Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN STANDARDISASI STASIUN KERETA API

Lampiran SK Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero)


Nomor KEP.U/LL.104/I/1/KA-2012
Tanggal 12 Januari 2012
Tentang Pedoman Standardisasi Stasiun

PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)


BANDUNG
2012
KEPUTUSAN DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA (Persero)
NOMOR : KEP.U/LL.104/I/1/KA-2012

TENTANG
STANDARDISASI STASIUN 2012
PT. KERETA API INDONESIA (Persero)

DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA (Persero)

Menimbang : Bahwa untuk meningkatkan pelayanan jasa angkutan kereta api


khususnya angkutan penumpang diperlukan pedoman atau acuan bagi
pelaksanaaan penataan dan pelayanan stasiun, maka perlu disusun
Pedoman Standardisasi Stasiun.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan


Terbatas (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 106.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587);

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha


Milik Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 70,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4297);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1998 tentang Pengalihan


Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Kereta Api menjadi
Perusahaan Persero (PERSERO);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan


Kedudukan Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada
Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum
(PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri
Negara Badan Usahan Milik Negara (Lembaran Negara RI Tahun
2003 nomor 82, Tambahan Lembaran Negara nomor 4305);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang tentang


pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Negara;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang


Penyelenggaraan Perkeretaapian;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas


dan Angkutan Kereta Api.

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 Tahun 2011


Tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang
Dengan Kereta Api.
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2011
Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api.

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2011


Tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan Di Stasiun Kereta Api.
12. Akta Pendirian PT. KERETA API INDONESIA (Persero) yang
dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH No. 2 tanggal 1 Juni
1999 dan Akta Perubahan Nomor 14 tanggal 13 September 1999
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Nomor C-17171
RH.01 Tahun 1991 tanggal 1 Oktober 1999, yang telah dimuat
dalam Berita Negara RI Nomor 240 Tahun 2000 da Tambahan
Lembaran Berita Negara RI Nomor 4 tanggal 14 Januari 2000;

13. Surat Keputusan Direksi PT. KERETA API INDONESIA (Persero)


Nomor KEP.U/HK.215/VIII/1/KA-2005 tanggal 19 Agustus 2005
tentang Buku Panduan Good Corporate Governance (GCG) di
Lingkungan (Persero);

14. Surat Keputusan Direksi PT. KERETA API INDONESIA (Persero)


Nomor KEP.U/OT.003/IV/1/KA-2007 tanggal 9 April 2007 tentang
Susunan Klasifikasi Stasiun.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA (Persero)


TENTANG PEDOMAN STANDARDISASI STASIUN KERETA API.

PERTAMA : Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api sebagaimana disebut dalam


Lampiran keputusan ini maka diperlukan sebagai acuan yang harus
dilakasanakan pada setiap penataan stasiun untuk semua kelas stasiun.

KEDUA : Stasiun Kereta Api sebagaimana dalam Diktum PERTAMA adalah


tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.

KETIGA : Pembagian Kelas Stasiun Kereta Api sebagaimana dalam Diktum


KEDUA meliputi:
1. Stasiun Besar meliputi:
a. Kelas A
b. Kelas B
c. Kelas C
2. Stasiun Sedang yaitu Stasiun Kelas 1.
3. Stasiun Kecil meliputi:
a. Kelas 2
b. Kelas 3

KEEMPAT : Standardisasi sebagaimana yang disebut dalam Diktum PERTAMA


meliputi:
1. Standardisasi Pelayanaan Stasiun (Besar, Sedang, Kecil)
2. Standardisasi Perangkat Stasiun (Besar, Sedang, Kecil)
3. Standardisasi Bangunan (Besar, Sedang, Kecil)

KELIMA : Standardisasi Pelayanaan Stasiun (Besar, Sedang, Kecil) meliputi ;


1. Pelayanan Informasi
2. Pelayanan Tiketing
3. Pelayanan Keselamatan
4. Pelayanan Keamanan
5. Pelayanan Kesehatan
6. Pelayanan Umum
7. Pelayanan Khusus
8. Pengaturan Zona Pelayanaan Stasiun dan Pengaturan Sirkulasi
arus Penumpang.
KEENAM : Standardisasi Perangkat Stasiun (Besar, Sedang, Kecil) meliputi:
1. Perangkat Media Informasi
2. Instalasi Mekanikal
3. Instalasi Elektrikal
4. Sanitair
5. Furnitur
6. Instalasi dan Perangkat Pemadam Kebakaran
7. Perangkat Keamanan

KETUJUH : Standardisasi Bangunan (Besar, Sedang, Kecil) Meliputi ;


1. Azas Aksibilitas Pada Bangunan Umum
2. Ukuran Dasar Ruang
3. Pembagian Fungsi Ruang Stasiun.
4. Ukuran dan Kapasitas Ruang di Stasiun.
5. Warna Dinding Eksterior Bangunan
6. Peron
7. Jalur Pedestrian
8. Tangga
9. Ram
10. Pintu
11. Kamar Kecil
12. Tempat parkir Kendaaraan

KEDELAPAN : Untuk Stasiun Kategori Heritage merupakan bangunan yang


mempunyai gaya khas dan ditetapkan sebagai bangunan cagar
budaya dengan Perda.

KESEMBILAN : Pada masa transisi, stasiun yang belum ada penataan baru atau belum
direnovasi, diperbolehkan untuk belum memenuhi Pedoman
Standardisasi Stasiun ini.

KESEPULUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : BANDUNG
PADA TANGGAL : 12 JANUARI 2012
A.n. DIREKSI PT. KERETA API INDONESIA (Persero)
DIREKTUR UTAMA

IGNASIUS JONAN
NIPP. 63621

Tembusan Yth :
1. Komisaris PT. KERETA API INDONESIA (Persero) di Jakarta
2. Para Managing Director PT. KERETA API INDONESIA (Persero) di Bandung
3. Para EVP PT. KERETA API INDONESIA (Persero) di Bandung
4. Komite Eksekutif PT. KERETA API INDONESIA (Persero) di Bandung
5. Para VP Kepala Divisi PT. KERETA API INDONESIA (Persero) di Bandung
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Maksud dan Tujuan 1
1.2. Sistematika Penyusunan 1
1.3. Ketentuan Penerapan 2

BAB II PELAYANAN STASIUN 4


2.1. Pelayanan Informasi 4
2.2. Pelayanan Ticketing 7
2.3. Pelayanan Keselamatan 8
2.4. Pelayanan Keamanan 9
2.5. Pelayanan Kesehatan 9
2.6. Pelayanan Umum 10
2.7. Pelayanan Khusus 13
2.8. Pengaturan Zona Pelayanan dan Sirkulasi Penumpang 14
di Stasiun

BAB III PERANGKAT STASIUN 19


3.1. Perangkat Media Informasi 19
3.2. Media Informasi Berdasarkan Tujuan Pelayanan 26
3.3. Instalasi Mekanikal 35
3.4. Instalasi Elektrikal 42
3.5. Instalasi Air 45

ii
3.6. Furnitur 47
3.7. Instalasi dan Perangkat Pemadam Kebakaran 49
3.8. Perangkat Keamanan 53

BAB IV BANGUNAN STASIUN 56


4.1. Asas Aksesibilitas pada Bangunan Umum 56
4.2. Ukuran Dasar Ruang 57
4.3. Pembagian Fungsi Ruang di Stasiun 62
4.4. Luas dan Kapasitas Ruang di Stasiun 65
4.5. Warna Bangunan 78
4.6. Peron 81
4.7. Jalur Pedestrian 84
4.8. Tangga 87
4.9. Ramp 90
4.10. Pintu 96
4.11. Kamar Kecil 101
4.12. Tempat Parkir Kendaraan 105

BAB V PENUTUP 110

DAFTAR PUSTAKA x

iii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2-1. Penerapan Jenis Media Informasi pada Kelas Stasiun 5

Tabel 2-2. Pelayanan Ticketing 8

Tabel 2-3. Keamanan Stasiun 9

Tabel 2-4. Jumlah Toilet dan Petugas Kebersihan Berdasarkan Kelas 10


Stasiun

Tabel 2-5. Fasilitas Ruang Tunggu 11

Tabel 2-6. Kapasitas Minimal untuk Parkir Kendaraan 12

Tabel 3-1. Kombinasi Warna pada Media Informasi 22

Tabel 3-2. Spesifikasi Warna pada Media Informasi 22

Tabel 3-3. Level Iluminasi 43

Tabel 3-4. Nilai LLF 44

Tabel 4-1. Standar Luas Minimum Ruang untuk Kegiatan Pokok di Stasiun 66

Tabel 4-2. Standar Warna Dinding Eksterior Bangunan Stasiun Heritage 78


dan Non Heritage

Tabel 4-3. Periode Pengecatan Kembali 80

Tabel 4-4. Ukuran Teknis Peron 81

iv
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2-1. Alur Sirkulasi dan Pembagian Zona 16

Gambar 2-2. Alur Sirkulasi dan Pembagian Zona 17

Gambar 3-1. Tipikal Neon Box Gantung 21

Gambar 3-2. Tipikal Neon Box Tempel 21

Gambar 3-3. Tipikal tanda Gambar dan Media Informasi 23

Gambar 3-4. Tipikal Speaker Indoor 24

Gambar 3-5. Tipikal Speaker Outdoor 24

Gambar 3-6. Tipikal Media Audio Visual 25

Gambar 3-7. Tipikal Media Audio Visual 25

Gambar 3-8. Tipikal Neon Box Nama Stasiun (Tampak dari Jalan 26
Raya/Samping dan Dalam Stasiun

Gambar 3-9. Tipikal Papan Nama Stasiun (di Ujung Peron Stasiun) 26

Gambar 3-10. Tipikal Neon Box Pembagian Zona 27

Gambar 3-11. Tipikal Neon Box Ruang Operasional Petugas 28

Gambar 3-12. Tipikal Neon Box Ruang Pelayanan Publik 29

Gambar 3-13. Tipikal Neon Box untuk Kegiatan Penunjang dan Pelayanan 30
Khusus

Gambar 3-14. Tipikal Neon Box Arah Pintu Masuk dan Keluar 30

Gambar 3-15. Tipikal Neon Box Arah Jalur Pemberangkatan KA 31

Gambar 3-16. Tipikal Neon Box Arah Tempat Pelayanan Umum 31

Gambar 3-17. Tipikal Neon Box Assembly Point 32

Gambar 3-18. Tipikal Jam/Penunjuk Waktu 32

Gambar 3-19. Tipikal Neon Box Nama dan Nomor KA 33

v
Gambar 3-20. Tipikal Neon Box Peringatan dan Larangan 34

Gambar 3-21. Tipikal Ukuran lift yang Diijinkan 37

Gambar 3-22. Tipikal Potongan dan Panel Kontrol Lift 38

Gambar 3-23. Tipikal Simbol Panel Lift yang dibuat timbul 39

Gambar 3-24. Tipikal indikator dan Denah Ruang Lift 40

Gambar 3-25. Tipikal Perspektif Lift 41

Gambar 3-26. Tipikal Furniture untuk Ruang Operasional KS 47

Gambar 3-27. Tipikal Furniture untuk Ruang Operasional Staff 47

Gambar 3-28. Tipikal Furniture untuk Ruang Tunggu Vip 48

Gambar 3-29. Tipikal Furniture untuk Ruang Tunggu Eksekutif 48

Gambar 3-30. Tipikal Furniture untuk Ruang Tunggu Umum 49

Gambar 3-31. Tipikal Tabung Pemadam Kebakaran 49

Gambar 3-32. Tipikal Sistem Hydrant Box Indoor 50

Gambar 3-33. Tipikal Sistem Hydrant Box Outdoor 51

Gambar 3-34. Tipikal Sistem Hydrant Pillar Satu 51

Gambar 3-35. Tipikal Sistem Hydrant Pillar Dua 52

Gambar 3-36. Tipikal Sistem springkler 52

Gambar 3-37. Tipikal Sistem Fire Alarm 53

Gambar 3-38. Tipikal Perangkat CCTV 54

Gambar 3-39. Tipikal Metal Detector 54

Gambar 3-40. Tipikal walkthrough Detector 55

Gambar 3-41. Tipikal inspection mirror 55

Gambar 4-1. Ukuran Umum Orang Dewasa 58

Gambar 4-2. Ruang Gerak Bagi Tuna Netra 58

Gambar 4-3. Ukuran Kursi Roda 59

vi

Anda mungkin juga menyukai