KELOMPOK 6/X-9
Disusun Oleh:
Pandemi Covid-19 membuat berbagai perubahan pada setiap aspek kehidupan, salah
satunya pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana para siswa dapat beradaptasi
selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Pendekatan yang kami lakukan adalah
pendekatan kuantitatif dengan populasi 20 orang berupa kuesioner. Subjek penelitian kami
merupakan siswa-siswi SMA NEGERI 1 TALUN.
Dari hasil penelitian yang kami lakukan, pengaruh daring bagi siswa terdapat berbagai
pro dan kontra. Terkait hal-hal yang lebih rinci akan kami bahas lebih lanjut pada proposal
berikut ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal hasil
penelitian sosial yang berjudul “ Adaptasi Belajar Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 ”
dengan baik tanpa ada halangan apapun.
Proposal ini berisi mengenai seluruh hasil diskusi dan wawancara kami selama
melakukan penelitian sosial oleh rekan-rekan kelompok 6 dari kelas X-9 SMA NEGERI 1
TALUN.
Terselesaikannya proposal ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
Proposal ini disusun untuk melengkapi tugas Sosiologi Bab 2. Selain itu kami berharap
semoga proposal hasil penelituian sosial ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi
referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan proposal ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan
maupun kekurangan dalam penyusunan proposal ini.
Semoga dengan kami membuat Proposal Hasil Penelitian Sosial ini dapat bermanfaat dan
memberikan motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi kami para generasi muda yang
akan datang.
DAFTAR ISI
I. BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................... 2
C. Pembatasan Masalah................................................................................... 3
D. Perumusan Masalah.................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian...................................................................................... 6
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah kami buat maka diperoleh data grafik sebagai
berikut.
Pembelajaran Daring
Tidak efektif
Efektif
Netral
20
18
16
14
12
10 Kemampuan bersosialisasi
Pemahaman materi
8 Prestasi
6
4
2
0
Prestasi Pemahaman Materi Kemampuan bersosialisasi
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian sosial yang kami lakukan ini dilatar belakangi oleh adanya pandemi Covid-19
yang terjadi selama kurang lebih dua tahun ini. Awal mula pandemi Covid-19 ini pertama kali
diidentifikasi di Wuhan, Tiongkok, diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19), 'CO'
berasal dari corona, 'VI' berasal dari virus, dan 'D' berasal dari disease (penyakit). Sebelumnya,
penyakit ini disebut dengan '2019 novel coronavirus' atau '2019-nCoV. Covid-19 adalah virus
baru yang berasal dari satu keluarga yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome
Virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang
terinfeksi (melalui batuk dan bersin), dan jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.
Virus ini dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan, tetapi disinfektan sederhana dapat
membunuhnya.Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia atau
kesulitan bernapas. Walaupun jarang terjadi, penyakit ini bisa berakibat fatal. Gejala-gejala ini
mirip dengan flu (influenza) atau pilek biasa, yang jauh lebih umum daripada COVID-
19. Adapun cara mencegah penularan virus Covid-19 adalah dengan menjalankan protokol 5M
yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi
mobilitas. (WHO, 2021:6)
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi
masalah yang dijadikan bahan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Adaptasi siswa dalam pembelajara jarak jauh (daring) selama pandemi Covid-19
2. Dampak dan pengaruh dari diberlakukannya pembelajaran daring bagi siswa
3. Kendala yang dialami siswa selama proses pembelajaran jarak jauh (daring) dari
rumah
4. Pro dan kontra pembelajaran daring bagi siswa
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini, maka dirasa perlu
dilakukan pembatasan masalah agar dalam pengkajian yang dilakukan lebih terfokus
kepada masalah-masalah yang ingin dipecahkan. Penelitian ini menitikberatkan pada
Adaptasi Siswa selama Pembelajaran Daring di masa pandemi Covid-19.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang dijadikan bahan penelitian yaitu sebagai berikut:
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
Dengan adanya penelitian ini kami dapat memberi kontribusi dan sumbangan
pemikiran kepada Bapak/Ibu Guru terkait dengan kendala yang dialami siswa
selama proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
Dengan adanya penelitian ini kami dapat memahami bagaimana proses adaptasi
bagi siswa selama masa peralihan dari daring ke luring.
Dengan adanya penelitian ini kami dapat membantu dapat membantu orangtua
yang merupakan bagian dari masyarakat agar dapat mengetahui kendala putra-
putri mereka selama proses pembelajaran jarak jauh (daring) diberlakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoretis
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dirumah atau bisa
dimanapun dan kapanpun. Menurut Nurhayati et al, (2020: 284) Pembelajaran daring
merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan
teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet. Pendekatan modal daring memiliki
karateristrik constructivism, social constructivism, community of learners yang inklusif,
pembelajaran berbasis komputer, kelas digital, interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas,
dan pengayaan.
Sanjaya (2020: 14) juga berpendapat bahwa pembelajaran daring adalah
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi atau jaringan internet dalam proses
pembelajaran.
