0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang era Antroposen, krisis keanekaragaman hayati, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Era Antroposen mengacu pada peralihan dari Holosen ke kondisi saat ini yang sangat dipengaruhi aktivitas manusia. Krisis keanekaragaman hayati disebabkan hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, spesies asing, dan penyakit. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati adalah perubahan lingkungan se
Dokumen ini membahas tentang era Antroposen, krisis keanekaragaman hayati, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Era Antroposen mengacu pada peralihan dari Holosen ke kondisi saat ini yang sangat dipengaruhi aktivitas manusia. Krisis keanekaragaman hayati disebabkan hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, spesies asing, dan penyakit. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati adalah perubahan lingkungan se
Dokumen ini membahas tentang era Antroposen, krisis keanekaragaman hayati, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Era Antroposen mengacu pada peralihan dari Holosen ke kondisi saat ini yang sangat dipengaruhi aktivitas manusia. Krisis keanekaragaman hayati disebabkan hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, spesies asing, dan penyakit. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati adalah perubahan lingkungan se
Secara etimologis, kata Antroposen berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia. Steffen dkk., (2007) menjelaskan bahwa term Antroposen mengisyaratkan peralihan dari Holosen yang merupakan kondisi interglasial. Peralihan ini dipengaruhi besar oleh aktivitas manusia. Steffen dkk., (2007) menjelaskan bahwa “Human activities have become so pervasive and profound that they rival the great forces of Nature.” Artinya, kini manusia telah mengubah tatanan bumi pada Holosen dan manusia telah menjadi faktor geologis utama penentu gerak alam. 2. Krisis Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati merujuk pada keanekaragaman semua jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik (mikroorganisme), serta proses ekosistem dan ekologis dimana mereka menjadi bagiannya (UU No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan UNCBD). Keanekaragaman jenis berkaitan dengan keragaman organisme atau jenis yang mempunyai ekspresi genetis tertentu. Sementara itu, keanekaragaman ekosistem merujuk pada keragaman habitat, yaitu tempat berbagai jenis makhluk hidup melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi dengan faktor abiotik dan biotik lainnya. Keanekaragaman hayati lebih dari sekedar jumlah jenisjenis flora dan fauna. Penyebab terjadi kepunahan mahluk hidup dapat dikategorikan secara langsung atau tidak langsung. Penyebab langsung adalah perubahan yang terjadi dapat langsung menyebabkan kematian mahluk hidup, sedangkan penyebab tidak langsung adalah perubahan yang terjadi menyebabkan terjadinya perubahan faktor lain yang menyebabkan kematian mahluk hidup. Ada empat faktor penyebab yang mengancam kehidupan spesies (Stiling.P.D, 1992) yaitu: Hilangnya atau modifikasi habitat: Penyebab terjadinya hilang atau modifikasi habitat disebabkan oleh aktifitas manusia antara lain, perubahan lahan menjadi lahan pertanian atau perumahan pencemaran dan polusi. Over eksploitasi: Contoh terjadinya eksploitasi antara lain budaya berburu, penjualan kayu dan perdagangan hewan. Eksotik spesies: Introduksi spesies pada habitat suatu spesies dapat menyebabkan terjadinya kompetisi. Penyakit: Penyakit endemik atau eksotik dapat menyebabkan kematian massal spesies. Keanekaragaman hayati sering diartikan dengan kekayaan jenis spesies mahluk hidup pada suatu daerah. Biodiversitas diukur dalam berupa indeks, metode pengukurannyapun bermacam-macam karena setiap indeks mempunyai asumsi yang berbeda. 3. Hilangnnya Keanekaragaman Hayati Penyebab terjadinya kepunahan makhluk hidup dapat di kategorikan secara langsung dan tidak langsung. Penyebab secara langsungmenyebabkan terjadinya adalah perubahan yang terjadi secara lngsung yang mengakibatkan kematian makhluk hidup. Sedangkan secara tidak langsung ialah perubahan yang terjadinya perubahan faktor lain yang menyebabkan kematian makhluk hidup.