Anda di halaman 1dari 66

BUKU PANDUAN

SOSIALISASI P2KTD DAN


RAPAT KOORDINASI TIM
INOVASI KABUPATEN (TIK)
KABUPATEN KUDUS

HOTEL PROLIMAN KUDUS


25-28 OKTOBER 2018
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________2
DAFTAR ISI

KAK Sosialisasi P2KTD Dan Rakor TIK Program Inovasi


Desa Kabupaten Kudus ................................................................. 4
Daftar Isitailah dan Singkatan ..................................................... 20
Pokok-Pokok Kebijakan Program Inovasi Desa (PID) .................... 28
Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) ..................... 24
Fasilitasi Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa ................ 37
Panduan Penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa (BID) .................. 43
Konsep Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa
(P2KTD) ...................................................................................... 49
Fasilitasi Pemanfaatan Penyedia Peningkatan
Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) ........................................................ 63

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________3


KERANGAK ACUAN KEGIATAN
SOSIALISASI P2KTD DAN RAKOR TIK
PROGRAM INOVASI DESA KABUPATEN KUDUS

A. Pendahuluan

Program Inovasi Desa (PID) hadir sebagai upaya


mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan Dana Desa (DD)
dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan Desa serta
merevitalisasi peran pendamping dalam pengembangan potensi
ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya
manusai serta infrastruktur Desa. Melalui Program Inovasi Desa
(PID) diharapkan mampu memicu munculnya inovasi dan
pertukaran pengetahuan secara partisipatif. Program Inovasi Desa
(PID) merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Desa
agar lebih efektif dalam menyusun penggunaan DD sebagai
investasi dalam peningkatan produktifitas dan kesejahteraan
masyarakat.
Tujuan PID adalah 1) Pengarusutamaan kegiatan-kegiatan
inovasi yang dapat mendorong efektivitas penggunaan atau
investasi dana di Desa menuju peningkatan produktivitas Desa
melalui proses pengelolaan pengetahuan secara sistematis,
terencana dan partisipatif; 2) Peningkatan kapasitas dan kualitas
pelayanan dan pengelolaan program. Proses pengelolaan
pengetahuan secara sistematis meliputi proses identifikasi inovasi,
validasi, dokumentasi, proses pertukaran pengetahuan atau
eksposisi dan replikasi. Melalui proses ini diharapkan adanya
bursa pengetahuan dan inovasi desa pembangunan perdesaan.
Program Inovasi desa dalam pelaksanaannya pasti
membutuhkan perangkat koordinasi yang efektif untuk
menunjang efektivitas gerak serta peran antar bagian di dalamnya.
Koordinasi dalam Program Inovasi Desa (PID) telah menjadin
agenda rutin yang dituangkan dalam rencana kerja pada setiap
tingkatan mulai dari desa sampai dengan nasional, dan menjadi
sangat penting karena dalam rapat koordinasi diharapkan terjadi
kesinambungan yang sinergis antar pihak untuk keberlangsungan
kegiatan baik aspek keproyekan maupun keprogramannya. Pada
momen rapat koordinasi tersebut terutama juga dimanfaatkan
untuk mengungkap permasalahan-permasalahan yang
dihadapi sekaligus mencari upaya penyelesaiannya, pemenuhan
kebutuhan peningkatan kapasitas bagi pelaku – pelaku program
dan penyampaian informasi program terkini.
Khusus pelaksanaan koordinasi di tingkat Kabupaten, Tim
Inovasi Kabupaten (TIK) disediakan alokasi khusus Dana rakor
TIK di tingkat Kabupaten. Dalam pelaksanaanya TIK dan Tenaga
Ahli Kabupaten bertanggungjawab terhadap kualitas
penyelenggaraan rapat koordinasi dimaksud. Tenaga Ahli
Kabupaten bertanggungjawab terhadap substansi forum rapat
koordinasi Kabupaten dengan mendasarkan pada situasi kondisi

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________4


pelaksanaan program di lapangan. Rapat koordinasi dirancang
untuk dapat dimanfaatkan menjadi wahana refleksi dan evaluasi
terhadap kinerja program, mengidentifikasi berbagai masalah yang
dihadapi, memetakan berbagai kekuatan dan kelemahan,
merumuskan isu-isu utama, serta menetapkan langkah-langkah
strategis untuk dapat diimplementasikan di kabupaten maupun
kecamatan secara operasional.

B. Dasar Hukum

a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


b. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
c. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 47
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
e. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
f. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah sebaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
g. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
h. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementrian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
i. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementrian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementrian Negara/Lembaga;
j. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 27 Tahun
2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran
Bantuan Pemerintah Di Kementrian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi;
k. Keputusan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No. 48 Tahun
2018 tentang Penetapan Pedoman Umum Program Inovasi Desa;
l. Keputusan Dirjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 36 Tahun

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________5


2018 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Pengelolaan
Pengetahuan dan Inovasi Desa Tahun Anggaran 2018;
m. Keputusan Dirjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 37
Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Dirjen
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 1
Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Dekonsentrasi Program Pembangunan Dan pemberdayaan
Masyarakat Desa Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun
Anggaran 2018;
n. Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Tengah
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Nomor 88
Tahun 2018 tanggal 30 Agustus 2018 Tentang Penetapan
Penerima Bantuan Operasional Kegiatan Tim Inovasi Kabupaten
(TIK) Tahun Anggaran 2018;
o. Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa,
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jawa Tengah
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Program Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Nomor 90
Tahun 2018 tanggal 31 Agustus 2018 Tentang Penetapan
Penerima Bantuan Pemerintah Pengelolaan Pengetahuan dan
Inovasi Desa; dan
p. Keputusan Bupati Kudus Nomor 412.2/156/2018 tanggal
Oktober 2018 tentang Pembentukan Tim Inovasi Kabupaten
Program Inovasi Desa di Kabupaten Kudus Tahun 2018

C. Tema Rakor

Rapat koordinasi TIK tingkat Kabupaten merupakan rapat


kordinasi tematik yang merefleksikan semangat dan tujuan yang
hendak dicapai sehingga tercermin dalam agenda pokok yang akan
dibahas/dilakukan dalam rapat tersebut. Tema dibahas dan
disusun pada pertemuan persiapan rapat koordinasi TIK yang
melibatkan tenaga ahli Kabupaten dan TIK Kabupaten.

Adapun tema rapat koordinasi yang diselenggarakan pada bulan


Oktober ini adalah Rapat Koordinasi TIK adalah “Mewujudkan
Program Inovasi Desa di Kudus yang mampu mengaktivasi
kesejahteraan masyarakat Desa”.

D. Materi

Materi dan pokok bahasan rapat koordinasi mendasarkan pada


tema rapat koordinasi serta pemenuhan kebutuhan peningkatan
kinerja Program Inovasi Desa (PID) berkaitan dengan progres dan
situasi kondisi pelaksanaan Program Inovasi desa.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________6


1. Sosialisasi tentang PID khususnya P2KTD
2. Struktur Organisasi dalam PID
3. Peran TIK dalam PID di tingkat Kecamatan
4. Membangun Tim Kerja di Tingkat Kabupaten
5. Konsep dan alur mekanisme P2KTD
6. Identifikasi dan verifikasi kebutuhan P2KTD di Desa
7. Penyusunan Direktori P2KTD
8. Pemanfaatan, pemantauan, pelaporan kegiatan P2KTD di
Desa
9. Pokok – pokok evaluasi pelaksanaan penyaluran, dan
penggunaan DOK Bantuan Pemerintah PPID
10. Pokok-pokok evaluasi pelaksanaan PID
11. Strategi penanganan masalah pada pelaksanaan PID
12. Konsolidasi Rencana Tindak Lanjut
13. Pengelolaan Pengetahuan – Bursa Inovasi Desa – Replikasi
14. Posyandu Integrasi : menjawab tantangan kegiatan inovatif
Desa
15. Pembahasan dan penandatanganan Nota Kesepakatan TPID
Pelaksanaan Pelatihan TPID
16. Pembahasan dan penandatanganan Nota Kesepakatan TPID
Pelaksanaan Bursa Inovasi Desa

E. Metode dan Pendekatan

Dalam setiap pembahasan materi rapat akan dilakukan


pendekatan yang terpadu antara Pembelajaran Orang Dewasa
(POD) dengan berbagai pendekatan yang relevan melalui proses
diskusi, pemaparan, penugasan, maupun kombinasi dari
ketiganya. Setiap materi yang outputnya berupa rumusan
implementatif dipertimbangkan dengan mengembangkan
pendekatan pengembangan potensi pelaku dan pendamping
Program Inovasi Desa (PID). Teknis dan metode lainnya dapat
digunakan untuk pelaksanaan rapat koordinasikan dengan
memperhatikan tujuan dan capaian rapat koordinasi TIK.

F. Tujuan

Sesuai Keputusan Keputusan Direktur Jendral PMD


Kementerian Desa Nomor 37 Tahun 2018 bahwa Sosialisasi
P2KTD dan Rakor TIK bertujuan :
1. Memperkenalkan keberadaan P2KTD kepada stakeholder terkait
dalam mendukung pelaksanaan PID khususnya bidang
pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, bidang
pengembangan SDM (PAUD, POSYANDU), serta pembangunan
infrastruktur Desa:

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________7


2. Menjelaskan pentingnya P2KTD dalam pelaksanaan UU Desa
serta mempersiapkan penyusunan profil P2KTD dalam
mendukung PID:
3. Melakukan analisa dan evaluasi reguler atas penyaluran dan
penggunaan DOK Bantuan Pemerintah PPID Tahun 2018:
4. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap Tim Pelaksana
Inovasi Desa (TPID):
5. Perencanaan kegiatan pelaksanaan Program Inovasi Desa Tahun
Anggaran 2018, terutama kegiatan DOK Bantuan Pemerintah
PPID:
6. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang timbul
selama pelaksanaan Program Inovasi Desa:
7. Pengendalian dan konsolidasi Rencana Kerja Tindak Lanjut
(RKTL)

Dan rapat koordinasi berikutnya bertujuan :

1. Secara umum rapat koordinasi adalah Pembinaan dan


Pengendalian pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan Program
Inovasi desa;
2. Penyampaian Laporan Program secara Rutin dan Berkala;
3. Mengkonsolidasikan/mengkoordinasikan jajaran fungsional
dengan struktural dalam sebuah forum sehingga muncul
sinergisitas dalam pelaksanaan Program inovasi Desa di
Kabupaten, Kecamatan dan Desa;
4. Menyampaikan informasi kebijakan program sekaligus
merumuskan langkah secara konkrit pelaksanaan kebijakan
Program Inovasi Desa
5. Membahas kemajuan dan pencapaian target kegiatan;
6. Menyampaikan hasil supervisi dan monitoring pelaksanaan
kegiatan program;
7. Meningkatkan kapasitas Tim Inovasi desa, Tenaga Ahli
Kabupaten, pendamping Desa, dan Tim Pelaksana Inovasi Desa
(TPID)

G. Keluaran/ Output

1. Memahami konsep P2KTD


2. Mampu memfasilitasi TPID dalam memperoleh layanan P2KTD:
3. Mampu memberikan dukungan atas terlaksananya P2KTD:
4. Teranalisa dan terevaluasinya pelaksanaan penyaluran dan
penggunaan DOK Bantuan Pemerintah TPID:
5. Teranalisa dan terevaluasinya pelaksanaan PID TPID
6. Terbentuknya pola perencanaan PID khususnya Bantuan
Pemerintah PPID
7. Adanya langkah-langkah penyelesaian masalah yang timbul
selama pelaksanaan Program Inovasi Desa:
8. Adanya hasil pengendalian dan konsolidasi

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________8


Adapun hasil yang diharapkan pada rapat koordinasi berikutnya
adalah :

1. Dirumuskannya risalah hasil rapat yang disepakati bersama


yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk pelaksanaan
kegiatan program sampai dengan periode rapat koordinasi
berikutnya;
2. Dihasilkan panduan-panduan teknis yang secara operasional
dapat membantu Pendamping Desa maupun pelaku
program lainnya dalam melaksanakan Program Inovasi
Desa;
3. Tersampaikannya umpan balik pelaksanaan kegiatan di
Kecamatan dan hasil supervisi- monitoring oleh
Kabupatensecara tertulis;
4. Modul, panduan dan kebijakan dapat dideseminasikan kepada
Pendamping desa/ TIK kabupaten serta dipastikan mekanisme
deliveri lanjutannya pada tingkatan di bawahnya;
5. In service training sebagai bagian dari proses capacity building
dapat dilakukan oleh Tenaga Ahli Kabupaten/TIK Kabupaten
kepada Pendamping Desa dan TPID;
6. Terjalinnya komunikasi yang harmonis antara jajaran
struktural dengan fungsional dalam pelaksanaan Program
Inovasi Desa.

H. Indikator Kinerja

1. Tersosialisasinya PID khususnya P2KTD


2. Terlaksananya kegiatan sesuai dengan arah, dan tujuan
pelaksanaan Rapat Koordinasi TIK:
3. Tersusunnya pola perencananaan (time Schedule) Program
Inovasi Desa:
4. Disepakatinya Rencana Kegiatan Tindak Lanjut

I. Pengendali Rapat Koordinasi/Person In Charge

Dalam rangka menjamin pelaksanaan rapat koordinasi dapat


berlangsung secara tertib dan teratur sehingga optimal dalam
pencapaian tujuannya maka perlu dikendalikan pelaksanaanya
oleh seorang penanggungjawab kegiatan. Yang bersangkutan
berkewajiban mengendalikan waktu, kesiapan moderator,
narasumber serta panitia pada saat rapat berlangsung.

J. Jadwal dan Kisi-Kisi

Jadwal dan kisi-kisi sebagaimana terlampir

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________9


K. Risalah

Setiap penyelenggaraan rapat koordinasi TIK wajib disusun


hasil rumusan akhir, rekomendasi serta kesepakatan forum yang
dibacakan di depan peserta dan disepakati bersama. Dokumen ini
selanjutnya dikirim ke seluruh Kecamatan, dan pada awal
pelaksanaan rapat berikutnya direview dan dievaluasi sejauh
mana rekomendasi serta kesepakatan tersebut ditindaklanjuti di
lapangan.

L. Penyelenggara

Penyelenggara rapat koordinasi TIK adalah TIK yang melekat


pada instansi Dinas pemberdayaan masyarakat Kabupaten/nama
lain bersama tenaga Ahli Kabupaten.

M. Pembiayaan

Rapat Koordinasi TIK ini didanai sepenuhnya melalui DIPA


Dekonsentrasi

N. Pelaporan

1. Laporan pertanggungjawaban keuangan disusun oleh TIK


Kabupaten
2. Laporan pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil pembahasannya
disusun oleh TA Kabupaten

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________10


JADWAL KEGIATAN
SOSIALISASI PENYEDIA PENINGKATAN KAPASITAS TEKNIS DESA (P2KTD) DAN Rapat
KOORDINASI TIM INOVASI KABUPATEN PROGRAM INOVASI DESA
TAHUN ANGGARAN 2018

KUDUS, 25 s/d 28 OKTOBER 2018

HARI/ TGL JAM MATERI PIC / NARASUMBER KET


08.00-08.30 Registrasi Peserta
PEMBUKAAN Panitia
- Lagu Indonesia Raya
08.30-10.00 - Do’a
- Laporan Panitia
- Sambutan dan Pembukaan
10.00-10.15 Penjelasan Alur
Kamis, 25 10.15-10.30 Coffe Break
Oktober Sosialisasi tentang PID Kepala Dinas PMD Kudus
2018 khususnya P2KTD dan sinergi selaku Koordinator TIK
10.30-12.00
dengan arah pembangunan
Kudus
12.00-13.30 ISHOMA
DOK Bantuan Pemerintah PPID Dispermasdesdukcapil Jawa
13.30-15.00
dan Bantuan Operasional TIK Tengah
15.00-15.30 Coffe Break
15.30-17.00 Peran TIK dan TPID KPW IV Jateng
Pengelolaan Pengetahuan dan TIK/TAPMD/ TATTG
08.00-09.30
Inovasi Desa (PPID)
Pengelolaan Pengetahuan dan TIK/TAPMD/ TATTG
09.30-10.30
Inovasi Desa (PPID)
10.30-10.45 Coffe Break
Jum’at, 26 Penyedia Peningkatan Kapasitas TIK/TAID/TAPSD
10.45-12.15
Oktober Teknis Desa (2KTD)
2018 12.15-13.30 ISHOMA
Penyedia Peningkatan Kapasitas TIK/TAID/TAPSD
13.30-15.00
Teknis Desa (2KTD)
15.00-15.30 Coffe Break
Penyedia Peningkatan Kapasitas TIK/TAID/TAPSD
15.30-17.00
Teknis Desa (2KTD)
Posyandu Integrasi : menjawab TIK (Kepala Bidang
08.00-09.30 tantangan kegiatan inovatif Desa Kesehatan masyarakat
Dinkes Kudus)
Sabtu, 27 Strategi penanganan masalah TIK (Dr.Dra. Mamik
Oktober 09.30-10.00
pada pelaksanaan PID Indaryani,MS)
2018
10.00-10.15 Coffe Break
Strategi penanganan masalah TIK (Dr.Dra. Mamik
10.15-11.00
pada pelaksanaan PID Indaryani,MS)

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________11


HARI/ TGL JAM MATERI PIC / NARASUMBER KET
Monitoring dan Evaluasi TIK (Dr.Dra. Mamik
11.00-11.45
Indaryani,MS)
11.45-13.30 ISHOMA
Pembahasan dan Kepala Dinas PMD Kudus
penandatanganan Nota selaku Koordinator TIK –
13.30-15.00 Kesepakatan TPID Pelaksanaan TPID
Pelatihan TPID dan Bursa Inovasi
Desa
15.00-15.30 Coffe Break
Pembahasan dan Kepala Dinas PMD Kudus TPID
penandatanganan Nota selaku Koordinator TIK – bawa
15.30-17.00 Kesepakatan TPID Pelaksanaan TPID stem-
Pelatihan TPID dan Bursa Inovasi pel
Desa
Konsolidasi Rencana Tindak TIK/TAPM P3MD
08.00-09.30
Lanjut (RKTL) PID
09.30-10.30 Clossing Ceremony
Minggu, - Lagu Indonesia Raya
28 - Laporan Panitia
Oktober - Sambutan dan Pembukaan
2018 - Do’a
10.30-10.45 Coffe Break
10.45-11.30 Penyelesaian administrasi

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________12


PROGRAM INOVASI DESA
KISI – KISI SOSIALISASI P2KTD DAN RAKOR TIK
KABUPATEN KUDUS
KUDUS, 25 - 28 OKTOBER 2018

TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI


MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

a. Kebijakan Umum Peserta rapat memahami


1. Memperkenalkan PID pokok-pokok kebijakan PID
keberadaan P2KTD
kepada stakeholder b. Arah Peserta rapat memahami
terkait dalam 1. Sosialisasi pembangunan arah kebijakan
mendukung tentang PID Kudus Pembangunan Kudus
Ceramah
pelaksanaan PID khususnya
peserta diharapkan dapat Kepala Dinas
khususnya bidang P2KTD dan Tanya 90 menit
pengembangan sinergi dengan menjelaskan konsep dan PMD Kudus
ekonomi lokal dan arah Jawab
alur Penyedia Peningkatan
kewirausahaan, bidang pembangunan c. Konsep dan alur Kapasitas Teknis Desa
pengembangan SDM Kudus mekanisme P2KTD
(PAUD, POSYANDU), (P2KTD) dalam
serta pembangunan pelaksanaan Program
infrastruktur Desa:
Inovasi Desa (PID)

2. Menjelaskan pentingnya 2. Penyedia a. Identifikasi dan peserta diharapkan dapat: 270 Menit Dian Hanafi Nur
P2KTD dalam Peningkatan verifikasi

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________13


PROGRAM INOVASI DESA
TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI
MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

pelaksanaan UU Desa Kapasitas Teknis kebutuhan P2KTD 1. Menjelaskan Ceramah Tamziz,


serta mempersiapkan Desa (2KTD) di Desa mekanisme P2KTD di S.Stp.,M.M.
penyusunan profil tingkat Kabupaten Tanya
P2KTD dalam dalam pelaksanaan Jawab
mendukung PID: Program Inovasi Desa
(PID); Diskusi
2. Memfasilitasi P2KTD di
tingkat Kabupaten
dalam pelaksanaan
Program Inovasi Desa.

peserta diharapkan dapat :

1. Menjelaskan maksud,
tujuan dan tata cara
penyusunan Penyedia
b. Penyusunan Peningkatan Kapasitas
Direktori P2KTD Teknis Desa (P2KTD);
2. Menyusun Direktori
Penyedia Peningkatan
Kapasitas Teknis
Desa (P2KTD).

1. Memahami hal ihwal


c. Pemanfaatan pentingnya P2KTD
P2KTD di Desa 2. Mengetahui jenis
layanan P2KTD

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________14


PROGRAM INOVASI DESA
TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI
MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

3. Mengetahui
mekanisme
pertanggungjawaban
P2KTD

a. Pokok – pokok
evaluasi Mengetahui Pokok – pokok
pelaksanaan evaluasi pelaksanaan
penyaluran DOK penyaluran DOK Bantuan
Bantuan Pemerintah PPID dan
Pemerintah PPID Bantuan Operasional TIK
dan Bantuan
3. Melakukan analisa dan Operasional TIK Ceramah
3. DOK Bantuan b. Pokok – pokok Dispermasdes-
evaluasi reguler atas Mengetahui Pokok – pokok
Pemerintah penggunaan DOK Tanya
penyaluran dan penggunaan DOK Bantuan 90 Menit dukcapil Jawa
PPID dan Bantuan Jawab
penggunaan DOK Pemerintah PPID dan Tengah
Bantuan Pemerintah PPID
Bantuan Pemerintah
Operasional TIK dan Bantuan Bantuan Operasional TIK Diskusi
PPID Tahun 2018:
Operasional TIK
c. Mekanisme Mengetahui Mekanisme
Pertanggungjawab Pertanggungjawaban DOK
an DOK Bantuan Bantuan Operasional TIK
Operasional TIK dan DOK Bantuan
dan DOK Bantuan Pemerintah TPID
Pemerintah TPID

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________15


PROGRAM INOVASI DESA
TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI
MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

Memahami Struktur
a. Struktur Organisasi
dalam PID Organisasi dalam PID

Memahami Peran TIK


b. Peran TIK dalam
PID di tingkat dalam PID di tingkat
Kecamatan Kecamatan

4. Melakukan analisa dan Memahami bagaimana


c. Membangun Tim
evaluasi terhadap Tim 4. Peran TIK dan Membangun Tim Kerja di 90 Menit KPW IV Jateng
Kerja di Tingkat
Pelaksana Inovasi Desa TPID Tingkat Kabupaten
Kabupaten
(TPID):
Memahami Peran TPID di
d. Peran TPID di
tingkat Kecamatan tingkat Kecamatan

e. Analisa dan Memahami Analisa dan


evaluasi terhadap evaluasi terhadap Tim
Tim Pelaksana Pelaksana Inovasi Desa
Inovasi Desa
5. Perencanaan kegiatan 1. Menjelaskan
pelaksanaan Program pengertian, tujuan,
5. Pengelolaan
Inovasi Desa Tahun makna dan tahapan
Pengetahuan 180 menit
Anggaran 2018, a. Capturing dalam menangkap
dan Inovasi
terutama kegiatan DOK (capturing) inovasi
Desa (PPID)
Bantuan Pemerintah desa;
PPID: 2. Menjelaskan Peran TIK

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________16


PROGRAM INOVASI DESA
TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI
MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

dalam Capturing

Memahami hal ihwal


b. Bursa Inovasi Desa pentingnya BID, dan tata
cara penyelenggaraan BID

1. Menjelaskan
pentingnya tindak
lanjut paska Bursa
Inovasi Desa sampai
pada Musrenbang Ceramah
Desa dan Tanya
2. Mengidentifikasi Jawab,
kebutuhan Kepala Sharing
Desa dan para pelaku
Pengalaman,
c. Replikasi di desa
3. Memberikan Diskusi
rekomendasi dan Kelompok
menindaklanjuti dan Diskusi
dukungan pada Kepala Pleno
Desa untuk dapat
mewujudkan kartu ide
dan komitmen masuk
dalam musrenbang
desa dan APBDesa

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________17


PROGRAM INOVASI DESA
TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI
MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

Terumuskannya langkah-
Merumuskan langkah- langkah pemecahan
langkah pemecahan masalah yang timbul
masalah yang timbul selama pelaksanaan
selama pelaksanaan Program Inovasi Desa dan
Program Inovasi Desa: alternatif langkah
6. Strategi Diskusi
6. Merumuskan langkah- penyelesaiannya
penanganan
langkah pemecahan tanya jawab Dr. Dra. Mamik
masalah pada Teruraikannya kegiatan- 90 Menit
masalah yang timbul dan curah Indaryani, M.S.
pelaksanaan PID
selama pelaksanaan kegiatan tahapan pendapat
7. Monitoring dan
Program Inovasi Desa: Pelaksanaan PID yang
Evaluasi
Monitoring dan diperlukan untuk di
Evaluasi monitoring dan evaluasi
dan langkah Tindak yang
sudah dilakukan oleh
beberapa pihak

8. Konsolidasi Konsolidasi Rencana Tersusunnya RKTL yang 90 Menit


7. Pengendalian dan Rencana Tindak Tindak Lanjut (RKTL) akurat dalam pelaksanaan Diskusi dan
TIK/TAPM
konsolidasi Rencana Lanjut (RKTL) PID Kudus Tahapan PID di Kabupaten penarikan
Kerja Tindak Lanjut PID P3MD
Kudus kesepakatan
(RKTL) 9. Pembahasan
dan

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________18


PROGRAM INOVASI DESA
TUJUAN KEGIATAN TUJUAN ALOKASI
MATERI URAIAN MATERI METODE NARASUMBER
(KEPDIRJEN 37/2018) PEMBELAJARAN WAKTU
1 2 3 4 5 6 7

penandatangana Pembahasan dan Di tandatanganinya Nota


n Nota Kesepakatan TPID Kepala Dinas
penandatanganan Nota
Kesepakatan Pelaksanaan Pelatihan PMD Kudus
Kesepakatan TPID Diskusi
TPID 180 Menit selaku
Pelaksanaan Pelatihan TPID dan Bursa Inovasi pleno
Pelaksanaan Koordinator TIK
Pelatihan TPID TPID dan Bursa Inovasi Desa
–TPID
dan Bursa Desa
Inovasi Desa
Pengertian Posyandu Dipahaminua Pengertian
Integrasi Posyandu Integrasi,
Lembaga/ kelompok yang
Lembaga/kelompok dapat berintegrasi,
yang berintegrasi TIK (Kepala
Posyandu Integrasi : Diskusi
Pengelolaan Posyandu Bidang
menjawab tantangan Pengelolaan Posyandu tanya jawab
(Tambahan Muatan Lokal) Integrasi, dan Strategi 90 Menit Kesehatan
kegiatan inovatif Integrasi dan curah
penganggaran untuk masyarakat
Desa pendapat
mendukung Dinkes Kudus)
Strategi penganggaran
untuk mendukung penyelenggaraan
penyelenggaraan posyandu integrasi
posyandu integrasi

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________19


PROGRAM INOVASI DESA

Daftar Istilah dan Singkatan

1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di
bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa.
3. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
5. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
6. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah dalam memberdayakan
masyarakat.
7. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
8. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
9. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa atau yang disebut dengan nama
lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk
menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa
yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat
Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
10. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari Musyawarah
Desa dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara kesepakatan
Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa
dan Kepala Desa.
11. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.
12. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 20
PROGRAM INOVASI DESA
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
13. Perencanaan pembangunan Desa adalah proses tahapan kegiatan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara partisipatif guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya Desa dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan Desa.
14. RPJM Desa (Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 6 (enam) tahun yang memuat arah pembangunan
Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum dan program dan program
Satuan Kerja Perangkat (OPD) atau lintas OPD, dan program prioritas kewilayahan
disertai dengan rencana kerja.
15. RKP Desa (Rencana Kerja Pemerintah Desa) adalah dokumen perencanaan untuk
periode 1 (satu) tahun sebagai penjabaran dari RPJM Desa yang memuat
rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka
pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan Desa, rencana
kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh
Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah dan RPJM Desa.
16. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari
RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme perencanaan
pembangunan Daerah.
17. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
18. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli
atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan
hak lainnya yang syah.
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa, adalah
rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
20. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaanmasyarakat Desa.
21. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang
diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.
22. Program Inovasi Desa disingkat PID merupakan salah satu upaya Pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan kapasitas
desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara
berkualitas.
23. Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa disingkat P2KTD adalah lembaga
profesional yang menyediakan jasa keahlian teknis tertentu di bidang
Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan, Pengembangan Sumber Daya
Manusia, dan Infrastruktur Desa.
24. Tim Inovasi Kabupaten adalah Tim yang dibentuk oleh Bupati/Walikota untuk
melaksanakan kegiatan Inovasi dalam program Inovasi Desa di kabupaten/kota.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 21


PROGRAM INOVASI DESA
Pembentukan Tim Inovasi Kabupaten PID ditetapkan dengan Surat Keputusan
Bupati/Walikota dan berlaku selama 1 (satu) tahun anggaran.
25. Kelompok Kerja Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa disingkat Pokja PPID
adalah tim yang dibentuk dibawah koordinasi Tim inovasi Kabupaten bertugas
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan Inovasi melalui
pengelolaan pertukaran pengetahuan.
26. Kelompok Kerja Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa yang disingkat Pokja
P2KTD, adalah Tim yang dibentuk dibawah koordinasi Tim Inovasi Kabupaten
bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Penyedia Layanan Teknis (P2KTD) dalam upaya menyediakan kebutuhan
desa akan jasa layanan teknis yang professional

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 22


PROGRAM INOVASI DESA

Pokok-Pokok Kebijakan Program Inovasi Desa (PID)

A. Latar Belakang

Undang-Undang No 6/2014 tentang Desa (selanjutnya disebut UU Desa),


memberikan berbagai kewenangan kepada Desa antara lain : Kewenangan
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal skala Desa. Untuk mendukung
kewenangan tersebut agar Desa- Desa meningkat kemampuannya untuk
mengatur dan mengurus kepentingannya secara efektif guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa, negara mengalokasi- kan Dana Desa melalui APBN
setiap tahunnya.

Konsekswensi logis atas kewenanganan tersebut, memunculkan adanya


pendekatan baru dalam pembanguan Desa yang disebut dengan “Desa
Membangun”, disamping pendekatan “Pembangunan Desa”. Namun disadari
bahwa kapasitas Desa dan rendahnya dukungan Pemerintah Daerah dalam
menyelenggarakan pembangunan dalam perspektif “Desa Membangun”, masih
terbatas. Keterbatasan itu dapat dideteksi pada aras pelaku Pembangunan Desa
(kapasitas aparat Pemerintah Desa dan Masyarakat), kualitas tata kelola Desa dan
support system yang mewujud melalui regulasi dan kebijakan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang terkait dengan Desa. Hal itu, pada akhirnya
mengakibatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, pengedalian dan pemanfaatan
kegiatan pembangunan kurang optimal menjadikan lambannya upaya mewujudkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa.

Merespon kondisi tersebut dan untuk melaksanakan UU Desa secara


konsisten, Pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi ( Kemendesa PDTT ), menyediakan tenaga pendamping
profesional, yaitu: Pendamping Lokal Desa (PLD), Pendamping Desa (PD), sampai
Tenaga Ahli (TA) di tingkat Pusat, untuk memfasilitasi Pemerintah Desa dalam
bidang pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat Desa. Pendampingan dan
pengelolaan tenaga pendamping profesional menjadi isu krusial dalam
pelaksanaan UU Desa; oleh karenanya penguatan kapasitas Pendamping
Profesional dan efektivitas pengelolaan tenaga pendamping menjadi agenda
strategis Pendampingan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(P3MD).

Berbagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas terkait isu-isu diatas


terus dilakukan oleh Kemendesa PDTT secara pro aktif ; Salah satunya dengan
meluncurkan Program Inovasi Desa (PID) yang dirancang untuk mendorong
penguatan kapasitas Desa yang diorientasikan untuk memenuhi pencapaian target
RPJM Kemendesa PDTT yang terumuskan dalam kebijakan Program prioritas
Menteri Desa PDTT, melalui peningkatkan produktivitas perdesaan dengan
bertumpu pada tiga bidang kegiatan utama :

1. Pengembangan kewirausahaan, baik pada ranah pengembangan


Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 23
PROGRAM INOVASI DESA
usaha masyarakat, maupun usaha yang diprakarsai Desa melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa), Badan Usaha Milik antar Desa, Produk unggulan desa
guna mendinamisasi perekonomian Desa.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kaitan antara produktivitas
perdesaan dengan kualitas SDM ini, diharapkan terjadi dalam jangka pendek
maupun dampak signifikan dalam jangka panjang melalui investasi di bidang
pendidikan dan kesehatan dasar. Produktivitas perdesaan, dengan demikian,
tidak hanya ditilik dari aspek/strategi peningkatan pendapatan saja, tetapi
juga pengurangan beban biaya, dan hilangnya potensi di masa yang akan
datang. Disamping itu, penekanan isu pelayanan sosial dasar (PSD) dalam
konteks kualitas SDM ini, juga untuk merangsang sensitivitas Desa terhadap
permasalahan krusial terkait pendidikan dan kesehatan dasar dalam
penyelenggaraan pembangunan Desa, dan
3. Pemenuhan dan peningkatan infrastruktur perdesaan, khususnya yang
secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian Desa,
dan yang memiliki dampak menguat-rekatkan kohesi sosial masyarakat
perdesaan.

Aspek lain yang harus diperhatikan secara serius dalam pengelolaan


pembangunan Desa adalah ketersediaan data yang memadai dan up to date,
mengenai kondisi objektif maupun perkembangan Desa-Desa yang menunjukkan
pencapaian pembangunan Desa. Ketersediaan data sangat penting bagi semua
pihak yang berkepentingan, khususnya bagi Pemerintah dalam merumuskan
kebijakan pembangunan. Pegelolaan data dimaksud dalam skala nasional, dengan
kondisi wilayah, khususnya Desa-Desa di Indonesia yang sangat beragam
tentunya memiliki tantangan dan tingkat kesulitan yang besar; Oleh karenanya
Program Inovasi Desa (PID) akan mendukung dalam upaya penguatan
Pendampingan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) dan
pengembangan sistem informasi pembangunan Desa.

Hal mendasar dalam rancang bangun PID adalah inovasi/ kebaruan dalam
praktik pembangunan dan pertukaran pengetahuan. Inovasi ini dipetik dari realitas
/ hasil kerja Desa-Desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan yang
didayagunakan sebagai pengetahuan untuk ditularkan secara meluas. PID juga
memberikan perhatian terhadap dukungan teknis dari Penyedia Peningkatan
Kapasitas Teknis Desa secara professional. Dua unsur itu dirasa akan memberikan
kontribusi signifikan terhadap investasi Desa, yaitu pemenuhan kebutuhan
masyarakat melalui pembangunan yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa), khususnya Dana Desa (DD). Dengan demikian, PID
diharapkan dapat menjawab kebutuhan Desa-Desa terhadap layanan teknis yang
berkualitas dan merangsang munculnya inovasi dalam praktik pembangunan serta
solusi inovatif untuk menggunakan Dana Desa secara tepat dan seefektif mungkin.

B. Tujuan

Kegiatan PID bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan


dana desa dengan memberikan banyak referensi dan inovasi pembangunan desa

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 24


PROGRAM INOVASI DESA
dalam rangka mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi perdesaan,
serta membangun kapasitas desa yang berkelanjutan.

C. Sasaran
1. Menguatkan Program Pendampingan yang fokus pada kualitas hasil
2. Memperkuat kualitas pengelolaan program P3MD, Program Inovasi Desa (PID)
dan Pengelolaan Data.
3. Meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam mengelola
pembangunan dan kegiatan produktif yang didanai melalui Dana Desa untuk
hal-hal yang bersifat inovatif.
4. Mendukung peningkatan produktivitas ekonomi desa dan kawasan
perdesaan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat inovatif

D. Prinsip-Prinsip Pengelolaan
Pengelolaan Program Inovasi Desa (PID) didasarkan pada prinsip-prinsip:
1. Taat hukum;
2. Transparansi;
3. Akuntabilitas;
4. Partisipatif;
5. Kesetaraan Jender.

E. Ruang Lingkup
Secara skematis ruang lingkup Program Inovasi Desa (PID) digambarkan
sebagai berikut:

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 25


PROGRAM INOVASI DESA

1. Kegiatan Inovasi dan Pengelolaan Pengetahuan Desa.


Merupakan kegiatan pengelolaan pengetahuan untuk mendorong
munculnya inovasi dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
Desa khususnya terkait dengan peningkatan kapasitas kewirausahaan dan
pengembangan ekonomi lokal, peningkatan kualitas infrastruktur dan
pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Pengelolaan pengetahuan
dilakukan secara sistematis, terencana dan partisipatif meliputi proses,
identifikasi, validasi, dokumentasi, pertukaran pengetahuan atau eksposisi
dan replikasi. Kegiatan ini didukung dengan Dana Operasional Kegiatan
(DOK) bantuan Pemerintah pengelolaan pengetahuan inovasi desa.

2. Kegiatan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD)


Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (d/h Penyedia
Peningkatan Kapasitas Teknis Desa -P2KTD) adalah organisasi atau
lembaga yang berbadan hukum yang memiliki keahlian tertentu dan diakui
secara profesional serta berkomitmen membantu desa dalam
meningkatkan kualitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa
di bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal,
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Infrastruktur. Jenis layanan
teknis yang disediakan P2KTD meliputi tiga bidang kegiatan utama yang
tidak dapat diberikan oleh pendamping profesional dalam mendukung
kemandirian desa, antara lain: (1) Kewirausahaan dan Pengembangan
Ekonomi Lokal, (2) Pengembangan Sumber Daya Manusia (pelayanan sosial
dasar, dan kewirausahaan sosial) dan (3) infrastruktur desa. P2KTD
memberikan pelayanan dalam bentuk dukungan teknis berupa pelatihan,
konsultasi, bimbingan teknis, mentoring, dan studi sesuai dengan
kebutuhan Desa, P2KTD dapat memfasilitasi Desa dalam mengidentifikasi,
mengorganisir dan memanfaatkan jaringan kerja yang mendukung
meningkatkan produktivitas dan hasil guna kegiatan di Desa.

3. Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Desa

Sistem Informasi Pembangunan desa merupakan solusi bagi


percepatan pengelolaan, evaluasi dan Analisa data desa, untuk tujuan
percepatan pembangunan desa dan produktivitas desa berbasis pada
pengelolaan data pembangunan desa. Pengelolaan dan pengembangan
sistem informasi pembangunan desa tidak terlepas dengan data dasar yang
selama ini dihasilkan di kementerian desa dan aplikasi pengolah data yang
sudah berjalan di desa. Pengelolaan dan pengendalian data bertujuan
untuk menyediakan model dan platform untuk mendukung pengolahan
data program Inovasi Desa.

Sistem informasi pengelolaan data ditujukan untuk penyediaan data


dan informasi tentang desa dan pengolahan data untuk tujuan penyajian
data peningkatan kapasitas desa, dengan mengolah data-data berdasarkan
variable Key Performance Indicator (KPI) data (target output data) desa
yang akan diolah untuk melihat status dan peningkatan level desa serta
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 26
PROGRAM INOVASI DESA
melihat secara utuh dampak intervensi program terhadap desa (program
inovasi desa, program pendampingan dan dana desa) terhadap perubahan
dan dinamika partumbuhan desa dalam skala indeks ukur status desa serta
perubahan kondisi desa atas pertumbuhan peluang kerja di desa,
pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan pendapatan di tingkat
desa.

F. Bidang Kegiatan
Bidang kegiatan Program Inovasi Desa (PID), meliputi:
1) Pengembangan kewirausahaan, baik pada ranah pengembangan usaha
masyarakat, maupun usaha yang diprakarsai Desa melalui Badan Usaha Milik
Desa (BUM Desa), Badan Usaha Milik antar Desa, Produk unggulan desa guna
mendinamisasi perekonomian Desa;
2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Kaitan antara
produktivitas perdesaan dengan kualitas SDM ini, diharapkan terjadi dalam
jangka pendek maupun dampak signifikan dalam jangka panjang melalui
investasi di bidang pendidikan dan kesehatan dasar. Produktivitas perdesaan,
dengan demikian, tidak hanya ditilik dari aspek/strategi peningkatan
pendapatan saja, tetapi juga pengurangan beban biaya, dan hilangnya potensi
di masa yang akan datang. Disamping itu, penekanan isu pelayanan sosial
dasar (PSD) dalam konteks kualitas SDM ini, juga untuk merangsang
sensitivitas Desa terhadap permasalahan krusial terkait pendidikan dan
kesehatan dasar dalam penyelenggaraan pembangunan Desa; dan
3) Pemenuhan dan peningkatan infrastruktur perdesaan, khususnya yang secara
langsung berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian Desa, dan
yang memiliki dampak menguat-rekatkan kohesi sosial masyarakat perdesaan.

G. Daftar Larangan
Hal-hal yang dilarang untuk dilakukan dalam pelaksanaan Program Inovasi
Desa (PID) antara lain:

1) Membiayai dan/atau mendukung kegiatan yang berkaitan dengan politik


praktis.
2) Membiayai dan/atau mendukung kegiatan yang mempekerjakan anak.
3) Membiayai dan/atau mendukung kegiatan yang berdampak merusak
lingkungan hidup.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 27


PROGRAM INOVASI DESA

Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID)

A. Latar Belakang

Banyak kegiatan inovatif di desa yang dapat menjadi inspirasi


pembangunan bagi desa lain yang selama ini belum terdokumentasi dan
dikelola secara sistematis dengan baik sebagai bahan pembelajaran untuk
peningkatan kualitas pembangunan di desa. PPID dimaksudkan untuk
mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan
memberikan contoh kegiatan inovasi desa melalui pendokumentasian dan
penyebar- luasan kegiatan inovasi pembangunan desa.
Tahapan PPID tahun 2018 didasarkan atas hasil pelaksanaan tahapan
yang telah dilaksanakan pada tahun 2017. Alur tahapan pelaksanaan PPID
terdiri atas 2 tingkatan yaitu: (1). kegiatan di tingkat kabupaten yang
dilakukan oleh TIK, dan (2) kegiatan di tingkat kecamatan dan Desa yang
dilakukan oleh TPID.

B. Orientasi dan Persiapan


TAPM, PD dan PLD bersama TIK dan TPID (jika sudah terbentuk)
melakukan orientasi dan evaluasi atas pelaksanaan PID tahun 2017 sebagai
langkah persiapan pelaksanaan tahun 2018. Langkah-langkah fasilitasi yang
dilakukan adalah :
1. Melakukan pertemuan dengan TIK atau TPID untuk mempersiapkan
rencana pelaksanaan kegiatan tahun 2018 (jika sudah terbentuk). Jika belum
terbentuk segera difasilitasi pembentukan TIK dan mengadakan MAD-1 untuk
pembentukan TPID.
2. Pada lokasi yang sudah menyelenggarakan Bursa Inovasi Desa (BID)
perlu memastikan sejauhmana tindak lanjut kartu komitmen untuk replikasi
telah dimasukkan dalam APB Desa tahun 2018. Bersama TIK-Pokja PPID
menyiapkan dan mengelompokkan kartu-kartu Ide hasil BID sebagai dokumen
yang akan diverifikasi kelayakan inovatifnya oleh TIK dan akan dikembalikan
kepada TPID untuk dilakukan proses “capturing” / pendokumentasian.
3. Mengidentifikasi dan menyusun direktori keberadaan P2KTD.

C. Musyawarah Antar Desa (MAD)-1


TAPM Kabupaten/Kota bersama PD dan PLD serta TPID (bagi yang sudah
terbentuk) memfasilitasi pelaksanaan MAD-1 melalui koordinasi dengan
Camat. MAD-1 merupakan forum di tingkat kecamatan yang yang dihadiri
oleh maksimal 6 orang perwakilan desa, yaitu Kepala Desa, Unsur BPD, tokoh
masyarakat, dan keterwakilan perempuan minimal 2 orang). MAD 1 juga
melibatkan perwakilan UPTD tingkat kecamatan yang relevan seperti
Puskesmas, UPTD Pendidikan, PU kecamatan, dan lain-lain.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 28


PROGRAM INOVASI DESA
Tujuan MAD-1:
1. Sosialisasi konsep PID dan penggunaan Bantuan Pemerintah PPID,
termasuk kebutuhan Desa akan jasa layanan teknis;
2. Diseminasi informasi kegiatan-kegiatan inovasi yang sudah
teridentifikasi sebelumnya, baik yang ada di lokasi dampingan maupun
tempat lain;
3. Pembentukan TPID (bagi yang belum atau ada pergantian pengurus).
Pengurus
TPID disyahkan oleh Camat;
4. Kesepakatan pokok-pokok kegiatan yang akan dibiayai melalui dana
operasional kegiatan (Kebijakan umum penggunaan dana diatur dalam
Petunjuk Teknis Penggunaan DOK PPID).

2. Rapat TPID
Rapat TPID dilakukan untuk menyusun proposal dan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) penggunaan Bantuan Pemerintah PPID. Sebelum
merumuskan kegiatan dan RAB, TPID mendapatkan pelatihan terlebih
dahulu dari TAPM Kabupaten/Kota dan atau PD. TPID mengadakan
pertemuan untuk menyusun detail proposal kegiatan dan RAB berdasarkan
hasil keputusan MAD. Selanjutnya Camat menerbitkan Surat Penetapan
Camat (SPC) yang berdasarkan Berita Acara MAD dan hasil rapat perumusan
kegiatan.

D. Pencairan dan Penyaluran Dana


1. Pencairan dan Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah PPID Mekanisme
pencairan dan penyaluran Dana Bantuan Pemerintah PPID, secara umum
diatur sebagai berikut:
a. TPID menyusun dan mengajukan proposal yang disertai RAB
penggunaan dana Bantuan Pemerintah PPID kepada TIK untuk diverifikasi
sebelum dikirim kepada Satker Provinsi;
b. TIK melakukan verifikasi atas kelengkapan dokumen-dokumen pencairan
yang diajukan oleh TPID, dan setelah dinyatakan lengkap dilanjutkan
kepada Satker Provinsi untuk proses pencairan dana tahap I;
c. Satker Provinsi melakukan verifikasi, dan setelah kelengkapan
administrasi dinyatakan lengkap, maka dilakukan penerbitan SPM
kepada KPPN;
d. KPPN setelah menerima SPM dari satker Provinsi akan
melakukan pengecekan administrasi dan selanjutnya KPPN menerbitkan
SP2D untuk meminta bank operasional membayar kepada rekening TPID;
e. Setelah bank operasional mentransfer dana ke Rekening TPID, maka
tidak lebih dari 7 hari kerja, dana tersebut harus dibelanjakan sesuai
proposal dan RAB yang telah diajukan;
f. Pengajuan pencairan dana tahap II oleh TPID hanya dapat dilakukan
apabila penggunaan dana dari tahap I (50%) telah mencapai minimal
90%. Pengajuan pencairan dana tahap II wajib dilampiri dengan Laporan
Penggunaan Dana (LPD) tahap I dan Rencana Penggunaan Dana (RPD)
tahap II.
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 29
PROGRAM INOVASI DESA

Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme pencairan dan penyaluran dana


Bantuan Pemerintah PPID diatur melalui Petunjuk Teknis Bantuan Pemerinth
PPID Tahun Anggaran 2018.

2. Dana Operasional TIK


Pada TA 2018 TIK mendapatkan dana operasional dan administrasi
kegiatan untuk menunjang proses kegiatan dari PPID. Tata cara pengajuan
pencairan dan penyaluran serta penggunaan Dana Operasional TIK dimaksud,
akan diatur lebih lanjut melalui Petunjuk Teknis Dekonsentrasi Tahun
Anggaran 2018.

E. Identifikasi Inovasi
Identifikasi inovasi dilakukan untuk memetakan kegiatan-kegiatan yang
sudah berjalan di masyarakat dan desa pada bidang infrastruktur, pengembangan
sumber daya manusia, serta kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal
berdasarkan kriteria yang termasuk dalam kategori inovatif. Identifikasi
dibedakan pada dua kategori lokasi berdasarkan pelaksanaan PID tahun 2017,
yaitu:
1. Lokasi yang sudah tersedia Kartu Ide melalui Bursa Inovasi Desa pada
tahun sebelumnya
Pada lokasi ini identifikasi inovasi didasarkan atas kartu ide yang sudah
tersedia, yaitu dengan mengumpulkan seluruh kartu ide hasil bursa dan
mengelompokkan ide-ide tersebut ke dalam 3 bidang, yaitu bidang
infrastruktur, kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal, serta
pengembangan sumber daya manusia. Tahapan ini dilakukan oleh Pokja PPID
pada TIK dengan difasilitasi oleh TAPM. Pengelompokan dilakukan melalui
pemilahan ide inovasi mana saja yang memenuhi kriteria kategori inovatif.
2. Lokasi yang belum tersedia Kartu Ide atau yang belum melakukan Bursa Inovasi
Desa
Pada lokasi ini, TPID terutama yang menangani bidang PPID dengan
dibantu difasilitasi oleh PD, melakukan identifikasi ke desa-desa atas
beberapa kegiatan di bidang infrastruktur, kewirausahaan dan
pengembangan ekonomi lokal, serta pengembangan sumber daya manusia,
yang sudah dilakukan dan dinilai berpotensi sebagai kegiatan yang inovatif
sesuai kriteria. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan kunjungan ke desa-
desa dan melakukan pengamatan dan wawancara dengan pelaku-pelaku
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan
setelah TPID mendapatkan pelatihan terlebih dahulu tentang PID dan
memahami apa saja kriteria kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan inovatif.

F. Identifikasi Kebutuhan P2KTD


TPID bidang P2KTD melakukan proses identifikasi ke desa-desa tentang
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 30
PROGRAM INOVASI DESA
apa saja kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan melalui APB Desa yang
memerlukan jasa layanan teknis di 3 bidang yaitu infrastruktur,
kewirausahaan/pengembangan ekonomi lokal, dan pengembangan sumber daya
manusia.
Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan P2KTD adalah kegiatan yang tidak
bisa dilaksanakan oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) maupun
oleh tenaga Tenaga Pendamping Profesional karena membutuhkan keahlian
khusus. Hasil identifikasi kebutuhan P2KTD dikelompokkan sebagai berikut :
Pelaksanaan identifkasi Kebutuhan P2KTD secara lebih detail dapat dilihat pada
bab tentang Kegiatan P2KTD

G. Verifikasi Inovasi oleh Pokja PPID - TIK


Pokja PPID-TIK, setelah mendapatkan hasil identifikasi kegiatan dari Kartu
Ide atau TPID selanjutnya melakukan proses verifikasi apakah kegiatan-
kegiatan tersebut masuk dalam kriteria inovatif atau tidak. Hasil verifikasi berupa
rekomendasi kelayakan sebagai kegiatan inovatif yang bisa dilanjutkan proses
berikutnya, yaitu capturing atau pendokumentasian kegiatan inovasi. Verifikasi
merujuk pada kriteria kegiatan inovatif sebagaimana yang sudah disebutkan
dalam Bab I Ketentuan Dasar. Rekomendasi kelayakan ini ditujukan kepada TPID.

H. Verifikasi Kebutuhan P2KTD oleh Pokja P2KTD- TIK


Verifikasi kebutuhan P2KTD dimaksudkan untuk menilai kelayakan
terhadap usulan kegiatan yang diajukan oleh TPID terhadap desa-desa yang
membutuhkan layanan P2KTD. Verifikasi dilakukan oleh Pokja P2KTD-TIK
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan layanan P2KTD. Hasil verifikasi yang
dilakukan disampaikan kepada TPID berupa daftar usulan kegiatan yang layak
untuk mendapat dukungan layanan teknis serta P2KTD yang sesuai dengan
kebutuhan Desa.
I. Perumusan dan Prioritas Kegiatan P2KTD
Hasil verifikasi kebutuhan P2KTD yang telah diterima TPID selanjutnya
dirumuskan berdasarkan jenis kegiatan dan keahlian yang dapat diberikan oleh
P2KTD. Prioritas kegiatan yang akan mendapat layanan P2KTD ditetapkan dalam
rapat TPID sesuai dengan kriteria yang telah dirumuskan.

J. Pendokumentasian Inovasi
TPID terutama bidang PPID, dengan didukung oleh PD dan PLD melakukan
proses pendokumentasian kegiatan-kegiatan yang telah diverifikasi oleh TIK dan
direkomendasikan sebagai kegiatan inovatif yang bisa dilakukan capturing.
1. Proses “capturing”
Hasil identifikasi dari masing-masing desa terutama yang masuk
kriteria kegiatan inovatif dan direkomendasikan oleh TIK, selanjutnya
didokumentasikan dalam bentuk media visual/ video, album photo,
artikel/tulisan dan media cetak lainnya. TIK dan TPID akan diberi pelatihan
terkait metode capturing terlebih dahulu sebelum proses capturing

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 31


PROGRAM INOVASI DESA
dilakukan.
2. Penyusunan Dokumen Pembelajaran
Hasil capturing yang sudah dilakukan, selanjutnya dilakukan proses
analisa sesuai dengan kearifan lokal untuk disusun sebagai dokumen
pembelajaran atas praktik cerdas di wilayah lokasi sasaran. Dokumen
pembelajaran tersebut menjelaskan petunjuk dan proses langkah demi
langkah terhadap praktik cerdas atau inovasi yang telah terjadi.

K. Verifikasi Dokumen Pembelajaran dan Sistem Pengelolaan Pengetahuan


Pokja PPID-TIK selanjutnya melakukan proses verifikasi atas dokumen-
dokumen pembelajaran yang sudah dibuat oleh TPID-TPID. Setelah verifikasi,
dokumen-dokumen pembelajaran tersebut dimasukkan dalam wadah atau
platform, kegiatan inovasi (sistem pengelolaan pengetahuan) berbasis web yang
dapat diakses oleh seluruh desa secara luas. Platform kegiatan inovasi inilah yang
selanjutnya disampaikan kepada kecamatan- kecamatan untuk dipilih sebagai
bahan penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa (BID).

L. Peluncuran Bursa Inovasi Desa di Kabupaten/Kota


Kegiatan ini merupakan pertemuan untuk meluncurkan akan adanya Bursa
Inovasi Desa (BID) yang akan diselenggarakan di setiap kecamatan.

M. Bursa Inovasi Desa di Kecamatan


Sebelum penyelenggaraan BID di kecamatan, desa sudah menyiapkan
data-data sebagai berikut:
1. Bidang Sumber Daya Manusia:
a. Ibu Hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronik (KEK), yaitu ibu hamil
yang memiliki ukuran lingkar lengan atas (LILA) di bawah standar
kesehatan ibu hamil;
b. Bayi atau Balita yang jarang dibawa ke posyandu, yaitu bayi atau balita
yang tidak pernah dibawa ke Posyandu berturut-turut dalam 3 bulan
terakhir;
c. Bayi atau Balita yang berat badanya masih di bawah garis merah (indikasi
gizi buruk atau gizi kurang) pada Kartu Menuju Sehat (KMS);
d. Anak usia SD dan SMP yang tidak bersekolah, yaitu anak yang pada saat
pendataan berusia minimum 8 tahun dan maksimal 14 tahun tidak
bersekolah SD atau SMP, termasuk mereka yang masuk kategori
berkebutuhan khusus;
e. Anak usia SD atau SMP (8 s/d 14 tahun) yang putus sekolah, termasuk
yang berkebutuhan khusus.
f. Tingkat pendidikan pelaku pengembangan usaha ekonomi desa
g. Anak usia 3 s/d 6 tahun yang tidak terdaftar di PAUD
h. Jumlah pengangguran di Desa
i. Tingkat urbanisasi masyarakat
2. Bidang Infrastruktur:
a. Akses masyarakat dalam mendapatkan listrik (prosentase
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 32
PROGRAM INOVASI DESA
masyarakat menggunakan listrik)
b. Akses masyarakat dalam mendapatkan air bersih (prosentase
masyarakat menggunakan air bersih)
c. Akses masyarakat dalam sanitasi (prosentase penggunaan jamban atau
MCK)
d. Akses masyarakat dalam irigasi pertanian dan perikanan
e. Akses masyarakat terhadap ruang public dan sarana olah raga f. Akses
prasarana terhadap perekonomian desa
f. Akses komunikasi dan informasi Desa
g. Keberadaan perumahan yang tidak layak huni (Jumlah rumah tidak layak
huni)
3. Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal
a. Data potensi unggulan Desa
b. Data kegiatan BUMDesa
c. Data kelompok usaha ekonomi masyarakat dan kewirausahaan d. Akses
masyarakat ke lembaga keuangan

Alur pelaksanaan Bursa Inovasi Desa adalah sebagai berikut:

a. TPID menggelar rapat untuk persiapan penyelenggaraan bursa inovasi desa;


b. Dalam rapat persiapan ini, akan disiapkan dokumen pembelajaran kegiatan
inovasi yang telah direkomendasikan oleh TIK. Dokumen pembelajaran ini
dalam bentuk video dan atau tulisan atas kegiatan-kegiatan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan, di bidang
pengembangan ekonomi lokal, sumberdaya manusia dan prasarana
infrastruktur;
c. Lokasi yang belum menyelenggarakan BID, dokumen pembelajaran
yang digunakan sebagai rujukan adalah sebanyak 50 inovasi yang telah
disiapkan dan diverifikasi sesuai kriteria inovatif.
Penyelenggaraan BID dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk:

a. Memberikan masukan/ide terhadap perencanaan pembangunan desa;


b. Membagi kegiatan inovasi yang telah didokumentasikan dalam bentuk
video maupun tulisan;
c. Membangun komitmen desa untuk melakukan adaptasi inovasi;
d. Membagi informasi direktori P2KTD

Hasil dari BID berupa Kartu Komitmen sebagai wujud keseriusan Desa untuk
melakukan replikasi. Kartu Ide juga menjelasakan bahwa terdapat terdapat
kegiatan yang inovasi yang telah dilaksanakan, namun belum terdokumentasikan.
TPID akan melakukan pendataan dalam bentuk daftar usulan dari Kartu Komitmen
dan Kartu Ide untuk ditindaklanjuti. Lebih lanjut tentang BID dapat dilihat
dalam Panduan Penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 33


Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________ 34
Contoh Format Rekapitulasi Kartu Komitmen dan Kartu Ide

Rekapitulasi Kartu Komitmen Rekapitulasi Kartu Ide Kebutuhan


Realisasi Jasa
Tgl.
No Provinsi Kabupaten Bursa A Bursa B di APBDes Bursa A Bursa B Layanan Ket
Pelaksanaan
2018 Teknis
Kewirausahaa
Infrastruktur Kewirausahaan SDM Infrastruktur SDM (PJLT)
n
PROGRAM INOVASI DESA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (9) (10) (11) (12)
PROGRAM INOVASI DESA
N. Proses Capturing Kartu Ide Hasil Bursa Inovasi Desa
Dari Kartu Ide hasil BID selanjutnya dilakukan proses capturing atau
pendokumentasian kegiatan inovasi mengikuti alur sebagaimana disampaikan di
atas. Proses capturing menggunakan metode dan format yang akan dilatihkan
kepada TIK dan TPID sebagaimana disebutkan di atas. Capturing dilakukan terhadap
inovasi yang merupakan hasil rekapitulasi ide inovasi yang diusulkan Desa dalam
Kartu Ide dari BID dan telah diverifikasi sebagai inovatif oleh TIK.

O. Proses Replikasi Inovasi melalui Forum Desa


Dari Kartu komitmen yang sudah ditandatangani Kepala Desa selanjutnya
difasilitasi kegiatan yang akan direplikasi untuk dimasukkan dalam APB Desa
melalui forum Desa. Forum ini dilakukan melalui proses perencanaan desa secara
reguler sebagai media untuk pengarusutamaan replikasi program-program inovasi
dalam APB Desa. Pengarusutamaan dilakukan melalui proses pengelolaan inovasi
dan peningkatan kapasitas pelaku masyarakat dan Desa dan diharapkan kegiatan
replikasi dapat dilakukan pada tahun berikutnya.
Contoh: Beberapa instrumen dasar untuk memfasilitasi pertukaran inovasi
desa yang dapat dimodifikasi dan digunakan sesuai kebutuhan replikasi:

Kelompok Pertemuan kelompok secara regular dan memiliki kesamaan


Belajar minat untuk saling belajar satu dengan lain, misalkan sebulan
sekali atau sesuai kesepakatan

Konferensi Mengirim perwakilan desa/daerah untuk menghadiri pertemuan


dimana sejumlah besar peserta datang bersama-sama untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang topik/ tema
khusus, terutama pengetahuan yang dimiliki desa/daerah atau yang
mungkin dibutuhkan desa/ daerah.

Kunjungan Mengirim atau mengundang praktisi atau pakar khusus dari sebuah
pakar desa/ kabupaten/ organisasi penyedia pengetahuan ke sebuah
desa/ kabupaten/ organisasi yang membutuhkannya untuk menilai
kondisi riil saat ini dan memberikan bimbingan dalam penyelesaian
masalah atau tantangan yang dihadapi

Dialog Memfasilitasi perbincangan antara pihak yang memiliki


Pengetahuan pengetahuan dengan pihak yang membutuhkan (agen perubahan)
guna menggali akar masalah dan membuka wawasan hingga
menghasilkan sebuah tindakan atau hasil nyata

Studi tur Kunjungan atau serangkaian kunjungan, baik oleh individu atau
group, ke satu atau lebih desa/ kecamatan/ kabupaten atau tempat-
tempat di kecamatan/ kabupaten yang sama, dengan tujuan untuk
mempelajari dan mendalami hal/ bidang khusus secara langsung
dari sumbernya, misalkan bagaimana satu hal dapat dilaksanakan
dengan baik dan berhasil

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________35


PROGRAM INOVASI DESA

Tandem Menggandeng desa/ lembaga dengan potensi sama, namun lebih


matang dan berpengalaman, untuk bermitra guna menghasilkan
sesuatu yang menguntungkan kedua belah pihak

Workshop Kegiatan terstruktur untuk mendorong peserta memecahkan


sebuah isu atau permasalahan dengan cara bekerjasama. Dapat
dilakukan di tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi

P. Pelaksanaan Kegiatan P2KTD


Setelah ada prioritas kegiatan pemberian Jasa layanan teknis, selanjutnya
dilakukan proses pelaksanaan kegiatan P2KTD

Q. Musyawarah Antar Desa (MAD)-2


TIPD menyampaikan laporan pertanggung jawaban dan penggunaan Dana
Bantuan Pemerintah PPID melalui MAD II-2. Laporan pertanggungjawaban
selanjutnya disampaikan kepada TIK yang ditembuskan kepada Satker Provinsi.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________36


PROGRAM INOVASI DESA

Fasilitasi Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa

A. Pendahuluan

Pada umumnya pengelolaan pengetahuan diarahkan untuk tujuan


organisasional seperti peningkatan kinerja, memacu inovasi, mempertahankan atau
mengembangkan keuntungan komparatif, serta berbagi informasi dan
pengetahuan dalam organisasi. Intinya adalah bahwa jika pengetahuan orang-
orang dalam organisasi, baik secara perseorangan maupun bersama-sama
merupakan modal suatu organisasi, maka sebaiknya pengetahuan itu dikelola
dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sejumlah lokasi, banyak
pengetahuan dan kegiatan inovatif yang telah dilakukan atas inisiatif masyarakat,
Pemerintah Desa maupun Kabupaten dalam menjawab sebuah tantangan atau
dalam menjalankan kegiatan pembangunan. Pertukaran pengetahuan dan
pembelajaran antar-desa maupun dengan kabupaten pun telah terjadi. Inisiatif
tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan mendapat dukungan
dari berbagai program.

Meski demikian, seiring berhentinya sebuah program, tidak sedikit inisiatif


yang hilang. Untuk itu, perlu ada sistem pengelolaan inisiatif yang memiliki nilai-
nilai inovasi. Selain untuk menjamin keberlanjutan inisiatif tersebut, pengelolaan
yang baik dapat memungkinkan pihak lain mengakses informasi terkait inisiatif
atau inovasi tersebut, menjadikan inspirasi atau bahkan rujukan bagi penyelesaian
masalah mereka atau pengayaan kegiatan pembangunan yang lebih efektif dan
inovatif.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________37


PROGRAM INOVASI DESA

B. Pengertian
Pengelolaan pengetahuan adalah upaya yang sadar dan sengaja untuk
mengelola informasi dan pengetahuan sebagai aset, menjaga keberlanjutan
keberadaan pengetahuan itu dalam kehidupan masyarakat di Desa, termasuk
didalamnya upaya mengembangkan dan menangkap (knowledge generation
dan knowledge capture) pengetahuan, pembelajaran dan pengalihan
pengetahuan (knowledge transfer), serta pemanfaatan pengetahuan itu.
Upaya itu mencakup pula identifikasi tacit knowledge (pengetahuan
tersirat), yang kerakali tidak diketahui pembawa pengetahuan sendiri, untuk
menjadikannya pengetahuan yang tersurat (explicit knowledge) agar dapat
didokumentasikan dan diteruskan kepada pihak lainnya.

Inovasi tidak sama dengan praktik cerdas (best practice). Inovasi disini
merujuk pada cara atau pendekatan yang berbeda dari biasanya (apakah itu cara
baru atau cara yang dikembangkan dari yang sudah ada sebelumnya) yang
ditempuh oleh (kelompok) masyarakat atau instansi, dalam menjawab suatu
masalah/tantangan yang dihadapi atau dalam mengerjakan sesuatu, aplikatif dan
terbukti berhasil.

C. Kriteria
Kriteria Inovasi adalah segala bentuk inisiatif atau “gebrakan” dari
masyarakat, kelompok, satuan kerja, baik dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan keberlanjutan pembangunan sebagai akibat dari intervensi
Program Inovasi Desa maupun aktivitas lainnya. Kriteria yang ditetapkan sebagai
berikut:
1. Sangat Dibutuhkan (ada permintaan) di masyarakat
2. Terdefinisi dengan baik
3. Dapat direkam
4. Dapat/layak untuk dibagikan
5. Dapat diulang dan dikembangkan
6. Relevan

D. Katagori
Kategori inovasi Desa sebagai berikut:
a. Kegiatan pembangunan di bidang pengembangan ekonomi lokal
dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya Manusia, dan
infrastruktur Desa yang memberi manfaat secara luas bagi masyarakat dan
diketahui oleh masyarakat;
b. Upaya yang berhasil mendorong terwujudnya kegiatan pembangunan
berkualitas, serta mendorong partisipasi dan kegotongroyongan masyarakat
dalam pembangunan;
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________38
PROGRAM INOVASI DESA

c. Kegiatan pengembangan sistem yang berdampak terhadap peningkatan


ekonomi dan sosial budaya;
d. Kegiatan pembangunan yang memiliki nilai keunikan karena mengadopsi unsur
budaya/potensi lokal dan pemanfaatan yang lebih luas serta memiliki nilai
keberlanjutan;
e. Kegiatan yang mempunyai sifat kebaruan atau penggabungan unsur baru
dengan yang sudah ada dan memberikan perubahan yang signifikan dari cara-
cara sebelumnya dan memiliki nilai keberlanjutan;
f. Kegiatan pembangunan yang dikembangkan dengan menyesuaikan
terhadap kondisi geografis, keberadaan sumberdaya dan fasilitas yang tersedia.

E. Model Pengelolaan
1. Pengelolaan Inovasi di Tingkat Kabupaten/Kota
Model pengelolaan inovasi di tingkat Kabupaten/Kota merupakan
serangkaian kegiatan pengelolaan inovasi mencakup diseminasi, sosialisasi,
monitoring dan evaluasi yang melibatkan pemangku kepentingan serta
dilaksanakan di tingkat Kabupaten/Kota. Tujuan pengelolaan inovasi di
tingkat Kabupaten/Kota, yaitu:
a. Mendorong Kabupaten mengelola inovasi, serta menjadikannya sebagai
Aset Daerah yang bermanfaat bagi percepatan pembangunan desa melalui
penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif;
b. Mendorong Kabupaten memiliki media dan forum komunikasi dan belajar
melalui pertukaran inovasi secara regular dan berkelanjutan.
Dalam mendukung pelaksanaan Program Inovasi Desa, akan dilakukan
pembentukan Tim Inovasi Kabupaten/Kota yang difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan melibatkan OPD terkait yang dibantu oleh TA-PID
dan TA- P3MD. Secara umum, langkah-langkah yang ditempuh dalam
mengelola inovasi di tingkat Kabupaten/Kota, sebagai berikut:
a) Pengidentifikasian, verifikasi dan pemilihan minimal satu praktik cerdas
yang memiliki muatan inovasi per kecamatan;
b) Pendokumentasian inovasi-inovasi terpilih dalam berbagai format, baik
dokumen pembelajaran tertulis, gambar, audio atau video;
c) Pengemasan inovasi menjadi materi sosialisasi, publikasi atau promosi
dan pelatihan;
d) Pengunggahan dan penyimpanan dokumen pembelajaran (inovasi-inovasi
yang telah didokumentasikan) pada aplikasi;
e) Pengidentifikasian media promosi/publikasi/penyebaran dokumen inovasi
dan materi lainnya, serta penjalinan kerjasama
promosi/publikasi/penyebaran dokumen inovasi dan materi lainnya;
f) Penyebaran dokumen pembelajaran antar-desa dan kabupaten melalui
berbagai saluran komunikasi (Lihat Pedoman Pelaksanaan Sosialisasi)
g) Pengelolaan, penyelenggaraan, dan pendokumentasian pelaksanaan
Bursa Inovasi;
h) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan serta dampak pelaksanaan Bursa
Inovasi;
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________39
PROGRAM INOVASI DESA
i) Tindak lanjut pasca-Bursa Inovasi–follow up komitmen desa, fasilitasi
kebutuhan
j) replikasi desa (Lihat Lampiran: Instrumen dasar kegiatan belajar),
fasilitasi kebutuhan pengelolaan inovasi di tingkat kecamatan

2. Pengelolaan Inovasi di Tingkat Kecamatan


Model pengelolaan inovasi di tingkat Kecamatan merupakan
serangkaian kegiatan pengelolaan inovasi mencakup diseminasi dan
sosialisasi yang melibatkan pemangku kepentingan serta dilaksanakan di
tingkat Kecamatan. Tujuan pengelolaan inovasi di Kecamatan, yaitu:
a) Melanjutkan dan mengembangkan upaya inovatif yang lahir dari
masyarakat dalam mendorong kemandirian Desa melalui penggunaan
Dana Desa secara efektif dan inovatif;
b) Mendokumentasikan praktik cerdas yang memiliki muatan inovasi dari
setiap desa yang akan menjadi aset Kecamatan;
c) Menyediakan media pembelajaran atau forum pertukaran inovasi di
tingkat kecamatan untuk kemajuan bersama.

Dalam mendukung pelaksanaan Program Inovasi Desa, akan dilakukan


pembentukan Tim Inovasi Kecamatan yang difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota melalui Camat dengan melibatkan Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD) dan dibantu Pendamping Desa. Secara umum, langkah-
langkah yang ditempuh dalam mengelola inovasi di tingkat Kecamatan,
sebagai berikut:

a) Pengidentifikasian dan pemilihan inisiatif yang bermuatan inovasi dari


desa-desa;
b) Pendokumentasian secara sederhana dari inisiatif atau kegiatan-kegiatan
inovatif di desa-desa, dalam berbagai bentuk yang memungkinkan. Bisa
dalam bentuk tulisan, gambar, video, maupun audio;
c) Pengemasan inovasi sesuai tema menjadi materi sosialisasi dan
komunikasi sederhana;
d) Penyimpanan dokumen-dokumen pembelajaran dalam tempat/ruangan
tertentu;
e) Penyebaran dokumen-dokumen pembelajaran ke desa-desa melalui
berbagai saluran komunikasi (Lihat Pedoman Pelaksanaan Sosialisasi)
dan/atau melalui forum-forum pertemuan masyarakat antar-desa
f) Penentuan minimal satu inovasi per kecamatan untuk diajukan,
diverivikasi dan dikelola oleh Tim Inovasi Kabupaten/Kota.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________40


PROGRAM INOVASI DESA
F. Instrumen Kegiatan Belajar
Berikut ini ditampilkan beberapa instrumen dasar kegiatan
peningkatan kapasitas Desa yang dapat dimodifikasi dan digunakan sesuai
kebutuhan dalam memfasilitasi mereplikasi inovasi.

Kelompok Pertemuan kelompok secara regular dan memiliki kesamaan minat


Belajar untuk saling belajar satu dengan lain, misalkan sebulan sekali atau
sesuai kesepakatan
Konferensi Mengirim perwakilan desa/ daerah untuk menghadiri pertemuan
dimana sejumlah besar peserta datang bersama-sama untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang topik/
tema khusus, terutama pengetahuan yang dimiliki desa/ daerah
atau yang mungkin dibutuhkan desa/ daerah.
Kunjungan Mengirim atau mengundang praktisi atau pakar khusus dari
pakar sebuah desa/ kabupaten/ organisasi penyedia pengetahuan ke
sebuah desa/ kabupaten/ organisasi yang membutuhkannya untuk
menilai kondisi riil saat ini dan memberikan bimbingan dalam
penyelesaian masalah atau tantangan yang dihadapi
Bincang Memfasilitasi perbincangan antara pihak yang memiliki
Pengetahuan pengetahuan dengan pihak yang membutuhkan (agen perubahan)
guna menggali akar masalah dan membuka wawasan hingga
menghasilkan sebuah tindakan atau hasil nyata
Study tour Kunjungan atau serangkaian kunjungan, baik oleh individu atau
group, ke satu atau lebih desa/ kecamatan/ kabupaten atau
tempat-tempat di kecamatan/ kabupaten yang sama, dengan
tujuan untuk mempelajari dan mendalami hal/ bidang khusus
secara langsung dari sumbernya, misalkan bagaimana satu hal
dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil
Tandem Menggandeng desa/ lembaga dengan potensi sama, namun lebih
matang dan berpengalaman, untuk bermitra guna menghasilkan
sesuatu yang menguntungkan kedua belah pihak
Workshop Kegiatan terstruktur untuk mendorong peserta memecahkan
sebuah isu atau permasalahan dengan cara bekerjasama. Dapat
dilakukan di tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi

G. Media
Berikut ini diberikan beberapa contoh media yang data digunakan
sebagai sarana sosialisasi, promosi, publikasi dan pelatihan di Desa yang
dapat digunakan sesuai kebutuhan dalam memfasilitasi kegiatan inovasi
Desa.
1) Baliho/backwall 9) Buletin
2) Backdrop 10) Website
3) Spanduk 11) Cerita bergambar
4) Banner 12) Infografik

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________41


PROGRAM INOVASI DESA
5) Brosur/flier 13) Videografik/animasi/dokumenter
6) Poster 14) Buku Pembelajaran
7) Press release 15) Dll
8) Infokit

Kegiatan sosialisasi, promosi atau publikasi yang dapat dilakukan


diantaranya:
(1) Penyebaran informasi dan materi/dokumen inovasi melalui berbagai
saluran komunikasi, sosialisasi/promosi/publikasi antar-desa dan
kabupaten, baik yang dimiliki sendiri maupun dimiliki pihak lain melalui
jalinan kerjasama (Lihat Pedoman Pelaksanaan Sosialisasi;
(2) Pembuatan dan mengiriman press release kegiatan ke media massa;
(3) Penyelenggaraan jumpa pers terkait kegiatan tertentu;
(4) Pemasangan baliho, spanduk, banner, poster, umbul-umbul kegiatan;
(5) Pendistribusian soft copy dan hardcopy dokumentasi inovasi ke berbagai
pihak;
(6) Kontribusi konten atau pengisian acara di media massa lokasl: talkshow,
running text, dll;
(7) Kerjasama peliputan kegiatan dengan media local;
(8) Penayangan dokumen inovasi pada website dan media tayang lain;
(9) Kerjasama sosialisasi, promosi, publikasi dengan berbagai instansi;
(10) Media field visit –mengundang media atau pihak tertentu ke salah satu
desa innovator, dan lain-lain.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________42


PROGRAM INOVASI DESA

Panduan Penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa (BID)

A. Pendahuluan
Bursa Inovasi Desa (BID) merupakan sebuah forum penyebaran dan
pertukaran inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa.
Kegiatan BID dapat diselenggaran di tingkat Kabupaten/Kota sebagai kegiatan
peluncuran untuk mendukung pelaksanaan inovasi Desa dan di tingkat Kecamatan
sebagai wahana pertukaran pengetahuan dan inovasi Desa. BID merupakan bagian
tak terpisahkan dari Model Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) mulai
dari tinggjat Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa.
Perlu ditekankan bahwa BID merupakan media belajar bagi Desa untuk
memperoleh informasi dan kegiatan inovasi yang dapat mendukung pembangunan
Desa. BID bukan ajang pertukaran “jual-beli” cara-cara atau solusi yang telah dinilai
inovatif, terutama terkait kegiatan pembangunan Desa. BID bukan juga kegiatan
pameran barang tapi ide-ide kreatif dalam pembangunan Desa. BID dilaksanakan
untuk membantu Desa dalam meningkatkan kualiatas pembangunan melalui
pertukaran pengetahuan kegiatan yang inovatif untuk memberi inspirasi dan
alternatif pilihan kegiatan bagi pembangunan Desa.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud diselenggarakannya BID untuk menjembatani kebutuhan Pemerintah
Desa akan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau alternatif kegiatan
pembangunan desa dalam rangka penggunaan Dana Desa yang lebih efektif dan
inovatif. Sedangkan tujuan diselnggarakan BID sebagai berikut:
1. Mendiseminasikan informasi pokok terkait Program Inovasi Desa (PID) dan
Hibah Dana Desa;
2. Menginformasikan rencana kegiatan penyelenggaraan Pengelolaan
Pengetahuan dan Inovasi Desa kepada pemangku kepentingan di tingkat
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa;
3. Menginformasikan pelaku yang terlibat dalam Pengelolaan Pengetahuan
dan Inovasi Desa di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa
4. Memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di
Desa dalam menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas
pembangunan.
5. Menjaring komitmen Pemerintah Desa untuk mengadopsi atau mereplikasi
inisiatif atau inovasi yang diperoleh dalam BID.

C. Hasil yang Diharapkan

1. Terdiseminasikan informasi penitng terkait Program Inovasi Desa (PID);


2. Terdesiminasikan rencana kegiatan penyelenggaraan Pengelolaan
Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) dan Penyedia Peningkatan Kapasitas
Teknis Desa (P2KTD) kepada pemangku kepentingan di tingkat
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________43
PROGRAM INOVASI DESA
Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa;
3. Terbangunnya dukungan dan kerjasama dari pemangku kepentingan baik
pemerintah, pemerintah daerah dan Desa dalam penyelenggaraan Bursa
Inovasi Desa (BID) di tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan;
4. Tersedianya dokumen pembelajaran tentang inisiatif atau inovasi masyarakat
yang berkembang di Desa dalam menyelesaikan masalah dan mendukung
peningkatan kualitas pembangunan.
5. Terbangunnya komitemen Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
dalam mengadopsi dan mereplikasi kegiatan Inovasi Desa.

D. Waktu Pelaksanaan
BID sebaiknya dilaksanakan sebelum Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) atau pengesahan Rencana Kegiatan
Pembangunan Desa (RKP Desa dan APB Desa). Agar Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa dapat mewujudkan komitmennya dalam bentuk kebijakan dan
dukungan pembiayaan melalui APBD dan APB Desa.

E. Ruang Lingkup Pelaksanaan


1. Peluncuran Bursa Inovasi Desa (BID) di Tingkat Kabupaten/Kota

BID di tingkat Kabupaten/Kota diselenggarakan dalam rangka


mendorong dukungan Pemerintah Daaerah dalam penyelenggraan kegiatan
BID di tingkat Kecamatan. Peluncuran BID di tingkat Kabupaten/Kota
merupakan kegiatan yang membuka secara formal dan mengantarkan
rangkaian pelaksanaan BID di seluruh kecamatan, serta memberikan
ruang bagi pemangku kepentigan yang lebih luas dengan mengundang
pelaku di tingkat Kecamatan dan Desa sebagai diseminasi, pertukaran
pengalaman dan pembelajaran inovasi desa antar Kecamatan.

2. Pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) di Tingkat Kecamatan


Penyelenggaraan BID di tingkat Kecamatan diharapkan dapat
memberikan keleluasaan bagi Desa dalam lingkup kecamatan untuk
melakukan pertukaran inovasi desa dan membangun komitmen desa dalam
replikasi. Secara teknis BID di tingkat Kecamatan diselenggarakan di lokasi
kecamatan yang memadai untuk menampung jumlah peserta yang akan
diundang. Pelaksanaan BID dibagi dalam beberapa ruang, antara lain:
o Ruang Pleno untuk menampung seluruh peserta;
o Ruang Bursa A (Infrastruktur dan Kewirausahaan/Ekonomi) untuk
menampung minimal 50% peserta, dengan beberapa sudut untuk display
inovasi;
o Ruang Bursa B (Sumberdaya manusia) untuk menampung minimal 50%
peserta, dengan beberapa sudut untuk display inovasi;
o Setiap ruang bursa dilengkapi 3-5 meja konsultasi.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________44


PROGRAM INOVASI DESA
F. Peserta
Peserta yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan BID yaitu:
• Perwakilan Desa: Tiga orang per desa (pihak yang dapat memberikan
keputusan atau komitmen), minimal Kepala Desa dan BPD sebagai
penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan desa.
• Camat untuk sebagai pembina penyelenggaraan BID di tingkat kecamatan
• Kepala Daerah/ Bupati (untuk pembukaan)
• Kepala Dinas PMD Kabupaten
• Perwakilan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD/P2KTD)
• Pihak lain sebagai pemantau

G. Penyelenggara dan Pemandu


Penyelenggara dan pemandu Peluncuran Bursa Inovasi Desa (BID) di
tingkat Kabupaten/Kota adalah Tim Inovasi Kabupaten (TIK-PID). Penyelenggara
BID di tingkat Kecamatan adalah Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID). Proses
fasilitasi BID di tingkat Kecamatan dilaksanakan oleh TPID dibantu TIK-PID dan
pendamping profesional (TAPM, PD dan PLD).

H. Metode
Penyelenggaraan BID menggunakan pendekatan bursa atau
expose/pertukaran gagasan dan inovasi desa, pemaparan, pengamatan, unit
belajar (learning unit) atau jendela bursa, multi media, bimbingan serta konsultasi.
I. Materi

o Panduan Teknis Operasional Program Inovasi Desa (PID)


o Panduan Teknis Operasional Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa
o Panduan Teknis Penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa (BID)
o Daftar inovasi Desa, dll.

J. Media dan Alat Pendukung


o Daftar hadir
o Agenda
o Peta Alur Kegiatan Bursa Inovasi
o Poster dan Brosur Inovasi
o Daftar Inovasi per bidang (Infrastruktur, Kewirausahaan/Ekonomi, Sumberdaya
Manusia)
o Daftar Inovasi per Ruang Bursa (Ruang Bursa A, Bursa B)
o Video tentang PID dan pembelajaran inovasi Desa
o Kartu untuk penjaringan Komitmen (Kartu Komitmen) yang dibuat sedemikian
rupa sehingga menjadi dua bagian yang dapat disobek: 1 untuk Panitia dan 1
untuk desa
o Kartu untuk penjaringan ide-ide (Kartu IDE)
o Sertifikat
o Stempel PID Kabupaten di meja konsultasi
o Stiker (pemilihan inovasi terbaik) di meja konsultasi

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________45


PROGRAM INOVASI DESA
o Alat bantu lain: sound system, projector/in focus, screen, laptop
o Kamera untuk dokumentasi foto bersama seluruh kepala desa

K. Tahapan Kegiatan
Persiapan :

(1) Tim Inovasi kabupaten melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan OPD tekait
mengenai rencana Bursa;
(2) Penyusunan Kepanitiaan;
(3) Penentuan Tanggal, waktu dan tempat penyelenggaraan Bursa Inovas Desa
(BID);
(4) Menyiapkan undangan, daftar undangan dan daftar hadir undangan;
(5) Menyiapkan undangan untuk peserta pameran (jika diperlukan);
(6) Penyusunan Agenda Bursa Inovasi Desa (BID;
(7) Penghitungan RAB Logistik yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Bursa
Inovasi Desa (BID);
(8) Penyiapan materi dan alat yang dibutuhkan;
(9) Pengaturan pembagian ruangan Bursa Inovasi Desa (BID); 10) Pengaturan
pembangian stand untuk pameran (jika perlu); (11) Skenario mobilisasi peserta.

Proses : Peserta mengisi daftar hadir dan diberikan Agenda Kegiatan,


salinan dokumen pembelajaran dan video, Kartu Komitmen, Kartu
IDE.
Jendela Pertama (Pleno – Penjelasan Umum)
(1) Seluruh peserta memasuki ruang pleno
(2) Panitia menyampaikan secara singkat Agenda Kegiatan
(3) Pembukaan
(4) Foto Bersama seluruh peserta
(5) Pemandu yang ditunjuk oleh Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID) sebagai panitia
menyampaikan informasi-informasi pokok terkait: PID, PPID, Mekanisme Bursa/
alur belanja di dua ruang Bursa yang berbeda (Bursa A dan Bursa B) serta menu
inovasi yang disajikan, Penggunaan Kartu Komitmen dan Kartu IDE, Pemberian
rating untuk inovasi terbaik dan diminati, serta Pengambilan Sertifikat dan Foto.
(6) Peserta dipersilakan menuju “Jendela Kedua” untuk “berbelanja” inovasi dan
melakukan konsultasi di setiap ruang Bursa yang dibuka secara parallel
(7) Jendela Kedua (Belanja di Bursa A dan/atau Bursa B)
• Panitia mengarahkan peserta untuk berbelanja di Ruang
• Bursa A dan juga ruang Bursa B
• Di setiap ruang bursa, pemandu yang ditunjuk oleh TPID menyampaikan:
(a) Mekanisme belanja inovasi dan (b) Sekilas menu inovasi yang tersedia di
ruang Bursa A atau Bursa B
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________46
PROGRAM INOVASI DESA
• Penayangan video-video inovasi
• Tanya jawab
• Peserta menuliskan inovasi-inovasi (minimal 1 inovasi) yang diminati dan
kebutuhan-kebutuhan dalam mereplikasinya pada Kartu Komitmen
• Peserta menyampaikan informasi inovasi lain yang diketahui telah
dilakukan di desanya namun belum tersedia di Bursa, dan menuliskannya di
Kartu IDE
• Peserta melakukan konsultasi di meja konsultasi yang disiapkan guna
menggali informasi lebih dalam mengenai inovasi yang diminati dari menu
yang disediakan dan kebutuhan untuk replikasi
• Peserta melengkapi Kartu Komitmen dengan inovasi yang diminatinya
untuk direplikasi di desanya
• Panitia di meja konsultasi akan memberikan stempel sesuai Ruang Bursa
pada kartu Komitmen
• Peserta diberikan satu stiker dan dipersilakan memberi rating inovasi yang
diminatinya pada display yang disediakan, dan peserta dipersilakan menuju
ke “Jendela Ketiga”
(8) Jendela Ketiga (Komitmen)
• Peserta menyerahkan Kartu Komitmen dan Kartu IDE kepada panitia untuk
ditukarkan dengan Sertifikat Komitmen Replikasi dan Foto
• Panitia mengumpulkan dan mendata Kartu Komitmen, Kartu IDE, dan
Inovasi yang diminati peserta

Hal-hal yang harus diperhatikan

1. Pastikan kehadiran perwakilan seluruh Desa untuk mengikuti Bursa Inovasi


2. Persiapkan secara baik dan lengkap media atau alat serta materi (dibuat dalam ppt
yang menarik atau ditulis pada kertas besar dengan desain menarik)
3. Atur setiap ruang/ bursa dengan baik sehingga memungkinkan peserta Pastikan
setiap ruangan Pleno, Bursa A dan Bursa B berinteraksi dengan baik dan merasa
Penukaran Kartu Komitmen diberi tanda petunjuk yang jelas nyaman.
4. Hindari hal–hal yang bersifat dominasi terhadap proses pertemuan dari dan
oleh siapapun juga
5. Fasilitator jangan memaksakan diri untuk menjawab pertanyaan yang belum
diketahui persis kepastiannya, apalagi yang berkaitan dengan kebijakan
PID/VIG
6. Dokumentasikan secara baik proses dan hasil Bursa Inovasi
7. Pastikan setiap wakil Desa sudah memahami betul tentang konsep PID/PPID dan
Tujuan Bursa Inovasi, serta memberi- kan Komitmen untuk replikasi
8. Hindari penggunaan bahasa asing atau singkatan-singkatan, pergunakan bahasa
dan kebiasaan lokal
9. Mempersiakan jalur komunikasi pasca bursa untuk pertanyaan lanjutan dari pihak
desa.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________47


PROGRAM INOVASI DESA
Kepanitiaan

• Pembina
• Penanggung jawab
• Koordinator Bursa Inovasi
• Bagian Umum (Perlengkapan, Perizinan, Tempat dan Alat)
• Bagian Korespondensi (Undangan, Koordinasi, Konfirmasi)
• Bagian Substansi (penyiapan materi)
• PIC Registrasi peserta/undangan
• PIC Protokol & Pembukaan
• PIC Pleno
• PIC Ruang Bursa A
• PIC Ruang Bursa B
• PIC Konsultan untuk meja-meja konsultasi
• PIC Pameran (jika perlu)
• PIC Ruang Penukaran Kartu Komitmen
• Bagian Konsumsi
• Bagian dokumentasi

Display

(1) Luar Ruang


• Daftar Inovasi desa per Bidang – @3 rangkap (Plano)
• Spanduk Kegiatan
• Denah Alur dan Petunjuk ruangan (plano)
• Poster inovasi desa - @3 rangkap
(2) Dalam Ruang Bursa:
• Daftar inovasi desa per Ruang Bursa – 3 rangkap (plano)
• Daftar inovasi desa untuk diberikan rating oleh peserta
• Brosur inovasi desa
• Daftar P2KTD (direktori)
• Displai Inovasi desa (bila perlu)
• Penayangan video inovasi desa

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________48


PROGRAM INOVASI DESA

Konsep Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa


(P2KTD)

A. Dasar Pemikiran
Program Inovasi Desa merupakan salah satu upaya Kemendesa PPDT dalam
mempercepat penanggulangan kemiskinan di Desa melalui pemanfaatan dana
desa secara lebih berkualitas dengan strategi pengembangan kapasitas desa
secara berke- lanjutan khususnya dalam bidang pengembangan sumber daya
manusia, pengembangan sumber daya manusia: Pelayanan Sosial Dasar , serta
Infrastruktur Desa.
Dana Desa menumbuhkan kebutuhan jasa layanan teknis yang beragam
yang tidak dapat dipenuhi oleh OPD terkait dan pemangku kepentingan
professional. Sementara itu, Desa memiliki keterbatasan dalam mengakses
Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa professional yang berasal dari
lembaga swadaya masyarakat, Universitas, Asosiasi profesi dan perusahaan.
Kondisi tersebut mendorong kebutuhan pasar akan penyedia peningkatan
kapasitas teknis desa dalam mendukung pembangunan desa. Di sisi lain, lembaga
Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa yang professional belum
memanfaatkan peluang jasa layanan ini karena keterbatasan informasi serta
kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan terkait.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendekatkan kebutuhan desa
dengan pihak penyedia peningkatan kapasitas teknis desa dan menjamin
tersedianya jasa layanan yang berkualitas diperlukan sistem layanan yang dapat
diakses dengan mudah oleh desa. Oleh karena itu, jasa layanan teknis yang sudah
ada perlu diorganisir dan diperkuat kapasitasnya agar dapat memberikan
pelayanan secara lebih berkualitas dan berkelanjutan sesuai kebutuhan Desa. Desa
diharapkan memiliki pilihan untuk mendapatkan jasa layanan teknis yang
berkualitas dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Desa.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495). (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________49


PROGRAM INOVASI DESA
Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2010 tentang Komite
Inovasi Nasional(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 97);
4. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 03 Tahun 2012,
Nomor: 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah(Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 484);
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2012 Tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 338).
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 161);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemangku
kepentinganan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
160);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1359).

C. Maksud dan Tujuan


Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (p2KTD) dimaksudkan untuk
membantu desa mewujudkan kegiatan inovasi desa yang membutuhkan keahlian
teknis tertentu dalam meningkatkan kualitas pembangunan Desa, di bidang
pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya
manusia, serta infrastruktur Desa.
Secara khusus tujuan P2KTD yaitu:
1. Mewujudkan kegiatan pembangunan desa yang inovatif dan lebih
berkualitas.
2. Membantu pemerintah daerah dalam menyediakan layanan teknis
yang dibutuhkan desa.
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kader pemberdayaan masyarakat
desa.

D. Pengertian

Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dalam Program


Inovasi Desa adalah lembaga profesional yang menyediakan jasa keahlian teknis
tertentu di bidang Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan,
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Infrastruktur Desa. P2KTD bersifat
mendukung pendampingan teknis yang dilakukan oleh OPD kabupaten/kota dan
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________50
PROGRAM INOVASI DESA
tenaga Pendamping Profesional.
E. Kedudukan dan Lokasi
P2KTD berkedudukan di Kabupaten/kota, diorganisir oleh Tim Inovasi
Kabupaten/kota untuk memberikan pelayanan teknis pembangunan desa dalam
bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber
daya manusia, dan infrastruktur desa serta terdaftar dalam direktori P2KTD
kabupaten/kota. Keberadaaan P2KTD diharapkan dapat mempercepat pencapaian
target RPJMN 2015-2019 dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus. Lokasi
P2KTD di 33 provinsi dan 434 kabupaten/kota, dan ditetapkan oleh Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

F. Target Capaian
Dalam rangka mendukung Program Inovasi Desa (PID) perlu disediakan
2.604 P2KTD meliputi bidang Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan,
pengembangan sumber daya manusia, dan infrastruktur desa yang diharapkan
dapat mendampingi
14,000 desa.

G. Prinsip-Prinsip
Dalam menjalankan perannya, P2KTD bekerja atas dasar prinsip-prinsip,
sebagai berikut:
1. Profesional, memberikan pelayanan teknis berkualitas teknis sesuai
standar safeguard dan peraturan yang berlaku.
2. Tanggungjawab Sosial, pelayanan didasarkan atas komitmen menumbuhkan
kewirausahaan sosial (sosial entrepreneurship);
3. Inklusi Sosial (Social Inclusion), menghormati kesetaraan, berpihakan pada
perempuan, berkebutuhan khusus, dan mendorong kohesi sosial;
4. Ramah Lingkungan, mendorong penerapan teknologi yang tepat guna dan
ramah lingkungan;
5. Tata kelola, Jasa layanan yang diberikan harus bersifat transparan, partisipatif,
dan akuntabel.

H. Pemangku Kepentingan
1. Satker Dekonsentrasi P3MD/PID Provinsi
Satker Dekonsentrasi P3MD/PID dalam Program Inovasi Desa memiliki
tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
(a) Mensosialisasikan P2KTD.
(b) Menyelenggarakan orientasi P2KTD.
(c) Menyelenggarakan orientasi Pokja P2KTD.
(d) Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan pengendalian P2KTD.
(e) Melaporkan kegiatan orientasi dan layanan teknis P2KTD.
(f) Melaporkan seluruh kegiatan yang terkait dengan penggunaan
dana dekonsentrasi P2KTD.
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________51
PROGRAM INOVASI DESA

2. Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah kabupaten/kota melalui OPD terkait memiliki tugas dan
tanggungjawab sebagai berikut:
(a) Memfasilitasi pembentukan Pokja P2KTD;
(b) Melakukan sosialisasi P2KTD;
(c) Memberikan dukungan regulasi untuk keberlanjutan P2KTD;
(d) Menyelenggarakan rapat koordinasi P2KTD;
(e) Melakukan pembinaan dan pengendalian kepada P2KTD dalam
memberikan layanan teknis kepada desa;
(f) Melaporkan kegiatan P2KTD ke provinsi.

3. Pokja P2KTD

Pokja P2KTD merupakan struktur dibawah Tim Inovasi Kabupaten


yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten/kota untuk mendukung
pelaksanaan Program Inovasi Desa. Pokja P2KTD terdiri dari OPD terkait dan
mempunyai tugas sebagai berikut:
(a) Melaksanakan identifikasi dan verifikasi P2KTD untuk kebutuhan
direktori yang meliputi: kriteria, pengumuman dan pendaftaran calon
P2KTD. Kriteria P2KTD meliputi aspek legalitas, kapasitas teknis dan
ketersediaan tenaga, serta pengalaman.
(b) Mempersiapkan penyusunan direktori P2KTD per bidang kegiatan secara
off-line dan on-line.
• Melakukan verifikasi dan rekomendasi atas usulan TPID terhadap
kebutuhan desa akan jasa layanan teknis.
• Memberikan rekomendasi kepada Satker Provinsi untuk peserta
pelatihan.
• Melakukan updating direktori P2KTD.
• Melakukan koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan
kegiatan P2KTD.

4. Tenaga Ahli PID Provinsi

Tenaga ahli PID Provinsi untuk peningkatan kapasitas program


Inovasi Desa memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
(a) Mengkoordinasikan identifikasi,verifikasi, dan publikasi direktori P2KTD.
(b) Membantu tugas-tugas Satker Dekonsentrasi Provinsi terutama dalam
kegiatan sosialisasi, publikasi P2KTD dan pelatihan.
(c) Melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap TAPM dalam
seluruh proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan P2KTD.
(d) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap progress dan hasil
pelaksanaan kegiatan P2KTD .
(e) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan P2KTD
Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________52
PROGRAM INOVASI DESA

5. Tenaga Ahli Pemberdayaa Masyarakat (TAPM)


TAPM yang memfasilitasi P2KTD terdiri dari TA Infrastruktur, TA
Pelayanan Sosial Dasar dan TA Pengembangan Ekonomi Desa. TAPM tersebut
memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
(a) Melakukan koordinasi dengan Pemda Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan PID temasuk pembentukan Pokja P2KTD Tim Inovasi
Kabupaten, dan orientasi kepada Pokja P2KTD;
(b) Membantu Tim Inovasi Kabupaten (TIK) khususnya Pokja P2KTD dalam
kegiatan sosialisasi, seleksi P2KTD, orientasi dan rapat koordinasi
P2KTD;
(c) Mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan P2KTD sesuai bidang
layanan teknis.
(d) Memfasilitasi penyusunan Direktori P2KTD;
(e) Memastikan layanan jasa P2KTD sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
Desa;
(f) Melakukan pembinaan dan pengendalian terhadap PD dan PLD terkait
dengan P2KTD;
(g) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap progress dan hasil
pengembangan kapasitas P2KTD termasuk penyediaan data dan
informasi terkait P2KTD;
(h) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan P2KTD.

6. Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD)

Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa memiliki tugas dan


tanggungjawab sebagai berikut:
(a) Memfasilitasi kegiatan sosialisasi P2KTD di Kecamatan dan Desa;
(b) Memfasilitasi TPID dalam proses identifikasi, perumusan dan
prioritas, serta penetapan P2KTD sesuai kebutuhan Desa;
(c) Memfasilitasi forum Musyawarah Desa untuk pertanggungjawaban
hasil kerja P2KTD;
(d) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan P2KTD.

I. Ruang Lingkup
Jenis layanan teknis yang disediakan P2KTD meliputi tiga bidang kegiatan
utama dalam mendukung kegiatan inovasi desa yang tidak dapat diberikan oleh
pendamping profesional dalam mendukung kemandirian desa. Bidang kegiatan
dimaksud terdiri dari: (1) Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan, (2)
Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta (3) Infrastruktur Desa. P2KTD
memberikan pelayanan dalam bentuk dukungan teknis berupa pelatihan,
konsultasi, bimbingan teknis, mentoring, dan studi sesuai dengan kebutuhan
inovasi Desa. Layanan P2KTD dapat diberikan dalam tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pemeliharaan, dan evaluasi.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________53


PROGRAM INOVASI DESA

1. Layanan Jasa Teknis Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan

Jasa layanan teknis kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal


disesuaikan dengan kebutuhan dan karekteristik desa dalam pendukung
pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan
Kawasan Perdesaan (prukades) serta BUM Desa atau BUM Desa Bersama.
Bentuk layanan teknis pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan
dapat berupa analisis dan identifikasi sumberdaya lokal, analisis keberlanjutan
usaha, pengembangan SDM dan kelembagaan, pengembangan produksi, dan
mata rantai usaha (market chain) yang dikelola secara mandiri, serta
pengelolaan keuangan mikro.

2. Layanan Jasa Teknis Pelayanan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Jasa layanan teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
diberikan P2KTD disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan SDM
khususnya layanan sosial dasar (antara lain: PAUD, Posyandu, dan kegiatan
lain yang menjadi kewenangan lokal berskala desa) dan kewirausahaan sosial.

Wirausahawan Sosial adalah individu yang memberikan solusi


inovatif untuk menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat Desa
dengan menawarkan ide-ide kreatif berorientasi bisnis. Misalnya: pengelolaan
sampah, pengelolaan air bersih, pemanfaatan biogas, dan produk daur ulang,
dan Desa Wisata.

Bentuk kegiatan layanan teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia


dapat berupa pelatihan dan bimbingan untuk mendorong kemandirianDesa
dalam memberikan pelayanan sosial dasar yang berkualitas (seperti:
Posyandu Mandiri, Pengelolaan PAUD), serta menumbuhkan kewirausahaan
sosial di Desa.

3. Layanan Jasa Teknis Infrastruktur Desa

Jasa layanan teknis yang diberikan P2KTD mencakup semua jenis


sarana prasarana skala desa dan antardesa yang memiliki dampak ekonomi.
Prioritas layanan jasa teknis infrastruktur Desa diarahkan untuk mendukung
pelaksanaan Program Inovasi Desa yang meliputi:
a. Jasa layanan teknis pengembangan dan pemeliharaaan sarana prasarana
Embung Desa untuk kebutuhan air rumah tangga, irigasi, dan kebutuhan
air lainnya yang mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan
ekonomi;
b. Jasa layanan teknis pengembangan dan pemeliharaan Sarana Olah Raga
di Desa yang mendukung peningkatan ekonomi dan ikatan sosial;
c. Jasa layanan teknis pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________54


PROGRAM INOVASI DESA
lainnya yang memiliki dampak ekonomi besar, seperti: jalan, jembatan,
pasar desa, pengelolaan air bersih.

J. Mekanisme Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan P2KTD di dalam Program Inovasi Desa meliputi: (1)
sosialisasi di Provinsi dan Kabupaten, (2) Pembentukan Pokja P2KTD, (3) Pelatihan
Pokja P2KTD-TIK (4) Penyusunan direktori P2KTD, (5) Pemanfaatan P2KTD.

Alur Mekanisme Kegiatan P2KTD

1. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memperkenalkan arti penting


keberadaan P2KTD kepada OPD Provinsi dan Kabupaten, calon-calon potensial
P2KTD maupun kepada Desa sebagai calon pengguna jasa layanan teknis. Secara
khusus, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk: (a) mensosialisasikan program PID,
(b) menginfomasikan adanya kebutuhan desa akan P2KTD kepada lembaga
penyedia jasa professional (LSM, Perusahaan, lembaga penelitian, Universitas dan
perusahaan, (c) menginfomasikan kepada desa mengenai keberadaaan jasa
layanan teknis untuk meningkatkan kualitas perencananaan dan pelaksanaan
pembangunan desa.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________55


PROGRAM INOVASI DESA

a. Sosialisasi di provinsi

Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan di provinsi dan akan difasilitasi


oleh Satker Propinsi dengan dibantu oleh tenaga ahli provinsi. Peserta
sosialisasi terdiri dari OPD terkait dan calon P2KTD dari provinsi dan
kabupaten.
b. Sosialisasi di Kabupaten/kota
Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan di kabupaten/kota dan akan
difasilitasi oleh Tim Inovasi Kabupaten (TIK) dengan dibantu oleh tenaga ahli
kabupaten. Peserta sosialisasi terdiri dari OPD terkait, Camat, TPID, kepala
desa dan BPD, perguruan tinggi, LSM, organisasi profesi, organisasi sosial
dan pihak swasta.

2. Pembentukan Pokja P2KTD - TIK


Pokja P2KTD dapat terdiri dari perwakilan OPD (Dinas PMD/Bappeda), OPD
Teknis, Asosiasi Profesi terkait. Susunan Pokja P2KTD Tim Inovasi Kabupaten terdiri
dari :
a. Ketua Pokja: OPD yang membidangi bidang pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa
b. Koordinator bidang peningkatan ekonomi lokal dan kewirausahaan: OPD
yang membidangi bidang pengembangan ekonomi dan kewirausahaan, dan
dibantu oleh maksimal 2 orang anggota dari unsur perwakilan asosiasi
dunia usaha/perbankan.
c. Koordinator bidang PSDM: OPD yang membidangi bidang pendidikan
atau kesehatan, dan dibantu maksimal 3 orang anggota dari unsur OPD
Pendidikan/Kesehatan, asosiasi PAUD, Tim penggerak Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten/Kota
d. Koordinator bidang Infrastruktur Desa: OPD yeng membidangi bidang
dinas pekerjaan umum, dan dibantu maksimal 3 orang anggota dari unsur
asosiasi jasa konstruksi, asosiasi profesi pemberdayaan masyarakat dan
perwakilan dewan inovasi sejauh tersedia di tingkat kabupaten.

3. Pelatihan Pokja P2KTD – TIK


Pelatihan bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada Pokja P2KTD-
TIK dalam melaksanakan tugasnya. Pelatihan dilaksanakan di provinsi selama 3 hari
efektif. Peserta pelatihan terdiri dari 3 orang anggota P2KTD yang mewakili bidang
Kewirausahaan dan Pengembangan ekonomi Lokal, Pengembangan SDM dan
Infrastruktur serta 2 – 3 orang TA yang bertugas memfasilitasi pelaksanaan
kegiatan P2KTD.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________56


PROGRAM INOVASI DESA

4. Penyusunan Direktori P2KTD


Inventarisasi dan verifikasi penyusunan direktori P2KTD
Pokja P2KTD dengan dibantu Tenaga Ahli Kabupaten P3MD/PID akan
melakukan inventarisasi ketersediaan P2KTD untuk mendukung pembangunan dan
pemberdayaan Desa dalam bidang: pengembangan ekonomi lokal dan
kewirausahaan/pengembangan sumber daya manusia/infrastruktur. Hasil
inventarisasi digunakan untuk menentukan P2KTD potensial yang akan diundang
untuk mengikuti verifikasi P2KTD.
Pelaksanaan verifikasi bertujuan untuk memilih P2KTD yang akan
ditetapkan dalam direktori P2KTD. Pelaksanaan verifikasi dilakukan terhadap aspek
lembaga dan aspek keahlian teknis dengan cara pemeriksaan profil lembaga
P2KTD maupun kunjungan lapangan. Pelaksanaan Verifikasi untuk 3 jenis bidang
P2KTD dilaksanakan oleh masing-masing bidang Pokja P2KTD sesuai tugas dan
tanggungjawabnya.
Hasil verifikasi P2KTD yang memenuhi kriteria disusun dalam bentuk
direktori sesuai dengan 3 bidang kegiatan oleh masing-masing bidang Pokja
P2KTD. Selanjutnya daftar tersebut disahkan oleh BPMD Kabupaten.

Penyusunan dan Publikasi Direktori P2KTD


Direktori P2KTD adalah koleksi rujukan yang memuat nama-nama
atau organisasi penyedia layanan teknis yang disusun secara sistematis yang
dilengkapi dengan alamat, kompetensi atau keahlian, pengalaman organisasi,
kegiatan dan data lainnya yang bermanfaat sebagai infomasi bagi desa. Direktori
P2KTD meliputi bidang layanan P2KTD yaitu : Pengembangan Ekonomi Lokal dan
Kewirausahaan, Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Desa.
Penyusunan direktori dilakukan oleh Pokja P2KTD bersama TA Kabupaten untuk
dicetak dan dipublikasikan oleh Satker Dekonsentrasi Provinsi. .

5. Pemanfaatan P2KTD
Identifikasi Kebutuhan P2KTD ke Desa-Desa (TPID)
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kegiatan Desa yang
membutuhkan Jasa layanan teknis. Identifikasi dilakukan oleh TPID yang
menangani kegiatan P2KTD dengan mengecek APB Desa 2017 khususnya untuk
bidang kegiatan ekonomi lokal dan kewirausahaan, Pengembangan Sumber
Daya Manusia, dan Infrastruktur. Kegiatan yang membutuhkan P2KTD adalah
kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan oleh Kader Pembangunan Desa maupun
oleh tenaga Pendamping profesional karena membutuhkan keahlian khusus.
Kegiatan jasa layanan teknis yang dapat diberikan oleh P2KTD meliputi pelatihan,
konsultasi, bimbingan teknis, mentoring, studi kelayakan dan pengembangan
jejaring sesuai dengan kebutuhan inovasi Desa.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________57


PROGRAM INOVASI DESA

Verifikasi Kebutuhan P2KTD dalam APB Desa


Verifikasi kebutuhan P2KTD dimaksudkan untuk menilai kelayakan
terhadap usulan kegiatan yang diajukan oleh TPID terhadap desa-desa
membutuhkan layanan P2KTD. Verifikasi dilakukan oleh TIK-Pokja P2KTD
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan layanan P2KTD. Hasil verifikasi yang
dilakukan oleh TIK-Pokja P2KTD disampaikan kepada TPID berupa daftar usulan
kegiatan yang layak untuk mendapat dukungan layanan teknis serta P2KTD yang
direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan Desa. Jika P2KTD yang dibutuhkan
tidak tersedia dalam direktori, maka TIK dapat merekomendasikan P2KTD dari luar
wilayah kerjanya.
Perumusan dan Prioritas Kegiatan P2KTD
Hasil verifikasi kebutuhan P2KTD yang telah diterima TPID selanjutnya
dirumuskan berdasarkan jenis kegiatan dan keahlian yang dapat diberikan oleh
P2KTD. Prioritas kegiatan yang akan mendapat layanan P2KTD ditetapkan dalam
rapat TPID dengan kriteria sebagai berikut: (a) Desa berkomitmen untuk
melaksanakan kegiatan replikasi; (b) kegiatan inovasi yang selaras dengan
kebijakan pemerintah; (c) kegiatan yang memiliki dampak langsung terhadap
masyarakat; (d) kegiatan yang pelaksanaannya melibatkan masyarakat; (e)
mendukung prioritas layanan sosial dasar khususnya PAUD dan Posyandu.
Pelaksanaan Kegiatan P2KTD
Berdasarkan kontrak kerjasama dengan TPID, P2KTD akan mulai melakukan
kegiatan persiapan, pelaksanaan bimbingan, capaian hasil kegiatan dalam
memberikan layanan teknis kepada desa. Dalam menjalankan tugasnya P2KTD
wajib mendorong pelibatan masyarakat dan mempersiapkan kader desa untuk
keberlanjutan kegiatan pembangunan.
Orientasi P2KTD
Orientasi P2KTD bertujuan untuk mempersiapkan P2KTD dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan program inovasi desa.
Penyelenggaraan orientasi dilaksanakan di provinsi. Peserta orientasi P2KTD terdiri
dari maksimal 6 orang per kabupaten yang mewakili 6 P2KTD. Pemilihan peserta
orientasi dilakukan oleh TIK- Pokja P2KTD berdasarkan usulan TPID dengan
mempertimbangkan jasa layanan teknis yang paling banyak dibutuhkan oleh desa
dalam skala kabupaten.
Pertanggungjawaban kegiatan P2KTD

P2KTD wajib menyusun laporan hasil kegiatan dan disampaikan kepada


TPID dengan tembusan pada desa-desa penerima jasa layanan. Laporan
pertanggungjawaban terdiri dari laporan kemajuan kegiatan dan hasil jasa layanan
teknis P2KTD. Selain itu TPID selaku pengelola dana operasional P2KTD pada DOK
PPID wajib menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana
dalam forum musyawarah antar desa (MAD) dengan tembusan kepada TIK.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________58


Daftar Usulan Kegiatan Yang Membutuhkan P2KTD

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 59


TA …………

Desa SEKARSARI
Contoh Pengisian Formulir Usulan Kegiatan yang Membutuhkan

Kecamatan : DEPOK

Kabupaten : SLEMAN

Jenis layanan Ketersediaan


Biaya dalam Ketersediaan
No Usulan Kegiatan Lokasi Tujuan Kegiatan Penerima manfaat teknis yang SDM lokal yang
APBdes Calon Kader
dibutuhkan memiliki keahlian

Meningkatkan
Layanan Teknis di Desa

1 Peningkatan kapasitas guru PAUD Dsn. Sukajaya profesionalitas guru 5 orang guru PAUD Pelatihan Rp.7,500,000,- 2 orang tidak ada
PROGRAM INOVASI DESA

PAUD
Bimbingan teknis dan
Tersedianya listrik belum ada, tapi PP tidak mempunyai
2 Pembangunan tenaga mikro hidro Dsn. Sukamakmur 50 kepala keluarga pendampingan Rp.75,000,000,-
dusun akan disediakan keahlian
pemeliharaan

