
b) Meminjamkan MB MB MB MB MB MB
alat tulis kepada
teman yang
membutuhkan
c) Menjenguk MB MB MB MB MB MB
teman yang
sedang sakit
d) Menghibur MB MB MB MB MB MB
teman yang
sedang sedih
e) Bekerjasama MB MB MB MB MB MB
merapikan
mainan
6).Percaya diri, kreatif
dan pantang menyerah
a) Percaya diri saat MB MB MB MB MB MB
tampil di depan
kelas
b) Berani MB MB MB MB MB MB
memimpin doa
177

di kelas
c) Mampu MB MB MB MB MB MB
meyusun banyak
bentuk dari
balok
d) Menyelesaikan
tugas sampai
tuntas
e) Terus mencoba MB MB MB MB MB MB
ketika gagal
berjalan di
papan titian
f) Percaya diri, MB MB MB MB MB MB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik
dan adil
a) Mengatur diri MB MB MB MB MB MB
sendiri dan
mengatur
teman-teman
dengan baik,
misalnya
bergiliran dalam
bermain
b) Menunggu MB MB MB MB MB MB
dalam antrian
c) Melindungi MB MB MB MB MB MB
teman yang
lebih lemah
178

d) Menghormati MB MB MB MB MB MB
hak orang lain
e) Membela teman MB MB MB MB MB MB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
a) Bersikap baik MB MB MB MB MB MB
hati, misalnya
bertepuk tangan
ketika teman
tampil
b) Senang MB MB MB MB MB MB
berkenalan
dengan teman
baru
c) Berbagi dengan MB MB MB MB MB MB
teman
d) Menyayangi MB MB MB MB MB MB
hewan
e) Menyayangi ibu MB MB MB MB MB MB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai,
dan bersatu
a) Berteman MB MB MB MB MB MB
dengan siapa
saja, tidak pilih-
pilih
b) Memaklumi MB MB MB MB MB MB
kekurangan
orang lain
c) Tidak MB MB MB MB MB MB
mentertawakan
orang yang
179

terjatuh
d) Tidak mengejek MB MB MB MB MB MB
teman lain
e) Bersabar saat MB MB MB MB MB MB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
f) Tidak MB MB MB MB MB MB
memaksakan
kehendak,
misalnya
memaksakan
suatu permainan
yang teman
yang lain tidak
suka

Purwakarta 29 Juli 2022


Mengetahui

JULI NURZILI,S.Pd
180

Evaluasi Penilaian Penerapan Pancasila yang berhubungan dengan 9 pilar


karakter
Hari/Tanggal : 01-02 Agustus 2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak Anak Anak Anak Anak Anak
Anak 1 2 3 4 5 6
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
a) Praktek sholat BSB BSB BSB BSH BSB BSB
dibimbing ibu guru
b) 2)Bersyukur BSB BSB BSB BSH BSB BSB
dengan cara berdoa
sebelum
beraktifitas
c) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
d) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak menyayangi
tumbuh-tumbuhan
dan hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
a) Menggunakan BSB BSB BSB BSH BSB BSB
toilet dengan
mandiri
b) Tidak terlambat BSB BSB BSB BSH BSB BSB
datang ke sekolah
181

c) Merapikan mainan, BSB BSB BSB BSH BSB BSB


buku-buku dan
lain-lain setelah
digunakan.
d) Mengembalikan BSB BSB BSB BSH BSB BSB
barang yang sudah
dipinjam dari
teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
a) Berkata yang BSB BSB BSB BSB BSB BSB
sebenarnya/tidak
berbohong
b) Tidak mengambil BSB BSB BSB BSB BSB BSB
barang milik teman
yang lain tanpa ijin
c) Selalu berkata BSB BSB BSB BSB BSB BSB
sopan
d) Menyampaikan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
titipan pesan dari
ibu guru kepada
orang tuanya
e) Mengingatkan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
teman dengan
bijak, tidak
menggunakannkata
-kata yang bisa
menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
a) Mengucapkan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
salam kepada ibu
182

guru ketika datang


dan pulang sekolah
b) Mengucapkan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
terima kasih ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
c) Bersikap ramah BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan sopan kepada
orang lain
d) Menolak BSB BSB BSB BSB BSB BSB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
e) Memperhatikan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
ketika guru
menjelaskan
f) Melihat kearah ibu BSB BSB BSB BSB BSB BSB
guru atau orang tua
ketika ibu guru
atau orang tua
mengajak berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan kerjasama
a) Berbagi makanan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan berbagi
mainan dengan
teman
b) Meminjamkan alat BSB BSB BSB BSB BSB BSB
tulis kepada teman
yang
183

