Anda di halaman 1dari 6

Tugas Matriks TOWS - Manajemen dan Kebijakan Kesehatan C

Kelompok 2
● Dinar Olympia P (1906350225)
● Galuh Areta Trustha (1906350383)
● Mia Widiastuti (1906292465)
● Nurul Aida Fitria (1906397241)
● Salmaa Afkari (1906350401)
● Selma Eliana Karamy (1906350036)
● Syahwa Elae Azzahra (1906397336)
● Wayan Wahyu A (1906292692)

Matriks TOWS

Matriks Strength Weakness


1. Lokasi strategis yaitu 1. Jumlah kader sedikit
di tengah perumahan 2. Pelaksanaan program
tempat masyarakat penyuluhan kurang
tinggal konsisten
2. Pelayanan yang 3. Tidak ada SOP atau
disediakan tidak aturan yang
dipungut biaya mengatur tenaga
3. Posyandu memiliki kerja posyandu
program kerja dan dalam bertugas,
struktur organisasi 4. Belum optimalnya
yang jelas penggunaan
4. Peralatan kebutuhan teknologi dalam
posyandu sudah sistem informasi
memadai posyandu.
(timbangan, alat ukur
tinggi badan /
panjang badan, alat
ukur tensi, meja
pelayanan, kursi,
karpet, dan
sebagainya)

Opportunities SO STRATEGIES WO STRATEGIES


1. Tingginya partisipasi 1. Mengajak 1. Penambahan jumlah
bidan dari masyarakat setempat SDM dengan
Puskesmas Desa untuk berpartisipasi partisipasi bidan
Tajurhalang dalam aktif mengikuti dalam pemeriksaan
pemeriksaan ibu pemeriksaan ibu ibu hamil dan
hamil dan imunisasi hamil dan imunisasi imunisasi bayi (W:1,
bayi, bayi dengan O:1)
2. Dilaksanakan dampingan bidan 2. Memaksimalkan
pelatihan kader puskesmas (S:1, O:1) pelaksanaan program
posyandu di 2. Menjamin penyuluhan dengan
Puskesmas Desa peningkatan memanfaatkan
Tajurhalang setiap pelayanan posyandu pelatihan kader
sebulan sekali, tanpa pungutan biaya dalam upaya
3. Adanya bantuan dari dan tanpa pandang peningkatan
pemerintah daerah bulu dengan kemampuan kader
untuk posyandu kompetensi kader posyandu (W:2, O:2)
berupa pendanaan yang semakin 3. Meningkatkan
dari APBD, komprehensif dari kuantitas kader
4. Mudahnya akses pelatihan yang dengan pemberian
menuju posyandu. didapat sebulan insentif yang berasal
sekali (S:2, O:2) dari APBD (W:1,
3. Memaksimalkan O:3)
pelaksanaan program 4. Mengoptimalkan
kerja posyandu penggunaan
dengan teknologi untuk
memanfaatkan dana pelatihan kader
bantuan dari posyandu yang
pemerintah daerah
untuk membiayai dilakukan sebulan
kegiatan dari sekali (W:4, O:2)
program yang sedang
dilaksanakan (S;3,
O:3)
4. Memanfaatkan
tersedianya peralatan
yang memadai untuk
memaksimalkan
pelayanan posyandu
kepada masyarakat
(S:4, O:4)

Threat ST STRATEGIES WT STRATEGIES


1. Rendahnya 1. Mengoptimalkan 1. Membuka peluang
partisipasi sosialisasi mengenai untuk penerimaan
masyarakat dalam pelayanan posyandu kader dan
program posyandu yang tidak dipungut meningkatkan
tertentu karena biaya dan sosialisasi dan
terhalang oleh latar memberikan pelatihan
belakang budaya dan pelayanan yang kepemimpinan
kepercayaan, terbaik dengan kepada masyarakat
2. Rendahnya minat mengoptimalkan agar meningkatnya
masyarakat untuk pemanfaatan fasilitas kesadaran dan
menjadi kader baru yang sudah memadai ketertarikan
untuk menggantikan sehingga masyarakat untuk
kader yang sekarang, meningkatkan minat berperan aktif di
3. Ahli gizi belum serta partisipasi wilayahnya (W: 1, T:
pernah datang ke masyarakat dalam 2)
posyandu karena program posyandu 2. Mengadakan
jumlahnya hanya (S: 2,4; T: 1) penyuluhan berupa
sedikit di puskesmas, 2. Melakukan pemberian edukasi
sosialisasi mengenai dan informasi
4. Kurangnya program kerja yang tentang kesehatan,
pemberian informasi terhalangi latar program jaminan
seputar program JKN belakang dan kesehatan, dan
kepada kader kepercayaan penggunaan alat
posyandu, sedangkan masyarakat oleh teknologi kepada
masyarakat sering SDM yang berada kader, petugas
memiliki pertanyaan dalam struktur kesehatan, dan juga
terkait JKN. organisasi sehingga masyarakat agar
masyarakat menjadi meningkatkan
lebih paham dan pemahaman tentang
lebih berpartisipasi kesehatan beserta
dalam program program kesehatan
tersebut (S:3; T:1) berupa jaminan
3. Memaksimalkan kesehatan, serta
pelaksanaan program mengoptimalkan
kerja yang sudah ada penggunaan
dengan teknologi agar bisa
mempertahankan dimanfaatkan di
budaya kerja yang posyandu (W: 4, T:
baik di antara segala 1,4)
pihak pengurus 3. Pembuatan dan
termasuk kader yang pemberlakuan SOP
terlibat dalam untuk mengatur
struktur organisasi jalannya program
dan dengan baik dan
memperlihatkannya kejelasan peran
ke masyarakat petugas kesehatan
sehingga menjadi dengan memiliki
daya tarik terhadap sanksi yang
masyarakat untuk mengikat apabila
turut berperan dilanggar (W: 2,3, T:
menjadi kader baru 3)
(S: 3, T: 2). 4. Pembuatan dan
4. Memanfaatkan pemberlakuan jadwal
program kerja dan program yang
struktur organisasi terukur dan konsisten
posyandu yang jelas melalui hasil
untuk menentukan musyawarah
petugas yang bersama dengan
berwenang masyarakat sekitar,
melakukan advokasi kader, dan tenaga
ke puskesmas kesehatan setempat
mengenai sehingga semua
keikutsertaan ahli berpartisipasi aktif
gizi puskesmas saat dan program yang
pelaksanaan dilakukan
posyandu (S: 3, T: berhubungan dan
3). berdampak nyata
dengan masyarakat
(W: 2, T: 1)

Analisis SWOT Posyandu Cempaka RW 18, Perumahan Pura Bojong Gede, Kec.
Tajurhalang, Kab. Bogor
A. Strength (S)
1. Lokasi strategis yaitu di tengah perumahan tempat masyarakat tinggal,
2. Pelayanan yang disediakan tidak dipungut biaya,
3. Posyandu memiliki program kerja dan struktur organisasi yang jelas,
4. Peralatan kebutuhan posyandu sudah memadai (timbangan, alat ukur tinggi
badan / panjang badan, alat ukur tensi, meja pelayanan, kursi, karpet, dan
sebagainya)
B. Weakness (W)
1. Jumlah kader sedikit
2. Pelaksanaan program penyuluhan kurang konsisten
3. Tidak ada SOP atau aturan yang mengatur tenaga kerja posyandu dalam
bertugas
4. Belum optimalnya penggunaan teknologi dalam sistem informasi posyandu
C. Opportunity (O)
1. Tingginya partisipasi bidan dari Puskesmas Desa Tajurhalang dalam
pemeriksaan ibu hamil dan imunisasi bayi
2. Dilaksanakan pelatihan kader posyandu di Puskesmas Desa Tajurhalang setiap
sebulan sekali
3. Adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk posyandu berupa pendanaan
dari APBD
4. Mudahnya akses menuju posyandu
D. Threat (T)
1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam program posyandu tertentu karena
terhalang oleh latar belakang budaya dan kepercayaan,
2. Rendahnya minat masyarakat untuk menjadi kader baru untuk menggantikan
kader yang sekarang,
3. Ahli gizi belum pernah datang ke posyandu karena jumlahnya hanya sedikit di
puskesmas,
4. Kurangnya pemberian informasi seputar program JKN kepada kader
posyandu, sedangkan masyarakat sering memiliki pertanyaan terkait JKN.

Anda mungkin juga menyukai