Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS BESAR

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Nanindya Sofie Aliyyinaya


20511127

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023

1
Daftar Isi
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.3 Metode Penelitian ..................................................................................... 4
1.4 Hasil dan Pembahasan ............................................................................. 5
1.5 Kesimpulan ............................................................................................... 6

2
1.1 Latar Belakang
Negara Republik Indonesia terletak di daerah rawan bencana. Banyak
kejadian bencana yang sudah terjadi di Indonesia, baik bencana alam, bencana
karena kegagalan teknologi maupun karena ulah tangan manusia. Bencana alam
merupakan bencana yang disebabkan oleh perubahan kondisi alamiah alam
semesta. Ada empat faktor yang menjadi penyebab utama perubahan kondisi bumi
secara alamiah. Yaitu angin, tanah, air, dan api. Keempat faktor tersebut
menyebabkan berbagai macam bencana seperti angin topan, longsor, banjir,
kebakaran, dan letusan gunung berapi.
Secara geografis, Indonesia berada di wilayah lingkaran api pasifik atau
cincin api pasifik (Ring of Fire) dimana merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik
dunia seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Oleh sebab itu Indonesia merupakan negara yang rawan dengan bencana seperti
gempa bumi letusan gunung berapi, dan tsunami.
Bencana alam di Indonesia mengakibatkan kerugian yang sangat besar, baik
dari segi materi maupun jumlah korban. Hingga bulan Juni 2016 jumlah bencana
alam yang terjadi di indonesia mencapai angka 1092 kejadian dengan jumlah
korban 1.709.425 jiwa dan jumlah kerusakan pemukiman 16.595 unit. Jumlah ini
diperkirakan akan terus meningkat mengingat kondisi alam saat ini yang tidak stabil
(DIBI,2016).
Seringnya terjadi bencana alam menimbulkan korban jiwa dan meningkatkan
masalah di berbagai lini, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain
sebagainya. Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya penanggulangan bencana.
Dalam upaya penanggulangan bencana, ada tiga siklus kegiatan yang harus
dilakukan yaitu pra bencana, saat bencana dan pasca bencana, kegiatan ini guna
mencegah, mengurangi, menghindari, dan memulihkan diri dari dampak bencana
(Depkes, 2007; UU No. 24 Tahun 2007).
Sebagai salah satu Upaya dalam penanggulangan bencana maka perlu
dibuat sebuah Peta Kawasan Rawan Bencanan untuk mengedukasi masyarakat
sekitar Kawasan tersebut. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi adalah peta
yang menunjukkan tingkat kerawanan bencana suatu kawasan apabila terjadi
letusan gunungapi tersebut. Peta ini diterbitkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bancana Geologi (Badan Geologi, Dept. ESDM).
Peta Kawasan Rawan Bancana Gunungapi ini bersifat umum dan jangka
panjang, oleh karena itu tidak memuat secara rinci zona atau tempat mana yang
dapat terlanda awan panas, aliran lava dan lahar. Kawasan Rawan Bancana
Gunungapi dinyatakan dalam urutan angka (I, II, dan III), berdasarkan tingkat
kerawanan yang paling rendah hingga tingkat kerawanan yang tertinggi.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mempunyai tujuan diantaranya:
1. Mengetahui persebaran tingkat bahaya akibat letusan gunung api ciremai.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah sekitar
Gunung Ciremai.

1.3 Metode Penelitian


Langkah awal yang perlu dilakukan untuk mengetahui data tentang wilayah
yang mungkin akan terdampak akibat letusan Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Diperlukan identifikasi bahaya sebelum pembuatan peta rawan bencana, hal ini bisa
dianalisis melalui data bencana masa lalu seperti jenis bencana, frekuensi,
intensiras dan dampaknya. Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan seperti data
geospasial tentang wilayah yang akan diteliti.
Selanjutnya buka software QGIS lalu masukan shapefile daerah sekitar
Gunung Ciremai (Kab. Kuningan, Kab, Majalengka, Kab&Kota Cirebon melalui Data
Source Manager. Jika sudah lalu masukan raster peta rawan bencana yang
digunakan sebagai referensi.
Setelah raster peta tersebut sudah diinput, kemudian lakukan Georeferencing
dengan cara mencocokkan berapa titik koordinat sehingga lokasi peta sesuai
dengan koordinat asli. Jika sudah, tambahkan peta sungai di daerah sekitar Gunung

4
Ciremai yang sebelumnya sudah didownload. Kemudian tambahkan polygon pada
zona bahaya, zona waspada, dan kemungkinan aliran lahar dan awan panas.
Buat peta sedetail mungkin sehingga dapat menyampaikan informasi yang
jelas terkait Kawasan Bencana Gunung Ciremai. Berikut gambar peta yang penulis
buat untuk menyampaikan Kawasan Bencana Gunung Ciremai pada Provinsi Jawa
Barat. (untuk peta yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran yang dikumpulkan
pada google classroom)

Gambar 1 Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Ciremai

1.4 Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukan pembuatan peta, bisa dilihat terdapat beberapa zona rawan
bencana yaiutu zona bahaya, zona waspada, dan zona yang kemungkinan akan
terkena lahar hujan.

5
Gambar 2 Keterangan Kawasan Rawan Bencana

1.5 Kesimpulan
Setelah dilakukan pembuatan informasi mengenai Kawasan Rawan Bencana
melalui peta, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya peta
tersebut dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah
sekitar gunung berapi agar siaga sehingga saat terjadi bencana, tidak ada banyak
korban jiwa akibat kurangnya edukasi mengenai Kawasan rawan bencana.

Anda mungkin juga menyukai