Puskesmas Mondokan
Permasalahan gizi masyarakat di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 antara lain kasus gizi buruk balita sebesar 3,9%,
gizi kurang balita 3,9%, stunting baduta 29,9%, stunting balita 30,8%, ibu hamil KEK 17,3%, dan wanita usia subur KEK 14,5%.
(Kemenkes, 2018)
Di wilayah Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen permasalahan gizi masih menjadi masalah utama di bidang kesehatan. Tingginya
kasus stunting pada baduta sebesar 17,2?n pada balita sebesar 19,71% Kasus ini merupakan jumlah kasus tertinggi di Kabupaten
Sragen. Demikian pula dengan kasus ibu hamil KEK juga masih tinggi yaitu sebesar 18,9?n ibu hamil anemia sebesar 7,6% (Profil
Puskesmas Mondokan,2020). Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Pada tahap dasar
kebutuhan kebutuhan anak adalah pangan (nutrisi) hal ini merupakan unsur utama untuk pertumbuhan anak, agar anak dapat tumbuh
sesuiai dengan kemampuan genetiknya, selain kebutuhan dalam aspek fisik anak juga memerlukan bimbingan, pendidikan dan kasih
saying dari orang tua, sehingga anak berhak untuk mendapatkan pengasuhan yang sebaik-baiknya karena salah satu faktor yang
berperan penting dalam pemenuhan status gizi anak adalah pola asuh (Soetjiningsih,2015)
Sejak ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Maret 2020 bahwa pandemi covid19 sebagai keadaan darurat nasional
menjadikan perubahan disetiap lini kehidupan. Adanya pembatasan sosial dan pembatasan fisik secara langsung maupun tidak langsung
membatasi ruang gerak Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas dalam melakukan kegiatan preventif dan promotif upaya penurunan masalah
gizi. Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi agar program perbaikan gizi masyarakat tetap berjalan baik.
Berdasarkan permasalahan gizi di wilayah Kecamatan Mondokan yang telah disebutkan diatas dan mengingat situasi pandemic yang
sedang terjadi maka kami berupaya untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memberikan informasi dan edukasi terkait pencegahan
dan penurunan stunting melalui platform aplikasi myBidan.
1. Memudahkan masyarakat untuk mengetahui status gizi bayi, balita, remaja, dan ibu hamil secara lebih mudah dan mandiri
2. Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan edukasi terkait permasalahan gizi dan pertumbuhan yang dihadapinya
melalui gatged masing-masing
Memudahkan Puskesmas dalam memberikan informasi dan edukasi terkait dengan upaya penurunan stunting melalui media digital
a. Masyarakat dapat mengetahui status gizi bayi, balita,remaja, dan ibu hamil secara lebih mudah melalui gadget masing-masing
sehingga permasalahan gizi bisa dideteksi lebih dini
b. Masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat terkait permasalahan gizi yang dihadapi melalui
gadget masing-masing
c. Bagi Dinas Kesehatan/Puskesmas dapat memberikan informasi dan edukasi terkait permasalahan gizi dan penurunan stunting
melalui media digital yang dapat diakses sewaktu-waktu oleh masyarakat
MyBidan ini menjadi salah satu strategi penurunan stunting di Kecamatan Mondokan yang mana di akhir bulan Juni 2022 angka stunting
telah dari 23,90% (2019) menjadi 16,78%.
1.13. Anggaran
6d64be4e5fd2b762ccc125a08ea18e51.pdf
1.15. Proper/Non-Proper
Proper
2. DATA DUKUNG
Bimtek Inovasi Dalam 2 tahun terakhir pernah lebih dari 2 dokumen bintek
kali bimtek (bimtek,training dan TOT)
Program Dan Kegiatan inovasi Perangkat Pemerintah daerah sudah menuangkan DUKUNGAN OPD
Daerah dalam RKPD program inovasi daerah dalam RKPD T-1, T-2
dan T0 (T0 adalah tahun berjalan)
Pelaksana Inovasi Daerah Ada pelaksana dan ditetapkan dengan SK sk tim pengelola inovasi
Kepala Daerah
Pedoman Teknis Telah terdapat Pedoman teknis berupa buku pedoman teknis mybidan
yang dapat diakses secara online
Kemudahan Proses Inovasi Yang Dihasilkan Hasil inovasi diperoleh dalam waktu 1 hari HASIL INOVASI
Online Sistem Ada dukungan melalui perangkat web aplikasi APK MYBIDAN
dan aplikasi mobile (android atau ios)
Replikasi -
Monitoring dan Evaluasi Inovasi Daerah Hasil laporan monev eksternal berdasarkan
hasil penelitian/kajian/analisis