Anda di halaman 1dari 2

1.

Kedatangan sekutu yang diwakili oleh Inggris di Indonesia adalah untuk melaksanakan
amanatPerjanjian Potsdam, pada dasarnya cukup membantu KerajaanBelanda dalam
usahanya kembali menduduki Hindia Belanda (Indonesia).Presiden Soekarno bersama
Letjen Christison (Panglima AFNEI)Kedatangan Inggris di Indonesia didasarkan atas Civil
Affair Agreement (CAA) yang menjadi landasan kerjasama antara Inggris dan Belanda.
Hal ini dapat dilihat pada isi dan ketentuan yang dihasilkan dalam CAA yang mengatur
usaha-usaha Belanda menguasai kembali ke Hindia Belanda sesuai dengan
ketetapandalam perjanjian Potsdam.Dalam rangka merealisasikan amanat Potsdam,
diberikanlah tugas kepada SEAC (South East Asia Command yang dipimpin Lord
Mountbatten. Selanjutnya untuk memudahkan pengelolaannya, maka SEAC membentuk
komando khusus yang disebut AFNEI (Alied Forces Netherlands East Indies) dipimpin
oleh Sir Philip Christison. Adapun tugas AFNEI atau tujuan kedatangan Sekutu ke
Indonesia dapat diperinci sebagai berikut:1.Menerima penyerahan kekuasaan dari
tangan Jepang.2.Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.3.Melucuti
dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan.4.Menegakkan dan
mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintah
sipil.5.Menghimpun keterangan dan mengadili penjahat perang.
2. Proklamasi kemerdekaan membawa banyak perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan sebelum diproklamirkannya kemerdekaan
Indonesia, masyarakat Indonesia dibagi dalam kelas-kelas masyarakat tertentu atau
terjadinya diskriminasi rasial dalam kehidupan rakyat Indonesia. Sebelum Indonesia
merdeka, posisi terhormat dan tertinggi dalam masyarakat didominasi oleh warga Eropa
dan Jepang dan warga pribumi hanya merupakan masyarakat rendahan dan kebanyakan
hanya dijadikan budak dari bangsawan atau penguasa. Setelah proklamasi kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945 segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan sehingga
semua warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam segala
bidang.
3. Bersiap adalah sebuah istilah media massa tahun 1945-1947 untuk sebuah periode
dalam masa perang Kemerdekaan Republik Indonesia atau peralihan kekuasaan
antara Tentara Kekaisaran Jepang di satu pihak ke Tentara Sekutu atau Republik
Indonesia di sisi lain. Masa ini ditandai dengan terjadinya kekacauan dan banyak
perampokan massal yang dilakukan oleh masyarakat pro kemerdekaan, yang
disebut sebagai Pemoeda dan Pelopor. Rakyat sipil yang berdarah Belanda dan
Eropa, orang Indo, dan Tionghoa yang kebanyakan menjadi korban. Biasanya masa
ini ditetapkan dimulai pada tahun 1945 sampai 1947. Awal masa ini bermula dengan
dijarah dan dirampoknya Depok oleh para Pemoeda atau Pelopor pada tanggal 9
Oktober 1945.[1] Depok waktu itu dikenal sebagai pusat tempat tinggalnya orang Indo.
[1]
 Sedangkan masa akhir Bersiap biasanya ditetapkan selesai dengan munculnya
aksi Agresi Militer Belanda I atau Aksi Polisi Belanda I pada bulan Januari 1947.
[2]
 Namun pemerintah Belanda mendefinisikan masa ini lebih luas, yaitu dari
Kapitulasi Jepang pada tanggal 15 Agustus 1945 sampai pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.
4. Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di
kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu
tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung[1] membakar rumah mereka,
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini
dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat
menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang
Kemerdekaan Indonesia. Sumber, wikipedia.

Anda mungkin juga menyukai