Anda di halaman 1dari 31

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Teori-teori yang mendukung dalam menyusun laporan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) merupakan kumpulan dari konsep, definisi dan proposisi

yang sistematis, yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi

fenomena atau fakta yang ditemukan saat PKL.

2.1.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Pratama (2014:12), jaringan komputer adalah

hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling

berkomunikasi satu sama lain (a network is a interconnection of a

set of devices capable of communication). Perangkat yang

dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat

komputer.

Jaringan komputer yang menghubungkan komputer-

komputer pada lokasi berbeda dapat di manfaatkan untuk mengirim

surat elektronik (e-mail), mengirim file data (upload), dan

mengambil file data dari tempat lain (download), serta berbagai

kegiatan akses informasi pada lokasi yang terpisah.

2.1.2. Topologi Jaringan

7
8

Menurut Pratama (2014:18), topologi jaringan komputer

didefinisikan sebagai suatu teknis, cara, dan aturan di dalam

merangkai dan menghubungkan berbagai computer dan perangkat

terhubung lainnya kedalam sebuah jaringan komputer, sehingga

membentuk sebuah hubungan yang bersifat geometris. Topologi ini

bersifat sebuah rancangan (desain), yang kemudian dapat

diimplementasikan secara langsung melalui sejumlah perangkat

keras penghubung pada jaringan komputer.

Jenis-jenis topologi yang biasanya digunakan sebagai berikut :

2.1.2.1. Topologi Bus

Menurut Athailah (2013:9), topologi ini

merupakan jenis topologi yang banyak dipergunakan pada

masa penggunaan kabel sepaksi. Dengan menggunakan T-

Connector dan terminator 50 ohm pada ujung Network,

maka komputer atau perangkat jaringan lainnya dapat

dengan mudah dihubungkan satu sama lainnya. Penerapan

jenis topologi ini memiliki kesulitan utama, karena jenis

topologi ini menggunakan jenis kabel sepaksi, maka kita

kan sulit mengukur panjang kabel yang digunakan, apakah

kabel tersebut sudah matching (sama) atau belum.

Jika panjang kabel tidak sama, dapat merusak

NIC (Network Interface Card) yang digunakan, dan

kinerja serta kecepatan jaringan menjadi terhambat karena


9

tidak mencapai kinerja maksimal. Topologi bus dapat

dilihat pada gambar 2.1.

Sumber : Athailah (2013:9)

Gambar 2.1. Topologi Bus

2.1.2.2. Topologi Ring

Menurut Athailah (2013:10), topologi ini adalah

jaringan komputer yang dibentuk seperti lingkaran atau

dalam bahasa Inggris disebut Ring, dimana komputer

dalam topologi jaringan ini terhubung masing-masing di

dua titik dari komputer lainnya. Pada tipe topologi Ring ini

masing-masing node atau komputer dapat menjadi

repeater yang memperkuat sinyal di sepanjang sirkulasi.

Dengan demikian, masing-masing node pada jaringan

yang ber-Topologi Ring ini akan saling menguatkan sinyal

dari node sebelumnya dan akan meneruskan sinyal


10

tersebut ke node seterusnya. Hal ini dapat terjadi berkat

bantuan TOKEN. Topologi ring dapat dilihat pada gambar

2.2.

Sumber: Athailah (2013:10)

Gambar 2.2. Topologi Ring

2.1.2.3. Topologi Bintang atau Star

Menurut Pratama (2014:21), topologi star adalah

topologi di dalam jaringan komputer, di mana terdapat

sebuah komputer (ataupun perangkat jaringan komputer

berupa hub atau switch) yang menjadi pusat dari semua

komputer yang terhubung kedalamnya. Komputer pusat

ini bertindak sebagai server. Komputer-komputer lainnya,

yang dalam hal ini bertindak sebagai client, tidak dapat

berkomunikasi satu sama lain. Mereka harus melalui

komputer pusat (ataupun berupa hub dan switch) terlebih


11

dahulu, untuk dapat bertukar data dengan sesama

komputer client lainnya.

Menurut Athailah (2013:12), topologi ini

merupakan topologi yang paling banyak digunakan saat

ini, dapat dikatakan hampir semua jaringan komputer

menggunakan topologi jenis ini. Dalam topologi jaringan

Star, jaringan terpusat pada perangkat yang dinamakan

HUB dan SWITCH, dimana perangkat ini akan

menghubungkan node-node yang ada dalam jaringan.

Topologi bintang atau star dapat dilihat pada gambar 2.3.

Sumber: Athailah (2013:12)

Gambar 2.3. Topologi Star

2.1.2.4.Topologi Mesh
12

Menurut Athailah (2013:13), topologi ini juga

dinamakan dengan Topologi Jala atau Topologi Net.

Topologi Mesh adalah sebuah Topologi jaringan komputer

dimana sebuah node dalam jaringan dapat berkomunikasi

secara langsung dengan node lainnya. Topologi mesh

dapat di lihat pada gambar 2.4.

Sumber: Athailah (2013:13)

Gambar 2.4. Topologi Mesh

Topologi mesh ini memang di desain untuk

memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute

atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan

perangkat lunak atau software.


13

2.1.2.5.Topologi Pohon atau Tree

Menurut Athailah (2013:15), topologi tree atau

topologi pohon adalah penggabungan dari dua topologi

sebelumnya, yaitu topologi bus dan topologi star atau

bintang. Secara kasat mata topologi ini memang berbentuk

seperti pohon yang bercabang-cabang, demikian juga

topologi jaringan komputer ini akan memliki cabang yang

banyak juga. Topologi tree dapat di lihat pada gambar 2.5.

Sumber: Athailah (2013:15)

Gambar 2.5. Topologi Pohon atau Tree

Bentuk dari topologi ini adalah sekolompok node

yang terhubung satu sama lainnya dengan menggunakan

topologi star tersebut terhubung ke kelompok jaringan

yang lain dengan menggunakan topologi bus.


14

2.1.3. Hardware Jaringan

Ada beberapa hardware atau perangkat yang digunakan saat

memasang jaringan komputer yaitu sebagai berikut :

2.1.3.1. Switch

Menurut Winarno dan Zaki (2013:37), switch

adalah piranti jaringan yang digunakan untuk mengatur

bandwidth di jaringan yang berukuran besar. Walaupun

demikian, karena harganya yang makin murah, switch juga

mulai digunakan dijaringan rumahan ukuran kecil. Swith

dapat dilihat pada gambar 2.6.

Sumber: Winarno dan Zaki (2013:37)

Gambar 2.6. Switch

2.1.3.2. Router

Menurut Winarno dan Zaki (2013:40), router

merupakan piranti jaringan yang lebih canggih

dibandingkan dengan bridge dan switch. Sebuah router

terdiri dari hardware dan software (memiliki sistem operasi


15

sendiri) untuk mengatur rute data dari asal sumber data ke

tujuan. Router memiliki sistem operasi yang canggih yang

memungkinkan anda unutk mengkonfigurasi port-port

koneksinya. Dapat melakukan pengaturan paket data dari

berbagai protocol jaringan yang berbeda, seperti TCP/IP,

IPX/SPX, dan Apple Talk. Router juga membagi LAN ke

dalam segmen-segmen yang sudah memiliki traffic data

yang besar dan jenuh. Router juga dapat menghubungkan

jaringan-jaringan menggunakan teknologi WAN yang

berlainan, kadang router juga memiliki fungsi sebgai hub,

access point, sekaligus repeater. Router dapat dilihat pada

gambar 2.7.

Sumber: Winarno dan Zaki (2013:40)

Gambar 2.7. Router

2.1.3.3. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)


16

Menrut Madcoms (2010:10), kabel Unshielded

Twisted Pair (UTP) merupakan kabel yang sering dipakai

dalam membuat sebuah jaringan komputer. Kabel UTP

digunakan sebagai media penghubung antar komputer dan

peralatan jaringan yang lain (Hub atau Switch). Kabel UTP

ini tidak memiliki pelindung sehingga lebih rentan terhadap

kerusakan, gangguan, dan cenderung digunakan untuk area

indoor dan kini lebih populer digunakan untuk membangun

jaringan network.

Kabel UTP biasanya digunakan pada jaringan LAN

untuk menghubungkan komputer ke perangkat jaringan atau

komputer ke komputer atau perangkat jaringan itu sendiri.

Fungsi kabel UTP dapat di bagi menjadi lebih spesifik lagi

berdasarkan jenis-jenis nya yaitu kabel straight-through dan

kabel cross-over. Kabel straight-through memiliki urutan

warna kabel yang sama pada kedua ujung kabel, sedangkan

kabel cross-over memiliki urutan warna kabel yang berbeda

pada kedua ujung kabel. Kabel UTP (Unshielded Twisted

Pair) dapat dilihat pada gambar 2.8.


17

Sumber: Madcoms (2010:10)

Gambar 2.8. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

2.1.4. Terminologi Jaringan

2.1.4.1. LAN (Local Area Network)

Menurut Pratama (2014:32), LAN (Local Area

Network) merupakan jaringan komputer terkecil untuk

pemakaian pribadi. LAN (Local Area Network) memiliki

skala jangakauan mencakup 1 km hingga 10 km, dalam

bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel) maupun

kombinasi keduanya. Jaringan LAN umum juga disebut

sebagai intranet, LAN beda dengan internet. Sesuai

namanya, jaringan ini bersifat privat, yaitu hanya

diperuntukan bagi pengguna di dalam internal

organisasi/perusahaan/instansi/ruangan yang bersangkutan.

2.1.4.2. MAN (Metropolitan Area Network)


18

Menurut Madcoms (2013:6), MAN (Metropolitan

Area Network) merupakan jaringan komputer yang

memiliki area lebih besar dari LAN, biasanya antar wilayah

dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan

beberapa buah jaringan kecil kedalam lingkungan area yang

lebih besar.

2.1.4.3. WAN (Wide Area Network)

Menurut Pratama (2014:35), WAN (Wide Area

Network) merupakan Jaringan komputer yang lebih luas

dari MAN (Metropolitan Area Network), dengan cakupan

area seluas sebuah negara atau benua. WAN terdiri atas dua

atau lebih MAN didalamnya. Setiap MAN terdiri atas dua

atau lebih LAN didalamnya. Sehingga sehingga dapat

dikatakan bahwa WAN ini merupakan gabungan dari

sejumlah jaringan komputer yang berada dalam satu

kawasan seluas sebuah negara ataupuan benua.

2.1.5. Kelas IP Address

Menurut Sofana (2013:108), Untuk memudahkan pengaturan

IP address seluruh komputer pengguna jaringan internet, dibentuklah

suatu badan yang mengatur pembagian IP address. Dengan kata lain,

tanpa IP Address, komputer tidak akan dapat saling berkomunikasi


19

dengan komputer lain dalam sebuah jaringan. Badan tersebut

bernama InterNIC (Internet Network Information Center). InterNIC

membagi-bagi IP address menjadi beberapa kelas. Kelas-kelas

tersebut meliputi:

2.1.5.1. Kelas A

Menurut Badrul (2012:64), Alamat-alamat kelas A

diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit

tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan

nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya-untuk melengkapi octet

pertama-akan membuat sebuah network identifier, 24 bit

sisanya (atau tuga octet terakhir) merepresentasikan host

identifier.

2.1.5.2. Kelas B

Menurut Badrul (2012:65), Alamat-alamat kelas B

dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala

besar. Dua bit pertama di dalam octet pertama alamat IP

kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 Bit berikutnya

(untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat

sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)

merepresentasikan host identifier. Kelas B hanya memiliki

16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.


20

Kelas B hanya menggunakan 16 oktet pertamanya sebagai

Network ID dan 16 sisanya adalah host id.

2.1.5.3. Kelas C

Menurut Badrul (2012:66), Alamat IP kelas C

digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di

dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nialai

biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet

pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit

sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan

host identifier. Ini memungkin pembuatan total 2,097,152

buah network, dan 254 host untuk setiap Network Id dan 8

sisanya adalah host id. Ini memungkinkan untuk dapat

mengkoneksikan komputer client yang sedikit dalam satu

jaringan tapi network yang dapat digunakan banyak.

2.1.6. Manajemen Bandwidth

Menurut Fitriastuti, Utomo (2014) Manajemen Bandwitdh

adalah cara pengaturan bandwidth agar terjadi pemerataan

pemakaian bandwidth. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan

untuk mengimplimentasikan bandwidth manajemen ini di antaranya

melalui proxy server, QoS atau traffic shapping, atau pembatasan

bandwidth atau limiter.


21

2.1.7. Mikrotik

Menurut Athaliah (2013:18), mikrotik adalah sebuah merek

dari sebuah perangkat jaringan, pada awalnya mikrotik hanyalah

sebuah perangkat lunak atau software yang di-install dalam

komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam

perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau

perangkat jaringan yang andal dan harganya terjangkau, serta banyak

digunakan pada level perusahaan penyedia jasa ISP (Internet Service

Provider).

2.1.7.1. Queue tree

Menurut Towidjojo (2012: 35), mirip seperti

simple queue tapi lebih rumit, yaitu kita harus

mengaktifkan fitur mangle pada firewall jika ingin

menggunakan queue tree.

2.1.7.2. Simple queue

Menurut Towidjojo (2012: 35), merupakan cara

termudah untuk melakukan management bandwidth yang

diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah


22

untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan

download tiap user.

2.2. Gambaran Umum SMA Bina Warga 2 Palembang

2.2.1. Sejarah SMA Bina Warga 2 Palembang

SMA Bina Warga 2 Palembang mulai beroperasi pada tahun

1990/1991 dengan piagam penghargaan dari kantor wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sumatera Selatan

No. 3011/I114/F4e/1989 tanggal 28 Juli 1989 di mana SMA Bina

Warga 2 Palembang pertama kali dipimpin oleh Bapak Drs. H. M.

Arif Husin (Alm.) sebagai kepala sekolah. Untuk urusan sarana dan

prasarana sudah cukup memnuhi syarat sebagai salah satu sekolah

yang telah memenuhi segala keperluan proses belajar mengajar,

karena sampai saat ini SMA Bina Warga 2 memiliki 30 ruang kelas

dan ruang kantor yang terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang tata

usaha, dan mempunyai dua ruang guru dan karyawan. SMA Bina

Warga 2 Palembang pun telah dilengkapi dengan fasilitas belajar

lainnya seperti ruang serbaguna, ruang bimbingan konseling,

laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan komputer, ruang

perpustakaan, ruang koperasi, ruang unit kesehatan sekolah (UKS),

kantin, mushola, dan WC serta fasilitas lapangan olahraga seperti

lapangan basket, volly, badminton dan takraw.


23

2.2.2. Visi Dan Misi

1. Visi

Disiplin, beriman, dan unggul dalam prestasi berdasarkan

budaya bangsa.

2. Misi

a. Menumbuhkan semangat kedisiplinan dan keimanan pada

seluruh warga sekolah.

b. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang

dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber

kearifan dalam bertindak.

c. Memotifasi, mengarahkan dan membantu siswa

mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

d. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara

menyeluruh dan efektif sehingga siswa dapat mencapai

prestasi yang optimal sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.3. Struktur Organisasi SMA Bina Warga 2 Palembang

Struktur organisasi yang ada pada SMA Bina Warga 2

Palembang sebagai berikut :


24

Sumber: SMA Bina Warga 2 Palembang, 2014

Gambar 2.9. Struktur Organisasi SMA Bina Warga 2 Palembang

2.2.4. Uraian Tugas dan Wewenang

Adapun uraian tugas dan wewenang pada SMA Bina Warga

2 Palembang adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah

a. Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator,

manager,administrator dan supervisor. Oleh sebab itu kepala

sekolah mempunyai bidang tugas:


25

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasikan segala kegiatan

3. Mengarahkan kegiatan

4. Koordinasikan kegiatan

5. Melaksanakan pengawasan

6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

7. Menentukan kebijaksanaan

8. Mengambil keputusan

9. Mengatur proses belajar mengajar

10. Mengatur administrasi kantor, siswa, perlengkapan, dan

keuangan/RAPBS

11. Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS)

12. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan

dunia usaha.

b. Kepala sekolah selaku administrator bertugas

menyelenggarakan administrasi:

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Pengkoordinasian

5. Pengawasan

6. Kurikulum
26

7. Kesiswaan

8. Kantor

9. Kepegawaian

10. Perlengkapan

11. Keuangan

12. Perpustakaan

13. Laboratorium

14. Ruang keterampilan.

c. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas

menyelenggarakan supervisi mengenai:

1. Kegiatan belajar mengajar

2. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan/ bimbingan karier

3. Kegiatan ekstrakurikuler

4. Kegiatan ketatausahaan

5. Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha.

2. Wakil kepala sekolah

Jumlah wakil kepala sekolah pada SMA Bina Warga 2

berjumlah empat orang. Wakil kepala sekolah membantu kepala

sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut:

1. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

program pelaksanaan
27

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan

4. Ketenagaan

5. Pengorganisasian

6. Pengawasan

7. Penilaian

8. Identifikasi

9. Penyusunan laporan.

a. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum

Wakil kepala sekolah urusan kurikulum mempunyai

tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

1. Menyusun program pengajaran

2. Menyusun pembagian tugas guru

3. Menyusun jadwal pelajaran

4. Menyusun jadwal evaluasi belajar

5. Menyusun pelaksanaan Uian Sekolah/Ujian Nasional

6. Menerapkan kriteria persyaratan naik kelas/tidak naik

kelas

7. Menerapkan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan

(raport) dan penerimaan STTB


28

8. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan

satuan pelajaran

9. Menyediakan buku kemajuan kelas

10. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran

11. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan

prasarana/humas

12. Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan

prasarana/humas

13. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran

14. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan

prasarana/humas secara berkala.

b. Wakil Kepala Sekolah Urusan/Bidang Kesiswaan

Wakil kepala sekolah urusan/bidang kesiswaan

mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan peengendalian

kegiatan siswa/OSIS dalam menegakkan disiplin dan tata

tertib sekolah

3. Membina dan melaksanakan koordinasi 6K

4. Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus

OSIS
29

5. Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam

berorganisasi

6. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara

berkala

7. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon

siswa penerima beasiswa

8. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah

dalam kegiatan di luar sekolah

9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan

secara berkala

10. Mengatur mutasi siswa

11. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan orangtua/wali siswa

12. Membina hubungan sekolah dengan POMG/BP3

13. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa.

c. Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas

Wakil kepala sekolah urusan humas mempunyai tugas

membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

1. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan orang tua/wali siswa


30

2. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan pihak yayasan

3. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

4. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan kerjasama

dengan pihak-pihak yang terkait dalam rangka

pengembangan kerjasama sekolah dengan masyarakat

5. Membina hubungan sekolah dengan POMG/BP3

6. Menyusun laporan pelaksanaan yang berhubungan dan

sarana prasarana dan hubungan dengan masyarakat.

d. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana

Wakil kepala sekolah urusan sarana prasarana

mempunyai tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1. Mengajukan kebutuhan sarana prasarana pada saat tahun

ajaran baru

2. Mengajukan sarana dan prasarana kelengkapan kelas dan

kantor

3. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana

4. Mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana

5. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran


31

6. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan

prasarana secara berkala.

3. Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara

efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi:

1. Membuat program pengjaran kegiatan belajar cawu/tahun

2. Membuaat satuan pelajaran (persiapan mengajar)

3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar

4. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar catur wulan/tahun

5. Mengisi daftar nilai siswa

6. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar

7. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan

pengayaan

8. Melaksanakan kegiatan bimbingan dalam kegiatan proses

pembelajaran

9. Membuat alat pembelajaran

10. Membuat media pembelajaran

11. Menciptakan alat seni (bagi guru kesenian)

12. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

13. Melaksanakan tugas tertentu sekolah


32

14. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengjaran yang

menjadi tanggung jawab guru

15. Membuat lembaran kerja siswa (LKS)

16. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-

masing siswa

17. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

18. Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum

19. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk

kenaikan pangkatnya.

4. Wali kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-


kegiatan:

1. Pengelolaan kelas

2. Penyelenggaraan administrasi kelas:

- Denah tempat duduk siswa

- Papan absensi siswa

- Daftar pelajaran kelas

- Daftar piket kelas

- Buku absensi kelas

- Buku kegiatan pembelajaran

- Tata tertib kelas

3. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa


33

4. Pengisisan daftar kumpulan nilai siswa/leger

5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

6. Pencatatan mutasi siswa

7. Pengisian buku laporan pendidikan

8. Pembagian buku laporan pendidikan.

5. Ketua kelompok mata pelajaran sejenis

Ketua kelompok mata pelajaran sejenis membantu kepala

sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun program dan pengembangan mata pelajaran

sejenis

2. Koordinasi penggunaan ruang sarana

3. Koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis

4. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru dalam pelaksanaan

belajar mengajar.

6. Bimbingan penyuluhan/ bimbingan karir

Bimbingan penyuluhan atau bimbingan karir membantu

Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Penyuluhan program dan pelaksanaan bimbingan

penyuluhan
34

2. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang

kesulitan belajar

3. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa

agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

4. Memberikan saran dan pertibangan kepada siswa dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan

lapangan pekerjaan yang sesuai

5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan

penyuluhan/karir

6. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan penyuluhan

7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

praktek atau pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan

8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut

bimbingan penyuluhan/karir.

7. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah membantu kepala sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka

2. Pengursan pelayanan perpustakaan

3. Perencanaan pengembangan perpustakaan


35

4. Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka.

8. Kepala Tata Usaha Sekolah

Kepala tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan

ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala

sekolah meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menyusun program tata usaha sekolah

2. Pengelolaan keuangan sekolah

3. Pengurusan administrasi pegawai dan guru serta siswa

4. Pembinaan dan pengembangan parir pegawai tata usaha

sekolah

5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

6. Penyususnan dan penyajian data/statistik sekolah

7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6 K

8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan

ketatausahaan secara berkala.

2.3. Uraian Kegiatan

Selama melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) pada

SMA Bina Warga 2 Palembang penulis di tempatkan di ruangan

laboratorium komputer. Penulis melakukan kegiantan observasi di

lingkungan sekolah dan melakukan wawancara kepada guru yang berada

pada laboratorium komputer. Pada ruangan laboratorium komputer tersebut,


36

penulis melaksanakan kegiatan yaitu membersihkan laboratorium komputer,

membantu mengawasi siswa siswi SMP dan SMA belajar, membuat

management bandwidth di jaringan sekolah, membantu penginstalan

aplikasi try out dari pihak bimbel dan mengawasi siswa siswi kelas 12

melaksanakan try out dari pihak bimbel.

Anda mungkin juga menyukai