Buku 2 Ebook 1000 Jawaban Apa Dan Bagaimana Pemilu 2024
Buku 2 Ebook 1000 Jawaban Apa Dan Bagaimana Pemilu 2024
B AG A I M A N A
APA &
U 2 0 24
PEMIL
BONUS
RATUSAN
E-BOOK
PEMILU
DILENGKAPI
• Tahapan Pemilu
Terbaru
• Istilah Penting Pemilu Masykurudin Hafidz
dan Pemilihan
B AG A I M A N A
A PA &
L U 2 0 24
PEMI
Penulis
Masykurudin Hafidz
Editor
Yugha Erlangga
1000 Jawaban:
Apa & Bagaimana Pemilu 2024
Diterbitkan oleh
Pengantar .................................................................................................... iV
BAGIAN I
Tanggal-tanggal Penting Tahapan Pemilu Tahun 2024 .. ................ 1
Bagian II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik ........................... 5
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum ..................... 23
Bagian IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden .. ........................................ 39
Bagian V
Penetapan Daerah Pemilihan ................................................................ 51
Bagian VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota ............................................................................. 61
Bagian VII
Kampanye Pemilu ...................................................................................... 79
Bagian VIII
Dana Kampanye Pemilu ........................................................................... 105
Bagian IX
Perlengkapan Pemungutan Suara ........................................................ 119
Bagian XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu ......................... 153
Bagian XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi Masyarakat .. ........................... 175
Bagian XIII
Sengketa Proses Pemilu .......................................................................... 185
Bagian XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu ........................................................ 199
Bagian XV
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih
dan Partisipasi Masyarakat .. ................................................................... 217
Bagian XVI
Pencegahan Potensi Pelanggaran
dan Sengketa Pemilu ............................................................................... 223
Bagian XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan .. ........................ 229
Bagian XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan Umum .. ................... 251
S
alah satu faktor yang paling menentukan kualitas penyelenggaraan
pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah adalah kualitas
penyelenggaranya, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan
Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), bersama dengan jajarannya,
hingga tingkat paling bawah.
PENGANTAR v
program penyelenggaraan dan pengawasan, memutuskan kebijakan,
dan membuat keputusan hukum yang berkeadilan.
Buku kedua ini berjudul 1000 Jawaban: Apa dan Bagaimana Pemilu
2024 setelah kami menulis buku yang pertama tentang 1000 bank soal
tentang demokrasi dan kepemiluan. Buku ini adalah rangkuman dari
UU Pemilu, dan PKPU serta Perbawaslu sebagai standar tata laksana
penyelenggaraan dan pengawasan Pemilu serentak 2024.
TANGGAL-TANGGAL
PENTING TAHAPAN
PEMILU TAHUN 2024
JUMLAH
NO TAHAPAN MULAI BERAKHIR
HARI
Selasa,14 Juni
b. Penyusunan Peraturan KPU Kamis,14 Desember 2023 549
2022
Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Jumat,14
2. Rabu,21 Juni 2023 251
Daftar Pemilih Oktober 2022
Jumat,29 Juli
3. Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu Selasa,13 Desember 2022 138
2022
Rabu,14
4. Penetapan Peserta Pemilu Rabu,14 Desember 2022 1
Desember 2022
Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Jumat,14
5. Kamis,09 Februari 2023 119
Daerah Pemilihan Oktober 2022
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
6. serta Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota
Selasa,06 355
a. Anggota DPD Sabtu,25 November 2023
Desember 2022
Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Senin,24 April 216
b. Sabtu,25 November 2023
Kabupaten/Kota 2023
Kamis,19 38
c. Presiden dan Wakil Presiden Sabtu,25 November 2023
Oktober 2023
Selasa,28 75
7. Masa Kampanye Pemilu Sabtu,10 Februari 2024
November 2023
Minggu,11 3
8. Masa Tenang Selasa,13 Februari 2024
Februari 2024
9. Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pemungutan Suara Rabu,14 Rabu,14 Februari 2024 1
a.
Februari 2024
Penghitungan Suara Rabu,14 Kamis,15 Februari 2024 2
b.
Februari 2024
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Kamis,15 Rabu,20 Maret 2024 35
c.
Suara Februari 2024
10. Penetapan Hasil Pemilu
1) Anggota DPR
BAGIAN I
Tanggal-tanggal Penting Tahapan Pemilu Tahun 2024 3
Pengucapan Sumpah/Janji Presiden dan
11. Wakil Presiden serta Anggota DPR, DPD,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
PENETAPAN WAKTU
DAN PENDAFTARAN
PARTAI POLITIK
1. Kapan Pemilu dilaksanakan?
12. Apa yang dilakukan pengawas Pemilu jika terdapat KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sengaja atau lalai dalam
melaksanakan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 7
13. Berapa orang petugas penghubung antara KPU dan partai politik
sesuai tingkatannya?
21. Berapa lama waktu pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu?
24. Siapa saja anggota partai politik yang tidak memenuhi syarat pada
saat proses verifikasi peserta Pemilu?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 9
a. anggota Partai Politik berstatus sebagai Anggota Tentara
Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia dan
Aparatur Sipil Negara; dan/atau
b. anggota Partai Politik belum berusia 17 (tujuh belas) tahun
pada waktu pendaftaran dan/atau belum menikah.
33. Berapa hari verifikasi faktual yang dilaksanakan oleh KPU dimulai?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 11
34. Verfikasi faktual KPU Provinsi dilakukan untuk membuktikan
keabsahan dan kebenaran persyaratan Partai Politik calon Peserta
Pemilu yang meliputi?
35. Berapa lama verifikasi faktual yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi?
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 13
b. KPU;
c. Bawaslu Provinsi.
a. KPU
b. Pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau sebutan lain
melalui Petugas Penghubung;
c. Bawaslu Provinsi.
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 15
b. melakukan sosialisasi dengan penyelenggara Pemilu dan
pemangku kepentingan mengenai peraturan perundang-
undangan Pemilu, termasuk pola pengawasan;
c. melakukan sosialisasi kepada Partai Politik calon Peserta
Pemilu mengenai aturan dan sanksi terhadap pelanggaran
dalam pelaksanaan pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik
calon Peserta Pemilu;
d. melibatkan semua pihak untuk berperan aktif mengawasi
penyelenggaraan pengawasan;
e. melakukan koordinasi dengan menyampaikan peringatan dini
identifikasi dan peta potensi kerawanan pelanggaran Pemilu
kepada KPU dan jajarannya serta pemangku kepentingan;
f. melakukan publikasi melalui media massa terkait indikasi
pelanggaran dalam pelaksanaan pendaftaran dan Verifikasi
Partai Politik calon Peserta Pemilu;
g. melakukan sosialisasi langkah penindakan yang akan dilakukan
oleh Pengawas Pemilu kepada semua pihak yang terindikasi
melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan pendaftaran dan
Verifikasi Partai Politik calon Peserta Pemilu;
h. menyampaikan saran perbaikan kepada KPU dan jajarannya
apabila terdapat kekeliruan atau kelalaian; dan
i. melakukan kegiatan lain sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 17
a. jumlah daftar nama dan susunan Pengurus Partai Politik di
tingkat kabupaten/kota;
b. kebenaran daftar nama dan susunan pengurus Partai Politik
di tingkat kabupaten/kota;
c. kebenaran daftar nama pengurus perempuan Partai Politik
tingkat kabupaten/kota memperhatikan paling sedikit 30%
(tiga puluh persen);
d. domisili kantor tetap sesuai dengan surat keterangan dari
camat atau sebutan lain lurah/kepala desa atau sebutan lain
sampai berakhirnya tahapan Pemilu;
e. jumlah keanggotan Partai Politik paling sedikit 1000 (seribu)
orang atau 1/1000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk
pada setiap kepengurusan Partai Politik kabupaten/kota; dan
f. kecocokan, kebenaran dan kesesuaian identitas anggota dengan
kartu tanda anggota Partai Politik.
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 19
Sengketa proses Pemilu melalui pengadilan tata usaha negara
meliputi sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
Pemilu antara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD
kabupaten/kota, atau partai politik calon Peserta Pemilu, atau bakal
Pasangan Calon dengan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/
Kota sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU, keputusan KPU
Provinsi, dan keputusan KPU Kabupaten/Kota.
a. KPU dan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang tidak lolos
verifikasi sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.
b. KPU dan Pasangan Calon yang tidak lolos verifikasi sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang Penetapan
Pasangan Calon, dan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/
Kota dengan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota yang dicoret dari daftar calon tetap sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang Penetapan
Daftar Calon Tetap.
BAGIAN II
Penetapan Waktu dan Pendaftaran Partai Politik 21
22 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN III
PENYUSUNAN DAFTAR
PEMILIH DALAM
PEMILIHAN UMUM
1. Kapan jadwal pemutakhiran daftar pemilih dan penyusunan daftar
Pemilih?
10. Dalam menyusun daftar pemilih sementara Pemilu, apa basis yang
digunakan oleh PPS?
14 hari.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 25
21 (dua puluh satu) hari sejak daftar pemilih sementara diumumkan.
Daftar pemilih tetap diumumkan oleh PPS sejak diterima dari KPU
Kabupaten/Kota sampai hari pemungutan suara.
Data pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap di suatu TPS
yang karena keadaan tertentu pemilih tidak dapat menggunakan
haknya untuk memilih di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar.
24. Apa syarat untuk dapat dimasukkan dalam daftar pemilih tambahan
Pemilu?
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 27
26. Siapa yang disebut Pantarlih?
28. Apa saja kegiatan pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh
Pantarlih?
a. PPK;
b. Panwaslu Kelurahan/Desa atau sebutan lain;
c. Peserta Pemilu tingkat kelurahan/desa atau sebutan lain; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat kelurahan/desa atau sebutan
lain.
a. KPU/KIP Kabupaten/Kota;
b. Panwaslu Kecamatan;
c. Peserta Pemilu tingkat kecamatan; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat kecamatan.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 29
32. KPU Provinsi/KIP Aceh menyampaikan salinan DPS dalam bentuk
naskah asli elektronik (softcopy) dan berita acara pleno rekapitulasi
kepada?
a. KPU;
b. Bawaslu Provinsi;
c. Peserta Pemilu tingkat daerah provinsi; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat daerah provinsi.
a. Bawaslu;
b. Peserta Pemilu; dan
c. Pemerintah
Paling lama 21 (dua puluh satu) Hari sejak DPS diumumkan oleh PPS.
7 (tujuh) hari.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 31
41. DPSHP yang diumumkan dalam kondisi?
a. KPU;
b. Bawaslu Provinsi;
c. Peserta Pemilu tingkat daerah provinsi; dan
d. Perangkat Pemerintah tingkat daerah provinsi.
50. Apa yang dimaksud dengan daftar pemilih tambahan dalam Pemilu?
DPTb terdiri atas data Pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di
suatu TPS yang karena keadaan tertentu atau kondisi tertentu Pemilih
tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS tempat
yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS lain.
51. Apa yang dimaksud dengan keadaan tertentu atau kondisi tertentu
dalam DPTb?
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 33
a. menjalankan tugas pada saat Pemungutan Suara;
b. menjalani rawat inap di rumah sakit atau puskesmas dan
keluarga yang mendampingi;
c. penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti
sosial/panti rehabilitasi;
d. menjalani rehabilitasi narkoba;
e. menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga
permasyarakatan, atau terpidana yang sedang menjalani
hukuman penjara atau kurungan;
f. tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi;
g. pindah domisili;
h. tertimpa bencana alam; dan/atau
i. bekerja di luar domisilinya.
53. DPT dan DPTb, dapat dilengkapi dengan DPK. DPK sebagaimana
terdiri atas?
a. pengolahan DP4;
b. pembentukan Pantarlih;
c. pencocokan dan penelitian data Pemilih;
d. penyusunan daftar Pemilih hasil pemutakhiran tingkat
kelurahan/desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota,
tingkat provinsi dan luar negeri serta penyampaian secara
berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
e. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran secara berjenjang
sesuai dengan tingkatannya;
f. rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran menjadi DPS;
g. pengumuman dan tanggapan masyarakat terhadap DPS dan
perbaikan DPS;
h. h. perbaikan DPS dan rekapitulasi DPS hasil perbaikan secara
berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
i. penetapan DPS hasil perbaikan dan perbaikan terhadap DPS
hasil perbaikan;
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 35
j. penetapan DPT; dan
k. pencatatan DPTb dan DPK.
BAGIAN III
Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum 37
38 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN IV
PENCALONAN PRESIDEN
DAN WAKIL PRESIDEN
1. Kapan jadwal pencalonan presiden dan wakil presiden?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 41
11. Setelah melakukan verifikasi terhadap pasangan calon pengganti,
berapa lama KPU menyampaikan hasilnya?
13. Kapan Pimpinan Partai Politik atau para pimpinan Partai Politik
yang bergabung dan/atau bakal Pasangan Calon menyerahkan
hasil perbaikan dan/atau kelengkapan persyaratan?
15. Jika tidak memenuhi persyaratan, berapa lama KPU meminta untuk
mengusulkan bakal Pasangan Calon yang baru sebagai pengganti?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 43
18. Bagaimana jika salah satu calon dan bakal Pasangan Calon atau
kedua calon dari bakal Pasangan Calon berhalangan tetap?
Dalam hal salah satu calon dan bakal Pasangan Calon atau kedua
calon dari bakal Pasangan Calon berhalangan tetap sampai dengan
7 (tujuh) hari sebelum bakal Pasangan Calon ditetapkan sebagai
calon Presiden dan Wakil Presiden, Partai Politik atau Gabungan
Partai Politik yang bakal calon atau bakal Pasangan Calonnya
berhalangan tetap diberi kesempatan untuk mengusulkan bakal
Pasangan Calon pengganti.
23. Bagaimana jika salah satu calon atau pasangan calon berhalangan
tetap sejak penetapan pasangan calon hingga 60 hari sebelum
hari pemungutan suara?
Dalam hal salah satu calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap
sejak penetapan Pasangan Calon sampai dengan 60 (enam puluh)
hari sebelum hari pemungutan suara, Partai Politik atau Gabungan
Partai Politik yang salah satu Calon atau Pasangan Calonnya
berhalangan tetap, dapat mengusulkan pengganti salah satu Calon
atau Pasangan Calon kepada KPU paling lama 7 (tujuh) hari sejak
salah satu Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap.
26. Bagaimana jika salah satu calon atau pasangan calon berhalangan
tetap sejak dimulainya hari pemungutan suara putaran kedua?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 45
berhalangan tetap.
27. Berapa lama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang
Pasangan Calonnya berhalangan tetap mengusulkan Pasangan
Calon pengganti?
28. Bagaimana jika Partai Politik atau Gabungan Partai Politik sampai
berakhirnya batas waktu tidak mengusulkan calon pengganti?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 47
c. hanya terdapat 1 (satu) Pasangan Calon yang diterima
pendaftarannya.
38. Penggantian calon dapat dilakukan dalam hal bakal calon, Bakal
Pasangan Calon, calon, atau Pasangan Calon berhalangan tetap
pada saat?
BAGIAN IV
Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden 49
Gabungan Partai Politik, atau Pasangan Calon paling lama
pada hari kelima sejak diterimanya surat pengusulan Bakal
Pasangan Calon.
PENETAPAN
DAERAH PEMILIHAN
1. Kapan penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan?
BAGIAN V
Penetapan Daerah Pemilihan 53
12. Berapa jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan Anggota DPRD Provinsi?
Paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.
17. Berapa alokasi kursi pada daerah pemilihan anggota DPRD provinsi?
Paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.
