Skripsi Dewi FIX
Skripsi Dewi FIX
OLEH:
SKRIPSI
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Korupsi
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
This study aims to analyze and explain the authority of the Indonesian
Ombudsman in handling the KPK National Insight Test Assessment report
and the legal implications of the RI Ombudsman's recommendation on the
KPK National Insight Test Assessment case.
The type of research used is normative legal research with a statutory and
conceptual approach. The legal materials used are primary legal materials
and secondary legal materials, which are arranged systematically and with
prescriptions to provide an overview and solution to the legal issues under
study.
v
KATA PENGANTAR
kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
Ernawati, Adik Ari Anggara Tulak, dan Adik Tri Hapsari Tulak atas doa
serta dukungan yang tulus, dan menjadi semangat terbesar penulis untuk
bisa tiba dititik ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
Hasanuddin.
2. Ibu Prof. Dr. Farida Patittingi S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas
Wakil Dekan II dan Dr. Muh.Hasrul, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan III.
vi
3. Bapak Dr. Muhammad Ilham Arisaputra, S.H.,M.H selaku Ketua
4. Bapak Dr. Zulkifli Aspan, S.H., M.H. selaku Pembiming Utama dan
5. Bapak Dr. Romi Librayanto, S.H., M.H. dan Bapak Fajlurrahman, S.H.,
bidang akademik.
vii
Kepada LP2KI, terima kasih karena sudah memberikan ilmu dan
Arwifan Arshad yang telah memberikan jalan dan arahan bagi penulis
penulis.
Herdianty, dan Annur Amin yang telah menemani suka duka penulis
12. Tim BERDIKARI (Berpikir Idealis Kritis Nan Komprehensif), tim debat
Organisasi dan Tata Laksana (Ortala), ibu indar, ibu nurbaety, ibu
eliavita, kak laras, kak wika, kak dian, kak wawa, kak vika, dan pak
viii
caha’ yang sudah menerima penulis dalam melaksanakan kegiatan
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas segala
dapat menjadi hasil penelitian yang lebih baik. Penulis juga berharap, agar
skripsi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penulis, tetapi juga dapat
ix
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................iv
ABSTRACT.......................................................................................................v
KATA PENGANTAR........................................................................................vi
DAFTAR ISI......................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................6
D. Kegunaan Penelitian...............................................................................7
E. Keaslian Penelitian..................................................................................7
F. Metode Penelitian..................................................................................10
BAB II......................TINJAUAN PUSTAKA DAN ANALISIS KEWENANGAN
OMBUDSMAN RI DALAM PENANGANAN LAPORAN ASESMEN TES
WAWASAN KEBANGSAAN KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI........................................................................................................19
A. Tinjauan Pustaka...................................................................................19
1. Kewenangan..................................................................................19
2. Ombudsman RI..............................................................................27
3. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Korupsi (KPK)....38
4. Pegawai Aparatur Sipil Negara......................................................40
B. Analisis..................................................................................................42
1. Pengalihan Status Pegawai KPK sebagai Bagian dari Administrasi
Kepegawaian........................................................................................42
x
2. Kesesuaian Asesmen TWK KPK terhadap Konsep Kepegawaian44
3. Kesesuaian Legal Standing Pegawai KPK dalam Proses Asesmen
TWK KPK terhadap Konsep Pelayanan Publik....................................46
4. Kesesuaian Rekomendasi Ombudsman RI tentang Asesmen TWK
KPK terhadap Kewenangan Ombudsman RI.......................................50
BAB III...............TINJAUAN PUSTAKA DAN ANALISIS IMPLIKASI HUKUM
REKOMENDASI OMBUDSMAN RI ATAS LAPORAN ASESMEN TES
WAWASAN KEBANGSAAN KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
KORUPSI........................................................................................................64
A. Tinjauan Pustaka...................................................................................64
1. Implikasi Hukum.............................................................................64
2. Administrasi Kepegawaian.............................................................66
3. Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan KPK...................................67
B. Analisis..................................................................................................73
B. Saran.....................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................84
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
undangan.2
tidak bersalah dan tidak serta merta dijatuhkan sanksi oleh suatu
1
Azmiati Zuliah dan Asri Pulungan, “Pelayanan Publik Dalam Kajian Hukum Administrasi
Negara dan Hak Asasi Manusia,”Jurnal Ilmiah Penelitian Law Jurnal, Vol. 1. Nomor 2,Juli
2020, hlm. 32.
2
Sahya Anggara, 2018, Hukum Administrasi Negara, Bandung, Pustaka Setia, hlm. 58.
3
Roberto Beca Marino, “Alcances de la presunción de licitud en el procedimiento
administrativo sancionador (Scope of the presumption of legality in the administrative
sanctioning procedure)”, Revista Derecho & Sociedad, N° 54 (I), Junio 2020, hlm. 268.
4
Ibid.
1
sepenuhnya dalam administrasi yang dikenal sebagai praduga
legalitas.
(TWK KPK).
5
Galang Asmara, “Karakteristik Lembaga Ombudsman di Indonesia Dibandingkan
dengan Lembaga Ombudsman Swedia, Inggris, Prancis, dan Belanda”, Jurnal Ilmu
Hukum, Vol. 3. No. 1, 2016, hlm. 43.
6
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik
Indonesia.
7
Pasal 6 Jo. Pasal 7 Jo. Pasal 8 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang
Ombudsman Republik Indonesia.
2
Laporan asesmen TWK KPK ke Ombudsman RI dilatar
belakangi oleh terbitnya Surat Keputusan (SK) Ketua KPK No. 652
No. 030/HM.01/VII/2021.8
3
Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Menjadi Aparatur Sipil
4
kerugian hak pegawai KPK untuk dialihkan menjadi ASN. Sementara
Hukum dan HAM, Kepala BKN, 5 (lima) Pimpinan KPK, Ketua KASN
dan HAM, Kepala BKN, 5 (lima) Pimpinan KPK, Ketua KASN dan
Instruksi Presiden.
11
Ali Irfan Effendi Rangkuti, 2021, Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam
Polemik Tes Wawasan Kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Skripsi, Universitas
Pendidikan Ganesha, hlm. 20.
5
Berdasarkan uraian diatas, penyelesaian Laporan Asesmen
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
6
D. Kegunaan Penelitian
E. Keaslian Penelitian
yang subjek maupun objeknya hampir sama, namun belum ada hasil
TWK KPK oleh lembaga Ombusman RI. Atas dasar itu, peneliti dapat
antara lain:
7
yang dikaitkan dengan kasus kebijakan penataan pedagang kaki
8
dalam lingkup tugas, hak, kewajiban, kewenangan, dan implikasi
9
3. Ali Irfan Effendi Rangkuti, 2021, “Kewenangan Pengadilan Tata
F. Metode Penelitian
12
Irwansyah, Editor, Ahsan Yunus, 2020, Penelitian Hukum, Pilihan Metode & Praktik
Penulisan ArtikelCat. 3, Ed. Revisi, Yogyakarta, Mirra Buana Media, hlm. 98.
10
mencari suatu kebenaran berdasarkan logika keilmuan maupun
2. Pendekatan Penelitian
informasi yang tepat, logis, dan akurat dari berbagai aspek atas
oleh penelitiyaitu:
keselarasanterhadap implementasinya.
13
Muhaimin, 2020, Metode Penelitian Hukum, Majapahit, Mataram University Press, hlm.
45.
14
Irwansyah, Loc. Cit.
11
hukumsehingga dapat dijadikan pijakan dalam
3. Bahan Hukum
antara lain:
15
Ibid. hlm. 147.
12
resmi negara. Bahan hukum primer yang digunakan dalam
penelitian ini,yaitu:
Tahun 1945;
5601);
13
6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
3344);
14
10) Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 26
15
15) Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1
Nomor 49);
70/PUU-XVII/2019;
16
I Made Pasek Diantha, 2016, Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi
Teori Hukum, Jakarta, Kencana, hlm. 142-148 (Lihat Juga Dalam Bachtiar, 2018, Metode
Penelitian Hukum, Tangerang Selatan, Unpam Press, hlm. 141.
17
Ishaq, 2017, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi,
Bandung, Alfabeta, hlm. 68.
16
4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
17
tentang isi rekomendasi tersebut telah memaparkan beberapa
hal, yaitu:
Ombudsman;
18
Muhaimin, Op. Cit. hlm. 68.
19
Ibid. hlm. 71.
18
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Kewenangan
a. Pengertian Kewenangan
istilah yang sering kali dimaknai dalam suatu artian yang sama.
19
peneliti menyimpulkan bahwa kewenangan merupakan kedudukan
24
Riawan Tjandra, 2018, Hukum Administrasi Negara, Jakarta Timur, Sinar Grafika, hlm.
97
20
2014 tentang Administrasi Pemerintahan menyebutkan bahwa
dengan kekuasaan.
b. Unsur-Unsur Kewenangan
yaitu:25
hukumnya; dan
25
Nandang Alamsah, Soni Akhmad Nulhaqim, et.al, Op. Cit, hlm. 13.
21
c.) Konformitas hukum, mengandung maknaadanya standar
suatu kewenangan.
c. Sumber Kewenangan
1) Wewenang Atribusi
Indrohartomengemukakan bahwa, wewenang atribusi
22
Ayat (1) UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
dan/atau undang-undang;
Pemerintahan.
2) Wewenang Delegasi
Menurut H. D. van Wijk/Willem Konijnenbelt dalam
Ridwan H. R bahwa:
23
wewenang berupa delegasi. Wewenang delegasi dalam
penerima delegasi.
3) Wewenang Mandat
F.A.M. Stroink dan J.G Steenbeek dalam Ridwan H.R:
30
Ibid. hlm. 104.
24
Pegawai memutuskan secara faktual, Menteri secara
yuridis.31
d. Penyalahgunaan Wewenang
1) Melampaui Wewenang
Tindakan dan/atau Keputusan Badan dan/atau Pejabat
25
wewenang, melampaui batas wilayah berlakunyawewenang,
peraturanperundang-undangan.33
2) Mencampuradukkan Wewenang
Tindakan dan/atau keputusan Badan dan/atau Pejabat
yangdiberikan.34
3) Sewenang-wenang
Pasal 18 Ayat (3) UU No. 30 Tahun 2014 tentang
2. Ombudsman RI
26
penanganannya pun sering dilakukan oleh pejabat yang
35
Hendra Nurtjahjo, “Perbedaan Teoritis Antara LembagaPenyelesaian Kasus
Maladministrasi(Ombudsman) Dengan Lembaga Peradilan Administrasi (PTUN),”Jurnal
Selisik, Vol. 2. Nomor 4, Desember 2016, hlm. 33.
36
Ibid. hlm. 33-34.
27
membentuk UU Nomor 37 Tahun2008 tentang Ombudsman
Ombudsman.
28
applaying).39Berdasarkan fungsi tersebut, lembaga negara
29
memahami terlebih dahulu tentang maladministrasi dan
pelayanan publik.
bahwa:
43
Op. Cit 38-39.
44
Ibid.hlm. 39.
30
dibenarkan,kegagalan untuk mematuhi aturan dan prosedur
45
Hendra Nurtjahjo, Yustus Maturbongs, Diani Indah Rachmitasar, 2013, Memahami
Maladministrasi, Jakarta, Graha Mandiri, hlm. 4.
46
Ibid.
31
kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik
pengelolaan.47
masyarakat.48
47
Ibid. hlm. 5.
48
Rahman Mulyawan, 2016, Birokrasi dan Pelayanan Publik, Jawa Barat, Unpad Press,
hlm. 41
32
pihaklain yang pada dasarnya tidak berwujud (intangible) dan
pelayanan publik.
49
Mubarok dan Nanang Suparman, 2019, Pelayanan Publik Kontemporer, Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung, hlm. 11
50
Ibid.
51
Ibid.
33
Konsep pengertian pelayanan publik diatas dapat dimaknai
sendiri.
52
Achmad Batinggi dan Badu Ahmad, Modul 1, Pengertian Pelayanan Umum dan Sistem
Manajemen, hlm. 1.4.
53
Ibid.
34
masyarakat sebagai dasar untuk menciptakan pemerintahan
yang baik.
administratif publik.
54
Ulber Silalahi dan Wirman Syafri, 2015, Desentralisasi dan Demokrasi Pelayanan
Publik, Sumedang, IPDN Press, hlm. 19.
55
Ibid.
35
3) Pelayanan Administratif Publik
Satu Pintu.56
56
Ibid. hlm. 20.
36
3) Menindaklanjuti Laporan yang tercakup dalam ruang
37
namun dalam tataran praktiknya belum berfungsi secara efektif
38
Berdasarkan putusan diatas, pengertian KPK semakin kuat
61
Pasal 1 angka 3 Jo. Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2019 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
62
Fajlurrahman Jurdi, Loc Cit.
39
Secara hukum, KPK dan BKN memiliki tugas dan kewenangan
40
merupakan pegawai yang hubungan dinasnya berkaitan dengan
41
B. Analisis
dalam Pasal 4 Ayat (1) huruf (a) UU No. 30 Tahun 2014 tentang
64
Sahya Anggara, 2016, Ilmu Administrasi Negara, CV Pustaka Setia, Bandung, hlm. 157
42
dalamlingkup lembaga eksekutif”. Salah satu fungsi pemerintahan
a. Menteri di kementerian;
danlembaga nonstruktural;
e. Bupati/walikota di kabupaten/kota.
65
Pasal 3 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
66
Pasal 3 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
67
Pasal 1 Angka 6, Pasal 69B Ayat (1), Ayat (2), dan Pasal 69C Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
43
Pegawai KPK menjadi Pegawai ASN mendefinisikan bahwa,
dengan syarat:
44
c. Tidak terlibat kegiatan organisasi yang dilarang pemerintah
68
Pasal 5 Ayat (2) Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Tata
Cara Pengalihan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Menjadi Pegawai Aparatur Sipil Negara
45
Lampiran 1 Perkom KPK No. 1 Tahun 2021. Dapat disimpulkan
menjadi ASN.
Ombudsman RI.
69
Digital Computer Assisted Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), 2014, Tes
Wawasan kebangsaan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika, Negara
Kesatuan republik Indonesia (NKRI), Bahasa Indonesia, hlm. 2
46
individunya saja, namun juga untuk kepentingan publik. 70
negara Indonesia.
2) Pelayanan eksternal
70
Sri Maulidiah, 2014, Pelayanan Publik, CV. Indra Prahasta, Bandung, hlm. 59
71
Ibid. hlm. 102
47
diperlukan oleh atasan (pimpinan) pada saatakan mengadakan
72
Ibid. hlm. 103
73
Ibid.
74
Ibid.
48
e. Pelaksanaan pengukuran tersebut
bahwa:
49
kematian, termasuk segala hal ihwal yang diperlukan oleh
asesmen.
50
2) Memerintahkan kepada pegawai sebagaimana dimaksud
mestinya.
Jumlah
No. Keterangan
(Total 1.357)
Kehadiran
1. Peserta yang Hadir 1.349
2. Peserta yang Tidak Hadir 8
Kategori Memenuhi dan Tidak Memenuhi Syarat
1. Peserta yang Memenuhi Syarat (MS) 1.274
2. Peserta yang Tidak Memenuhi Syarat 75
(TMS)
Tindak Lanjut Terhadap Peserta TMS
1. Peserta yang Diberhentikan 59
2. Peserta yang Dibina Kembali 16
Sumber: Novianti, Dampak Hukum Alih Status Kepegawaian KPK, Jurnal
Parliamentary Review, Vol. III, Nomor. 3. 2022 (diolah).
51
pelaksanaan Asesmen TWK KPK, peserta yang Memenuhi Syarat
sebagai berikut:
memenuhi syarat.
52
agar asesmen TWK dihapuskan sebagai proses alih status
HAM.
75
Ombudsman RI. Konferensi Pers: Ombudsman RI Sampaikan Laporan Akhir Hasil
Pemeriksaan Aduan Pegawai KPK. Youtube: http://youtu.be/wWy-W_EWXzQ. Juli 2021.
Diakses tanggal 9 September 2021.
76
Siaran Pers Ombudsman Republik Indonesia No. 030/HM.01/VII/2021.
53
c) Penyalahgunaan wewenang terjadi dalam hal
25 Januari 2021.
yang dimiliki Dinas Psikologi AD. Adapun pihak BKN itu sendiri
54
Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Intelijen Negara
(BIN).
3) Penetapan Hasil
55
RB, Menteri Hukum dan HAM, Kepala BKN, 5 (lima)
ASN.
Ombudsman, yaitu:
56
pembentukan suatu peraturan perundang-undangan bukanlah
pelayanan publik.
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan
77
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, dan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
57
kebutuhannya baik itu dalam bentuk barang, jasa, maupun
administrasi.
Ombudsman RI.78
58
sebelum adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang
sebagai berikut:
59
“tidak boleh merugikan” dalam konteks individu pegawai
KPK,mengandung arti bahwa dalam pelaksaanaan alih
status dari pegawai KPKke pegawai dengan status ASN,
semua pegawai KPK mempunyai kesempatanyang sama
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
harus tetapmengedepankan sumber daya manusia
pegawai KPK yang bukan hanyaprofesional tapi juga
berintegritas, netral dan bebas dari intervensi politik,
sertabersih dari penyalahgunaan wewenang dalam
menjalankan tugas dan fungsinyasebagai pegawai KPK.
60
2009TentangPerubahan Kedua Atas UU No. 5 Tahun
SK No. 652 Tahun 2021 memiliki sifat yang kongkrit yaitu hanya
61
hanya ditujukan kepada 75 pegawai KPK tidak memenuhi syarat
Pengadilan.83
hubungan kerja (Pasal 28D ayat (2) UUD Tahun 1945) bagi 75
62
lisan telah menjadi dasar bagi Ombudsman untuk menetapkan
tindakan pengabaian.
63
BAB III
A. Tinjauan Pustaka
1. Implikasi Hukum
84
Bryan A. Garner, 2009, Black’s Law Dictonary, Ninth (9th) Edition, West Publishing Co,
United States of America, hlm. 822
64
sebagaiketerlibatan.85Menurut Islamy, implikasi adalah segala
65
dalam masyarakat tersebut, serta benar-benar diberlakukan
kehidupannya.”89
2. Administrasi Kepegawaian
89
Achmad Ali, 2015, Menguak Tabir Hukum, Jakarta,Kencana, hlm. 46.
90
Aan Eko Widiarto, “Implikasi Hukum Pengaturan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
dalam Bentuk Peraturan Mahkamah Konstitusi,” Jurnal Konstitusi, Vol. 16. Nomor 1,
Januari 2019, hlm. 30.
91
Anwar, et.al, 2021, Teori dan Aplikasi Hukum Administrasi Negara, Provinsi Aceh,
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, hlm. 79-80.
66
William E. Monser dan J. Donald Kingsley juga
mengemukakan bahwa:92
pemberhentiannya.
92
Ibid. hlm 80.
93
Ibid.
94
Isrofin dan Binti, 2019, Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan Sekolah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hlm. 8.
67
memahami karakteristik orang, tempat, benda, atau objek
apapun itu.
NCME:
informasi dari tes dan sumber lain seperti: tes standar, skala
95
Ibid. hlm. 9.
96
Digital Computer Assisted Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), 2014, Tes
Wawasan kebangsaan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhineka Tunggal Ika, Negara
68
untukmenguji kemampuan peserta dalam hal penguasaan materi
69
Berdasarkan ketentuan diatas,maka dibentuk Perkom KPK
taat pada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan pemerintah yang
sah.
dasar Asesmen TWK KPK hingga saat ini belum ada yang
70
Sebagai lembaga yang independen, metode yang
asesor.97
TNI AD, Dinas Psikologi TNI AD dan BIN. Hal tersebut bertujuan
71
video maupun audio untukmemastikan bahwa pelaksanaan
(Susulan II). Tes ini dikoordir oleh Tim dari Dinas Psikologi
Angkatan Darat;
2021;
100
Ibid.
101
Novianti, “Dampak Hukum Alih Status Kepegawaian KPK,” Jurnal Parliamentary
Review, Vol. III, Nomor. 3, September 2021, hlm. 116.
102
Ibid. hlm. 4-5.
72
oleh MenteriPAN dan RB, Ketua KPK dan Para Wakil Ketua
B. Analisis
103
Pasal 1 Angka 18 Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2017
tentang Tata Cara Penerimaan, Pemeriksaan, dan Penyelesaian Laporan.
73
memiliki kekuatan hukum mengikat dan tidak menimbulkan sanksi
cara, yaitu:104
institusi yangmembangkang.
diperbaiki.
74
melaksanakanRekomendasi Ombudsman”. Lebih lanjut dalam
sejenisnya.
75
denganalasan yang tidak dapat diterima oleh
terkait.
76
penyelesaian laporan Asesmen TWK KPK diluar dari substansi
77
dalam mengikuti tahapan peradilan seperti penuntutan dan
Pasal 28 Ayat (1) huruf “e” dan “f” menetapkan bahwa, jika
78
substansi yang dilaporkan merupakan objek pemeriksaan di
DPR.
79
dengan cara tetap menjamin hak para pegawai KPK yang
80
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pihak terlapor (KPK) baik itu dari segi hukum, moral, dan politik.
datang.
81
2. Penyelesaian laporan dan pelaksanaan rekomendasi
pelayanan publik.
82
B. Saran
83
DAFTAR PUSTAKA
Buku
84
Prajudi Atmosudirji, 1994.Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Rahman Mulyawan, 2016.Birokrasi dan Pelayanan Publik. Jawa Barat:
Unpad Press.
Riawan Tjandra, 2018.Hukum Administrasi Negara. Jakarta Timur: Sinar
Grafika.
Ridwan H. R, 2016.Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali Pers.
Sahya Anggara, 2018.Ilmu Administrasi Negara. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Hukum Administrasi Negara.Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Soemaryono, dan Anna Erliyana, 1999. Tuntutan Praktik Beracara di
Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: PT. Primamedia Pustaka.
Sri Maulidiah, 2014.Pelayanan Publik. Bandung: CV. Indra Prahasta.
Ulber Silalahi dan Wirman Syafri, 2015.Desentralisasi dan Demokrasi
Pelayanan Publik. Sumedang: IPDN Press.
Yati Nurhayati, 2020.Pengantar Ilmu Hukum. Bandung: Nusa Media.
Jurnal
Aan Eko Widiarto. (2019). Implikasi Hukum Pengaturan Hukum Acara
Mahkamah Konstitusi dalam Bentuk Peraturan Mahkamah
Konstitusi. Jurnal Konstitusi. Vol.16, Nomor 1.
Azmiati Zuliah dan Asri Pulungan. (2020). Pelayanan Publik Dalam Kajian
Hukum Administrasi Negara dan Hak Asasi Manusia. Jurnal Ilmiah
Penelitian Law Jurnal. Vol. 1, Nomor 1.
Galang Asmara. (2016). Karakteristik Lembaga Ombudsman di Indonesia
Dibandingkan dengan Lembaga Ombudsman Swedia, Inggris,
Prancis, dan Belanda. Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 3, Nomor 1.
Helmi .M. (2016). Ketiadaan DaluwarsaPenuntutan dalam Hukum
PidanaIslam dan Pembaruan HukumPidana di Indonesia. Mazahib
Jurnal Pemikiran Hukum Islam. Vol. XV. Nomor 2.
Hendra Nurtjahjo. (2016). Perbedaan Teoritis Antara
LembagaPenyelesaian Kasus Maladministrasi(Ombudsman) Dengan
LembagaPeradilan Administrasi (PTUN). Jurnal Selisik. Vol. 2,
Nomor 4.
Idul Rishan. (2021). Konsep Pengujian Formil Undang-Undang di
Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi. Vol. 18, Nomor 1.
85
Muhammad Junaidi Fitriawan Trisnanda. (2021). Akibat Hukum
Keberlakuan Peraturan pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Terhadap
Pengangkatan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Yang Belum
Berstatus Pegawai Aparatur Sipil Negara. Jurnal Jurist-Diction. Vol.
4, Nomor 1.
Muhammad Rus’an Yasin. (2016). Telaah tentang Rekomendasi
Ombudsman terhadap Fraud Perbankan. e-Jurnal Katalogis. Vol. 4,
Nomor 11.
Novianti. (2021). Dampak Hukum Alih Status Kepegawaian KPK. Jurnal
Parliamentary Review. Vol. III, Nomor. 3.
Renius Albert Marfin, dan Anna Erliyana. (2019). Polemik Jangka Waktu
Pengajuan Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Jurnal
Hukum dan Pembangunan. Vol. 49, Nomor 4.
Roberto Beca Marino. (2020). Alcances de la presunción de licitud en el
procedimiento administrativo sancionador (Scope of the presumption
of legality in the administrative sanctioning procedure).Revista
Derecho & Sociedad. N° 54 (I).
Robinsar Marbun. (2017). Transformasi Upaya Administratif
DalamPenyelesaian Sengketa Kepegawaian.Jurnal Yuridis. Vol. 4.
Nomor. 2.
Modul
Achmad Batinggi dan Badu Ahmad. Modul 1. Pengertian Pelayanan
Umum dan Sistem Manajemen.
Isrofin dan Binti. 2019. Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan
Sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Digital Computer Assisted Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
2014. Tes Wawasan kebangsaan Pancasila, UUD NRI 1945,
Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI),
Bahasa Indonesia.
Skripsi
86
Triyono. 2019. Pengawasan Dan Implikasi Hukum Rekomendasi
Ombudsman Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik Studi Kasus
Jalan Jatibaru Tanah Abang Jakarta. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Syaruf Hidayatullah Jakarta.
Tesis
Ezriani Mardiana Idris Harahap. 2012. Kedudukan dan Kewenangan
LembagaOmbudsman Dalam Sistem KetatanegaraanRepublik
Indonesia. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Peraturan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 197, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6409).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2008 tentang
Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4899).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5038).
Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 43 Tahun
1999tentangPerubahan AtasUndang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
TentangPokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 3890).
87
Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 51 Tahun
2009tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 160, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5079).
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengalihan
Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Menjadi Aparatus Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
181).
Peraturan Pemerintah Nomor48 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pejabat Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 230,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5943).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
TentangPelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5357).
Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Pengalihan Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi
Menjadi Aparatur Sipil Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 49).
Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6037).
Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2017
tentang Tata Cara Penerimaan, Pemeriksaan, dan Penyelesaian
Laporan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1035).
Kitap Undang-Undang Hukum Perdata.
Putusan
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-XV/2017.
Siaran Pers Badan Kepegawaian Negara Nomor: 13/RILIS/BKN/V/2021
Mengenai Pelaksanaan Asesmen Tes Wawasan KebangsaanDalam
Rangka Pengalihan Pegawai Komisi PemberantasanKorupsi Menjadi
ASN
Siaran Pers Ombudsman Republik Indonesia No. 030/HM.01/VII/2021.
88
Kamus
Qonita Alya. 2009.Kamus Bahasa Indonesia. PT. Indah Jaya Adipratama
(Anggota IKAPI). Bandung.
Bryan A. Garner, 2009, Black’s Law Dictonary, Ninth (9th) Edition, West
Publishing Co, United States of America.
Interview
Muslimin B. Putra (Kepala Bidang Pencegahan Ombudsman RI Provinsi
Sulawesi Selatan). Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan
Provinsi Sulawesi Selatan. Maret 2022.
Internet
Agus Rahmat dan Edwin Firdaus. Artikel: Ombudsman RI Kirim
Rekomendasi TWK KPK ke Jokowi dan DPR. Internet:
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1405242-ombudsman-ri-kirim-
rekomendasi-twk-kpk-ke-jokowi-dan-dpr. September 2021. Diakses
tanggal 19 Maret 2022.
Andita Rahma. Artikel: Pimpinan KPK Tolak Surat Keberatan Pegawai
yang Tolak Hasil TWK. Internet:
https://nasional.tempo.co/read/1468437/pimpinan-kpk-tolak-surat-
keberatan-pegawai-yang-tolak-hasil-twk. Juni 2021. Diakses tanggal
13 Januari 2021.
Nurul Ghufron. Tolak Rekomendasi Ombudsman, Wakil Ketua KPK:
Keberatan KPK Bukan Pembangkangan, tapi Hak. Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=J1cGq7IKXbQ. Agustus 2021.
Diakses tanggal 9 September 2021.
Ombudsman RI. Konferensi Pers: Ombudsman RI Sampaikan Laporan
Akhir Hasil Pemeriksaan Aduan Pegawai KPK. Youtube:
http://youtu.be/wWy-W_EWXzQ. Juli 2021. Diakses tanggal 9
September 2021.
89