Anda di halaman 1dari 67

PROMOSI

KESEHATAN KERJA

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Piagam Ottawa
(Ottawa Charter)
• Tanggal 21 November 1986, WHO adakan
Konferensi Internasional Pertama di Bidang
Promosi Kesehatan.
• Promosi kesehatan merupakan proses yang
memungkinkan orang untuk mengontrol dan
meningkatkan kesehatan mereka.
• Promosi Kesehatan tidak hanya tanggung
jawab sektor kesehatan, tetapi melampaui
gaya hidup secara sehat untuk sejahtera
(WHO, 1986). Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Promosi Kesehatan

Upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui pemberdayaan dan,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat mandiri menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumber daya masyarakat sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat
dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Fungsi Promosi Kesehatan
Kegiatan promosi yang berlangsung di
tingkat masyarakat dapat menjadi sebuah
media efektif untuk mengumpulkan data
dan informasi yang kemudian dapat
diolah, dianalisis dan digunakan sebagai
informasi penunjang untuk merancang
perencanaan dan pelaksanaan berbagai
program promosi kesehatan selanjutnya.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Sasaran Promosi Kesehatan
• Sasaran primer : Pasien, individu sehat dan
keluarga atau rumah tangga yang diharapkan
dapat mengubah perilaku, misalnya menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
• Sasaran sekunder : Pemuka masyarakat
formal maupun informal, media massa,
organisasi kemasyarakatan, yang diharapkan
dapat meningkatkan PHBS.
• Sasaran tersier : Pembuat kebijakan publik,
berupa peraturan perundangan di bidang
kesehatan atau lannya yang memfasilitasi
sumberdaya. Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Mengapa Promosi
Kesehatan ?
• Promosi Kesehatan diselenggarakan dengan
mengkombinasikan berbagai strategi yang
tidak hanya melibatkan sektor kesehatan,
melainkan juga lewat kerjasama & koordinasi
segenap unsur masyarakat.
• Promosi Kesehatan merupakan filosofi umum
yang menitikberatkan pada gagasan, bahwa
kesehatan yang baik merupakan usaha
individu sekaligus kolektif.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
(Taylor, 2003)
Mengapa Promosi
Kesehatan ?
• Bagi individu, promosi kesehatan terkait
dengan pengembangan program kebiasaan
kesehatan yang baik sejak muda sampai
dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003).
• Secara kolektif, berbagai sektor, unsur dan
profesi dalam masyarakat dapat dilibatkan.
• Unsur-unsur dalam masyarakat yang terlibat
antara lain: praktisi medis, psikolog, media
massa, para pembuat kebijakan publik dan
perumus undang undang.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Apa peran praktisi
kesehatan ?

Mengajarkan masyarakat tentang


gaya hidup yang sehat dan
membantu mereka memantau
atau menangani risiko masalah
kesehatan tertentu.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Apa peran psikolog ?

Berperan dalam promosi kesehatan


lewat pengembangan bentuk-bentuk
intervensi untuk membantu individu &
masyarakat mempraktikkan perilaku
yang sehat dan mengubah kebiasaan
yang buruk.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Apa peran media massa ?

Berperan memberikan kontribusinya,


dengan menginformasikan kepada
masyarakat perilaku-perilaku tertentu
yang berisiko terhadap kesehatan.
(Merokok, mengkonsumsi alkohol)

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Komunikasi Kesehatan
• James AF Stoner : Komunikasi
merupakan bentuk penyampaian
informasi, baik secara verbal maupun
nonverbal, termasuk melalui teknologi
digital.
• Komunikasi kesehatan berfokus pada
individu atau masyarakat menghadapi isu-
isu yang berhubungan dengan kesehatan,
serta berupaya untuk menjaga
kesehatannya.Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Perkembangan
Komunikasi Kesehatan
• Perkembangan komunikasi
kesehatan berkembang pesat, bukan
hanya secara konvensional.
• Komunikasi antara dokter dan
pasien, juga ketika penyuluhan di
lapangan, bergeser menjadi
konsultasi melalui beberapa situs
kesehatan menggunakan internet.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Tantangan Dunia Kesehatan
(1)
• Tantangan bagi dunia kesehatan
dalam menggunakan komunikasi
kesehatan di era digital.
• Peluang serta harapan yang lebih
baik bagi komunikasi kesehatan.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Tantangan Dunia Kesehatan
(2)
• Banyak hoax atau berita bohong
yang mudah tersebar secara cepat
dan luas di era digital.
• Akibatnya, sering dijadikan peluang
oleh orang-orang tak bertanggung-
jawab untuk merekayasa informasi
tentang kesehatan.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Tantangan Dunia Kesehatan
(3)
• Tantangan inilah yang perlu diatasi
oleh para ahli kesehatan.
• Dengan menempatkan tim khusus
penjaring informasi tidak benar
tentang kesehatan, menyediakan
layanan komunikasi kesehatan,
atau upaya lain yang kredibel ?
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Informasi Praktis
yang Menyesatkan
• Banyak informasi praktis di internet
maupun media massa, tetapi tidak
bertanggung jawab.
• Promosi beberapa produk makanan
dan minuman yang diklaim memiliki
efek penyembuhan penyakit
maupun kosmetik, ternyata bohong.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Cakupan Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan mencakup :
• Promotif
• Preventif
• Kuratif
• Rehabilitatif
Orang-orang yang sehat maupun yang
terkena penyakit, merupakan sasaran
dari promosi kesehatan !
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Apa Solusinya ?
• Fasilitas seperti Instagram, YouTube,
Twitter, Facebook, dsb yang dapat
diakses secara daring, merupakan
salah satu solusi.
• Perlu kreativitas – kreativitas untuk
mengolah informasi kesehatan
menjadi infografis yang menarik, unik,
mudah dipahami.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Hakikat Promosi Kesehatan
Pada hakikatnya, promosi kesehatan adalah
kombinasi berbagai dukungan, menyangkut
• pendidikan
• organisasi
• kebijakan
• peraturan perundangan
Untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang
menguntungkan kesehatan.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Lingkup Promosi Kesehatan
• Pendidikan kesehatan (Health Education),
yang penekanannya pada perbaikan perilaku.
• Pemasaran sosial (Social Marketing), yang
penekanannya pada pengenalan produk/jasa
melalui kampanye.
• Upaya penyuluhan (komunikasi & informasi),
yang lebih ditekankan pada penyebaran
informasi.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Lingkup Promosi Kesehatan
• Upaya peningkatan (promotif), yang lebih
ditekankan pada upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan.
• Upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu
upaya untuk mempengaruhi lingkungan atau
pihak lain agar mengembangkan kebijakan yg
berwawasan kesehatan melalui upaya
legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan
suasana di berbagai sektor.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Lingkup Promosi Kesehatan

• Pengorganisasian masyarakat (community


organization), penggerakan masyarakat (social
mobilization), pemberdayaan pada masyarakat
(community empowerment).

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Sumber Utama Bahaya
Potensial di Tempat Kerja

Lingkungan kerja

Pekerjaan /
Jenis pekerjaan

Manajemen yang belum terlatih


Promosi
Kesehatan
Mencakup upaya-upaya
• Promotif
• Preventif
• Kuratif
• Rehabilitatif
Di Mana Peran
Promosi Kesehatan ?

• Merupakan upaya yang paling


awal.
• Menganut prinsip dengan
mengedepankan peningkatan
daripada pencegahan, apalagi
pengobatan dan pemulihan !
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
4 Upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan tenaga kerja

Promotif

Preventif

Kuratif /
Pengobatan

Rehabilitatif
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Tujuan
Promosi Kesehatan
• Mengembangkan perilaku hidup bersih
dan sehat di tempat kerja
• Menurunkan angka absensi
• Menurunkan angka penyakit
• Menciptakan lingkungan kerja yg sehat
dan aman
• Membantu/menciptakan gaya hidup sehat
• Memberikan dampak positif di lingkungan
kerja Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Siapa sasarannya ?

1. Karyawan di tempat kerja


(Primer)
2. Pengelola K3 / Org pekerja
(Sekunder)
3. Pengusaha / Manajemen
(Tersier)
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Keuntungan bagi
Perusahaan
1. Tempat kerja sehat, aman, nyaman.
2. Citra perusahaan positif.
3. Meningkatkan moral staf.
4. Menurunkan angka absensi pekerja.
5. Menurunkan biaya kesehatan/asuransi.
6. Pencegahan penyakit.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Keuntungan bagi Pekerja

1. Lingkungan tempat kerja menjadi lebih


sehat.
2. Meningkatkan percaya diri.
3. Menurunkan stres emosional.
4. Meningkatkan semangat kerja.
5. Meningkatkan kesehatan pekerja.
6. Meningkatkan kemampuan.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Bagaimana Jika
Informasi Disajikan
dalam Bentuk Buku ?

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Ensiklopedia Penyakit

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Kedokteran Okupasi /
Kedokteran Kerja

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Manajemen Bencana

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Radiasi Elektromagnetik

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Buku
“Negara Sejuta Bencana”

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Pendidikan Kesehatan
dengan Nuansa Humor

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Menangkal Penyakit
dengan Olahraga

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Seluk Beluk Kanker

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Buku tentang 33 Sindrom

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Ingin Sehat Tanpa Minum Obat

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Fenomena Unik tentang Penyakit

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Buku “Usia Lanjut”

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Buku tentang “COVID-19”

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Prof. Anies bersama Anak-anak

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Era Disrupsi

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Keterkaitan Promosi Kesehatan
dengan Era Disrupsi
Peran promosi kesehatan di era disrupsi
memiliki peluang dan tantangan yang
cukup besar. Pencerdasan lewat
informasi kesehatan dan mengajak
masyarakat berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dalam upaya preventif dan
promotif menjadi tantangan yang mesti
terus digarap dan digalakkan hingga ke
akar rumput.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Mengintervensi Perilaku
dengan Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan aspek penting
dalam mengintervensi perilaku, dengan
pencerdasan masyarakat lewat penyampaian
informasi kesehatan berupa pencegahan dan
perlindungan diri dari penyakit, intervensi
masalah kesehatan melalui pemberdayaan
masyarakat hingga akhirnya membentuk
perilaku kesehatan yang diharapkan menjadi
kebiasaan baik sehari-hari.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Contoh Kasus, Pandemi Covid-19
• Pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Di
negara kita, penularan Covid-19 cukup tinggi.
• Mobilitas yang tinggi dan perilaku masyarakat
yang belum menerapkan PHBS menjadi
tantangan untuk mengajak masyarakat
melakukan upaya untuk memutus mata rantai
penularan pandemi Covid-19.
• Di sini promosi kesehatan di era disrupsi
memiliki peluang dan tantangan yang cukup
besar.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Era Disrupsi
• Saat ini tengah terjadi era disrupsi
(disruption) dalam kehidupan kita.
Sehingga zaman sekarang disebut
era disrupsi.
• Revolusi Industri 4.0 mendorong
terjadinya disrupsi dalam berbagai
bidang.
• Apa itu disrupsi ?
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Era Disrupsi
• Istilah “disrupsi” telah dikenal
puluhan tahun lalu, tetapi baru
populer setelah guru besar Harvard
Business School, Clayton M.
Christensen, menulis buku berjudul
“The Innovator Dilemma” (1997).