BAGIAN V
Penetapan Daerah Pemilihan 55
f. kabupaten/kota dengan jumlah Penduduk lebih dari 500.000
(lima ratus ribu) orang sampai dengan 1.000.000 (satu juta)
orang memperoleh alokasi 45 (empat puluh lima) kursi;
g. kabupaten/kota dengan jumlah Penduduk lebih dari 1.000.000
(satu juta) orang sampai dengan 3.000.000 (tiga juta) orang
memperoleh alokasi 50 (lima puluh) kursi; dan
h. kabupaten/kota dengan jumlah Penduduk lebih dari 3.000.000
(tiga juta) orang memperoleh alokasi 55 (lima puluh lima) kursi.
21. Berapa jumlah alokasi kursi pada daerah pemilihan anggota DPRD
kabupaten/kota?
Paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.
Provinsi.
a. pemerintah daerah;
b. partai politik tingkat kabupaten/kota;
c. Bawaslu Kabupaten/Kota;
d. pemantau pemilu; dan/atau
e. pemangku kepentingan lainnya.
27. Penyampaian usulan Dapil dan Alokasi Kursi setiap Dapil Anggota
DPRD Kabupaten/Kota dilampiri dengan..
BAGIAN V
Penetapan Daerah Pemilihan 57
d. tindaklanjut KPU terhadap masukan dari partai politik dan
masyarakat terkait penataan Dapil dan penentuan alokasi kursi
anggota DPRD Kabupaten/Kota.
BAGIAN V
Penetapan Daerah Pemilihan 59
d. adanya perlakuan yang tidak sama oleh KPU Kabupaten/Kota
terhadap Partai Politik di tingkat daerah kabupaten/kota dalam
penataan Dapil di setiap tingkatan; dan
e. KPU Kabupaten/Kota tidak transparan kepada Bawaslu
Kabupaten/Kota terkait masukan dan tanggapan dari Partai
Politik dan masyarakat.
PENCALONAN ANGGOTA
DPR, DPD, DPRD
PROVINSI DAN DPRD
KABUPATEN/KOTA
1. Kapan jadwal pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota?
10. Berapa lama Partai politik mengajukan nama bakal calon baru?
11. Dalam hal apa Partai Politik Peserta Pemilu yang bersangkutan
tidak dapat mengajukan bakal calon pengganti?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 63
setelah ditetapkannya daftar calon tetap oleh KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota.
21. Bagaimana jika ditemukan adanya data palsu atau data yang
sengaja digandakan?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 65
Dalam hal ditemukan bukti adanya data palsu atau data yang
sengaja digandakan oleh bakal calon anggota DPD terkait dengan
dokumen persyaratan dukungan minimal pemilih, bakal calon
anggota DPD dikenai pengurangan jumlah dukungan minimal Pemilih
sebanyak 50 (lima puluh) kali temuan bukti data palsu atau data
yang digandakan.
28. Setiap Partai Politik dapat mengajukan bakal calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dengan ketentuan?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 67
29. KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota
mengumumkan tata cara dan prosedur pengajuan bakal calon
anggota DPR, DPRD Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota melalui?
31. Masa pengajuan bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan
DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan selama?
7 (tujuh) Hari.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 69
39. Pengawasan pencalonan dilakukan dengan cara?
a. pengawasan langsung;
b. pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan;
c. penelusuran terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan; dan
d. Pelaksanaan tahapan pencalonan Anggota DPR, Anggota DPRD
Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota sesuai dengan
pelaksanaan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 71
45. Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan terhadap KPU Provinsi/
KIP Aceh dalam proses..
46. Setiap Partai Politik dapat mengajukan bakal calon anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dengan ketentuan?
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 73
52. Pengawasan pencalonan dilakukan dengan cara?
a. pengawasan langsung;
b. pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan;
c. penelusuran terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan
dokumen persyaratan; dan
d. pelaksanaan tahapan pencalonan Anggota DPR, Anggota DPRD
Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota sesuai dengan
pelaksanaan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 75
c. memastikan kesesuain DCS yang diumumkan oleh KPU, KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan yang diajukan
oleh Partai Politik
BAGIAN VI
Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota 77
78 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN VII
KAMPANYE
PEMILU
1. Kapan masa kampanye Pemilu 2024?
12. Apa saja larangan bagi pelaksana, peserta, dan tim Kampanye
Pemilu?
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 81
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/
atau Peserta Pemilu yang lain;
d. menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun
masyarakat;
e. mengganggu ketertiban umum;
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota
masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye
Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut
selain dari tanda gambar dan/atau atribut Peserta Pemilu
yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada
peserta Kampanye Pemilu.
13. Siapa saja yang dilarang untuk ikut serta sebagai pelaksana dan tim
kampanye dan dilarang diikut sertakan dalam kampanye Pemilu?
16. Tindakan apa saja yang dapat dijatuhi sanksi bagi pelaksana dan
tim Kampanye Pemilu dalam menjanjikan atau memberikan uang
atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta Kampanye
Pemilu secara langsung atau tidak langsung?
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 83
17. Apa yang dimaksud dengan pesan kampanye?
23. Berapa lama media massa cetak, media daring, media sosial, dan
lembaga penyiaran wajib menyiarkan iklan?
26. Pejabat negara yang bukan berstatus sebagai anggota partai politik
dilarang melaksanakan kampanye, kecuali?
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 85
27. Berapa lama menteri sebagai anggota tim kampanye dan/atau
pelaksana kampanye dapat diberikan cuti untuk berkampanye
kampanye?
28. Berapa lama Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati,
atau walikota dan wakil walikota sebagai anggota tim kampanye
dan/atau pelaksana kampanye dapat diberikan cuti?
Berapa lama Gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati,
atau walikota dan wakil walikota sebagai anggota tim kampanye
dan/atau pelaksana kampanye dapat diberikan cuti 1 (satu) hari
kerja dalam setiap minggu selama masa Kampanye.
30.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 87
33. Bawaslu melakukan pengawasan pelaksanaan tahapan kampanye
secara nasional, terhadap kemungkinan adanya?
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 89
c. orang seorang; dan
d. organisasi Penyelenggara Kegiatan yang ditunjuk oleh
Pasangan Calon.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 91
45. Petugas Kampanye adalah..
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka;
c. penyebaran Bahan Kampanye Pemilu kepada umum;
d. pemasangan Alat Peraga Kampanye di tempat umum;
e. media sosial;
f. iklan media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan;
g. rapat umum;
h. debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden; dan
i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye Pemilu
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 93
3.000 (tiga ribu) orang untuk tingkat nasional, 2.000 (dua ribu)
orang untuk tingkat provinsi dan 1.000 (seribu) orang untuk
tingkat kabupaten/kota.
c. Undangan kepada peserta harus memuat informasi mengenai
hari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama pembicara dan
tema materi, serta Petugas Kampanye.
a. selebaran (flyer);
b. brosur (leaflet);
c. pamflet;
d. poster;
e. stiker;
f. pakaian;
g. penutup kepala;
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 95
57. Lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye ditetapkan dengan…
a. di lapangan;
b. stadion;
a. siaran monolog;
b. dialog yang melibatkan suara dan/atau gambar pemirsa atau
suara pendengar;
c. debat Peserta Pemilu; dan/atau
d. jajak pendapat.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 97
65. Pelaksana dan/atau Tim Kampanye dilarang menjanjikan atau
memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada
peserta Kampanye secara langsung atau tidak langsung untuk..
a. peringatan tertulis;
b. penurunan atau pembersihan Bahan Kampanye atau Alat
Peraga Kampanye; dan/atau
c. penghentian Iklan Kampanye di media cetak, media elektronik,
media dalam jaringan, media sosial, dan lembaga penyiaran.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 99
a. Tim Kampanye terdaftar di KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya;
b. pendaftaran Tim Kampanye dilakukan sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan;
c. keterbukaan akses data dan penyampaian daftar nama
Tim Kampanye kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
sesuai dengan tingkatannya oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota; dan
d. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan
nama Tim Kampanye yang telah didaftarkan pada papan
pengumuman dan/atau laman KPU, KPU Provinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 101
80. Pengawas Pemilu menjatuhkan sanksi administrasi kepada Peserta
Pemilu, Pelaksana Kampanye, Tim Kampanye, Petugas Kampanye,
Peserta Kampanye, Juru Kampanye, dan Organisasi Penyelenggara
Kegiatan yang melanggar larangan ketentuan Kampanye berupa..
a. peringatan tertulis;
b. penurunan atau pembersihan Bahan Kampanye atau Alat
Peraga Kampanye; dan/atau
c. penghentian Iklan Kampanye di media cetak, media elektronik,
media dalam jaringan, Media Sosial, dan lembaga penyiaran.
BAGIAN VII
Kampanye Pemilu 103
104 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN VIII
DANA KAMPANYE
PEMILU
1. Siapa yang bertanggung dalam dalam dana kampanye Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden?
1. partai politik;
2. calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota
dari partai politik yang bersangkutan; dan
3. sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
10. Dana Kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota dalam bentuk apa saja?
BAGIAN VIII
Dana Kampanye Pemilu 107
11. Dana Kampanye Pemilu berupa uang ditempatkan dimana?
13. Bagaimana sifat sumbangan dari pihak lain dalam dana kampanye
Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota?
BAGIAN VIII
Dana Kampanye Pemilu 109
20. Kapan partai politik peserta Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota memberikan laporan awal dana kampanye?
Partai Politik Peserta Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota sesuai dengan tingkatannya wajib memberikan
laporan awal dana Kampanye Pemilu dan rekening khusus dana
Kampanye Pemilu kepada KPU, KPU. Provinsi, dan KPU Kabupaten/
Kota paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama
jadwal pelaksanaan Kampanye Pemilu dalam bentuk rapat umum.
22. Kapan laporan dana kampanye pasangan calon dan tim kampanye
presiden dan wakil presiden disampaikan?
29. Apa syarat yang dipenuh untuk ditetapkan sebagai kantor publik
oleh KPU di setiap provinsi?
BAGIAN VIII
Dana Kampanye Pemilu 111
1. membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermeterai cukup
bahwa rekan yang bertanggung jawab atas pemeriksaan
laporan dana Kampanye Pemilu tidak berafiliasi secara
langsung ataupun tidak langsung dengan Peserta Pemilu dan/
atau tim kampanye;
2. membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermeterai
cukup bahwa rekan yang bertanggung jawab atas pemeriksaan
laporan dana Kampanye Pemilu bukan merupakan anggota
atau pengurus partai politik, atau pengurus Partai Politik yang
mengusulkan Pasangan Calon.
30. Bagaimana jika pengurus Partai Politik Peserta Pemilu tingkat pusat,
tingkat provinsi, dan tingkat kabupaten/kota tidak menyampaikan
laporan awal dana Kampanye Pemilu kepada KPU, KPU Provinsi,
dan KPU Kabupaten/Kota sampai batas waktu yang ditentukan?
1. pihak asing;
2. penyumbang yang tidak jelas identitasnya;
3. hasil tindak pidana yang telah terbukti berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
dan/atau bertujuan menyembunyikan atau menyamarkan hasil
tindak pidana;
4. Pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara,
dan badan usaha milik daerah; atau
5. pemerintah desa dan badan usaha milik desa.
BAGIAN VIII
Dana Kampanye Pemilu 113
wajib melaporkannya kepada KPU dan menyerahkan sumbangan
tersebut kepada kas negara paling lambat 14 (empat belas) hari
setelah masa Kampanye Pemilu berakhir.
a. uang;
b. barang; dan/atau
c. jasa.
Benda bergerak atau benda tidak bergerak yang dapat dinilai dengan
uang berdasarkan harga pasar yang wajar pada saat sumbangan
itu diterima.
1. RKDK;
2. Saldo awal atau saldo pembukaan dan sumber perolehan;
3. jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang
sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila saldo
awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan peruntukan
kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan LADK;
4. penerimaan sumbangan yang bersumber dari Pasangan Calon
atau Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan pihak lain;
dan e. Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing Pasangan Calon
42. LADK Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD adalah
pembukuan yang memuat informasi?
1. RKDK;
2. saldo awal atau saldo pembukaan dan sumberperolehan;
3. jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang
sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila saldo
awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan peruntukan
kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan LADK;
4. penerimaan sumbangan yang bersumber dari PartaiPolitik dan
pihak lain; dan e. Nomor Pokok Wajib Pajak Partai Politik.
43. LADK Calon Anggota DPD Peserta Pemilu Anggota DPD adalah
pembukuan yang memuat informasi?
1. RKDK;
2. saldo awal atau saldo pembukaan dan sumbr perolehan;
3. jumlah rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang
sudah dilakukan sebelum penyampaian LADK, apabila saldo
awal merupakan sisa dari penerimaan dana dengan peruntukan
kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukuan LADK;
4. penerimaan sumbangan yang bersumber dari pihaklain; dan
5. Nomor Pokok Wajib Pajak Calon Anggota DPD.
BAGIAN VIII
Dana Kampanye Pemilu 115
44. LPPDK Pasangan Calon Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
adalah pembukuan yang memuat?
46. LPPDK Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR dan DPRD adalah
pembukuan yang memuat?
47. Kapan pembukuan LPPDK bagi Partai Politik Peserta Pemilu Anggota
DPR dan DPRD?
BAGIAN VIII
Dana Kampanye Pemilu 117
52. Pengawas Pemilu melakukan pengawasan terhadap LADK sesuai
dengan tingkatannya dengan..
PERLENGKAPAN
PEMUNGUTAN SUARA
1. Siapa yang bertanggung jawab dalam merencanakan dan
menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian
perlengkapan pemungutan suara?
1. kotak suara;
2. surat suara;
3. tinta;
4. bilik pemungutan suara;
5. segel;
6. alat untuk mencoblos pilihan; dan
7. tempat pemungutan suara.
4. Siapa yang dapat diajak Kerjasama oleh KPU dalam distribusi dan
pengamanan perlengkapan pemungutan suara?
5. Apa saja yang termuat dalam surat suara untuk pasangan calon
presiden dan wakil presiden?
Surat suara untuk Pasangan Calon memuat foto, nama, nomor unit,
dan tanda gambar partai politik dan/atau tanda gambar gabungan
partai politik pengusul Pasangan Calon.
Surat suara untuk calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota memuat tanda gambar partai politik, nomor unit
partai politik, nomor unit dan nama calon anggota DPR, DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan.
7. Apa saja yang termuat dalam surat suara untuk anggota DPD?
Surat suara untuk calon anggota DPD memuat pas foto diri terbaru
dan nama calon anggota DPD untuk setiap daerah pemilihan.
Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap
ditambah dengan 2% (dua persen) dari jumlah Pemilih tetap sebagai
cadangan, yang ditetapkan dengan keputusan KPU.
11. Apa pekerjaan tim pengawas yang dibentuk KPU dalam pengamanan
terhadap percetakan dan penghitungan surat suara?
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan Suara 121
untuk Pencetakan, serta menyegel dan menyerahkannya
kepada KPU;
b. mengawasi Pencetakan untuk menjaga kualitas cetakan Surat
Suara;
c. memverifikasi jumlah hasil cetak Surat Suara yang sesuai
dengan ketentuan;
d. memverifikasi jumlah Surat Suara yang tidak sesuai dengan
ketentuan untuk dimusnahkan;
e. memverifikasi jumlah Surat Suara yang telah dikirim ke KPU
Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;
f. memverifikasi jumlah Surat Suara yang masih tersimpan di
Percetakan;
g. menandatangani berita acara hasil Pencetakan bersama
Percetakan; dan
h. membuat laporan hasil Pencetakan secara berkala kepada
KPU melalui Sekretaris Jenderal KPU.
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan Suara 123
b. memeriksa setiap pelaksanaan pengiriman yang telah
mendapat kepastian dari penyedia layanan distribusi dengan
cara menyampaikan informasi melalui media komunikasi yang
tersedia ke alamat tujuan;
c. memastikan Surat Suara yang telah dikirim sesuai dengan
alamat tujuan serta dalam keadaan baik, utuh, dan selamat;
dan
d. membuat laporan perkembangan pelaksanaan Pendistribusian
Surat Suara sesuai jadwal dan/atau tahapan
a. a. tepat jumlah;
b. b. tepat jenis;
c. c. tepat sasaran;
d. d. tepat waktu;
e. e. tepat kualitas; dan
f. f. efisien.
a. sampul kertas;
b. tanda pengenal KPPS, petugas ketertiban, dan saksi;
c. karet pengikat surat suara;
d. lem/perekat;
e. kantong plastik;
f. pena bolpoin (ballpoint);
g. gembok atau alat pengaman lainnya;
h. spidol;
i. formulir untuk berita acara dan sertifikat serta formulir lainnya;
j. stiker kotak suara;
k. tali pengikat alat pemberi tanda pilihan;
l. alat bantu tunanetra;
m. daftar Pasangan Calon dan daftar calon tetap; dan
n. salinan daftar pemilih tetap.
21. Kotak suara yang diadakan untuk pemungutan suara di TPS terdiri
dari 5 (lima) jenis kotak suara, masing-masing untuk menyimpan..
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan Suara 125
d. surat suara calon anggota DPRD Provinsi; dan
e. surat suara calon anggota DPRD Kabupaten/Kota
23. Surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden memuat..
24. Surat suara untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota memuat..
26. Alat untuk mencoblos pilihan disediakan 1 (satu) set pada setiap
bilik pemungutan suara di TPS, terdiri atas..
a. tepat jumlah;
b. tepat jenis;
c. tepat sasaran;
d. tepat waktu;
e. tepat kualitas; dan
f. efisien.
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan Suara 127
29. Pengawasan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu dilaksanakan
dengan cara..
BAGIAN IX
Perlengkapan Pemungutan Suara 129
130 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN X
PEMUNGUTAN
SUARA
1. Kapan pemungutan suara Pemilu 2024?
Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 500 (lima ratus) orang.
BAGIAN X
Pemungutan Suara 133
4. Penanganan ketenteraman, ketertiban, dan keamanan di setiap
TPS dilaksanakan oleh 2 (dua) orang petugas yang ditetapkan
oleh PPS.
5. Pengawasan pemungutan suara dilaksanakan oleh Panwaslu
Kelurahan/Desa dan Pengawas TPS.
6. Pemantauan pemungutan suara dilaksanakan oleh pemantau
Pemilu yang telah diakreditasi oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
7. Saksi yang harus menyerahkan mandat tertulis dan Pasangan
Calon/tim kampanye, Partai Politik Peserta Pemilu, atau calon
anggota DPD kepada KPPS.
1. penyiapan TPS;
2. pengumuman dengan menempelkan daftar pemilih tetap,
daftar pemilih tambahan, Pasangan Calon, dan daftar calon
tetap anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/
kota di TPS; dan
3. penyerahan salinan daftar pemilih tetap dan daftar pemilih
tambahan kepada saksi yang hadir dan Pengawas TPS.
13. Bagaimana jika pemilih menerima surat suara yang ternyata rusak?
BAGIAN X
Pemungutan Suara 135
14. Bagaimana jika pemilih keliru dalam memberikan suara?
BAGIAN X
Pemungutan Suara 137
21. Penghitungan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi?
BAGIAN X
Pemungutan Suara 139
28. Kapan penghitungan suara ulang di TPS dan rekapitulasi hasil
penghitungan suara ulang di PPK?
31. Bagaimana jika terjadi perbedaan antara data jumlah suara pada
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU Kabupaten/
Kota dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang
diterima oleh KPU Provinsi?
Dalam hal terjadi perbedaan antara data jumlah suara pada sertifikat
rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU Kabupaten/Kota dan
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang diterima oleh
KPU Provinsi, saksi Peserta Pemilu tingkat provinsi dan saksi Peserta
Pemilu tingkat kabupaten/kota, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
32. Bagaimana jika terjadi perbedaan antara data jumlah suara dalam
sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU Provinsi
dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang diterima
oleh KPU?
Dalam hal terjadi perbedaan antara data jumlah suara dalam sertifikat
rekapitulasi hasil penghitungan suara dan KPU Provinsi dan sertifikat
rekapitulasi hasil penghitungan suara yang diterima oleh KPU, saksi
Peserta Pemilu tingkat pusat dan saksi Peserta Pemilu tingkat provinsi,
Bawaslu, atau Bawaslu Provinsi, maka KPU melakukan pembetulan
data melalui pengecekan dan/atau rekapitulasi ulang data yang
termuat dalam sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan
suara untuk KPU Provinsi yang bersangkutan.
a. Suket;
b. Kartu Keluarga;
c. Paspor; atau
d. Surat Izin Mengemudi
BAGIAN X
Pemungutan Suara 141
35. Pemilih yang terdaftar dalam DPTb merupakan Pemilih yang karena
keadaan tertentu tidak dapat memberikan suara di TPS tempat
asal Pemilih terdaftar dalam DPT dan memberikan suara di TPS
lain. Keadaan tertentu tersebut meliputi..
37. Dalam PKPU, Jumlah Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 300
(tiga ratus) orang dengan memperhatikan..
38. Dalam hal sampai dengan 1 (satu) Hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara terdapat formulir pemberitahuan memilih KPU
yang tidak dapat diserahkan kepada Pemilih maka..
39. Ketua KPPS dibantu oleh anggota KPPS menyiapkan lokasi dan
pembuatan TPS yang dibuat pada lokasi..
BAGIAN X
Pemungutan Suara 143
orang lalu lalang di belakang Pemilih pada saat memberikan
suara di bilik suara; atau
b. apabila diadakan di ruang tertutup, luas TPS harus mampu
menampung pelaksanaan rapat Pemungutan dan Penghitungan
Suara di TPS, dan posisi Pemilih membelakangi tembok/dinding
pada saat memberikan suara di bilik suara.
42. Paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara, Ketua KPPS
memberikan penjelasan kepada anggota KPPS mengenai?
BAGIAN X
Pemungutan Suara 145
47. Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, dan DPTb dapat
menggunakan hak pilihnya dengan cara?
a. menunjukkan KTP-el.
b. memberikan suara 1 (satu) jam sebelum waktu Pemungutan
Suara di TPS berakhir.
c. memberikan suara di TPS sesuai dengan alamat desa/
kelurahan, rukun tetangga/rukun warga atau sebutan lain
sesuai dengan alamat yang tertera dalam KTP-el 1 (satu) jam
sebelum waktu Pemungutan Suara di TPS berakhir.
d. KPPS memberikan Surat Suara kepada Pemilih dengan
mempertimbangkan ketersediaan Surat Suara di TPS.
e. Dalam hal Surat Suara di TPS telah habis, Pemilih yang
bersangkutan diarahkan untuk memberikan suara di TPS lain
yang terdekat.
f. TPS lain yang terdekat masih dalam satu wilayah kerja PPS
sesuai alamat tempat tinggal Pemilih yang tercantum dalam
KTP-el.
49. Pemungutan Suara di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian
dan pemeriksaan Pengawas TPS terbukti terdapat keadaan..
BAGIAN X
Pemungutan Suara 147
c. merencanakan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan
Pemungutan Suara ulang pasca putusan Mahkamah Konstitusi.
BAGIAN X
Pemungutan Suara 149
58. Pengawas Pemilu melakukan upaya pencegahan terjadinya praktik
larangan pemberian uang atau materi lainnya dan pengawasan
terhadap netralitas kepada pihak yang dilarang terlibat, dengan
melakukan..
BAGIAN X
Pemungutan Suara 151
i. memastikan Penghitungan Suara dicatat secara benar dalam
formulir catatan hasil Penghitungan Suara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. memastikan kesesuaian dan kebenaran data dalam formulir
catatan hasil Penghitungan Suara dan berita acara Pemungutan
Suara dan Penghitungan Suara yang di catat oleh KPPS;
k. memastikan KPPS membuat berita acara dan sertifikat hasil
Penghitungan Suara;
l. memastikan KPPS memberikan salinan berita acara dan
sertifikat hasil Penghitungan Suara kepada Saksi Peserta Pemilu
dan Pengawas TPS pada hari yang sama;
m. memastikan KPPS mengumumkan hasil Penghitungan Suara
paling lama 7 (tujuh) hari di lingkungan TPS yang mudah
diakses oleh publik; dan memastikan penyerahan kotak suara
dan Surat Suara hasil pemungutan dan Penghitungan Suara
dari TPS oleh PPS kepada PPK.
PENGHITUNGAN
SUARA DAN PENETAPAN
HASIL PEMILU
1. Siapa saja yang terlibat dalam proses penghitungan suara?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 155
9. Siapa yang dapat menyampaikan laporan atas dugaan pelanggaran?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 157
6. PPK menyerahkan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan
perolehan suara Peserta Pemilu dan sertifikat rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara tersebut kepada saksi Peserta
Pemilu, Panwaslu Kecamatan, dan KPU Kabupaten /Kota.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 159
19. Bagaimana proses rekapitulasi penghitungan perolehan suara di
provinsi?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 161
dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan, perolehan
suara Peserta Pemilu.
2. Saksi dapat melaporkan dugaan adanya pelanggaran,
penyimpangan, dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara kepada KPU.
3. KPU wajib langsung menindaklanjuti dugaan pelanggaran pada
hari pelaksanaan rekapitulasi penghitungan perolehan suara
Peserta Pemilu.
29. Berapa persen ambang batas perolehan suara partai politik untuk
diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 163
sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan
kursi anggota DPR.
30. Berapa persen ambang batas perolehan suara partai politik untuk
diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPRP Provinsi
dan Kabupaten/Kota?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 165
36. Bagaimana mekanisme penetapan calon terpilih anggota DPD?
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 167
3. Dalam hal berdasarkan perolehan suara terbanyak terdapat 2
(dua) Pasangan Calon dengan jumlah perolehan suara yang
sama, Pasangan Calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat
secara langsung dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
putaran kedua.
4. Dalam hal berdasarkan perolehan suara terdapat 2 (dua)
Pasangan Calon dengan jumlah perolehan suara terbanyak yang
sama, penentuan peringkat pertama dan kedua untuk dipilih
kembali dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden putaran
kedua, dilakukan berdasarkan persebaran wilayah perolehan
suara yang lebih luas secara berjenjang.
5. Dalam hal berdasarkan perolehan suara terdapat lebih dari
1 (satu) Pasangan Calon yang memperoleh jumlah suara
terbanyak kedua, penentuan Pasangan Calon dengan perolehan
suara terbanyak kedua dilakukan berdasarkan persebaran
wilayah perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang.
6. Perolehan suara yang lebih luas secara berjenjang merupakan
Pasangan Calon yang unggul di provinsi dan kabupaten/kota
dengan jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang lebih banyak.
7. Dalam hal hanya terdapat 2 (dua) Pasangan Calon dalam Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, KPU menetapkan Pasangan Calon
yang memperoleh suara terbanyak sebagai Pasangan Calon
terpilih.
1. meninggal dunia;
2. mengundurkan diri;
3. tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, atau DPRD Kabupaten/Kota;
4. terbukti melakukan tindak pidana Pemilu berupa politik uang
atau pemalsuan dokumen berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; atau
5. terbukti melakukan pelanggaran larangan kampanye
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai kampanye Pemilu, berdasarkan putusan
pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 171
48. Apakah Presiden bisa menetapkan Pemiliu lanjutan atau Pemilu
susulan?
1. keadaan geografis;
2. jarak tempuh;
3. cuaca; dan/atau
4. ketersediaan transportasi yang kurang memadai.
BAGIAN XI
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilu 173
174 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN XII
PEMANTAUAN PEMILU
DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT
1. Siapa yang disebut dengan Pemantau Pemilu
1. bersifat independen;
2. mempunyai sumber dana yang jelas; dan
3. teregistrasi dan memperoleh izin dari Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota sesuai dengan cakupan
wilayah pemantauannya.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi Masyarakat 177
2. Pemantau Pemilu yang melakukan pemantauan pada lebih
dari satu provinsi harus mendapatkan
3. persetujuan Bawaslu dan wajib melapor ke Bawaslu Provinsi
masing-masing.
4. Pemantau Pemilu yang melakukan pemantauan pada lebih dari
satu kabupaten/kota pada satu provinsi harus mendapatkan
persetujuan Bawaslu Provinsi dan wajib melapor ke Bawaslu
Kabupaten/Kota masing-masing.
5. Persetujuan atas wilayah kerja pemantau luar negeri
dikeluarkan oleh Bawaslu.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi Masyarakat 179
7. mencampuri dengan cara apa pun urusan politik dan
pemerintahan dalam negeri Indonesia;
8. membawa senjata, bahan peledak, dan/atau bahan berbahaya
lainnya selama melakukan
9. pemantauan;
10. masuk ke dalam TPS; dan/atau
11. melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan tujuan
sebagai pemantau Pemilu.
1. sosialisasi Pemilu;
2. pendidikan politik bagi Pemilih;
3. survei atau jajak pendapat tentang Pemilu; dan
4. penghitungan cepat hasil Pemilu.
1. pendaftaran;
2. penelitian administrasi; dan
3. Akreditasi.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi Masyarakat 181
1. nama Pemantau Pemilu;
2. nama anggota Pemantau Pemilu;
3. pas foto diri terbaru anggota Pemantau Pemilu;
4. wilayah kerja pemantauan;
5. nomor dan tanggal Akreditasi;
6. pengesahan Ketua Bawaslu; dan
7. masa berlaku Akreditasi Pemantau Pemilu.
BAGIAN XII
Pemantauan Pemilu dan Partisipasi Masyarakat 183
184 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN XIII
SENGKETA
PROSES PEMILU
1. Sengketa proses pemilu terjadi antara?
BAGIAN XIII
Sengketa Proses Pemilu 187
6. Termohon dalam sengketa proses Pemilu terdiri atas..
a. KPU dan Partai Politik calon Peserta Pemilu yang tidak lolos
verifikasi sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang
Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu.
b. KPU dan Pasangan Calon yang tidak lolos verifikasi sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang Penetapan
Pasangan Calon, dan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/
Kota dengan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota yang dicoret dari daftar calon tetap sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan KPU tentang Penetapan
Daftar Calon Tetap.
BAGIAN XIII
Sengketa Proses Pemilu 189
h. KPU wajib menindaklanjuti putusan pengadilan tata usaha
negara paling lama 3 (tiga) hari kerja.
11. Siapa yang dimaksud dengan majelis khusus tata usaha negara
Pemilu?
1. surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang merupakan tindak lanjut dari Putusan
Pelanggaran Administratif Pemilu atau Putusan Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi,atau
Bawaslu Kabupaten/Kota;
2. surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota yang merupakan tindak lanjut dari
penanganan sentra penegakan hukum terpadu atau putusan
pengadilan terkait Tindak Pidana Pemilu yang telah memperoleh
kekuatan hukum yang tetap; atau
3. surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang merupakan hasil penghitungan suara,
rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan penetapan hasil
Pemilu.
BAGIAN XIII
Sengketa Proses Pemilu 191
17. Mekanisme penyelesaian sengketa antara Peserta Pemilu dengan
penyelenggara Pemilu dilakukan dengan cara?
BAGIAN XIII
Sengketa Proses Pemilu 193
25. Majelis Adjudikasi penyelesaian sengketa Bawaslu dipimpin oleh
majelis sidang paling sedikit?
26. Alat bukti dalam penyelesaian sengketa proses Pemilu terdiri atas?
a. surat;
b. keterangan Pemohon dan Termohon;
c. keterangan Saksi;
d. keterangan Ahli;
e. informasi elektronik dan/atau dokumen elektronikdan/atau
hasil cetakannya;dan/atau
f. pengetahuan majelis sidang.
BAGIAN XIII
Sengketa Proses Pemilu 195
35. Bawaslu Provinsi dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota wajib
menindaklanjuti hasil koreksi dengan menerbitkan putusan baru
paling lama?
BAGIAN XIII
Sengketa Proses Pemilu 197
a. berintegritas;
b. netralitas;
c. profesionalitas;
d. memiliki soliditas;
e. tidak memiliki konflik kepentingan;
f. memiliki kemampuan berkomunikasi; dan
g. memiliki kinerja yang baik.
a. pokok permohonan;
b. data hasil pengawasan;
c. putusan rapat pleno; dan
d. dokumen dan bukti.
PENANGANAN
PELANGGARAN
PEMILU
1. Bagaimana penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilu?
Paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah temuan dan laporan
diterima dan diregistrasi.
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 201
d. Dalam hal diperlukan sesuai kebutuhan tindak lanjut
penanganan pelanggaran Pemilu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota dapat melakukan investigasi.
e. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota wajib
memutus penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu paling
lama 14 (empat belas) hari kerja setelah temuan dan laporan
diterima dan diregistrasi.
f. Putusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
untuk penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu berupa:
a. perbaikan administrasi terhadap tata cara, prosedur, atau
mekanisme sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. teguran tertulis;
c. tidak diikutkan pada tahapan tertentu dalam
Penyelenggaraan Pemilu; dan
d. sanksi administratif lainnya sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Pemilu
Dalam hal KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, atau
Peserta Pemilu tidak menindaklanjuti putusan Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota, maka Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota mengadukan ke DKPP.
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 205
d. Dalam hal putusan pengadilan diajukan banding, permohonan
banding diajukan paling lama 3 (tiga) hari setelah putusan
dibacakan.
e. Pengadilan negeri melimpahkan berkas perkara permohonan
banding kepada pengadilan tinggi paling lama 3 (tiga) hari
setelah permohonan banding diterima.
f. Pengadilan tinggi memeriksa dan memutus perkara banding
paling lama 7 (tujuh) hari setelah permohonan banding
diterima.
g. Putusan pengadilan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) merupakan putusan terakhir dan mengikat serta tidak dapat
dilakukan upaya hukum lain.
h. Putusan pengadilan harus sudah disampaikan kepada penuntut
umum paling lambat 3 (tiga) hari setelah putusan dibacakan.
i. Putusan pengadilan harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga)
hari setelah putusan diterima oleh jaksa.
j. Putusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana Pemilu yang
menurut Undang-Undang ini dapat memengaruhi perolehan
suara Peserta Pemilu harus sudah selesai paling lama 5
(lima) hari sebelum KPU menetapkan hasil Pemilu secara
nasional. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota wajib
menindaklanjuti putusan pengadilan
k. Salinan putusan pengadilan harus sudah diterima KPU, KPU
Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota, dan Peserta Pemilu pada
hari putusan pengadilan dibacakan.
18. Siapa yang dimaksud dengan majelis khusus tindak pidana Pemilu?
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 207
i. Anggaran operasional Gakkumdu dibebankan pada anggaran
Bawaslu.
j. Untuk pembentukan Gakkumdu di luar negeri, Bawaslu,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kejaksaan Agung
Republik Indonesia berkoordinasi dengan Kementerian Luar
Negeri.
k. Ketentuan lebih lanjut mengenai Gakkumdu diatur dengan
Peraturan Bawaslu. Peraturan Bawaslu disusun secara bersama
oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung
Republik Indonesia, dan Ketua Bawaslu. Peraturan Bawaslu
ditetapkan setelah berkonsultasi dengan DPR dalam forum
rapat dengar pendapat.
a. temuan/penerimaan Laporan;
b. pengumpulan alat bukti;
c. klarifikasi;
d. serta penerusan hasil kajian atas Temuan/Laporan kepada
instansi yang berwenang;
e. pengkajian; dan/atau
f. pemberian rekomendasi.
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 209
d. kesesuaian tanda tangan dalam formulir Laporan Dugaan
Pelanggaran dengan kartu tanda penduduk elektronik dan/
atau kartu identitas lain.
32. Dalam hal Pelapor tidak memenuhi syarat formil dan syarat materil
dalam waktu?
Informasi awal.
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 211
b. informasi dugaan pelanggaran melalui telepon resmi pengaduan
Pengawas Pemilu; atau
c. informasi dugaan pelanggaran yang disampaikan dalam
bentuk surat, pesan singkat melalui telepon, faksimile, surat
elektronik, atau di situs resmi Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota
a. kasus posisi;
b. data;
c. kajian;
d. kesimpulan; dan
e. rekomendasi;
1x24 (satu kali dua puluh empat) jam sejak diputuskan dalam rapat
pleno berdasarkan kajian Pengawas Pemilu.
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 213
44. Penerusan Laporan dugaan Tindak Pidana Pemilu dilakukan paling
lama?
a. keadilan;
b. kepastian;
c. kemanfaatan;
d. persamaan di muka hukum;
e. praduga tidak bersalah; dan
f. legalitas.
a. kebenaran;
b. cepat;
c. sederhana;
a. pengawas Pemilu;
b. polri; dan
c. Kejaksaan Agung.
BAGIAN XIV
Penanganan Pelanggaran Pemilu 215
216 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN XV
SOSIALISASI,
PENDIDIKAN PEMILIH
DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT
1. Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dalam
penyelenggaraan dilaksanakan pada..
a. keluarga;
b. pemilih pemula;
c. pemilih muda;
d. pemilih perempuan;
e. pemilih penyandang disabilitas;
f. pemilih berkebutuhan khusus;
g. kaum marjinal;
h. komunitas;
i. keagamaan;
j. relawan demokrasi; dan
k. warga internet (netizen);
l. masyarakat umum;
m. media massa;
n. partai Politik Peserta Pemilu;
o. pengawas;
p. pemantau Pemilu Dalam Negeri dan Pemantau Pemilu Luar
Negeri;
BAGIAN XV
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat 219
d. tata cara penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota
DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan
e. tata cara penetapan calon terpilih anggota DPD.
a. forum warga;
b. komunikasi tatap muka;
c. media massa;
d. bahan sosialisasi;
e. alat peraga sosialisasi;
f. mobilisasi sosial;
g. pemanfaatan budaya populer;
h. pemanfaatan budaya lokal/tradisional;
i. laman resmi
j. papan pengumuman
k. media kreasi; dan/atau
l. bentuk lain yang memudahkan masyarakat untuk dapat
menerima Informasi Pemilu dengan baik.
a. Pemilih pemula;
b. Pemilih muda;
c. Pemilih perempuan;
d. Pemilih penyandang disabilitas;
BAGIAN XV
Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat 221
e. Pemilih berkebutuhan khusus;
f. kaum marjinal;
g. komunitas;
h. keagamaan;
i. relawan demokrasi; dan/atau
j. warga internet (netizen).
PENCEGAHAN POTENSI
PELANGGARAN DAN
SENGKETA PEMILU
1. Bagaimana Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota melakukan pencegahan pelanggaran dan sengketa
proses?
a. penyelenggara Pemilu;
b. Peserta Pemilu;
c. pelaksana atau tim kampanye;
d. kementerian/lembaga atau pemerintah daerah;
e. masyarakat;
f. pemilih; dan
g. pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Pemilu.
BAGIAN XVI
Pencegahan Potensi Pelanggaran dan Sengketa Pemilu 225
8. Penguatan koordinasi antar lembaga dilakukan dengan tahapan
kegiatan?
Sahabat Bawaslu
BAGIAN XVI
Pencegahan Potensi Pelanggaran dan Sengketa Pemilu 227
228 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN XVII
ISTILAH-ISTILAH
PENTING DALAM
PEMILU & PEMILIHAN
1. AD PARTAI POLITIK: Anggaran Dasar atau Peraturan dasar Partai
Politik.
12. DAK2: Data Agregat Per Kecamatan yaitu kumpulan data tentang
peristiwa kependudukan, peristiwa penting, jenis kelamin, kelompok
usia, agama, pendidikan, dan pekerjaan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 231
Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di luar negeri yang
disediakan oleh kementerian yang menangani urusan luar negeri.
17. DCS: Daftar Calon Sementara Anggota DPR, Daftar Calon Sementara
Anggota DPRD Provinsi, dan Daftar Calon Sementara Anggota DPRD
Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut DCS Anggota DPR, DCS
Anggota DPRD Provinsi, dan DCS Anggota DPRD Kabupaten/Kota
adalah daftar calon sementara yang memuat nomor urut
18. DCT: Daftar Calon Tetap Anggota DPR, Daftar Calon Tetap Anggota
DPRD Provinsi, dan Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Kabupaten/
Kota yang selanjutnya disebut DCT Anggota DPR, DCT Anggota
DPRD Provinsi, dan DCT Anggota DPRD Kabupaten/Kota adalah
daftar calon tetap yang memuat nomor urut Partai Politik, nama
Partai Politik, tanda gambar Partai Politik, pas foto bakal calon,
nama lengkap bakal calon, jenis kelamin dan kabupaten/kota atau
kecamatan tempat tinggal calon.
19. DEWAN ETIK: kelompok kerja yang terdiri dari ahli dan/atau pihak
yang ditetapkan oleh KPU untuk memeriksa dan memutuskan
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga Survei atau Jajak
Pendapat dan Penghitungan Cepat.
22. DP4 PEMILU: Daftar Penduduk Potensial Pemilih yaitu data yang
disediakan oleh Pemerintah berisikan data penduduk yang memenuhi
persyaratan sebagai Pemilih pada saat Pemilu diselenggarakan.
23. DPK: Daftar Pemilih Khusus adalah daftar Pemilih yang memiliki
identitas kependudukan tetapi belum terdaftar dalam DPT dan DPTb.
28. DPS: Daftar Pemilih Sementara adalah Daftar Pemilih hasil kegiatan
pemutakhiran data Pemilih yang dilakukan oleh KPU/KIP Kabupaten/
Kota dengan dibantu oleh PPK, PPS, dan Pantarlih.
29. DPSHP AKHIR: Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Akhir yaitu
DPSHP yang telah diperbaiki berdasarkan masukan dan tanggapan
masyarakat dan/atau Peserta Pemilu.
30. DPSHP: Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan adalah DPS yang
telah diperbaiki berdasarkan masukan dan tanggapan masyarakat
dan/atau Peserta Pemilu.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 233
31. DPT: Daftar Pemilih Tetap yaitu DPS yang telah diperbaiki oleh PPS
dan ditetapkan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota.
33. DPTb PEMILU: Daftar Pemilih Tambahan yaitu Daftar Pemilih yang
telah terdaftar dalam DPT di suatu TPS yang karena keadaan
tertentu Pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih
di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara
di TPS lain.
37. IJAZAH/STTB: Surat pernyataan resmi dan sah yang berlaku secara
nasional yang menyatakan bahwa seorang peserta didik telah lulus
ujian sekolah dan lulus ujian nasional.
45. JURU KAMPANYE adalah orang seorang atau kelompok yang ditunjuk
untuk menyampaikan visi, misi, program, dan/atau citra diri Peserta
Pemilu yang dibentuk oleh Pelaksana Kampanye.
46. KAMPANYE PEMILU: Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang
ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan
menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu.
47. KAP: Kantor Akuntan Publik adalah Badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 235
mendapatkan izin usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.
61. MASA TENANG: Masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan
aktivitas Kampanye Pemilu.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 237
Pengawas Tempat Pemungutan Suara, sebagai satu kesatuan fungsi
dan berada dalam koordinasi Bawaslu.
65. PANTARLIH: Petugas yang dibentuk oleh PPS atau PPLN untuk
melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih.
68. PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU: Partai politik yang telah memenuhi
persyaratan sebagai Peserta Pemilu anggota DPR, anggota DPRD
Provinsi, dan anggota DPRD Kabupaten/Kota.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 239
82. PEMILIH: Warga Negara Indonesia yang sudah genap berumur 17
(tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah
kawin.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 241
99. PENUNTUTAN: tindakan Penuntut Umum tindak pidana Pemilu untuk
melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di
sidang pengadilan.
114. PESERTA PEMILU: Partai politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota
DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota, perseorangan untuk
Pemilu anggota DPD, dan pasangan calon yang diusulkan oleh
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 243
partai politik atau gabungan partai politik untuk Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden.
119. PIHAK LAIN adalah orang perseorangan atau kelompok orang yang
melakukan kegiatan Kampanye untuk mendukung pasangan calon.
123. POLRI: Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu alat Negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
125. PPK: Panitia Pemilihan Kecamatan yaitu panitia yang dibentuk oleh
KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat
Kecamatan atau nama lain.
127. PPS: Panitia Pemungutan Suara yaitu panitia yang dibentuk oleh
KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat
Desa atau sebutan lain/Kelurahan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 245
130. RKDK: Rekening Khusus Dana Kampanye yaitu rekening yang
menampung Dana Kampanye Pemilihan, yang dipisahkan dari
rekening keuangan partai politik/gabungan partai politik dan
rekening perseorangan, atau rekening keuangan pribadi calon
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
139. SUKET: Surat Keterangan yaitu surat yang diterbitkan oleh dinas
yang menyelenggarakan urusan kependudukan dan catatan sipil
setempat yang menerangkan bahwa Pemilih telah berdomisili di
wilayah administratif yang sedang menyelenggarakan Pemilihan.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 247
Peserta Pemilu, perilaku Pemilih atau hal lain terkait Pemilu dengan
menggunakan metodologi tertentu.
145. TIM KAMPANYE: tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-
sama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang
mengusulkan Pasangan Calon, yang didaftarkan ke KPU dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan
Kampanye.
BAGIAN XVII
Istilah-istilah Penting dalam Pemilu & Pemilihan 249
250 1000 JAWABAN: APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2024
BAGIAN XVIII
BAGIAN XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan Umum 253
18. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2018 Tentang Pencalonan
Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Daerah
BAGIAN XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan Umum 255
32. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2018
Tentang Pemantauan Pemilihan Umum
BAGIAN XVIII
Dasar dan Ketentuan Pelaksanaan Pemilihan Umum 257
49. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 29 Tahun 2018
Tentang Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Umum
Editor
Masykurudin Hafidz, Founder CM Management, sebuah perusahaan
yang bergerak dalam dunia digital marketing dan personal branding.
Lahir dan menghabiskan pendidikan masa remaja di ujung pulau
Jawa Timur, Banyuwangi.
BAGA I M A N A
APA & 4
PEMILU 202
M
empelajari semua pengetahuan tentang demokrasi dan
kepemiluan bukanlah hal yang mudah. Setiap orang wajib
membaca undang-undang terkait dan ketentuan teknis baik
PKPU maupun Perbawaslu. Penyelenggara pemilu, baik KPU maupun
Bawaslu, baik di provinsi maupun kabupaten/kota seringkali tidak
memiliki cukup waktu dan kesempatan untuk melakukannya. Apalagi
menghafalkan pasal-pasal dari ketentuan perundang-undangan padahal
itu sangat penting diketahui untuk memastikan sumber pengetahuan.
Buku ini membantu para calon penyelenggara pemilu untuk memiliki
pengetahuan dengan cara yang mudah dan dalam waktu yang relatif
singkat. Dengan mempelajari buku ini, para pembaca dimudahkan untuk
meningkatkan pengetahuannya dalam mempelajari ketentuan teknis
pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan. Buku ini mempercepat pembaca
belajar dengan format pertanyaan dan kunci jawaban, sehingga dapat
lebih mudah untuk mengingat sekaligus menambah pengetahuannya
dalam berbagai bidang dan kebutuhan kepemiluan.