Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN KOORDINASI LINTAS SEKTOR DALAM RANGKA PENGENDALIAN


DAN PENGAWASAN SARANA DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Pedagang Besar Farmasi yang selanjutnya disingkat PBF adalah
perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan,
penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan PBF Cabang adalah cabang PBF
yang telah memiliki pengakuan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pembinaan Pedagang Besar Farmasi mencakup
berbagai aspek dalam rangka peningkatan kualitas pengelolaan obat dan bahan
obat di sarana distribusi. Pembinaan dapat dilakukan secara berjenjang oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pengendalian, pengawasan, pembinaan dan bimtek PBF meliputi berbagai
aspek yaitu perizinan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), peredaran obat,
pelaporan, pemantauan, serta evaluasi kegiatan distribusi diperlukan upaya untuk
melakukan koordinasi lintas sektor tidak hanya bidang kesehatan yang terlibat di
dalamnya, tetapi di luar sektor kesehatan misalnya Dinas Lingkungan Hidup, Aparat
Penegak Hukum dan lain-lain.
Hasil pelaksanaan pengendalian, pengawasan, pembinaan dan bimtek dalam
bentuk data yang harus dianalisa dan dikaji agar didapat informasi yang valid.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk pembinaan selanjutnya
dalam rangka meningkatkan kualitas Pedagang Besar Farmasi. Laporan hasil
pembinaan harus didasarkan pada analisis data dan disajikan dalam format yang
mudah dipahami dan mudah ditindaklanjuti. Temuan utama dan tindak lanjut yang
direkomendasikan harus dimuat dalam laporan, demikian pula isu kunci dan area
masalah yang ditemui selama pembinaan. Dalam rekomendasi, penentuan prioritas
sangat diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Dalam pertemuan ini
narasumber dari berbagai lintas sektor dan program diharapkan terjalin komunikasi
antara pembina, pengawas sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan
pelaku usaha dan Apoteker Penanggungjawab PBF sehingga dapat terjadi diskusi
interaktif dan saling memahami tugas pokok masing-masing.

B. TUJUAN
1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program yang terkait dengan
pembinaan, pengendalian dan pengawasan sarana Pedagang Besar Farmasi
di wilayah Provinsi Jawa Timur;
2. Hasil pertemuan ini sebagai acuan dalam pelaksanaan pembinaan,
pengendalian dan pengawasan di sarana distribusi obat atau bahan obat,
guna memberikan panduan kepada Aparatur Kesehatan dan non Kesehatan;
3. Sebagai acuan/pedoman untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
pembinaan dalam pengembangan Pedagang Besar Farmasi di Jawa Timur.
C. PESERTA
Peserta berasal dari :
1. Dinas Penanaman Modal dan Pelananan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Timur;
2. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur;
3. Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
4. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten/Kota Jawa Timur;
5. Ketua dan Anggota Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi untuk Pedagang
Besar Farmasi Provinsi Jawa Timur;
6. Ketua dan Anggota Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (Hisfardis) PD
wilayah Jawa Timur;
7. Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

D. PELAKSANAAN
1. Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 9 - 10 Agustus 2022 secara daring melalui
zoom meeting.
2. Penyelengggara
Seksi Kefarmasian, Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK), Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur.
3. Narasumber dan Materi

NO. MATERI NARASUMBER

1. Evaluasi Hasil Pengawasan Pedagang Balai Besar POM di Surabaya


Besar Farmasi di Jawa Timur dan
Tindak Lanjutnya

2 Peran dan Tugas Pokok Fungsi Aparat Direktorat Reserse Kriminal


Penegak Hukum (APH) dalam Rangka Khusus POLDA Jawa Timur
Pengawasan Pedagang Besar Farmasi

3 Tindak Lanjut Surat Edaran Dinas Dinas Kesehatan Kota Surabaya


Kesehatan Kota Surabaya dalam
Rangka Distribusi Obat dari Pedagang
Besar Farmasi ke Apotik dan Sarana
Pelayanan Kefarmasian

4 Peran dan Tugas Pokok Kewenangan Unit Pelayanan Terpadu Satu


UPTSA Kota Surabaya terkait Atap (UPTSA) Kota Surabaya
Pemenuhan Izin Pedagang Besar
Farmasi

4. Metode
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi (zoom meeting).

E. PEMBIAYAAN
Biaya dibebankan pada Biaya dibebankan pada DPA Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur Nomor : DPA/A.1/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2022, tanggal 1 Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai