Anda di halaman 1dari 37

2022

Pertashop merupakan kolaborasi Kementerian Dalam Negeri dengan


PT. Pertamina (Persero) dalam Program Petunjuk
Pertashop
Teknis Program Pertashop 1
PERTASHOP

Petunjuk Teknis Program Pertashop i


PERTASHOP

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
BINA PEMERINTAHAN DESA
JL. Raya Pasar Minggu Km.19 Tlp/Fax 7999873-74 Jakarta Selatan 12072

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga “PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PERTASHOP” dapat
tersusun dengan baik. Petunjuk teknis ini diharapkan menjadi pedoman bagi semua
pihak yang terlibat dalam Program Pertashop agar penyelenggaraan kegiatan
berjalan sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta dapat memperjelas
mekanisme dan tahapan pelaksanaan guna mempercepat tercapainya target dan
sasaran Program Pertashop.
Program Pertashop merupakan Program yang diinisiasi oleh Kementerian
Dalam Negeri dan PT. Pertamina Patra Niaga dalam rangka mendekatkan
pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak non subsidi, LPG non subsidi dan
Produk PT. Pertamina (Persero) ritel lainnya yang belum terlayani oleh lembaga
penyalur PT. Pertamina (Persero) lain di tingkat Desa.
Hadirnya kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri dengan PT. Pertamina
(Persero) dalam program Pertashop di Desa, tidak hanya mendekatkan layanan BBM
kepada masyarakat tetapi akan turut pula menumbuhkembangkan potensi Desa,
turut mengembangkan UMKM, mendorong tumbuhnya inovasi Desa melalui
kemitraan yang dapat berperan juga dalam meningkatkan kapasitas pemerintahan
Desa melalui pengembangan program kerja sama kemitraan. Hal ini tertuang dalam
Nota Kesepahaman antara Kementerian Dalam Negeri Nomor 193/1536A/SJ dan
PT. Pertamina (Persero) Nomor SD-06/C00000/2020-SO pada tanggal 18 Februari
2020 tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan
Pengembangan Program Pertashop di Desa.
Dalam rangka mewujudkan tujuan dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis
pelaksanaan program Pertashop yang di dalamnya mengatur tentang mekanisme
kerja sama dan teknis pengelolaan Program Pertashop untuk dijadikan Pedoman
baik bagi Pemerintah Daerah maupun Desa serta Mitra kerja sama. Besar harapan

Petunjuk Teknis Program Pertashop ii


PERTASHOP

kami dengan adanya Petunjuk Teknis Program Pertashop ini dapat memberikan
pemahaman pada pihak terkait tentang teknis pelaksanaan Program Pertashop.
Petunjuk teknis ini telah melibatkan berbagai pihak terkait sebagai bentuk
penyempurnaan dari petunjuk teknis sebelumnya. Perkenankan kami pada
kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan semoga juknis ini memberi manfaat
yang baik bagi semua pihak yang sudah memberikan kontribusi dalam penyusunan
juknis ini.

DAFTAR ISI

Petunjuk Teknis Program Pertashop iii


PERTASHOP

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................... 2
C. Sasaran ................................................................................................... 3
D. Pengertian ............................................................................................... 3
BAB II KONSEP DASAR PROGRAM PERTASHOP .............................................. 5
A. Dasar Pemikiran ...................................................................................... 5
B. Dasar Hukum .......................................................................................... 5
C. Tujuan Pendirian Pertashop .................................................................... 6
BAB III PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL PERTASHOP .............................. 8
A. Gambaran Umum .................................................................................... 8
B. Ketentuan Dasar ..................................................................................... 9
C. Skema Investasi Pertashop................................................................... 11
D. Tata cara Skema Investasi Kerja Sama Desa ....................................... 11
E. Prosedur dan Tahapan.......................................................................... 14
F. Jenis Pertashop .................................................................................... 15
BAB IV PENGORGANISASIAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH ................... 16
A. Pemerintah Pusat .................................................................................. 16
B. Provinsi ................................................................................................. 17
C. Kabupaten ............................................................................................. 17
D. Pemerintah Desa .................................................................................. 18
E. Mitra Pertashop ..................................................................................... 19
BAB V PEMANTAUAN DAN EVALUASI............................................................... 20
BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN ........................................................................... 21
BAB VII PENUTUP ................................................................................................. 22

Petunjuk Teknis Program Pertashop iv


PERTASHOP

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan
posisi dan peran kepada Desa sebagai local self government. Desa memiliki
peran dan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional dalam
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedudukan Desa
yang lebih berdaulat mengakui kewenangan Desa serta keberagaman lokal di
dalamnya dengan memberikan dukungan finansial yang tertuang dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, Desa melaksanakan program
dan kegiatan pembangunan baik yang dilakukan Pemerintah Desa sendiri atau
melalui kerja sama Desa. Pada pasal 91 Undang-Undang Desa ditegaskan
bahwa Desa dapat melakukan kerja sama baik kerja sama antar Desa maupun
kerja sama dengan pihak ketiga. Kerja sama Desa memberi peluang kepada
Desa dalam membangun kemandirian Desa sekaligus meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut kebijakan kerja sama Desa diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara Kerja
Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.
Berdasarkan hal tersebut Kementerian Dalam Negeri dan PT. Pertamina
(Persero) menginisiasi kerja sama Desa melalui Program Pertamina Shop
(Pertashop) untuk memperluas pelayanan Bahan Bakar Minyak. Kerja sama
Desa dalam Program Pertashop merupakan bentuk pengembangan usaha
bersama untuk meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing masyarakat
sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak
di Desa. Dalam hal ini Desa memiliki kewenangan penuh untuk melakukan kerja
sama dengan pihak ketiga di mana aspek komersial serta keberlangsungan
bisnis diarahkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa sehingga dapat

Petunjuk Teknis Program Pertashop 1


PERTASHOP

mendanai berbagai program dan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan


masyarakat.
Dalam Program Pertashop terdapat dua skema investasi yang dapat
digunakan oleh mitra Pertashop yaitu skema investasi mandiri atau skema
investasi Kerja sama desa. Dalam hal calon mitra Pertashop memilih skema
investasi Kerja sama Desa, maka tata cara kerja sama Desa dengan pihak
ketiga diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017
tentang Tata Cara Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintah Desa yang dapat
dilakukan baik atas prakarsa Desa maupun Prakarsa Pihak Ketiga dengan
melalui tahapan: (a) persiapan; (b) penawaran; (c) penyusunan perjanjian
bersama; (d) penandatanganan; (e) pelaksanaan; dan (f) pelaporan.
Untuk melaksanakan Program Pertashop yang tertuang dalam Nota
Kesepahaman Antara Kementerian Dalam Negeri Nomor 193/1536A/SJ dan PT.
Pertamina (Persero) Nomor SD-06/C00000/2020-SO tentang Dukungan
Pemerintah dan Masyarakat Desa Dalam Peningkatan dan Pengembangan
Program Pertashop di Desa, maka perlu disusun pedoman dalam bentuk
petunjuk teknis untuk menjelaskan secara detail tahapan serta mekanisme kerja
sama Program Pertashop hingga tahap operasional.
Pada saat petunjuk teknis disusun, berdasarkan kebijakan Kementerian
BUMN, PT Pertamina (Persero) telah melakukan pemisahan atas seluruh aktiva
dan pasiva atas bisnis dan operasional kegiatan usaha dalam lingkup
Commercial & Trading kepada PT Pertamina Patra Niaga sebagaimana
tercantum dalam Akta Pemisahan Kegiatan Usaha Commercial & Trading
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina ke dalam PT Patra Niaga
Nomor 3 tanggal 1 September 2021. Sehingga untuk selanjutnya pelaksanaan
Program Pertashop akan dilaksanakan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

B. Tujuan
Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi semua pihak
yang terlibat dalam Program Pertashop agar penyelenggaraan kegiatan berjalan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta dapat memperjelas
mekanisme dan tahapan pelaksanaan guna mempercepat tercapainya target
dan sasaran Program Pertashop.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 2


PERTASHOP

C. Sasaran
Sasaran petunjuk teknis ini ditujukan untuk pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan Pemerintah Desa serta Mitra kerja.

D. Pengertian
1. Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa.
3. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
4. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli milik
Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APB Desa) atau perolehan hak lainnya yang sah.
5. Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan,
pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset
Desa.
6. Kerja sama pemanfaatan adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain
dalam jangka waktu tertentu dalam rangka meningkatkan pendapatan Desa.
7. Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka waktu
tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
8. Pihak Ketiga adalah pihak swasta, organisasi kemasyarakatan dan lembaga
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
9. Pihak Ketiga dalam hal pelaksanaan Program Pertashop adalah Mitra
sebagaimana dalam juknis ini.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 3


PERTASHOP

10. Pertashop adalah lembaga penyalur PT Pertamina Patra Niaga skala kecil
yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM Non Subsidi,
LPG Non Subsidi dan produk Pertamina Group lainnya yang tidak atau
belum terlayani oleh lembaga penyalur PT Pertamina Patra Niaga lain.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 4


PERTASHOP

BAB II
KONSEP DASAR PROGRAM PERTASHOP

A. Dasar Pemikiran
Program Pertashop adalah inovasi usaha ritel BBM, LPG dan Produk PT
Pertamina Patra Niaga yang dikelola bersama sebagai bentuk sinergi antara
Kementerian Dalam Negeri dan PT Pertamina Patra Niaga dalam memeratakan
energi hingga ke pelosok negeri, Pertashop merupakan bagian program One
Village One Outlet.
Kementerian Dalam Negeri bersama PT Pertamina Patra Niaga berupaya
memberikan akses pemenuhan BBM dan produk PT Pertamina Patra Niaga
lainnya sampai dengan tingkat Desa. Keberadaan Pertashop di tingkat Desa
menjamin kualitas dan kuantitas BBM dan produk PT Pertamina Patra Niaga
lainya sampai kepada masyarakat serta memberikan nilai tambah bagi Desa
untuk memanfaatkan potensi yang ada di Desa.
Program Pertashop tidak hanya mengejar nilai bisnis akan tetapi untuk
menumbuhkembangkan rantai nilai (value chain) rangkaian kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa serta dapat
diintegrasikan dengan program Pemerintah Desa sebagai alternatif atau daya
dukung pembangunan dan peningkatan kapasitas Pemerintah Desa berikut
sumber daya manusia di desa melalui Program Pertashop. Selanjutnya
Pertashop sebagai dasar untuk membuka outlet PT Pertamina Patra Niaga yang
dapat menampung produk UMKM serta pengembangan New Product (non-fuel
dan electric vehicle) yang dapat melayani kebutuhan BBM di seluruh wilayah
Indonesia mendekatkan ke konsumen akhir dan pengembangan penguasaan
outlet sampai ke level perdesaan dengan pola yang dikembangkan melalui Kerja
sama antar pemerintah Mitra swasta serta dengan pengoperasian PT Pertamina
Patra Niaga.

B. Dasar Hukum
Penyusunan Petunjuk Teknis terkait Kerja Sama Desa dalam Program
Pertashop didasarkan pada :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

Petunjuk Teknis Program Pertashop 5


PERTASHOP

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
9. Nota Kesepemahamanan Antara Kementerian Dalam Negeri dan PT.
Pertamina (Persero) Nomor 193/1536A/SJ dan Nomor SD-06/C00000/2020-
SO tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam
Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa;
10. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 117/3015/SJ tanggal 28 April 2020 Hal
Percepatan Pelaksanaan Program Pertashop di Desa;
11. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 117/4102/SJ tanggal 16 Juli 2020 Hal
Tindak Lanjut Pelaksanaan Program Pertashop.
12. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 117/5955/SJ tanggal 21 Oktober 2021
Hal Perizinan Pertashop.

C. Tujuan Pendirian Pertashop


Pengembangan Pertashop memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Melayani kebutuhan BBM, LPG, Pelumas dan produk ritel Pertamina Group
lainnya ke seluruh wilayah NKRI.
2. Mendekatkan ke konsumen akhir untuk memastikan kualitas layanan produk
dan harga, di mana selama ini masih banyak Desa yang belum terjangkau
akses langsung ke lembaga penyalur resmi PT Pertamina Patra Niaga
sehingga membeli bahan bakar di pengecer yang kualitas layanan produk
dan harga tidak terjamin.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 6


PERTASHOP

3. Memberikan nilai tambah dari potensi sumber daya yang dimiliki oleh Desa.
4. Membuka peluang kerja sama Pemerintah Desa dengan Mitra dalam
pemanfaatan aset yang dimiliki oleh Desa dengan harapan dapat
mempercepat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Desa.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 7


PERTASHOP

BAB III
MODEL KERJA SAMA
PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL PERTASHOP

A. Gambaran Umum
Pembangunan di bidang ekonomi hanya memiliki satu tujuan yaitu;
mencapai kehidupan bangsa yang sejahtera. Kesejahteraan bangsa tidak hanya
dapat diukur dari tingginya pendapatan masyarakat dan pendapatan negara,
sebab tingginya pendapatan masyarakat ini masih harus diukur dari volume
pemerataan akan hasil-hasil pembangunan ekonomi bagi seluruh masyarakat
secara berkeadilan. Untuk mengatasi rendahnya pendapatan masyarakat,
pemerintah harus memprioritaskan pada usaha ekonomi rakyat atau
perekonomian rakyat dengan memberikan dana pinjaman kepada sektor Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) serta pembinaannya dan penyediaan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat yang telah mencapai usia produktif. Salah satu
upaya pemerintah dalam pembangunan di bidang ekonomi adalah dengan
menyiapkan instrumen hukum yang baik berupa regulasi sektor perizinan.

Hadirnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.


pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja yang ditindaklanjuti dengan diterbitkan PP Nomor 5 Tahun 2021
tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan PP 6 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah, terkait dengan adanya regulasi
Undang-Undang Cipta Kerja yang merubah proses perizinan berusaha yang
sebelumnya berbasis izin ke berbasis risiko.

Dalam rangka percepatan dan peningkatan penanaman modal dan


berusaha, Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh kementerian/lembaga dan
Pemerintah Daerah untuk memulai, melaksanakan, dan mengembangkan usaha
dan/atau kegiatan, Pemerintah telah menerapkan sistem Online Single
Submission (OSS) yang dikelola oleh di Kementerian Investasi/BKPM dengan
diintegrasikan dengan semua system perizinan di setiap tingkatan baik di
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Petunjuk Teknis Program Pertashop 8


PERTASHOP

B. Ketentuan Dasar
1) Semua Warga Negara Indonesia (WNI), Pemerintah Desa dan atau Swasta
dapat melakukan kerja sama pengelolaan Pertashop dan atau membangun
Pertashop dengan memperhatikan aspek kriteria pemilihan lokasi dan
kriteria Mitra Pertashop;
2) Kriteria Pemilihan Lokasi Pertashop
Pemilihan lokasi Pertashop merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh
PT Pertamina Patra Niaga dengan memperhatikan variabel-variabel sebagai
berikut:
a. Aksesibilitas;
b. Ketersediaan jaringan listrik;
c. Lokasi yang akan dibangun Pertashop memiliki potensi omset yang baik
secara keekonomian;
d. Kriteria pemilihan lokasi lainnya akan diatur sesuai ketentuan yang
berlaku di PT Pertamina Patra Niaga.
3) Kriteria Pemilihan Mitra Pertashop
Mitra Pertashop memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan
bisnis Pertashop, sehingga perlu diatur Kriteria Pemilihan Mitra Pertashop
dengan memperhatikan aspek sebagai berikut:
a. Memiliki legalitas usaha berbentuk Badan Usaha sesuai ketentuan yang
berlaku di PT Pertamina Patra Niaga.
b. Memiliki atau menguasai lahan dengan legalitas yang sah dalam
pengoperasian Pertashop.
c. Memiliki modal investasi dan modal kerja untuk menjalankan Pertashop
yang bersumber dari dana sendiri, Perbankan dan dana pihak ketiga
lainnya.
4) Dokumen Legalitas Pertashop
Setiap Mitra Pertashop perlu memiliki dokumen legalitas, antara lain:
a. Nomor Induk Berusaha (NIB);
b. Sertifikat Standar (SS);
c. Persetujuan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PKPLH);
d. Persyaratan Dasar terkait Penyelenggaraan Bangunan Gedung;

Petunjuk Teknis Program Pertashop 9


PERTASHOP

e. Identitas terkait Badan Usaha maupun Pengurusnya sesuai ketentuan


yang berlaku di PT Pertamina Patra Niaga (antara lain: KTP, NPWP,
Akta Perusahaan); dan
f. Dokumen perjanjian kerja sama terkait pengusahaan Pertashop antara
Mitra Pertashop dengan PT Pertamina Patra Niaga.
Dokumen legalitas sebagaimana dimaksud huruf a), huruf b), huruf c) dan
huruf d) merupakan Perizinan Berusaha berbasis risiko dengan tingkat risiko
menengah rendah dan dapat disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5) Kebijakan Khusus Pertashop
Mempertimbangkan bahwa hingga disusunnya Petunjuk Teknis ini masih
terdapat proses pengurusan Perizinan Berusaha Pertashop melalui sistem
Online Single Submission (OSS) yang perlu dilakukan pembahasan untuk
sinkronisasi teknis pengaturan antar komponen persyaratan yang
dibutuhkan dan dalam rangka percepatan pemerataan penyaluran BBM ke
seluruh wilayah Indonesia dengan konsep One Village One Outlet, maka
sesuai Surat Menteri Dalam Negeri Kepada Gubernur dan Bupati/Walikota
Nomor 117/59/55/SJ tanggal 21 Oktober 2021 hal Perizinan Pertashop,
diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
a) Terhadap Pertashop yang telah beroperasi maupun baru akan
beroperasi, diberikan waktu untuk segera melengkapi Perizinan
Berusaha sesuai ketentuan yang berlaku hingga paling lambat tanggal
31 Oktober 2022.
b) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud huruf a) di atas telah
berakhir, maka terhadap Mitra Pertashop baru tetap diberikan waktu
untuk segera melengkapi Perizinan Berusaha sesuai ketentuan yang
berlaku, selambat-lambatnya selama 3 (tiga) Bulan sejak Pertashop
tersebut beroperasi.
c) Ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a) dan huruf b) di atas dapat
disesuaikan dengan perubahan Surat Mendagri 21 Oktober 2021 yang
akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis ini.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 10


PERTASHOP

C. Skema Investasi Pertashop


Pengembangan bisnis Pertashop memiliki 2 (dua) skema investasi yang terdiri
dari :
1) Skema Investasi Mandiri
Skema Investasi Mandiri adalah skema investasi Pertashop yang dijalankan
dengan menggunakan aset dan atau dana milik sendiri tanpa melibatkan aset
dan atau dana milik Desa. Dalam skema ini, Mitra Pertashop diharapkan
memberikan pemberitahuan kepada Pemerintah Desa terkait investasi
Pertashop setelah Mitra Pertashop melakukan pemenuhan Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud pada Bab III butir B angka 4) di atas.
2) Skema Investasi Kerja Sama Desa
Skema Investasi Kerja Sama Desa adalah skema investasi Pertashop yang
dijalankan dengan menggunakan aset dan atau dana Desa.

D. Tata Cara Skema Investasi Kerja Sama Desa


Selain mengacu ketentuan yang diatur pada Bab III butir B dan C angka 2) di
atas, terhadap calon Mitra Pertashop dengan Skema Investasi Kerja Sama Desa
wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Dalam hal pengajuan Pertashop oleh calon Mitra Pertashop menggunakan
aset Desa dan/atau dana Desa, maka calon Mitra Pertashop harus
mendapatkan Rekomendasi tertulis dari Kepala Desa setempat berdasarkan
kesepakatan yang ditetapkan dalam musyawarah Desa.
2) Adanya pembagian dan kewenangan yang jelas antar pihak yang
dituangkan di dalam perjanjian bersama dan diketahui oleh Camat di
wilayahnya.
3) Kerja sama Pemerintahan Desa dengan Mitra Pertashop dilakukan atas
prakarsa Desa atau atas prakarsa Mitra Pertashop.
4) Tata Cara Kerja Sama Pemanfaatan Aset dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Program Pertashop 11


PERTASHOP

Tabel 4. Tata Cara Kerja Sama Desa dengan Mitra Pertashop

Kerja Sama Desa dengan Mitra Pertashop


No. Uraian PT Pertamina Mitra Pertashop
Pemerintahan Desa
Patra Niaga
1. Tahap Pemerintah Desa Menyiapkan
Persiapan menyiapkan Kerangka pengajuan proposal
Acuan Kerja (KAK) Kerja- sebagai calon Mitra
sama Desa. Di dalam KAK yang mengacu pada
tersebut memuat tentang : KAK yang disiapkan
a. Potensi dan sumber daya oleh Pemerintah
Desa termasuk Desa.
ketersediaan lahan, dan
pembiayaan serta
sumber daya pengelola
(sesuai dengan syarat
syarat yang ditetapkan
dalam program
Pertashop).
b. Pilihan pola Skema
Investasi Kerja Sama
Desa antara lain
penawaran pemanfaatan
aset Desa (tanah Desa)
dan atau pembiayaan
penuh dari APBDes, dan
atau pengelolaan
manajemen oleh Mitra,
atau Pemerintah Desa
hanya memberikan
Rekomendasi kepada
Mitra yang akan
mengelola Pertashop.
2. Tahap Pemerintah Desa melakukan Menyampaikan
Penawaran Penawaran kepada calon penawaran kepada
Mitra mengacu pada KAK Pemerintah Desa
yang sudah disiapkan oleh mengacu pada KAK
Pemerintah Desa. untuk mendapatkan
Rekomendasi.
3. Penilaian Pemerintah Desa melakukan
Proposal penilaian proposal yang
disampaikan calon Mitra
kepada Pemerintah Desa.
Hasil penilaian proposal
diajukan ke dalam forum
Musyawarah Desa.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 12


PERTASHOP

4. Musyawarah Pemerintah Desa melakukan


Desa Musyawarah Desa bersama
unsur masyarakat dan BPD
untuk mendapatkan 1 (satu)
Mitra potensial untuk
menjadi Mitra Pertashop.
Musyawarah Desa
menghasilkan dokumen
perjanjian bersama antara
Desa dengan Mitra yang
memuat hak dan kewajiban.
5. Kemitraan Menerima dan 1) Memenuhi
Pertashop memproses dokumen
pendaftaran persyaratan
melalui website sesuai dengan
resmi dan Dokumen
melakukan Legalitas
verifikasi sebagaimana
dokumen. dimaksud Bab III
butir B angka 4) di
atas.
2) Mendaftarkan
Kemitraan melalui
website PT
Pertamina Patra
Niaga.
6. Dokumen Memonitor Mitra Pertashop
Legalitas pemenuhan menyiapkan
Pertashop persyaratan Dokumen Legalitas
Dokumen sebagaimana
Legalitas dari dimaksud Bab III butir
Mitra B angka 4) di atas.
Pertashop.
7. Pembangunan 1. Memonitor Mitra Pertashop
dan dan melakukan
Pengoperasian mengevalua pembangunan sesuai
Pertashop si proses standar design PT
pembangun Pertamina Patra
an Niaga dan
Pertashop pengoperasian
2. Memberikan Pertashop.
persetujuan
operasi
Pertashop
3. Melakukan
perikatan
kerja sama

Petunjuk Teknis Program Pertashop 13


PERTASHOP

terkait
pengusahaa
n Pertashop
antara Mitra
Pertashop
dengan PT
Pertamina
Patra Niaga.

E. Prosedur dan Tahapan


Prosedur pendaftaran yang harus dilalui Mitra untuk menjadi Mitra PT Pertamina
Patra Niaga dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Pendaftaran dilakukan melalui website https://kemitraan.pertamina.com (atau
website resmi PT Pertamina Patra Niaga) dengan melampirkan Dokumen
Legalitas sebagaimana dimaksud Bab III butir B angka 4) di atas.
2) Calon Mitra Pertashop memilih lokasi yang tersedia di website dan mengisi
semua syarat dan ketentuan yang diperlukan.
3) PT Pertamina Patra Niaga mengevaluasi kelayakan bisnis lokasi yang
didaftarkan oleh calon Mitra Pertashop.
4) Apabila dari hasil evaluasi tersebut dinyatakan Calon Mitra Pertashop yang
bersangkutan lolos evaluasi maka akan dikeluarkan surat persetujuan
kepada Calon Mitra Pertashop dari PT Pertamina Patra Niaga.
5) Mitra Pertashop melengkapi Perizinan Berusaha yang telah ditentukan.
6) PT Pertamina Patra Niaga memberikan Surat Persetujuan untuk melakukan
proses pembangunan Pertashop kepada calon Mitra Pertashop (calon Mitra
Pertashop wajib melaporkan kemajuan pembangunan Pertashop setiap
bulan kepada PT Pertamina Patra Niaga).
7) Apabila proses pembangunan Pertashop di lokasi sudah selesai maka akan
dilakukan pemeriksaan aspek safety dan kelayakan teknis oleh tim PT
Pertamina Patra Niaga sebagai evaluasi kesiapan operasional Pertashop.
8) Apabila bangunan Pertashop sudah memenuhi aspek safety dan kelayakan
teknis PT Pertamina Patra Niaga, maka akan dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kerja Sama Pertashop antara PT Pertamina Patra Niaga dan
Mitra Pertashop.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 14


PERTASHOP

9) Mitra Pertashop melakukan penebusan BBM perdana untuk Pertashop dan


berkoordinasi dengan pihak Dinas Metrologi untuk dilakukan tera dispenser
modular Pertashop.
10) Mitra Pertashop melaporkan hasil tera dari Dinas Metrologi dan Asuransi
Pertashop kepada PT Pertamina Patra Niaga.
11) PT Pertamina Patra Niaga memberikan Surat Persetujuan Operasi dan Surat
kelayakan instalasi Pertashop.
12) Operasional Program Pertashop sudah dapat dijalankan oleh Mitra
Pertashop.

F. Jenis Pertashop
Pertashop sendiri dibagi menjadi 3 jenis dengan berdasarkan dari luasan lahan,
standar design bangunan dan potensi omset yaitu:
1) Pertashop Gold adalah tipe Pertashop dengan batasan omzet maksimal
1.000 liter/hari dengan design tangki upper ground dan menjual produk BBM
Non Subsidi, LPG dan Pelumas PT Pertamina Patra Niaga.
2) Pertashop Platinum adalah tipe Pertashop dengan batasan omzet di atas
1.000 liter/hari sampai maksimal 3000 liter/hari dengan design tangki
underground dan menjual produk BBM Non Subsidi, LPG, Pelumas PT
Pertamina Patra Niaga dan produk ritel lainnya baik produk PT Pertamina
Patra Niaga maupun produk UMKM dari wilayah setempat.
3) Pertashop Diamond adalah tipe Pertashop dengan omzet di atas 3.000
liter/hari sampai maksimal 5.000 liter/hari dengan design tangki underground
dan menjual produk BBM Non Subsidi, LPG, Pelumas PT Pertamina Patra
Niaga dan produk ritel lainnya baik produk PT Pertamina Patra Niaga
maupun produk UMKM dari wilayah setempat.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 15


PERTASHOP

BAB IV
PENGORGANISASIAN DI TINGKAT PUSAT DAN DAERAH

A. Pemerintah Pusat
Pengorganisasian di tingkat pusat bersifat lintas sektor dan lintas program
yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini melalui Ditjen Bina
Pemerintahan Desa, Kementerian BUMN melalui PT Pertamina Patra Niaga
selaku Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero). Menteri
Dalam Negeri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Direktur
Utama PT Pertamina (Persero) melalui Direktur Pemasaran Regional PT
Pertamina Patra Niaga membentuk Tim Pelaksana Program Pertashop Tingkat
Pusat untuk mengawal jalannya program agar sesuai dengan Nota
Kesepahaman antara Kementerian Dalam Negeri dan PT Pertamina (Persero)
Nomor 193/1536A/SJ dan Nomor SD-06/C00000/2020-SO pada tanggal 18
Februari 2020 tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam
Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa.
1. Tugas Tim Koordinasi Program di Tingkat Pusat :
a) Menentukan strategi dan kebijakan nasional pengelolaan Program
Pertashop;
b) Melakukan pengendalian pelaksanaan Program Pertashop;
c) Melakukan fasilitasi pembinaan aparatur pemerintah daerah dalam
pengelolaan Program Pertashop;
d) Melakukan fasilitasi kemudahan sarana dan prasarana dalam pengelolaan
Program Pertashop;
e) Melakukan pertukaran data dan/atau informasi perkembangan pengelolaan
Program Pertashop; dan
f) Melakukan fasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan dan pengembangan Program Pertashop.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 16


PERTASHOP

2. Bagan Koordinasi Program di Tingkat Pusat

Kementerian Dalam Negeri

Direktorat Jenderal Bina PT. Pertamina (Persero)


Pemerintahan Desa cq. PT Pertamina Patra
Niaga

Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat


Penataan dan Fasilitasi Fasilitasi Keuangan Kelembagaan dan
Administrasi Pengembangan dan Aset Kerja Sama Desa
Pemerintahan Kapasitas Pemerintahan Desa
Desa Aparatur Desa

B. Provinsi
Pengorganisasian di Daerah melibatkan Pemerintah Provinsi melalui Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten, Dinas Penanaman Modal dan
Perizinan Terpadu Satu Pintu.
Tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi melalui Bidang yang
menangani Kerja Sama Desa, antara lain :
a) Melakukan fasilitasi kepada DPMD Kabupaten dalam memperoleh informasi
Program Pertashop;
b) Melakukan fasilitasi pembinaan kerja sama Desa kepada DPMD Kabupaten;
dan
c) Membantu memberikan kemudahan pelayanan teknis dalam Program
Pertashop.

C. Kabupaten
1. Tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten melalui Bidang
yang menangani Kerja Sama Desa, antara lain :

Petunjuk Teknis Program Pertashop 17


PERTASHOP

a) Melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan kerja sama Desa dalam


Program Pertashop;
b) Mengoptimalkan kemitraan antar pihak yang terlibat di daerah dalam
pengembangan Program Pertashop;
c) Memberikan dukungan pendataan kerja sama Desa dalam Program
Pertashop;
d) Memberikan konsultasi terkait kerja sama Desa dalam Program Pertashop
kepada Pemerintah Desa.
2. Tugas Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten, antara lain :
a) Pelaksanaan administrasi pelayanan Persyaratan Dasar terkait
Penyelenggaraan Bangunan Gedung (termasuk PBG Desain Prototipe
Pertashop);
b) Melakukan fasilitasi pelayanan administrasi Persyaratan Dasar terkait
Penyelenggaraan Bangunan Gedung (termasuk PBG Desain Prototipe
Pertashop);
c) Menerbitkan Persyaratan Dasar terkait Penyelenggaraan Bangunan
Gedung (termasuk PBG Desain Prototipe Pertashop), setelah calon mitra
pertashop membayar retribusi daerah (sesuai Peraturan Daerah masing-
masing)
Dalam hal pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung disesuaikan dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
3. Tugas Kecamatan, antara lain :
a) Melakukan fasilitasi penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala
Desa;
b) Melakukan fasilitasi administrasi dan tata pemerintahan Desa;
c) Melakukan fasilitasi kerja sama Desa;
d) Melakukan fasilitasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan Desa.

D. Pemerintah Desa
Tugas Pemerintah Desa, antara lain :
a) Melakukan pengelolaan dan penatausahaan Pertashop di Desa termasuk di
dalamnya pengelolaan keuangan dan aset;

Petunjuk Teknis Program Pertashop 18


PERTASHOP

b) Menyusun dan menetapkan Peraturan Desa terkait pengelolaan Pertashop


di Desa;
c) Penyampaian Peraturan Desa kepada masyarakat Desa melalui
Musyawarah Desa;
d) Penanganan masalah yang ditimbulkan akibat kerja sama dengan Mitra
Pertashop;
e) Melaksanakan kerja sama Desa Program Pertashop sesuai tahapan dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 96 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Kerja sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa.

E. Mitra Pertashop
Mitra pertashop melaporkan kepada Pemerintah Desa dalam hal Pertashop
telah beroperasi.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 19


PERTASHOP

BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara


perencanaan dengan realisasi program, sekaligus sebagai alat mitigasi terhadap
keberlangsungan program. Pemantauan dan Evaluasi dilakukan paling sedikit 1
(satu) kali dalam setahun atau dapat dapat dilakukan sesuai kebutuhan.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 20


PERTASHOP

BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Apabila dalam kondisi tertentu Program Pertashop dari pendekatan sarana dan
prasarana tidak memungkinkan dilaksanakan di Desa maka program Pertashop
dapat dilakukan di wilayah Kelurahan dengan skema investasi mandiri dengan
mengacu kepada Bab III poin C.1.
2. Apabila Petunjuk Teknis ini bertentangan dengan Peraturan Perundang-
undangan yang mengatur di kemudian hari akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 21


PERTASHOP

BAB VII
PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini disusun dengan harapan dapat memperluas


wawasan dan menjadi panduan dalam penyelenggaraan Program Pertashop di
Desa. Petunjuk Teknis ini dapat diperbanyak oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota atau pihak lain yang berkepentingan untuk melaksanakan Program
Pertashop.
Apabila dalam evaluasi pelaksanaan kerja sama Desa dalam Program
Pertashop ditemukan kekurangan dalam petunjuk teknis ini, kami menerima kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan Juknis ini.

