KAJIAN LITERATUR
A. Jaringan Internet
1. Pengertian Jaringan Internet
Menurut Sibero (2011: 3) menarik kesimpulan bahwa:
Internet atau yang merupakan kependekan dari Interconnected Network
merupakan sebuah jaringan komputer yang menghubungkan antar
komputer secara global. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa internet dapat
juga disebut sebagai jaringan alam, yaitu suatu jaringan yang sangat luas.
Internet juga dapat bekerja sama seperti jaringan komputer pada
umumnya, seperti jarnigan komputer lokal maupun jaringan komputer area
luas, internet juga menggunakan sebuah protokol komunikasi yang sama
yaitu TCP/IP (Tranmission Control Protol / Internet Protocol).
7
8
c. Berdasarkan Fungsinya
1) Peer to Peer
Sofana (2013: 7) menjelaskan bahwa:
Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Jadi tidak ada komputer yang “lebih utama”
dibandingkan komputer lain. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan access dari atau ke komputer lain. Peer to Peer banyak
diimplementasikan pada Local Area Network (LAN)
2) Client Server
Sofana (2013: 8) menjelaskan bahwa:
Client Server adalah jaringan komputer yang mengharuskan salah satu
atau lebih komputer difungsikan sebagai server atau central. Server
melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan bisa
berupa akses Web, e-Mail, file, atau yang lain. Client Server banyak
dijumpai pada jaringan Internet. Namun LAN atau jaringan lain pun bisa
mengimplementasikan client server.
e. Topologi Mesh
Sofana (2011: 13) me nyimpulkan “topologi mesh menghubungkan setiap
komputer secara point-to-point. Artinya semua komputer akan saling terhubung
satu-satu sehingga tidak dijumpai ada link yang terputus”. Topologi Mesh
merupakan jenis topologi yang digunakan internet, setiap link menghubungkan
suatu router dengan router yang lain.
1. Server
O’brien (2011: 190) Server merupakan “komputer yang mendukung
aplikasi dan telekomunikasi dalam jaringan, serta pembagian peralatan software,
dan database di antara berbagai terminal kerja dalam jaringan”.
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa server
merupakan sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service)
tertentu dalam sebuah jaringan komputer.
2. Acces Point
Firmansyah (2016:5) menyatakan bahwa:
Access Point merupakan titik akses nirkabel (Wireless Access Point) yang
memungkinkan piranti nirkabel terhubung ke jaringan dengan Wi-Fi,
Bluetooth, atau standar lain, dapat pula dikatakan sebagai sebuah
perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk
transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access
points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung
kepada jaringan LAN kabel secara wireless.
3. Switch
Irawati, dkk., (2018: 150), menyimpulkan bahwa:
Switch adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk melakukan
penjembatanan transparan atau menghubungkan beberapa segmentasi
jaringan dan meneruskan frame berdasarkan alamat fisik perangkat atau
alamat MAC. Switch identik dengan hub tetapi switch lebih cerdas.
4. Hub
Irawati, dkk., (2018: 147) menyimpulkan bahwa:
Hub merupakan multiport repeater yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa perangkat yang menggunakan ethernet 10 Base-T atau 10 Base-
F untuk dijadikan satu segmen jaringan. Hub juga disebut konsentrator dan
bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI.
5. Router
Sofana (2013:70) mendefinisikan:
Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan jaringan
dengan jaringan yang lain. Sepintas router mirip dengan bridge, namun
router lebih cerdas di bandingkan bridge. Roueter bekerja menggunakan
routing tabel yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan
kemana dan bagai mana paket dikirimkan. Router dapat memutuskan rute
terbaik yang akan di tempuh oleh paket data.
6. Modem
Firmansyah (2016: 3) menyimpulkan bahwa:
Modem merupakan singkatan dari Modulator Demodulator. Dimana kedua
kata ini memiliki arti yaitu Modulator merupakan bagian yang berfungsi
untuk mengubah sinyal informasi menjadi sinyal pembawa yang siap
dikirimkan, sedangkan arti dari Demodulator merupakan bagian untuk
memisahkan antara sinyal informasi dari sinyal pembawa yang diterima
15
dengan baik. Dengan kata lain, modem adalah jenis alat komunikasi dua
arah.
