Putusan 1332 K Pid - Sus 2017 20221216173631
Putusan 1332 K Pid - Sus 2017 20221216173631
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 1332 K/PID.SUS/2017
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara pidana khusus dalam tingkat kasasi telah memutuskan
do
gu sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
Nama Lengkap : PHANG HOON CHING alias ACONG;
Tempat lahir : Johor;
In
A
Umur/tanggal lahir : 52 tahun / 19 Oktober 1963;
Jenis kelamin : Laki-laki;
ah
lik
Kebangsaan : Malaysia;
Tempat tinggal : Nomor 3, Jalan Kurnia 3, Taman Kurnia 86000,
Kluang Johor Malaysia / Jalan Molek, Taman
am
ub
Molek 81100, Johor Baru Malaysia;
Agama : Budha;
ep
k
R
1. Penyidik sejak tanggal 01 Januari 2016 sampai dengan tanggal 20
si
Januari 2016 ;
ne
2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 21 Januari 2016 sampai
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10. Hakim Pengadilan Tinggi sejak tanggal 29 September 2016 sampai
R
dengan 28 Oktober 2016;
si
11. Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak
ne
ng
tanggal 29 Oktober 2016 sampai dengan 27 Desember 2016;
12. Perpanjangan penahanan oleh Mahkamah Agung sejak tanggal 28
Desember 2016 sampai dengan tanggal 26 Januari 2017;
do
gu 13. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b
Ketua Kamar Pidana Nomor 1836/2017/S.537.Tah.Sus/PP/2017/MA
In
A
tanggal 12 April 2017 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50
(lima puluh) hari, terhitung sejak tanggal 06 Maret 2017 ;
ah
lik
Indonesia u.b Ketua Kamar Pidana Nomor
1837/2017/S.537.Tah.Sus/PP/2017/MA tanggal 12 April 2017, Terdakwa
am
ub
diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak
tanggal 25 April 2017 ;
ep
15. Perpanjangan pertama berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung
k
si
Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 30 (tiga puluh) hari,
terhitung sejak tanggal 24 Juni 2017 ;
ne
ng
do
gu
lik
DAKWAAN
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Primair
R
Bahwa ia Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong, pada hari Minggu
si
tanggal 27 Desember 2015 sekira pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
ne
ng
waktu lain dalam bulan Desember 2015 bertempat di Hotel Red Planet Kamar
Nomor 422 Kecamatan Sawah Besar, Pasar Baru Jakarta Pusat, berdasarkan
ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Barat
do
gu berwenang memeriksa dan mengadilinya karena tempat kediaman sebagian
besar saksi lebih dekat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat,
In
A
Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika
dan Prekursor Narkotika, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk
ah
lik
menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I yang beratnya meliebihi 5
(lima) gram, perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
am
ub
- Berawal pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sekira pukul 15.00 WIB
saksi Beny S Pandiangan bersama dengan saksi Prima Gunawan, saksi Azis
ep
Al Rais dan saksi Rudi Setyo Wardoyo selaku Sat. Narkoba Polres Metro
k
Tamansari Jakarta Barat, dimana pada saat itu saksi Beny S Pandiangan dan
R
si
tim mendapat informasi dari masyarakat yang tidak mau disebutkan
identitasnya, menginformasikan bahwa ada 2 (dua) 0rang laki-laki
ne
ng
do
gu
43 tahun, tinggi badan 167 cm, berat badan + 85 kg dan berkulit putih yang
diketahui bernama Tor Eng Tart alias Gendut dan Phang Hoon Ching alias
Acong, atas informasi tersebut selanjutnya saksi Beny S Pandiangan dan tim
In
A
melakukan penyelidikan.
- Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 26 Desember 2015 sekira
ah
lik
pukul 14.00 Wib saksi Beny S Pandiangan dan tim mendapat informasi lagi
bahwa Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong yang menjadi target operasi
m
ub
(TO) sedang berada di hotel ZEST kamar 601 Jalan Husein Sastranegara Kav. 1
Tangerang, selanjutnya saksi Beny S Pandiangan dan tim langsung menuju
ka
Hotel Zest kamar 601 Jalan Husein Sastra Negara Kav. 1 Tangerang, sekira
ep
pukul 16.00 Wib saksi Beny S Pandiangan dan tim sampai di Hotel Zest dan
ah
berhasil bertemu dengan Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong di kamar
R
Nomor 601 dan saat itu juga saksi Beny S Pandiangan dan tim memperlihatkan
es
surat tugas dari kepolisian dan langsung mengamankan Terdakwa Phang Hoon
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ching alias Acong, setelah dilakukan introgasi terkait dengan keberadaan
R
narkotika jenis ekstasy yang akan diedarkan, Terdakwa mengatakan bahwa
si
narkotika jenis ekstasy tersebut disimpan oleh saksi Tor Eng Tart alias Gendut
ne
ng
sebanyak 140.000 butir untuk diedarkan di Lokasari Kecamatan Tamansari
Jakarta Barat dan Terdakwa juga mengakui bahwa ikut dalam mengedarkan
ekstasy tersebut dan ekstasy tersebut rencananya akan disimpan di Apartemen
do
gu Mediterani Kemayoran oleh saksi Tor Eng Tart alias Gendut, namun Terdakwa
tidak tahu keberadaan saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan Terdakwa terakhir
In
A
kali bertemu dengan saksi Tor Eng Tart alias Gendut di Resotran Baku Teh
Lokasari Jakarta Barat.
ah
lik
pukul 02.00 Wib, informan kemabli menginformasikan kepada saksi Beny S
Pandiangan dan tim bahwa saksi Tor Eng Tart alias Gendut menginap di Hotel
am
ub
Red Planet Kamar Nomor 42 Kecamatan Sawah Besar Pasar Baru Jakarta
Pusat, atas informasi tersebut selanjutnya saksi Beny S Pandiangan dan tim
ep
langsung menuju hotel yang dimaksud dan tidak lama kemudian saksi Beny S
k
Pandiangan berhasil bertemu dengan saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan
ah
seorang perempuan bernama Ooi Swee Liew alias Asoh (berkas perkara
R
si
terpisah) dan saat itu juga saksi Beny S Pandiangan memperlihatkan Suart
penangkapan terhadap saksi Tor Eng Tart alias Gendut, selanjutnya saksi Beny
ne
ng
do
gu
dan tim berhasil menemukan dan menyita barang bukti berupa: 72 bungkus
aluminium foil masing-masing berisikan plastik pembungkus yang seluruhnya
bersikan 72.000 butir narkotika jenis ekstasy yang berlogo LV warna merah
In
A
dalam koper besar warna hitam biru merk Polo Milano, 68 bungkus aluminium foil
masing-masing berisikan plastik pembungkus yang seluruhnya bersikan 68.000
ah
lik
butir narkotika jenis ekstasy yang berlogo Channel warna cokelat muda dalam
koper besar warna merah merk Polo, Keseluruhan barang bukti narkotika
m
ub
jenisekstasy tersebut sebanyak 140.000 butir dengan berat brutto 51,842 gram,
selain itu saksi Beny S pandiangan juga berhasil menyita barang bukti berupa: 2
ka
buah Handphone yakni 1 buah Nokia 1280 warna ungu dan 1 buah Samsung
ep
GTE1200t warna putih milik saksi Tor Eng Tart alias Gendut, 1 buah handphone
ah
Samsung SM-N9005 warna putih, 1 buah handphone Nokia RM-872 warna hitam
R
milik saksi Ooi Swee Liew Alias ASOH, 1 buah kartu ATM Maybank dengan
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor Kartu 5491 8610 0850 3559, 1 buah ATM Hongleong Bank dengan
R
Nomor Kartu 4678 51383002 0215 milik Ooi Swee Liew alias Asoh;
si
- Kemudian saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan Ooi Swee Liew alias
ne
ng
Asoh mengatakan bahwa Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong akan ikut
membantu dalam mengedarkan 140.000 butir narkotika jenis ekstasy tersebut
atas perintah dari Akau alias Ahong (DPO) dan saksi Ooi Swee Liew alias Asoh
do
gu mengakui mendapatkan uang akomodasi untuk membeli tiket pesawat dari
Malaysia ke Jakarta, serta penginapan dan makan dari Akau alias Ahong (DPO)
In
A
melalui rekeni milik saksi Ooi Swee Liew alias Asoh dan yang mengambil uang
akomodasi dari ATM saksi Ooi Swee Liew alias Asoh adalah saksi Tor Eng
ah
lik
Perintah Penangkapan dan Penggeledahan terhadap Terdakwa Phang Hoon
Ching alias Acong, dalam penggeledahan tersebut saksi Prima Gunawan
am
ub
berhasil menyita barang bukti dari Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong
berupa 3 buah Handphone yakni 1 buah Nokia N8 warna silver, 1 buah Samsung
ep
SMG318HZ warna putih dan 1 buah Oppo R 830 warna hitam, setelah diintrogasi
k
kembali Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong dan saksi Tor Eng Tart alias
ah
si
tersebut kepada pembeli apabila sudah ada perintah dari Akau alias Ahong
(DPO) dan saksi Tor Eng Tart alias Gendut mengakui akan mendapatkan upah
ne
ng
sebesar Ringgit Malaysia 40.000, sedangkan Terdakwa Phang Hoon Ching alias
Acong akan mendapatkan upah sebesar Ringgit Malaysia 3.000 dan saksi Ooi
do
gu
Swee Liew alias Asoh mengakui juga bahwa narkotika jenis ekstasy tersebut
diterima pada saat di Bandara Malaysia sebelum datang ke Jakarta dan Ooi
Swee Liew alias Asoh telah mendapatkan uang akomodasi sebesar Ringgit
In
A
Malaysia 5.000 dari Akau alias Ahong (DPO) yang telah masuk kedalam
rekening, atas kejadian tersebut selanjutnya Terdakwa Phang Hoon Ching alias
ah
lik
Acong bersama dengan saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan saksi Ooi Swee
Liew alias Asoh berikut barang bukti dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat guna
m
ub
tablet warna cokelat muda (logo chanel) berdiameter 1,0 cm dan tebal 0,5 cm
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan berat netto seluruhnya 24,6459 gram dan sisa barang bukti setelah
R
dilakukan pemeriksaan berjumlah 63 (enam puluh tiga) tablet dengan berat
si
netto 22,8337 gram dan barang bukti dengan nomor 0054/2016/PF berupa 72
ne
ng
(tujuh puluh dua) bungkus plastic klip masing-masing berisikan 1 (satu) tablet
warna merah (logo LV) berdiameter 1,0 cm dan tebal 0,5 cm dengan berat
netto seluruhnya 26,6314 gram dan sisa barang bukti setelah dilakukan
do
gu pemeriksaan berjumlah 67 (enam puluh tujuh) tablet dengan berat netto
24,7820 gram adalah benar mengandung MDMA, Caffeine dan Ketamine,
In
A
terdaftar dalam golongan I (satu) Nomor Urut 37 Lampiran Undang-Undang
RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
ah
lik
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
Narkotika Golongan I yang beratnya melebihi 5 (lima) gram, para Terdakwa
am
ub
tidak mempunyai ijin dari pihak yang berwenang serta tidak ada kaitannya
dengan pekerjaan para Terdakwa;
ep
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
k
pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
ah
Narkotika;
R
si
Subsidiair
Bahwa ia Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong, pada hari Minggu
ne
ng
tanggal 27 Desember 2015 sekira pukul 05.00 WIB atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Desember 2015 bertempat di Hotel Red Planet Kamar
do
gu
Nomor 422 Kecamatan Sawah Besar Pasar Baru Jakarta Pusat, berdasarkan
ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Jakarta Barat
berwenang memeriksa dan mengadilinya karena tempat kediaman sebagian
In
A
besar saksi lebih dekat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat,
Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika
ah
lik
dan Prekursor Narkotika, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman yang
m
ub
- Berawal pada hari Senin tanggal 21 Desember 2015 sekira pukul 15.00 Wib
ep
Azis Al Rais dan saksi Rudi Setyo Wardoyo selaku Sat. Narkoba Polres
R
Kecamatan Tamansari Jakarta Barat, dimana pada saat itu saksi Beny S
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pandiangan dan tim mendapat informasi dari masyarakat yang tidak mau
R
disebutkan identitasnya, menginformasikan bahwa ada 2 (dua) orang laki-
si
laki berkewarganegaraan Malasyia sebagai pengedar narkotika jenis ekstasy
ne
ng
di daerah Lokasari Kecamatan Tamansari Jakarta Barat dengan ciri-ciri umur
+ 43 tahun, tinggi badan 167 cm, berat badan + 85 kg dan berkulit putih yang
diketahui bernama Tor Eng Tart alias Gendut dan Phang Hoon Ching alias
do
gu Acong, atas informasi tersebut selanjutnya saksi Beny S Pandiangan dan tim
melakukan penyelidikan.
In
A
- Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 26 Desember 2015 sekira
pukul 14.00 WIB saksi Beny S Pandiangan dan tim mendapat informasi lagi
ah
bahwa Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong yang menjadi target operasi
lik
(TO) sedang berada di hotel Zest kamar 601 Jalan Husein Sastranegara Kav. 1
Tangerang, selanjutnya saksi Beny S Pandiangan dan tim langsung menuju
am
ub
hotel Zest kamar 601 Jalan Husein Sastra Negara Kav. 1 Tangerang, sekira
pukul 16.00 Wib saksi Beny S Pandiangan dan tim sampai di Hotel ZEST dan
ep
berhasil bertemu dengan Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong di kamar
k
Nomor 601 dan saat itu juga saksi Beny S Pandiangan dan tim memperlihatkan
ah
surat tugas dari kepolisian dan langsung mengamankan Terdakwa Phang Hoon
R
si
Ching alias Acong, setelah dilakukan introgasi terkait dengan keberadaan
narkotika jenis ekstasy yang akan diedarkan, Terdakwa mengatakan bahwa
ne
ng
narkotika jenis ekstasy tersebut disimpan oleh saksi Tor Eng Tart Alias Gendut
sebanyak 140.000 butir untuk diedarkan di Lokasari Kecamatan Tamansari
do
gu
Jakarta Barat dan Terdakwa juga mengakui bahwa ikut dalam mengedarkan
ekstasy tersebut dan ekstasy tersebut rencananya akan disimpan di Apartemen
Mediterani Kemayoran oleh saksi Tor Eng Tart Alias Gendut, namun Terdakwa
In
A
tidak tahu keberadaan saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan Terdakwa terakhir
kali bertemu dengan saksi Tor Eng Tart alias Gendut di Resotran Baku Teh
ah
lik
ub
Red Planet Kamar Nomor 42 Kecmatan Sawah Besar pasar Baru Jakarta Pusat,
ep
atas informasi tersebut selanjutnya saksi Beny S Pandiangan dan tim langsung
ah
menuju hotel yang dimaksud dan tidak lama kemudian saksi Beny S
R
Pandiangan berhasil bertemu dengan saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan
es
seorang perempuan bernama Ooi Swee Liew alias Asoh (berkas perkara
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terpisah) dan saat itu juga saksi Beny S Pandiangan memperlihatkan Suart
R
penangkapan terhadap saksi Tor Eng Tart alias Gendut, selanjutnya saksi Beny
si
S Pandiangan dan tim melakukan penggeledahan di kamar Hotel red Planet
ne
ng
Kamar Nomor 422, dari hasil penggeledahan tersebut saksi Beny S Pandiangan
dan tim berhasil menemukan dan menyita barang bukti berupa: 72 bungkus
aluminium foil masing-masing berisikan plastik pembungkus yang seluruhnya
do
gu bersikan 72.000 butir narkotika jenis ekstasy yang berlogo LV warna merah
dalam koper besar warna hitam biru merk Polo Milano, 68 bungkus aluminium
In
A
foil masing-masing berisikan plastik pembungkus yang seluruhnya bersikan
68.000 butir narkotika jenis ekstasy yang berlogo CHANNEL warna cokelat
ah
muda dalam koper besar warna merah merk Polo. Keseluruhan barang bukti
lik
narkotika jenisekstasy tersebut sebanyak 140.000 butir dengan berat
brutto51,842 gram, selain itu saksi Beny S pandiangan juga berhasil menyita
am
ub
barang bukti berupa: 2 buah Handphone yakni 1 buah Nokia 1280 warna ungu
dan 1 buah Samsung GTE1200t warna putih milik saksi Tor Eng Tart alias
ep
Gendut, 1 buah handphone Samsung SM-N9005 warna putih, 1 buah
k
handphone Nokia RM-872 warna hitam milik saksi Ooi Swee Liew alias Asoh, 1
ah
buah kartu ATM Maybank dengan Nomor Kartu 5491 8610 0850 3559, 1 buah
R
si
ATM Hongleong Bank dengan Nomor Kartu 4678 51383002 0215 milik Ooi
Swee Liew alias Asoh;
ne
ng
- Kemudian saksi Tor Eng Tart alias Gendut dan Ooi Swee Liew alias
Asoh mengatakan bahwa Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong akan ikut
do
gu
dari Malaysia ke Jakarta, serta penginapan dan makan dari Akau alias Ahong
(DPO) melalui rekeni milik saksi Ooi Swee Liew alias Asoh dan yang mengambil
ah
lik
uang akomodasi dari ATM saksi Ooi Swee Liew alias Asoh adalah saksi Tor Eng
Tart alias Gendut, selanjutnya saksi Prima Gunawan memperlihatkan Surat
m
ub
berhasil menyita barang bukti dari Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong
ep
Samsung SMG318HZ warna putih dan 1 buah Oppo R 830 warna hitam,
R
setelah diintrogasi kembali Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong dan saksi
es
Tor Eng Tart alias Gendut mengakui bahwa tugasnya hanya mengantarkan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
narkotika jenis ekstasy tersebut kepada pembeli apabila sudah ada perintah dari
R
Akau alias Ahong (DPO) dan saksi Tor Eng Tart alias Gendut mengakui akan
si
mendapatkan upah sebesar Ringgit Malaysia 40.000, sedangkan Terdakwa
ne
ng
Phang Hoon Ching alias Acong akan mendapatkan upah sebesar Ringgit
Malaysia 3.000 dan saksi Ooi Swee Liew alias Asoh mengakui juga bahwa
narkotika jenis ekstasy tersebut diterima pada saat di Bandara Malaysia
do
gu sebelum datang ke Jakarta dan Ooi Swee Liew alias Asoh telah mendapatkan
uang akomodasi sebesar Ringgit Malaysia 5.000 dari Akau alias Ahong (DPO)
In
A
yang telah masuk kedalam rekening, atas kejadian tersebut selanjutnya
Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong bersama dengan saksi Tor Eng Tart
ah
alias Gendut dan saksi Ooi Swee Liew alias Asoh berikut barang bukti dibawa
lik
ke Polres Metro Jakarta Barat guna pemeriksaan lebih lanjut;
- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
am
ub
Kriminalistik, dengan Nomor Lab 113/NNF/2016, tanggal 03 Februari 2016
yang ditandatangani oleh Pemeriksa Vita Lunarti, S.Si, Dkk diperoleh
ep
kesimpulan bahwa barang bukti dengan nomor 0044/2016/PF berupa 68
k
tablet warna cokelat muda (logo chanel) berdiameter 1,0 cm dan tebal 0,5 cm
R
si
