Anda di halaman 1dari 57

BADAN NASIONAL

PENANGGULANGAN BENCANA

“Strategi Manajemen Komunikasi Krisis”


Rusnadi Suyatman Putra, M.Ikom
Sub Koordinator Hubungan Antar Media
Jakarta, 13 2022
Lempeng Eurasia
Lempeng Pasifik

12 cm/thn

5-6 cm/thn Lempeng Hindia-Australia

Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonik utama yang aktif yaitu Eurasia, Pasifik dan
Hindia Australia. Proses tektonik aktif tersebut menyebabkan Indonesia sering
terjadi gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan lainnya.
Footer 2 22/12/2009
Antara 1629 sampai 2014 terdapat 173 kejadian tsunami besar dan kecil
127 Gunung api aktif bagian dari
cincin api dunia [ring of fire]
Times.com

theguardian

USA Today

NBC News

Bromo Java Travel


Tren Kejadian Bencana Alam Tahun 2010 - 2020
*Data per 28 Desember 2020.

● Pada tahun 2020


kejadian bencana
mengalami
penurunan
dibandingkan dengan
tahun 2019
● Hingga 28 Desember
2020 telah terjadi
2.924 kejadian
bencana
● Banjir, Tanah Longsor
dan Puting Beliung
masih tetap
mendominasi
kejadian bencana
UU No. 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Bab I: Ketentuan Umum, Pasal 1
• Bencana Alam
• (1) gempa bumi, (2) tsunami, (3)
gunung meletus, (4) banjir, (5)
kekeringan, (6) angin topan, (7) tanah
longsor
• Bencana Non-Alam
• (8) gagal teknologi, (9) gagal
modernisasi, (10) epidemi, (11) wabah
penyakit
• Bencana Sosial
• (12) konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, (13) teror
• Kondisi geologi dan hidrometeorologi
memicu fenomena peristiwa alam yang
berujung pada bencana.
• Gempa Bumi, Tsunami, dan Erupsi Gunung
Indonesia: Api merupakan fenomena alam, bukan
Negeri bencana.
• Bencana adalah keniscayaan dan
Laboratorium merupakan kejadian yang berulang.
Bencana • Prinsip #SiapUntukSelamat menjadi salah
satu target dalam penanggulangan
bencana.
Tsunami Aceh 2004 sebagai Wake Up Call
Bencana menjadi
masalah global
Internasional
Hyogo Framework for Action
2005 – 2015 disepakati 168
negara sebagai pedoman DRR
dunia

Indonesia
Tsunami Aceh 2004 menjadi
Kebangkitan Nasional Jilid II →
timbul kesadaran nasional arti
pentingnya penanggulangan
bencana → lahirlah UU No. 24
Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BENCANA
KOMBINASI ANTARA ALAM DAN ANTROPOGENIK

1. Dampak Perubahan Iklim Global → temperatur meningkat


& pola hujan berubah → bencana hidrometeorologi meningkat,
penyebaran penyakit, gagal panen dll
2. Kependudukan → kerentanan, urbanisasi.
3. Lemahnya Penegakan Hukum → 99% penyebab karlahut
dan bencana asap adalah dibakar. Peraturan & kewenangan
dimiliki tetapi lemah implementasinya.
4. Degradasi lingkungan & Tata Ruang
5. Lemahnya Leadership
11
Aktulisasi Perubahan
GAP/Masalah Kondisi Ideal
Kondisi Kini Pemahaman bencana bahwa Perlunya strategi
Informasi bencana karena faktor alam memberikan edukasi
kebencanaan dan Pemahaman bencana dan dampak kerusakan kebencanaan secara
pemahaman bagi sebagain lingkungan oleh manusia, menyeluruh pra hingga
masyarakat masih masyarakat diartikan namun kerusakan/ dampak pasca bencana dan
minim sehingga sebagai azab atau kejadian bencana dapat pendekatan dengan
edukasi bencana hukuman dan menjadi diminimalisir dengan kearifan local, dengan
masih perlu hal yang menakutkan. pengurangan Risiko Bencana budaya sadar bencana
ditingkatkan dan -akibatnya masyarakat dengan edukasi bencana dan Satuan Pendidikan
diberikan pemahaman menjadi pasrah Ketika sejak usia dini/kepada anak- Aman Bencana (SPAB)
yang menyeluruh pra bencana terjadi anak sehingga Ketika dewasa
hingga pasca bencana -Timbulnya informasi kejadian bencana bisa
negative bencana dipahami secara menyeluruh.
Berkomunikasi itu
Menciptakan…

Kesatuan
Kerjasama Persepsi

Saling Mengisi Orientasi


Kekosongan Pada Hasil
Inovasi Pelayanan
Informasi Publik
Pelayanan Publik Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Akuisisi Data di Lapangan dengan Unamanned Aerial Vehicle (UAV) atau Drone

Pemotretan Foto Udara daerah


relokasi pengungsi Erupsi
Gunung Sinabung di Siosar,
Sumatera Utara.
(Quadcopter-Aeryon Skyranger)

Pemotretan Foto Udara


kompleks IPSC, Sentul-Jawa
Barat.
(Fixwing-UX5 Trimble)
Earth Observed (EO) Camera Infrared (IR) Camera
Penguatan Pusdalops

Sudah dibangun : 158


Belum dibangun : 359

Bantuan PUSDALOPS s.d 2020:


• Provinsi : 32 BPBD (94% dari 34 total Prov)
• Kab/Kota : 155 BPBD*(30% dari total kab/kota)
Keterangan bantuan Pusdalops tahun 2021 :
10 BPBD Kab/Kota
Pusat Data Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan
melakukan penyusunan bahan
bacaan sebagai sarana
memberikan berbagai informasi
dan data berkaitan dengan
bencana dan berbagai upaya
yang dilakukan oleh BNPB

Melalui pencetakan bahan


bacaan ini, diharapkan mampu
meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan masyarakat dalam
menghadapi bencana

Berbagai produk cetakan dari


PusdatinKK diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk
instansi pemerintah di berbagai
tingkatan, organisasi sosial
kemasyarakatan, lembaga
international, akademisi dan
masyarakat Indonesia pada
umumnya
Pengelolaan E Library BNPB

E Library BNPB menjadi salah satu sarana edukasi kebencanaan bagi masyarakat dengan
menyediakan buku digital yang dapat diunduh melalui link

perpustakaan.bnpb.go.id
Amplifikasi Pesan Melalui Media Massa

*] Rilis ke media massa mencapai 825


rilis sejak 1 Januari – 14 September 2021
https://www.youtube.com/w
atch?v=gpZYiq0jud8
Namun, kita masih lemah menangani media
Banyak alat-alat sistem peringatan dini bencana yang tidak berfungsi
Karena kerusakan teknis, hilang, dan tidak ada pemeliharaan
Bayangkan ………………
Dalam 1 menit:
• Kita lihat apa yang terjadi di dunia maya :
– ada 168 juta email dikirim,
– 695.000 status facebook diperbaharui,
– 370.000 panggilan skype terjadi,
– 98.000 kicauan melalui twitter disebar,
– 13.000 aplikasi iphone diunduh,
– 1.500 tulisan blog
– 600 video youtube diunggah,
– 70 domain didaftarkan,
– 6.600 foto diterbitkan melalui flickr
LATAR BELAKANG
Komando
Tsunami, Erupsi Tanggap
Gunung Api, Gempa Darurat
Bumi, Tanah Longsor, Bencana
dll.

BENCANA
Media ?
Dampak manusia
Masyarakat? di suatu wilayah

Stakeholders ?
Lanjutan …
• Bencana terjadi dan memberikan
dampak terhadap masyarakat dan
lingkungan
• Pemerintah daerah setempat melakukan
intervensi terhadap masyarakat
terdampak
• Komando Tanggap Darurat Bencana
dibentuk sebagai respon situasi darurat
• Kinerja pemerintah setempat dimonitor
• Diseminasi data dan informasi mutakhir
respon darurat (internal)
• Kebutuhan diseminasi data dan
informasi oleh masyarakat, media, dan
stakeholders (eksternal)
Lanjutan …
Komunikasi Publik
• Suatu organisasi dapat dinilai
baik, tidak hanya terhadap apa
yang mereka lakukan tetapi juga
bagaimana dan apa yang mereka
komunikasikan.
• Komunikasi publik yang baik akan
menunjukkan
– BNPB/BPBD bertanggung jawab
– BNPB/BPBD responsif dan peduli
pada keselamatan nyawa
– BNPB/BPBD memiliki empati
• Pengelolaan informasi dan
komunikasi akan mempermudah
pengelolaan operasi-operasi .
Lanjutan …
• BNPB/BPBD sangat berpengalaman dalam
tanggap darurat tetapi kurang dalam
bagaimana mengkomunikasikan apa yang
telah dikerjakan.

• Memanfaatkan teknologi informasi yang ada


untuk mengkomunikasikan kepada semua
pihak yang terkait. Contoh: Blog Tanggap
Darurat Bencana Merapi, Twitter, facebook.
DIAGRAM ALUR “OFFICIAL STATEMENT” GEMPABUMI DARI BNPB

Pengecekan ke lokasi
PUSDALOPS BNPB
Gempa (BMKG dan USGS)
BPBD, Koramil, Analisis Awal
Polres, Relawan, dsb
bumi
Pejabat BNPB Pemetaan Otomatis
(via SMS) Official Statement
dampak gempabumi Awal (ke-1), melalui :
(Shakemap dan
Kapan, Di mana, penduduk terdampak)
Apa
- BBM ke 1.800 wartawan
(Kapan, Di mana, Apa,
- Twitter, Facebook
Bagaimana) - Website BNPB

5 menit 10 menit 5-10 menit

LAPORAN
Update dampak dan KE PRESIDEN Official Statement Awal (ke-
penanganan 2). Analisis lebih lanjut
(Apa, kapan, dimana, (Dampak &
bagaimana, siapa)
PRESSCON (JAKARTA &
MEDIA Penanggulangannya)

30 - 60 menit
LOKASI BENCANA)

BNPB mengeluarkan Official Statement Pertama dalam waktu ± 30 menit


setelah gempa. Selanjutnya update terus menerus
PEMBENTUKAN MEDIA CENTER
• Sebagai pusat informasi tentang perkembangan
terbaru seputar bencana yang terjadi dan
penanganan pasca bencana bagi media massa,
masyarakat dan pihak-pihak yang membutuhkan.

