1. NARATOR : Saat siang hari ibu darmi ingin sekali mengajak putri tunggalnya untuk
membantunya di sawah, ibu darmi pun mengajak darmi
2. IBU DARMI : Darmi anak ku sayang, bantulah ibu bekerja di sawah nak
5. DARMI : Tidak bu aku gamau, nanti bisa-bisa kulitku yang putih ini jadi gelap dan
kulitku yang bersih ini jadi kotor bu, dan ohh kuku kuku ku yang
cantik ini bisa rusak aku gamau bu.
6. IBU DARMI : Uhuk uhuk apakah kamu tidak kasian sama ibu nak?
9. IBU DARMI : Syukurlah hari ini cukup banyak beras yang bisa dijual, mm
cuacanya panas sekali aku butuh minum, nakk anak ku bisakah
ibu minta tolong ambilkan segelas air putih
10. DARMI : Ha ambilin air, apa ibu galiat aku lagi dandan, ambil sendirilah bu
12. NARATOR : Suatu hari saat darmi sedang berdandan darmi melihat bedak
kesayangannya habis dia pun segera memanggil ibunya
15. DARMI : Ibu bedakku habis nanti ibu belikan yang baru ya di pasar
16. IBU DARMI : Uhuk uhuk baiklah tapi kamu harus ikut supaya ibu tidak salah beli uhuk
18. NARATOR : Akhirnya dengan terpaksa darmi ikut ibunya kepasar, lalu darmi berkata
19. DARMI : Ibu nanti jalannya jangan berdampingan ya, ibu jalan dibelakangku saja
21. DARMI : Aduhh gausah banyak Tanya, apa susahnya si cuman jalan di
belakang gitu
23. NARATOR : Ibu darmi menyetujuinya dengan hati yang sedih, darmi berjalan
mengenakan payung sementara ibunya berjalan mengikuti darmi
25. NARATOR : Lalu dalam perjalanan ke pasar seorang pria menyapa darmi
28. PRIA : Ohh benarkah, ngomong-ngomong siapa yang ada dibelakangmu apakah
dia ibu mu
29. DARMI : Heh ibu ku dia Cuma pembantuku mana ada dia ibuku
32. NARATOR : Ibu darmi yang mendengarnya merasa sedih, tapi ibu darmi hanya
terdiam, lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya dan
beberapa saat kemudian lagi lagi seorang pria menyapa darmi
33. PRIA : Oy kamu cantik sekali senyummu sangat menawan, aku sangat suka
melihatnya
35. PRIA : Mmh ngomong-ngomomg siapa yang ada dibelakang mu? Mm ibumu?
38. DARMI : Tentu saja mana ada dia ibu ku liat aja aku glowing putih cantik manis,
lah dia kulit kusam dan jelek kayak gitu
41. NARATOR : Sekali lagi ibu darmi yang mendengarnya hanya terdiam membisu dan
saat tiba dipasar lagi dan lagi banyaak sekali orang yang bertanya
tanya tentang ibunya apakah dia ibumu ? apakah dia ibu mu ? dan
darmi selalu menjawab dengan jawaban yang sama
43. NARATOR : Akhirnya ibu darmi tidak tahan lagi dengan sikap dan kelakuan darmi ibu
darmi pun bertanya kepada darmi
44. IBU DARMI : Uhuk darmi sayang kenapa kamu terus mengatakan kepada semua orang
bahwa aku bukan ibumu uhuk uh
45. DARMI : Heh ya jangan bikin aku malu la bu, masa mereka semua tau kalau kamu
ibuku, liat aja kulitku putih bersih, kamu hitam dekil gitu, aku
gamau semua orang tau kalau kamu ibuku gausah bikin aku malu deh bu
47. NARATOR : Bagaikan tersambar petir mendengar ucapan darmi akhirnya sambil
bercucuran air mata ibu darmi berdoa pada Allah
48. IBU DARMI : YaaAllah tolong hukun darmi agar dia menjadi jera, hamba sungguh
tidak kuat lagi dengan sikap dan kelakuan anak hamba uhuk
uhuk
49. NARATOR : Dan tiba tiba langit manjadi gelap, dan terdengar suara gemuruh dari
langit angin menjadi sangat dingin dan terdengar suara burung
gagak menambah suasana pada saat itu menjadi sangat menyeramkan
GAGAK : Kuak kuak kuak
MUSIK…suara hujan Guntur petir (https://www.youtube.com/watch?v=BGDGslK0ztY)
50. NARATOR : Dan kaki darmi mulai berubah menjadi batu dan terus terus merambat
hingga kebagian atas tubuhnya, darmi pun berteriak meminta
pertolongan ibunya
51. DARMI : Aduh aduhh ibu ibuu maafkan aku, aku menyesal bu akh
52. NARATOR : Tapi ibu darmi tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain menyaksikan
anaknya yang sudah menjadi batu, dia harus menanggung
hukuman karna telah durhaka kepada ibunya yang sudah melahirkan
merawat dan menjaganya hingga dewasa dan sejak saat itu orang-orang
masih Melihat air mata menetes dari batu, itu sebabnya batu itu diberi
nama batu menangis,
53. PESAN MORAL: Dalam kisah batu menagis kita dapat mengambil pelajaran bahwa
sebagai anak hendaknya harus berbakti kepada orang tua, ibu
adalah seseorang yang mengandung melahirkan dan merawat kita
dengan penuhh kasih sayang, seperti apapun rupa orang tua kita,
mereka tetaplah orang tua kita yang harus kita hormati, kita sayangi,
dan kita rawat sepenuh hati, Hormatilah orang tuamu maka akan
datang keberkahan dalam hidupmu menghargai segala bentuk
perjuangan mereka, jangan menjadi darmi.