……………., …………………………………………

Kepala Desa

( )
PROGRAM INOVASI DESA

Contoh Pengisian Formulir Rekapitulasi Usulan dan Penilaian Kegiatan Desa yang
membutuhkan P2KTD

Rekapitulasi Usulan Dan Penilaian Kegiatan Desa Yang Membutuhkan P2KTD


TA …………

Kecamatan DEPOK
Kabupaten SLEMAN

Jenis layanan Ketersediaan Hasil


Biaya dalam Ketersediaan
No Nama Desa Usulan Kegiatan Tujuan Kegiatan Penerima manfaat teknis yang SDM lokal yang Penilaian
APBdes (Rp.) Kader
dibutuhkan memiliki keahlian (layak/tidak)

meningkatkan
1 Sekarsari Peningkatan kapasitas guru PAUD profesionalitas guru 5 orang guru PAUD Pelatihan 2.500.000,- 2 orang tidak ada layak
PAUD

Bimbingan teknis
Tersedianya listrik belum ada, tapi PP tidak mempunyai
2 Sekarsari Pembangunan tenaga mikro hidro 50 kepala keluarga dan pendampingan 75.000.000,- layak
dusun akan disediakan keahlian
pemeliharaan
Agar lingkungan yang
lebih nyaman dan
Pengelolaan sampah desa berbasis PP tidak mempunyai
3 Makmurjaya meningkatkan 10 orang Pelatihan 25.000.000 1 orang layak
masyarakat keahlian
pendapatan
masyarakat

Meningkatkan
kemampuan
perangkat desa dalam Bimbingan teknis PP mempunyai
4 Sukaringin Peningkatan kapasitas bagi perangkat desa 3 orang perangkat desa 10.000.000 belum ada tidak
membuat laporan dan pendampingan keahlian
pertanggungjawab
an keuangan

Pembuatan sumur ada 1 tenaga ahli di


5 Meranti Pembuatan sumur bor Penyediaan air bersih 4 kepala keluarga 30.000.000 1 orang tidak
bor desa

Peningkatan kapasitas perajin tas blok Meningkatkan nilai ada 1 tenaga ahli di
6 Karangrejo 20 orang Pelatihan 20.000.000 3 orang layak
ransel jual desa

Menciptakan
lingkungan yang lebih
Peningkatan kapasitas pengelolaan sampah nyaman dan Konsultasi,
7 Karangrejo 5 orang 35.000.000 1 orang SDM lokal tidak ada layak
desa menigkatkan pendamping
pendapatan an
masyarakat

Menyediakan rumah Bimbingan teknis


8 Beringin Rehab rumah sehat 3 orang 75.000.000 belum ada SDM lokal ada tidak
layak huni dan pendampingan

Meningkatkan
Peningkatan distribusi penjualan produk Pengembangan PP dan SMD lokal tdk
9 Triwarno produksi dan 15 orang 30.000.000 belum ada layak
kuningan jejaring ada
pendapatan

Mengurangi SDM dan PP tidak


10 Warnawarni Pengadaaan sarana biopori 10 kepala keluarga Bimbingan teknis 10.000.000 2 orang layak
genangan air ada

……………., …………………………………………

Tim Pengelola Inovasi Desa

( )

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________60


PROGRAM INOVASI DESA

Contoh Pengisian Tabel Rekomendasi P2KTD

TPID Kecamatan : DEPOK

PJLT yang
No Kegiatan Lokasi Jenis layanan Jumlah Dana Hasil Verifikasi
direkomendasikan

1 Peningkatan guru PAUD Sekarsari Pelatihan 2,500,000 layak Himpaudi

Bimbingan teknis dan


2 Pembangunan mikro hidro Sekarsari pendampingan 75,000,000 layak PT.Griya lestari
pemeliharaan

Pengelolaan sampah
3 Makmurjaya Pelatihan 25,000,000 layak LSM Pesona Alam
berbasisi masyarakat

Peningkatan kapasitas
4 Karangrejo Pelatihan 20,000,000 layak LSM Bintang gading
perajin tas blok ransel

Peningkatan kapasitas Konsultasi,


5 Karangrejo 35,000,000 layak LSM Adikarya Abadi
pengelolaan sampah desa pendampingan

Peningkatan distribusi
6 penjualan produk Triwarno Pengembangan jejaring 30,000,000 layak Bina Kreatif
kuningan

7 Pengadaan sarana biopori Warnawarni Bimbingan teknis 10,000,000 layak Banguncipta

Tim Inovasi Kabupaten ………


Kelompok Kerja PJLT

Ketua Sekretaris

( ) ( )

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________61


PROGRAM INOVASI DESA

Contoh Pengisian Hasil Perumusan dan Prioritas Pemanfataan P2KTD

Kecamatan : DEPOK
Kabupaten : SLEMAN
Kriteria Prioritas Usulan

Selaras Layanan
No Kegiatan Lokasi Komitmen Manfaat Partisipasi Nilai Ranking
kebijakan Sosial
Replikasi Masyarakat Masyarakat
Pemerintah Dasar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Peningkatan guru
1 Sekarsari ٤ 4 4 4 4 20 1
PAUD
Pembangunan mikro
2 Sekarsari 4 1 4 3 1 13 5
hidro
Pengelolaan sampah
3 Makmurjaya 3 3 4 3 1 14 4
berbasis masyarakat
Peningkatan kapasitas
4 Karangrejo 4 4 4 3 1 16 3
perajin tas blok ransel
Peningkatan kapasitas
5 pengelolaan sampah Karangrejo 2 3 3 2 1 11 7
desa
Peningkatan distribusi
6 penjualan produk Triwarno 3 3 3 3 1 12 6
kuningan
Pengadaan sarana
7 Warnawarni 4 4 4 4 3 19 2
biopori

Hasil Perangkingan Prioritas Kegiatan PJLT:


1. Peningkatan kapasitas guru PAUD
2. Pengadaaan sarana biopori
3. Peningkatan kapasitas perajin tas blok ransel
4. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat
5. Pembangunan mikro hidro
6. Peningkatan distribusi penjualan produk kuningan
7. Peningkatan pengelolaan sampah desa

Tim Pengelola Inovasi Desa


Ketua

( )

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________62


PROGRAM INOVASI DESA

Fasilitasi Pemanfaatan
Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD)

A. Latar Belakang
Pemanfaatan P2KTD merupakan serangkaian kegiatan pendayagunaan
keahlian yang dimiliki oleh P2KTD dalam mendorong inovasi dan peningkatan
kualitas pembangunan Desa. Bentuk pemanfaatan P2KTD hampir sama dengan
pola kerjasama Desa dengan pihak ketiga dalam mendampingi masyarakat desa.
Dimana pihak ketiga dalam hal ini P2KTD memberikan layanan dan bimbingan
teknis kepada Desa secara bervariasi, diantaranya, advokasi, peningkatan kapasitas,
pendidikan, pembangunan infrastuktur, dan masih banyak aktifitas lain.
Dalam kerangka dukungan P2KTD melalui pola kerjasama Desa dengan
pihak ketiga baik dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan inovasi yang tidak
dapat dilakukan sevara mandiri oleh Desa dan pendamping. Pemanfaatan P2KTD
dilakukan dalam rangka membantu desa. Selama ini desa dipandang sebagai pihak
yang ‘lemah’. Terlalu lamanya dibiarkan dan urusannya dipercayakan kepada pihak
lain, maka desa sulit untuk berdaya. Desa menjadi obyek yang harus selalu dibantu.
Para pegiat desa, akademisi, atau LSM, baik yang berasal dari atau luar
desa, melakukan upaya guna memandirikan desa. Desa didorong untuk menjadi
entitas yang kuat dalam berbagai hal. Kerjasama dan kerja bersama yang
dilakukan mendapat apresiasi masyarakat. Mereka antusias menyambut baik
uluran tangan para pihak itu.
Dalam bidang yang lain, pihak swasta pun ikut andil. Mereka dapat
memberikan bantuan berupa uang dan atau barang yang dibutuhkan oleh
masyarakat secara langsung. Bentuk-bentuk kepedulian ini sedikit banyak membuka
mata kita, bahwa desa perlu dikuatkan.
Terbitnya UU Desa diharapkan mampu memperkuat desa. Modal sosial di
desa yang selama ini menjadi andalan, bisa lebih optimal. Tidak menutup
kemungkinan pada saatnya nanti, desa lah yang akan memberikan bantuan kepada
pihak lain. Saat desa sejahtera, negara akan makmur. Persoalan-persoalan sosial
yang terjadi bukan tidak mungkin akan teratasi oleh desa.

B. Ruang Lingkup Pemanfaatan Jasa Layanan P2KTD


Ruang lingkup pemanfaatan layanan teknis yang disediakan P2KTD meliputi
tiga bidang kegiatan utama dalam mendukung kegiatan inovasi desa yang tidak
dapat diberikan oleh pendamping profesional. Bidang kegiatan dimaksud terdiri
dari: (1) Pengembangan Ekonomi Lokal dan Kewirausahaan, (2) Pengembangan
Sumber Daya Manusia, serta (3) Infrastruktur Desa. P2KTD memberikan
pelayanan dalam bentuk dukungan teknis berupa pelatihan, konsultasi, bimbingan
teknis, mentoring, studi kelayakan dan pengembangan jejaring sesuai dengan
kebutuhan inovasi Desa. Layanan P2KTD dapat diberikan dalam tahapan

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________63


PROGRAM INOVASI DESA
perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan evaluasi.

1. Layanan Jasa Teknis Pengembangan Ekonomi Lokal dan


Kewirausahaan
Jasa layanan teknis kewirausahaan dan pengembangan ekonomi lokal
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik desa dalam pendukung
pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan
Kawasan Perdesaan (prukades) serta BUM Desa atau BUM Desa Bersama.
Bentuk layanan teknis pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan
dapat berupa analisis dan identifikasi sumberdaya lokal, analisis keberlanjutan
usaha, pengembangan SDM dan kelembagaan, pengembangan produksi, dan
mata rantai usaha (market chain) yang dikelola secara mandiri, serta
pengelolaan keuangan mikro.

2. Layanan Jasa Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia


Jasa layanan teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
diberikan P2KTD disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan layanan
sosial dasar (antara lain: PAUD, Posyandu, dan kegiatan lain yang menjadi
kewenangan lokal berskala desa) dan kewirausahaan sosial. Wirausahawan
Sosial adalah individu yang memberikan solusi inovatif untuk
menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat Desa dengan
menawarkan ide-ide kreatif berorientasi bisnis. Misalnya: pengelolaan
sampah, pengelolaan air bersih, pemanfaatan biogas, dan produk daur ulang,
dan desa wisata. Bentuk kegiatan layanan teknis Pengembangan Sumber
Daya Manusia dapat berupa pelatihan dan bimbingan untuk mendorong
kemandirian Desa dalam memberikan pelayanan sosial dasar yang berkualitas
(seperti: Posyandu Mandiri, Pengelolaan PAUD), serta menumbuhkan
kewirausahaan sosial di desa.

3. Layanan Jasa Teknis Infrastruktur Desa


Jasa layanan teknis yang diberikan P2KTD mencakup semua jenis
sarana prasarana skala desa dan antardesa yang memiliki dampak ekonomi.
Prioritas layanan jasa teknis infrastruktur Desa diarahkan untuk mendukung
pelaksanaan Program Inovasi Desa yang meliputi:
(1) Jasa layanan teknis pengembangan dan pemeliharaaan sarana prasarana
Embung Desa untuk kebutuhan air rumah tangga, irigasi, dan kebutuhan
air lainnya yang mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan
ekonomi;
(2) Jasa layanan teknis pengembangan dan pemeliharaan Sarana Olah Raga
di Desa yang mendukung peningkatan ekonomi dan ikatan sosial;
(3) Jasa layanan teknis pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana
lainnya yang memiliki dampak ekonomi besar, seperti : jalan,
jembatan, pasar desa, pengelolaan air bersih.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________64


PROGRAM INOVASI DESA

C. Tahapan Pemanfaatan P2KTD


Pemanfaatan P2KTD dilakukan oleh Desa melalui pentahapan sebagai
berikut: (1) identifikasi kebutuhan P2KTD yang dilakukan oleh TPID; (2) verifikasi
kebutuhan P2KTD dalam APB Desa; (3) perumusan dan prioritas kegiatan P2KTD;
(4) pelaksanaan kegiatan P2KTD; (5) orientasi P2KTD; (6) pertanggungjawaban
P2KTD.

1. Identifikasi Kebutuhan P2KTD di Desa (TPID)

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kegiatan Desa


yang membutuhkan Jasa layanan teknis. Identifikasi dilakukan oleh TPID yang
menangani kegiatan P2KTD dengan mengecek APB Desa 2017 khususnya
untuk bidang kegiatan ekonomi lokal dan kewirausahaan, Pengembangan
Sumber Daya Manusia, dan Infrastruktur. Kegiatan yang membutuhkan
P2KTD adalah kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan oleh Kader
Pembangunan Desa maupun oleh tenaga Pendamping profesional karena
membutuhkan keahlian khusus. Kegiatan jasa layanan teknis yang dapat
diberikan oleh P2KTD meliputi pelatihan, konsultasi, bimbingan teknis,
mentoring, studi kelayakan dan pengembangan jejaring sesuai dengan
kebutuhan inovasi Desa.

2. Verifikasi Kebutuhan P2KTD dalam APB Desa


Verifikasi kebutuhan P2KTD dimaksudkan untuk menilai kelayakan
terhadap usulan kegiatan yang diajukan oleh TPID terhadap desa-desa
membutuhkan layanan P2KTD. Verifikasi dilakukan oleh TIK-Pokja P2KTD
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan layanan P2KTD. Hasil verifikasi
yang dilakukan oleh TIK-Pokja P2KTD disampaikan kepada TPID berupa
daftar usulan kegiatan yang layak untuk mendapat dukungan layanan teknis
serta P2KTD yang direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan Desa. Jika
P2KTD yang dibutuhkan tidak tersedia dalam direktori, maka TIK dapat
merekomendasikan P2KTD dari luar wilayah kerjanya.

3. Perumusan dan Prioritas Kegiatan P2KTD


Hasil verifikasi kebutuhan P2KTD yang telah diterima TPID selanjutnya
dirumuskan berdasarkan jenis kegiatan dan keahlian yang dapat diberikan
oleh P2KTD. Prioritas kegiatan yang akan mendapat layanan P2KTD
ditetapkan dalam rapat TPID dengan kriteria sebagai berikut: (a) Desa
berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan replikasi; (b) kegiatan inovasi
yang selaras dengan kebijakan pemerintah; (c) kegiatan yang memiliki
dampak langsung terhadap masyarakat; (d) kegiatan yang pelaksanaannya
melibatkan masyarakat; (e) mendukung prioritas layanan sosial dasar
khususnya PAUD dan Posyandu.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________65


PROGRAM INOVASI DESA

4. Pelaksanaan Kegiatan P2KTD


Berdasarkan kontrak kerjasama dengan TPID, P2KTD akan mulai
melakukan kegiatan persiapan, pelaksanaan bimbingan, capaian hasil kegiatan
dalam memberikan layanan teknis kepada desa. Dalam menjalankan tugasnya
P2KTD wajib mendorong pelibatan masyarakat dan mempersiapkan kader
desa untuk keberlanjutan kegiatan pembangunan.

5. Orientasi P2KTD
Orientasi P2KTD bertujuan untuk mempersiapkan P2KTD dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan program inovasi desa.
Penyelenggaraan orientasi dilaksanakan di provinsi. Peserta orientasi P2KTD
terdiri dari maksimal 6 orang per kabupaten yang mewakili 6 P2KTD. Pemilihan
peserta orientasi dilakukan oleh TIK- Pokja P2KTD berdasarkan usulan TPID
dengan mempertimbangkan jasa layanan teknis yang paling banyak
dibutuhkan oleh desa dalam skala kabupaten.

6. Pertanggungjawaban kegiatan P2KTD


P2KTD wajib menyusun laporan hasil kegiatan dan disampaikan kepada
TPID dengan tembusan pada desa-desa penerima jasa layanan. Laporan
pertanggungjawaban terdiri dari laporan kemajuan kegiatan dan hasil jasa
layanan teknis P2KTD. Selain itu TPID selaku pengelola dana operasional P2KTD
pada DOK PPID wajib menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan
penggunaan dana dalam forum musyawarah antar desa (MAD) dengan
tembusan kepada TIK.

Modul Sosialisasi P2KTD dan Rakor TIK Kudus 2018 ______________66

Anda mungkin juga menyukai