KEPUTUSAN
TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelayanan yang cepat, akurat, efektif dan efisien
perlu adanya Prosedur Tetap / SOP di Pelayanan Unit Gawat Darurat.
b. bahwa pemberlakuan Prosedur Tetap seperti dimaksud dalam butir a
konsideran menimbang perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Menetapkan :
KETIGA : Prosedur Tetap Pelayanan di Unit Gawat Darurat ini akan dievaluasi
secara berkesinambungan untuk kesempurnaannya dan penyesuaian
dengan kondisi-kondisi selanjutnya.
Ditetapkan di : Kediri
Tanggal : Januari 2007
Prosedur PENANGGULANGAN
A. Ringan :
1. Baringkan dalam posisi syok (kaki ke atas) dengan alas
keras!
2. Bebaskan jalan nafas !
3. Tentukan penyebab dan lokasi masuknya !
(bila ekstramitas pasang tourniqued)
4. Adrenalin 1 : 1000 0,25 ml (0,25 mg) Sebutkan !
5. Monitor pernafasan dan hemodinamik
6. Berikan oksigen 3 i/menit
B. Sedang :
1. Adrenalin 1 : 1000 0,25 ml (0,25 mg) intra muskuler
2. Bila vena kolaps, berikan sub lingual/transtrakheal
3. Aminofilin 5 – 6 mg/kg BB IV bolus
Diikuti drips 0,4 – 0,9 mg/kg BB/menit !
(bila ada Bronkhospasme)
4. Infus Cairan ! (berpedoman pada Hematokrit)
C. Berat :
1. Adrenalin 1 : 10.000 2,5 ml (0,5 – 5 mg) Intravena !
2. Monitor pernafasan dan hemodinamik dengan :
a. Cairan Kristaloid/koloid
b. Obat Inotropik positif
c. Obat Vaso Aktip
3. Kalau perlu dirujuk untuk perawatan Intensif (ICU) !
4. Basic dan Advance Life Support (RPJO) !
Unit terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Pelayanan
Gawat
RS Darurat
BHAYANGKARA
KEDIRI Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
Jl. Kombes Pol
PENDERITA
Duryat 17
KERACUNAN
Kediri
AKUT
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Petunjuk Umum :
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Petunjuk Khusus :
a. Keracunan acut nitrit (Na nitrit / Nitrat)
Gejala dapat dibagi dalam spesifikasi dan non spesifik :
1. Penurunan tekanan darah (tidak jelas pada keracunan nitrit).
2. Sakit kepala yang berdenyut disertai vertigo palpilasi dan
gangguan penglihatan.
3. Anak muntah dan kadang-kadang kolik dan diare yang
berdarah.
4. Kulit kemerahan, berkeringat dan kemudian dingin.
5. Spesifik; sianosis sekitar bibir dan jari yang meluas keseluruh
tubuh oleh karena terbentuknya methemoglobin.
6. Sinkop
7. Hiperpnoe kemudian dispnoe dan nafas lambat.
8. Nadi lambat dan tak teratur (intermittent)
9. Peninggian tekanan intra okuler dan intra kranial.
10. Kelemahan otot dan koma.
11. Kematian disebabkan anoksia + kolapa sirkulasi.
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedur Pengobatan :
Letakkan dalam posisi tungkai lebih tinggi daripada kepala dalam
ruang yang hangat.
Gerakan pasif extremitas akan membantu “venous return”. Bilas
lambung dengan air hangat.
Beri oksigen dan bantuan pernafasan bila diperlukan.
Birumetilen (methylen blue lrutan 1 %) dengan dosis 1-2 mm/kg
BB/I.V
Methemoglobinemia ringan.
Tranfusi darah atau plasma ekspander bila ada syok.
Laboratorium :
Bila ada sianosis periksa kadar methemoglobin dalam darah, periksa
sisa makanan dan muntahan untuk penentuan nitrit.
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KERACUNAN
KEDIRI
AKUT ARSEN
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
2. Rasa logam yang manis bau bawang putih pada feces dan
pernafasan.
Prosedur Pengobatan :
Bilas lambung : 300 – 500 l air diulang beberapa kali diikuti 1 gelas
susu.
Beri BAL (dimercaprol) I.M larutan 10% dalam minyak bila diagnosis
sudah ditegakkan dengan pemeriksaan kadar arsen dalam darah.
