Anda di halaman 1dari 7

SURVEY PEMETAAN

Pembuatan Peta Kontur Menggunakan


Lavelling di Wilayah Universitas Negeri Padang
Putri Rizki Purnama, Rahmat Affandi, Dhea Mestina Putri, Gabriel Abdya Pardede,
Muhammad Afdhol, Khairur Raziq Adha

Universitas Negeri Padang, Indonesia



Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang,, Indonesia
Departemen Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang, Indonesia

ABSTRAK Garis kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis tinggi
horizontal, adalah garis imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta yang
menghubungkan dan memperlihatkan beberapa titik pada peta yang memiliki ketinggian
yang sama. Garis ini selanjutnya menunjukkan pergerakan atau perkembangan naik
turunnya suatu keadaan tanah.Misalnya, suatu garis kontur ditunjukkan dengan angka + 25
meter, berarti garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang memiliki sudut elevasi atau
ketinggian yang sama + 25 meter terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu. Garis kontur ini
dapat dibuat dengan membuat suatu proyeksi garis tegak berpotongan pada bidang datar dengan
permukaan bumi ke bidang mendatar pada suatu peta. Garis kontur yang dibuat pada peta akan
terkait langsung dengan skala yang mana garis kontur ini dibuat sesuai dengan skala peta yang
diinginkan.

Kata Kunci : garis kontur,skala,ketinngian ,wilayah,titik ,sudut elevasi

I. PENDAHULUAN kontur yang rapat memiliki karakteristik lereng


terjal atau beda tingginya besar, sedangkan kontur
Keberadaan garis kontur pada peta topografi yang lebih renggang digunakan bagi daerah yang
merupakan sebuah hal yang penting. Hal ini landai.Informasi relief secara absolut diperlihatkan
dikarenakan garis kontur yang tergambar pada peta dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan
menunjukkan ketinggian dan kemiringan suatu daerah ketinggian garis tersebut, meskipun hanya pada kontur
sehingga topografi daerah tersebut dapat
indeks.
direpresentasikan dengan baik sehingga menjadi dasar
pengembangan informasi medan.
Peta topografi memiliki dua unsur utama yaitu
ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar)
dan ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi). Ukuran
planimetrik pada peta topografi digambarkan dengan
koordinat X dan Y, sedangkan ukuran relief digambarkan
dalam koordinat Z. Elevasi pada peta topografi
ditampilkan dalam bentuk garis - garis kontur yang
menghubungkan titik - titik di permukaan bumi yang
memiliki ketinggian yang sama.
. Kontur merupakan salah satu bentuk representasi
relief muka bumi yang banyak digunakan, terutama
pada peta topografi. Kontur dipilih dikarenakan dapat ll.AREA STUDI DAN HIMPUNAN DATA
memberi informasi secara relatif maupun absolut. SATELIT

1
SURVEY PEMETAAN
dengan menggunakan (1)," atau "Menggunakan (1), kami
menghitung potensi."
Gunakan nol sebelum koma desimal: "0,25," bukan ".25."
Gunakan "cm3," bukan "cc." Tunjukkan dimensi sampel
sebagai "0,1 cm × 0,2 cm ," bukan "0,1 × 0,2 cm 2."
Singkatan untuk "detik" adalah "s," bukan "detik." Gunakan
"Wb/m2" atau "webers per meter persegi," bukan
"webers/m2." When mengekspresikan rentang nilai, tulis "7
hingga 9" atau "7-9," bukan "7 ~ 9."
Pernyataan kurung di akhir kalimat diselingi di luar tanda
Gambar 1. Citra Satelit UNP kurung tutup (seperti ini). (Kalimat kurung diselingi dalam
tanda kurung.) Dalam bahasa Inggris Amerika, titik dan
koma berada dalam tanda kutip, seperti "periode ini." Tanda
A. AREA STUDI baca lainnya adalah "di luar"! Hindari kontraksi; Misalnya,
tulis "Jangan" alih-alih "Jangan". Koma serial lebih disukai:
Universitas Negeri Padang atau yang biasa dikenal "A, B, dan C" daripada "A, B dan C."
dengan UNP adalah kampus terletak di Kota Padang Jika mau, Anda dapat menulis sebagai orang pertama
tepatnya di Jalan Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. UNP terdiri tunggal atau jamak dan menggunakan suara aktif ("Saya
dari Kampus utama dan beberapa kampus cabang lainnya. mengamati bahwa ..." atau "Kami mengamati bahwa ..." alih-
Pada jurnal ini hanya membahas pengukuran di Area alih "Diamati bahwa ..."). Ingatlah untuk memeriksa ejaan.
Kampus Utama UNP yang terletak di Jalan Prof. Dr. Hamka, Jika bahasa ibu Anda bukan bahasa Inggris, mintalah kolega
Air Tawar, Kota Padang. berbahasa Inggris asli untuk mengoreksi makalah Anda
dengan cermat.

