ANALISIS BUFFER
Dosen Pengampu : Purwanto, S.Pd, M.Si
Oleh:
1) Single Buffer, yaitu metode buffer tunggal yang menghasilkan suatu unsur spasial
berupa poligon tunggal dengan jarak tertentu dari suatu obyek. Jarak antara area
ditentukan dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukannya.
2) Multiple Ring Buffer, merupakan metode buffer yang berfungsi untuk membuat
lebih dari satu buffer dengan jarak interval tertentu dari suatu objek. Misalnya
jarak pertama 500 meter, kedua 1000 meter, dan ketiga 1500 meter. Dengan
adanya buffer ini maka akan menghasilkan layer spasial baru yang berbentuk
poligon dengan jarak tertentu dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukannya
(Prahasta, 2009).
5) Maka akan muncul tampilan seperti ini. Maka pilih Analysis Tools Proximity
Buffer
6) Klik dua kali pada Buffer maka akan kluar tampilan untuk penyimpanan buffer.
Pada input feature klik Gunung RaungOk dan untuk output feature class pilih
penyimpanan untuk menyimpan buffer.
7) Untuk linier unitnya dapat di ganti dengan satuan yang diinginkan. Pada
praktikum ini di pilih yaitu kilometer lalu tekan Ok
2) Maka akan kluar tampilan seperti ini. Lalu pilih inputnya yaitu Gunung Raung
dan output feature class pilih penyimpanan untuk menyimpan multiplebuffer
Analisis :
VI. PEMBAHASAN
Gunung Raung adalah gunung api berbentuk kerucut yang terletak di
antara Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi. Dimana gunung raung ini
adalah gunung yang terdapat pada komplek Gunung Ijen, Gunung Rante dan Gunung
Pande. Gunung raung merupakan gunung berapi yang masih aktif dan selalu
mengeluarkan asap bahkan menyemburkan bila meletus. Potensi terjadinya gunung
meletus sangatlah tinggi di Indoensia. Bencana merupakan suatu aspek penting dalam
pembangunan suatu wilayah, semakin tinggi potensi suatu bencana maka akan
semakin tinggi pula potensi ganggun terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Maka dari itu pembuatan peta kawasan rawan bencana di Gunung Raung dilakukan
agar dapat meminimalisir korban dan mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana
gunung meletus.
Dapat terlihat pada peta Kabupaten Bondowoso bahwa daerah yang
terkena atau terdampak terlebih dahulu dari letusan Gunung Raung adalah Kecamatan
Tlogosari, Sumber Wringin dan Ijen yang berada pada radius 1-20 km. Dimana
kecamatan-kecamatan tersebut terdapat pada lereng dari Gunung Raung. Selanjutnya
untuk radius 21-25 km daerah yang terdampak adalah Kecamatan Pujer, Sukosari dan
Botolinggo. Dalam pengevakuasian penduduk setempat dapat dilakukan secara cepat
dan masih mudah dilakukan, hal tersebut dikarenakan kepadatan penduduk yang
masih tergolong rendah. Dengan adanya peta kawasan rawan bencana dapat
memudahkan penduduk dalam pengevakuasian dengan melihat jalur dan juga adanya
upaya penduduk dalam tanggap akan bencana. Khususnya pada penduduk yang
tinggal di lereng Gunung Raung yang harus benar-benar mengerti tentang mitigasi
bencana dan daerah-daerah yang rawan saat Gunung Raung benar-benar meletus.
Saat pasca erupsi gunung berapi akan meninggalkan material-material
vulakanik. Jika terjadi hujan yang intensitasnya tinggi maka material tersebut akan
terbawa oleh arus air dan akan menjadi lahar dingin. Lahar akan melewati sungai-
sungai yang menuju dan melewati pemukiman penduduk hinga ratusan kilometer. Hal
tersebut juga akan mengakibatkan bencana yang cukup berbahaya dan merusak
bangunan penduduk Kabupaten Bondowoso khsususnya Kecamatan Tlogosari dan
Kecamatan Sumber Wringin. Dimana aliran sungai dari Gunung Raung mengalir
menuju Kecamatan tersebut yang merupakan daerah yang terdampak dan beresiko
lebih tenggi dari kecamatan lain. Pada peda aliran lahar memiliki radius dari 500 m,
1000 m, 1500 m, 2000 m dan 2500 m dari sungai. Aliran sungai ini mengalir dari
hulu ke hilir menuju Kabupaten Bondowoso yaitu melewati Kecamatan Sukosari,
Wonosari, Tapen dan Tegalampel.
Peta kawasan rawan bencana Gunung Raung pada aliran sungai yang akan
dilewati oleh lahar ini di butuhkan agar sebisa mungkin penduduk dapat mengetahui
dampak yang di akibatkan dari erupsi Gunung Raung dan waspada jika lahar
melewati sungai tersebut. Penarikan batas tingkat rawan bencana dan juga
memperhatikan sifat letusan saat Gunung Raung erupsi sangat penting diketahui
penduduk. Agar dari situ dapat mengurangi adanya korban dan juga kerusakan pada
bangunan tempat tinggal. Dari hasil peta kawasan rawan bencana ini terlihat bahwa
daerah yang terkena dampak dari lahar Gunung Raung yaitu di wilayah yang
kepadatan penduduknya masih rendah. Dapat diketahui dari situ jika kepadatan
penduduk yang masih rendah maka luas lahan masih tergolong tinggi. Para penduduk
banyak yang memiliki sawah atau pertanian, dengan begitu maka lahar dari Gunung
Raung dapat merusak sejumlah pertanian di wilayah-wilayah tersebut. Maka akan
berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
VII. KESIMPULAN