Anda di halaman 1dari 8

85

Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Pemetaan Perubahan Penutup Lahan Di Sub-DAS Kreo


Menggunakan Machine Learning Pada Google Earth Engine

Mapping Land Cover Changes in Kreo Sub-Watershed


Using Machine Learning in Google Earth Engine

Trida Ridho Fariz1*, Fitri Daeni1, Habil Sultan1


1Ilmu Lingkungan, Universitas Negeri Semarang, Gunungpati, Kota Semarang 50229, Indonesia

*Email korespondensi : trida.ridho.fariz@mail.unnes.ac.id

ABSTRAK

Informasi penutup lahan merupakan data yang sangat penting dalam pengelolaan Daerah Aliran
Sungai (DAS). Tantangan dalam penyediaan informasi penutup lahan di DAS Kreo adalah
tutupan awan dan cangkupan areanya yang cukup luas. Hadirnya platform pengolahan data
spasial berbasis cloud yaitu Google Earth Engine (GEE) bisa menjawab tantangan tersebut. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk memetakan penutup lahan di DAS Kreo menggunakan
klasifikasi berbasis machine learning pada GEE. Proses pemetaan penutup lahan di DAS Kreo
menggunakan citra satelit Landsat 8 dan DEM SRTM. Input data yang digunakan antara lain
band 1 sampai 7 pada citra Landsat 8, transformasi NDVI dan NDBI serta nilai elevasi dari DEM
SRTM. Adapun tahun yang dipilih adalah tahun 2015 dan 2020 dengan machine learning yang
diujikan meliputi CART, Random forest dan Voting SVM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
machine learning yang terbaik dalam memetakan penutup lahan di DAS Kreo adalah Random
forest. Penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan terutama kelas penutup lahan yang
dipetakan.

Kata kunci: Google Earth Engine, klasifikasi multispektral, machine learning, penutup lahan

ABSTRACT

Land cover information is very important data in watershed management. The challenge in providing land
cover information in the Kreo watershed is cloud cover and its wide area coverage. The presence of a cloud-
based spatial data processing platform, namely Google Earth Engine (GEE) can answer these challenges.
Therefore, this study aims to map land cover in the Kreo watershed using machine learning based
classification on GEE. The land cover mapping process in the Kreo watershed uses Landsat 8 satellite
imagery and DEM SRTM. The input data used include bands 1 to 7 on Landsat 8 imagery, NDVI and
NDBI transformations as well as elevation values from DEM SRTM. The selected years are 2015 and
2020 with machine learning being tested including CART, Random forest and SVM Voting. The results
of this study indicate that the best machine learning in mapping land cover in the Kreo watershed is
Random forest. There are still many limitations in this research, especially the land cover class being
mapped.

Keywords: Google Earth Engine, multispectral classification, machine learning, land cover

PENDAHULUAN gunung yang mengalirkan dan tempat


berkumpulnya air hujan. Ekosistem DAS
Daerah Aliran Sungai yang disingkat terbagi menjadi 3 bagian yang saling
menjadi DAS adalah wilayah yang dibatasi berkaitan yaitu hulu, tengah dan hilir.
oleh titik ketinggian seperti punggung Kondisi penutup lahan di DAS bagian hulu

