Anda di halaman 1dari 4

Nama : Iqlima Robiah Adawiyah

NIM : 7201200034

Kedatangan Sekutu dan Belanda pada Awal


Kemerdekaan

1. Kedatangan Sekutu dan Belanda

Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945.
Artinya sebagai pemenang Perang Dunia II, Sekutu memiliki hak atas kekuasaan Jepang di
berbagai wilayah yang pernah dikuasai Jepang. Terutama wilayah yang sebelumnya jajahan
negara-negara yang masuk kelompok Sekutu, termasuk Belanda yang pernah menguasai
Indonesia.
Sekutu masuk ke Indonesia diboncengi Netherlands Indies Civil Administration (NICA)
yang mewakili pemerintah Belanda. Mereka masuk melalui beberapa pintu wilayah
Indonesia. Terutama daerah yang merupakan pusat pemerintahan pendudukan Jepang seperti
Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 ternyata tidak mengubah
kondisi rakyat Indonesia yang dijajah menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya, namun
kemudian rakyat Indonesia harus memperjuangkan kemerdekaannya dari bangsa asing yang
ingin kembali menjajah Indonesia, seperti yang dikatakan Ricklefs diatas bahwa Belanda
datang untuk ketiga kalinya untuk kembali menaklukan indonesia.
Pendaratan tentara Sekutu dan Nica, 29 September 1945, di Tanjung Priok Jakarta,
mencoba kembali menjadikan Indonesia sebagai tanah jajahannya. Pada dasarnya tujuan
Belanda datang kembali ke Indonesia yaitu untuk menghancurkan sebuah negara yang telah
bekerja sama dengan Jepang dan mereka ingin kembali membangun rezeim kolonial yang
menurut mereka telah dibangun sejak 350 tahun yang lalu.
Kedatangan Sekutu ke Indonesia tidak serta-merta datang begitu saja, namun dipengaruhi
oleh situasi politik pasca Perang Dunia II. Negara-negara pemenang perang mulai
membicarakan mengenai nasib dunia, pembicaran ini salah satunya dilaksanakan melalui
Konferensi Postdam di Jerman. “Konfrensi Postdam menghasilkan beberapa kesepakatan dan
persetujuan di antara negaranegara anggota pasca perang”. Salah satu hasil dari Konfrensi
tersebut pada tahun 1945, negara-negara pemenang perang (Sekutu) bersepakat wilayah-
wilayah koloni yang sempat direbut oleh Jepang akan dikembalikan pada pemilik koloni
sebelumnya, bilamana Jepang berhasil ditaklukan dari daerah pendudukannya dalam hal ini
termasuk wilayah Indonesia.
Maka tidak heran jika mulai bulan juli 1945 sebagian wilayah Indonesia mulai
dikuasai kembali oleh tentara Sekutu. Pada dasarnya, wilayah Indonesia diserahkan kepada
South East Asia Command (SEAC). Pada tanggal 6 September 1945 Panglima SEAC
membentuk Allied Forces For Netherlands East Indies (AFNEI) yang akan bertugas
bagi pendudukan kembali Indonesia dengan panglimanya Jenderal Sir Fhilip Christison.
Adapun tugas yang diemban oleh AFNEI adalah:
1.Memulihkan dan membebaskan APWI (Allied Prisoners and War Internees)
2.Menerima penyerahan kekuasaan, melucuti dan mengembalikan tentara Jepang ke
negeri asalnya.
3.Menjaga serta memulihkan keamanan serta ketertiban umum, sehingga
pemerintahan sipil bisa berfungsi kembali.
4.Mencari keterangan tentang penjahat perang dan mengadilinya
Kedatangan AFNEI ke Indonesia disambut baik oleh Rakyat Indonesia, karena pada
dasarnya tujuan mereka hanya untuk melucuti tentara Jepang, namun kondisi tersebut tidak
berlangsung lama pasalnya AFNEI tampaknya semakincondong untuk membantu pihak
Belanda yang tergabung dalam Netherland Indische Civil Administration (NICA) di bawah
pimpinan dr. Hubertus Johanes Van Mook dan Charles van der Plas. Kecurigaan rakyat
Indonesia terhadap NICA yaitu bahwa mereka ingin kembali menegakan kekuasaannya di
Indonesia. Kecurigaan terhadap kedatangan NICA ini semakin tampak ketika setiap ada
pasukan Sekutu di belakangnya pasti ada mereka yang siap dengan beberapa Batalyon
tentaranya.
Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan akibat dari adanya ancaman Pihak
asing yang ingin kembali menguasai Indonesia, maka pada tanggal 18 Agustus 1945 Sidang
PPKI pertama diselenggarakan, yang diantaranya menghasilkan pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden yang dijabat oleh Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh Hatta sebagai
Wakil Presiden. Guna mengantisipasi datangnya tentara Sekutu yang ingin kembali menjajah
Indonesia, dan dalam rangka memperkuat pertahanan dalam negeri karena khawatir akan ada
serangan dari Negara asing maka untuk mengatasi hal tersebut dibentuk Badan Keamanan
Rakyat (BKR) yang di bentuk dan disahkan oleh pemerintah pada tanggal 30 Agustus 1945.
2. Latar belakang kedatangan Sekutu dan Belanda

Bagi Sekutu dan Belanda, Indonesia dalam masa kekosongan kekuasaan (vacuum of
power). Setelah Perang Dunia II, terjadi perundingan Belanda dan Inggris di London, Inggris
yang menghasilkan Civil Affairs Agreement. Isi Civil Affairs Agreement adalah tentang
pengaturan penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada Belanda. Khususnya
yang menyangkut daerah Sumatera sebagai daerah yang berada di bawah pengawasan South
East Asia Command (SEAC).
Latarbelakangi sekutu ke indonesia yaitu, dampak dari kekalahan jepang pada perang
dunia dua /perang asia karena dua kota penting jepang yaitu hirosima dan nagasaki di bom
atom oleh tentara sekutu hal ini mengakibatkan jepang lumpuh sehingga sekutu datang ke
indonesia untuk menerima pelimpahan kekuasaan dari jepang.
Kedatangan sekutu yang diwakili oleh Inggris di Indonesia adalah untuk melaksanakan
amanat Perjanjian Potsdam, pada dasarnya cukup membantu Kerajaan Belanda dalam
usahanya kembali menduduki Hindia Belanda (Indonesia).Kedatangan Inggris di Indonesia
didasarkdidasarkan atas Civil Affair Agreement (CAA) yang menjadi landasan kerjasama
antara Inggris dan Belanda. Hal ini dapat dilihat pada isi dan ketentuan yang dihasilkan
dalam CAA yang mengatur usaha-usaha Belanda menguasai kembali ke Hindia Belanda
sesuai dengan ketetapan dalam perjanjian Potsdam.
3. Alasan kedatangan Sekutu dan Belanda

Alasan Sekutu dan Belanda datang ke Indonesia :


 Belanda, yang masuk kelompok Sekutu, ingin kembali menjajah Indonesia
 Sebagai pemenang Perang Dunia II Sekutu bertanggung jawab atas wilayah-
wilayah jajahan Jepang termasuk Indonesia

Belanda merasa bisa kembali berkuasa atas Indonesia seperti sebelum direbut Jepang.
Artinya, Belanda ingin menjajah kembali Indonesia. Bagi Sekutu, setelah selesai Perang
Dunia II, maka wilayah-wilayah bekas jajahan Jepang adalah tanggung jawab Sekutu.
Sekutu memiliki tanggung jawab, yaitu:
 Pelucutan senjata tentara Jepang
 Memulangkan tentara Jepang
 Melakukan normalisasi kondisi bekas jajahan Jepang

Faktanya, rakyat Indonesia telah menyatakan proklamasi kemerdekaan negara Republik


Indonesia pada 17 Agustus 1945. Proklamasi dilakukan oleh Soekarno dan Moh Hatta atas
nama rakyat Indonesia di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Kondisi ini bertolak belakang
dengan sudut pandang Belanda dan Sekutu. Terlebih Jepang, sebagai pihak yang kalah
perang, diminta Sekutu agar tetap menjaga Indonesia dalam keadaan status quo. Akibatnya
terjadi pertentangan (konflik) antara Indonesia dengan Sekutu dan Belanda. Rakyat Indonesia
harus berhadapan dengan tiga pihak yaitu Jepang, tentara Inggris atas nama Sekutu dan NICA
yang mewakili Belanda dengan membonceng Sekutu.

Anda mungkin juga menyukai