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Era Disrupsi
• Christensen ingin menjawab berbagai
pertanyaan penting, “Mengapa
perusahaan-perusahaan besar bisa
dikalahkan oleh perusahaan yang lebih
kecil, dengan dana dan sumber daya
manusia”.
• Jawabannya terletak pada perubahan
besar yang dikenal dengan disrupsi.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Era Disrupsi
• Sebenarnya disrupsi tidak hanya
terjadi dalam bidang ekonomi.
• Hukum, pendidikan, pemerintahan,
bahkan pelayanan kesehatan
adalah beberapa contoh bidang
yang juga terdisrupsi.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Era Disrupsi
• Berbicara mengenai disrupsi bukan
hanya tentang berbagai lini yang
menjadi berbasis digital.
• Lebih dari itu, ketika kita berbicara
disrupsi maka kita akan dihadapkan
pada berbagai manfaat seperti
efisiensi, kecepatan, kenyamanan,
dan kualitas.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Era Disrupsi
• Ciri khas disrupsi adalah
pembaruan berbasis teknologi yang
membuat sesuatu lebih mudah,
lebih murah dan lebih memenuhi
kebutuhan pelanggan yang juga
berkembang secara dinamik.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Era Disrupsi
• Pencanangan Making Indonesia 4.0
oleh Presiden Joko Widodo adalah
tanggapan pemerintah Indonesia
terhadap disrupsi dalam dunia
industri global yang saat ini sudah
memasuki industri 4.0.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Era Disrupsi
• Era disrupsi berciri khusus dengan
kelahiran revolusi media teknologi
informasi.
• Komunikasi di era disrupsi dapat
membangun dan menginisiasi
tatanan baru, yang serta merta
mampu mengubah, menggeser
atau bahkan mengusangkan
tatanan lama.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Era Disrupsi
• Dengan kreativitasnya, masyarakat
kian dimudahkan dan dimanjakan
dengan perangkat digital atau
elektronik yang berdampak
terhadap hampir semua bidang.
• Era disrupsi memunculkan model
digitalisasi komunikasi baru
dengan strategi lebih kreatif dan
inovatif. Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Bagaimana dengan
Disrupsi Promosi Kesehatan ?
• Disrupsi promosi kesehatan menjadi
tantangan tersendiri bagi
pengembangan health promoting
university, yaitu program yang
mendorong penerapan pola hidup
sehat oleh mahasiswa, dosen dan
staf di lingkungan kampus, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas
dan kualitas sivitas akademika.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Bagaimana dengan
Disrupsi Promosi Kesehatan ?
• Melalui pengembangan health
promoting university yang inovatif,
sivitas akademika dapat menjadi
agent of change di lingkungannya.
• Diharapkan dengan disrupsi
promosi kesehatan maka pola
hidup sehat dapat sebarluaskan
kepada masyarakat.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Bagaimana Memulai
Disrupsi Promosi Kesehatan ?
• Managemen rumah sakit perlu
mempelajari betul tentang digital
disruption in healthcare.
• Dapat dimulai dari hal-hal
sederhana yang dapat mengubah
cara kerja kita melakukan
pelayanan kesehatan.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Bagaimana dengan
Disrupsi Promosi Kesehatan ?
• Melalui pengembangan health
promoting university yang inovatif,
sivitas akademika dapat menjadi
agent of change di lingkungannya.
• Diharapkan pola hidup sehat dapat
sebarluaskan kepada masyarakat.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Bagaimana dengan
Disrupsi Promosi Kesehatan ?
• Melalui pengembangan health
promoting university yang inovatif,
sivitas akademika dapat menjadi
agent of change di lingkungannya.
• Diharapkan pola hidup sehat dapat
sebarluaskan kepada masyarakat.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Bagaimana dengan
Disrupsi Promosi Kesehatan ?
• Ciri khas disrupsi adalah
pembaruan berbasis teknologi
yang membuat sesuatu lebih
mudah, lebih murah dan lebih
memenuhi kebutuhan pelanggan
yang juga berkembang secara
dinamik.

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK


Peluang dan Tantangan
• Era digital dalam dunia kesehatan
menjadi tantangan sekaligus peluang
untuk menjadi lebih baik dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
• Namun masih banyak pemahaman
yang salah mengenai disrupsi yang
hanya dikaitkan dengan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (ICT).
• Ternyata disrupsi layak diterapkan
dalam pelayanan kesehatan !
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Penutup
Patut direnungkan
pernyataan dari Jacques Ellul
dalam karyanya yang
berjudul The Technological
Society :
“Bagi siapa saja yang
menguasai teknologi,
maka dirinya menguasai
sumber daya”.
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK
Terima Kasih
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes, PKK

Anda mungkin juga menyukai