membutuhkan
c) Menjenguk teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang sedang sakit
d) Menghibur teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang sedang sedih
e) Bekerjasama BSB BSB BSB BSB BSB BSB
merapikan mainan
6).Percaya diri, kreatif dan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
pantang menyerah
a) Percaya diri saat BSB BSB BSB BSB BSB BSB
tampil di depan
kelas
b) Berani memimpin BSB BSB BSB BSB BSB BSB
doa di kelas
c) Mampu meyusun BSB BSB BSB BSB BSB BSB
banyak bentuk dari
balok
d) Terus mencoba BSB BSB BSB BSB BSB BSB
ketika gagal
berjalan di papan
titian
e) Percaya diri, BSB BSB BSB BSB BSB BSB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan adil
a) Mengatur diri BSB BSB BSB BSB BSB BSB
sendiri dan
mengatur teman-
teman dengan baik,
184

misalnya bergiliran
dalam bermain
b) Menunggu dalam BSB BSB BSB BSB BSB BSB
antrian
c) Melindungi teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang lebih lemah
d) Menghormati hak BSB BSB BSB BSB BSB BSB
orang lain
e) Membela teman BSB BSB BSB BSB BSB BSB
yang benar
8).Baik dan rendah hati BSB BSB BSB BSB BSB BSB
a) Bersikap baik hati, BSB BSB BSB BSB BSB BSB
misalnya bertepuk
tangan ketika
teman tampil
b) Senang berkenalan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dengan teman baru
c) Berbagi dengan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
teman
d) Menyayangi hewan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
e) Menyayangi ibu BSB BSB BSB BSB BSB BSB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai, BSB BSB BSB BSB BSB BSB
dan bersatu
a) Berteman dengan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
siapa saja, tidak
pilih-pilih
b) Memaklumi BSB BSB BSB BSB BSB BSB
kekurangan orang
lain
c) Tidak BSB BSB BSB BSB BSB BSB
mentertawakan
185

orang yang terjatuh


d) Tidak mengejek BSB BSB BSB BSB BSB BSB
teman lain
e) Bersabar saat BSB BSB BSB BSB BSB BSB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
f) Tidak memaksakan BSB BSB BSB BSB BSB BSB
kehendak,
misalnya
memaksakan suatu
permainan yang
teman yang lain
tidak suka

Purwakarta 02 Agustus 2022


Mengetahui

JULI NURZILI,S.Pd
186

Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan dengan 9


Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 03 Agustus 2022
Nama guru : Bu Mardiani
9 pilar karakter/ Nama Anak Anak Anak Anak1 Anak1 Anak1
Anak 7 8 9 0 1 2
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
a) Praktek sholat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dibimbing ibu
guru
b) Bersyukur BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dengan cara
berdoa sebelum
beraktifitas
c) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
d) Memilih gambar BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang
mencerminkan
anak menyayangi
tumbuh-
tumbuhan dan
hewan
2) Mandiri, disiplin dan BSH
tanggung jawab
a) Menggunakan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
toilet dengan
187

mandiri
b) Tidak terlambat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
datang ke sekolah
c) Merapikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
mainan, buku-
buku dan lain-lain
setelah
digunakan.
d) Mengembalikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
barang yang
sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan BSH
Berkata Bijak
a) Berkata yang BSB BSB BSB BSH BSH BSB
sebenarnya/tidak
berbohong
b) Tidak mengambil BSB BSB BSB BSH BSH BSB
barang milik
teman yang lain
tanpa ijin
c) Selalu berkata BSB BSB BSB BSH BSH BSB
sopan
d) Menyampaikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
titipan pesan dari
ibu guru kepada
orang tuanya
e) Mengingatkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman dengan
bijak, tidak
menggunakannka
ta-kata yang bisa
188

menyakiti teman
4).Hormat, Santun dan BSH
Pendengar yang baik
a) Mengucapkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
salam kepada ibu
guru ketika
datang dan
pulang sekolah
b) Mengucapkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
terima kasih
ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
c) Bersikap ramah BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dan sopan kepada
orang lain
d) Menolak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
e) Memperhatikan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
ketika guru
menjelaskan
f) Melihat kearah BSB BSB BSB BSH BSH BSB
ibu guru atau
orang tua ketika
ibu guru atau
orang tua
mengajak
berbicara
189

