Anda di halaman 1dari 8

INOVASI

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM SIMOKU


Oktaviana Rohjatmi, A.Md Farm
UPTD Puskesmas Panjatan I

Latar Belakang

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan,
yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik (Peraturan Menteri Kesehatan RI
No 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, 2016). Dalam
rangka meningkatkan mutu manajemen pengelolaan obat di Kabupaten Kulon progo
utamanya dalam administrasi pencatatan pelaporan persediaan dan penggunaan obat, maka
perlu didukung sistem informasi yang baik. Obat merupakan bahan yang sangat dibutuhkan
dalam pelayanan kesehatan dalam upaya mendukung intervensi pelayanan medis yang
dibutuhkan. Tantangan terberat dalam pengelolaan obat selain harus menjaga ketersediaan,
mutu, keamanan obat, memberikan pelayanan obat kepada pasien adalah harus membuat
laporan persediaan dan penggunaan obat secara perpetual untuk mendukung pencapaian
kinerja WTP dari auditor, di tengah keterbatasan ketersedian SDMK.
Perkembangan teknologi informasi telah membuka kemudahan dalam mengolah data.
Kehadiran internet serta berbagai perangkat komunikasi digital, tak dapat dihindarkan lagi,
telah merubah cara pandang dunia terhadap informasi. Sistem Informasi Manajemen berbasis
komputer merupakan salah satu bentuk teknologi informasi. Sistem informasi (SI) dapat
didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang
membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta
mendistribusikan informasi (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2002). SIMOKU dirancang
sebagai inovasi berbasis teknologi informasi di bidang kefarmasian yang dapat membantu
petugas kefarmasian dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian sesuai pedoman
yang ditetapkan secara efektif dan efisien, dan dapat menyediakan informasi yang tepat,
akurat, relevan, dan akuntable dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian.

A. Apa itu SIMOKU?

SIMOKU merupakan aplikasi web base yang dapat diakses dengan perangkat komputer,
laptop, maupun handphone melalui browser yang terhubung dengan jaringan internet. Alamat
website SIMOKU yaitu simoku.kulonprogokab.go.id. Masing-masing pengguna mempunyai
user name dan id password. Sebagai admin pada level super admin yaitu programer
Diskominfo, kemudian untuk kewenangan penambahan data pada master obat diserahkan
kepada admin Pengelola Obat Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Pada level
Puskesmas, ada admin Puskesmas dan admin unit pelayanan. SIMOKU mengolah data - data
dalam proses manajemen pelayanan kefarmasian menjadi informasi - informasi yang
dibutuhkan.
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian
rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.
Informasi yang dapat diambil dari SIMOKU meliputi laporan pengelolaan obat, laporan
kegiatan pelayanan farmasi klinis, dan laporan persediaan asset obat. Dalam SIMOKU yang
merupakan data adalah semua data yang digunakan dalam proses manajemen pelayanan
kefarmasian.
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan
mengatur. Manajemen pengelolaan obat meliputi kegiatan Perencanaan;
Permintaan/Pengadaan; Penerimaan; Penyimpanan; Pendistribusian; Pengendalian;
Pencatatan, Pelaporan, dan Pengarsipan; dan Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan.
Manajemen pelayanan farmasi klinis meliuti pelayanan resep, PIO, konseling, ronde/visite
pasien, MESO, pemantauan terapi Obat, evaluasi penggunaan Obat. Dalam menjalankan
manajemen tersebut, petugas farmasi mengacu pada pedoman - pedoman yang ditentukan.
Dalam pelaporan asset obat, karena obat merupakan persediaan material, maka sesuai
kebijakan akuntansi daerah nilai persediaan obat dilaporkan dengan metode perpetual FIFO
dan FEFO.
Obat yang dimaksud dalam penamaan SIMOKU tidak terbatas pada sediaan obat saja. Obat
yang dimaksud dalam hal ini meliputi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (alat kesehatan
disposible, reagen, dan bahan gigi). Sehingga SIMOKU menjadi aplikasi pengelolaan e-
logistic farmasi satu pintu. Sebagai identitas, ditambahkan kata Ku yang mewakili nama
Kabupaten Kulon Progo.

B. Sasaran SIMOKU

1. Pengelola Obat Puskesmas se Kabupaten Kulon Progo


2. Pengelola Obat Instalasi Farmasi Kabupaten Kulon Progo

C. Tujuan SIMOKU

1. Tujuan Umum : meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian.


2. Tujuan Khusus :

o Pengelola Obat dapat melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian sesuai
pedoman standar pelayanan kefarmasian dan standar akreditasi secara efektif
dan efisien.
o Pengelola Obat dapat melaporkan nilai persediaan aset obat secara akurat
sesuai metode yang ditetapkan.
o Pengelola Obat dapat menampilkan profil farmasi sebagai gambaran hasil
kegiatan dan bahan evaluasi atas kegiatan pelayanan kefarmasian yang
dilakukan.

D. Ruang Lingkup SIMOKU

Ruang lingkup inovasi SIMOKU meliputi pelayanan kefarmasian, pelaporan asset obat dan
pendukung program-program kesehatan.

1. Aplikasi SIMOKU dalam kegiatan Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.

a. Perencanaan

• Rencana Kebutuhan Obat (RKO)

• Rencana Anggaran Belanja Obat (RAB Obat)

b. Permintaan/Pengadaan
• Menu Permintaan Obat melalui Menu LPLPO Gabungan (Permintaan Rutin dan Bon Obat)
• Menu Pengadaan Obat
c. Penerimaan
• Surat Bukti Barang Masuk
d. Penyimpanan
• Kartu Stok Gudang Farmasi Puskesmas
e. Pendistribusian
• Surat Bukti Barang Keluar
f. Pengendalian
• Laporan Obat Menipis
• Laporan Obat Kosong
• Laporan Obat ED
• Laporan Obat Rusak
g. Pencatatan, Pelaporan, dan Pengarsipan
• LPLPO Gabungan dan Per Lokasi
• Laporan Penggunaan Obat Psikotropika dan OOT
• Laporan Persediaan Obat
• Rekap Pemakaian Obat Harian Unit Pelayanan Resep
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
• Evaluasi Perencanaan Obat
• Evaluasi Ketersediaan Obat

2. Aplikasi SIMOKU dalam kegiatan Pelayanan Farmasi Klinik.

a. Pelayanan Resep
• Data Resep
• Etiket Obat
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
SIMOKU menyediakan menu KIE & PIO.
c. Konseling
Petugas farmasi dapat menggunakan menu KIE & PIO.
d. Ronde/Visite Pasien
Petugas farmasi dapat menggunakan menu Riwayat Pengobatan.
e. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat
SIMOKU menyediakan menu Laporan MESO.
f. Pemantauan Terapi Obat
Petugas farmasi dapat menggunakan menu Riwayat Pengobatan.
g. Evaluasi Penggunaan Obat
• Laporan Penggunaan Obat Rasional (POR)
• Laporan Statistik Peresepan Obat Generik
• Laporan Kesesuaian Peresepan dengan Formularium
• Laporan Pemakaian Obat Psikotropika
• Data Pasein per Diagnosa

3. Aplikasi SIMOKU dalam penerapan Standar Akreditasi Puskesmas untuk

Pelayanan Kefarmasian.
a. Kegiatan Pelayanan kefarmasian dengan SIMOKU dilaksanakan sesuai Standar
Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.
b. SIMOKU mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.

4. Aplikasi SIMOKU dalam pelaporan mutasi dan persediaan asset Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai

a. Laporan Perpetual Gabungan dan Per Lokasi


b. Laporan Persediaan Per Lokasi
c. Rekapitulasi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

5. Aplikasi SIMOKU dalam mendukung program kesehatan (UKM, SPM, PISPK).

a. Riwayat Pengobatan
b. Data Pasien per Diagnosa
6. Aplikasi SIMOKU sebagai DSS (Decision Support System) atau Sistem Pengambil
Keputusan
a. Profil Farmasi
b. Info Eksekutif

Pemangku Kepentingan yang terlibat antara lain :

1. Bupati Kulon Progo


2. Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo
3. Kepala Bidang Aset BKAD Kabupaten Kulon Progo
4. Kepala Bidang Aplikasi Teknologi Informatika Dinas Kominfo Kabupaten Kulon
Progo
5. Pranata Komputer Dinas Kominfo Kabupaten Kulon Progo
6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
7. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
8. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
9. Kepala Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon
Progo
10. Kepala Puskesmas se Kabupaten Kulon Progo

Rapat Koordinasi Bapak Sekda KP, Diskominfo, BKAD, Bappeda, Dinas Kesehatan,
Pengelola Obat Puskesmas (Tim AOC)

Sumber Daya Kegiatan antara lain :

1. Man

a. Tim Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen Obat Di Dinas Kesehatan dan
Puskesmas Kabupaten Kulon Progo (SIMOKU) dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Nomor 188.4/277 Tahun 2017.
b. Seluruh Pengelola Obat Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.

2. Money

Dalam pembuatan aplikasi SIMOKU tidak ada biaya yang dikeluarkan. Kegiatan tersebut
sudah menjadi komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dan
seluruh Pengelola Obat Puskesmas dan GFK. Dana yang dikeluarkan hanya sebatas untuk
konsumsi rapat koordinasi dari dana APBD seksi Farmakmin Dinas Kesehatan Kabupaten
Kulon Progo. Biaya listrik dan jaringan internet menjadi beban biaya operasional instansi
masing-masing.

3. Methode

Koordinasi melalui rapat koordinasi baik tatap muka maupun via media sosial (aplikasi
Whats App).
4. Material

a. Data
• Data terkait kegiatan pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
• Data terkait kegiatan pelayanan farmasi klinik.
• Data terkait kegiatan pelaporan asset Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
b. Pedoman
• Peraturan Menteri Kesehatan No.74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
• Pedoman Pengelolaan Obat Publik yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI.
• Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI.
• Permenkes No.46 Tahun 2015, tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
• Peraturan Bupati Kulon Progo No. 62 Tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Daerah Kulon Progo.

5. Machine

Peralatan yang digunakan yaitu perangkat komputer, laptop, maupun handphone melalui
browser yang terhubung dengan jaringan internet.

Aplikasi SIMOKU sudah digunakan di IFK Kulon Progo dan seluruh Puskesmas di
Kabupaten Kulon Progo. Aplikasi SIMOKU bukan suatu project melainkan suatu program
berkelanjutan yang dapat dikembangkan luas. Rencana pengembangan aplikasi SIMOKU
salah satunya adalah aplikasi Pengingat Minum Obat

E. Kajian Inovasi SIMOKU

Model pencatatan dan pelaporan secara manual tidak menjamin keakuratan data dan
informasi obat bahkan sampai nilai rupiahnya. Data pada setiap kegiatan saling berkaitan,
menjadi tidak efektif dan efisien bila data tersebut tidak dapat diolah dan diintegrasikan
secara otomatis. Cara semi komputerise dengan bantuan Microsoft Office Excel pun hanya
bisa membantu dalam proses penghitungan dan link data untuk laporan, sedangkan
pengolahan - pengolahan data menjadi berbagai macam informasi dalam kegiatan pelayanan
kefarmasian yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian tidak dapat
dilakukan secara otomatis.
Dengan aplikasi SIMOKU, pengelola obat dapat bekerja secara sistematis, efektif, efisien,
sesuai SOP dan mengacu pada pedoman yang ditentukan. Pelaksanaan SOP sesuai standar
akreditasi mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
Implementasi SIMOKU juga mewujudkan SDM berkualitas kerja yang lebih baik. Pengelola
Obat bertugas melakukan transaksi. Dari laporan - laporan yang ada di dalam SIMOKU,
Pengelola Obat melakukan kajian atau analisis untuk membuat usulan/evaluasi tentang RKO
atau distribusi obat. Pekerjaan inilah yang berkualitas. Bukan pekerjaan membuat laporan.
Dengan aplikasi SIMOKU yang digunakan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo
dan Instalasi Farmasi Kabupaten Kulon Progo, maka pengelolaan obat di semua Puskesmas
mempunyai standar yang sama. Semua transaksi dijalankan dengan aplikasi. Pengelola Obat
sebagai operator. Keseragaman tercipta mulai dari kegiatan yang dilakukan, cara melakukan
kegiatan, hingga hasil dari kegiatan yaitu laporan - laporan kefarmasian. Keseragaman ini
tentu saja memberikan manfaat bagi pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten.
Keseragaman juga berdampak positif bagi budaya kerja, hubungan kerja sama, semangat
kerja, rasa kebersamaan dan kekompakan di antara pengelola obat Puskesmas se Kabupaten
Kulon Progo dan antara pengelola obat Puskesmas dengan pengelola obat IFK.
SIMOKU menghasilkan informasi yang tepat, akurat, relevan dan akuntable yang dapat
mendukung program - program kesehatan dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Sebagai contoh, dari Riwayat Pengobatan bisa diketahui tanggal berobat
pasien beserta info terapi yang diberikan dan info kefarmasian lainnya sehingga bisa
didapatkan info ketertiban berobat pasien di mana info ini bermanfaat bagi program penyakit
tertentu. Hal ini dapat mendukung pencapaian SPM dan dapat bersinergi dengan program
PISPK.
Telah banyak Kabupaten yang menggunakan SIM dalam kegiatan pelayanan kefarmasian.
Namun SIM tersebut lebih banyak mengakomodir kegiatan pengelolaan obat saja. Aplikasi
SIMOKU hadir, sebagai aplikasi 1 pintu bagi pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Semua
kegiatan pelayanan kefarmasian dapat dilakukan dengan SIMOKU. Monitoring dan evaluasi
yang sering terlewatkan karena keterbatasan SDM dan sarpras kini menjadi kegiatan yang
mudah dilaksanakan. Pengelola obat tidak perlu lagi mengumpulkan data karena data telah
diolah secara otomatis oleh SIMOKU. Analisa dan penentuan tindak lanjut atas hasil monev
dapat dilakukan dengan segera. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan
kefarmasian.
Dengan terintegrasinya data - data obat dalam satu database di tingkat Kabupaten, hal ini
memungkinkan pengambil kebijakan dapat memonitor dan mengevaluasi ketersediaan obat di
Kabupaten Kulon Progo secara real time dengan akurat. Sehingga dalam situasi tertentu dapat
diambil keputusan yang cepat, tepat dan akurat. Dalam hal ini SIMOKU berperan sebagai
Decission Support System (DSS).
Banyaknya manfaat dan dampak positif dalam berbagai bidang, menunjukkan bahwa aplikasi
SIMOKU ini merupakan sebuah inovasi berbasis teknologi informasi di bidang kefarmasian
yang layak diimplementasikan dan dikembangkan untuk lebih mendayagunakan potensinya
bagi peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian yang mendukung upaya peningkatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Oktaviana Rohjatmi, A.Md. Farm.


Asisten Apoteker Pelaksana Puskesmas Panjatan I.

Arsip

Anda mungkin juga menyukai