Pedoman Pelayanan Anestesi Dan Sedasi New
Pedoman Pelayanan Anestesi Dan Sedasi New
PEDOMAN
PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI
PERATURAN DIREKTUR
ALIA HOSPITAL DEPOK
NOMOR 005/PER-DIR/AH-D/XI/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI
ALIA HOSPITAL DEPOK
-1-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
-2-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
MEMUTUSKAN
Pasal 1
a. Pengaturan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesi dan Sedasi di
Alia Hospital Depok untuk memberi acuan bagi pelaksanaan dan
pengembangan serta meningkatkan mutu pelayanan anestesi dan Sedasi.
Tim pengelola pelayanan anestesi adalah tim Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) yang dipimpin oleh dokter spesialis anestesi dengan anggota penata
anestesi dan/atau perawat. Dokter spesialis anestesi adalah dokter yang telah
menyelesaikan pendidikan program studi dokter spesialis anestesi di
institusi pendidikan yang diakui atau lulusan luar negeri dan telah mendapat
Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) yang masih
berlaku di Alia Hospital Depok.
b. Pelayanan anestesi adalah tindakan medis yang dilakukan oleh dokter
spesialis anastesiologi dalam kerjasama tim meliputi penilaian para operatif
(pra anastesia), intra anastesia dan pasca anastesia serta pelayanan lain terapi
intensif, gawat darurat dan penatalaksanaan nyeri.
c. Pelayanan Perioperatif pelayanan anestesia yang mengevaluasi, memantau
dan mengelola pasien pra, intra dan pasca anestesi.
d. Penanggulangan nyeri akut adalah pelayanan penangulangan nyeri (rasa
tidak nyaman yang berlangsung dalam periode tertentu). Pada nyeri akut,
rasa nyeri timbul secara tiba-tiba yang terjadi akibat pembedahan, trauma,
persalinan dan umumnya dapat diobati.
e. Penanggulangan nyeri kronis adalah pelayanan penangulangan nyeri (rasa
tidak nyaman yang berlangsung dalam periode tertentu). Pada nyeri kronis,
-3-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
Pasal 2
Ruang lingkup peraturan Direktur ini meliputi pelaksanaan pelayanan kepadapasien
dimulai saat diterimanya pasien diruang persiapan operasi dilanjutkan ketikapasien
mendapat pelayanan medis atau tindakan pembedahan, dan sampai dengan
penanganan pasca operasi di ruang pulih sadar/recovery room di Alia Hospital
Depok di Unit Kamar Bedah.
Pasal 3
(1) Setiap Unit/ instalasi harus melaksanakan pedoman anestesi dan sedasi di Alia
Hospital Depok.
(2) Pedoman pelayanan anestesi dan sedasi di Alia Hospital Depok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penerapan :
a) Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi Alia Hospital Depok dimaksud
dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
ini.
b) Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi Alia Hospital Depok
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
memberikan pelayanan di Alia Hospital Depok.
c) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
d) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
-4-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
Pasal 4
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pedoman Pelayanan Anestesi dan
Sedasi Alia Hospital Depok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Rumah Sakit ini.
Pasal 5
(1) Pedoman Pelayanan Anastesi dan Srdasi yang dibentuk oleh Direktur Alia
Hospital Depok mempunyai tugas dan tanggung jawab diantaranya:
a) Sebagai Panduan (guidelines) dalam meningkatkan mutu pelayanan
pembedahan di kamar bedah, menurunkan angka kematian dan
kecacatan pada pasien yang menjalani pembedahan.
b) Memberikan pelayanan kamar bedah yang aman, memuaskan, dan
menghilangkan kecemasan dan stress psikis lain.
c) Mengurangi dan menurunkan angka kematian, kecacatan, dan infeksi
seminimal mungkin.
d) Meningkatkan mutu pelayanan dengan evaluasi pelayanan yang
diberikan secara terus menerus dan berkesinambungan.
(2) Pelayanan Anastesi dibentuk untuk menyelanggarakan tata kelola yang baik
agar mutu pelayanan serta keselamatan pasien dan petugas dapat terjamin
dan terlindungin.
Pasal 6
Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi Pedoman Pelayanan anestesi dan Sedasi
Alia Hospital Depok Komite dan Tim Pelayanan Anastesi Bedah (PAB) Alia
Hospital Depok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum dalam lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Rumah Sakit ini.
-5-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
Pasal 7
Setiap Unit/Instalasi di Alia Hospital Depok harus melakukan pencatatan dan
pelaporan penyelenggaraan Pedoman Pelayanan anestesi dan Sedasi Alia Hospital
Depok (2) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit secara berkala setiap 3 (tiga) bulan
sekali, 6 (enam) bulan sekali, dan tahunan atau sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 8
Pada saat Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku:
1. Peraturan Direktur Alia Hospital Depok Nomor 005/PER-DIR/AH-
D/XI/2022 Tentang Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit / Peraturan Direktur Rumah Sakit Nomor
032/SK-DIR/RSIA-BA/II di Rumah Sakit Bunda Aliyah Depok, Tentang
Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 9
Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap karyawan orang mengetahuimya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Direktur Rumah Sakit ini.
Ditetapkan : di Depok
Pada tanggal : 25 November 2022
Alia Hospital Depok
-6-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi di Alia Hospital Depok ini dapat selesai
disusun.
Pelayanan anestesi merupakan suatu tindakan pemberian anestesi
sebagai salah satu tindakan kedokteran yang berisiko tinggi, yang tujuannya
adalah pasien dapat bebas dari rasa nyeri dan stres psikis serta pasien dapat pulih
kembali pasca-operasi sesuai dengan derajat berat ringannya kerusakan yang
dialami pasien.
Unit kamar bedah adalah salah satu unit yang ada di Alia Hospital Depok
yang keberadaannya dibawah pelayanan medik dan bidang keperawatan.
Sebagai salah satu unit yang memberikan pelayanan anestesi, selayaknya
memiliki sebuah pedoman yang dapat memandu atau sebagai acuan dalam
seluruh kegiatan pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja
untuk mencegah terjadinya bahaya yang dihadapi tim anestesi dan pasien yang
menjalani operasi.
Buku Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi ini merupakan panduan
kerja bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan di Alia Hospital
Depok. Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam –
dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
Pedoman Pelayanan Anestesi dan Sedasi di Alia Hospital Depok.
Penyusun
Hal | 1
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
DAFTAR ISI
2
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB VI...................................................................................................................
KESELAMATAN PASIEN ......................................................................................
A. Pengertian ................................................................................................ 34
B. Tujuan ...................................................................................................... 34
C. Tatalaksana Keselamatan Pasien ............................................................. 37
D. Prinsip Kerja di Kamar Bedah ................................................................... 38
BAB VII..................................................................................................................
KESELAMATAN KERJA........................................................................................
A. Tujuan ....................................................................................................... 39
B. Faktor-faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja di unit dan cara
penanganannya ........................................................................................ 39
C. Tindakan Yang Beresiko Terpajan ............................................................ 40
D. Prinsip Keselamatan Kerja ........................................................................ 40
E. Hal – hal yang Perlu Diketahui Petugas yang Terpapar............................. 41
3
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR
ALIA HOSPITAL DEPOK
NOMOR 005/PER-DIR/AH-D/VI/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan anestesi merupakan suatu tindakan kedokteran yang pada
awalnya dibutuhkan untuk memungkinkan suatu tindakan operasi oleh ahli
bedah dapat dilakukan. Oleh karenanya tindakan pemberian anestesi
termasuk sebagai salah satu tindakan kedokteran yang berisiko tinggi, karena
tujuannya adalah pasien dapat bebas dari rasa nyeri dan stres psikis serta
pasien dapat pulih kembali pasca-operasi sesuai dengan derajat berat
ringannya kerusakan yang dialami pasien. Adanya risiko yang tinggi tersebut
menuntut adanya manajemen terhadap risiko tersebut agar pelayanan
anestesi dapat berjalan aman, lancar dan sukses.
Manajemen mengatasi kegawatdaruratan tersebut menyebabkan dalam
perkembangannya pelayanan anestesi bisa diberikan di Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Pelayanan Intensif, radiologi serta di ruangan yang
memerlukan sehingga kini disebut sebagai anestesi dan reanimasi.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Sebagai acuan untuk pemberian pelayanan pada pasien yang akan
menjalani prosedur di IGD, radiologi, kedokteran gigi, laboratorium, kamar
bersalin. Agar pelayanan anestesi dapat secara seragam pada seluruh
pelayanan di ALIA HOSPITAL DEPOK, serta adekuat, regular dan nyaman,
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan pelayanan
4
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan anestesi meliputi:
1. Pelayanan Tindakan anestesi
Pelayanan pra-anestesia
Pelayanan intra-operatif
Pelayanan pasca-anestesia
Untuk pelayanan local bedah boleh di lakukan oleh tenaga medis lain sesuai
kompetensinya.
2. Pelayanan anestesi instalasi bedah
Pelayanan anestesi diberikan pada pasien yang akan menjalani operasi
dikamar operasi Instalasi Bedah. Pelayanan anestesi dapat berupa
5
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
D. Batasan Operasional
Untuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang isi bahasa buku ini,
perlu kami buatkan batasan istilah penting yang terkait dengan kerangka
pelayanan anestesi. Batasan operasional berikut ini merupakan batasan
istilah, yang bersumber dari buku Standar Pelayanan Kedokteran 2010.
1. Pengertian Anestesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani: an-"tidak, tanpa" dan
aesthētos"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti
suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan
dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr
pada tahun 1846. Anestesi atau pembiusan adalah pengurangan atau
penghilangan sensasi untuk sementara, sehingga operasi atau prosedur
lain yang menyakitkan dapat dilakukan.
6
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
2. Jenis anestesi
1) Anestesi Lokal
Anestesi lokal adalah teknik untuk menghilangkan atau mengurangi
sensasi di bagian tubuh tertentu. Hal ini memungkinkan pasien untuk
menjalani prosedur pembedahan dan gigi tanpa rasa sakit yang
mengganggu.
Anestesi lokal dilakukan dengan cara menginfiltrasi pada ujung saraf
di lokasi yang akan diincisi.
2) Anestesi Regional
Anestesi regional adalah hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh
sementara pada impuls saraf sensorik sehingga impuls nyeri dari satu
bagian tubuh diblokir untuk sementara (reversibel). Fungsi motorik
dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya, tetapi pasien tetap
sadar. Anestesi regional dilakukan pada berkas saraf dekat medula
spinalis (plexus block) atau pada medula spinalis (epidural block dan
subarachnoid block).
3) Anestesi Umum
Anestesi umum atau pembiusan umum adalah kondisi atau prosedur
ketika pasien menerima obat untuk amnesia, analgesia, melumpuhkan
otot, dan sedasi. Anestesi umum memungkinkan pasien untuk
mentoleransi prosedur bedah yang dalam kondisi normal akan
menimbulkan sakit yang tak tertahankan, berisiko eksaserbasifisiologis
yang ekstrim, dan menghasilkan kenangan yang tidak menyenangkan.
Anestesi umum dapat menggunakan agen intravena (injeksi) atau
hirup.
Kombinasi dari agen anestesi yang digunakan untuk anestesi umum
membuat pasien tidak merespon rangsangan yang menyakitkan, tidak
dapat mengingat apa yang terjadi (amnesia), tidak dapat
mempertahankan proteksi jalan napas yang memadai dan/atau
pernapasan spontan sebagai akibat dari kelumpuhan otot dan
perubahan kardiovaskuler.
7
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
4) Anestesiologis
Anestesiologis adalah dokter spesialis yang melakukan anestesi.
Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan
memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat
terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter
anestesi adalah:
a. Mempertahankan jalan napas
b. Memberi napas bantu.
c. Membantu kompresi jantung bila berhenti.
d. Membantu peredaran darah.
e. Mempertahankan kerja otak
pasien.Pelayanan anestesi diperlukan
untuk:
a. Menghilangkan nyeri pembedahan dan trauma
b. Menghilangkan nyeri akut lain: proses persalinan dan
prosesdiagnostik medik tertentu
c. Menghilangkan nyeri kanker
d. Menghilangkan nyeri kronis (iskemia)
e. Menghilangkan rasa cemas pada anak
E. Landasan Hukum
Sebagai acuan dasar pertimbangan dalam penyelengaraan Pelayanan
instalasi kamar operasi suatu bagian dari rumah sakit yaitu suatu Instalasi
yang menpunyai staf khusus dengan peralatan yang khusus pula. Oleh
sebabitu penyelenggaraan instalasi kamar operasi ini sesuai dengan :
-2-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
1. Dokter Anestesi
Instalasi Kamar Operasi Alia Hospital Depok memiliki Dokter Spesialis
Anestesi Purna Waktu. Distribusi ketenagaan di kamar operasi untuk dokter
anestesi dan di poli anestesi yang melayani konsultasi anestesi. Staf medis
anestesiologi dan terapi intensif yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan anestesi di Alia Hospital Depok saat ini berjumlah 3 orang dan
telah mendapat Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP)
yang masih berlaku di Alia Hospital Depok. Dokter anestesi full timer
berjumlah 1 orang dan dokter anestesi oncall berjumlah 2 orang. Dokter full
timer anestesi terjadwal dari pukul 06:00-15:00 sedangkan untuk dokter
oncall anestesi terjadwal dari pukul 15:000-06:00 WIB. Jadwal dinas
tersebut sudah termasuk dengan poli anestesi.
-3-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
-4-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
-5-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
B. Standar Fasilitas
No Nama Alat Jumlah Keterangan
2 N20 Sentral
3 Oksigen Sentral
4 Ventilator Buah
-6-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
-7-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
-8-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
b. Pra Induksi
Persiapan terhadap pasien. Dilakukan penilaian ulang terhadap pasien
terhadap :
B1 (airway dan fungsi pernafasan)
B2 (fungsi cardiovasculer)
B3 (fungsi kesadaran)
B4 (fungsi ginjal)
B5 (fungsi pencernaan)
B6 (tulang panjang )
a) Puasa
b) Obat yang digunakan
Bila ditemukan masalah segera diambil tindakan.
c) Persiapan alat
Sebelum operasi dimulai selalu dicek persiapan alat yang meliputi:
1) Sumber oksigen, cek tekanannya antara 4-5 barr. Alat untuk
membebaskan jalan nafas.
2) Orofaring airway, nasofaring airway
3) Laringoskop dengan 2 ukuran, dicek lampu menyala terang
berwarna putih.
4) Endotrakeal tube dengan 3 ukuran, dicek tidak ada kebocoran cuff
-9-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
5) Magyl tang
6) Stylet
d) Mesin anestesi meliputi:
1) Sambungkan dengan sumber oksigen
2) Sambungkan dengan sumber listrik bila dilengkapi dengan
ventilator
3) Tes kebocoran
4) Cek isi gas inhalasi
5) Cek perubahan warna soda lime
6) Cek fungsi ventilator
e) Alat bantuan nafas cadangan, dicek adakah ambubag dan berfungsi.
f) Suction dicek apakah berfungsi beserta kateter suction yang sesuai
untuk pasien
g) Monitor: EKG, Saturasi, Tensimeter, Suhu
h) Alat untuk anestesi regional
i) Defibrilator
j) Meja operasi dicek fungsinya untuk berbagai posisi
- 10
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
3) Inhalasi :
a) Isoflurane : vaporizer diberi label berwarna ungu, dicek isinya
b) Sevoflurane : vaporizer diberi label berwarna kuning, dicek isinya
6) Obat
4) Pelumpuh otot :
a) Vecuronium : disiapkan dalam spuit 3 cc dengan sediaan 4 mg/cc
b) Atracurium : disiapkan dalam spuit 3 cc dengan sediaan 10 mg/cc
Untuk keamanan, obat-obatan tersebut dimasukkan dalam spuit yang
berbeda ukurannya serta diberi label dan tanggal.
5) Obat Emergensi
a) Epineprine
b) Nor Epineprine
c) Sulfas Atropin
d) Ephedrine
e) Dopamine
f) Lidokaine
g) Furosemide
h) Amiodaron bila diperlukan
6) Cairan Infus : Kristaloid dan koloid
c. Induksi
Pada tahap ini pasien sudah siap dan akan segera dilakukan pembiusan
baik general maupun regional.
1. Anestesi Umum
Diberikan loading dose obat anestesi agar pasien mulai tidur serta
dilanjutkan dengan maintenance untuk memelihara kadar obat
anestesi. Pada tahap ini gas inhalasi dapat diberikan lewat face mask
maupun intubasi. Dalam melakukan intubasi, dokter dibantu perawat
anestesi. Tahapannya adalah:
a) Siapkan dan pilih ukuran serta macamnya sesuai dengan yang
dikehendaki.
b) Pasang stylet atur panjang dan bentuk lengkungnya.
c) Tes kemudahan stylet dapat keluar masuk pipa.
- 11
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
2. Anestesi Regional
Set SAB atau peridural disiapkan secara steril di atas meja, lokasi
injeksi regional didesinfeksi lebih dulu dengan betadine, ahli anestesi
mengenakan sarung tangan steril. Prosedur melakukan anestesi juga
harus secara steril. Tahapannya yaitu :
a) Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
- 12
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 13
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
d. Pasca Operasi
Pasien diobservasi di ruang pulih sadar dengan dipasang monitor. Di
ruangan pulih sadar dilakukan pengawasan terhadap fungsi vital pasien
(B1-B6), adanya perdarahan yang mungkin masih terjadi, evaluasi derajat
nyeri pasca operasi. Adanya mual muntah pasca operasi juga harus
diperhatikan. Adanya kegawatan terhadap fungsi vital pasien harus segera
dilaporkan kepada dokter ahli anestesi. Setelah pasien stabil bisa
dikembalikan ke ruangan atau ke Instalasi Pelayanan Intesif biladiperlukan.
B. Pelayanan Sedasi
Sedasi adalah suatu proses yang berkelanjutan/kontinu, sehingga tidak
selalu mungkin untuk memprediksi bagaimana respons setiap pasien yang
mendapat sedasi. Oleh karena itu, petugas anestesi yang memberikan sedasi
harus dapat melakukan penanganan segera terhadap pasien yang efek
- 14
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
sedasinya lebih dalam/berat dari pada efek yang seharusnya terjadi (misalnya:
petugas anestesi yang memberikan anestesi sedang harus dapat melakukan
penanganan terhadap pasien yang jatuh kedalam kondisi sedasi berat).
a. Kategori/Tingkatan Anestesi/Sedasi
a) Sedasi ringan/minimal (anxiolysis) :kondisi di mana pasien masihdapat
merespons dengan normal terhadap stimulus verbal. Meskipunfungsi
kognitif dan koordinasi dapat terganggu, ventilasi dan fungsi
kardiovaskular tidak terpengaruh. Contoh tindakan yang memerlukan
sedasi minimal adalah :
1) Blok saraf perifer.
2) Anestesi local atau topical.
3) Pemberian 1 jenis obat sedative/analgesic oral dengan dosis
yang sesuai untuk penanganan insomnia, ansietas, atau nyeri.
b) Sedasi sedang (pasien sadar) : suatu kondisi depresi tingkat
kesadaran dimana pasien memberikan respons terhadap stimulus
sentuhan. Tidak diperlukan intervensi untuk mempertahankan patensi
jalan napas, dan ventilasi spontan masih adekuat. Fungsi
kardiovaskular biasanya terjaga dengan baik.
c) Sedasi berat/dalam: suatu kondisi depresi tingkat kesadaran di mana
pasien memberikan respons terhadap stimulus berulang/nyeri. Fungsi
ventilasi spontan dapat terganggu/tidak adekuat. Pasien munkin
membutuhkan bantuan untuk mempertahankan patensi jalan napas.
Fungsi kardio vascular biasanya terjaga dengan baik.
d) Anestesi umum : hilangnya kesadaran di mana pasien tidak sadar,
bahkan dengan pemberian stimulus nyeri. Pasien sering
membutuhkan bantuan untuk mempertahankan patensi jalan napas,
dan mungkin membutuhkan ventilasi tekanan positif karena tidak
adekuatnyaventilasi spontan/fungsi kardiovaskular dapat terganggu.
- 15
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
b) Terapi intensif
Kebanyakan pasien dalam masa kritis membutuhkan sedasi untuk
memfasilitasi penggunaan ventilasi mekanik dan intervensi terapetik
lain dalam Unit Terapi Intensif (ITU). Dengan meningkatnya
penggunaan ventilator mekanik, pendekatan modern yaitu dengan
kombinasi analgesia yang adekuat dengan sedasi yang cukup untuk
mempertahankan pasien pada keadaan tenang tapi dapat
dibangunkan. Farmakokinetik dari tiap-tiap obat harus
dipertimbangkan, di mana sedatif terpaksa diberikan lewat infus untuk
waktu yang lama pada pasien dengan disfungsi organ serta
kemampuan metabolisme dan ekskresi obnat yang terganggu.
Beberapa obat yang berbeda digunakan untuk menghasilkan sedasi
jangka pendek dan jangka panjang di ITU, termasuk benzodiazepin,
obat anestetik seperti propofol, opioid, dan agoni α 2-adrenergik. Nilai
skor sedasi selama perawatan masa kritis telah dibuat sejak bertahun-
tahun, tapi perhatian lebih terfokus akhir-akhir ini pada pentingnya
sedasi harian ‘holds’; strategi interupsi harian dengan obat-obat sedasi
menyebabkan lebih sensitifnya kebutuhan untuk sedasi. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi insiden terjadinya komplikasi terkait
- 16
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 17
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 18
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 19
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
NO KRITERIA SCORE
- 20
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
STEWARD SCORE
NO KRITERIA SCORE
1 Kesadaran Bangun 2
Respon terhadap
1
rangsangan
Tidak ada respon 0
2 Pernafasan Batuk/ Menangis 2
Pertahankan jalan nafas 1
Perlu bantuan nafas 0
3 Motorik Gerak bertujuan 2
Gerak tidak bertujuan 1
Tidak gerak 0
Score ≥ 5, pasien pindah ke ruangan
BROMAGE SCORE
SKOR KRITERIA
- 21
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 22
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 23
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB V
LOGISTIK
A. Tujuan
Prosedur permintaan obat dan alat kesehatan ke logistik dan farmasi adalah
suatu permintaan obat dan alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien
dan dibuat oleh perawat kamar bedah yang sedang bertugas, serta diserahkan
kebagian logistik dan farmasi untuk didapatkan penggantinya. Agar stok obat
dan alkes yang ada di kamar bedah tetap terpenuhi.
B. Tatalaksana Logistik
Perawat mencatat obat dan alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien
pada formulir pemakaian obat dan alat kesehatan, kemudian dibuatkan
permintaan kepada bagian logistik dan farmasi untuk pengambilan barang
yang sudah digunakan dan slip yang berwarna merah disimpan sebagai arsip
di ruang bedah.
- 24
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
6. Laringoskop bayi +
7. Konektor dari pipa oro dan nasotracheal dengan mesin +
anestesi
14. Stetoskop +
15. Tensimeter non invasive +
16. Timbangan berat badan +
17. Thermometer +
18. Infusion standard +
19. Sikat pembersih pipa trachea, ukuran kecil dan besar +
- 25
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 26
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan Pasien (Patient Safety) Adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
a. Assemen resiko
b. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
c. Pelaporan dan analisis insiden
d. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut
e. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
a) Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
b) Tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
B. Tujuan
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit
d. Terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
a) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian yang tidak
diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
Cedera dapat di akibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis karena tidak dapat dicegah. KTD yang tidak dapat
dicegah adalah Unpreventable Adverse Event : Suatu KTD yangterjadi
akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan
mutakhir.
- 27
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
1. Identifikasi Pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memastikan
ketepatan identitas pasien dan ketepatan jenis layanan.
Dilakukan pada saat serah terima pasien:
1) Mengecek identitas pasien yang tercantum di gelang identitas
dengan rekam medis pasien. Memastikan ketepatan
identitas pasien dengan cara:
Pada pasien yang kompeten dalam berkomunikasi :
tanyakan langsung kepada pasien ; nama lengkap,
tanggal lahir / umur.
Pada pasien yang tidak kompeten dalam berkomunikasi :
tanyakan identitas pasien kepada keluarga dan atau
petugas yang mengantar pasien.
Mencocokkan jawaban pasien / keluarga / petugas yang
mengantar dengan identitas yang tertera pada gelang
yang akan dipakai (nama lengkap, tanggal lahir/umur).
2) Komunikasi yang efektif
Untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kondisi baik
kondisi pasien dari dan kepada seseorang (dokter, perawat,
kepala bagian,Penanggungjawab, atasan, bawahan,unit
terkait, keluarga pasien) melalui komunikasi yang dilakukan
secara akurat, lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat
kepada penerima informasi sehingga dapat mengurangi
kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Komunikasi dilakukan memakai teknik SBAR sesuai dengan
Kebijakan Komunikasi Efektif yang diberlakukan di RS.
3) Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu
diwaspadai
Obat-obat anastesi yang termasuk dalam Hight Alert dan
NORUM di kelompokkan, disimpan maupun penyiapan dan
pengeluarannya sesuai dengan ketentuan dari Panduan Obat
Kewaspadaan Tinggi Dan NORUM.
- 28
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 29
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 30
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 31
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Tujuan
a. Petugas kesehatan di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
menlindungi diri sendiri, pasien, dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat
kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus
menerapkan prinsip ‘Universal Precataution’.
- 32
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 33
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
- 34
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
- 35
-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
BAB IX
PENUTUP
- 36
-