5).Dermawan, suka
menolong dan kerjasama
a) Berbagi makanan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
dan berbagi
mainan dengan
teman
b) Meminjamkan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
alat tulis kepada
teman yang
membutuhkan
c) Menjenguk teman BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang sedang sakit
d) Menghibur teman BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang sedang
sedih
e) Bekerjasama BSB BSB BSB BSH BSH BSB
merapikan
mainan
6).Percaya diri, kreatif
dan pantang menyerah
a) Percaya diri saat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
tampil di depan
kelas
b) Berani memimpin BSB BSB BSB BSH BSH BSB
doa di kelas
c) Mampu meyusun BSB BSB BSB BSH BSH BSB
banyak bentuk
dari balok
d) Menyelesaikan
tugas sampai
tuntas
e) Terus mencoba BSB BSB BSB BSH BSH BSB
190

ketika gagal
berjalan di papan
titian
f) Percaya diri, BSB BSB BSB BSH BSH BSB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik
dan adil
a) Mengatur diri BSB BSB BSB BSH BSH BSB
sendiri dan
mengatur teman-
teman dengan
baik, misalnya
bergiliran dalam
bermain
b) Menunggu dalam BSB BSB BSB BSH BSH BSB
antrian
c) Melindungi BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman yang lebih
lemah
d) Menghormati hak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
orang lain
e) Membela teman BSB BSB BSB BSH BSH BSB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
a) Bersikap baik BSB BSB BSB BSH BSH BSB
hati, misalnya
bertepuk tangan
ketika teman
tampil
191

b) Senang BSB BSB BSB BSH BSH BSB


berkenalan
dengan teman
baru
c) Berbagi dengan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman
d) Menyayangi BSB BSB BSB BSH BSH BSB
hewan
e) Menyayangi ibu BSB BSB BSB BSH BSH BSB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai,
dan bersatu
a) Berteman dengan BSB BSB BSB BSH BSH BSB
siapa saja, tidak
pilih-pilih
b) Memaklumi BSB BSB BSB BSH BSH BSB
kekurangan orang
lain
c) Tidak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
mentertawakan
orang yang
terjatuh
d) Tidak mengejek BSB BSB BSB BSH BSH BSB
teman lain
e) Bersabar saat BSB BSB BSB BSH BSH BSB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
f) Tidak BSB BSB BSB BSH BSH BSB
memaksakan
kehendak,
192

misalnya
memaksakan
suatu permainan
yang teman yang
lain tidak suka

Purwakarta 03 Agustus 2022


Mengetahui

JULI NURZILI,S.Pd
193

Evaluasi Penilaian Penerapan Nilai- Nilai Pancasila yang berhubungan dengan 9


Pilar Karakter
Hari/Tanggal : 04-05 Agustus 2022
Nama guru : Bu Yuni
9 pilar karakter/ Nama Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1 Anak1
Anak 3 4 5 6 7 8
1).Cinta Tuhan dan
segenap cipataannya
a) Praktek sholat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dibimbing ibu
guru
b) Bersyukur BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dengan cara
berdoa sebelum
beraktifitas
c) Memilih gambar BSB BSB BSH BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak menyayagi
orang tuanya
d) Memilih gambar BSB BSB BSH BSH BSB BSB
yang
mencerminkan
anak
menyayangi
tumbuh-
tumbuhan dan
hewan
2) Mandiri, disiplin dan
tanggung jawab
a) Menggunakan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
toilet dengan
194

mandiri
b) Tidak terlambat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
datang ke
sekolah
c) Merapikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
mainan, buku-
buku dan lain-
lain setelah
digunakan.
d) Mengembalikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
barang yang
sudah dipinjam
dari teman
3).Jujur, Amanah dan
Berkata Bijak
a) Berkata yang BSB BSB BSH BSH BSB BSB
sebenarnya/tidak
berbohong
b) Tidak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
mengambil
barang milik
teman yang lain
tanpa ijin
c) Selalu berkata BSB BSB BSH BSH BSB BSB
sopan
d) Menyampaikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
titipan pesan
dari ibu guru
kepada orang
tuanya
e) Mengingatkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman dengan
195

