Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bencana Alam merupakan salah satu fenomena alam yang mengancam


keber langsungan hidup manusia. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa
kerugian materi maupun nonmateri. Bencana tersebut bisa dicontohkan seperti
banjir, tanah longsor, gempa bumi ada pula bencana non alam seperti kebakaran
gagal teknologi, gagal modernisasi, konflik sosial antar kelompok dan teror. Bencana
merupakan sebuah fenomena kehidupan manusia yang tidak dapat diketahui secara
pasti kapan terjadinya. Manusia hanya mampu mengenali gejalagejala awal dan
memprediksi terjadinya. Kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia terkadang
hanya mampu menjelaskan gejala awal ini, sehingga kejadian detil daribencana itu
hanya dalam prediksi manusia. Meskipun demikian, dengan kemampuan mengenali
gejala-gejala awal dari sebuah bencana manuisa dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi becana. Persiapan itu meliputi persiapan sebelum terjadinya bencana,
ketika terjadi bencana, dan pasca terjadinya bencana. Artinya, kesiapan yang
dilakukan oleh manusia dapat dilakukan ketika dapat mengenali gejala awal, tingkat
resikonya dan lain sebagainya.Di beberapa wilayah kerja kec.Banyakan sebagai
salah satu wilayah yang memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap beberapa
bencana alam, yaitu banjir dan tanah longsor. Salah satu potensi bencana yang
telah diketahui masyarakat luas adalah bencana banjir dan longsor di beberapa
wilayah, bencana alam ini sempat menarik perhatian kabupaten karena bukan hanya
menyebabkan kerugian material yang ditimbulkan tetapi juga kemacetan di dunia
pendidikan ketika bencana itu terjadi. Banjir yaitu pada tahun 2018 yang telah
menyebabkan kerugian sarana terutama sarana pendidikan. Menyadariadanya risiko
bencana yang terjadi di di wilayah kerja Puskesmas Tiron, penting ditumbuhkan
kesadaran dan pembudayaan pengurangan bencana (PRB). Perlu adanya upaya
penanaman pendidikan kebencanaan sedini mungkin, hal ini guna memberikan
bekalan ilmu serta pengetahuan akan potensi bencana yang ada di wiliyah tersebut
kepada peserta petugas. Penyampaian pengetahuan kebencanaan tersebut dapat di
lakukan oleh petugas yang mahir dengan berpedoman pada bahan ajar mengenai
kebencanaan. Pengurangan resiko bencana alam merupakan salah satu program
pemerintah dan pemerintah daerah yang sedang giatnya dilakukan. Hal ini juga
menjadi kerja kalangan Internasional karena beberapa kejadian bencana dengan
skala massif telah menimbulkan begitu banyak korban harta benda dan jiwa.
Wilayah kerja puskesmas Tiron merupakan salah daerah yang sangat rawan dilanda
bencana alam, beberapa kejadian bencana alam yang terjadi dalam satu beberapa
decade terakhir adalan banjir dan banjir bandang, tanah longsor. Mempelajari
fenomena bencana tersebut maka tidak ada pilihan lain yaitu segera bersiap siaga
baik secara kelembagaan, masyarakat bahkan individual, karena bencana akan
terjadi dan akan menimpa siapa saja yang berada di daerah yang rawan bencana.
Identifikasi yang telah dilakukan menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut
: daerah desa Ngablak,Maron,Parang,jatirejo,Tiron merupakan daerah yang sangat
rawan bencana, bencana yang paling sering terjadi adalah banjir dan tanah longsor,
gempa bumi dan tsunami. Upaya yang perlu dilakukan baik mitigasi pasif berupa
pendidikan sadar bencana, penyuluhan tentang bencana alam serta
karakteristiknya. Demikian juga diperlukan mitigasi aktif berupa membangun tanda
peringatan bencana, membangun infrastruktur yang ramah dan tahan bencana serta
memelihara, memperbaiki dan memperkuat infrastruktur yang berada di daerah yang
rawan bencana

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada deskripsi masalah di atas, maka puskesmas mengidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1.mengidentifikasikan bahwa kurangnya pengetahuan tentang kesiapsiagaan
dalam menghadapi banjir dikarenakan faktor ketidaktahuan masyarakat.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di kemukakan di atas, maka
pembatasan masalah pada identifikasi ini adalah: “ Analisis Kesiapsiagaan
Masyarakat Terhadap Bancana Banjir,longsor, dan yg baru dampak bandara di
Desa Ngablak,Maron,parang,jatirejo Tiron”.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil


rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
banjir
2) Apa saja dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir
E. Tujuan Pengidentifikasian ini adalah:
1) Mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
2) Mengetahui dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir berdasarkan dari
informasi yang diperoleh.
F. Manfaat yang diharapkan adalah:
1) Masyarakat dapat informasi tentang bagaimana cara menanggulangi bencana
banjir
serta persiapan apa saja dalam menghadapi bencana banjir yang akan terjadi.
2) Bagi Aparatur Desa Memberikan tambahan informasi kepada aparatur desa
tentang
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir sehingga dapat disosialisasikan
kepada warga masyarakat..
LAPORAN CEPAT TANGGAP BENCANA BIDANG KESEHATAN
DESA NGABLAK
Kabupaten/kota : KEDIRI
Jenis Bencana : Banjir
Hari : Minggu
Tanggal : 22 MARET 2020
Pukul : 21.00 WIB
Kronologi : DEBIT AIR MENINGKAT DAN AIR MELUAP KARENA DERASNYA
HUJAN DARI BEBERAPA WILAYAH SEHINGGA AIR MENGIKIS TANGGUL DAN
AKHIRNYA JEBOL.
Korban : NIHIL
Wilayah Terdampak : KELURAHAN DERMO (PERUM GRIYA INTAN ASRI), DESA
MARON BAGIAN TIMUR LAUT), DESA NGABLAK ( PERUM ASABRI, DUSUN
NGABLAK, DUSUN BAGOL, DUSUN TANJUNG, DUSUN JAJAR)
Jumlah Warga Terdampak : 2.546
Jumlah Kelompok Rentan : 49
Bayi : 32
Balita : 56
Bumil : 11
Lansia : 67
Keb. Khusus : 9
Fasilitas Kesehatan Yang Siaga : -
Jumlah SDMKes Yang Siaga : 4
Fasilitas Kesehatan terdampak : -
Pos Pengungsian : -
Jumlah Pengungsi : -
Pos Pelayanan Kesehatan Siaga : -
Kebutuhan Bidang Kesehatan : -
Pelapor : -
Dokumen bencana Banjir desa Ngablak
LAPORAN CEPAT TANGGAP BENCANA BIDANG KESEHATAN
DESA MARON
Kabupaten/kota : KEDIRI
Jenis Bencana : Banjir
Hari : Minggu
Tanggal : 22 MARET 2020
Pukul : 03.00 WIB
Kronologi : DEBIT AIR MENINGKAT DAN AIR MELUAP KARENA DERASNYA
HUJAN LUBERAN DARI BEBERAPA WILAYAH SEHINGGA AIR TUMPAH KE
WILAYAH MARON.
Korban : NIHIL
Wilayah Terdampak : KELURAHAN MARON DESA MARON BAGIAN TIMUR
LAUT), DUSUN GENENG,JALAN RAYA MARON
Jumlah Warga Terdampak : 1.346
Jumlah Kelompok Rentan : 19
Bayi : 22
Balita : 76
Bumil : 16
Lansia : 77
Keb. Khusus : 5
Fasilitas Kesehatan Yang Siaga : -
Jumlah SDMKes Yang Siaga : 4
Fasilitas Kesehatan terdampak : -
Pos Pengungsian : -
Jumlah Pengungsi : -
Pos Pelayanan Kesehatan Siaga : -
Kebutuhan Bidang Kesehatan : -
Pelapor : -
Dokumen bencana Banjir desa Maron

Anda mungkin juga menyukai