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


86
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

akan memberikan dampak ekologi kepada berimbas pada perbedaan tingkat akurasi
bagian hilir, sehingga pengelolaan DAS pemetaan (Talukdar et al., 2020). Oleh
merupakan hal yang penting dan bersifat karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah
multidimensi (Effendi, 2008). Dalam untuk memetakan penutup lahan di DAS
pengelolaan DAS, aspek utama yang perlu Kreo menggunakan machine learning yang
dikendalikan adalah kondisi penutup lahan, tersedia di GEE untuk mengetahui machine
tanah, air dan manusia (Setyowati dkk, learning yang terbaik dalam memetakan
2012). Hal ini membuat informasi tutupan penutup lahan di DAS Kreo. Adapun Sub-
lahan memegang peranan penting dalam DAS Kreo sendiri merupakan bagian dari
pengelolaan DAS, karena bermanfaaat DAS Garang yang merupakan DAS kritis di
dalam kajian hidrologis seperti perhitungan Provinsi Jawa Tengah (Perdana, 2018).
debit puncak dan koefesien run-off
(Saraswati dkk, 2017; Poongothai et al., BAHAN DAN METODE
2014).
Pemetaan penutup lahan dapat Lokasi dan data penelitian
dilakukan dengan interpretasi citra baik Lokasi penelitian adalah Sub-DAS Kreo
secara manual maupun otomatis. Salah satu yang secara administratif berada di Kota
tantangan dari pemetaan penutup lahan Semarang, Kabupaten Semarang dan
dalam lingkup area DAS di Indonesia Kabupaen Kendal, Provinsi Jawa Tengah
adalah cangkupan wilayahnya yang besar (Gambar 1). Sub DAS Krea memiliki luas
serta tutupan awan yang menutupi area 6619.55 Ha, dengan daerah hilir
kenampakan tutupan lahan (Fariz & merupakan wilayah perkotaan. Berbeda
Nurhidayati, 2020). Hadirnya platform dengan daerah hilir, hulu DAS Kreo berada
bernama Google Earth Engine (GEE) bisa di Gunung Ungaran sehingga kenampakan
menjadi solusi dalam menjawab tantangan tertutup awan.
pemetaan penutup lahan untuk wilayah Pengumpulan dan analisis data
yang luas. Ketika dibandingkan dengan dilakukan menggunakan platform GEE
platform pengolahan data spasial yang lain, melalui laman code.earthengine.google.com
GEE mempunyai kelebihan seperti akses dengan menggunakan script yang disusun
data yang sangat besar dan pengolahan data oleh Farda (2020). Data citra satelit Landsat
berbasis cloud, sehingga proses analisis geo- 8 yang digunakan dalam penelitian ini
big data dapat dilakukan tanpa adalah perekaman tahun 2015 dan 2020
menggunakan super komputer (Tamiminia pada tanggal 1 Maret sampai 31 Oktober
et al., 2020). Pemrosesan data di GEE juga dari USGS Landsat 8 Surface Reflectance Tier 1.
sangat praktis sehingga kita dengan mudah Pemilihan waktu perekaman citra
mendapatkan data citra yang bebas awan berdasarkan rentang dikarenakan GEE
(Mateo-Garcia, 2018), apalagi GEE juga menyediakan algoritma cloud removal dan
memiliki beberapa metode machine learning median, sehingga citra satelit yang
untuk analisis citra seperti Random forest, digunakan akan bebas awan dan mewakili
CART dan sebagainya. kondisi suatu periode waktu (Fariz dan
Pemetaan penutup lahan menggunakan Nurhidayati, 2020). Citra Landsat 8 USGS
machine learning sudah sering dilakukan, Surface Reflectance Tier 1 ini bersifat siap
tetapi pemilihan model dan langkah pakai karena sudah diproses ortorektifikasi
kerjanya yang sering terabaikan (Shih et al., dan kalibrasi reflektan. Selain citra satelit
2019). Sehingga kajian yang Landsat 8, penelitian ini juga menggunakan
membandingkan kemampuan machine data DEM SRTM. Citra satelit Landsat 8 dan
learning dalam pemetaan penutup lahan itu DEM SRTM digunakan sebagai input untuk
penting karena setiap machine learning pemetaan penutup lahan di Sub-DAS Kreo.
memliki pendekatan yang berbeda yang

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


87
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Gambar 1. Lokasi penelitian


(Sumber: Hasil penelitian, 2021)

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


88
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Secara eksplisit input dalam penelitian ini


antara lain: band 1, band 2, band 3, band 4, Sampel penelitian
band 5, band 6, band 7, NDVI, NDBI dan Penutup lahan yang dipetakan dalam
elevasi. Penggunaan band 1 sampai 7 penelitian ini hanya terdiri dari 6 kelas yaitu
dikarenakan kombinasi band tersebut memiliki tubuh air, hutan dan kebun campur, lahan
akurasi tertinggi dibandingkan kombinasi pertanian, lahan terbuka, permukiman dan
semua band (tanpa pankromatik dan cirrus) industri seperti pada Tabel 1. Untuk
pada citra Landsat 8 (Yu et al., 2019; Fariz & mendukung proses klasifikasi
Nurhidayati, 2020). Penggunaan transformasi menggunakan machine learning dibutuhkan
citra NDVI dikarenakan menunjukan beberapa sampel klasifikasi (training
intensitas pada obyek vegetasi, sedangkan sample). Sampel yang digunakan adalah
transformasi citra NDBI menunjukkan sebanyak 300 titik sampel. Selain sampel
intensitas pada obyek lahan terbangun. Untuk klasifikasi, diambil juga sampel penguji
elevasi didapat dari DEM SRTM yang berguna yang digunakan untuk menguji akurasi
untuk meningkatkan akurasi hasil pemetaan hasil klasifikasi. Jumlah titik sampel penguji
penutup lahan (Hidayati, 2013). DEM SRTM dalam penelitian ini adalah sebanyak 170
sejatinya adalah DSM (Digital Surface Model) titik. Pada penelitian ini, citra yang
yang merepresentasikan ketinggian tutupan digunakan sebagai rujukan atau referensi
lahan, sedangkan DEM yang representasikan penguji adalah citra satelit resolusi tinggi
ketinggian tanah yang sebenarnya adalah yang menjadi basemap di muka GEE. Jika
DTM (Digital Terrain Model) (Fariz, 2019). terdapat perbedaan kenampakan akibat
Penggunaan DEM SRTM pada penelitian ini perbedaan waktu perekaman, maka
diasumsikan bukan masalah mengingat skala referensi yang digunakan adalah citra
pemetaan yang dipilih adalah 1:125.000. Landsat 8.

Algoritma machine learning Tabel 1. Kelas Penutup Lahan Yang Digunakan


Machine learning adalah salah satu penerapan Kelas penutup
Batasan operasional
dari artificial intellegence. Kemampuan utama lahan
dari machine learning adalah menangani data Tubuh air Tutupan lahan berupa perairan
berdimensi tinggi seperti data penginderaan seperti sungai dan waduk
jauh dan memetakannya menjadi beberapa Hutan dan Tutupan lahan vegetasi
kelas dengan karakteristik yang kompleks kebun campur berkayu seperti hutan lahan
(Maxwell et al., 2018). kering, hutan rakyat dan kebun
GEE menyediakan banyak machine learning campur
yaitu Fast Naïve Bayes, CART (Classification Lahan Tutupan lahan vegatasi tidak
and Regression Tree), Random forests, GMO Max pertanian berkayu seperti tegalan, sawah
Entropy, Perceptron (Multi Class Perceptron), Lahan terbuka Tutupan lahan berupa tanah
Winnow, IKPamir (Intersection Kernel Passive terbuka seperti timbunan
Aggressive Method for Information Retrieval, Permukiman Tutupan lahan berupa
SVM), Pegasos (Primal Estimated sub-Gradient bangunan beratap tanah liat,
Solver for SVM), Voting SVM dan Margin SVM bisa permukiman kota
(Farda, 2017; Shelestov et al., 2017). Semua maupun permukiman desa
machine learning yang tersedia tidak kami Industri Tutupan lahan berupa
gunakan, hal ini mengingat bahwa machine bangunan beratap metal, bisa
learning dari GEE yang tersedia sekarang berupa gedung dan bangunan
adalah CART, Random forest, Naïve Bayes dan industri
SVM (Gorelick, 2021). Oleh karena itu kami
menggunakan machine learning CART, Random
forest dan SVM (Voting), hal ini juga merujuk
pada Farda (2017) bahwa ketiga machine
learning ini memiliki diatas 80% secara
konsisten dalam pemetaan multi-waktu.
Pendekatan klasifikasi yang gunakan adalah
pixel based atau klasifikasi multispektral.

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


89
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Tabel 3. Hasil Uji Akurasi Pemetaan


HASIL DAN PEMBAHASAN Penutup Lahan Menggunakan Machine
Learning
Pemetaan penutup lahan menggunakan Overall acuracy
Machine
machine learning GEE
learning Tahun 2015 Tahun 2020
Tahapan pemetaan penutup lahan dengan
GEE dimulai dengan memanggil citra satelit CART 0.85 0.86
Landsat 8 dari koleksi USGS Landsat 8 Random forest 0.86 0.89
Surface Reflectance Tier 1. Tahapan SVM 0.68 0.73
selanjutnya adalah melakukan reducer citra
Machine learning CART secara umum juga
menggunakan median untuk mengurangi
memiliki akurasi diatas 0.8 baik untuk
koleksi gambar dengan menghitung nilai
pemetaan di tahun 2015 dan 2020, namun
tengah dari semua nilai piksel citra pada
nilai overall accuracy dirasa masih kurang
rentang waktu tertentu. Fungsi ini berguna
baik dibandingkan Random forest. Peta
untuk mendapatkan citra pada tahun 2020
penutup lahan dari Random forest dan CART
dan 2015 yang bebas awan, nilai pantulan
memiliki akurasi tinggi dikarenakan
tinggi dan bayangan awan. Kemudian
machine learning ini berbasis decision tree
dilanjutkan dengan pengambilan sampel
yang terdapat proses pemilihan dalam
klasifikasi setiap kelas penutup lahan, lalu
penentuan kelas penutup lahan (Fariz dkk,
dilakukan pemilihan machine learning.
2021). Khusus untuk Random Forest, menjadi
Konfigurasi pada setiap machine learning
machine learning yang terbaik dalam
yang digunakan dalam penelitian ini tersaji
penelitian ini mungkin dikarenakan sifatnya
di Tabel 2.
berbasis nonlinier dan hasil klasifikasinya
bebas dari noise (Pelletier et al.., 2016).
Tabel 2. Ekspresi Pada Machine Learning
Yang Digunakan Kondisi pentup lahan di DAS Kreo
Machine Peta penutup lahan di DAS Kreo dalam
Ekspeksi
learning penelitian ini menggunakan machine learning
CART ee.Classifier.smileCart(6, 1) Random forest. Kelas penutup lahan dengan
area terluas baik di tahun 2015 dan 2020
Random ee.Classifier.smileRandomForest(10, adalah hutan dan kebun campuran (Gambar
forest null, 1, 0.5, null, 0) 2). Pada rentang tahun 2015 ke tahun 2020,
perubahan penutup lahan terluas di Sub-
ee.Classifier.libsvm("Voting", DAS Kreo adalah pada kelas penutup lahan
SVM "C_SVC", "LINEAR", true, null, pertanian dengan pengurangan luasan
null, null, null, null, null, null, null) sekitar 489.23 Ha.

Peta penutup lahan yang dibangun


menggunakan machine learning kemudian
diuji akurasi dengan menggunakan 170
sampel penguji. Hasil uji akurasi
menunjukkan bahwa peta penutup lahan
yang memiliki akurasi terbaik didapat dari
machine learning Random forest, baik untuk
pemetaan di tahun 2015 dan 2020 yang
terdapat pada Tabel 3. Peta penutup lahan
dengan akurasi terendah didapat dari
machine learning SVM dengan nilai overall
accuracy dibawah 0.8.

Gambar 2. Grafik perubahan luasan penutup


lahan di Sub-DAS Kreo (Sumber: Hasil
penelitian, 2021)

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


90
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Jika dilihat pada Gambar 3, pada tahun mana memiliki akurasi yang lebih baik
2020 banyak lahan pertanian yang berubah dibandingkan pixel based seperti yang kami
menjadi hutan dan kebun campuran serta gunakan dipenelitian ini (Tassi et al., 2021).
permukiman. Perubahan lahan pertanian Penelitian ini menunjukkan bahwa GEE
menjadi hutan dan kebun campuran memberikan kemudahan untuk penyediaan
tersebut dikarenakan faktor kelas penutup informasi perubahan penutup lahan di Sub-
lahan yang ditentukan. Training sample DAS Kreo. Proses pemetaan menjadi lebih
untuk kelas penutup lahan pertanian cepat dikarenakan tidak perlu mengunduh
dipeneltiian ini adalah obyek yang memiliki citra satelit, melakukan pra-pengolahan
warna hijau muda dan bertekstur halus, citra dan menggunakan super-computer.
sedangkan training sample untuk hutan dan Penelitian ini perlu dikembangkan dengan
kebun campuran adalah obyek berwarna melakukan perbandingan antar pixel based
hijau tua dan bertekstur lebih kasar. Obyek dan object based serta kelas penutup lahan
seperti hutan rakyat yang berisi sengon yang lebih banyak, selain itu perlu juga
(Albizia chinensis) pada saat baru tumbuh dilakukan pengujian hyperparameter antar
akan masuk kedalam klasifikasi lahan machine learning seperti pada penelitian Shih
pertanian, tetapi jika sudah besar maka akan et al. (2019).
terklasifikasi dalam hutan dan kebun Informasi penutup lahan sangat berguna
campuran. Hutan rakyat berupa sengon dalam pengelolaan lingkungan di Sub-DAS
banyak ditemui di bagian tengah Sub-DAS Kreo. Selain berguna sebagai data kajian erosi
Kreo atau disekitar Waduk Jatibarang. dan konservasi lahan, informasi ini juga bisa
Keberadaan hutan rakyat yang membuat digunakan sebagai indikasi tingkat kesuburan
hasil pemetaan perubahan penutup lahan di perairan Waduk Jatibarang (Fauzi &
Sub-DAS Kreo menjadi kurang terlihat Maryono, 2016; Silitonga dkk, 2018). Dalam
nyata. Untuk mensiasati hal tersebut, perlu rangka menjaga kualitas perairan di Waduk
dilakukan sentuhan manual melalui Jatibarang, kajian perubahan penutup lahan
interpretasi visual untuk memisahkan perlu difokuskan pada wilayah hulu waduk
obyek tersebut. Selain itu, perlu dicoba juga seperti Kelurahan Jatirejo dan Kelurahan
pendekatan lain seperti object based yang Jatibarang.

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


91
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Gambar 3. Peta perubahan penutup lahan di Sub-DAS Kreo menggunakan machine


learning Random Forest di GEE (Sumber: Hasil penelitian, 2021)

UCAPAN TERIMA KASIH Fariz, T. R. (2019). Penilaian kerentanan fisik


rumah terhadap longsor berdasarkan
Ucapan terima kasih ditujukan kepada interpretasi foto udara format kecil di
Saryono S.Si yang telah membantu dalam Sub DAS Bompon, Kabupaten Magelang
penyediaan data pendukung sehingga [tesis, Universitas Gadjah Mada]. Digital
penelitian ini dapat diselesaikan dengan Library.
baik. Fariz, T. R., & Nurhidayati, E. (2020). Mapping
land coverage in the Kapuas Watershed
DAFTAR PUSTAKA using machine learning in Google Earth
Engine. Journal of Applied Geospatial
Effendi, E. (2008). Kajian model pengelolaan Information, 4(2), 390-395.
daerah aliran sungai (DAS) terpadu. Doi:10.30871/jagi.v4i2.2256.
Direktorat Kehutanan dan Konservasi Fariz, T. R., Permana, P. I., Daeni, F., Putra, A.
Sumberdaya Air, Badan Perencanaan C. P. (2021). Pemetaan ekosistem
Pembangunan Nasional. Jakarta. mangrove di Kabupaten Kubu Raya
Farda, N. M. (2017). Multi-temporal land use menggunakan machine learning pada
mapping of coastal wetlands area using Google Earth Engine. Jurnal Geografi:
machine learning in Google earth engine. Media Informasi Pengembangan dan Profesi
IOP Conference Series: Earth and Kegeografian, 18(2).
Environmental Science, 98(1). Fauzi, R. M. Z., & Maryono, M. (2016). Kajian
Doi:10.1088/1755-1315/98/1/012042. erosi dan hasil sedimen untuk konservasi
Farda, N. M. (2020). Image classification – lahan DAS Kreo Hulu. Jurnal
Machine learning. Diakses pada 9 Julo Pembangunan Wilayah dan Kota, 12(4), 429-
2021, dari 445.
code.earthengine.google.com/?accept_r Doi:doi.org/10.14710/pwk.v12i4.13508.
epo=users/farda/EE03.

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4


92
Fariz, et al.. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Gorelick, N. (2021). Announcement: Old for big data processing: Classification of


classifiers will stop working on March 1. multi-temporal satellite imagery for crop
Diakses pada 2 Juli 2021, dari mapping. Frontiers in Earth Science, 5, 17.
http://goo.gle/deprecated-classifiers. Doi:doi.org/10.3389/feart.2017.00017.
Hidayati, I. N. (2013). Pengaruh ketinggian Shih, H. C., Stow, D. A., & Tsai, Y. H. (2019).
dalam analisis kemasuk-akalan Guidance on and comparison of machine
(plausibility function) untuk optimalisasi learning classifiers for Landsat-based land
klasifikasi Penggunaan lahan. Majalah cover and land use mapping.
Ilmiah Globe, 15(1). International Journal of Remote Sensing,
Mateo-García, G., Gómez-Chova, L., Amorós- 40(4), 1248-1274.
López, J., Muñoz-Marí, J., & Camps- Doi:doi.org/10.1080/01431161.2018.1524
Valls, G. (2018). Multitemporal cloud 179.
masking in the Google Earth Engine. Silitonga, Y. T., Sulardiono, B., & Purnomo, P.
Remote Sensing, 10(7), 1079. W. (2018). Peranan tata guna lahan
Doi:doi.org/10.3390/rs10071079. bagian hulu terhadap kesuburan
Maxwell, A. E., Warner, T. A., & Fang, F. perairan pada Waduk Jatibarang,
(2018). Implementation of machine- Semarang. Management of Aquatic
learning classification in remote sensing: Resources Journal (MAQUARES), 7(1), 39-
An applied review. International Journal of 48.
Remote Sensing, 39(9), 2784-2817. Doi:doi.org/10.14710/marj.v7i1.22523.
Doi:doi.org/10.1080/01431161.2018.1433 Talukdar, S., Singha, P., Mahato, S., Pal, S.,
343. Liou, Y. A., & Rahman, A. (2020). Land-
Pelletier, C., Valero, S., Inglada, J., Champion, use land-cover classification by Machine
N., & Dedieu, G. (2016). Assessing the learning classifiers for satellite
robustness of Random forests to map land observations—A review. Remote Sensing,
cover with high resolution satellite image 12(7), 1135.
time series over large areas. Remote Doi:doi.org/10.3390/rs12071135.
Sensing of Environment, 187, 156-168. Tamiminia, H., Salehi, B., Mahdianpari, M.,
Perdana, A. P. (2018). Tujuh DAS di Jawa Quackenbush, L., Adeli, S., & Brisco, B.
Tengah kritis. Diakses pada 2 Juli 2021, (2020). Google Earth Engine for geo-big
dari data applications: A meta-analysis and
kompas.id/baca/nusantara/2018/04/1 systematic review. ISPRS Journal of
9/tujuh-das-di-jawa-tengah-kritis. Photogrammetry and Remote Sensing, 164,
Poongothai, S., Sridhar, N., & Shourie, R. A. 152-170.
(2014). Change detection of land Doi:10.1016/j.isprsjprs.2020.04.001.
use/land cover of a watershed using Tassi, A., Gigante, D., Modica, G., Di Martino,
sremote sensing and GIS. Inter. J. Engg. L., & Vizzari, M. (2021). Pixel vs. object-
Adv., Tech, 3(6), 226-230. based Landsat 8 data classification in
Saraswati, G. F., Suprayogi, A., & Google Earth Engine using Random forest:
Amarrohman, F. J. (2017). Analisis The case study of Maiella National Park.
perubahan tutupan lahan Das Blorong Remote Sensing, 13(12), 2299.
terhadap peningkatan debit maksimum Doi:doi.org/10.3390/rs13122299.
Sungai Blorong Kendal. Jurnal Geodesi Yu, Z., Di, L., Yang, R., Tang, J., Lin, L., Zhang,
Undip, 6(2), 90-98. C., Sun, Z. (2019). Selection of Landsat 8
Setyowati, D. L., Amin, M., Suharini, E., & OLI band combinations for land use and
Pigawati, B. (2012). Model land cover classification in 2019 8th
agrokonservasi untuk perencanaan International Conference on Agro-
pengelolaan Das Garang Hulu. Geoinformatics. Agro-Geoinformatics. 1-5.
TATALOKA, 14(2), 131-141. Doi:10.1109/Agro-
Doi:doi.org/10.14710/tataloka.14.2.131- Geoinformatics.2019.8820595.
141.
Shelestov, A., Lavreniuk, M., Kussul, N.,
Novikov, A., & Skakun, S. (2017).
Exploring Google Earth Engine platform

Volume 8 Nomor 2 : 85-92 https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2021.008.02.4

Anda mungkin juga menyukai