bijak, tidak
menggunakannk
ata-kata yang
bisa menyakiti
teman
4).Hormat, Santun dan
Pendengar yang baik
a) Mengucapkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
salam kepada
ibu guru ketika
datang dan
pulang sekolah
b) Mengucapkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
terima kasih
ketika
mendapatkan
sesuatu atau
mendapatkan
bantuan
c) Bersikap ramah BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dan sopan
kepada orang
lain
d) Menolak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
pemberian orang
lain/teman lain
dengan santun
e) Memperhatikan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
ketika guru
menjelaskan
f) Melihat kearah BSB BSB BSH BSH BSB BSB
ibu guru atau
196

orang tua ketika


ibu guru atau
orang tua
mengajak
berbicara
5).Dermawan, suka
menolong dan
kerjasama
a) Berbagi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
makanan dan
berbagi mainan
dengan teman
b) Meminjamkan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
alat tulis kepada
teman yang
membutuhkan
c) Menjenguk BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman yang
sedang sakit
d) Menghibur BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman yang
sedang sedih
e) Bekerjasama BSB BSB BSH BSH BSB BSB
merapikan
mainan
6).Percaya diri, kreatif
dan pantang menyerah
a) Percaya diri saat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
tampil di depan
kelas
b) Berani BSB BSB BSH BSH BSB BSB
memimpin doa
197

di kelas
c) Mampu BSB BSB BSH BSH BSB BSB
meyusun banyak
bentuk dari
balok
d) Menyelesaikan
tugas sampai
tuntas
e) Terus mencoba BSB BSB BSH BSH BSB BSB
ketika gagal
berjalan di
papan titian
f) Percaya diri, BSB BSB BSH BSH BSB BSB
menyelesaikan
tugas dengan
mandiri,tidak
dibantu guru
7).Pemimpin yang baik
dan adil
a) Mengatur diri BSB BSB BSH BSH BSB BSB
sendiri dan
mengatur
teman-teman
dengan baik,
misalnya
bergiliran dalam
bermain
b) Menunggu BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dalam antrian
c) Melindungi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman yang
lebih lemah
198

d) Menghormati BSB BSB BSH BSH BSB BSB


hak orang lain
e) Membela teman BSB BSB BSH BSH BSB BSB
yang benar
8).Baik dan rendah hati
a) Bersikap baik BSB BSB BSH BSH BSB BSB
hati, misalnya
bertepuk tangan
ketika teman
tampil
b) Senang BSB BSB BSH BSH BSB BSB
berkenalan
dengan teman
baru
c) Berbagi dengan BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman
d) Menyayangi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
hewan
e) Menyayangi ibu BSB BSB BSH BSH BSB BSB
guru dan teman
9).Toleran, cinta damai,
dan bersatu
a) Berteman BSB BSB BSH BSH BSB BSB
dengan siapa
saja, tidak pilih-
pilih
b) Memaklumi BSB BSB BSH BSH BSB BSB
kekurangan
orang lain
c) Tidak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
mentertawakan
orang yang
199

terjatuh
d) Tidak mengejek BSB BSB BSH BSH BSB BSB
teman lain
e) Bersabar saat BSB BSB BSH BSH BSB BSB
menunggu
( menunggu
dijemput orang
tua)
f) Tidak BSB BSB BSH BSH BSB BSB
memaksakan
kehendak,
misalnya
memaksakan
suatu permainan
yang teman
yang lain tidak
suka

Purwakarta 05 Agustus 2022


Mengetahui

JULI NURZILI,S.Pd
200

FOTO-FOTO KEGIATAN
Paud Qur’an tampak depan

IBU JULI NURZILI,S.Pd.


KEPALA SEKOLAH PAUD QURAN

IBU KEPALA SEKOLAH DAN PENULIS


201

IBU GURU MARDIANI

IBU MARDIANI DAN PENULIS


202

IBU GURU YUNI

IBU YUNI DAN PENULIS


203

KEGIATAN ANAK YANG SESUAI DENGAN SILA KE 1, KETUHANAN YANG


MAHA ESA DAN SESUAI DENGAN PILAR KE1, CINTA TUHAN DAN SEGENAP
CIPTAANNYA.

SHOLAT DHUHA BERSAMA DI MASJID AL-HUDA

BELAJAR BERWUDHU

MENGENAL TEMPAT IBADAH LEWAT MEWARNAI MASJID


204

KEGIATAN ANAK YANG SESUAI DENGAN SILA KE 2, KEMANUSIAAN YANG


ADIL DAN BERADAP DAN SESUAI DENGAN PILAR KE 3, JUJUR AMANAH DAN
BERKATA BIJAK, PILAR KE 4, HORMAT, SANTUN DAN PENDENGAR YANG
BAIK, PILAR 8, BAIK DAN RENDAH HATI

SIKAP SANTUN, SALIM KETIKA DATANG KE SEKOLAH DAN MAU PULANG


SEKOLAH

SESUAI DENGAN SILA KE 2 DAN PILAR KE 4 HORMAT, SANTUN, PENDENGAR


YANG BAIK (MENDENGARKAN ARAHAN DARI BU GURU)
205

MEMINTA MAAF (JUJUR & BERKATA BIJAK PILAR 3)

BERHASIL MEMINTA MAAF (BERKATA BIJAK PILAR KE3)

SESUAI DENGAN PENGAMALAN SILA KE2 DAN SESUAI DENGAN PILAR KE 8,


BAIK DAN RENDAH HATI ( ANAK BAIK YANG SAYANG TEMAN)
206

KEGIATAN ANAK YANG SESUAI DENGAN SILA KE 3, PERSATUAN


INDONESIADAN SESUAI DENGAN PILAR KE 5 DERMAWAN, SUKA MENOLONG
DAN KERJASAMA, JUGA SESUAI PILAR 9 TOLERAN CINTA DAMAI DAN
BERSATU

KONSEP PERSATUAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ADALAH BERMAIN

DENGAN TEMAN YANG BERBEDA SUKU, DARI JAWA, SUNDA DAN BATAK,
MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA, NISCAYA TIDAK ADA PERBEDAAN

SESUAI DENGAN SILA KE 2 DAN SILA KE 3, DAN PILAR KE5 DERMAWAN,


SUKA MENOLONG DAN KERJASAMA
207

SILA KE 3, BERTEMAN DENGAN SIAPA SAJA TIDAK PILIH-PILIH,

PILAR 5, DERMAWAN, SUKA MENOLONG DAN KERJASAMA


208

SESUAI DENGAN SILA KE3 UPACARA BENDERA HARI SENIN (MENGEMBANGKAN


RASA CINTA PADA TANAH AIR DAN BANGSA,BUTIR KE 3)

MENGENAL PANCASILA, DENGAN CARA MENGGUNTING DAN MENEMPEL


LAMBANG SILA-SILA DARI PANCASILA TERSEBUT.(PENGAMALAN SILA KE 3 DAN
PILAR KE 6 PERCAYA DIRI KREATIF DAN PANTANG MENYERAH
209

SESUAI DENGAN SILA 3 DAN PILAR KE 9 : TOLERAN CINTA DAMAI DAN


BERSATU

SILA 3 DAN PILAR 5, DERMAWAN, SUKA MENOLONG KERJASAMA (BERMAIN


BERSAMA)

SESUAI SILA 3 BUTIR 3 MENGEMBANGKAN RASA CINTA TANAH AIR DAN BANGSA
DAN PILAR KE6, PERCAYA DIRI, KREATIF, PANTANG MENYERAH
210

SESUAI DENGAN SILA 3 BUTIR 3 MENGEMBANGKAN RASA CINTA TANAH AIR DAN
BANGSA DAN PILAR KE6, PERCAYA DIRI, KREATIF, PANTANG MENYERAH
211

KEGIATAN ANAK YANG SESUAI DENGAN SILA KE 4, KERAKYATAN YANG


DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN DAN SESUAI DENGAN PILAR KE 2 MANDIRI, DISIPLIN
TANGGUNG JAWAB

AQILA BELUM MANDIRI, MASUK SEKOLAH INGIN DITUNGGU OLEH ORANG


TUANYA, MENANGIS KETIKA DITINGGAL.

(MINGGU BERIKUTNYA, AQILA SUDAH MAU MANDIRI, KETIKA IBUNYA PAMIT


PULANG, SAY GOODBYE DENGAN BERSALAMAN) AQILA BERTANGGUNG JAWAB
ATAS JANJINYA BAHWA SEKOLAH TIDAK BOLEH DITUNGGU
212

SESUAI SILA 4, BERMUSYAWARAH MENENTUKAN PERMAINAN

PILAR KE 7, PEMIMPIN YANG BAIK DAN ADIL, SESUAI SILA KE

SESUAI SILA5, DALAM IMPLEMENTASINYA SESUAI DENGAN BUTIR


PANCASILA BUTIR KE9, SUKA BEKERJA KERAS SESUAI DENGAN PILAR KE6;
PERCAYA DIRI, KREATIF, PANTANG MENYERAH

PERCAYA DIRI TAMPIL DI DEPAN KELAS


213

KREATIF, MENGECAT GELAS.