• Media Center segera dibentuk setelah Surat


Keputusan Pembentukan Pos Komando Tanggap
Darurat Bencana dikeluarkan oleh
Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota atas usul Kepala
BNPB/BPBD Provinsi, Kabupaten/Kota sesuai
status/tingkat bencana dan tingkat kewenangannya
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

• Pejabat yang ditunjuk sebagai penanggung jawab


atau koordinator media center segera melakukan:
• Penyusunan struktur organisasi Media Center
– Penetapan personil sebagai tim Media Center.
– Penyediaan fasilitas Media Center.
– Perancangan denah Media Center
Media Center selalu dibangun di Posko Tanggap Darurat Bencana untuk
memberikan informasi yang komprehensif kepada media dan
masyarakat. BNPB telah menetapkan Perka BNPB No. 8 Tahun 2013
Tentang Pembentukan Media Center Tanggap Darurat Bencana.
KEDUDUKAN
• Media Center adalah fungsi yang terdapat di Bidang
Humas yang merupakan bagian dari Organisasi Pos
Komando Tanggap Darurat sebagaimana diatur
tersendiri dalam Perka Nomor 14 Tahun 2010
tentang Pedoman Pembentukan Pos Komando
Tanggap Darurat Bencana.
STRUKTUR ORGANISASI
MEDIA CENTER
TUGAS POKOK
1) Menghimpun data dan informasi penanganan
bencana dari Pos Komando Tanggap Darurat Bencana
serta menyebarluaskannya kepada media massa dan
masyarakat luas.

2) Menyampaikan informasi mutakhir tentang situasi


dan kondisi wilayah bencana dan langkah-langkah
penanggulangannya.

3) Membentuk dan memastikan jaringan sistem


informasi dan komunikasi berfungsi dengan baik
kepada media massa dan masyarakat.
FUNGSI
• Fungsi Media Center adalah memastikan
masyarakat dan wartawan dapat
mengakses informasi mutakhir
penanggulangan bencana yang
dibutuhkan, menyusun laporan,
mengkoordinasikan dan mengoperasikan
yang menjadi tugas pokok Media Center.
Mengapa Media Penting dalam
bencana?
1. Media mampu mempengaruhi keputusan politik,
mengubah perilaku, dan menyelamatkan nyawa
manusia (UNISDR, 2011).
2. Komunikasi merupakan inti untuk sukses dalam
mitigasi, kesiapsiagaan, respon, dan rehabilitasi
bencana (Haddow, 2009).
3. Media dapat menunjukkan eksistensi, pencitraan, dan
simbol organisasi terhadap masyarakat terkait tugas
kemanusiaan dalam penanggulangan bencana (UN,
2009).
CONTOH PROGRAM EDUKATIF DI INDONESIA

BNPB saat ini telah memprogramkan kegiatan yang


melibatkan peranserta media / jurnalis, seperti Forkom
Wartawan (WAPENA), talkshow, radio, dsb. BNPB saat
ini tengah menyusuan masterplan komunikasi serta
kurikulum wartawan kebencanaan.
PROGRAM SERUPA DAPAT DILAKSANAKAN DIDAERAH!
51
Kunjungan SD Ibnu Hajar ke Diorama Graha BNPB
01 Maret 2017

Foto bersama SD Ibnu Hajar Melihat peta dengan microskop

Ceria bersama di booth foto perahu BNPB Mengamati bola dunia


Tantangan Kita Bersama
• Secara umum sebagian masyarakat Indonesia dan Pemda masih belum
siap menghadapi bencana besar.
• Berdasarkan penelitian/kajian mengenai tingkat kesiapsiagaan
masyarakat menghadapi bencana ternyata hasilnya menunjukkan
bahwa pengetahuan kebencanaan meningkat.
• Tetapi pengetahuan ini belum menjadi sikap, perilaku dan budaya yang
mengkaitkan kehidupannya dengan mitigasi bencana.
Permukiman dibangun di tebing dan lereng perbukitan yang rawan longsor. Apakah
mereka tidak tahu rawan longsor? Mengapa mereka tetap tinggal disitu?
Katanya buang sampah sembarangan menimbulkan banjir. Kenapa di sungai masih banyak sampah?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai