Anda di halaman 1dari 1

DKI akut timbul beberapa saat setelah adanya paparan iritan.

Kulit akan menunjukkan gejala eritma, edema, bula dan


nekrosis, serta adanya keluhan stinging, rasa terbakar,
atau[un sensasi rasa sakit. Lesi berbatas tajam, DKI Kronik
Dermatitis Kontak Iritan (DKI) timbul akibat daripaparan yang berulang-ulang, baik oleh air,
sabun, ataupun deterjen. Sedikit eritema dengan skuama
harus merupakan gejala awal.Gejala akan berkembang
menjadi skuama, fisura, pecah-pecah, ataupun pendarahan
fisura dikarenakan robeknya dermis
MANIFESTASI KLINIS
ETIOLOGI
Penderita DKA umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung kepada keparahanya dermatitis dan lokalisasinya.
Pada yang akut dimulai dengan bercak eritematosa yang
Dermatitis Kontak Alergik (DKA) berbatas agak jelas, kemudian diikuti edema, dan
Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
papulovesikel. Vesikel dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi (Basah). Pada yang kronik terlihat kering, berkuama,
papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas
Sabun dan deterjen, pestisida,
debu, kotoran, keringat,
desinfektan, petroleum,pupuk
buatan, dan tanaman dan
sejenisnya

Dermatitis Kontak Alergik (DKA)

Bahan-bahan yang terbuat dari


karet(sarung tangan,sepatu bot),
potassium dichromate(alat-alat
pertanian), preservatives(pada
pupuk buatan), pestisida,
antimikrobial, cow dander, serbuk
gandum, tepung terigu, dan storage
myte, molds.
PENATALAKSANAAN

Pengobatan DKAK akut bertujuan untuk membatasi tidak bisa


bekerja dalam waktu yang lama, sedangkan pengobatan DKAK
Kronik bertujuan untuk mengembalikan produktivitas
penderita dalam pekerjaanya. DKAK akut dapat dikompres
dingin dengan larutan Burow(Alumunium, acetate dalam air),
salin, ataupun air yang dapat mengurangi vesikulasi akibat
DKAK akut dan mengurangi inflamasi. DKAK baik akut
maupun kronik perlu diobati dengan pengobatan standar
untuk dermatitis
1. Hidrasi
DEFINISI 2. Identifikasi dan penghindaran
3. Steroid topikal
4. Steroid oral
5. Antihistamin Oral
6. Radiasi UV
Peradangan kulit (Epidermis Dermatitis kontak
Dan Dermis) sebagai respon akibat kerja adalah
terhadap pengaruh faktor dermatitis yang
eksogen dan endogen, timbul akibat kontak EVALUASI
menimbulkan kelainan klinis dengan bahan pada
berupa efloresensi polimorfik lingkungan
(Eritma, edema, papul, pekerjaan dan tidak
vesikel, skuama, likensifikasi) akan terjadi jika
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan.
dan keluhan gatal. Dermatitis penderita tidak
Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus
cenderung menjadi residif dan melakukan
dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan
kronik pekerjaan tersebut.
lainya. Dalam hal ini perlu dilakukan pengetahuan tentang
kesehatan, patofisiologi dan statregi evaluasi. Tujuan evaluasi
adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melangkah
pengkajian ulang.

ALAT PELINDUNG DIRI

PENGKAJIAN
Alat pelindung diri merupakan peralatan keselamatan yang
harus digunakan pekerja apabila berada ditempat kerja

Anamnesis dilakukan mencakup riwayat kontak dengan Pemeriksaan fisik sangat penting dalam mendiagnosis DKAK. Uji tempel sangat diperlukan dalam mendiagnosis DKAK, Intevestigasi ke tempat bekerja penderita dapat dilakukan
alergen atau iritan setiap harinya di tempat kerja dan di Pemeriksaan ini terkonsentrasi pada lokalisas, dermarkasi, dan khususnya dermatitis pada tangan. Uji ini fokus pada jenis untuk mendiagnosisi DKAK. Intevestigasi pemeriksaan 1. Pakaian pelindung
rumah.Seberapa seringnya berkontak dengan alergen atau ekspresi morfologikal, seperti kemerahan, vesikel, bula, alergen di tempat kerja penderita, lingkungan rumah bertujuan untuk mengetahui informasi yang didapatkan Pakaian pelindung yaitu celana panjang dan baju lengan
iritan pada pekerjaan penderita jga menambah informasi nekrosis, papul, skuama, dan fisura. Selain lesi pada tangan, penderita, produk kesehatan kulit dan kosmetik penderita. langsung dari kunjungan langsung. Informasi yang didapatkan panjang yang terbuat dari bahan yang cukup tebal dengan
dalam mendiagnosis penderita. Seberapa lama keluhan pemeriksaan perlu memerlukan pemeriksaan pada wajah dan Umumnya digunakan alergen yang sudah distandarisasi dan berupa alamat bekrja penderita, banyaknya pekerja lainya, tenunan rapat. Pakaian sebaiknya tidak berkantung karena
sekarang dan lokasi mana yang terlebih dahulu muncul.Kaki leher karena DKAK dapat terjadi baik di tangan maupun jika memungkinkan pemeriksa menguji beberapa sampel kondisi pekerjaan penderita, dan informasi mengenai bahan dengan adanya kantung cenderung digunakan untuk
dan badan jarang terkena DKAK pada awal keluhan. wajah. Pemeriksa juga dapat melakukan pemeriksaan untuk material dari tempat kerja penderita. Hasil uji tempel harus alergen dan iritan yang ada di tempat kerj . Indormasi ini menyimpan benda-benda seperti rokok. Jas hujan dapat
Kebersihan dalam bekerja dan di rumah, penggunaan obat-
obatan (baik topikal maupun sistemik), penggunaan sarung
menyingkirkan dermatitis atopik, psoriasis, kulit kering, dan
eczema lainya
diinterpretasi dengan baik untuk menghindari positif palus
atau negatif palsu. Untuk itu pengulangan, serial dilution dan
dapat menjelaskan keterkaitan uji tempel penderita terhadap
keadaan penderita di tempat kerja, alergen lain yang tidak
DERMATITIS PADA PETANI dijadikan sebagai alat pelindung karena terbuat dari plastik
yang tidak menyerap air dan mudah untuk dibersihkan
tangan, riwayat atopik dapat memudahkan dalam uji kontrol perlu dilakukan diketahui, konfirmasi diagnosis DKI, perkembangan gejala
mendiagnosiss DKAK DKAK penderita, dll
2. Celemek atau apron
Celemek yang terbuat dari plastik. Clemek harus digunakan
pada penyemprotan tanaman yang tinggi dan pengaplikasian
pestisida terbatas pakai

3. Penutup kepala
Penutup kepala misalnya topi lebar. Topi dengan pinggiran
yang lebar digunakan untuk melindungi bagian-bagian kepala
dan muka. Topi harus terbuat dari bahan yang kedap cairan
dan tidak terbuat dari kain atau kulit

4. Pelindung mulut dan hidung


Pelindung mulut dan hidung yang dapat digunakan seperti
masker atau sapu tangan atau kain sederhana lainya
DIAGNOSA
5. Sarung Tangan
Sarung tangan (gloves) yang terbuat dari bahan yang tidak
tembus air seperti karet, jika pestisida mempunyai konsentrasi
1. Kerusakan integritas kulit tinggi maka diperlakukan sarung tangan neoprene. Sarung
2. Kurang pengetahuan tangan tidak boleh terbuat dari kulit atau katun karena
pestisida yang melekat sukar dicuci. Sarung tangan yang
digunakan harus panjang sehinga menutupi bagian
pergelangan tangan. Sarung tangan berfungsi untuk
melindungi tangan dari kontaminasi percikan pestisida

6. Kaca Mata
Kaca Mata terbuat dari bahan anti air sehingga mata tidak
terkena partikel-partikel pestisida

7. Sepatu Bot Untuk penggunaan pada lahan basah (sawah)


memang sulit digunakan tetapi pada tempat kerja yang kering
Kerusakan Integritas kult perlu digunakan
1. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian
yang longgar
2. Monitor kulit akan adanya kemerahan (rubor)
3. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan INTERVENSI
kering
4. Monkitor aktivitas pada klien lakukan
mobilisasi pada klien setiap dua jam sekali
5. Monitor status nutrisi klien

Anda mungkin juga menyukai