Anda di halaman 1dari 32

Struktur Dasar,

Tipe Data dan


Variabel
M. Eka Purbaya., S.T., M.Eng
Konten

01 02 03

Struktur Dasar Algoritma Identifier dan Variabel Tipe Data


01.
Struktur Dasar
Algoritma
Struktur Dasar Algoritma

Sequence Selection Repetition/ Loop


Instruksi dikerjakan secara • Tidak setiap baris Instruksi yang dapat
berurutan baris perbaris mulai program akan dikerjakan mengulang sederetan
dari baris pertama hingga • Baris program akan instruksi secara berulang-
baris terakhir, tanpa ada dikerjakan jika memenuhi ulang sesuai persyaratan
loncatan atau perulangan. syarat yang ditetapkan
Skema Flowchart Sekuensial
Proses 1
● Proses 1 tidak dapat mendahului proses 2
● Proses 2 tidak dapat mendahului proses 3
Proses 2 Atau
● Proses 3 hanya bisa dijalankan setelah proses 2
● Proses 2 hanya bisa dijalankan setelah proses 1
Proses 3
Contoh Sekuensial
Start

Algoritma Hitung_luas_persegipanjang
Masukkan
Deklarasi Panjang (P)

P, L, Luas : integer;
Deskripsi Masukkan
Lebar (L)
Write(“Masukkan Panjang”);

Read(P); Luas = P * L

Write(“Masukkan Lebar”);
Tampilkan
Read(L); Luas

Luas ← P * L;
End
Write(“Luas Persegi Panjang =“,Luas);
Contoh urutan instruksi yang berbeda tetapi
tidak mempengaruhi hasil.
Algoritma Runtunan1 Algoritma Runtunan2
Deklarasi : Deklarasi :
A, B, C, D : integer; A, B, C, D : integer;
Deskripsi : Deskripsi :
Read (A, B) Read (A, B)
C A + B D A * B
D A * B C A + B
Write (C, D) Write (C, D)

Algoritma Runtunan1 dan Runtunan 2 memiliki hasil yang SAMA


Struktur Dasar Algoritma
• Merupakan struktur program yang melakukan proses
pengujian untuk mengambil suatu keputusan apakah
suatu baris program atau blok instruksi akan diproses
atau tidak
Selection
• Pengambilan keputusan menggunakan pernyataan
• Tidak setiap baris boolean (true/false) dengan menggunakan operator
program akan dikerjakan pembanding( >,<,>=,<=,==,<>) yang bisa di kombinasikan
• Baris program akan dengan operator boolean (AND, OR dan NOT)
dikerjakan jika memenuhi • Simbol <> artinya “tidak sama dengan"
syarat
Struktur Keputusan
Contoh :
• 5 == 5 → true, karena 5 sama dengan 5
• 3 == 4 → false, karena 3 tidak sama dengan 4
• 3 != 4 → true , karena 3 tidak sama dengan 4
Selection • A == 5 → bisa true/false tergantung nilai variabel A
• (A>5) AND (B==2) → true, jika pernyataan A>5 bernilai
true, dan pernyataan B==2 juga bernilai true
Struktur Keputusan
• Khusus untuk yang menggunakan operator boolean (AND, OR,
NOT dan XOR), harus sesuai dengan tabel kebenaran

A B A OR B
A NOT A False False False
False True False True True
True False True False True
True True True

A B A AND B A B A XOR B
False False False False False False
False True False False True True
True False False True False True
True True True True True False
Skema Flowchart Selection
True False
Syarat

Proses 1 Proses 2

● Syarat akan menentukan proses 1 atau 2 yang akan dijalankan


● Jika proses 2 dijalankan, artinya proses 1 tidak dijalankan dan sebaliknya
Contoh Selection
Start
Algoritma Menentukan_kelulusan
Deklarasi Masukkan
Nilai
N: integer; Siswa(N)

Deskripsi
False Apakah
Write(‘Masukkan Nilai Siswa’); N >= 60

Read(N);
Tampilkan True
If N >= 60 Then Siswa Tidak
Lulus
Write(‘Siswa Dinyatakan Lulus’); Tampilkan
Siswa Lulus
Else

Write(‘Siswa Dinyatakan Tidak Lulus’); End

Endif
Struktur Dasar Algoritma

Struktur instruksi perulangan pada dasarnya terdiri atas :


• Kondisi perulangan;
suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan
dapat terjadi.
• Badan (body) perulangan;
deretan instruksi yang akan diulang-ulang
Repetition/ Loop pelaksanaannya.
• Pencacah (counter) perulangan;
Instruksi yang dapat suatu variabel yang nilainya harus berubah agar
mengulang sederetan perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya
instruksi secara berulang- membatasi jumlah perulangan yang dapat
ulang sesuai persyaratan dilaksanakan
yang ditetapkan
Skema Flowchart Repetition
A. Syarat di Akhir
Proses 1

● Syarat yang ada dibagian akhir menentukan proses


perulangan dilakukan lagi kembali ke proses 1 atau tidak.
Proses 2 ● Jika syarat tidak terpenuhi, maka perulangan dihentikan dan
lanjut ke proses setelah perulangan
● Contoh perintah : Do - While

Syarat
Skema Flowchart Repetition
B. Syarat di Awal
Syarat

● Syarat yang ada dibagian awal menentukan proses


perulangan dilakukan lagi kembali ke proses 1 atau tidak.
Proses 1
● Jika syarat tidak terpenuhi, maka perulangan dihentikan dan
lanjut ke proses setelah perulangan
● Contoh perintah : For – do, While - do
Proses 2
Skema Flowchart Repetition
C. Ditentukan cacah perulangannya
Loop n
● Jumlah perulangan sudah ditentukan dan sudah pasti
● Syarat yang ada dibagian awal menentukan proses
Proses 1 perulangan dilakukan lagi kembali ke proses 1 atau tidak.
● Jika syarat tidak terpenuhi, maka perulangan dihentikan dan
lanjut ke proses setelah perulangan
● Contoh perintah : Repeat - until
Proses 2
02.
Identifier dan
Variabel
Identifier (Pengenal)
● Untuk membedakan suatu objek dengan memberi nama atau pengenal
● Deklarasi suatu variabel, konstanta, nama tipe, fungsi dan prosedur
● Identifier tidak boleh ditulis secara sembarangan. Adapun aturan penulisan
identifier adalah sebagai berikut
● Nama identifier harus dimulai dengan karakter huruf alfabet a-z atau A-Z.

● Setelah karakter pertama, dapat dilanjutkan dengan karakter afanumerik


(angka maupun huruf) dan underscore (_).

● Dalam penulisan identifier tidak boleh menggunakan karakter-karakter


berikut ini :
Identifier (Pengenal)
● Contoh penulisan ➢ Saldo Benar

➢ 2kali Dimulai dengan angka

Tebak ! ➢ Mata kuliah Ada blank/spasi di tengah

➢ Jumlah_mahasiswa Benar

➢ Kelas? Ada symbol khusus (?)

➢ Keterangan Benar

➢ Nama.lengkap Ada symbol khusus (.)

➢ continue Kata baku dalam Python

➢ bilanganPertama Benar
Variabel
● Suatu lokasi memori komputer yang digunakan untuk menampung dan
menyimpan data yang akan diolah.

● Tipe data variabel ditentukan oleh jenis data yang akan disimpan

● Penamaan bersifat ➔ UNIK

● Aturan penulisan dalam Python:


○ Tidak perlu dideklarasikan nilainya, karena akan ada Ketika diberi nilai
○ Diisi dulu sebelum dipanggil
○ Nilai suatu variabel dapat berubah selama proses eksekusi
○ Tipe data secara otomatis dikenali oleh Python
○ Harus diawali dengan huruf atau dengan underscore ( _ )
○ Tidak boleh menggunakan spasi
Variabel
● Contoh pembuatan dan pemanggilan variabel

● Ubah tipe data

● Cek tipe data

● Ubah isi variable


Konstanta
● Besaran yang mempunyai nilai tetap selama program dijalankan.

● Pemberian nilai yang akan disimpan dalam sebuah konstanta


dilakukan diawal program

● Selama program dijalankan nilainya tidak bisa diubah.

● Notasi ➔ const
03.
Tipe Data
Tipe Data Sederhana
Tipe data dasar yang sering dipakai oleh program, meliputi:
● integer (bilangan bulat)
● real atau float (bilangan pecahan)
● char (alphanumerik dan tanda baca)
● string
● boolean (logika)
Bilangan Bulat (Integer)
● Merupakan tipe data yang digunakan untuk menyatakan bilangan bulat
● Tidak memuat bilangan pecahan
● Dalam tipe data ini tidak diperkenankan menggunakan karakter koma antar dua bilangan

Jenis-jenis Tipe Integer


Operator Pada Tipe Integer
Operator Arti Contoh

+ Penjumlahan 13 + 4 = 17

- Pengurangan 13 – 4 = 9

* Perkalian 13 * 4 = 52

DIV Hasil Pembagian Bulat 13 DIV 4 = 3

MOD Sisa Hasil Pembagian 13 MOD 4 = 1


Bilangan Pecahan (Floating Point)
● Mengenal data bilangan real (gabungan bilangan pecahan dan bilangan bulat
● Penulisan untuk jenis data ini selalu menggunakan titik desimal.
● E menunjukkan nilai 10 pangkat. Nilai konstanta numerik real menempati memori sebesar 6
byte.
Jenis-jenis Tipe Pecahan
Tipe Jangkauan Digit Ukuran

Single 1,5E-45 .. 3,4E+38 7-8 4 byte

Real 2,9E-39 .. 1,7E+38 11-12 6 byte

Double 5,0E-324..1,7E+308 15-16 8 byte

Extended 1,9E-4951..1,1E+4932 19-20 10 byte

Comp 9,2E-18 .. 9,2E+18 19-20 8 byte


Char
● Yang termasuk ke dalam char adalah semua huruf abjad, semua tanda baca, angka ‘0’, ‘1’, ‘2’, ...
‘9’, dan karakter-karakter khusus seperti ‘&’, ‘@’, ‘%’, ‘#’, ‘$’, dan sebagainya. Karakter kosong
(null) adalah karakter yang panjangnya nol, dan dilambangkan dengan ‘’. Nama tipe untuk
karakter adalah char.
● Konstanta char harus diapit oleh tanda petik tunggal. Contoh konstanta karakter misalnya : ‘k’,
‘m’, ‘.’, ‘ ‘, ‘8’, ‘0’, ‘#’. Hati-hati dalam penulisannya misalnya ‘8’ adalah char, tetapi 8 adalah
integer.
● Operasi yang dilakukan pada tipe char adalah operasi perbandingan. Operator perbandingan
yang berlaku untuk tipe char adalah : == (sama dengan), != (tidak sama dengan), < (lebih kecil),
> (lebih besar), ≥ (lebih besar sama dengan) dan ≤ (lebih kecil sama dengan).

Contoh perbandingan Char

‘i’ == ‘i’ (hasil : true) ‘m’ < ‘z’ (hasil : true)


‘B’ == ‘b’ (hasil : false) ‘Q’ > ‘Z’ (hasil : false)
‘r’ != ‘R’ (hasil : true) ‘Q’ == Q ? (hasil : Error)
String
● String adalah untaian karakter dengan panjang tertentu.
● Semua konstanta string harus diapit oleh tanda petik tunggal atau dobel.
● Contoh-contoh konstanta string misalnya : ‘ITTP’, ‘PURWOKERTO’,‘ Jl. DI Pandjaitan’,
● String kosong (null) adalah string yang panjangnya nol, dan dilambangkan dengan (‘’) atau
(“”””).

Manipulasi String di Python

● Capitalize() ● Replace()
● Lower() ● Strip()
● Upper() ● Split()
● Find() ● In()
Boolean Contoh Program dalam Python

● Tipe data logika ● Contoh:


tes = True
● Berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau
print(bool(tes))
FALSE (salah). tes = False
● Operator untuk jenis data ini adalah : print(bool(tes))
○ Logical Operator, yaitu : NOT, AND, OR dan print(1==2)
print('A'<'B')
XOR
○ Relational Operator, yaitu : >, <, >=, <=, <> ● Hasilnya: ?
dan == True
False
False
True
Tugas
1. Buat kelompok 2-3 orang
2. Siapkan selembar kertas untuk setiap kelompok
3. Buatlah Pseudocode dengan kasus berikut:

Dibutuhkan suatu program pengisian formulir yang akan digunakan oleh


kasir dalam transaksi untuk menampung data pembelian dengan kebutuhan
data antara lain: Nama produk, Kode produk, Jumlah barang, harga barang.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai