Anda di halaman 1dari 89

PT INSANI MENARA M EDIKA

Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas


Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

PEDOMAN
PELAYANAN BEDAH

ALIA HOSPITAL DEPOK


PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

PERATURAN DIREKTURALIA HOSPITAL DEPOK


NOMOR 012/PER-DIR/AH-D/XI/2022

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN BEDAH


ALIA HOSPITAL DEPOK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR RUMAH SAKIT

Menimbang : a Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah


sakit diperlukan Pedoman Pelayanan Bedah di Alia Hospital
Depok

b Bahwa sesuai dalam huruf a tersebut perlu ditetapkan dalam


Peraturan Direktur Alia Hospital Depok tentang Kebijakan
Pedoman Pelayanan Bedah di Alia Hospital Depok.

Mengingat 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun


2004, tentang Praktik kedokteran.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
3. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 129 tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.

-1-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

7. Peraturan Menteri Kesehatan Standar Pelayanan


Keperawatan Kamar Bedah di Rumah Sakit
Kemenkes, 2011.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Pedoman
Kerja Perawat Kamar Operasi, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2003.
9. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu satu Pintu Kota Depok No
12970001323840002 Tanggal 24 November 2022,
Tentang Pemberian Izin Operasional Alia Hospital
Depok;
10. Surat Keputusan Direktur PT. Bunda Aliyah Healthcare
No. 006a/DIR/SK/BAHC/XI/2022 Tentang Struktur
Organisasi AliaHospital Depok;
11. Keputusan Direktur PT. Bunda Aliyah Healthcare Nomor
007/DIR/SK/BAHC/XI/2022 tentang pengangkatan
Direktur AliaHospital Depok;

-2-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG


PEDOMAN PELAYANAN BEDAH ALIA HOSPITAL

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Rumah Sakit ini yang dimaksud dengan :

1. Kamar Operasi

Adalah suatu unit khusus dirrumah sakit, tempat untuk


melakukan pembedahan, baik efektif maupun akut, yang
membutuhkan keadaan suci hama (steril).
2. Daerah Bebas (Unrestricted Area)

Adalah area dimana petugas dan pasien tidak perlu


menggunakan pakaian khusus kamar operasi.
Area bebas meliputi :

a. Ruang tunggu pasien

b. Ruang ganti baju

c. Ruang konsultasi

d. Ruang ganti

3. Daerah Semi Terbatas (Semi Restricted Area)

Adalah daerah dimana petugas wajib mengenakan pakaian


khusus kamar operasi yang terdiri atas topi, masker, baju dan
celana operasi.
Area semi ketat meliputi :
a. Ruang persiapan/ premedikasi
b. Ruang pulih sadar (RR)
c. Ruang penyimpanan alat steril
d. Ruang penyimpanan alat tidak steril

-3-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

e. Ruang pencucian instrumen bakas pakai


f. Ruang sterilisasi
g. Ruang pembuang limbah operasi
4. Daerah Bebas (Restricted Area)
Adalah daerah dimana petugas wajib mengenakan pakaian
khususkamar operasi lengkap dan mengenakan prosedur
aseptil.
Area ini meliputi :
a. Ruang cuci tangan
b. Ruang induksi
c. Ruang tindakan pembedahan
5. Ruang Pulih (Recovery Room)
Adalah tempat pemulihan pasien dari anestesi/ dampak
pembedahan yang sebaiknya merupakan bagian di dalam
kelompok kamar bedah.
6. Teknik Aseptik – antiseptik

Adalah yang dilakukan untuk mencegah terjadinya


kontaminasi pada jaringan atau bahan- bahan dengan cara
menghambat atau menghancurkan tumbuhnnya organisme
dalam jaringan.

Pasal 2
Ruang lingkup peraturan Direktur ini meliputi pelaksanaan
pelayanan kepada pasien dimulai saat diterimanya pasien
diruangpersiapan operasi dilanjutkan ketika pasien mendapat
pelayanan medis atau tindakan pembedahan, dan sampai
dengan penanganan pasca operasi di ruang pulih sadar/recovery
room di Alia Hospital di Unit Kamar Bedah.

-4-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Pasal 3
1. Setiap Unit/ instalasi harus
melaksanakanpedoman pelayanan kamar bedah Alia Hospital.

2. Pedoman pelayanan kamar bedah Alia Hospital


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melaluipenerapan :
a. Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Alia Hospital
dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
b. Pedoman Pelayanan Kamar Bedah Alia Hospital
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di
Alia Hospital.
c. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
dan apabila kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
d. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
dan apabila kemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Pasal 4

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pedoman


Pelayanan Kamar Bedah Alia Hospital sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Rumah Sakit
ini.

-5-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Pasal 5

1. Pedoman pelayanan kamar bedah yang dibentuk oleh


Direktur Alia Hospital mempunyai tugas dan tanggung
jawab diantaranya:
a. Sebagai Panduan (guidelines) dalam meningkatkan
mutu pelayanan pembedahan di kamar bedah,
menurunkan angka kematian dan kecacatan pada pasien
yang menjalani pembedahan.
b. Memberikan pelayanan kamar bedah yang aman,
memuaskan, dan menghilangkan kecemasan dan stress
psikis lain.
c. Mengurangi dan menurunkan angka kematian,
kecacatan, dan infeksi seminimal mungkin.
d. Meningkatkan mutu pelayanan dengan evaluasi
pelayanan yang diberikan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
2. Pedoman pelayanan kamar bedah dibentuk untuk
menyelanggarakan tata kelola yang baik agar mutu
pelayanan serta keselamatan pasien dan petugas dapat
terjamin dan terlindungin.

Pasal 6

Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi Pedoman Pelayanan


Bedah Alia Hospital Komite dan Tim Pelayanan Anastesi Bedah
(PAB)Alia Hospital sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum
dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Rumah Sakit ini

-6-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Pasal 7

Setiap Unit/Instalasi di Alia Hospital harus melakukan pencatatan


dan pelaporan penyelenggaraan Pedoman Pelayanan Kamar Bedah
AliaHospital ayat (2) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit secara
berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali, 6 (enam) bulan sekali, dan
tahunan atau sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 8

Pada saat Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlak:

1. Peraturan Direktur Rumah Sakit Nomor 012/PER-DIR/AH-D/


VI/2022 tentang Pedoman Pelayanan Bedah Alia Hospital di Alia
Hospital
2. Pada saat ini Peraturan Nomor 012/PER-DIR/AH-D/ VI/2022
berlaku, dan Surat Keputusan Direktur RSU Bunda Aliah No :
115/SK-DIR/RSIA-BA/II/2019 tentang Pedoman Pelayanan Kamar
Bedah RSU Bunda Aliyah dicabut.

-7-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Pasal 9

Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan. Agar setiap karyawan orang mengetahuimya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Direktur Rumah Sakit
ini.

Ditetapkan : Di Depok
Tanggal : 25 November 2022
Alia Hospital Depok

dr. Dyan Andriaty, MARS, FISQUA


Direktur

-8-
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Pedoman Pelayanan Bedah di Alia Hospital Depok ini dapat selesai disusun.
Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi Alia Hospital harus terencana
dan terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan
pembedahan membawa risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya
haruslah direncanakan secara seksama. Asesmen pasien adalah dasar untuk
memilih prosedur yang tepat. Assesmen memberikan informasi penting terhadap
pemilihan prosedur yang tepat dan waktu yang optimal, terlaksananya prosedur
secara yang aman, menginterpretasikan temuan dalam monitoring pasien.
Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien, status fisik, dan data
diagnostik termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi pasien. Pemilihan prosedur
mempertimbangkan informasi dari asesmen saat masuk rawat inap, tes diagnostik,
dan sumber lain yang tersedia.
Buku Pedoman Pelayanan Bedah ini merupakan panduan kerja bagi
semua pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan di Alia Hospital Depok.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya atas
bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman
Pelayanan Bedah di Alia Hospital Depok.

Depok, 25 November 2022

Penyusun

Hal | 1
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

DAFTAR ISI

PERATURAN DIREKTUR .....................................................................................


KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN.................................................................................................. 5
A. Latar Belakang............................................................................................ 4
B. Tujuan Pedoman ........................................................................................ 5
C. Ruang Lingkup ........................................................................................... 5
D. Batasan Operasional .................................................................................. 7
E. Sifat Operasi ............................................................................................... 9
H. Landasan Hukum ........................................................................................ 9
BAB II ................................................................................................................ 10
STANDAR KETENAGAAN ................................................................................ 10
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia............................................................. 10
B. Distribusi Ketenagaan ............................................................................... 12
C. Hubungan Tata Laksana........................................................................... 13
BAB III ............................................................................................................... 20
STANDAR FASILITAS ....................................................................................... 20
A. Denah Ruangan........................................................................................ 20
B. Standar Fasilitas ....................................................................................... 22
BAB IV ............................................................................................................... 47
TATA LAKSANA PELAYANAN .......................................................................... 47
A. Kebijakan .................................................................................................. 47
B. Persiapan kamar operasi .......................................................................... 57
C. Syarat bekerja di ruang operasi ................................................................ 59
D. Lalu lintas dilingkungan operasi ................................................................ 60
E. Tata laksana pembedahan pada pasien HIV hepatitis................................ 61
F. Tata laksana diruangan sadar pulih............................................................ 62
BAB V ................................................................................................................ 64
LOGISTIK .......................................................................................................... 64
A. prosedur pembedahan alat kesehatan dan obat ....................................... 64
B. permintaan ATK........................................................................................ 64

2
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB VI ............................................................................................................... 65
KESELAMATAN PASIEN .................................................................................. 65
A. Pengertian ................................................................................................ 65
B. Tujuan ...................................................................................................... 65
C. Standar Keselamatan Pasien ................................................................... 66
D. Sasaran Keselamatan Pasien ................................................................... 71

BAB VII ............................................................................................................ 73


KESELAMATAN KERJA .................................................................................... 73
BAB VIII ............................................................................................................. 74
A. Pengendalian Mutu ....................................................................................... 74
B. Evaluasi ........................................................................................................ 74
BAB IX Pendidikan dan Pelatihan ...................................................................... 75
BAB X PENUTUP .............................................................................................. 76
Lampiran 1 Ketenagaan kamar bedah Alia Hospital ...............................................

3
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR
ALIA HOSPITAL DEPOK
NOMOR 012/PER-DIR/AH-D/VI/2022
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN BEDAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum
dan kompleks di rumah sakit. Tindakan-tindakan ini membutuhkan asesmen
pasien yang lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang
terintegrasi, monitoring pasien yang berkesinambungan dan kriteria transfer
untuk pelayanan berkelanjutan, rehabilitasi, akhirnya transfer maupun
pemulangan (discharge).

Pelayanan bedah di Instalasi Kamar Operasi Alia Hospital harus terencana dan
terdokumentasikan berdasarkan hasil assesmen. Karena tindakan
pembedahan membawa risiko dengan tingkatan tinggi, maka penggunaannya
haruslah direncanakan secara seksama. Asesmen pasien adalah dasar untuk
memilih prosedur yang tepat. Assesmen memberikan informasi penting
terhadap pemilihan prosedur yang tepat dan waktu yang optimal,
terlaksananya prosedur secara yang aman, menginterpretasikan temuan
dalam monitoring pasien. Pemilihan prosedur tergantung pada riwayat pasien,
status fisik, dan data diagnostik termasuk risiko dan manfaat prosedur bagi
pasien. Pemilihan prosedur mempertimbangkan informasi dari asesmen saat
masuk rawat inap, tes diagnostik, dan sumber lain yang tersedia.

Proses asesmen dapat dijalankan dalam kerangka waktu yang lebih singkat
bilamana pasien secara darurat membutuhkan pembedahan. Hal lain yang
perlu diperhatikan adalah edukasi dan diskusi dengan pasien dan keluarganya
atau orang yang berwenang membuat keputusan bagi pasien. Pasien dan
keluarga atau para pembuat keputusan menerima informasi yang adekuat
untuk berpartisipasi dalam keputusan pemberian pelayanan dan memberikan
persetujuan (informed consent) yang berisi risiko dari prosedur yang

4
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

direncanakan, manfaat prosedur yang direncanakan, komplikasi yang


potensial terjadi, alternatif tindakan pembedahan dan nonbedah yang tersedia
untuk merawat.

