Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN SOSIALISASI PERIZINAN ELEKTRONIK BERBASIS RESIKO DALAM


RANGKA PENERBITAN IZIN SARANA DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Pemerintah berkomitmen untuk membuat pengurusan perizinan semakin
sederhana dan cepat. Pemerintah telah menjalankan Online Single Submission
(OSS) sebagai sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha
yang menjadi kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau
Bupati/Walikota yang dilakukan secara elektronik. Bahwa melalui reformasi sistem
perizinan, didorong untuk melakukan standarisasi menjadikan birokrasi perizinan di
tingkat pusat dan daerah lebih mudah, lebih cepat, dan juga lebih terintegrasi. Di
lapangan masih banyak hambatan dan kendala terkait sistem OSS, sehingga
perizinan yang lebih mudah masih belum tercapai.
Penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko melalui sistem OSS
merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja. OSS berbasis risiko diatur dalam Peraturan BKPM Nomor 3 Tahun 2021
tentang Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Terintegrasi secara Elektronik.
OSS Berbasis Risiko wajib digunakan oleh pelaku usaha sebelum memulai kegiatan
usaha di Indonesia. Harapannya melalui kegiatan Pertemuan Sosialisasi Perizinan
Elektronik Berbasis Resiko dalam Rangka Penerbitan Izin Sarana Distribusi
Kefarmasian, pihak pemangku kepentingan atau stake holder terkait mendapatkan
update informasi terbaru, reviu dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan
perizinan OSS berbasis resiko pada sarana distribusi kefarmasian di wilayah Jawa
Timur.

B. TUJUAN
1. Reviu tata cara perizinan elektronik berbasis resiko melalui OSS RBA dalam
rangka penerbitan izin sarana distribusi kefarmasian;
2. Pelaku usaha dan/atau penanggung jawab distribusi kefarmasian mampu
melakukan pemenuhan standar usaha sesuai dengan regulasi yang berlaku.

C. PESERTA
Peserta berasal dari :
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Timur;
2. Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
3. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten/Kota;
4. Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi untuk Pedagang Besar Farmasi
Provinsi Jawa Timur;
5. Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (HISFARDIS) PD wilayah Jawa Timur;
6. Staf Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

D. PELAKSANAAN
1. Waktu dan Metode
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2022 secara daring melalui zoom
meeting.
2. Penyelengggara
Seksi Kefarmasian, Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur.

3. Narasumber dan Materi

NO. MATERI NARASUMBER

1. Review Pelaksanaan Perizinan untuk Direktorat Produksi dan


Sarana Distribusi Kefarmasian Distribusi Kefarmasian
Berdasarkan Peraturan Menteri Direktorat Jenderal Kefarmasian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor dan Alat Kesehatan Kemkes RI
14 Tahun 2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
2 Penerapan Aplikasi/Petunjuk Praktis Badan Koordinasi Penanaman
Sistem Informasi dan Pembahasan Modal (BKPM)
Masalah Kendala OSS RBA untuk
Sarana Distribusi Kefarmasian

4. Metode
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi (zoom meeting).

E. PEMBIAYAAN
Biaya dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor :
DPA/A.1/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2022, tanggal 1 Januari 2022.
.

Anda mungkin juga menyukai