7. Kabel Jaringan
a. Jenis Kabel Jaringan
1) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kurniawan (2014: 101) menyimpulkan bahwa:
UTP (unshilded twisted pair) merupakan kabel yang di gunakan untuk
koneksi jaringan berbentuk kabel yang berwarna-warni. Kabel ini berjumlah
4 (empat) pasang kabel yang di pilin (twisted) dan di bungkus pelindung
(unshielded) menjadi satu. Konektor yang di gunakan untuk UTP adalah
RJ45 yang berbentuk kotak 8 (delapan) pin. Jenis kabel ini paling sering di
gunakan dalam jaringan LAN.
2) Kabel STP
Kurniawan (2014: 101) menyimpulkan bahwa:
STP (Shieled Twister Pair) merupakan kabel yang digunakan untuk
jaringan, terutama jaringan token ring. Kabel ini berisi dua pair kabel (4
kabel), yang masing-masing pair dipilin (twisted) kabel STP ini konektor
DB9 sebagai konektornya.
16
8. Conector RJ45
Kurniawan (2014:106) menjelaskan bahwa:
Konektor RJ45 biasanya di gunakan berpasangan dengan port tujuanya.
Misalnya NIC, HUB, atau modem untuk memasankan ke RJ45 pada kabel,
di butuhkan alat penjempit mata kabel dengan pin RJ45. Alat ini sering di
sebut tang krimping.
D. Mikrotik
1. Pengertian Mikrotik
Mikrotik merupakan “sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan
untuk memfungsikan komputer sebagai router. Mikrotik saat ini banyak digunakan
oleh ISP, penyedia hotspot, ataupun oleh pemilik warnet” (Harmawati, dkk., 2012:
3). Amarudin (2018:73) menyimpulkan bahwa “mikrotik adalah perangkat jaringan
20
komputer berupa hardware dan software yang dapat berfungsi sebagai router,
sebagai filtering, switching atau alat lainnya”.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan mikrotik adalah
perangkat jaringan komputer yang terdiri dari hardware berupa Routerboard yang
didalamnya sudah terinstall sistem operasi mikrotik RouterOS yang sudah di
bangun langsung dari perusahaan mikrotik dan mikrotik dalam bentuk software
yang di install pada personal computer melalui Compact Disc (CD).
2. Jenis-Jenis Mikrotik
a. Mikrotik RouterOS
Firdaus (2014: 12) mendefinisikan “mikrotik menggunakan sebuah sistem
operasi khusus yang digunakan untuk mengoperasikan serta mengakses fitur-fitur
router yang bernama MikroTik RouterOS dan memiliki lisensi hirarkis”. Mikrotik
RouterOS merupakan “versi mikrotik berupa perangkat lunak yang dapat di instal
di Personal Computer (PC) melalui CD” (Fitria dan Prihanto, 2018: 20).
Dalam praktiknya, penulis menggunakan mikrotik routerOS sebagai
perangkat lunak jaringan.
b. Mikrotik Routerboard
Mikrotik RouterBoard merupakan “hardware (router) yang didesain oleh
mikrotik yang memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan
kebutuhan. RouterBoard sendiri menggunakan RouterOS sebagai software /
sistem operasinya” (Towidjojo, 2016: 9). Dalam praktiknya penulis menggunakan
mikrotik routerboard sebagai perangkat keras jaringan.
21
E. Hotspot
Yuliansyah (2018: 10) mendefinisikan bahwa:
Hotspot adalah tempat khusus yang disediakan untuk mengakses internet
mengunakan peralatan Wi-fi. Umumnya layanan hotspot bersifat gratis.
Dengan berbekal laptop atau PDA maka koneksi internet dapat dilakukan
secara cuma-cuma. Biasanya pengguna terlebih dulu harus melakukan
registrasi kepenyedia layanan hotspot untuk mendapatkan login dan
password. Kemudian pengguna dapat mencari area hotspot, seperti pusat
perbelanjaan, kafe, hotel, kampus, sekolahan, bandara udara, dan tempat-
tempat umum lainnya.
F. Bandwidth
Aliansyah (2013: 33) menyatakan bahwa:
Bandwidth merupakan kapasitas atau daya tampung kabel Ethernet agar
dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga bisa
berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu dinyatakan dengan
satuan bit persecond (bps). Satuan dasar dari bandwidth adalah bits per
second (bps). Walaupun satuan dasar yang dipakai bps, unit satuan yang
lebih besar lebih umum dipakai. Network bandwidth biasanya dihitung
dalam satuan thousands bits per second (Kbps), millions bits per second
(Mbps), billions bits persecond (Gbps), dan trillions bits per second (Tbps).
Satuan ini umum digunakan dalam pemakaian sehari-hari, terutama karena
semakin meningkatnya kebutuhan bandwidth dan perkembangan teknologi
informasi.
G. TCP/IP
1. Pengertian TCP/IP
Anji (2011:22) menyimpulkan bahwa “TCP/IP merupakan singkatan dari
Transmission Control Protocol/Internet Protocol”.
22
Selain itu ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-
host internet. IP address ini hanya digunakan untuk host-host LAN. Bebas
menggunakan IP address diatas untuk keperluan jaringan lokal. Inilah yang
disebut dengan private IP address (non rautable IP address). Daftar IP
address private dapat dilihat pada tabel.
3. Kelas IP Address
Sofana (2014: 108) memberikan kesimpulan bahwa:
Untuk memudahkan pengaturan IP address seluruh komputer penggunaan
jaringan internet, dibentuklah suatu badan yang mengatur pembagian IP
address. Badan tersebut bernama InterNIC (Internet Network Information
center). InterNIC membagi bagi IP address menjadi beberapa kelas, kelas-
kelas tersebut meliputi:
a. Kelas A
Sofana (2014: 108) IP address kelas A memiliki struktur sebagai berikut.
Jika bit pertama dari IP address adalah 0 maka IP address termasuk dalam
network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit-bit
network (network bit) dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0),
sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. IP address harus di konversikan dari
bentuk biner ke bentuk desimal. Dengan demikian, hanya ada 128 network kelas
A, yakni nomor 0,xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.setiap network dapat
menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variable, nilainya dari 0
sampai dengan 255). Ilustrasi IP address kelas A dapat dilihat pada gambar 28.
b. Kelas B
Sofana (2014:108) ip adress kelas B mempunyai struktur sebagai berikut:
Jika 2 bit pertama dari ip addrees tersebut 10, maka ip address termasuk
dalam kelas b. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit
network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0), sedangkan 16
bit terakhir merupakan bit host. Jika bentuk biner di kompersikan ke bentuk desimal
maka akan terdapat lebih 16 ribu network kelas b, yakni dari network 128.0.xxx.xxx
hingga 191.255.xxx.xxx setiap network kelas b mampu menampung lebih dari 65
ribu host (2562). Ilustrasi IP address kelas B dapat dilihat pada gambar 29.
24
c. Kelas C
Sofana (2014: 109) ip address kelas c memiliki struktur sebagai berikut:
Jika 3 bit pertama dari ip address adalah 110, maka ip address termasuk dalam
network kelas c. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit prtama) merupakan bit
network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi 1 dan 0), sedangkan 8 bit
terakhir adalah bit host. Jika bentuk biner di ubah ke desimal maka akan terdapat
lebih dari 2 juta host network kelas c, yakni dari nomor 192.0.0.xxx hingga
255.255.255.xxx setiap network kelas c hanya mampu menampung 256 host.
Ilustrasi IP address kelas C dapat dilihat pada gambar 30.
d. Kelas D
Sofana (2014: 109) menjelaskan bahwa:
Selain kelas ketiga di atas, ada 2 lagi yang di tunjuk untuk pemakain
khusus, yakni kelas d dan kelas e. Jika 4 bit pertama adalah 1110, maka ip
address termasuk dalam kelas d. Ip address kelas d digunakan untuk
multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama satu
aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu ke
sejumlah komputer yang memakai bersama satu network).
e. Kelas E
Sofana (2014: 110) mendefinisiskan “kelas terakhir adalah kelas e masih
bersifat percobaan. Jika 4 bit pertama adalah 1111. (sisa dari selulruh kelas) maka
ip address termasuk dalam katagori kelas e pemakaian ip address kelas e di
cadangkan untuk kegiatan eksperimenta”.
4. Network Address
Sofana (2014: 110) menyimpulkan bahwa
IP address kelas A, B dan C selalu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
network dan host. Dalam prakteknya, sebuah host tidak pernah berdiri
sendiri namun menemukan host lain dan bergabung membentuk sebuah
network. Setiap network yang terhubung di internet haruslah memiliki ID
yang unik, yang disebut alamat network atau network address. Network
address ini di dapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Ingat
kembali, pada IP address kelas B panjang bit network dan bit host masing-
masing adalah 16 bit. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B,
contoh 167.205.9.35, maka network address dari host ini adalah
167 . 205 . 9 . 35
Selanjutnya ikuti aturan pembagian panjang network bit dan host bit, sesuai
dengan masing-masing kelas. IP address yang kita gunakan adalah kelas
B. Maka bit network dan bit host masing-masing adalah 16 bit. Kemudian,
ubah semua bit host semua menjadi 0, sehingga bentuk binernya menjadi
sebagai berikut:
10100111 11001101 00001001 00000101
167 . 205 . 0 . 0
5. Broadcase Address
Sofana (2014: 113) menyatakan:
Broadcast address merupakan IP address khusuh yang digunakan untuk
mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada
26
6. Unicast Address
Menurut Sofana (2014: 114) menyatakan bahwa:
IP address kelas A, B dan C merupakan IP address yang digunakan untuk
komunikasi antar host. IP address ini hanya digunakan oleh sebuah host.
Apabila datagram dikirim ke host menggunakan IP address kelas A, B dan
C maka datagram tersebut tidak akan di duplikasi. IP address yang hanya
memiliki satu tujuan disebut IP address unicast atau unicast address.
7. Multicast Address
Sofana (2014: 114)
Broadcast address dapat digunakan untuk pengiriman datagram satu kali
dan diterima oleh seluruh host yang ada pada network yang sama. Apabila
host-host berada pada network yang berbedabeda maka broadcast
address tidak dapat digunakan. Disinilah multicast address akan
bermanfaat. Struktur IP address untuk multicast address mengikuti bentuk
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (224.0.0.0 sampai
239.255.255.255) Alokasi multicast address ini ditunjukan untuk group.
Bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. Anggota group adalah
tidak terbatas pada jaringan di beberapa network, namun bisa mencapai
seluruh dunia. Karena mempunyai suatu backbone, maka jaringan
multicast ini dikenal pula sebagai multicast backbone (Mbone).
8. Netmast Address
Sofana (2014: 115) menyatakan bahwa:
Netmask address merupakan IP address khusus yang digunakan untuk
menentukan 'pembagian' panjang bit network dengan bit host. Netmask
juga digunakan untuk mencari network address. Netmask address dibentuk
dengan cara mengganti semua bit network dengan 1 dan mengganti semua
bit host dengan 0. Sebagai contoh, IP address 167.205.9.35 akan
menghasilkan netmask address 255.255.0.0.
167 . 205 . 9 . 35
255 . 255 . 0 . 0
A. Subnetting
Nugroho (2016: 51) mendefiniskan bahwa:
Subnetting artinya proses untuk membagi wilayah besar menjadi bebrapa
wilayah kecil. Seperti kata “sub-net” artinya adalah bagian kecil (sub) dari
sebuah network (alamat network) dalam membagi wilayah jaringan kecil,
cara yang di lakukan adalah dengan mengubah-ubah parameter pada niali
subnet mask yang di gunakan.
B. Otentikasi Pengguna
Hassel (2012: 32) menjelaskan bahwa:
Otentikasi adalah proses pengesahan identitas pengguna (end user) untuk
mengakses jaringan. Proses ini diawali dengan pengiriman kode unik
misalnya, username, password, pin, sidik jari oleh pengguna kepada
server. Di sisi server, sistem akan menerima kode unik tersebut,
28
E. Blackbox Testing
Black-box testing merupakan “sebuah metode pengujian dimana penguji
tidak mengetahui bagian dalam dari sebuah sistem, dan hanya melakukan
pengujian pada bagian luar dari sistem” (Hidayat dan Rizki, 2020: 2).
Hidayat dan Muttaqim (2018:27) menyimpulkan bahwa:
Black-Box Testing yaitu pengujian sebuah yang berfokus pada spesifikasi
fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan
kondisi input serta melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional
program. Pada prinsipnya, uji kasus dirancang untuk menutupi setiap
partisi minimal sekali. Teknik ini mencoba mendefinisikan kasus uji yang
mengungkap kelas kesalahan, sehingga mengurangi jumlah kasus uji yang
harus di kembangkan.
F. Flowchart
1. Pengertian Flowchart
Mardi (2014: 21) menarik kesimpulan bahwa:
Flowchart merupakan kumpulan dari notasi diagram simbolik yang
menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam sistem. Bagan alir
(flowchart) merupakan metode teknik analisis yang dipergunakan untuk
mendeskripsikan sejumlah aspek dari sistem informasi secara jelas,
ringkas, dan logis.
30
(Setiawan, 2021)