Demikian Petunjuk Teknis Kerja Sama Desa dalam Program Pertashop ini
dibuat agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 22


PERTASHOP

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Petunjuk Teknis Program Pertashop 23


PERTASHOP

Lampiran 1 : Contoh Perjanjian Bersama

SURAT PERJANJIAN BERSAMA


Nomor: ………………………..……

Pada hari ini ……………. Tanggal ………………. bulan ……….. tahun ……… yang
bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ...................................................................
Jabatan : Kepala Desa ......... Kecamatan ............. Kabupaten ............
Alamat : ................................................................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : ...................................................................
Jabatan : Ketua Koperasi/CV/PT (Badan Usaha resmi lainnya) ........
Alamat : ................................................................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut


sebagai PARA PIHAK.
Selanjutnya PARA PIHAK menyatakan setuju/sepakat melakukan kerja sama
dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Perjanjian Bersama ini mencakup :


a. fasilitasi kemudahan, sarana dan prasarana dalam pengelolaan usaha
Pertashop;
b. fasilitasi permodalan dan investasi usaha Pertashop;
c. dst................................

PASAL 2
PELAKSANAAN
(1) Pelaksanaan Teknis Perjanjian Bersama ini akan ditindaklanjuti dalam Perjanjian
Kerja Sama yang ditandatangani oleh Ketua/setingkat yang ditunjuk oleh PARA
PIHAK berdasarkan peraturan yang berlaku.
(2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun paling
lama 1(satu) bulan setelah penandatanganan Perjanjian Bersama ini.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 24


PERTASHOP

PASAL 3
JANGKA WAKTU

(1) Pelaksanaan Kerja sama sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan
dilaksanakan selama ................. (.................... hari kalender kerja), terhitung
sejak tanggal surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
(2) Perjanjian Bersama ini dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan persetujuan PARA PIHAK dengan terlebih dahulu dilakukan
koordinasi paling lama 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya
Perjanjian Bersama.
(3) Perjanjian Bersama ini dapat berakhir sebelum jangka waktu sebagaimana pada
ayat (1) dengan ketentuan PIHAK yang bermaksud mengakhiri Perjanjian
Bersama wajib memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK
lainnya, paling lama 3 (tiga) bulan sebelumnya.

PASAL 4
PEMBIAYAAN
Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian Bersama ini
dibebankan kepada anggaran masing-masing PIHAK dan/atau kesepakatan PARA
PIHAK serta sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

PASAL 5
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
(1) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Bersama ini dilakukan pemantauan dan evaluasi
secara berkala oleh PARA PIHAK yang hasilnya dapat digunakan sebagai
laporan pertanggungjawaban dan bahan masukan dalam merencanakan
program kerja sama selanjutnya.
(2) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimasud pada ayati (1) dilakukan sesuai
kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 7
LAIN-LAIN

(1) Perjanjian Bersama ini tunduk pada ketentuan hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan harus selalu dijaga
terhadap PARA PIHAK lainnya di luar Perjanjian Bersama ini.
(2) Apabila Perjanjian Bersama ini berakhir karena jangka waktu dan/atau berakhir
karena adanya keinginan dari salah satu PIHAK maka Perjanjian Kerja Sama
yang telah ditandatangani tetap berlaku.
(3) Apabila terjadi perbedaan atau perselisihan yang timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan Perjanjian Bersama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
secara musyawarah untuk mufakat.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 25


PERTASHOP

Pasal 8
PENUTUP

Perjanjian Bersama ini dibuat dalam rangkap 3(tiga), masing-masing bermeterai dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditanda-tangani dan dibubuhi cap
oleh PARA PIHAK, dan mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh PARA
PIHAK.

..............................., ....................... 20 ......

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


Kepala Desa……….. Mitra Pertashop (Cth) …………….

(………………………………) (………………………………..)

Mengetahui
Camat ………………..

(…………………………………)

Petunjuk Teknis Program Pertashop 26


PERTASHOP

Lampiran 2 : Contoh Perjanjian Kerja Sama


PERJANJIAN KERJA SAMA PERTASHOP
ANTARA
DESA ..................................
DENGAN
KOPERASI/CV/PT/BADAN USAHA LAINNYA .....................................

Desa ............................................. Nomor : ..............


Koperasi/CV/PT/Badan Usaha Lain Nomor .............. : ..............
Pada hari ini .................. tanggal ................ bulan ................. tahun ................. yang
bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : ...................................................................
Jabatan : Kepala Desa ......... Kecamatan ............. Kabupaten ............
Alamat : ................................................................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : ...................................................................
Jabatan : Ketua Koperasi/CV/PT (Badan Usaha resmi lainnya) ........
Alamat : ................................................................................................
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Bertindak untuk dan atas nama Koperasi/CV/PT/Badan Usaha ....................,


selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut


sebagai PARA PIHAK

PARA PIHAK sepakai untuk mengadakan Perjanjian Kerja sama berdasarkan pasal
pasal sebagai berikut

Pasal 1
TUJUAN

Tujuan perjanjian kerja sama ini adalah mendukung dan mempermudah


pelaksanaan Program Pertashop di Desa ........................... Kecamatan
........................... Kabupaten ........................... dengan tetap menjaga dan
mendukung kelestarian lingkungan.

Pasal 2
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan dalam Perjanjian Kerja sama ini meliputi :


a. Tujuan;
b. Arahan Program dan Rencana Operasional;

Petunjuk Teknis Program Pertashop 27


PERTASHOP

c. Hak dan kewajiban para pihak;


d. Jangka waktu.

Pasal 3
ARAHAN PROGRAM DAN RENCANA OPERASIONAL

Penjelasan tentang tujuan, mekanisme perjanjian kerja sama, pelaksanaan kegiatan,


pelaporan dan evaluasi diuraikan dalam arahan program dan rencana operasional
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

(1) PIHAK PERTAMA berhak :


a. Memperoleh dukungan PIHAK KEDUA dalam hal pengelolaan keuangan
usaha Pertashop;
b. Memperoleh dukungan PIHAK KEDUA dalam rangka menjaga kelestarian
lingkungan usaha;
c. Dst ...................................
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban :
a. Memberikan masukan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
usaha Pertashop di Desa;
b. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan usaha;
c. Dst.....................................
(3) PIHAK KEDUA berhak :
a. Memperoleh dukungan administrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
dirancang bersama;
b. Memperoleh dukungan perlindungan dan keamanan dalam pelaksanaan
usaha Pertashop di Desa;
c. Dst.......................................
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban :
a. Menyediakan fasilitas dan sarana pendukungnya dalam rangka pelaksanaan
kegiatan usaha Pertashop di Desa;
b. Memelihara sarana dan Prasarana usaha Pertashop;
c. Dst ......................................

Pasal 5
PERUBAHAN DAN PEMBATALAN

(1) Perubahan Perjanjian Kerja sama dapat dilakukan atas dasar persetujuan PARA
PIHAK.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 28


PERTASHOP

(2) Pembatalan Perjanjian Kerja sama dapat dilakukan :


a. Berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK sebelum berakhirnya Perjanjian
Kerja sama;
b. Secara sepihak oleh PARA PIHAK sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja
sama dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya, atau
c. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi tahunan, PIHAK KEDUA tidak
dapat melaksanakan kegiatan yang disepakati dalam Perjanjian Kerja sama
ini.

Pasal 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) PARA PIHAK sepakat bilamana terjadi perselisihan akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat sebagaimana tersebut
ayat (1) tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk memilih tempat penyelesaian
di Kantor Penitera Pengadilan .............

Pasal 7
KAHAR (FORCE MAJEURE)

(1) Dalam hal terjadi peristiwa di luar kemampuan PARA PIHAK yang merupakan
kahar, dan berakibat merugikan PARA PIHAK, maka salah satu dari PARA
PIHAK yang mengalami kahar, diwajibkan memberitahukan secara tertulis
kepada salah satu dari PARA PIHAK dalam waktu minimal 3 x 24 jam.
(2) Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi peristiwa yang
terjadi di luar kemampuan/kekuasaan PARA PIHAK yang berakibat tidak dapat
dipenuhinya hak dan kewajiban salah satu pihak, antara lain: peperangan,
kerusuhan/huru-hara, revolusi, bencana alam (banjir, gempa bumi besar, badai,
gunung meletus, tanah longsor, angin topan, wabah penyakit), pemogokan
umum, dan kebakaran.
(3) Dalam hal terjadi kahar, PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali
Perjanjian Kerja sama menyangkut hak dan kewajiban.

Pasal 9
KETENTUAN LAIN-LAIN

Dalam hal ditemukan kekurangan dan ketidaksesuaian selama pelaksanaan


perjanjian kerja sama, maka Perjanjian Kerja sama ini akan ditinjau kembali sesuai
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Petunjuk Teknis Program Pertashop 29


PERTASHOP

Pasal 10
PENUTUP

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja sama ini akan dituangkan
dalam bentuk addendum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
Kerja sama ini.
(2) Perjanjian Kerja sama dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Ketua Koperasi/CV/PT/Badan Usaha Kepala Desa .................................


lainnya .........................................

............................................................. ............................................................

Petunjuk Teknis Program Pertashop 30


PERTASHOP

Lampiran 3 : Contoh Berita Acara Musyawarah Desa Kegiatan Kerja sama


Desa dengan Mitra

BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA
PERSETUJUAN KEGIATAN KERJA SAMA DESA

Berkaitan dengan Rencana Kegiatan Kerja Sama Desa dengan Mitra antara
Pemerintah Desa .............. dengan Koperasi/CV/PT/Badan Usaha lainnya untuk
membangun usaha Pertashop yang berlokasi di ……………., maka telah dilakukan
persetujuan oleh masyarakat melalui musyawarah Desa yang telah diadakan di
Desa …………… Kecamatan ……………… Kabupaten ………………... Provinsi
...…………… dalam rangka pembahasan dan persetujuan masyarakat Desa, maka
pada hari ini :

Hari dan Tanggal : …………………………….………….


Jam : ………………………………………..
Tempat : ………………………………………..

yang dihadiri oleh Kepala Desa, unsur perangkat Desa, BPD, wakil-wakil kelompok
masyarakat, sebagaimana daftar hadir terlampir.
Materi yang dibahas, narasumber, notulen dan yang bertindak selaku unsur
pimpinan dalam musyawarah Desa ini adalah :
A. Materi
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………
B. Pimpinan Musyawarah dan Narasumber
Pemimpin Musyawarah : ....................................... dari ..........................
Notulis : ....................................... dari ..........................
Narasumber : 1. .................................. dari ..........................
2. .................................. dari ..........................
3. .................................. dari ..........................

Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi, selanjutnya seluruh peserta


musyawarah Desa menyepakati beberapa hal yang berketetapan menjadi
kesepakatan akhir dari musyawarah Desa dalam rangka kerja sama Desa yaitu :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Petunjuk Teknis Program Pertashop 31


PERTASHOP

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………….Tgl,…………………….
Mengetahui: Ketua BPD
Kepala Desa

(………………………) (………………………)

Mengetahui dan Menyetujui,


Wakil dari Peserta Musyawarah Desa RPJM Desa
No. Nama Alamat Tanda Tangan

Petunjuk Teknis Program Pertashop 32

Anda mungkin juga menyukai