Keracunan Berat :
Hari 1 : 3 mg/kg tiap 4 jam
Hari 2 : 2 mg/kg tiap 4 jam
Hari 3 : 3 mg/kg tiap 6 jam
Hari selanjutnya : 3 mg/kg tiap 12 jam sampai 10 hari atau
sampai penyembuhan.
Keracunan Sedang :
Hari 1 : 2,5 mg/kg tiap 4 jam
Hari 2 : 2,5 mg/kg tiap 6 jam
Hari 3 : 2,5 mg/kg tiap 12 jam
Hari selanjutnya : 2,5 mg/kg tiap hari sampai 10 hari atau sampai
penyembuhan
Atasi dehidrasi dengan pemberian infus cairan dan perbaiki defisiensi
elektrolit.
Morfin dosis kecil mngkin dibutuhkan untuk nyeri perut yang berat.
Atasi syok, tranfusi darah dan oksigen diberikan bila perlu.
Laboratorium :
Cairan bilas lambung dan urine periksa analisa arsen.
Periksa adanya albuminura dan hematuria.
Periksa fungsi hati karena adanya kemungkinan kerusakan sel hati
sub klinis.
Unit terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KERACUNAN
KEDIRI
AKUT SIANIDA
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedur Pertolongan :
Pada penderita apneu, nafas buata, bersihkan saluran nafas.
Beri secara intravena 50 ml larutan sodium triosulfat 25% melalui
jarum yang sama selama 10 menit. Dapat digunakan sodium
triosulfat antara 10-25% jika total dosis mencapai 12gr.
Laboratorium :
Makanan, muntahan periksa untuk analisa kimia sianida.
Lainnya pada fermakologi dan terapi di bendel IRD
Unit Terkait
Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENDERITA
RS BHAYANGKARA
LUKA BAKAR
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedur C. Konsultasi :
Kardiologi
Penyakit Dalam
Rehabilitasi medis
D. Rawat Inap
Ruang Neurologi
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Gawat
Darurat
RS BHAYANGKARA
STROKE
KEDIRI
(CVA
Jl. Kombes Pol Duryat 17
THROMBOSIS)
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedur C. Konsultasi :
Kardiologi
Penyakit Dalam
Rehabilitasi medis
D. Rawat Inap
Ruang Neurologi
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
STROKE / CVA
RS BHAYANGKARA
SAH
KEDIRI
(PERDARAHAN
Jl. Kombes Pol Duryat
SUB ARACHNOID)
17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
STATUS
Jl. Kombes Pol Duryat
EPILEPTIKUS
17
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
RS BHAYANGKARA
KEDIRI PENANGANAN
Jl. Kombes Pol Duryat TETANUS
17 NEONATORUM
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan bayi-bayi usia kurang dari 1 bulan dengan
kejang tetanus
Tujuan Agar penderita mendapat therapi yang tepat dan terhindar dari
kematian
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah kematian
Prosedur 1. Infus cairan 1:4 (10% Dextrose) sampai dapat dipasangkan
sonde lambung.
2. Pasang Sonde Lambung
ASI diusahakan terus diberikan mula-mula dengan sonde, bila
sudah bisa netek diberikan langsung.
3. Beri O2.
4. Mengatasi kejang
Diasepam 8x2 ½ mg IV, dapat dinaikkan dosisnya bila perlu,
dosis maksimal 40 mg/ g BB/hari
5. Obat-obatan untuk komplikasinya
6. PP 150-200.000 u/hari selama 7-10 hari
Bila ada sepsis : Amphicilin 100-200 mh/kg BB/hari, Garamasin
5mg/kg BB/hari
7. ATS 5000 u
8. Kalau perlukonsul dokter jaga spesialis anak
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDARURATAN
KEDIRI
PSIKIATRIK
Jl. Kombes Pol Duryat
17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
RS BHAYANGKARA
STATUS
KEDIRI
ASMATIKUS
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA ASTHMA
KEDIRI BRONCHIALE
Jl. Kombes Pol Duryat 17 PADA ANAK
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan sesak nafas pada anak yang bersifat kumat-
kumatan dan Wheezing expiratoir
Tujuan Memberikan Therapy yang tepat agar segera pulih dan bebas dari
sesak nafas.
Kebijakan Penanganan dilakukan secara cepat dan tepat
Prosedur 1. Adrenalin (1 : 1000) 0,5 – 0,2 cc subcutan tiap 20 menit (bisa 3
x)
2. Aminophylin : 4 mg/kg BB dalam 30 ccg glucose 10 % i.v (dalam
30 menit) dapat diulang tiap 8 jam
3. Hydrocortison, 100 mg i,v, tiap 6 jam. (pada serangan hebat)
4. 02
5. Infus : Na CI 0,25 + D5 2 tetes/kg BB/menit
6. Nabic 8% bila ada tanda Asidosis 2-4 mec/kg BB
7. Kalau perlu cosul dokter jaga spesialis anak
Unit Terkait Komite medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat DitetapkanOleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA
BRONCHO
KEDIRI
PNEUMONIA
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan bronchiolitis pada anak, umurnya usia >3
bulan dengan batuk, sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, dapat
terjadi kejang dan cyanosis disertai panas tinggi.
Tujuan Sesak nafas pasien berkurang
Kebijakan Pasien mendapat therapi yang tepat
Prosedur 02
PP + Chloramphenicol 50 mg/kg BB/hari
Bayi amphycilin + garamycin 5mg/kg BB/hari
Kalau perlu consul dokter jaga spesialis anak
Unit Terkait Komite medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA
BRONCHIOLITIS
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan bronchiolitis pada anak, umurnya usia <3
bulan
Tujuan Memberikan terapi yang tepat agar segera pulih dan bebas dari
cyanosis/sesak napas
Kebijakan Penanganan dilakukan secara cepat dan tepat
Prosedur Kalau perlu infus : bila ada dehidrasi, tumpah, sesak sekali,
sulit minum (awas jangan berlebihan)
02 terutama yang gelisah
Jangan diberi obat penenang (lumina, valium, jangan
diberikan) karena gelisahnya kekurangan 02
Pen – prok bila ada panas (ada infectie)
Bila ada curiga asma dapat dicoba adrenalin 1 x
Corticosteroid : Dexamethason
Kalau perlu consult dokter spesialis jaga anak
Unit Terkait Komite medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Gawat
Darurat
PENANGANAN
PENDERITA
RS BHAYANGKARA GASTRO
KEDIRI ENTERISTIS
Jl. Kombes Pol Duryat 17 ANAK-ANAK
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
REALIMENTASI
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
RS BHAYANGKARA PENANGANAN
KEDIRI DHF
Jl. Kombes Pol Duryat 17 Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
Kediri
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan penderita dengan Dengue Herrhagoc Fever dengan
gejala demam mendadak malaise, muntah-muntah, sakit kepala, nyeri perut,
anorexia dan kadang batuk. Setelah 2-5 hari klinis cepat memburuk tangan
dan kaki dingin, gelisah, petechiae, echimosis, nafas cepat, nadi lemah,
pulse presure rendah (20 m Hg), tekanan sistole dan diastole rendah,
epistaksis sampai melena. Laborat haematokrit tinggi trombositopeni
lecopeni. Gejala lain adalah Rumpelide + (pada permulaan) dan Rumpelide
– (bila keadaan klinis menurun)
Tujuan Agar penderita persangkaan DHF dapat terdeteksi dan terhindar dari
komplikasi
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah kematian
Prosedur Tindakan pemberian infus bila shock :
1. R.L atau Na CI : 10 cc/kg BB dalam 1 jam sambil awasi
tensi/nadi/urine.
2. Plasma bila ada, sebagai pengganti cairan (R.L/1 : 1).
Kemudian cairan I diteruskan lagi 15 cc/kg BB dalam 1-2 jam.
Bila nadi/tekanan masih jelek atau hematokrit masih tinggi,
plasma tambah 10 cc/kg BB tiap jam sampai, total 40 cc/kg
BB.
3. Hemacel/Dextran L : Bila tidak ada plasma 20 cc/kg BB (40-
60 tetes/menit).
4. Darah : paling baik darah segar
Tindakan pemberian darah bila :
1. Pendarahan : Muntah hitam (darah). Hematemesis melena,
epistoxic hebat.
2. Antara 24-48 jam setelah pengobatan shock, anak kelihatan
shock lagi, walaupun belum ada tanda tangan perdarahan.
3. Haematokrit rendah (kurang dari 40) tapi masih shock.
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA
KEJANG PADA
KEDIRI
ANAK-ANAK
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA
PADA
KEDIRI
PENDERITA
Jl. Kombes Pol Duryat 17
RETENSIO
Kediri
URINAE Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu penanganan penderita yang tidak bisa mictie dengan ditandai
membesarnya buli-buli.
Tujuan Mengatasi obstruksi saluran urethra
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mengeluarkan urine dan persiapan
operasi bila gagal
Prosedur Pemeriksaan fisik rutin
Pemasangan / foley catheter secara aseptis
Bila gagal, dicoba dengan catheter logam
Bila gagal consult dokter jaga bedah
(bila ada batu urethra anterior : meitotomi)
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA PADA
KEDIRI PENDERITA
Jl. Kombes Pol Duryat HERNIA
17 INCARCERATA
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
PADA
RS BHAYANGKARA
PENDERITA
KEDIRI
ILEUS
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan penderita dengan ileus paralatik dan ileus
abstruksi
Tujuan Mendeteksi adanya ileus dan menentukan Therapy lebih lanjut
Kebijakan Penanganan dilakukan secara tepat dan akurat
Prosedur Pemeriksaan fisik rutin
Pemasangan/infus RL : Rehidrasi
Pemeriksaan X foto abdomen/diapragma/LLD
Pemasangan/NGT
Pamasangan Dauer Catheter (DC)
Consult dokter jaga bedah
Pemeriksaan laboratorium darah rutin/BUN/serum creatinin
ntuk penderita ileus paralitik
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI PENANGANAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17 PADA
Kediri PERITONITIS
ACUTA
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
PADA
RS BHAYANGKARA
APPENDITIS
KEDIRI
ACUTA
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PROSEDUR
RS BHAYANGKARA TETAP
KEDIRI STROKE
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tentang tata
laksana perawatan dan respirator
Tujuan Agar perawatan penderita dengan respirator berjalan dengan
optimum
Kebijakan Perawatan dilakukan secara tepat
Prosedur 1. Terangkan tujuan pemakaian ventilator pada penderita sadar
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
3. Breating circuit tak boleh lebih dari ETT agar air pengembunan
tak masuk paru-paru.
4. Perhatikan permukaan air di humdifier jaga jangan sampai habis
dan atur suhunya sesuai dengan suhu tubuh.
5. Fiksasi ETT harus diganti tiap hari.
6. Atur posisi penderita agar nyaman dan rubah posisinya tiap 2-4
jam.
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat DitetapkanOleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA PERAWATAN
KEDIRI PENDERITA
Jl. Kombes Pol Duryat 17 DENGAN W . S . D Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 6008110
Kediri
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tentang tata
laksana perawatan dengan respirator
Tujuan Agar perawatan penderita dengan WSD berjalan dengan benar dan
mengurangi infeksi nosokomial
Kebijakan Perawatan dilakukan secara tepat
Prosedur PERSIAPAN :
Pada waktu penderita pindah dari O.K W.S.D sudah terpasang tetapi
slang-slang dalam keadaan diklem. Sebelum klem dilepas yang perlu
diperiksa adalah :
1. Hubungan antara sistem drainage dengan slang pada penderita
adalah sudah benar posisinya, dan penyambungannya harus
cukup kuat.
2. Ujung slang pada penderita harus terendam dalam botol cairan
sistem drainage kira-kira 2,5 cm dibawah permukaan air.
3. Slang harus cukup panjang untuk memungkinkan penderita
bergerak.
4. Bila semua baik, hubungkan sistem drainage ke sumber
penghisap dan atur tkanan rongga pleura.
PERAWATAN
1. Tidurkan penderita dalam posisi Fowler
2. Rawat luka pada daerah penusukan dan observasi adanya
kebocoran, infeksi dan pendarahan.
3. Cegah terjadinya decubitus dengan merubah posisi penderita
setiap 2-4 jam.
4. Fisioterapi nafas dengan cara membatuk yang benar dan meniup
balon.
5. Catat produksi cairan tiap 1 jam mengenai warna dan jumlah
cairan.
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA PADA TRAUMA
KEDIRI THORAX
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu cara penanganan penderita trauma thorax, baik trauma tajam
ataupun trauma tumpul
Tujuan Agar penderita secepatnya terdiagnosa macam trauma dan organ
yang terkena, supaya terhindar dari komplikasi yang lebih parah.
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah sesak dan kematian
Prosedur Pemeriksaan
Bila jelas pada thorax bagian bawah
Monitoring fungsi vital : tensi nadi respirasi kesadaran.
Pemasangan infus bila perlu
Pemasanagan penunjang :
- Laboratorium : HB seri
- X foto thorax PA/Lateral bila perlu
Konsultasi dokter jaga bedah
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA PADA TRAUMA
KEDIRI ABDOMEN
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Yaitu penanganan penderita dengan fraktur tumpul atau fraktur tajam
abdomen
Tujuan Menghindari penderita dari komplikasi dan kematian
Kebijakan Penanganan dilakukan secara cepat dan tepat untuk mencegah
kematian
Prosedur Pemeriksaan fisik rutin, DD trauma thorax bila terjadi pada
abdomen atas
Monitoring fungsi vital : Tensi nadi Respirasi kesadaran
Pemasangan : Infus
DC
Magslang (NGT) bila perlu
X foto abdomen
USG abdomen bila perlu
Laboratorium : HB seri, sedimen urine
DPL : (Diagnosik Peritonea Lavage) bila perlu
Aspirasi cairan abdomen bila perlu
Konsultasi dokter jaga bedah
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENANGANAN
PENDERITA
RS BHAYANGKARA TRAUMA
KEDIRI JARINGAN
Kediri BADAN
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
RS BHAYANGKARA
KEDIRI PERAWATAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17 LUKA ROBEK
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur perawatan luka
robek
Tujuan Agar perawatan luka robek bisa berjalan dengan optimum dan
mengurangi infeksi sekunder
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah infeksi
Prosedur PERSIAPAN
1. Kotak instrumen steril yang berisi :
a. Gunting
b. Pinset 2 buah
c. Klem secukupnya
d. Naal foeder
e. Duk steril
f. Sarung tangan steril
g. Spuit injectie
h. Jarum jahit
i. Benang jahit
2. Obat anaesthesi
3. Obat cuci muka
4. Betadine
5. Kapas savlon
6. Kapas alkohol
7. Verban
8. Gunting verban
9. Benkok
10. Plester
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PELAKSANAAN :
1. Penderita diberi informasi tentang tindakan tersebut
2. Pakai sarung tangan steril
3. Dilakukan anasthesi daerah sekitar luka
4. Luka dibersihkan dari dalam keluar
5. Bersihkan dengan perhydrol dan bilas dengan NS
6. Cari benda asing pada luka tersebut
7. Atasi pendarahan yang terjadi
8. Buang jaringan yang rusak
9. Jahit luka lapis demi lapis
10. Ratakan permukaan kulit
11. Periksa lagi apakah sudah tidak ada pendarahan
12. Tutup luka dengan kasa betadine dan balut/plester
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
PENANGANAN
DISLOKASI SENDI
RS BHAYANGKARA BAHU, LUTUT,
KEDIRI SIKU DAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17 PANGGUL
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
RS BHAYANGKARA
TRAUMA CAPITIS
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
Kediri AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PENANGANAN
CEDERA
RS BHAYANGKARA
TENDON DAN
KEDIRI
SYARAF
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Kediri FRAKTUR
PELVIS
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Kediri Vertebra
Cervicalis/Thoraco
Lumbal
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
PELAKSANAAN
1. Memberi informasi kepada penderita tentang tindakan
tersebut.
2. Mencari vena dari ujung distal dahulu
3. Torniqued dipasang diatas vena yang akan dikerjakan untuk
membendung darah.
4. Penderita dianjurkan untuk menggenggam.
5. Dipilih pembuluh darah yang terbesar dan lurus.
Penanganan
RS BHAYANGKARA Kekeliruan
KEDIRI Tranfusi Darah
Jl. Kombes Pol Duryat 17
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tata laksana
penanganan kekeliruan tranfusi darah
Tujuan Agar kekeliruan tranfusi darah bisa diantisipasi dengan cepat dan
benar
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah syok
Prosedur 1. Hentikan segera darah dan ganti dengan NaCI 0,9%
2. Lakukan pemeriksaan tensi dan nadi
3. Ambil darah penderita segera setelah terjadi reaksi tranfusi untuk
keperluan penyelidikan reaksi tranfusi.
4. Koreksi gangguan Hemodinamik maupun hal-hal lain yang
membahayakan penderita
5. Bila urine kurang dari 1 cc/kg BB/jam, beri furosemid 1 – 2 mg/kg
BB
6. Atasi demam dengan antipyretik
7. Periksa faal hemostatik untuk kemungkinan terjadi D.I.C
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17 TINDAKAN
Kediri INJEKSI
PELAKSANAAN
I. INJECTIE I.C
1. Isi spuit injectie dengan obat yang telah ditentukan.
2. Permukaan kulit didesinfeksi dengan tangan kiri
3. Regangkan permukaan kulit dengan tangan kiri
4. Masukkan jarum pada permukaan kulit dengan sudut 15-20
derajad dan lubang jarum menghadap ke atas.
5. Masukkan obat pelan-pelan sampai permukaan kulit yang
disuntik menggembung.
6. Setelah obat masuk semua spuit dilepas dengan cepat.
7. Bekkas suntikan tiak boleh ditekan atau dihapus dengan
kapas alkohol.
II. INJECTIE S.C
1. Isi spuit injectie dengan obat yang telah ditentukan.
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tata laksana
penanganan penderita digigit ular
Tujuan Agar penanganan pendiri dengan gigitan ular berjalan lancar
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
Prosedur PERSIAPAN
1. Obat anaesthesi
2. Spuit injectie 5 cc
3. S.A.B.U. (Serum Anti Bisa Ular)
4. Pisau / mess
5. Bengkok
6. Betadine cair
7. Alkohol
8. Gunting
9. Kassa secukupnya
10. Plester
11. Bidai / gips
PELAKSANAAN
1. Penderita diberi informasi tentang tindakan tersebut
2. Desinfeksi daerah sekitar luka
3. Lakukan pembiusan lokal
4. Buat multiple incisi pada daerah gigitan
5. Rawat pendarahan yang terjadi
6. Pasang drain
7. Kompres dengan betadine
8. Pasang Bidai
9. Observasi penderita
10. Lakukan terapi dengan obat-obatan
Unit Terkai Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17
TINDAKAN
Kediri
INCISI
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tata laksana
tindakan incisi pada pasien
Tujuan Agar tindakan Incinsi berjalan dengan benar.
Kebijakan Tindakan dilakukan untuk mencegah komplikasi
Prosedur PERSIAPAN
1. Tempat instrumen steril yang berisi :
a. Pinset anatomi
b. Sonde
c. Pisau/mess
d. Gunting
e. Klem
2. Kassa steril
3. Duk steril
4. Tampon steril
5. Verban
6. Gunting verban
7. Plester
8. Obat anaesthesia
9. Spuit injectie 5 cc dan 10 cc
10. Bengkok
11. Scort petugas
PELAKSANAAN
1. Penderita diberi informasi tentang tindakan tersebut
2. Benjolan/lokasi di desinfeksi
3. Pakai sarung tangan steril
No. Dokumen Tanggal terbit Refisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah prosedur isolasi untuk penyakit yang sangat menular yaitu
severe acur respiratory syndrome (SARS)
Tujuan Agar tidak terjadi infelsi silang di rumah sakit
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk menghindari penularan
Prosedur Ruang Perawatan
a. Disediakan kamar khusus dan terpisah dengan ruang perawatan
untuk pasien umum (Diruang menular khusus)
b. Pintu selalu tertutup.
c. Ruang bertekanan negatif (udara dalam ruangan tidak boleh
tersebar keluar)
d. Sistem ventilasi udara lancar dan tersendiri
e. Setiap ruangan dilengkapi kamar mandi
f. Tidak boleh ber AC
Perilaku dan Fasilitas
a. Semua orang yang masuk ke kamar ini harus memakai Apron/baju
pelindung, masker, sarung tangan, sepatu dan pelindung muka
yang kesemuanya disposable (sekali kontak ganti)
b. Pada saat masuk dan akan meninggalkan kamar harus cuci
tangan
c. Pemisahan alur petugas, pasien, barang, sampah dan
pengunjung.
d. Pasien selalu memakai masker
e. Alat-alat makan dan minum pasien disposable
f. Pemisahan pasien suspect case dan probable case dengan total
pemisahan (kamar, alat dan bahan yang dipakai termasuk baju,
handscoen, masker, sepatu dan pelindung lainnya)
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tata laksana
penanganan kasus orthopedi di UGD RSSM
Tujuan Agar pelayanan terhadap pasien dengan kasus orthopedi bisa
diberikan secara optimal
Kebijakan Penanganan dilakukan untuk mencegah kecacatan
Prosedur 1. Semua kasus Orthopedi pada prinsipnya dapat dikonsultasikan
ke Dokter Ahli Bedah Orthopedi
2. Penderita orthopedi yang bisa ditangani dokter jaga bedah
adalah :
Open fraktur yang hanya memerlukan debridement
Ruptur tendon superfisial dan tunggal
Tendon sxtensor
Tendon achille
Tendon daerah tangan dan kaki yang mudah direpair
Disklokasi sendi
Sendi bahu dan siku
Sendi panggul dan sendi lutut
(Apabila kesulitan dan konsul bedah orthopedi)
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
PEMASANGAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17
NASO GASTRIC
Kediri
TUBE
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tata laksana
pemasangan naso gastric tube
Tujuan Agar pemasangan naso gastric tube berjalan dengan lancar
Kebijakan Pemasangan dilakukan secara tepat
Prosedur PERSIAPAN
1. Naso gastric tube 125 cm no. 16/18
2. Blass spuit 150 cc
3. Bengkok
4. Plester
5. Gunting
6. Jelly
7. Steatoscope
8. Baskom berisi air es atau air biasa
9. Ember tampung
10. Kain lap
PELAKSANAAN
1. Penderita diberi informasi tentang tindakan tersebut
2. Sediakan alat-alat tersebut diatas penderita
3. Cuci tangan yang bersih
4. Penderita tidur terlentang dengan kepala ditinggikan
5. NGT diukur dengan meletakkan ujung NGT pada ujung tulang
iga kemudian memanjang lurus sampai ke dahi dan
membengkok ke telinga.
6. Beri tanda NGT tersebut (umurnya 45 - 50 cm)
7. Olesi ujung NGT dengan jelly
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Kediri PENDERITA
KONSTIPASI
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tentang tata
laksana penanganan penderita constipasi
Tujuan Agar penanganan penderita constipasi bisa berjalan dengan benar
dan berhasil.
Kebijakan Penanganan dilakukan secara tepat
Prosedur PERSIAPAN
1. Spuit glycerin (50 cc)
2. Glycerine cair sesuai kebutuhan
3. Steekpan/pot jingkok
4. Sarung tangan
5. Kassa secukupnya
6. Air secukupnya
PELAKSANAAN
1. Penderita diberi informasi tentang tindakan tersebut
2. Penderita miring kekiri
3. Memakai sarung tangan
4. Spuit Glycerin cair 50 cc
5. Ujung spuit dimasukkan anus pelan-pelan
6. Penderita tidak boleh merejan
7. Masukkan Glycerine pelan-pelan
8. Bila glycerine habis, dubur ganjal dulu dengan kassa
9. Bila perus telas mulas, pot disiapkan dan kassa diambil
10. Bila keluar sedikit tindakan dapat diulang
11. Bila banyak, cek kebenarannya.
Unit Terkait Komite Medik
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
RS BHAYANGKARA Darurat Karumkit Bhayangkara Kediri
KEDIRI Preservasi
Jl. Kombes Pol Pengawetan
Duryat 17 Ampulat Untuk
Kediri Dilakukan
Operasi
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
Penyambungan AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedur I. Ampufat
1. Bersihkan potongan amputat dengan cairan P2/NaCI
2. Masukkan kedalam kantong plastik I yang kering dan tidak
bocor, ikat.
3. Masukkan es batu pada kantong plastik II.
4. Masukkan kantong I dalam Kantong II
Pengambilan
RS BHAYANGKARA
Spesimen Darah
KEDIRI
Laboratorium di
Jl. Kombes Pol Duryat 17
UGD
Kediri Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Pengertian Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tentang tata
laksana pengambilan spesimen darah di UGD RSSM
Tujuan Agar pemeriksaan penunjang medis bisa berjalan
Kebijakan Pengambilan dilakukan secara tepat dan benar
Prosedur Untuk pemeriksaan laboratorium, darah dapat diperoleh dari :
1. Darah Kapiler
2. Darah Vena
Darah Kapiler
Dilakukan bila jumlah darah yang diperlukan
sedikit saja, misalnya Haemoglobin, hitung lekosit.
Lokasi Pengambilan
Pada ujung jari tangan ke 3/ke 4 bagian samping atau kuping telinga
(pada anak-anak : pada tumit/pada jari kaki)
Alat
Lancet disposible
Teknik
1. Di tempat penusukan diinfeksi dengan alkohol 70%
dikeringkan.
2. Kulit setempat ditegangkan dengan memijat antar 2 jari
3. Pembusukan dilakukan dengan cepat dan dalamnya luka + 3
mm
4. Tetesan darah pertama dihapus dengan kapas tetesan yang
berikut dipergunakan.
Darah Vena
Cara ini dilakukan bila jumlah darah yang
dibutuhkan lebih dari 0,5 ml.
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedur EDTA
Dipergunakan untuk kebanyakan pemeriksaan Hematologi, 1mg. E D
T A untuk 1 ml darah.
Na F.
Untuk pemeriksaan glukosa darah.
11. Untuk pemeriksaan yang perlu anti koagulansia, anti koagulasia
harus tercampur rata.
Anti Koagulasia
c. EDTA
d. Na F
EDTA
Dipergunakan untuk kebanyakan pemeriksaan glokosadarah.
Na F
Untuk pemeriksaan glokosa darah
Unit Terkait Unit Penunjang
Komite Keperawatan
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
PEMERIKSAAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17
HEMOGLOBIN
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
RS BHAYANGKARA
KEDIRI PEMERIKSAAN
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Sample
Prosedur Whole Blood dengan anticoagulan EDTA
Prosedure
Sample dihisap dengan pipet mikro hematokrit
Ditutup bagian ujungnya dengan malam padat
Diputar dengan menggunakan sentrifunge hematokrit
Dibaca dengan menggunakan skala hematokrit.
Pelayanan Ditetapkankan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Gawat
RS BHAYANGKARA Darurat
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17 PEMERIKSAAN
Kediri THROMBOSIT
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Reagensia
Larutan Turk
Sample
Prosedur
Whole Blood dengan anticoagulan EDTA
Prosedure
Sample dihisap dengan pipet thoma erytrosit sampai tanda 0,5
Ditambahkan larutan Rees Ecker sampai tanda 101
Dicampur sampai homogen
Dihitung dibawah mikroskop dengan menggunakan kamar hitung
Imroved Neubaur dalam lima kotak untuk erytrosit
Hasilnya dikalikan 10.000
Pelayanan Gawat Ditetapkan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
Jl. Kombes Pol Duryat 17
PEMERIKSAAN
Kediri
WIDAL
Reagensia
Reagensia Widal slide
Sample
Prosedur Serum
Prosedure
Sample dihisap dengan automatic pipet Hb sebanyak 20 ul
Direaksikan kedalam reagen widal sebanyak 20 ul
Dihomogenisasi selama 1 menit
Dibaca adanya aglutinasi
Aglutinasi positip diteruskan dengan pengenceran bertingkat
Hasil positip dibaca dengan adanya aglutinasi pada
pengenceran tertinggi.
Pelayanan Ditetapkankan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Gawat
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
PEMERIKSAAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17
SENTRIFUGE
Kediri
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Refisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedure
Prosedur Sample ditempatkan pada tabung sentrifuge sebanyak + 10 ml
Tabung ditempatkan pada wing sentrifuge
Diberikan imbangan pada wing yang berseberangan dengan
wing yang telah terisi dengan volume cairan yang sama
Diputar dengan rpm dan timer yang dikehendaki oleh prosedur
pemeriksaan
Pelayanan Gawat Ditetapkankan Oleh :
Karumkit Bhayangkara Kediri
Darurat
RS BHAYANGKARA
KEDIRI
PEMERIKSAAN
Jl. Kombes Pol Duryat 17
URINE
Kediri
LENGKAP
Dr DIDI AGUS MINTADI SpJP. DFM
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 60081101
No. Dokumen Tanggal terbit Revisi ke
Prosedur Tetap
YGD/..../..../2007 2 Januari 2007
Prosedure
Fotometer dinyalakan dengan menekan swith power
Filter diatur sesuai dengan panjang gelombang yang dikehendaki
Nilai faktor / Konsentrai standart diatur sesuai dengan nilai yang
dikehendaki
Dipilih metodhe yang sesuai dengan prosedur pemeriksaan
(Faktor, Standart, Kinetik)
Prosedur
Masukkan blanko dan tekan tombol standart
Masukkan sample dan tekan tombol zero
Dimasukkan standart untuk pemeriksaan yang menggunakan
standart dan tekan tombol standart
Masukkan sample dan tekan tombol result
Untuk pemeriksaan yang menggunakan faktor, setelah blanko
masukkan sample dan tekan tombol result
Untuk pemeriksaan kinetik setelah blanko masukkan sample dan
tekan result. Ditunggu sampai selesai pembacaan.