dengan berat netto seluruhnya 24,6459 gram dan sisa barang bukti setelah
dilakukan pemeriksaan berjumlah 63 (enam puluh tiga) tablet dengan berat
ne
ng
netto 22,8337 gram dan barang bukti dengan nomor 0054/2016/PF berupa 72
(tujuh puluh dua) bungkus plastic klip masing-masing berisikan 1 (satu) tablet
do
gu
warna merah (logo LV) berdiameter 1,0 cm dan tebal 0,5 cm dengan berat
netto seluruhnya 26,6314 gram dan sisa barang bukti setelah dilakukan
pemeriksaan berjumlah 67 (enam puluh tujuh) tablet dengan berat netto
In
A
lik
ub
pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
R
Narkotika;
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Membaca tuntutan pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
R
Jakarta Barat tanggal 15 September 2016 sebagai berikut :
si
1. Menyatakan Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong terbukti bersalah
ne
ng
melakukan tindak pidana “percobaan atau permufakatan jahat untuk tindak
pidana narkotika, yaitu tanpa hak atau melawan hukum, menawarkan untuk
dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
do
gu menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan
tanaman yang beratnya melebihi 5 gram sebagaimana diatur dan diancam
In
A
dalam Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UURI Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika dalam dakwaan Primair;
ah
lik
dengan pidana mati;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
am
ub
3 (tiga) buah handphone yaitu 1 (satu) buah Nokia N8 warna Silver, 1
(satu) buah Samsung SMG 318HZ warna putih dan 1 (satu) buah oppo
ep
R830 warna hitam, Dirampas untuk dimusnahkan;
k
rupiah);
R
si
Membaca putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor
771/Pid.Sus/2016/PN Jkt Brt tanggal 29 September 2016 yang amar
ne
ng
do
gu
5 (lima) gram”;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana mati;
ah
lik
ub
dari 1 (satu) buah Nokia N8 warna Silver, 1 (satu) buah Samsung SMG
318HZ warna putih dan 1 (satu) buah oppo R830 warna hitam, dirampas
ka
untuk dimusnahkan;
ep
ribu rupiah);
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Membaca putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor
R
376/PID.SUS/2016/PT.DKI tanggal 12 Januari 2017 yang amar lengkapnya
si
sebagai berikut :
ne
ng
- Menerima permintaan banding yang diajukan oleh Penuntut Umum dan
Terdakwa ;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tanggal 29
do
gu September 2016 Nomor : 771/Pid.Sus/2016/PN.Jkt.Brt yang dimintakan
banding tersebut;
In
A
- Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
- Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam
ah
lik
Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
Mengingat Akta Permohonan Kasasi Nomor 7/Akta Pid/2017/PN.Jkt.Brt
am
ub
yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat
yang menerangkan, bahwa pada tanggal 06 Maret 2017 Terdakwa mengajukan
ep
permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut ;
k
si
melalui Penasehat Hukumnya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 02
Maret 2017 yang diterima di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat
ne
ng
do
gu
lik
ub
dapat diterima ;
Menimbang bahwa alasan-alasan permohonan kasasi yang diajukan
ka
ketentuan Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2.1. Bahwa Hakim (Judex Facti) pada tingkat pertama yang dikuatkan pada
R
tingkat banding memutuskan telah terbukti secara sah dan meyakinkan
si
bersalah melakukan tindak pidana "melakukan permupakatan jahat
ne
ng
tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli narkotika
golongan I jenis bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram";
do
gu 2.2. Bahwa putusan Majelis Hakim tersebut didasarkan pada Pasal 114 ayat
(2) Undang-Undang Narkotika yang menyatakan "Dalam hal perbuatan
In
A
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam
jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I
ah
lik
beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon
atau dalam bentuk bukan anaman beratnya 5 (lima) Gram, pelaku
am
ub
dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahundan paling lama 20 tahun
ep
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
k
2.3. Bahwa dalam amar putusannya Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang
R
si
dikuatkan oleh Putusan Pengadila Tinggi DKI, dinyatakan "Terdakwa
Phang Hoon Ching alias Acong terbukti secara sah dan meyakinkan
ne
ng
do
gu
lik
Yang menerima barang bukti tersebut adalah Tor Eng Tart alias Gendut
dari seseorang di kawasan Kapuk, Jakarta Barat dan menjadi perantara
m
ub
422 Hotel Red Planet di Kecamatan Sawah Besar, Pasar Baru, Jakarta
es
Pusat. Atas perbuatan tersebut Tor Eng Tart alias Gendut telah dijatuhi
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat dalam perkara
R
nomor 770/Pid.Sus/2016/PN.Jkt.Brt;
si
2.4. Bahwa sedangkan Terdakwa/Pemohon Kasasi menginap di Hotel Zest
ne
ng
kamar 601 Jalan Husen Sastranegara Kav. 1 Tangerang, Banten yang
pada saat ditangkap tidak ditemukan barang bukti narkotika sama
sekali;
do
gu 2.5. Bahwa Terdakwa/Pemohon Kasasi sama sekali tidak mengenal dan
tidak pernah bertemu serta tidak pernah dijanjikan upah apapun oleh
In
A
Sdr Akau alias Ahong selaku Bandar atau Pemilik barang bukti yang
ditemukan di kamar hotel tempat Tor Eng Tart alias Gendut menginap;
ah
2.6. Bahwa Terdakwa memang benar bersahabat dengan Tor Eng Tart Alias
lik
Gendut dan sama-sama berkewarganegaraan Malaysia. Namun
keberadaan Terdakwa/Pemohon Kasasi dan Tor Eng Tart di Jakarta
am
ub
adalah dengan maksud dan tujuan yang berbeda;
- Terdakwa/Pemohon Kasasi datang ke Jakarta dengan tujuan
ep
menemui ahli pengobatan sinshe untuk mengobati kakinya serta
k
si
perintah Akau alias Ahong menemui seseorang di suatu tempat yang
kemudian diketahui di kawasan Kapuk dengan maksud menerima
ne
ng
do
gu
oleh petugas;
2.7. Bahwa meskipun sama-sama berada di Jakarta, namun
Terdakwa/Pemohon Kasasi sama sekali tidak tau dimana Tor Eng Tart
In
A
alias Gendut menginap dan juga sama sekali tidak tau bahwa Tor Eng
Tart alias Gendut menjadi "Perantara Jual beli Narkotika", hanya karena
ah
lik
Tor Eng Tart alias Gendut kehabisan uang dan mau meminjam kepada
Terdakwa/Pemohon Kasasi, maka Terdakwa/Pemohon Kasasi pun
m
ub
Kasasi juga tidak dapat menunjukkan dimana tempat Tor Eng Tart alias
ah
Gendut;
R
Kasasi telah mengalami siksaan pisik dan mental dengan cara dipukul,
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diseterum kemaluannya, serta dimasukkan moncong pistol ke mulutnya
R
agar mengakui bahwa ia terlibat dalam bisnis narkotika tersebut
si
bersama-sama dengan Tor Eng Tart alias Gendut, berkenaan dengan
ne
ng
ini Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat berkenan
memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk menghadapkan Saksi
Verbalisan. Dan tentu saja Saksi Verbal menyangkal seraya
do
gu mengatakan bahwa pemeriksaan dijalankan sesuai prosedur dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
In
A
2.9. Bahwa kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa/Pemohon Kasasi telah
pula didatangi oleh Pengacara dari Kuala Lumpur Malaysia serta telah
ah
lik
Cipinang selanjutnya mereka mendatangi Kedutaan Besar Malaysia di
Jakarta untuk mohon perlindungan atas persoalan hukum yang
am
ub
menimpa warganegara mereka. Namun sepertinya pihak kedutaan
Besar Malaysia sangat menghargai kebebasan hakim dan percaya
ep
bahwa keadilan pasti akan ditegakkan sehingga tidak mau melakukan
k
si
Menurut para Pengacara dari Kuala Lumpur tersebut, berita ini telah
pula tersebar di media Malaysia;
ne
ng
do
gu
lik
ub
diajukan;
ah
ditemukan di kamar Saksi Tor Eng Tart yang telah dijatuhi hukuman
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mati dalam perkara Nomor 770/Pid.sus/ Jkt. Brt. Sementara barang
R
bukti yang telah dijadikan alat bukti "Surat" tersebut sama sekali
si
tidak ada hubungannya dengan Terdakwa / Pemohon Kasasi;
ne
ng
b. Para Saksi penangkap dari petugas kepolisian Subnit 1 Unit 1 Sat
Res Narkoba Polres Metro Jakarta Barat yang terdiri dari Saksi
Benny S. Pandiangan bersama Saksi Prima Gunawan, Saksi Azis
do
gu AI Rais, dan Saksi Rudy Setyo Wardoyo, SH. yang dipimpin oleh
IPTU Noviar Anindhita selaku Kasubnit I Unit I Sat Res Narkotika
In
A
Polres Metro Jakarta Barat mengakui bahwa tidak menemukan
barang bukti narkotika sama sekali ketika melakukan
ah
lik
Kasasi di Hotel Zest kamar 601 Jalan Husen Sastranegara Kav. 1
Tangerang, Banten. Namun setelah memperoleh informasi dari
am
ub
masyarakat tentang keberadaan Tor Eng Tart alias Gendut di hotel
Red Planet kamar nomor 422 di Kecamatan Sawah Besar Pasar
ep
Baru Jakarta Pusat, Terdakwa/Pemohon Kasasi juga dibawa oleh
k
si
saksi, dan keterangan Terdakwa yang menyatakan :
a. Bahwa Saksi Penangkap sama sekali tidak menemukan barang
ne
ng
do
gu
b. Bahwa Saksi pelaku utama Tor Eng Tart dan Istrinya yang ikut satu
kamar dengannya, 001 Swee Liew alias Asoh juga telah
membantah keterlibatan Terdakwa/Pemohon Kasasi atas Bisnis
In
A
narkotika yang dilakukan oleh Tor Eng Tart sebagai orang suruhan
dari Akau alias Ahong di Malaysia;
ah
lik
ub
3.3. Bahwa Judex Facti telah mengabaikan fakta bahwa selama masa
R
sendiri, dan mengalami sendiri sehingga dapat dijadikan alat bukti saksi
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang membenarkan adanya perbuatan Terdakwa/pemohon
R
kasasi;
si
a. Yang dijadikan saksi dalam perkara ini adalah Petugas yang
ne
ng
menangkap Terdakwa/pemohon kasasi yang pada saat melakukan
penangkapan justru tidak menemukan sebutir pun barang bukti
narkotika jenis ekstasi, apalagi menyaksikan perbuatan Terdakwa
do
gu melakukan perbuatan yang dituduhkan, sehingga kesaksian para
petugas yang menangkap Terdakwa/pemohon kasasi sangat jelas
In
A
terlalu dipaksakan dan tidak sesuai dengan ketentuan persyaratan
saksi yang sah menurut KUHAP;
ah
b. Saksi yang terlibat langsung dalam perkara ini yaitu Tor Eng Tart
lik
dan istrinya 001 Swee Liew alias Asoh justru dalam persidangan
telah menyangkal keterlibatan Terdakwa/pemohon kasasi dalam
am
ub
perkara ini karena memang sesungguhnya Terdakwa/pemohon
kasasi sama sekali tidak tau dan tidak terlibat sama sekali dengan
ep
bisnis narkotika yang dilakukan oleh saksi Tor Eng Tart yang telah
k
si
Terdakwa/Pemohon Kasasi telah terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan perbuatan permupakatan jahat dan seterusnya terlihat
ne
ng
dengan jelas sangat dipaksakan. Karena disamping tidak ada satu pun
saksi yang melihat sendiri Terdakwa/pemohon Kasasi melakukan
do
gu
lik
ub
I. Latar belakang diajukan Kasasi oleh Terdakwa Phang Hoon Ching alias
Acong;
ka
Bahwa, dahulu kala kekaisaran Romawi St. Agustinus dan St. Thomas
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kemudian dalam buku Ensiklik Evangelium Vitae (EV) 56 terbitan tahun
R
1995 menjelaskan Bahwa kondrat dan tingkat hukuman (The Nature and
si
Extent of the Punishment) harus dengan hati–hati dievaluasi dan
ne
ng
diputuskan dan tidak boleh dilaksanakan sampai ekstrem dengan
pembunuhan narapidana kecuali dalam kasus-kasus keharusan yang
absolut dengan kata lain ketika sudah tidak mungkin lagi untuk
do
gu melaksanakan hal lain untuk membela masyarakat luas;
Bahwa, sejak zaman Nabi Muhammad S.A.W. telah mempropagandakan
In
A
hak azasi manusia untuk kehidupan umat manusia sampai dengan adanya
Magna Carta 1215 yang dibuat oleh Raja Inggris pada tahun 1215 sebagai
ah
sumber dari pada segala sumber hukum yang menjunjung tinggi hak azasi
lik
manusia diatas segalanya dan kemudian sebagai pedoman Deklarasi
Universal Hak Azasi Manusia (Universal Declarations of Human Rights)
am
ub
yang menegaskan bahwa penerapan hukuman mati digolongkan sebagai
bentuk hukuman yang kejam dan tidak manusiawi disamping melanggar
ep
pasal 3 Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia, yang berbunyi ”Setiap
k
si
tentang Hak Azasi Manusia. Jaminan ini dipertegas pula dengan Pasal 6
ayat (1) dan Pasal 7 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik
ne
ng
do
gu
atas Perjanjian Internasional mengenai hak-hak Sipil dan Politik Tahun 1989
tentang Penghapusan Hukuman Mati, demikian pula oleh Paus Paulus VI
pada Tahun 1969 hukuman mati secara resmi dihapus !;
In
A
Bahwa, hingga kini ada 148 (seratus empat puluh delapan) Negara yang
sudah menghapus hukuman mati dan secara perincian 97 (Sembilan puluh
ah
lik
ub
tahun yang lalu, separoh Negara di dunia telah menerapkannya hari ini;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam Kongres Dunia Ketiga yang
R
menentang hukuman mati pada tanggal 1 - 3 Februari 2007 di Paris;
si
Dengan demikian jelas senyatanya semua ajaran agama yang berpedoman
ne
ng
kepada Tuhan Yang maha Esa menjunjung tinggi hak penghidupan,
kemerdekaan dan keselamatan setiap manusia dimuka bumi ini;
Apalagi jika harus menghukum mati seseorang yang senyatanya tidak
do
gu bersalah (innocence), betapa sesatnya akal dan fikiran orang yang telah
merampas dengan paksa nyawa seseorang yang tidak bersalah
In
A
(innocence), ini tidak ada bedanya dengan pembunuhan kejam, demikian
pula halnya dengan hukuman mati terhadap pemohon Kasasi atas nama
ah
lik
Bahwa, fakta hukum Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
am
ub
1. Bahwa, Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong, warga negara
Malaysia adalah seorang yang berkelakuan baik, yang mempunyai
ep
pekerjaan dan penghasilan tetap di negaranya, yaitu sebagai suplier
k
si
belum pernah bersentuhan dengan Narkoba dan/atau melakukan
pelanggaran hukum apapun dan belum pernah dihukum;
ne
ng
3. Bahwa, pada tahun 2014 Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong
menderita sakit kelainan tulang pada kaki kiri sebagaimana Medical
do
gu
Record (terlampir);
4. Bahwa, Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong pertama kali
datang ke Indonesia pada tahun 2014 yaitu berobat kaki kiri yang
In
A
menderita cacat, dengan metode terapi pijat untuk beberapa hari, dan
hasil terapi pijat tersebut sakit kaki kiri berangsur sembuh;
ah
lik
5. Bahwa, pada tahun 2015 Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong
menderita sakit tulang pada kaki kanannya, sehingga berencana untuk
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Malaysia yang dikira Terdakwa berada di Malaysia; Selanjutnya
R
setelah dijelaskan bahwa Terdakwa berada di Indonesia, penelepon
si
tersebut mengatakan juga berada di Indonesia, dan mengatakan ingin
ne
ng
meminjam uang sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah);
7. Bahwa, pada tanggal 26 Desember 2015, Terdakwa Phang Hoon
Ching alias Acong ditangkap oleh Polisi Satuan Resese Narkoba
do
gu Polda Metro Jaya, yang sebelumnya telah menangkap Go Inda yang
kemudian diketahui bernama Tor Eng Tart alias Gendut yang
In
A
menginap di Hotel Red Planet di Kecamatan Sawah Besar kamar 422,
bersama isterinya yang bernama Ooi Swee Liew alias Asoh, yang
ah
lik
52, 842 Kg = 140.000 butir, yang menurut keterangan Tor Eng Tart
alias Gendut adalah milik dari Bos-nya yang bernama Akkau alias
am
ub
Ahong yang berada di Malaysia;
8. Bahwa, selama 2 (hari) Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong di
ep
Hotel tempat menginap disekap oleh Polisi yang menangkapnya, diikat
k
pada kursi, lalu disiksa dengan cara dipukui mukanya dan badannya,
ah
si
pistol dipelipisnya, dilakban matanya, dan siksaan yang membuat
menderita, yang tujuannya agar Terdakwa Phang Hoon Ching alias
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Acong telah menjatuhkan hukuman “mati”, putusan mana telah
R
dikuatkan oleh Majelis Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta,
si
yang menguatkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
ne
ng
Barat, yang dengan demikian juga menghukum dengan hukuman
pidana “mati” terhadap Terdakwa Phang Hoon Ching Alias Acong,
sebagaimana putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 12
do
gu Januari 2017 Nomor 376/Pid.Sus/2016/PT.DKI Jo. putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 771/Pid.Sus/
In
A
2016/PN.Jkt.Brt., tanggal 29 September 2016;
12. Bahwa, fakta hukum perkara a quo yang menempatkan Terdakwa
ah
Phang Hoon Ching Alias Acong, hanya dengan keterangan Tor Eng
lik
Tart alias Gendut yang tidak konsisten, dilain pihak menerangkan
bahwa Narkoba jenis ekstasi seberat 52, 842 Kg = 140.000 butir yang
am
ub
disita dari Tor Eng Tart alias Gendut adalah milik Bosnya yang
bernama Akau alias Ahong, tetapai dipihak lain menerangkan bahwa
ep
Narkoba jenis ekstasi seberat 52, 842 Kg = 140.000 butir yang disita
k
dari Tor Eng Tart alias Gendut adalah milik milik Terdakwa Phang
ah
Hoon Ching alias Acong, yang berarti tidak ada kepastian hukum;
R
si
13. Bahwa, Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong, telah mengalami
siksaan yang hebat dan menyakitkan yang dilakukan oleh Polisi yang
ne
ng
do
gu
ub
ep
van een objectieve beoordeling van een objectieve positie” Yang dapat
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan yang obyektif dalam posisi yang subyektif, Penuntut
R
Umum mempunyai pertimbangan yang subyektif dalam posisi yang
si
obyektif, sedangkan hakim mempunyai pertimbangan yang obyektif
ne
ng
dalam posisi yang obyektif pula” (Prof. Mr. Van Bemmelen, “Leerboek
van het Ned. Strafprocesrecht”, hal. 132, 6 e herziene druk). Bahwa
dengan demikian, sudah sewajarnya apabila kami mempunyai
do
gu perbedaan pendapat dan perbedaan pertimbangan dengan saudara
Jaksa/Penuntut Umum maupun Majelis Hakim, dalam memandang
In
A
perbuatan materiil dalam perkara ini;
2. Bahwa, mohon dipertimbangkan pula bahwa pidana hukuman mati
ah
lik
bertentangan dengan filosofi pemidanaan di Indonesia; bahwa
hukuman mati merupakan suatu bentuk penghukuman yang kejam
am
ub
dan merendahkan martabat manusia, serta penambahan hukuman
bertentangan dengan fungsi Mahkamah Agung RI yang hanya
ep
bertugas mengoreksi penerapan hukum oleh Pengadilan Pertama dan
k
si
mati bertentangan dengan Pasal 281 ayat (4) UUD 1945 yang
berbunyi sebagai berikut (4) “Perlindungan, pemajuan,
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
orang yang tidak bersalah, cukup sering terjadi. Menurut Staff
R
Report, House Judiciary Subcommitte on Civil & Constitutional
si
Right, Oct 1993 (dengan update dari Death Penalty Information
ne
ng
Centre), sejak tahun 1973, lebih dari 120 (seratus dua puluh)
orang yang menunggu eksekusi hukuman mati dibebaskan
karena ditemukan bukti bahwa ternyata mereka sama sekali
do
gu tidak bersalah. 3. Kegagalan system hukum pidana untuk tidak
menghukum orang yang tidak bersalah juga terjadi di Indonesia,
In
A
misalnya pada kasus Sengkon dan Karta di tahun 1974. Pada
kasus ini Sengkon dan Karta masing-masing telah divonis
ah
lik
Ketika sedang menjalani hukumannya, pembunuh yang
sebenarnya mengakui perbuatannya. Sengkon dan Karta
am
ub
kemudian mengajukan Peninjauan Kembali dan dikabulkan oleh
Mahkamah Agung. Apa yang terjadi misalnya kalau Sengkon
ep
dan Karta divonis dengan hukuman mati dan hukuman tersebut
k
si
serupa dengan kasus Sengkon dan Karta terulang kembali di
Bekasi. Peristiwa tersebut digambarkan oleh Tajuk Rencana
ne
ng
do
gu
lik
Toko Material Trubus itu. Ibunya, Sri Eni, dan pembantu rumah
tangga, Ningsih, dipaksa juga untuk membenarkan skenario
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kedua kasus tersebut, mereka kemudian dibebaskan. Namun,
R
pada kasus hukuman mati yang telah dieksekusi, kelemahan ini
si
menjadi fatal, karena hukuman mati bersifat irreversibel. Orang
ne
ng
yang telah dieksekusi tidak dapat dihidupkan kembali. 6.
Pemerintah yang walaupun mengetahui tentang kelemahan
system hukum pidana dan irreversibilitas dari hukuman mati,
do
gu namun tidak mengambil tindakan untuk menghapus hukuman
mati (dan misalnya menggantikannya dengan hukuman seumur
In
A
hidup) dapat dianggap melanggar Pasal 281 Ayat (4) UUD
1945, yang menyatakan ”Perlindungan, pemajuan, penegakan,
ah
lik
negara, terutama pemerintah”. 7. Ketentuan ini mewajibkan
Negara (terutama pemerintah) untuk secara aktif melindungi
am
ub
hak asasi manusia. Fakta bahwa system peradilan pidana
tidaklah sempurna, yang mana dapat (dan telah terjadi)
ep
menghukum orang yang tidak bersalah, sudah merupakan bukti
k
si
Pemerintah berdasarkan Pasal 28I ayat (4) UUD 1945 untuk
melindungi hak asasi manusia, termasuk di dalamnya hak untuk
ne
ng
hidup sebagaimana diatur dalam Pasal 28A dan Pasal 28I ayat
(1) UUD 1945”. *) Kontroversi hukuman mati, Penyusun
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
narapidana menyadari kesalahannya, tidak lagi berkehendak
R
untuk melakukan tindak pidana dan kembali menjadi warga
si
masyarakat yang bertanggung jawab bagi diri, keluarga, dan
ne
ng
lingkungannya; 3.Filosofi pemidanaan atas dasar pembalasan
tersebut tidak lagi menjadi acuan utama di Indonesia. Hal ini
ditegaskan oleh MK (Mahkamah Konstitusi) dalam Putusan
do
gu 013/PUU-I/2003 Bahwa asas non retroaktif lebih mengacu
kepada filosofi pemidanaan atas dasar pembalasan (retributive),
In
A
padahal asas ini tidak lagi merupakan acuan utama dari system
pemidanaan di Negara kita yang lebih merujuk kepada asas
ah
lik
Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
yang menekankan bahwa narapidana bukan saja obyek
am
ub
melainkan juga subyek yang tidak berbeda dari manusia lainnya
yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan atau
ep
kekhilafan yang dapat dikenakan pidana, sehingga tidak harus
k
si
dengan hukum, kesusilaan, agama atau kewajiban-kewajiban
sosial lainnya yang dapat dikenakan pidana; 5. Pemidanaan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
masyarakat dari perbuatan jahat; perbaikan (reformasi) kepada
R
penjahat. Yang tersebut terakhir yang paling modern dan
si
popular dewasa ini. Bukan saja bertujuan memperbaiki kondisi
ne
ng
pemenjaraan tetapi juga mencari alternative lain yang bukan
bersifat pidana dalam membina pelanggar hukum”, 7. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : a. Filosofi pemidanaan
do
gu yang menekankan pada aspek balas dendam (retributive) telah
ditinggalkan oleh system hukum di Indonesia; Filosofi
In
A
pemidanaan di Indonesia lebih dititik beratkan pada usaha
rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi pelaku tindak pidana; b.
ah
lik
agar menyesali perbuatannya, dan mengembalikannya menjadi
warga masyarakat yang baik, taat kepada hukum, menjunjung
am
ub
tinggi nilai-nilai moral, sosial dan keagamaan, sehingga tercapai
kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan damai; c. Yang
ep
harus diberantas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan
k
si
penerapan hukuman mati tidak sesuai dengan filosofi
pemidanaan di Indonesia. Hukuman mati lebih menekankan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Selatan, Hakim Chaskalson, mendiskripsikan hukuman mati
R
sebagai berikut :”… yang terjemahannya adalah sebagai berikut
si
: Kematian adalah hukuman yang kejam, dan proses-proses
ne
ng
hukum untuk menentukan dibatalkan atau dilaksanakannya
hukuman, yang membuat si terpidana menunggu dalam ketidak
pastian, semakin menambah kekejaman tersebut. Hukuman
do
gu mati juga diluar batas perikemanusiaan, karena :”…. Dengan
sendirinya merupakan pengingkaran terhadap kemanusiaan
In
A
yang bersangkutan”. Hukuman mati juga merendahkan harkat
yang bersangkutan karena hukuman mati menghapus segala
ah
lik
diperlakukan sebagai obyek yang harus dieliminasi oleh
Negara. (2). Kekejaman hukuman mati juga diutarakan oleh ahli
am
ub
hukum Prof. Dr. B. Arief Sidharta, SH (2007), sebagai
berikut ;”Antara saat dijatuhkan dan saat dilaksanakannya
ep
hukuman mati (biasanya) terdapat jangka waktu yang harus
k
si
siksaan (batin) yang luar biasa bagi terhukum, karena ia
mengetahui dengan cara bagaimana dan kapan ia akan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
diadili, serta dibatalkan oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung
R
R.I/YM. Majelis Hakim Agung Mahkamah Agung R.I., sebagai Judex
si
Juris;
ne
ng
4. Bahwa, dari fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan Terdakwa Phang Hoon Ching
alias Acong melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan
do
gu diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
In
A
5. Bahwa, Judex Facti tidak mempertimbangkan sama sekali bahwa
Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong disebut-sebut sebagai
ah
pemilik Narkoba jenis ekstasi seberat 52, 842 Kg = 140.000 butir yang
lik
disita dari Tor Eng Tart alias Gendut adalah hanya keterangan
sepihak dari Tor Eng Tart alias Gendut;
am
ub
6. Bahwa, Judex Facti tidak mempertimbangkan sama sekali bahwa
Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong disebut-sebut sebagai
ep
pemilik Narkoba jenis ekstasi seberat 52, 842 Kg = 140.000 butir yang
k
disita dari Tor Eng Tart alias Gendut adalah karena sebelumnya telah
ah
si
menangkapnya, sehingga pengakuan Terdakwa Phang Hoon Ching
alias Acong memiliki Narkoba jenis ekstasi seberat 52, 842 Kg =
ne
ng
140.000 butir yang disita dari Tor Eng Tart alias Gendut adalah
rekayasa dan dibawah tekanan/paksaan dan siksaan, yang tidak sah
do
gu
menurut hukum;
7. Bahwa, metode cara pemeriksaan oleh penyidik terhadap Terdakwa
dengan intimidasi dan kekerasan seperti pengakuan Terdakwa Phang
In
A
Hoon Ching alias Acong tersebut adalah sangat keji, tidak manusiawi
dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 117 Undang-Undang
ah
lik
ub
Manusia;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Bahwa, berdasarkan Surat Edara Jaksa Agung RI tentang Tolok Ukur
R
Penuntutan Nomor SE-013/A/JA/12/2011, Tanggal 29 Desember 2011
si
Pasal 114 (2) barang bukti narkotika golongan I bukan tanaman yang
ne
ng
melebihi 40 Kg, dituntut hukuman mati; Bahwa Majelis Hakim yang
mengadili perkara dengan tuntutan sebagaimana tersebut di atas,
dapat menentukan 2/3 dari tuntutan hukuman mati, dengan memvonis
do
gu hukuman pidana seumur hidup atau hukuman penjara selama 20
Tahun; Dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang
In
A
meringankan dan hal-hal yang memberatkan dalam perkaranya;
9. Bahwa, dalam amar ke-5, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat
ah
lik
disebutkan“ 5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar
biaya perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah); Dan dalam amar
am
ub
putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor
376/Pid.Sus/2016/PT.DKI., tanggal 12 Januari 2017, pada ke-5
ep
“membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara
k
si
mungkin jika telah dilaksanakan hukuman pidana “mati” kepada
terpidana masih harus dibebani untuk membayar biaya perkara ?; Bagi
ne
ng
do
gu
diatas, Pemohon Kasasi Terdakwa Phang Hoon Ching alias Acong, mohon
agar putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 12 Januari 2017 Nomor
ah
lik
ub
YM. Ketua Mahkamah Agung R.I./YM. Majelis Hakim Agung Mahkamah Agung
RI dan mengadili sendiri, serta membebaskan Terdakwa Phang Hoon Ching
ka
alias Acong atau setidak- tidaknya menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa alasan-alasan keberatan kasasi Pemohon Kasasi/Terdakwa tidak
R
dapat dibenarkan dengan pertimbangan sebagai berikut :
si
- Bahwa Judex Facti tidak salah menerapkan hukum karena telah
ne
ng
mempertimbangkan dengan benar mengenai fakta hukum yang terungkap di
persidangan setelah dihubungkan dengan dakwaan Penuntut Umum maka
Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana “permufakatan jahat
do
gu tanpa hak atau melawan hukum menerima dan menjadi perantara Narkotika
golongan I bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 (lima) gram;
In
A
- Bahwa perbuatan Terdakwa ketika bertemu dengan Saksi Tor Eng Tort yang
mengatakan bahwa ekstacy sebanyak 140.000 (seratus empat puluh ribu)
ah
butir dengan berat 51.842 (lima puluh satu ribu delapan ratus empat puluh
lik
dua) gram sudah ada dan akan disimpan di Apartemen Mediterania
Kemayoran, Jakarta Pusat atas suruhan Akau alias Ahong;
am
ub
- Bahwa kemudian pada tanggal 26 Desember 2015 sekitar pukul 12.00 WIB,
Saksi Tor Eng Tort dan Saksi Ooi Swee Tien bersama Terdakwa menuju
ep
Apartemen Mediterania Kemayoran, Jakarta Pusat untuk menyewa kamar
k
si
sehingga dari rangkaian perbuatan Terdakwa tersebut adalah perbuatan
tindak pidana Narkotika melanggar Pasal 114 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan. Alasan semacam itu tidak
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
suatu peraturan hukum atau peraturan hukum diterapkan tidak sebagaimana
R
mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan
si
undang-undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya,
ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata
do
gu putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ;
In
A
Menimbang bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi/Terdakwa ditolak dan Terdakwa dipidana, maka harus dibebani untuk
ah
lik
Memperhatikan Pasal 114 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981,
am
ub
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor
ep
5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
k
MENGADILI
R
si
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/TERDAKWA PHANG
HOON CHING alias ACONG tersebut ;
ne
ng
do
gu
rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu tanggal 16 Agustus 2017 oleh Dr. Artidjo Alkostar,
In
A
S.H., LL.M. Ketua Kamar Pidana yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H., M.H., dan Dr.
ah
lik
Suhadi, S.H., M.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis
m
ub
dan Terdakwa.
ep
Ttd. Ttd.
Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H. Dr. Artidjo Alkostar, SH., LLM,
R
Ttd.
es
Panitera Pengganti
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ttd
Maruli Tumpal Sirait, S.H., M.H.
si
Untuk salinan
Mahkamah Agung RI
ne
ng
a.n. Panitera.
Panitera Muda Pidana Khusus
do
gu Roki Panjaitan, S.H.
NIP.195904301985121001
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31