II. METODE

Melakukan konversi data dari bentuk hardcopy


menjadi soft copy excell dengan format CSV
( Commadelimited) dengan menggunakan teknik
rektifikasi, digitasi, adding coordinate, pembuatan
kontur, dan layout, yang dilakukan dengan perangkat
lunak ArcGIS 10.4.1. Dari proses ini dihasilkan data
digital berupa peta yang berbasiskan informasi
spasial yang terintegrasi, mudah dicopy, informatif,
dan editable. Pada project ini menggunakan metode
terestis.

C. METODE TERESTIS

Gambar 2 Lokasi Univesitas Negeri Padang Metode Terestris, yaitu Pengukuran dengan
pengambilan  data dengan cara melakukan survei
Karena UNP ini terletak di Pusat Kota Padang , maka
lapangan untuk mendapatkan hasil titik-titik
memiliki batasan wilayah yaitu sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Padang Pariaman, selatan berbatasan pengukuran lapangan berupa X,Y, dan Z, dimana
dengan Kabupaten Pesisir Selatan, barat berbatasan dengan hasilnya nanti dibentuk kontur dan data topografi
Selat Mentawai, timur berbatasan dengan Kabupaten Solok.  lainnya. Pada Mata Kuliah Survey Terestris, terlebih
dahulu kita harus mengambil mata kuliah Ilmu Ukur
Tanah, dan juga mata kuliah Survey GPS  (Global
B. HIMPUNAN DATA SATELIT
Positioning System)  untuk mengetahui dasar-dasar
Gunakan satu spasi setelah periode dan titik dua. Pengubah
kompleks hyphenate: "magnetisasi berpendingin medan nol." pemetaan.
Hindari partisipan yang menjuntai, seperti, "Menggunakan
(1), potensi dihitung." [Tidak jelas siapa atau apa yang
digunakan (1).] Tulis sebagai gantinya, "Potensi dihitung

1
SURVEY PEMETAAN

Gambar 3. Metode Terestis

D. REKTIFIKASI
Gambar 4. Toolbar Rektifikasi
REKTIFIKASI ADALAH BENTUK DISTILASI YANG
DIPERLUAS ATAU RANGKAIAN KONEKSI BERBAGAI
LANGKAH DISTILASI. DENGAN MENGULANGI PROSES
DISTILASI BEBERAPA KALI, KANDUNGAN KOMPONEN YANG
LEBIH MUDAH MENGUAP MENINGKAT DI SETIAP DISTILAT
BARU HINGGA TITIK PEMISAHAN SEMPURNA DARI
CAMPURAN CAIRAN. KEUNTUNGAN DARI REKTIFIKASI
ADALAH HAMPIR SEMUA PELARUT YANG DIGUNAKAN DAPAT
DIPULIHKAN DAN DIGUNAKAN KEMBALI PADA SISTEM
EKSTRAKSI.

PADA PRAKTIKNYA, REKTIFIKASI (DISEBUT JUGA


DISTILASI ARUS BALIK) DILAKUKAN DI DALAM SEBUAH
KOLOM. CAMPURAN CAIRAN YANG AKAN DIPISAHKAN
DIBAWA KE SISI BAWAH KOLOM UNTUK PROSES DIDIH. UAP
YANG DIHASILKAN NAIK KE ATAS KOLOM, TERTINGGAL DI Gambar 5. Input Koordinat
SISI ATAS, MENCAIR DI KONDENSOR HILIR, DAN DIBUANG.
BAGIAN YANG TERKONDENSASI DI KOLOM PADA SAAT
ALIRAN NAIK KEMBALI TURUN SEBAGAI FASE CAIR
BERLAWANAN.PORSI DIDIH YANG LEBIH TINGGI
SECARA TERUS-MENERUS DITARIK DARI SUMP DAN
DIBUANG. C.DIGITIZING

Teknik rektifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara Digitizing adalah proses menggambar ulang fitur
yaitu pergeseran (shifting), pemutaran (rotating), perubahan geografi pada peta analog menjadi format digital dengan
skala (scaling), skewing, warping, rubber sheeting dan digitizing tablet atau mouse yang dihubungkan dengan
orthorectifying. komputer , hasil dari proses digitasi ini kemudian disimpan
Pada Gambar 4. ditampilkan toolbar georeferencing dalam bentuk data spasial. Metode digitasi secara umum
untuk merektifikasi dari dropdown yang terdapat pada menu dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan
view. Pada Gambar 5. terlihat peta raster yang diperoleh dari digitizer yang menggunakan meja digitasi dan yang
google map . Di setiap pojok dari peta terdapat sebuah titik langsung onscreen di layar monitor. Digitasi onscreen
berisi informasi spasial tentang posisi koordinat dari peta paling sering digunakan karena lebih mudah dilakukan,
UNP yang diperoleh dari google map dengan menggunakan tidak memerlukan tambahan alat lainnya dan lebih mudah
menu add point. Untuk memasukkan peta raster dari google dikoreksi apabila terjadi kesalahan
dengan koordinat unknown ke dalam sistem datum World
Geodetic System (WGS) ’84 pada ArcGIS, maka hal yang
harus dilakukan adalah memasukkan informasi koordinat
lintang (sumbu X) dan bujur (sumbu Y) ke dalam format Langkah pertama dalam proses digitasi adalah
yang tersedia (Gambar 5.). menentukan terlebih dahulu obyek yang akan dikerjakan .

1
SURVEY PEMETAAN
Sebagai contoh, bila ingin mendigitasi obyek jalan, maka 1. Buka software ArcGis lalu add
dalam file beri nama ‘jalan’ lalu pilih jenis shape file nya
(line), kemudian ditentukan kordinat yang dipakai dan data folder yang akan
tambahkan di layar. Untuk memulai pendigitasian dimulai digunakan
dengan ‘start editing’ 2. File yang belum memiliki
D.ADDING COORDINATE proyeksi UTM maka perlu
Selain data-data gambar dalam bentuk shape file (*shp) diproyeksikan dengan cara
pada ArcGIS juga dapat ditambahkan data dalam bentuk
tabel yang berisi informasi koordinat dalam bentuk X (garis klik ArcToolbox > Management
bujur) dan Y (garis lintang). Posisi ini menggambarkan Tools > Projection and
letak geografis suatu obyek di atas permukaan bumi seperti Transformation > Define Project
posisi mercu suar atau titik lokasi pengambilan sampel
tanah. Akuisisi data X dan Y dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Global Positiong System (GPS).

Hasil dari proses adding data dapat dilihat pada Gambar 6

3. Input file point lalu pilih


system coordinate system UTM
49S, karena kita menggunakan
peta wilayah Yogyakarta yang
berada di bagian selatan maka
Gambar 6. Adding Cordinate UTM nya 49S
E.Pembuatan kontur dengan arcgis 4. Untuk membuat garis kontur,
buat terlebih dahulu raster yang
Garis kontur adalah sebuah garis yang
merupakan interpolasi
menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian
yang sama dari suatu acuan bidang tertentu. Titik-titik ketinggian dari titik-titik yang
yang disediakan mengandung informasi sederhana sudah diketahui ketinggianya
seperti koordinat dan ketinggian tempat, informasi
dengan menggunakan IDW.
titik tersebut dapat diperoleh dengan sederhana
menggunakan GPS. Garis kontur ini perlu dibuat karena Klik ArcToolbox > Raster
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan peta Interpolation > IDW. Isikan pada
kemiringan lahan maupun pembuatan peta 3 dimensi.
jendela seperti di bawah ini
A. Cara Membuat Kontur Di
Arcgis
Untuk membuat kontur ikuti langkah di
bawah ini :

1
SURVEY PEMETAAN
Extract > Clip.

7. Kemudian masukkan input


features garis kontur yang
Hasil IDW berupa data Raster sudah dibuat dan clip features
dimana terdapat informasi lokasi kajian klik ok dan hasilnya
mengenai ketinggian yang seperti gambar dibawah
diperoleh dari hasil interpolasi
antar titik yang diketahui
ketinggiannya. Data ini akan kita
ubah menjadi garis kontur.
5. Untuk mengubah data IDW
menjadi garis kontur dengan
cara klik ArcToolbox >
3D Analyst Tools > Raster Surface
> Contour. Isikan seperti jendela
dibawah ini,pilih interval kontur Seperti yang diketahui, kondisi permukaan
sesuai kebutuhan. bumi bukanlah sebuah bidang datar.
Itulah yang menyebabkan peta memiliki
garis kontur untuk menggambarkan
topologi permukaan bumi. Garis kontur
sendiri terbentuk karena menghubungkan
titik-titik lokasi yang memiliki ketinggian
elevasi yang sama

6. Selanjutnya potong garis


kontur yang sudah dibuat
dengan lokasi kajian, caranya F.LAYOUT

klik ArcToolbox > Analysis tool > Layout adalah sebuah proses menata dan merancang
letak-letak property peta, seperti judul peta, legenda,
orientasi, label, dan lain-lain.Layout merupakan langkah
akhir dalam pembuatan peta, yang bertujuan untuk mengatur
tampilan pada peta sebelum dicetak. Untuk mengubah
tampilan dari layar lembar kerja (data view) menjadi

1
SURVEY PEMETAAN
tampilan layout maka gunakan menu layout yang ada pada
bagian kiri bawah dari layar (Gambar 18). Pada layout ini dapat ditambahkan tampilan-tampilan
untuk melengkapi informasi yang ada pada peta, seperti
skala (Gambar 19), legend, letak geografis, tata guna lahan,
arah mata angin dan lain-lain. Untuk mencetak peta hasil
pendigitasian dalam kertas A1 atau A0 digunakan plotter,
sedangkan untuk ukuran A2 sampai A4 digunakan printer.
Pada Gambar 20 ditampilkan menu print out yang berisi
pilihan yang akan di sesuaikan seperti ukuran kertas, jenis
plotter, skala, warna dan lain-lain.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. V KESIMPULAN

Gambar 9. Layout

Gambar 10. Toolbar Skala

Gambar 11. Menu Print Out

Gambar 12. Menu Legend

1
SURVEY PEMETAAN

Anda mungkin juga menyukai