B. Tujuan
1. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
Memberikan Pedoman panduan dalam pelaksaanaan pelayanan
anestesi, sedasi dan kamar operasi yang berkualitas dan bermutu
tinggi
b. Tujuan Khusus
1) Agar Rumah Sakit dapat memiliki standar bagaimana
pelaksanaan pelayanan anestesi, sedasi dan kamar operasi.
2) Agar seluruh staf medis dapat memiliki standar pelayanan
anestesi, sedasi dan kamar operasi yang sama
3) Agar dapat sebagai acuan rumah sakit dalam melaksanakan
pelayanan anestesi, sedasi dan kamar operasi di rumah sakit
4) Agar dapat sebagai acuan dalam memenuhi standar akreditasi
rumah sakit
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Kamar Bedah Alia Hospital Menyediakan pelayanan diantaranya :
1. Spesialis bedah Umum diantaranya :
✓ Herniatomy ✓ Haemoroidectomy ✓ Mastektomy

✓ Excisi dan incisi ✓ Pemasangan WSD ✓ Cholesistectomy


✓ Appendictomy ✓ Laparatomy Explorasi
✓ Hecting ✓ Colostomy ✓ Fistelektomy
✓ Debridement ✓ Tiroidektomy
✓ Sirkumsisi ✓ Limpadenectomy ✓ Isthmolobectomy

2. Spesialis Kebidanan dan Kandungan diantaranya:


✓ Sectio Caesare ✓ Insisi Bartolini
✓ Hysterectomy ✓ Salphingo-Overectomy
✓ Myomectomy ✓ Cervical cerclage
✓ Laparatomy Kista ✓ Ring Possarium
✓ Tubectomy (MOW) ✓ Curretage

5
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

3. Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) :


✓ Tonsilektomy ✓ Reposisi Fraktur Nasal
✓ FEES ✓ Miringotomy
✓ Reduksi Concha ✓ Irigasi sinus
✓ Adenoidektomy ✓ Antrostomy
✓ Timpanoplasti ✓ Polipektomy
✓ Trakeostomy
4. Spesialis Mata
✓ Ptergyum
✓ Katarak
✓ Eksisi Palpebra
✓ Repair Palpebra
✓ Conjunctival limbal graft
5. Spesialis Orthopedi
✓ ORIFCurretage ✓ Removal implant
✓ Stump closure ✓ Amputasi
✓ Debridement ✓ Total Knee Replacement
✓ OREF ✓ Repair Tendon
✓ K-wire ✓ Atroplasty
6. Specialis Digestive
✓ Laparatomy eksplorasi
✓ Laparascopy
✓ Cholesistectomy
✓ Colostomy
7. Specialis Bedah Mulut dan Maksilo Facial
✓ Odontectomy ✓ Ekstraksi gigi
✓ Insisi drainage ✓ Enukleasi kista
✓ Marsupialisasi kista ✓ Rekonstruksi wajah
✓ ORIF
8. Specialis Urology
✓ Uretrocystoscopy ✓ Biopsi

✓ URS Lithotripsy ✓ Pyelolithotomy

✓ Insersi/Removal DJ Stent ✓ Cystoscopy

✓ TUR-P ✓ Orchidectomy

6
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

✓ TUR-B ✓ Varicocelectomy
✓ Vesicolitothomy ✓ Nefrolitotomy
✓ Uretherolithotomy
✓ PCNL
✓ Repair Buli
9. Specialis Kulit Kelamin
10. Specialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi Estetika
11. Specialis Bedah Syaraf
✓ Craniotomy
✓ VP-Shunt
✓ EVD
D. Batasan Operasional

1. Bedah
Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan
terhadap kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual
atau melalui operasi dengan tangan. Hal ini memiliki sinonim yang
sama dengan kata “Chirurgia” (dibaca: KI-RUR-JIA). Dalam bahasa
Yunani “Cheir” artinya tangan; dan “ergon” artinya kerja.
Bedah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter
untuk mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan
hanya dengan obat-obatan sederhana (Potter, 2006)
Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk
dilaksanakan prosedur operasi. Bedah sehari (ambulatory surgery),
kadangkala disebut pembedahan tanpa rawat inap (outpatient surgery)
atau pembedahan sehari (one-day surgery).

2. Jenis Pembedahan
a. Bedah Minor
Bedah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif
dilakukan secara sederhana, tidak memiliki risiko terhadap nyawa
pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk
melakukannya, seperti: membuka abses superficial, pembersihan
luka, inokulasi, superfisial neuroktomi dan tenotomi.

7
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

b. Bedah Mayor
Bedah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih
sulit untuk dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan
waktu, melibatkan risiko terhadap nyawa pasien, dan memerlukan
bantuan asisten, seperti: bedah caesar, miomektomi, bedah torak,
bedah otak.
c. Bedah Antiseptik
Bedah antiseptik merupakan pembedahan yang berhubungan
terhadap penggunaan agen antiseptik untuk mengontrol
kontaminasi bakterial.
d. Bedah konservatif
Bedah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan
berbagai cara untuk melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh
yang diasumsikan tidak dapat mengalami perbaikan, daripada
melakukan amputasi, seperti: koreksi dan imobilisasi dari fraktur
pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.
e. Bedah Radikal
Bedah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab
atau sumber dari penyakit tersebut dibuang, seperti: pembedahan
radikal untuk neoplasma, pembedahan radikal untuk hernia.
f. Pembedahan Rekonstruktif
Pembedahan rekonstruktif merupakan pembedahan yang
dilakukan untuk melakukan koreksi terhadap pembedahan yang
telah dilakukan pada deformitas atau malformasi, seperti:
pembedahan terhadap langit-langit mulut yang terbelah, tendon
yang mengalami kontraksi.
g. Bedah Plastik
Bedah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk
memperbaiki defek atau deformitas, baik dengan jaringan setempat
atau dengan transfer jaringan dari bagian tubuh lainnya.

8
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

E. Sifat Operasi:
1. Bedah Elektif
Bedah elektif merupakan pembedahan dimana dapat dilakukan
penundaan tanpa membahayakan nyawa pasien.
2. Bedah Emergensi / Cito
Bedah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam
keadaan sangat mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari
proses penyakit atau untuk menyelamatkan jiwa pasien.

F. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Instalasi Kamar Operasi “Alia Hospital”
sesuai dengan:

1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

4. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

5. Standar, Pedoman dan Pernyataan, Perhimpunan Dokter Spesialis

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


129/Menkes/SK/II/2008

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang


Keselamatan Pasien.

8. Undang-Undang Praktek Kedokteran Nomor 29, Tahun 2004, Pasal


51, Tentang Layanan Bedah Harus Sesuai Dengan Kebutuhan Pasien;
9. Undang-Undang Praktek Kedokteran No. 29, Tahun 2004, Pasal 44
Tentang Standar Pelayanan Bedah;

10. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 269/ Menkes/ Per/ III/ 2008,
Tentang Kamar Operasi.

9
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya dan Distribusi Ketenagaan

1. Operator Bedah
Operator bedah adalah dokter spesialis bedah atau spesialis lainnya, yaitu dokter yang
telah menyelesaikan pendidikan program spesialis dengan kompetensi melakukan
tindakan bedah dan telahmendapatkan SIP (Surat Izin Praktek) dan SKK (Surat
Kewenangan Klinis) dari komite medik. Dokter operator bedah bertanggung jawab atas
pemberian pelayanan pembedahan.
Dokter operator merupakan dokter penanggunga jawab pasien (DPJP), dokter operator
tersebut melakukan assesment preoperasi, visit preoperasi dan post operasi,
memberikan site marking pada lokasi yang akan dibedah serta memberikan intsruksi
terapi
2. Koordinator Pelayanan Instalasi Kamar Operasi
a. Pendidikan .
D III Keperawatan / S1 Keperawatan (Ners) diutamakan
b. Pengalaman kerja :
1) Penanggung jawab shift 3 tahun (D III) / 2 tahun (S1
Keperawatan (Ners) di Instalasi Kamar Operasi.
2) Jujur, loyal, serta menunjukkan prestasi kerja
c. Sertifikasi

1) Mempunyai sertifikat PPGD .

2) Mempunyai Sertifikat Manajemen Kamar Operasi.

3) Mempunyai Sertifikat Manajemen Bangsal.

4) Mempunyai Sertifikat Basic dan Mahir Bedah

3. Penanggung Jawab Alat Kesehatan


a. Pendidikan.
Berijasah D3 Keperawatan.
b. Pengalaman.
1) Pengalaman bekerja 3 tahun di instalasi kamar operasi
2) Jujur, tanggung jawab, loyal, serta menunjukan prestasi kerja.

10
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700
c. Sertifikasi
1) BCLS/BTCLS
2) Basic bedah
4. Penaggung Jawab Obat dan alat Anestesi
a. Pendidikan
Berijasah D3 Keperawatan.
b. Pengalaman.
1) Pengalaman bekerja 2 tahun di Instalasi Kamar Operasi
2) Jujur, tanggung jawab, loyal, menunjukan prestasi kerja.
c. Sertifikasi
1) Pelatihan penata anesthesi
2) BCLS / BTCLS
5. Penanggung Jawab Instrumen.
a. Pendidikan.
Berijasah D3 Keperawatan.
b. Pengalaman.
1) Pengalaman 2 tahun bekerja di Instalasi Kamar Operasi
2) Jujur, tanggung jawab, loyal, menunjukan prestasi kerja.
c. Sertifikasi
1) BCLS / BTCLS
2) Pelatihan Bedah Dasar
6. Penanggung jawab alat non medis
a. Pendidikan
Berijazah D3 Keperawatan.
b. Pengalaman
1) Pengalaman 2 tahun bekerja di Instalasi kamar Operasi
2) Jujur,tanggung jawab,loyal, menunjukan prestasi kerja.
7. Perawat Asisten Dokter Anestesi
a. Pendidikan.
Berijazah D3 Keperawatan.
b. Pengalaman 2 tahun bekerja di Instalasi Kamar Operasi.
c. Sertifikasi
1) Pelatihan penata anesthesi
2) BCLS / BTCLS
8. Penanggung Jawab Alat Rumah Tangga.
a. Pendidikan
Minimal berijazah SMA.
11
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

b. Pengalaman.
1) Pengalaman 2 tahun di Rumah
2) Jujur, tanggung jawab, loyal

B. Distribusi Ketenagaan/ Pengaturan Jaga Dinas

Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan di instalasi kamar operasi
sehingga semua kegiatan pelayanan bedah dapat terkoordinir dengan baik.
Pengaturan dinas dibuat 3 shift dalam 24 jam yaitu:

1. Dinas Pagi Jam 07.00 sampai dengan Jam 14.00


2. Dinas Sore Jam 14.00 sampai dengan Jam 21.00
3. On Call Sesuai Jadwal.

PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA


DI INSTALASI KAMAR OPERASI

( Jlm Jam Keperawatan/hr x Jlm Operasi ) x( Jlm Perawat/ Tim) +1


cadangan Jam kerja efektif/hari

Ketergantungan pasien
Operasi Khusus : 4-5 jam
Operasi besar : 3 jam
Operasi sedang : 2 jam
Operasi kecil : 1.5 jam
Jumlah perawat / tim = 3 orang (asisten, instrumen, sirkulasi)

Rumus perhitungan kebutuhan tenaga di ruang pulih (RR) :

Ketergantungan pasien di ruang pulih :

Ruang penerimaan : 15 menit

RR : 1 jam

(Waktu penerimaan + Waktu Recovery) x 30

Jam Kerja Efektif

12
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Total kebutuhan = jumlah tenaga kamar operasi + jumlah tenaga RR

Contoh :

Operasi/hari : 5/hr Operasi besar :2

Operasi sedang : 2

Operasi kecil :1

Kebutuhan tenaga kamar operasi : [(5 x 2) + (2 x 2) + (1 x 1)] x 3 + 1


7
= 7,42

Kebutuhan tenaga RR = 1,25 x 5 = 0,89 = 1 orang


7
Jadi total tenaga perawat pelaksana yang dibutuhkan = 7,45 + 0,89 = 8,34
= 8 orang

Tenaga tersebut belum termasuk tenaga penata anestesi : 2 orang

TOTAL KEBUTUHAN TENAGA :

Kepala Inst kamar Operasi = 1 orang

Koordinator Inst kamar Operasi = 1 orang

Perawat RR = 1 orang

Perawat pelaksana = 8 orang

Perawat Pelaksana Anestesi = 2 orang


13 orang

C. Hubungan Tata Laksana


1. Instalasi Gawat Darurat
a. Perawat instalasi gawat darurat menghubungi instalasi kamar operasi
tentang rencana tindakan.
b. Dokter mengorder kamar operasi melalui sistem rekam medis ( HIS )
c. Perawat instalasi gawat darurat mengantar pasien ke instalasi kamar
operasi dan serah terima.

13
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

d. Perawat instalasi kamar operasi memeriksa kelengkapan status rekam


medik, informed consent, serta pemeriksaan laboratorium, foto
radiologi, ECG dll.
e. Pasien dibawa ke ruang induksi
f. Dari ruang induksi pasien dibawa ke ruang operasi.

2. Instalasi Rawat Inap


a. Petugas rawat inap/ dokter mengorder operasi pada sistem rekam
medis ( HIS )
b. Petugas rawat inap mengirim pasien ke instalasi kamar operasi dan
diterima oleh petugas instalasi kamar operasi .
c. Petugas instalasi kamar operasi mengecek kelengkapan status rekam
medis pasien berupa informed consent, dan hasil pemeriksaan
laboratorium, foto rongent, ECG dll.

3. Instalasi Pelayanan Intensif


a. Dokter mengorder kamar operasi melalui sistem rekam medis ( HIS )
b. Perawat instalasi kamar operasi menginformasikan pada perawat
instalasi pelayanan intensif untuk menjemput pasien dan membawa
perangkat yang digunakan sesuai dengan SOP.
a. Perawat instalasi kamar operasi memindahkan pasien dari kamar
operasi ke instalasi pelayanan intensif serta melakukan serah terima.
b. Perawat instalasi pelayanan intensif mengecek kelengkapan status
pasien (resep-resep,instruksi dokter, laporan operasi, laporan anestesi
dan preparat pasien jika ada).

4. Instalasi Farmasi
a. Petugas instalasi kamar operasi mengiventariskan alat kesehatan dan
obat setiap minggu.
b. Distribusi dan penyerahan pembekalan obat dan alat kesehatan
mingguan (Senin dan Kamis).
1) Pembelanjaan rutin obat dan bahan habis pakai setiap hari Senin
dan Kamis, bisa melayani dalam keadaan emergency.

14
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

2) Menginput nama obat dan bahan habis pakai pada menu CIU (
Cost Item Usage ) dan mencetak permintaan serta ditandatangani
oleh koordinator Kamar Operasi.
3) Mengantar form permintaan ke instalasi farmasi sesuai dengan
hari yang ditentukan.
4) Petugas instalasi farmasi menyiapkan alat kesehatan dan obat
sesuai dengan permintaan serta menandatangani buku
permintaan sebagai bukti serah terima.
5) Petugas instalasi kamar operasi mencatat alat kesehatan dan obat
pada kartu inventaris.
c. Distribusi dan penyerahan resep harian.
1) Penyerahan resep/lembaran obat ke farmasi dilaksanakan setiap
hari.
2) Petugas instalasi farmasi mempersiapkan obat dan alat kesehatan
sesuai dengan pemakaian pada lembaran.
3) Petugas instalasi kamar operasi mencocokan obat dan alat
kesehatan sesuai dengan jumlah pemakaian dan
menandatangani lembaran (lembaran obat dan alkes yang telah di
prin).
4) Petugas Instalasi mencatat obat dan alat kesehatan pada kartu
inventaris.

5. Instalasi Laboratorium
a. Perawat instalasi kamar operasi memberitahukan via telp kepada
petugas laboratorium ada pemeriksaan.
b. Perawat instalasi kamar operasi melengkapi formulir pemeriksaan
yang ditanda tangani dokter.
c. Perawat Instalasi Laboratorium mengambil bahan pemeriksaan.
d. Bila hasil sudah ada petugas laboratorium mengantar lembaran hasil
ke instalasi kamar operasi ( bila pasien masih di inst kamar op/RR)
dengan membawa buku catatan.

15
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

6. Instalasi Radiologi
a. Perawat instalasi kamar operasi menghubungi instalasi radiologi dan
melaporkan bahwa ada pasien yang memerlukan foto rongent.
b. Perawat instalasi kamar operasi menyiapkan pasien yang akan
dilakukan foto rongent.
c. Petugas instalasi radiologi menyiapkan peralatan mobile X- Ray.
d. Petugas instalasi radiologi mengambil foto X-Rray .
e. Petugas instalasi radiologi melaporkan hasil foto X- Ray ke perawat
instalasi kamar operasi kemudian dilaporkan ke dokter bedah.

7. Instalasi Gizi
a. Petugas instalasi kamar operasi menulis dilembar dan buku
permintaan , ditandatangani oleh Koordinator instalasi kamar operasi
b. Petugas instalasi gizi menyiapkan sesuai permintaan.
c. Petugas instalasi kamar operasi mengambil hidangan sesuai
permintaan

8. Pelayanan Rawat Jalan


a. Poliklinik
1) Petugas poliklinik/rawat jalan menghubungi instalasi kamar
operasi.
2) Petugas poliklinik /rawat jalan mengantar pasien ke instalasi
kamar operasi.
3) Petugas instalasi kamar operasi menerima pasien dan
menyiapkan kelengkapan status rekam medis yang diperlukan
untuk kemudian dilakukan persiapan operasi.
b. Poli Gigi
1) Pasien poli gigi yang hendak dilakukan tindakan di instalsi kamar
operasi
2) Petugas poli gigi menghubungi instalasi kamar operasi
3) Perawat poli gigi mengantar pasien ke instalasi kamar operasi.
4) Perawat instalasi kamar operasi menerima pasien dan
melengkapi status rekam medis untuk kemudian dilakukan
persiapan operasi.

16
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

c. Hemodialisa
1) Pasien dari unit hemodialisa yang hendak dilakukan tindakan di
instalasi kamar operasi.
2) Bagian hemodialisa menghubungi instalasi kamar operasi.
3) Perawat hemodialisa mengantar pasien ke instalasi kamar
operasi.
4) Perawat instalasi kamar operasi menerima pasien dan
melengkapi status rekam medis untuk kemudian dilakukan
persiapan operasi.

9. Instalasi Sentral Sterilisasi


a. Petugas instalasi kamar operasi meletakan alat instrumen, yang kotor
lewat loket di tiap kamar operasi dan menyerahkan ke bagian Instalasi
Sentral Sterilisasi untuk dibersihkan dan disiapkan .
b. Setelah instrumen steril, petugas instalasi sentral sterilisasi
meyerahkan ke petugas instalasi kamar operasi lewat loket.
c. Petugas instalasi kamar operasi menyimpan alat yang sudah siap
dipakai dilemari.

10. Instalasi Rekam Medis


a. Pencatatan data pasien operasi pasien rawat inap :
1) Setiap pasien yang masuk di instalasi kamar operasi dilengkapi
dengan laporan operasi dan laporan anestesi dalam sistem rekam
medis ( HIS )
2) Dokter bedah dan dokter anestesi mengisi dalam laporan bedah
dan laporan anestesi dalam sistem rekam medis ( HIS )
3) Petugas instalasi kamar operasi memeriksa kelengkapan data
dalam status pasien.
4) Petugas instalasi kamar operasi memastikan sistem rekam medis
dan berkas rekam medis telah lengkap dalam waktu < 24 jam.
b. Pencatatan jumlah pasien operasi perbulan :
Pelaporan dilakukan setiap bulan dan diserahkan sebelum tanggal 10.

17
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

11. Bagian Keuangan


a. Rawat Jalan:
1) Petugas instalasi kamar operasi menginput semua pemakaian
obat dan alkes yang dipakai untuk operasi.
2) Petugas instalasi kamar operasi mengecek kembali obat-obatan,
alkes , honor dokter lan pemakaian lainnya.
3) Petugas instalasi kamar operasi meminta keluarga untuk menguru
administrasi di kasir
4) Pasien/keluarga membayar ke bagian administrasi:
- Jam 08.00 s/d 20.00 kasir rawat inap
- Jam 21.00 s/d 07.00 kasir rawat jalan lantai ground
5) Pasien/keluarga menunjukan bukti pembayaran kepada petugas
instalasi kamar operasi.
6) Petugas instalasi kamar operasi menyerahkan berkas-berkas
kepada pasien untuk kontrol.
7) Petugas instalasi kamar operasi membuat laporan untuk bagian
keuangan.
b. Rawat Inap:
1) Petugas instalasi kamar operasi menginput semua pemakaian obat
dan alkes yang dipakai untuk operasi.
2) Petugas keuangan mengecek semua pemakaian apakah bagian
farmasi sudah masuk.

12. Bagian Administrasi


I. Sekretariat
a. Petugas instalasi kamar operasi mengajukan permohonan ke
bagian sekretariat untuk pengajuan SK dan hal surat menyurat.
b. Petugas sekretariat meneruskan surat permohonan sesuai
permintaan instalasi kamar operasi ke direktur.

II. Personalia/kepegawaian dan Pengembangan SDM


a. Petugas personalia memberi lembaran penilaian kinerja kepada
kepala instalasi kamr operasi.

18
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

b. Kepala dan koordinator instalasi kamar operasi memberi penilaian


dan mengembalikan kepada personalia.
c. Pendidikan dan Pelatihan
d. Kepala instalasi kamar operasi mengajukan permohonan untuk
mengikuti pelatihan/simposium atau seminar.
e. Bagian diklat mengajukan pada Direktur dan Direkturi memberi
rekomendasi.
f. Bagian diklat memberi lembaran rekomendasi yang telah disetujui
oleh direksi kepada instalasi kamar operasi.

III. PDE (Pengolahan Data Elektronik)


a. Petugas instalasi kamar operasi menghubungi bagian IT apabila
ada gangguan program komputer.
b. Bagian IT melakukan pengecekan baik software, hardware
komputer.
c. Petugas IT membuat catatan dilembaran instalasi kamar operasi.

13. Bagian Umum


I. Logistik.
a. Satu hari sebelum hari permintaan petugas Instalasi Kamar Operasi
membuat surat permintaan dan ditanda tangani oleh Koordinator
Instalasi Kamar Operasi
b. Petugas Instalasi Kamar Operasi menyerahan lembaran dan buku
ke bagian logistik.
c. Bagian logistic menyiapkan barang sesuai permintaan.
Petugas Instalasi Kamar Operasi mengambil, mengecek sesuai
permintaan dan ditandatangani kedua pihak.

19
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

Gambar 3.1 Denah Instalasi Kamar

20
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Denah Alur masuk

CITO / DARURAT ELEKTIF

(IGD) (POLIKLINIK/ RAWAT INAP)

INTRA OPERATIF

(KAMAR OPERASI )

POST OPERATIF

RUANG PULIH (OBSERVASI RR)

ICU RUANG PERAWATAN

21
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

B. STANDAR FASILITAS

Zona 1 : Daerah bebas terbatas (hijau)


Zona 2 : Daerah Bersih / clean zone (kuning)
Zona 3 : Daerah Semi Steril (orange)
Zona 4 : Daerah Steril (merah)

1. Pembatasan :
a. Zona 1 (zona bebas terbatas / ditandai dengan warna hijau)
Pakaian dari luar Instalasi Kamar Operasi boleh dipakai.
b. Zona 2 (zona bersih, clean zone / ditandai dengan warna kuning)
Pakaian luar Instalasi Kamar Operasi masih boleh dipakai, dengan
menggunakan schort khusus kamar operasi, dan tutup kepala
c. Zona 3 (zona semi steril / ditandai dengan warna orange)
Petugas Instalasi Kamar Operasi wajib menggunakan pakaian
khusus
d. Zona 4 (zona bebas steril / ditandai dengan warna merah)
Tim Instalasi Kamar Operasi wajib memakai jas operasi.

2. Fasilitas di kamar operasi antara lain:


a. Pembagian Daerah-daerah di Kamar Operasi
1) Daerah Bebas
Daerah bebas merupakan daerah dimana pengunjung tidak
diizinkan masuk, dan petugas harus melepaskan alas kaki.
2) Daerah Bersih
a) Koridor transfer pasien
b) Kamar ganti Pakaian dokter
c) Kamar ganti Perawat
d) Kamar persiapan dan pemulihan pasien
3) Area Semirestriktik (koridor)
Area semirestriktik adalah daerah dimana pengunjung dan
petugas harus melepaskan alas kaki.

22
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

4) Area Restriktik (kamar operasi dan koridor kamar operasi)


Area restriktik adalah daerah dimana pengunjung tidak diizinkan
masuk, petugas harus memakai perlengkapan khusus (topi,
masker, alas kaki, pakaian khusus), harus ganti pakaian, tidak
boleh rangkap.

b. Pembagian Daerah di Sekitar Kamar Operasi


1. Daerah Publik

Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat


khusus. Misalnya: kamar tunggu kamar operasi.

2. Daerah Semi Publik


Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu
petugas. Pada daerah ini biasanya diberi tulisan “DILARANG
MASUK SELAIN PETUGAS” dan sudah ada pembatasan
tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas (pakaian
khusus kamar operasi) serta penggunaan alas kaki khusus di
dalam.
3. Daerah Aseptik
Daerah aseptik merupakan daerah kamar bedah sendiri yang
hanya bisa dimasuki oleh orang yang langsung ada hubungan
dengan kegiatan pembedahan, umumnya daerah yang harus
dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3
bagian, yaitu:
- Daerah aseptik 0, yaitu lapangan operasi, daerah tempat
dilakukannya pembedahan.
- Daerah aseptik 1, yaitu daerah memakai gaun operasi,
tempat duk atau kain steril, tempat instrumen dan tempat
perawat instrumen mengatur dan mempersiapkan alat.
- Daerah aseptik 2, yaitu tempat mencuci tangan, koridor
penderita masuk.

23
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

c. Bagian-bagian Kamar Operasi

Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang, baik itu di dalam kamar
operasi maupun di lingkungan kamar operasi:

1. Ruang Penerimaan Pasien

2. Ruang Penerimaan Pasien adalah ruang serah terima pre


operasi Instalasi Kamar Operasi yang dilengkapi dengan
brankar, lemari tempat pakaian Instalasi Kamar Operasi bagi
pasien yang akan menjalani operasi.

3. Ruang Induksi dan Premedikasi, dilengkapi dengan monitor


Hemodinamik , Oksigen dan terpantau langsung dengan Nurse
Station

4. Ruang induksi dan premedikasi adalah ruang dimana pasien


dari ruang penerimaan dibawa ke ruang induksi untuk dilakukan
premedikasi, tersedia oksigen sentral.

5. Ruang operasi I digunakan untuk Operasi Bersih, dilengkapi


meja operasi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan, duduk
atau setengah duduk, V atau V terbalik) menggunakan alat
remote. Ruang Operasi I dilengkapi dengan lampu operasi yang
mampu menerangi bagian-bagian operasi. Mesin anestesi
dilengkapi dengan tabung penampung gas anestesi, monitor
EKG yang bisa terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi,
saturasi oksigen, AC sentral, Suction, oksigen sentral, alat
kauter (Alsa bisa dipakai untuk TUR, bisa dipakai untuk Bipolar),
tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan
yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam
troli.

6. Ruang operasi II digunakan untuk operasi yang bersifat kotor,


yang dilengkapi dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi
beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk) menggunakan alat remote. Ruang Operasi II dilengkapi
lampu operasi yang mampu menerangi bagian-bagian operasi.
Dilengkapi dengan mesin anestesi, monitor ECG yang bisa

24
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

terlihat tekanan darah, rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen,


AC sentral, oksigen sentral, suction sentral, alat kauter,
tersedianya alat kesehatan dan obat-obatan, dan jenis cairan
yang bisa memenuhi kebutuhan operasi, yang tersedia dalam
troli.

7. Ruang operasi III digunakan untuk operasi yang bersifat bersih,


yang dilengkapi dengan meja operasi yang bisa dimodifikasi
beberapa posisi (datar, head up-head down, tilt kiri-kanan,
duduk) menggunakan alat remote. Ruang operasi III dilengkapi
lampu operasi yang mampu menerangi bagian- bagian operasi,
mesin anestesi, monitor EKG yang bisa terlihat tekanan darah,
rekaman jantung, nadi, saturasi oksigen, AC sentral, oksigen
sentral, suction sentral alat kauter, tersedianya alat kesehatan
dan obat-obatan, dan jenis cairan yang bisa memenuhi
kebutuhan operasi, yang tersedia dalam troli.

8. Ruang Tindakan Bedah Mata, digunakan untuk tindakan


Operasi khusus mata dan biasanya dengan local anesthesi ,
dilengkapi dengan meja tindakan, suhu terkontrol, tempat cuci
tangan dan lampu tindakan.

9. Ruang Penyimpan Alat Steril

a. Lemari linen dan instrumen steril


Tersedia lemari untuk penyimpanan alat instrumen dan
linen sudah steril terbungkus yang siap pakai disimpan di
lemari masing-masing.
b. Lemari linen non steril
Tersedia juga lemari untuk penyimpanan linen biasa,
seperti baju petugas instalasi kamar operasi, stik laken,
selimut dan untuk kebutuhan linen lainnya.
10. Ruang Penyimpanan Alat Kesehatan
Tersedia lemari untuk penyimpanan alat kesehatan, sesuai
jumlah inventaris
11. Ruang Penyimpanan Obat dan Alat Anestesi
Tersedia lemari untuk menyimpan obat dan alat kesehatan

25
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

anestesi yang terkunci, kulkas untuk menyimpan obat yang


memerlukan suhu tertentu.
12. Ruang Sadar Pulih atau Recovery Room

Ruang sadar pulih adalah ruang dimana pasien setelah operasi


dibawa ke ruang sadar pulih untuk diobservasi sekitar 2 jam.
Ruang sadar pulih dilengkapi dengan 6 buah tempat tidur
(standar dengan hek pengaman), oksigen sentral, suction
sentral, monitor pasien 4 set, persediaan cairan infus, meja tulis,
dan alat-alat untuk keperluan administrasi. Di ruang sadar pulih
terdapat sebuah komputer untuk urusan administrasi. Di ruang
ini juga tersedia spool hoek, toilet. Di ruang sadar pulih ini serah
terima pasien dari instalasi kamar operasi dengan perawat
ruang inap (pasien kembali ke ruangan).
13. Ruang Istirahat
Tersedia tempat tidur atau istirahat
14. Ruang Makan

Ruang ini digunakan untuk ruang santai sekalian ruang makan,


dilengkapi dengan kursi meja makan, sofa, televisi, dispenser,
lemari untuk menyimpan alat-alat makan, dan lainnya
15. Ruang Ganti Wanita
Ruang ini digunakan khusus untuk wanita ganti pakaian, dengan
pakaian instalasi kamar operasi. Di ruang ini terdapat lemari
pakaian gantung, lemari pakaian dan persediaan pakaian bersih
instalasi kamar operasi, dan loker yang terkunci.
16. Ruang Ganti Pria
Ruang ini digunakan khusus untuk pria ganti pakaian. Di ruang
ini terdapat lemari pakaian gantung, lemari tempat penyimpanan
pakaian bersih instalasi kamar operasi dan loker yang terkunci.
17. Kamar Mandi
Tersedia Shower untuk mandi, closet duduk.

26
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

d. Instrumen

Tabel 3.1 Daftar Instrumen Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah Keterangan

1 Set Appendix 1Set Kondisi Baik

2 Set Sectio Caesaria 4 Set Kondisi Baik

3 Set Laparotomi dewasa 1 Set Kondisi Baik

4 Set Curret 4 Set Kondisi Baik

5 Set Bedah Mayor/Basic Set 4 Set Kondisi Baik

6 Set Bedah Minor 2 Set Kondisi Baik

7 Set Tonsil 1 Set Kondisi Baik

9 Set Ortho Large Fragmen 1 Set Kondisi Baik

10 Set Ortho Small Fragmen 1 Set Kondisi Baik

11 Set Wire Ortho 1 Set Kondisi Baik

12 Drill set Colibri 1 Set Kondisi Baik

13 Set Ophtalmology 2 Set Kondisi Baik

14 Set Uroscopy (URS Pnaumatic dan 1 Set Kondisi Baik


Laser,TUR, Sachse)

27
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.2 Daftar Instrumen Set Appendic Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Mosquito 2

2 Pinset anatomis panjang 1

3 Pean 14 CM 6

4 Ellis Clamp 1

5 Needle Holder Pjg 1

6 Klem Lurus 4

7 Pinset Anatomis Panjang 2

8 Pinset Cirrurgis Panjang 1

9 Kocher 2

10 Needle Holder 16 cm 1

11 Gunting Mayo 17 cm 1

12 Gunting Mayo 17 cm 1

13 Metzenbaum 1

14 Towel Clamp 6

15 Bozement clamp 1

16 Scaple no 4 1

17 Scaple no 3 1

18 Babcock 16 cm 1

19 Pincet cirurgis 14 cm 2

20 Mikullic 18 cm 4

21 Round Bowl Kecil 1

22 Pincet bakar 1

23 Klem lurus kecil 2

24 Langenback 21 cm 2

28
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.3 Daftar Instrumen Set Sectio Caesaria Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Heywood Smith Grasp 21 cm 6

2 Fritsch Retr 25.5 cm 1

3 Yankeur Suct Tube 28 cm 1

4 Rochester Ochsner hemost 16 cm 2

5 Rochester Pean Hemost 16 cm (lurus) 2

6 Round Bowl 110x55 1

7 Round Bowl 80x40 1

8 Kidney Basin 1

9 Oper Scrs Str 14.5 cm 1

10 Metzenbaum Scrs cvd 20 cm 1

11 Schumacer Umbilical Scrs 16 cm 1

12 Roux Retr 15.0 cm 1

13 Scaple Handle no. 3 1

14 Tissue Fcps 14.5 cm 2

15 Rochester Pean Hemost 16 cm 2

16 Mayo Hegar NH 16 cm 1

17 Lexer Scrs 16 cm 1

18 Collin Dress Fcps 25 cm 1

19 Halsted mosquito fcps 25 cm 2

20 Hegar NH 17 cm 1

21 Mikulicz Peritoneum Clamp 18 cm 2

22 Scalple Handle No. 4 1

23 Pinset Anatomis Panjang 1

24 Spencer Wells Hemost 13 cm 1

25 Select anat Pinz 15 cm 1

29
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.4 Daftar Instrumen Set Laparotomi dewasa Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Zenker Hemost Fcps 28 cm 3

2 Poole Suct Tube 10 mm 1

3 Mayo Hegar Nh 20 cm 1

4 Overholt Dress Fcps fine 21.5 cm 2

5 Scalpel Handle no. 3L long 1

6 Mixter Fcps 23 cm cvd 1

7 Doyen AT Intest Clamp 23 cm 2

8 Duval Grasp Fcps 20 mm 21 cm 2

9 Mayo Robson Intest Clamp 25 cm 1

10 Volkman Retr 6t 22 cm 1

11 Dress Fcps 20 cm 1

12 Nelson Metzenbaum Scrs 23 cm 1

13 Rochester Pean Haemost Fcps 24 cm 4

14 Weirthem Cullen Fcps 23 cm 2

15 Oper Scrs Str 14.5 cm 1

16 Tissu Fcps 25 cm 1

17 Potts Smith Tissu fcps 25 cm 1

18 Scalpel Handle no. 3L 1

19 Debakey AT Vasc Fcps 25 cm 1

20 Dress Fcps 25 cm 1

21 Ochsner Spatulla Mall 1

22 Doyen Retr Speculum 45x115 mm 1

23 Doyen Retr Speculum 45x85 mm 1

24 Kromo(Aesculap) 4

25 Kom Kecil 200 ml 2

30
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.5 Daftar Instrumen Set Laparotomi Anak Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Kidney Basin 1

2 Round Bowl 200 cc 1

3 Round Bowl 1

4 Spatulla Mall 1

5 Halsted Mosquito Fcps 12.5 cm 2

6 Adson Baby Fcps 14 cm 1

7 Toennis Adson Scisors 18 cm 1

8 Backhaus Towel Clamp 6

9 Hartman Baby Mosquito 10 cm 6

10 Doyen Baby Intest 17 cm 2

11 Crile Hemost Fcps 14 cm 6

12 Sean Miller 16 cm 1

13 Scalpel Handle no. 3 Long 1

14 Dress Fcps 14.5 cm 1

15 Allis Baby Grasp Fcps 13 cm 1

16 Mayo Stille Scrs Cvd 15 cm 1

17 Babcock Grasp Fcps 16 cm 1

18 Dress Fcps 18 cm 2

19 Mikulicz Baby Peritoneum 14.5 cm 2

20 Yankeur Suct Tube 28 cm 1

21 Doyen Intest Clamp 23 cm 2

22 Adson Suction Conn 12 fr 1

23 Farabeuf Baby Retr 12 cm 2

24 Tissu Forceps 14.5 cm 1

25 Metzenbaum Scrs 18 cm 1

31
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

26 Mixter Fcps 18 cm 2

27 Hartman Baby Mosquito 10 cm Cvd 6

28 Mayo Hegar NH 16 cm 2

29 Oper Scrs Str 13 cm 1

30 Doyen Intest Clamp 23 cm Str 1

31 Foester Sponge Fcps 18 cm 2

32 Tissu Fcps 14.5 cm 1

33 Langenback Retr 21 cm 1

34 Pean Hemost Fcps 14.5 cm 2

35 Allen Kocher Fcps 16 cm 2

36 Allis Baby Grasp Fcps 14 cm 1

37 Spatulla Mall 1

38 Tissu Fcps 14.5 cm 1

39 Scalpel Handle no. 3 1

40 Scalpel Handle no. 4 1

41 Payr Baby Pilorus 1

42 Halsted Mosquito 12.5 cm 4

32
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.6 Daftar Instrumen Set Basic Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Mayo Stille Scrs Str 15 cm 1

2 Farabeuf Baby Retr 12 cm 2

3 Metzenbaum Scrs Cvd 20 cm 1

4 Overholt Geissendofer Fcps 2

5 Rochester Pean Hemost Fcps 16 cm 4

6 Mayo Stille Scrs Cvd 17 cm 1

7 Halsted Mosquito Fcps 12.5 cm 6

8 Mikulicz Peritoneum Fcps 18 cm 4

9 Kocher Hemost fcps 14 cm 2

10 Scalpel Handle no. 3 1

11 Scalpel Handle no. 3 Long 1

12 Rochester Ochsner Hemost Fcps 16 cm 2

13 Babcock grasp Fcps 16 cm 2

14 Scalpel Handle no. 4 1

15 Dress Fcps 20 cm 1

16 Rochester Pean Hemost Fcps 16 cm cvd 6

17 Halsted Mosquito Fcps Cvd 12.5 cm 6

18 Yankeur Suct Tube 28 cm 1

19 Bozeman Dress Fcps 27 cm 1

20 Tissu Fcps 14.5 cm 2

21 Hegar NH 17 cm 1

22 Mayo Hegar NH 16 cm 1

23 Tissu Fcps 20 cm 1

24 Allis Grasp Fcps 15 cm 2

25 Kidney Basin 1

33
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

26 Round Bowl 80x40 mm 1

27 Round Bowl 110x55 mm 1

28 Kocher Retr 4 st 22 cm 2

29 Langenback Kocher retr 21 cm 2

Tabel 3.7 Daftar Instrumen Set Ekstirpasi Besar Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Bengkok 1

2 ellis Clamp 2

3 Pean 14 cm 6

4 Gunting Jarignan bengkok 1

5 Gunting Jarignan runcing 1

6 Masquito klem 12,5 cm 2

7 Pincet Anatomis 14,5 cm 2

8 Pencter klem 18 cm 1

9 Kom Kecil 200 ml 2

10 Pincet cirurgis 14,5 cm 2

11 Kocher 16 cm 2

12 Klem lurus Kecil 12,5 cm 2

13 Sonde Kupu kupu 14 cm 1

14 Duk Klem 10,5 cm 2

15 Scaple no 3 1

16 Needle holder 16 cm 1

17 Pincet Anatomis kecil 1

18 Langenback kecil 12 cm 2

19 Canula Suction 28 cm 1

20 Canula Suction kecil 1

34
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

21 Scapel no 4 1

22 Duk Klem 8,5 cm 2

23 Gunting jaringan lurus 1

24 Mayo Hegar Nh 18 cm 1

Tabel 3.8 Daftar Instrumen Set Ekstirpasi Kecil Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Kidney Basin 1

2 Round Bowl 200 cc 2

3 Klem Lurus 5

4 Kocher Kecil 13 cm 2

5 Duk Klem 8,5 cm 2

6 Masquito klem 14 cm 3

7 Scaple no 4 1

8 Pansker klem 18 cm 1

9 Gunting jarigan Runcing 15 cm 1

10 Ellis Klem 14 cm 1

11 Gunting jaringan 18 cm 1

12 Gunting benang 15 1

13 Klem lurus 13 cm 1

14 Ellis Klem 13 cm 1

15 Pean 14 CM 1

16 Needle Holder 16 cm 1

17 Needle Holder Kecil 1

18 Kocher bengkok Kecil 12,5 cm 2

19 sonde Kupu kupu 1

20 Pincet bakar anatomis 12,5 cm 1

35
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

21 Pincet cirurgis 14,5 cm 2

22 Scaple no 3 1

23 Pincet adson anatomis 15 cm 1

24 Sonde Kecil 14,5 cm 1

25 Langenback kecil 2

Tabel 3.12 Daftar Instrumen Set Histerektomi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Heaney Hyst Fcps Dbl 21 cm 4

2 Doyen Tumor Screw 14 cm 1

3 Wertheim Cullen Fcps 23 cm 2

4 Somer Uter Elevating Fcps 24 cm 1

5 Heaney Hyst Fcps 1t 21 cm 4

6 Moynihan Hemost Fcps 23 cm 4

7 Deschamp Lig needle 20 cm 1

8 Schoroder Tenaculum Fcps 25 cm 2

9 Rochester Ochsner hemost Fcps 20 cm 4

10 Schoroder Tenaculum 25 cm 1

11 Green Armytage Uter Clamp 20.5 cm 2

12 Masson NH 27 cm 1

13 Foerster Sponge Fcps 24 cm 1

14 Mayo Harrington Scrs Cvd 23 cm 1

15 Dress Fcps 25 cm 1

16 Tissu Fcps 25 cm 1

17 Potts Smith Tissu Fcps 21 cm 1

18 Potts Smith Dress Fcps 21 cm 1

36
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.20 Daftar Instrumen Set Kuret Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Round Bowl 80x40 1

2 Kidney Basin 1

3 Round Bowl 60x30 1

4 Sim Vag Speculum Besar 1

5 Sim Vag Speculum Sedang 1

6 Sim Vag Speculum Kecil 1

7 Foerster Sponge Forceps 1

8 Winter Ovum Fcps 28 cm 1

9 Female Catheter 15 fr 1

10 Mayo hegar NH 20 cm 1

11 Tissue Fcps 18 cm 1

12 Maier Dress Fcps 26 cm 1

13 Schroeder Tenaculum 25 cm 1

14 Sc Mayo Stille Scrs 15 cm 1

15 Martin Uter Sound Rigid 30 cm 1

16 Collin Dress Fcps 25 cm 1

17 Hegar Uter Dilator 13/14 1

18 Hegar Uter Dilator 11/12 1

19 Hegar Uter Dilator 9/10 1

20 Hegar Uter Dilator 15/16 1

21 Hegar Uter Dilator 7/8 1

22 Hegar Uter Dilator 5/6 1

23 Dress Fcps 20 cm 1

24 Recaimer Uter Currete Rigid 0 1

25 Recaimer Uter Currete Rigid 00 1

37
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

26 Recaimer Uter Currete Rigid 00 1

27 Blake Currete 27 cm 1

28 Sims uter Currete Rigid no. 3 1

29 sims uter Currete Rigid no. 5 1

Tabel 3.21 Daftar Instrumen THT Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Gouge 10 mm 1

2 Gouge 12 mm 1

3 Gouge 6 mm 1

4 Gouge 8 mm 1

5 Gouge 4 mm 1

6 Killian Claus Septum Gouge 1

7 joseph Nasal Saw 18.5 Str 2

8 Joseph Nasal Saw 18.5 if 1

9 Ritter Halle Sinus Dilator 4.0 mm 1

10 Ritter Halle Sinus Dilator 2.5 mm 1

11 Ritter Halle Sinus Dilator 3.0 mm 1

12 Semken Dress fcps 15.0 cm 1

13 Semken Tissu fcps 15.0 cm 1

14 Gruendwald Bay Fcps 16.0 cm 1

15 Troelsch Wilde Ear Fcps 13 cm 1

16 Silver Osteotome Right Side 1

17 Silver Osteotome Left Side 1

18 Blakeseley Nasal Septum Fcps 12 cm 1

19 Bruenings Nasal Septum Fcps 1

20 Metzenbaum Scrs Cvd 20 cm 1

38
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

21 Iris Scrs Str 12.5 cm 1

22 Oper Scrs Str 14.5 cm 1

23 Cottle Columela Fcps 11 cm 1

24 Adson Suct cann 12 fr 1

25 Yasargil Suct Conn 4.5 mm 1

26 Eicken Wash Cann 3 mm 1

27 Vienna Antrum Rasp Trocartip 1

28 Wiliger Rasparatory 5 mm 1

29 Love Grund Wald Rong 1

30 Rochester Ochsner Hemost Fcps 1

31 Cottle Nasal Septum Speculum 1

32 Halsted Mosquito Fcps 12.5 cm 2

33 Buchwald Tongue Spatula 1

34 Spencer Wells hemost Fcps 16 cm 2

35 Tilley Ear Fcps 14 cm 1

36 Freer Septum Knife d Model 1

37 Backhaus Towel Clamp 2

Tabel 3.22 Daftar Instrumen Set Orthopedi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Hoen Periosteal Raspatory 185mm/15mm 1

2 Langenback Periost Raspatory 18cm/14mm 1

3 Hohmann Bone Lever 24cm/43mm 1

4 Hohmann Bone Lever 22cm/8mm 1

5 Reduction Forceps 20 cm 1

6 Reill Bone Holding Forceps 17 cm 1

7 Bone Holding Forcep Self Centring 24 cm 1

39
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

8 Bone Holding Forcep Self Centring 19 cm 1

9 Bone Holding Forcep Self Centring 15 cm 1

10 Bone Chisel 8x135mm 1

11 Osteotame14 x 35. sharp 1

12 Ruskin Bone Rongeur Forcep 18 cm/4mm.cvd. 1

13 Stille- Luer Bone Rongeur Forcep 22 cm. Str 1

14 Twist Drill 4.0mm 1

15 Twist Drill 3.0mm 1

16 Twist Drill 3.5mm 1

17 Volmann Bone Curette 17 cm. Fig. 1 1

18 Volmann Bone Curette 17 cm. Fig. 3 1

19 Screw Driver 25 cm/2.5mm. Handle From 1

20 Bennett Bone Lever 24cm/64mm 1

21 Bone Holding Forcep 16 cm 1

22 Lowman Bone Holding Clamp 18 cm 1

23 Lowman Bone Holding Clamp 20 cm 1

24 Gigli Saw 40 cm 2

25 Mallet 26 cm. Solid steel. 450G 1

26 Bone Wire 10m x 0.10mm.Soft 1

27 Bone Wire 10m x 0.12mm.Soft 1

28 Bone Wire 10m x 0.15mm.Soft 1

29 Handle With Chuck and key. Accomodating 1

30 Tap 4,5 mm/ 110 mm For Cortex Screw 1

31 Tap 4,5 mm/ 70 mm For Cortex Screw 1

32 Hand Drill With Adjustable Handle 1

33 Dept Gauge 1

34 Verbrugge 1

40
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

35 Verbrugge 1

36 Screw Driver 4.5 mm 1

37 Screw Driver 6.5mm 1

Tabel 3.23 Daftar Instrumen Set Laparoscopy Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Maier Dress Fcps 26 cm 1

2 Dress Fcps 20 cm Std 1

3 Scaple Handle No. 7 Long 1

4 Metzenbaum Scrs 20 cm 1

5 Scalpel Handle no. 3 1

6 Tissu Fcps 14.5 cm 2

7 Dress Fcps 14.5 cm Std 1

8 Oper Scrs Str 14.5 cm 1

9 Mayo Hegar NH 18 cm 1

10 Halsted Mosquito 12.5 cm 1

11 Halsted Mosquito 12.5 cm 1

12 Leriche Hemost Fcps 15 cm 2

13 Backhaus Towel Clamp 13 cm6 6

14 Kidney Basin 1

15 Round Bowl 200 ml 1

16 Round Bowl 0.40 L 1

41
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Tabel 3.24. Daftar Instrumen Set Cimino / Vena Seksi Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Rochester Pean Fcps 1

2 Scalpel No. 3 1

3 Iris Scisors 1

4 Metzenbaum 1

5 Pott Smith 1

6 Bulldog Clamp 2

7 Retr 4x4 1

8 Seann Miller 2

9 Bulldog Clamp 2

10 Oper Scisors 1

11 Adson Tissue 1

12 Semken Fcps 1

13 Micro Adson 1

14 Dress Fcps 1

15 Halsted Mosquito 2

16 Halsey HM 1

17 Baby Crile 1

18 Mayo Hegar 1

19 Debakey AT Bulldog Clamp 2

20 Desmares Lid Retr Medicon / Renz 1/1

21 Semken Tissue 1

22 Halsted Mosquito 1

23 Weitlaner Retr 1

24 Backhaus Towel 3

25 Castro Viejo 1

42
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

26 Round Bowl 2

27 Tissue Fcps 14,5 1

28 Bulldog kecil 2

29 Tempat Bulldog Ceatec 1

30 Bengkok 1

Tabel 3.25. Daftar Instrumen Set Hak Otomatis Instalasi Kamar Operasi

No Nama Alat Jumlah

1 Belfour Center Blade 85 x 65 2

Tabel 3.26. Daftar Peralatan Instalasi Kamar Operasi

N
NAMA ALAT Merk Specifikasi
O
1 Haemodinamic Monitor I Philips SureSignVS2+

2 Haemodinamic Monitor II Philips SureSignVS3+


3 Defibrilator OK Mindray BeneHeart D3
4 Warm Air Cincinnati Sub-zero
5 Meja Operasi OK I Mindray Hybase 6100
6 Meja Operasi OK II Mindray Hybase 6100
7 Lampu Operasi OK 1 Mindray Hyled 8600
8 Lampu Operasi OK 2 Mindray Hyled 8600
9 suction OK 1 Infinity 5000 ml
10 suction OK 2 Infinity 5000 ml
11 Mesin Cautery OK 1 Atom emed
12 Mesin Cautery OK 2 Atom emed
13 Pendan OK 1 Kepala Mindray Hyport 6000
14 Pendan OK 1 Kaki Mindray Hyport 3000
16 Pendan OK 2 Kepala Mindray Hyport 6000
17 Pendan OK 2 Kaki Mindray Hyport 3000

43
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

18 Pasien Monitor OK 1 Mindray iMEC 12


19 Pasien Monitor OK 2 Mindray iMEC 13
20 Mesin Anestesi OK 1 Mindray Wato EX-65
21 Mesin Anestesi OK 2 Mindray Wato EX-65
22 X-Ray Viewer OK 1 Mediview TGD1206
23 X-Ray Viewer OK 2 Mediview TGD1206
24 X-Ray Viewer Cath Lab Mediview TGD1206
25 Lampu Kepala Atmos HL 21 LED
26 Infant Warmer Fanem
27 C-Arm philips BV Vectra
28 Autoclave Besar White Elephant HS 240
29 Autoclave Kecil Huxley suhu Max 121
30 IV Warmer Barkey S-Line
31 Termo-Hygrometer CSSD Corona
32 Termo-Hygrometer OK Minor Corona
33 Termo-Hygrometer Rg.Steril Corona
34 Termo-Hygrometer Rg.Alat Corona
35 Indikator Suhu Kulkas
36 Oksigen Regulator
37 Vacum Regulator
38 Bantal Donat Anak 2
39 Bantal Donat Biasa 2
40 Bantal Donat Silicon 2
41 Bantal Anastesi 1
42 Bantal Donat Anastesi 2
43 Ganjal Extensi Anastesi Anak 2
Ganjal Extensi Anastesi
44 Dewasa 2
45 Bed Pasien 4
46 Meja Mayo 3
47 Oksigen Portable 2
48 Padslide 1
49 Stetoskop 2

44
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

50 Strecher 4
51 Tiang Infus 5
52 Troli Anastesi 2

e. Fasilitas Non Medis


1. Pintu
Bentuk pintu sliding, pintu harus selalu tertutup dengan menggunakan
penutup otomatis. Pintu selalu terawat dan tidak boleh
mengeluarkan suara.

2. Ventilasi
Memakai AC dilengkapi filter dan sistem ultraclean luminay airflow.
Suhu diatur antara 19-22°C dan kelembaban udara 50-60%
3. Sistem Penerangan

Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-


langit sehingga tidak menampung debu dan mudah dibersihkan.
Pencahayaan ruangan sesuai peraturan pencahayaan pada buku ini.
Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa
lampu yang fokusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak
menyilaukan dan tidak menimbulkan bayangan

4. Sistem Gas

Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa. Sistem pipa
melalui bawah lantai atau di atas langit-langit, dibedakan sistem pipa
O2 dan Nitrogen Oksida

5. Sistem Listrik

Ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan

6. Sistem Komunikasi

Ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam rumah sakit dan
ke luar Rumah Sakit

45
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

f. Instrumentasi

Semua peralatan menggunakan mobile atau troli, mempunyai roda atau


diletakkan di atas troli beroda. Semua alat terbuat dari stainless steel dan
mudah dibersihkan.

g. Pembersihan

• Pembersihan Harian

Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks kamar operasi


dibersihkan dan didesinfeksi. Setiap hari dilakukan pemeriksaan
prasarana seperti
penyediaan air bersih, kelistrikan, pencahayaan, ventilasi, dan
sebagainya. Pelaksana adalah Cleaning Service dan tim kamar
operasi, dan penanggung jawab adalah Kepala Instalasi Kamar
Operasi.

• Pembersihan Mingguan

Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi dibersihkan dengan cairan


didesinfeksi. Lantai dibersihkan dengan deterjen, dikeringkan dan
didesinfeksi. Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu
operasi, troli anestesi, kabel-kabel dan selang, tabung N2O, meja
operasi troli alat kesehatan, kursi, AC dibersihkan dan didesinfeksi.
Kamar mandi dibersihkan pagi sore. Semua bahan medis yang
disterilisasi kering diperiksa kapasitas formalinnya.

• Pembersihan Pra Operasi

Bila jadwal operasi dilaksanakan setelah dilakukan pembersihan rutin


maka ruangan bedah tidak perlu dibersihkan lagi. Bila jadwal operasi
dilaksanakan sebelum dilaksanakan pembersihan rutin, maka segera
dilakukan pembersihan ruangan operasi dan sekitarnya.

• Pembersihan Pasca Operasi

Dinding dibersihkan dan didesinfeksi

46
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. KEBIJAKAN

1. Dokter yang melakukan operasi adalah dokter yang sudah kompeten dan
terdaftar serta memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) di Alia Hospital, kecuali
dokter konsultan.

2. Kamar operasi memberikan pelayanan 24 jam perhari dan 7 hari


perminggu.

3. Kamar operasi terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu :

a. Kamar Operasi 1 : adalah untuk operasi bersih


Tindakan operasi yang dilakukan pada daerah/ kulit yang pada kondisi
pra bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus
respiratorius, orofaring, traktus gastrointestinal, saluran bilier, genital,
dan traktus urinarius yang tidak terinfeksi.Tindakan operasi berencana
dengan penutupan kulit dengan atau tanpa pemakaian drain tertutup.
b. Kamar Operasi 2 : adalah untuk operasi bersih terkontaminasi
Tindakan operasi yang membuka traktus digestivus, traktus bilier,
traktus urinarius, traktus respiratorius sampai dengan orofaring atau
traktus reproduksi kecuali ovarium. Operasi tanpa pencemaran nyata
(gross spillage), contohnya operasi pada saluran bilier, appendiks,
vagina, atau orofaring.
c. Kamar operasi 3 adalah untuk operasi bersih terkontaminasi, operasi
kotor tercemar dan operasi kotor terinfeksi.
1) Luka operasi yang dilakukan pada kulit yang terbuka, tetapi masih
dalam waktu emas (golden period).
2) Tindakan operasi yang membuka daerah radang tanpa
purulen/infeksi.
3) Operasi pada perforasi traktus digestivus, traktus urogenitalis, atau
traktus respiratorius yang terinfeksi.

47
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

4) Pada luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian atau terdapat
jaringan non vital yang luas atau nyata kotor.Dokter yang melakukan
operasi menyatakan sebagai luka operasi/terinfeksi.
4. Semua pasien yang akan dilakukan pembedahan wajib dilakukan
pemeriksaan laboratorium yang mencakup :
a. Darah Lengkap
b. HbsAg
c. GDS
d. Anti HIV
e. PT – APTT
5. Pasien yang terjadwal operasi (operasi elektif) harus sudah berada di
rumah sakit 6-8 jam sebelum dilakukan operasi, kecuali sudah dilakukan
pemeriksaan penunjang dan konsultasi di bagian lain bila diperlukan.
6. Semua pasien yang terjadwal operasi (operasi elektif) sudah dilakukan
pre assessment bedah dan konsultasi dokter spesialis bagian lain untuk
toleransi operasi bila diperlukan. Pre assessment bedah dilakukan 1 x 24
jam atau maksimal selambat-lambatnya 6 jam sebelum dilakukan
tindakan operasi. Proses pre assessment bedah dapat dilakukan rawat
inap, poliklinik, dan IGD. Pre assessment bedah memberikan informasi
tentang tindakan bedah yang sesuai dan waktu pelaksanaannya,
melakukan tindakan dengan aman dan menyimpulkan temuan selama
pemonitoran.
7. Pasien yang direncanakan operasi harus dilakukan pre anestesi
assessment oleh dokter anestesi di ruang perawatan dan harus mencatat
diagnosis pre-operasi dalam pengkajian dan terdokumentasi dalam
rekam medis pasien.
8. Pada kasus emergensi yang memerlukan tindakan pembedahan segera,
maka diperbolehkan untuk hanya mendokumentasikan keadaan saat
masuk kamar operasi dan diagnosis pre operasi yang dilakukan sebelum
pembedahan, dan tetap dilengkapi dengan informed consent dan
terdokumentasi dalam rekam medis pasien.
9. Sebelum pembedahan dilakukan, dokter operator akan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien, tindakan
yang akan dilakukan, resiko, dan keuntungan melakukan tindakan

48
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

pembedahan, kemungkinan memerlukan darah atau produk darah


beserta resiko dan keuntungannya, kemungkinan komplikasi, rencana
perawatan setelah pembedahan (kapan pasien boleh pulang dan kapan
harus kontrol) dan pilihan alternatif lain yang tersedia untuk menangani
pasien.
10. Dokter operator akan memberikan kesempatan pasien dan keluarga
untuk bertanya dan mengambil keputusan bersama untuk menentukan
tindakan yang terbaik untuk perawatan pasien. Jika pasien dan keluarga
menolak tindakan best practice, maka pasien dan keluarga
diinformasikan tentang resiko dan tanggung jawab yang harus dihadapi
oleh pasien dan keluarga. Setelah itu, pasien dan keluarga dapat
menandatangani informed consent, surat konfirmasi tindakan medis, atau
surat penolakan tindakan, dan didokumentasikan di status rekam medis.
11. Setiap pasien yang akan dilakukan operasi harus dilakukan
penandaan lokasi operasi oleh operator, yang dilakukan di ruang rawat
inap untuk operasi elektif atau ruang persiapan operasi untuk operasi cito.
Penandaan lokasi operasi dibuat untuk memastikan tepat sisi.
Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus bedah, terutama
:
a. Pada organ yang memiliki 2 sisi, kanan dan kiri
b. Multiple structures (jari tangan, jari kaki)
c. Multiple level (operasi tulang belakang : cervical, thoracal, lumbal)
d. Multiple Lesi yang pengerjaan perlu bertahap
Penandaan lokasi operasi wajib dilakukan oleh dokter bedah/operator,
pada saat pre-op visite atau di ruang persiapan kamar bedah sebelum
pasien masuk ruang operasi dengan menggunakan spidol permanent
Codman berwarna “Biru”, termasuk pada kasus emergensi.
Tanda yang digunakan dalam penandaan lokasi operasi adalah bentuk
lingkaran dengan paraf dokter operator di dalam lingkaran tersebut dan
dilakukan oleh dokter bedah/operator yang akan melakukan
pembedahan.
Apabila pasien menolak untuk dilakukan penandaan lokasi operasi, maka
harus ada surat bukti penjelasan dan surat penolakan yang
ditandatangani oleh pasien.

49
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

12. Pasien yang akan dioperasi harus berada di kamar operasi minimal satu
jam sebelum jam tindakan dengan konfirmasi dari perawat kamar bedah.

13. Sewaktu pasien tiba di kamar bedah, perlu dilakukan :

Identifikasi pasien di kamar bedah :

a. Perawat OK wajib menanyakan identitas pasien saat menerima


pasien di kamar bedah (pasien diminta menyebutkan nama dan
tanggal lahir)
b. Perawat memastikan identitas pasien dengan melihat gelang
pasien.
c. Identifikasi pasien di kamar bedah dilanjutkan dengan proses time
out.
Time out merupakan suatu tindakan yang dilakukan di kamar bedah untuk
memeriksa identitas pasien, riwayat kesehatan, memastikan lokasi operasi,
memastikan ijin operasi sudah diisi dan ditandatangani, kelengkapan
administrasi, dan persiapan pasien sebelum dilakukan pembedahan. Time
out bertujuan agar operasi berjalan dengan benar dan lancar, yakni benar
pasien, benar lokasi pembedahan, benar dokter, dan ada surat persetujuan
operasi serta persetujuan pembiusan/anestesi. Time out dipimpin oleh
perawat sirkuler, yang melibatkan dokter bedah, dokter anestesi, perawat
bedah, dan perawat anestesi, dan dilakukan sesudah prosedur pembiusan
(anestesi).
14. Tim bedah melakukan penghitungan kassa/ instrument sebelum operasi
dimulai dan pada saat luka operasi akan ditutup. Apabila terjadi
ketidaksesuaian, harus ditindaklanjuti sesuai SPO yang berlaku.
15. Laporan operasi harus dibuat secara lengkap dalam rekam medis pasien,
yaitu berupa tanggal dan waktu operasi, prosedur operasi, post operasi,
temuan selama operasi, pemeriksaan spesimen operasi, siapa yang
terlibat, diagnosa pre dan post operasi, nomor dan jenis implan, komplikasi,
jumlah darah dan transfusi, cara pembalutan, sistem drainase, dan
instruksi pasca bedah, dan semua laporan tersebut harus sudah
terdokumentasi dalam rekam medis sebelum pasien keluar dari ruang
pemulihan.

50
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

16. Bila ada perluasan tindakan operasi, operator harus memberikan informasi
kepada penanggung jawab pasien sebelum perluasan operasi dilakukan,
dan penanggung jawab pasien harus menandatangani informed consent.
17. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, prinsip dan
prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi harus selalu dijalankan.
18. Setiap operasi appendectomy dilakukan pemeriksaan jaringan PA/
histopatologi.
19. Setiap kasus kecurigaan apendisitis kronis wajib dilakukan
appendicogram.
20. Setiap operasi khusus atau operasi dengan penyulit, dilakukan oleh 2 (dua)
dokter operator.
21. Setiap tindakan operasi dan invasif harus didampingi oleh satu orang
dokter anestesi, kecuali operasi dengan anestesi lokal.
22. Pasien boleh dipindah ke ruangan lain, jika terpenuhinya :
a. Nilai skor Bromage untuk pembiusan general.
b. Penilaian dengan teknik skor Aldrete untuk pembiusan regional.
23. On call dokter spesialis anestesi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jika
petugas on-call tidak dapat dihubungi dalam waktu 15 menit, akan pindah
ke dokter spesialis anestesi on-call berikutnya.
24. Petugas yang pertama kali menerima informasi pembatalan harus
memberitahu perawat kamar operasi minimal 1 jam sebelum jadwal
operasi dan kepada unit terkait lainnya.
25. Kamar operasi adalah pendukung dari penanganan pasien dalam keadaan
darurat (disaster plan) yang memerlukan tindakan operasi.
26. Penanganan kecelakaan kerja saat melakukan tindakan operasi sesuai
dengan prosedur K3 Alia Hospital Depok.
27. Semua kecelakaan dan kegagalan yang terjadi di kamar bedah, harus
dicatat dan dilaporkan pada manajemen.
28. Untuk meningkatkan pelayanan kamar bedah, wajib dilakukan pertemuan
berkala antara tim kamar operasi dengan kepala SMF unit terkait (user).
29. Pasien sebelum operasi elektif, harus masuk rumah sakit minimal 6 jam
sebelum tindakan operasi.
30. Khusus untuk operasi sectio caesaria elektif, pasien harus masuk rumah
sakit minimal 1 hari sebelum tindakan operasi sectio caesaria.

51
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

31. Informasi penjadwalan pasien operasi, baik elektif maupun cito/darurat,


didapatkan dari bagian admission, dan tulisan pada papan informasi jadwal
operasi untuk dilengkapi oleh petugas kamar bedah. Bila ada penundaan
atau perubahan jadwal operasi dari operator, perawat OK/ kamar bedah
segera diinformasikan kepada pasien, keluarga pasien, dan dokter
anestesi.
32. Setiap petugas atau staf kamar bedah wajib mengikuti pelatihan yang
sudah diprogramkan oleh Diklat Alia Hospital Depok
33. Untuk menghilangkan efek emosional operasi dan memberi rasa aman
pada pasien, pasien perlu diberi penyuluhan dan penjelasan mengenai
tindakan operasi yang akan dilakukan, dan setelah itu pasien memberikan
persetujuan tindakan tersebut dan menandatangani formulir informed
consent;
34. Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial di kamar bedah
semua petugas harus mengikuti prosedur-prosedur pengendalian infeksi
nosokomial Alia Hospital Depok.
35. Sewaktu pasien tiba di kamar bedah, perlu dilakukan pemeriksaan
terhadap identitas pasien pemastian teknik serta lokasi operasi dan ijin
operasi (informed consent);
36. Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberi penandaan didaerah
yang akan dioperasi, yang sudah dilakukan sebelumnya di ruangan oleh
dokter bedah menggunakan spidol tahan air warna hitam (skin marker) dan
diberi lingkaran.
37. Semua kecelakaan dan kegagalan yang terjadi di kamar bedah harus
dicatat dan dilaporkan pada Direksi dan Tim Keselamatan Pasien;
38. Dalam keadaan darurat, kamar bedah berfungsi dan berperan
sebagaimana tercantum dalam disaster plan;
39. Penjadwalan operasi dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,
baik untuk operasi elektif, darurat, penundaan, pembatalan dan
penambahan operasi;
40. Jumlah kassa dan/atau alat operasi harus dihitung sebelum dan sesudah
operasi. Bila ada ketidaksesuaian jumlah, perlu dilaksanakan prosedur
yang telah ditetapkan untuk itu;

52
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

41. Laporan operasi dibuat dalam rekam medis pasien, yaitu berupa diagnosis
pasca operasi; nama dokter bedah dan asistennya; prosedur operasi yang
dilakukan dan rincian temuan; ada dan tidak adanya komplikasi; spesimen
operasi yang dikirim untuk diperiksa; jumlah darah yang hilang dan jumlah
darah yang masuk lewat transfusi; nomor pendaftaran dari alat yang
dipasang (implan); tanggal, waktu, dan tanda tangan dokter yang
bertanggung jawab.
42. Dokter penanggung jawab pelayanan ( DPJP) ,perawat, dan profesional
pemberi asuhan lainnya membuat perencanaan asuhan pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan perawatan pasien pasca operasi yang dilakukan
pada saat pasien berada di ruang pemulihan. Jika dokter bedah dan dokter
anestesi mendampingi pasien dari ruang operasi ke ruangan asuhan
intensif lanjutan (misalnya ICU, ICCU, dsb) asuhan pasca operasi dapat
dibuat di daerah asuhan lanjutan.
43. Kamar Operasi RS Bunda Aliyah Depok memberikan jenis pelayanan
bedah diantaranya :
a. Spesialis bedah
b. Spesialis kebidanan dan kandungan
c. Spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT)
d. Spesialis mata
e. Spesialis orthopedi
f. Specialis digestive
g. Specialis bedah Mulut dan Maksilo Facial
h. Specialis urology
i. Specialis kulit kelamin
j. Dan dokter spesialis lainnya yang membutuhkan pelayanan kamar
bedah
44. Pemasangan implan obat dan/atau alat kesehatan ke dalam tubuh
manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu. Nomer seri Implan dan Label implan akan
dicantumkan di Laporan Operasi, dan pemakaian implan tiap pasien akan
di dokumentasikan dan di simpan di kamar operasi. Tindakan operasi

53
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

yang menggunakan implan mengharuskan tindakan operasi rutin yang


dimodifikasi dengan mempertimbangkan faktor :
a. Pemilihan Implan Berdasarkan Peraturan perundangan
Implan yang akan di pergunakan di Alia Hospital Depok telah melalui
proses pengkajian implementasi terhadap mutu dan keselamatan
pasien yang dilakukan oleh tim penampisan teknologi medis dan
obat. Ada pun beberapa implan yang digunkan di Alia Hospital Depok
antara lain meliputi :
a) Peralatan Mata ( Implan Lensa mata )
b) Peralatan Bedah ( hernia mess )
c) Ortopedi ( Implan Tulang )
d) Obgyn (Implan IUD)
b. Modifikasi Surgical safety cecklist
Memastikan ketersediaan implant di kamar operasi dan pertimbangan
khusus untuk penandaan lokasi operasi.
a) Setiap tindakan operasi yang memerlukan pemasangan implant
harus dilakukan pencatatan
b) Untuk memastikan ketersediaan implant yang akan dipasang pada
tubuh pasien, petugas kesehatan harus melakukan pengecekan
alat atau implant dan menulisnya dalam form checklist keselamtan
pasien (surgical safety checklist)
c) Penandaan letak operasi menjadi bagian penting dalam pemilihan
implant yang akan dipasang, apabila implant tersebut memiliki
bentuk atau model yang berbeda untuk sisi yang berbeda.
d) Untuk itu pada operasi yang memiliki umur lateralisasi dan di
perlukan pemasangan implant, petugas kesehatan wajib
melaporkan terlebih dahulu mengenai lokasi yang akan dipasang
implant kepada DPJP
c. Kualifikasi dan pelatihan staf
Petugas yang bisa melakukan pemasangan implan harus mempunyai
keterampilan khusus atau berkompetensi dalam pemasangan implan
sesuai dengan RKK.

54
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

d. Proses pelaporan jika ada kejadian terkait implant


Dicatat dalam bentuk tabel IKP dalam bentuk formulir

FORMULIR IKP PEMASANGAN IMPLAN


NOMOR IKP
NOMOR SERI
NO NAMA PASIEN REKAM
IMPLAN YA TIDAK
MEDIS
1.
2.

e. Proses pelaporan malfungsi implan sesuai dengan standar / aturan


pabrik
a) Jika didapati malfungsi terkait implant yang dipasang dalam tubuh
pasien maka Rumah Sakit akan melakukan pelaporan terkait hal
ini kepada penyelenggara peralatan (implant)
b) Jika ditemukan kesepakatan untuk melakukan penarikan implant
(recall) implant maka Rumah Sakit harus melakukan penelusuran
kembali (traceability) terhadap pasien-pasien yang telah
terpasang implant tersebut.
f. Pertimbangan pengendalian infeksi yang khusus
a) Semua pasien yang menjalani operasi dengan pemasangan
implant dilakuakan survelens sebelum tindakan operasi, meliputi
perawatan pra operasi, intra operasi, post operasi dan perawatan
luka operasi
b) Antibiotic profilaksis diberikan secara sistemik dan harus
memenuhi syarat dan diberikan tidak lebih dari 24 jam sesuai
panduan PPRA
c) Untuk mencegah terjadi nya IDO di kamar operasi maka sebelum
melakukan tindakan operasi harus berfokus pada :
f. Kebersihan tangan
g. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun ( chlorhexidin 4
% ) sesuai dengan prosedur cuci tangan bedah
h. Memakai APD
i. Pembersihan lingkungan

55
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

j. Pensterilan peralatan instrumen


k. Pasien yang akan dilakukan operasi khusus nya operasi
elektif di wajib kan mandi terlebih dahulu menggunakan sabun
Chlorhexidin 2 %
d) Surveillens pada pasien operasi dengan implant dilakukan sampai
batas waktu satu tahun pasca operasi.
e) Koordinasi dengan rawat jalan, rawat inap serta Komite PPIRS
terkait pencatatan khusus
f) Infeksi Daerah Operasi (IDO) yang ditemukan pada pasien yang
terpasang implan

g. Instruksi khusus kepada pasien pasca operasi


a) Setiap pasien dengan rencana operasi pemasangan implant
harus dilakukan atau diberikan informasi edukasi post
pemasangan implan yang ditulis di formulir edukasi
b) Pemberian informasi terhadap pasien yang pemasangan implan
yang mau pulang maka dilakukan intruksi khusus di catat di chat
planing pasien meliputi :
Menyarankan pada pasien untuk segera memeriksakan diri
ke Rumah Sakit jika didapati tanda-tanda demam, muncul
kemerahan, bengkak, atau nanah dari luka operasi seperti
terjadi peningkatan rasa nyeri pada daerah operasi. Kondisi
ini menjadi tanda-tanda terjadinya infeksi atau penolakan
tubuh terhadap implant
Pasien dengan pemasangan implant pasca operasi harus
memiliki kedisplinan dalam mengkomsumsi obat-obatan
immunosupresan untuk mencegah kerusakan implant akibat
proses penolakan yang terjadi
Memiliki gaya hidup sehat pasca operasi penting untuk
menimalkan terjadinya resiko komplikasi.
Dan lain – lain sesuai kebutuhan atau kondisi pasien
h. Kemampuan penelusuran (traceability) alat jika terjadi penarikan
kembali (recall) alat dengan melakukan pelabelan atau no seri pada
rekam medis pasien.

56
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Petugas kamar operasi menempelkan barcode atau menulis nomer


seri implan dalam rekam medis pasien di laporan operasi.
45. Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diproduksi oleh
badan usaha yang telah memiliki izin usaha industri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
46. Proses pelaporan jika terjadi KTD terkait Alat Kesehatan maka unit
akan membuat pelaporan insiden yang ditujukan kepada KMKP dan
diketahui oleh atasan unit terkait.
47. Proses pelaporan jika terjadi malfungsi pada Alat kesehatan
maupun Alat medis yang tidak sesuai standar pabrik maka unit terkait
akan membuat Kronologi/berita acara temuan tersebut beserta barang
bukti nya, dan akan diserahkan kepada Instalasi farmasi dan finansial
untuk ditelusur ulang ke pabrik/penyedia alkes tersebut.

B. PERSIAPAN LINGKUNGAN KAMAR OPERASI BEDAH


a) PRE OPERASI

a. Telah dilakukan pemeriksaan lab diantaranya :


1) Darah lengkap
2) HIV
3) HbSAg
4) BUN, Creatinin
5) HCV
b. Setiap tindakan operasi memerlukan perencanaan berdasarkan hasil
assessment dan evaluasi pra-bedah serta mendokumentasikannya
yang bertujuan untuk:
1) menilai kondisi pasien,
2) menentukan status fisis dan risiko.
3) menentukan status teknik pembedahan yang akan dilakukan.
4) memperoleh persetujuan tindakan medis (informed consent).
5) Khusus untuk pemasangan dj stent maka ,
6) Marking area operasi
c. Sebelum pelaksanaan tindakan bedah, dokter yang melakukan
pembedahan (DPJP/Operator) wajib mendokumentasikan informasi
asesmen pra bedah pasien dan membuat rencana asuhan bedah dan

57
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

diagnosis pra operatif dari informasi asesmen tersebut pada rekam


medis pasien. Jika terjadi perbedaan besar (discrepancy) antara
diagnosis pra dan pasca operasi , maka wajib dilaporkan sebagai
Kejadian Tidak Diharapkan ke Komite Risiko Mutu dan Keselamatan
Pasien untuk kemudian dilakukan analisa.
d. Dilakukan pemeriksaan radiologi terkait dengan tindakan yang akan
dilakukan, dan hasil disertakan saat pasien diantar ke ruang operasi.
e. Dilakukan Pencukuran area operasi, pelepasan protese.
f. Saat Sign In dilakukan serah terima antara perawat ruangan dengan
petugas kamar operasi dan dilakukan identifikasi pada pasien serta
pengukuran vital sign

b) Persiapan alat-alat
➢ Semua kebutuhan perlengkapan bedah dikemas atau dibungkus
dengan pembungkus steril yang memenuhi syarat.
➢ Kemasan atau pembungkus steril harus diperiksa terhadap:
- Keutuhan dari bungkusan atau kemasan tersebut (tidak robek, tidak
terbuka, tidak kotor).
- Kelembaban dari kemasan atau bungkusan.
- Tanggal steril harus tercantum di bagian luar pembungkus, bila
lewat dari 3 x 24 jam harus disteril ulang
➢ Perlengkapan bedah yang dipergunakan untuk operasi sepsis, harus
segera diamankan agar tidak menyebabkan kontaminasi.
➢ Alat-alat bedah yang disposable tidak boleh diulang, harus segera
langsung dibuang.
➢ Tempat larutan antiseptik atau desinfektan yang dipakai di kamar
bedah harus sering diganti, paling sedikit seminggu sekali.
➢ Alat-alat besar seperti: lampu operasi, alat-alat anestesi, troli
dibersihkan dengan desinfektan tertentu.

c) Ventilasi
Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan kuman, filter
harus sering diganti sesuai dengan petunjuk dan harus sering diperiksa.

58
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Suhu dan kelembaban udara harus diatur, suhu antara 200 -250 C,
kelembaban antara 50-55.
Tekanan udara dalam kamar operasi sedikit lebih tinggi dari ruang
sekitarnya supaya kotoran tidak masuk ke dalam kamar operasi bila pintu
dibuka.

d) Persiapan Permukaan Kamar Operasi (Dinding, Lantai, Plafon)


• Klorinasi air yang dipakai untuk cuci tangan.
• Dinding dan lantai dicuci dengan desinfektan tertentu (Steriliside)

C. SYARAT-SYARAT BEKERJA DI KAMAR OPERASI


1. Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis jangan banyak
bicara.
2. Jangan banyak mondar-mandir dan usahakan jangan terlalu banyak orang
dalam kamar operasi.
3. Kesehatan dan kebersihan.
4. Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman yang mudah
ditularkan (karier sangat sukar ditentukan).
5. Perlengkapan petugas:
✓ Perlengkapan petugas yang ikut pembedahan:
- Baju kamar operasi
- Penutup kepala
- Masker
- Alas kaki atau sepatu dalam kamar operasi
- Jas operasi steril
- Sarung tangan steril
✓ Perlengkapan petugas yang lain:
- Baju kamar operasi
- Penutup kepala
- Masker
- Alas kaki

59
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

D. LALU LINTAS DI LINGKUNGAN KAMAR OPERASI


Pada lalu lintas ini perlu diingat adanya daerah-daerah bebas, area
semirestriktik, daerah bersih dan area restriktik.
Lalu lintas meliputi:
1. Lalu lintas Petugas
Sarana pada lalu lintas petugas harus ditentukan adanya:
✓ Ruang ganti pakaian
✓ Perlengkapan-perlengkapan khusus
✓ Batas daerah bersih dan kotor
Batas-batas tersebut meliputi:
a. Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus,
menuju ruang ganti pakaian (daerah bersih)
b. Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh
dirangkap) dan cuci tangan.
c. Pakaian petugas disimpan dalam lemari pakaian yang sudah
disiapkan.
d. Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai
tutup kepala, masker dan alas kaki khusus.
e. Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama
waktu masuk dengan meletakkan kembali perlengkapan-perlengkapan
yang sudah dipakai di tempat yang sudah ditentukan.
2. Lalu lintas Penderita
a. Penderita dikirim ke ruang bedah lewat koridor transfer penderita.
b. Petugas kamar operasi menyemput dengan brankar kamar operasi di
koridor transfer. Penderita dibawa ke kamar persiapan (ganti baju
dengan baju kamar operasi).
c. Dari kamar persiapan, penderita dibawa ke kamar operasi dengan
memakai brankar di Instalasi Kamar Operasi, dipindahkan ke meja
operasi, brankar disimpan di luar kamar operasi (masih dalam area
restriktik).
d. Selesai operasi penderita dibawa ke kamar pemulihan atau ruang
sadar pulih dengan menggunakan Brankar Instalasi Kamar Operasi
dan memakai pakaian bedah.

60
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

e. Penderita keluar dari kamar pemulihan menuju ruangan lewat pintu


ruang pulih sadar.
3. Lalu lintas Alat
a. Sarana untuk lalu lintas.
✓ Ruang untuk penyimpanan alat yang sudah steril.
✓ Alat pengangkut: troli atau meja kecil.
b. Prosedurnya:
✓ Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai
sudah ada di dalam kamar operasi.
✓ Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus
segera diletakkan di loket yang telah disiapkan tempatnya, dibawa
ke Instalasi Sterilisasi Sentral bagian pengepakan.
✓ Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral
sampai instrumen siap pakai.
✓ Penyerahan instrumen oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral
lewat loket.
✓ Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus
lewat loket dan dikirim ke bagian pencucian.
✓ Alat–alat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong
atau tempat khusus dan dikirim ke bagian pembakaran.

E. TATA LAKSANA PEMBEDAHAN PADA PENDERITA DENGAN HIV DAN


HEPATITIS B DAN C
1. Penderita direncanakan dilakukan operasi terakhir, supaya kamar operasi
bisa langsung dibersihkan setelah selesai pembedahan.
2. Harus menggunakan mesin anestesi yang bagian-bagiannya dapat
disterilkan dengan autoclave atau memakai yang disposable, dan memakai
virus filter antarra endotracheal tube dengan closed circuit-nya.
3. Harus disiapkan:
a. Desinfektan yang cukup (glutaraldehyde 2 %)
b. Celemek plastik yang kedap cairan.
c. Pelindung mata dan muka.
d. Kantong plastik yang tebal dan kedap air dengan tanda khusus untuk
tempat kotor yang terkontaminasi.

61
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

4. Personil kamar operasi harus memakai celemek plastik kedap air di bawah
jas operasi memakai pelindung mata (kaca mata) dan pelindung muka,
memakai sarung tangan rangkap dua.
5. Personil dalam kamar operasi sesedikit mungkin dan alat-alat yang
diperlukan saja, harus ada dua orang perawat keliling: 1 orang di dalam
dan 1 orang lagi di luar untuk menghindari kontaminasi ke luar ruangan.
6. Perawat keliling juga harus menggunakan sarung tangan, pelindung mata
dan muka, celemek kedap air di bawah jas operasi yang steril.
7. Harus memakai linen disposable, meja operasi tertutup dan kain yang
kedap air, kemudian ditutup lagi dengan kain disposable.
8. Penderita dibawa ruang pemulihan setelah sadar benar.
9. Instrumen yang telah dipakai harus dicuci dengan sabun air panas sebelum
di autoclave. Instrumen yang tidak dapat di-autoclave setelah dicuci
dengan sabun air panas harus direndam dengan sterilicide atau Natrium
dichloroisocyanurate atau NaDCC (Solution) sesuai kebutuhan.
10. Perawat yang mencuci instrumen tersebut harus memakai perlengkapan
seperti:
a. Sarung tangan yang kuat dan utuh.
b. Celemek plastik kedap air di bawah jas luar.
c. Pelindung mata (kaca mata), pelindung wajah ini sangat penting
dengan banyaknya percikan-percikan air yang mengandung kuman.
11. Alat anestesi (closed circuit) setelah dipakai disterilkan.
12. Setelah pembedahan, kamar operasi dan alat-alat yang telah dipakai
harus segera dibersihkan dengan air sabun panas.
13. Rahasia penderita harus dijaga kecuali tanda merah status.
14. Darah dan cairan tubuh penderita harus dibakar.
15. Kamar operasi segera harus disterilkan sesuai prosedur yang berlaku di
kamar operasi (1 kali saja)

F. TATA LAKSANA DI RUANG SADAR PULIH


1. Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang
menular melalui pernapasan atau udara dan bebas dari luka terbuka.
2. Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada
penularan lewat darah.

62
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

3. Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus mengganti


pakaian dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja di ruang
tersebut, termasuk alas kaki, pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa
ke luar ruangan, dan pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.
4. Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung atau gaun dan alas
kaki pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.

Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik setiap


kali kontak dengan pasien.

63
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB V
LOGISTIK
A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat
1. Prosedur penyediaan obat habis pakai bahan medis
Prosedur penyediaan obat habis pakai bahan medis adalah prosedur
penyediaan obat habis pakai adalah permintaan obat yang pemakaiannya
tidak mendapat ganti dari instalasi farmasi.
Prosedur:
a. Perawat Kamar Bedah mengorder permintaan alat kesehatan atau
obat kepada instalasi farmasi sesuai kebutuhan di sistem teramedic
b. Kepala Kamar Bedah dan KUPP Instalasi Kamar Operasi
menandatangani permintaan tersebut
c. Instalasi Farmasi akan mengirimkan obat / alkes sesuai permintaan
serta menambahkan stok sistem sesuai alkes / obat yang diminta
d. Perawat Kamar Bedah mengecek barang yang diminta, kemudian
tandatangan di formulir serah terima stok dan petugas instalasi farmasi
tanda tangan di kolom penyerahan.

B. Permintaan ATK (Alat Tulis Kantor)


Prosedur Penyediaan Alat Tulis Kantor
a. Perawat Kamar Bedah mengorder permintaan ATK kepada Petugas
logistik sesuai kebutuhan melalui sistem teramedic
b. Kepala Kamar Bedah dan KUPP Instalasi Kamar Operasi menandatangani
permintaan tersebut
c. Petuga logistik akan mengirimkan ATK sesuai permintaan serta
menambahkan stok sistem sesuai ATK yang diminta
d. Perawat IKO mengecek barang yang diminta, kemudian tandatangan di
formulir serah terima stok dan petugas Logistik tanda tangan di kolom
penyerahan.

64
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. DEFINISI
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
B. TUJUAN
Tujuan dari pengorganisasian Program Keselamatan Pasien di Alia Hospital
adalah untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mengurangi risiko pada
pasien melalui :
1. Pengenalan kembali dan pemahaman terhadap risiko kesalahan medis
dan pentingnya keselamatan pasien;
2. Melakukan realisasi dini dari kebijakan ini guna mengurangi risiko tersebut;
3. Pelaporan intern yang baik mengenai hal-hal yang sudah dilakukan dan
permasalahan yang terjadi berkenaan dengan keselamatan pasien;
4. Memfokuskan pada proses dan sistim;
5. Meminimalisasi kesalahan individu / tim pelayanan kesehatan yang terkait;
6. Mempelajari lebih lanjut mengenai kesalahan – kesalahan yang terjadi
dalam pelayanan kesehatan;
7. Membagikan pengetahuan guna memberikan perubahan ke arah yang
lebih baik bagi pelayanan kesehatan;
8. Adanya partisipasi dari berbagai departemen dan disiplin ilmu dalam
merealisasikan kebijakan, proses dan mekanisme yang mendukung
peningkatan keselamatan pasien

Adapun tujuan khusus dari Program Keselamatan Pasien di Alia Hospital


Depok sebagai berikut:

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian yang tak diinginkan di RS

65
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

4. Terlaksananya program - program pencegahan sehingga tidak terjadi


pengulangan kejadian yang tidak dinginkan.

C. STANDAR KESELAMATAN PASIEN


Keselamatan pasien merupakan masalah yang perlu ditangani segera di
rumah sakit, untuk itu diperlukan Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
yang merupakan acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan kegiatannya.
Standar Keselamatan Pasien di Alia Hospital Depok terdiri dari7 (tujuh)
standar, yaitu:
1 . Hak Pasien
Standar :
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya
Kejadian Tidak Diharapkan.
Kriteria :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib (DPJJP) membuat
rencana pelayanan
c. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk
pasien termasuk kemungkinan terjadinya Kejadian yang Tidak
Diharapkan

2. Mendidik Pasien dan Keluarga


Standar :
Rumah Sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan partner dalam proses pelayanan.
Karena itu, di rumah sakit

66
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

harus ada sistem dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien. Dengan
pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat :
a. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur
b. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
g. Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

3. Keselamatan Pasien dan Kesinambungan Pelayanan


Standar :
Alia Hospital Depok menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriteria :
a. Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat
pasien masuk, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan,
tindakan pengobatan, rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit.
b. Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan
sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan
dapat berjalan baik dan lancar.
c. Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan
komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga, pelayanan
keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi dan rujukan, pelayanan
kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.
d. Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan, aman
dan efektif.
e. proses koordinasi tanpa hambatan, aman dan efektif.

67
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan


evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.
Standar :
Rumah Sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang
ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif Kejadian Tidak Diharapkan, dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
Kriteria :
a. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design)
yang baik, mengacu pada visi, misi dan tujuan rumah sakit, kebutuhan
pasien, petugas pelayanan kesehatan, kaidah klinis terkini, praktisi
bisnis yang sehat, dan faktor-faktor lain yang berpotensi risiko bagi
pasien.
b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang
antara lain terkait dengan : pelaporan insiden, akreditasi, manajemen
risiko, utilisasi, mutu pelayanan dan keuangan.
c. Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan
semua Kejadian Tidak Diharapkan, secara proaktif melakukan
evaluasi satu proses kasus risiko tinggi.
d. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi
hasil analisis untuk menentukan perubahan sistem yang diperlukan,
agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin.

5. Peran Kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

Standar :

a. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program


keselamatan pasien secara terintegrasi melalui penerapan “Tujuh
Langkah Keselamatan Pasien di Rumah Sakit”.
b. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk
identifikasi risiko keselamatan pasien dan program menekan atau
mengurangi Kejadian Tidak Diharapkan.
c. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi
antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang keselamatan pasien.

68
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

d. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk


mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta
meningkatkan keselamatan pasien.
e. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam
meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien.

Kriteria :
a. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan
pasien
b. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan insiden, yang mencakup jenis-jenis Kejadian
yang memerlukan perhatian, mulai dari “Kejadian Nyaris Cidera” (Near
miss) sampai dengan “Kejadian Tidak Diharapkan” (Adverse event).
c. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen
dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program
keselamatan pasien.
d. Tersedia prosedur “cepat tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang
lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan
analisis
e. Tersedia mekanisme pelaporan internal berkaitan dengan insiden
termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang Analisis
Akar Masalah (RCA) kasus KTD dan Sentinel pada saat program
keselamatan pasien mulai dilaksanakan.
f. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden,
misalnya menangani Kejadian Sentinel atau kegiatan proaktif untuk
memperkecil risiko, termasuk mekanisme untuk mendukung staf
dalam kaitan dengan Kejadian Sentinel.
g. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit
dan pengelola pelayanan didalam rumah sakit dengan pendekatan
antar disiplin.
h. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam
kegiatan perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan

69
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

pasien, termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya


tersebut.
i. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan
kriteria objektif untuk mengevaluasi efektifitas perbaikan kinerja rumah
sakit dan keselamatan pasien, termasuk rencana tindak lanjut dan
implementasinya.

6. Mendidik Staf tentang Keselamatan Pasien

Standar :

a. Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk


setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan
pasien secara jelas
b. Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien

Kriteria :

a. Rumah sakit harus memiliki program pendidikan, pelatihan dan


orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
b. Rumah sakit harus mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam
setiap kegiatan in-service training dan memberikan pedoman yang
jelas tentang pelaporan insiden.
c. Rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama
kelompok guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif
dalam rangka melayani pasien.

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien

Standar :

a. Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses menejemen


informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi
internal.
b. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.

70
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Kriteria :

a. Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendisain


proses menejemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-
hal terkait dengan keselamatan pasien.

b. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi


untuk merevisi manajemen informasi yang ada

D. SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Sasaran Keselamatan Pasien di Alia Hopital:

1. Ketepatan identifikasi pasien


Seluruh petugas Alia Hospital menggunakan dua identitas pasien untuk
proses identifikasi pasien, yaitu nama pasien dan tanggal lahir pasien.
Identifikasi dilakukan setiap sebelum melakukan prosedur, terutama
prosedur:
a. Memberikan obat, transfusi darah atau produk darah
b. Mengambil darah atau spesimen lainnya untuk pemeriksaan
c. Memberikan perawatan atau prosedur pelayanan

2. Peningkatan komunikasi yang efektif


Untuk perintah verbal atau melalui telepon, staf yang menerima instruksi
harus menuliskan dan membacanya kembali kepada pemberi instruksi
(READ BACK). Pemberi instruksi harus melengkapi dokumentasi verifikasi
dalam waktu kurang dari 1 x 24 jam.
Saat melakukan pelaporan, semua petugas RS XXX menggunakan teknik
SBAR (Situation – Background – Assessment – Recommendation)

3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai


Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran. Kemasan elektrolit
pekat diberi label kuning dan penyimpanannya hanya terpusat di farmasi,
OK, UGD, UPI dan kamar bersalin.
Obat narkotika di simpan di Unit Farmasi dalam lemari 2 pintu berkunci,
Kamar Operasi, Unit Pelayanan intensif dan Emergency Trolley

71
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi


Untuk memastikan pembedahan yang tepat sisi, tepat prosedur dan tepat
pasien, dilakukan penandaan lokasi operasi (MARKING) disemua kasus
bedah, terutama :
a. Pada organ yang memiliki 2 sisi, kanan dan kiri
b. Multiple structure (jari tangan, jari kaki)
c. Multiple level (Operasi tulang belakang, cervical, thoracal, lumbal)
d. Multiple lesi yang pengerjaannya bertahap
Sebelum dilaksanakan operasi, dilakukan prosedur TIME OUT untuk
memastikan tepat pasien, tepat prosedur dan tepat lokasi operasi

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan


Alia Hospital memberlakukan 6 langkah cuci tangan sesuai standar oleh
WHO, yang dilakukan pada saat
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan prosedur bersih/aseptic
c. Setelah terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah menyentuh area sekitar pasien

6. Pengurangan risiko pasien jatuh


Seluruh pasien rawat inap di Alia Hospital dinilai risiko jatuhnya. Pengkajian
risiko ulang dilakukan jika ada perubahan kondisi, pengobatan atau setelah
3 hari penilaian awal

72
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB VII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

1. Semua petugas di ruang sadar pulih, harus bebas dari penyakit yang menular
melalui pernafasan/udara dan bebas dari luka terbuka.
2. Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada
penularan lewat darah.
3. Sebelum masuk ruang sadar pulih, semua petugas harus menganti pakaian
dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja diruang tersebut, termasuk
alas kaki, pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan
pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.
4. Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung/skort dan alas kaki
pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.
5. Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun anntiseptik setiap
kali kontak dengan pasien.

73
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU DAN EVALUASI

A. PENGENDALIAN MUTU
Program pengendalian mutu dilaksanakan oleh pihak rumah sakit bersama
Komite Medis, dan diselenggarakan dalam bentuk:
a. Pemantauan oleh Subkomite medis yang berada dibawah koordinasi
Komite Medis.
b. Pemantauan indikator Pelayanan Medis di rumah sakit.
c. Diskusi kasus sulit.
d. Diskusi kasus kematian.
Pemantauan Indikator mutu pelayanan Bedah dan pelaporan insiden
dilakukan setiap bulan dan dilakukan evaluasi berkala. Sehubungan dengan
itu maka Alia Hospital menetapkan program mutu dan keselamatan pasien,
yaitu :
a. asesmen pra bedah
b. Kepatuhan Melakukan Time Out
c. Penundaan Waktu Mulai Operasi Elektif >60 menit
d. Kepatuhan marking area Operasi

B. EVALUASI
Evaluasi atas penyelenggaraan pelayanan medis dilaksanakan secara
bersama oleh Manajer Pelayanan Medis dengan koordinator kelompok staf
medis serta Komite Medis dengan cara:
a. Rapat rutin Departemen.
b. Rapat Staf Medis Fungsional.
c. Rapat Komite Medis.
d. Rapat Subkomite Medis.
Ketentuan mengenai penyelenggaraan rapat diatur dalam peraturan staf
medis. Selain itu juga diwajibkan adanya sistem pelaporan yang bersifat rutin
dan berkala bagi seluruh penanggung jawab pelayanan, subkomite dan
Departemen Pelayanan Medis.

74
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB IX
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Sebagaimana telah dinyatakan bahwa staf medis wajib untuk senantiasa


mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya maka pelaksanaan
pengembangan staf medis pada dasamya dikelola secara mandiri oleh staf medik
dan dalam hal tertentu rumah sakit juga mengikut-sertakan staf medis dalam
kegiatan pelatihan dan pendidikan.

1. PENDIDIKAN
Secara umum Alia Hospital mendorong diikutkannya pendidikan berkelanjutan
bagi para staf medis, baik yang dilaksanakan oleh pihak rumah sakit maupun
oleh pihak lain. Keikutsertaan dalam pendidikan formal lanjutan bagi dokter
spesialis maupun dokter umum akan ditunjang sesuai dengan ketentuan
rumah sakit dalam kaitan dengan pemberian tugas belajar.
2. PELATIHAN
Pelatihan-pelatihan yang dikaitkan dengan meningkatkan ketrampilan staf
medis dalam hal penyelenggaraan pelayanan medis maupun pelayanan
diagnostik, dilaksanakan secara periodik dengan memperhatikan kebutuhan
dan ketersediaan dana. Termasuk dalam hal ini adalah pelaksanaan orientasi
bagi staf medis yang baru bergabung di Alia Hospital.

75
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

BAB X
PENUTUP

1. Pedoman pelayanan medis ini diharapkan dapat digunakan sebagai


pegangan bagi seluruh staf medis fungsional dan seluruh karyawan Alia
Hospital dan instansi yang terkait dengan kegiatan penyelengaran
kegiatan di Alia Hospital, guna menjamin kesehatan dan kesalamatan
pasien.
2. Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatip,
serta penyesuaian Pedoman Kegiatan Pelayanan Medis di Alia Hospital.
3. Sebagai pedoman / petunjuk pelenkap yang dapat digunakan sebagai standar
pelayanan medis.

76
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Lampiran 1
Ketenagaan kamar bedah Alia Hospital saat ini

Kepala Instalasi Kamar Operasi = 1 Orang (Spesialis bedah)

Koordinator Keperawatan Kamar Operasi = 1 Orang

Perawat Pelaksana Anestesi = Tidak Ada

Perawat bedah = 12 Orang

Data Perawat berdasarkan 77 pendidikan

PENDIDIKAN
NO. NAMA
S1Keperawatan D III Keperawatan SKM

1 v

3 v

5 V

6 v

7 v

8 V

9 V

10 V

11 v

12

13

TOTAL 6 5 1

77
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

Data Perawat berdasarkan sertifikasi


SERTIFIKASI MAHIR
NO. NAMA
BEDAH ANESTESI ENDOSCOPY

1 V

2 V

3 V

8 V

10 v

11

12

TOTAL 4 1 2

78
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

SERTIFIKASI
NO NAMA
ORTHOPEDY MATA SYARAF DIGESTIF UMUM

10

11

12

TOTAL

79
PT INSANI MENARA M EDIKA
Jl. Kartini No. 2 Pancoran Mas
Kota Depok – Jawa Barat 16431
Telp. : ( 021 ) 77803600 ( Hunting)
Fax. : ( 021 ) 77803700

NO NAMA SERTIFIKASI

PPGD BLS BHD ENDOSCOPY

1 v v

2 v

3 v

4 v

5 v v

6 v

7 v

8 v

9 v

10 v v

11 v v

12

TOTAL 1 11

80

Anda mungkin juga menyukai