Anda di halaman 1dari 1

Nama: Tabitha Agaphiena Sahetapy

Nim: 2140013
Prodi: S1 Gizi Tk 2

RESUME KULIAH TAMU DIETETIKA

TATA LAKSANA DIET HIPERTENSI

Darah Tinggi (Hipertensi )


Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara
kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah melebihi 140/90 mmHg pada saat
istirahat di perkirakan mempunyai tekanan darah tinggi.
HpertensiI: Sebuah masalah besar di Indonesia
hipertensi disebut sebagai penyakit penyebab kematian KELIMA di Indonesia. seseorang disebut hipertensi I
bila tekanan darah 140/90 mmHg.
Gejala hipertensi
1. Sakit kepala
2. Mual
3. Sesak napas
4. Kelelahan
5. Muntah
6. Gelisah
Tujuan diet
• Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada pasien Hipertensi. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
Syarat diet
• Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.
• Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.
• Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau hipertensi.
Macam diet rendah garam
- Diet Rendah Garam (200-400 mg Na)
- Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
- Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na
Etiologi
• Hipertensi dikelompokkan dalam dua kategori besar yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primera dalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, tetapi mungkin disebabkan oleh
berbagai faktor seperti diet tidak tepat (kelebihan asupan natrium, rendahnya asupan kallum, kelebihan asu-
pan alkohol), aktivitas fisik rendah, stress dan obesitas. Sedangkan hipertensi sekunder terjadi karena adanya
penyakit lain, seperti penyakit ginjal, penyakit jantung serta gangguan endokrin dan saraf
• Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang dapat diubah dan tidak dapat
diubah. Faktor yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin, suku atau ras. Sedangkan yang dapat
diubah adalah berat badan, aktivitas fisik, stress, kebiasaan merokok, minum alkohol, dan asupan tidak sehat
seperti makanan tinggi garam tetapi kurang sayuran dan buah-buahan.
Gejala dan tanda hipertensi
Kejadian hipertensi biasanya tidak memiliki tanda dan gejala. Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala,
rasa panas di tengkuk atau kepala berat. Namun, gejala tersebut tidak bisa dijadikan patokan ada tidaknya
hipertensi pada diri seseorang. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan penge-
cekan tekanan darah.
Seorang pasien biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hipertensi hingga ditemukan kerusakan
dalam organ, seperti terjadinya penyakit jantung koroner, stroke atau gagal ginjal. Karena itu, mengetahui ni-
lai tekanan darah sendiri secara teratur sangat penting meski kita selalu merasa kondisi sehat.

Anda mungkin juga menyukai