PANTANG MENYERAH (MEMCOBA YANG TERBAIK UNTUK MAMPU


MELOMPAT)

PILAR KE 6 PERCAYA DIRI, KREATIF, PANTANG MENYERAH


214

Nomor : 3160/A.5/J.I/STAI/VIII/2022
Lampiran :-
Perihal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.
Bapak/ Ibu Kepala Sekolah
PAUD Qur`an Al-Huda Purwakarta
Di-
Tempat

Bismillahirrahmaanirrahiem,
Teriring salam dan do’a semoga segala aktivitas kita
senantiasa mendapat ridha Allah SWT. Amien.

Salah satu syarat dalam penyusunan skripsi perlu


dilakukan penelitian lapangan. Sehubungan dengan hal
ini, maka kami menyampaikan permohonan kepada
Bapak/Ibu untuk memberikan izin penelitian di tempat
yang Bapak/Ibu pimpin kepada mahasiswa kami :

Nama : Erna Prastyaningtyas


NIM : 0106.1801.006
Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
Judul Skripsi : “Evaluasi Penerapan Nilai-nilai Pancasila di PAUD
Qur`an Al-Huda Purwakarta”
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas
perhatiannya kami haturkan terima kasih.
Purwakarta, 19 Agustus 2022 Ketua STAI,

Dr. Imam Tabroni, M.Pd.I.


NIDN. 2112078501
Tembusan :
1. Arsip
215

PAUD ALQURAN AL-HUDA MARACANG


Perum Graha Marina Blok.A 7 No.10 Rt.28/08 Kec. Babakancikao Desa. Maracang
Kabupaten Purwakarta

SURAT KETERANGAN
NOMOR : 09/PAUDQU/VI/2022

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah PAUD QUR’AN


AL-HUDA Desa Maracang, Kecamatan Babakan Cikao,Kabupaten
Purwakarta, menerangkan bahwa sesungguhnya saudara :

Nama : Erna Prastyaningytas

NIM : 0106.1801.006

Perguruan Tinggi : STAI DR. KH.EZ. muttaqien Purwakarta

Prodi : Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas : Tarbiyah

Mahasiswa tersebut benar-benar telah melakukan kegiatan penelitian di


PAUD QUR’AN AL-HUDA PURWAKARTA tanggal 20 Juni 2022
sampai 05 Agustus 2022. Dengan Judul Penelitian : “Evaluasi
PenerapannNilai-nilai Pancasila di PAUD QUR’AN AL-HUDA
PURWAKARTA”

Dengan Surat keterangan ini, Kami buat dengan sebenarnya, agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Purwakarta, 05 Agustus 2022

Kepala Sekolah PAUD QU

JULI NURZILI,S.Pd.
216
217
218
219
220
221

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Erna Prastyaningtyas


Lengkap
2 NIM : 0106.1801.006
3 TTL : Rembang, 19 Pebruari
222

1972
4 Alamat : Perum Graha Marina 1
Blok A7.no.08 Desa
Maracang, Kecamatan
Babakan Cikao, Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat,
Kode Pos 41151
5 Nama Ibu : Rusmiati
6 Nama Ayah : Akrom
7 Nama Suami : Tjahjono,ST
8 Nama anak : Allam Dzulkarnain, M
Irsyad, Nabila Husna

B. Riwayat Pendidikan
1. SD, tahun lulus : SDN Pacar Rembang, Jawa Tengah, 1995
2. SMPN, tahun lulus : SMPN 1 Rembang, Jawa Tengah, 1989
3. SMAN, tahun lulus : SMAN 2 Rembang, Jawa Tengah,1991
4. PTN/PTS, tahun lulus : STAI DR.KH.EZ Muttaqien Purwakarta,2022

C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Himpaudi tingkat Kecamatan Purwakarta 2018-2021
2. Ketua Posyandu RW 08 Desa Maracang Kecamatan Babakan Cikao 2015-2020

Purwakarta, 22 Agustus 2022

Erna Prastyaningtyas

Anda mungkin juga menyukai