Menurut Juliya & Herlambang (2021: 284) pembelajaran daring merupakan
proses pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan berbagai fitur teknologi
digital seperti smartphone, laptop, aplikasi atau web berbasis jaringan internet.
Pembelajaran daring bertujuan menyampaikan pembelajaran yang berkualitas dengan
memanfaatkan teknologi jaringan yang bersifat terbuka sehingga dapat dijangkau oleh
peminat secara luas (Sofyana & Rozaq, 2019).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merujuk pada teori Sanjaya (2020: 14) juga
berpendapat bahwa pembelajaran daring adalah pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi atau jaringan internet dalam proses pembelajaran.
Problematika Pembelajaran Daring Menurut Asmuni (2020: 281-288)
menjelaskan bahwa problematika yang dialami oleh siswa selama pembelajaran daring
diantaranya:
1) Ketiadaan fasilitas yang menunjang.
2) Kesulitan dalam mengakses jaringan internet.
3) Ketiadaan kuota yang dibutuhkan dalam mengakses jaringan internet.
4) Kondisi lingkungan belajar siswa yang kurang kondusif.
B.. Pengajuan Hipotesis
Dari sampel yang telah kami uji, menurut kami para siswa lebih memilih pembelejaran
tatap muka (luring) karena dianggap lebih efektif dari pembelajaran daring. Kebanyakan siswa
tidak dapat memahami materi secara maksimal karena terhalang berbagai kendala seperti
kurangnya fasilitas dan terbatasnya kuota internet.
Maka dari itu siswa menjadi lebih malas, tidak produktif, serta menjadi lebih
bergantung pada gadget dan teknologi daripada mengasah kredibilitas kemampuan diri melalui
buku atau materi.
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek penelitian kami adalah para siswa-siswi kelas 10 UPT SMA NEGERI 1
TALUN Tahun Ajaran 2022-2023. Penelitian yang kami lakukan ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang berupa kuesioner dan mencapai populasi 22 orang
responden. Adapun 10 sampel yang kami gunakan sebagai berikut.
1. Adaptasi kebiasaan baru apa saja yang pernah Anda lakukan selama masa pandemi
COVID-19?
2. Apa dampak dari adanya pandemi Covid-19 bagi Anda dan lingkungan sekitar Anda?
3. Selama pebelajaran jarak jauh (daring) berlangsung kendala apa saja kah yang Anda
alami?
4. Menurut Anda, apa sajakah kelebihan pembelajaran daring selama masa pandemi?
5. Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa jenuh dengan kondisi yang terus
berulang selama masa pandemi Covid-19?
6. Menurut Anda,apakah pembelajaran jarak jauh (daring) lebih efektif dari pada
pembelajaran tatap muka?
7. Bagaimana dampak dan pengaruh pembelajaran daring bagi Anda?
8. Bagaimana cara Anda mempelajari dan memahami materi pemelajaran selama
pandemi Covid-19 berlangsung?
9. Apa yang ada rasakan setelah 2 tahun pandemi akhirnya pembelajaran tatap muka
bisa kembali diberlakukan?
10. Bagaimana tanggapan Anda apabila pandemi kembali muncul dan pembelajaran
daring kembali diberlakukan?
C. Metode Penelitian
deskriptif berupa kata-kata baik tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
waktu yang mepet dan mudahnya akses yang dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Namun, karena terbatasnya responden yang tertarik untuk mengisi kuesioner sumber data
Karena sampel yang kami uji dalam penelitian sosial ini berupa kuesioner, maka
variabel penelitian yang kami gunakan adalah variabel terbuka atau bebas. Variabel bebas dapat
dikatakan juga sebagai variabel independen. Dinamakan variabel bebas karena variabel ini
memang bebas, maksudnya adalah dapat berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Variabel ini juga dikatakan sebagai variabel pengaruh karena akan memberikan
pengaruh terhadap variabel lainnya. Jadi, biasanya variabel bebas ini terletak di depan di dalam
suatu judul penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Adapun langkah-langkah yang kami lakukan mulai dari pengumpulan data
hingga kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut.
Membuat pertanyaan untuk digunakan sebagai sampel
Membuat kuisioner
Menyebarkan kuisioner
Menyusun proposal
F. Teknik Pengumpulan Data
Ada 3 jenis kuesioner penelitian yang daftar pertanyaan dan cara pengisian jawabannya
berbeda-beda, antara lain:
1. Kuesioner terbuka
2. Kuesioner tertutup
Dalam penelitian kami kali ini, jenis kuesioner yang kami gunakan adalah
kuesioner terbuka.
G. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data
ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami orang lain.
Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilakukan sejak sebelum membuat kuesioner dan
menyusun pertanyaan, selama di lapangan dan selesai di lapangan. Untuk menganalisa data
metode yang kami gunakan adalah analisis data kuantitatif dengan metode deskriptif kualitatif,
yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan subyek
dan obyek penelitian yang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian
menggunakan dasar analisis deskriptif artinya analisis data bukan dengan angka-angka
melainkan dalam bentuk kata-kata, kalimat atau paragraph yang dinyatakan dalam bentuk
deskriptif dengan langkah- langkah sebagai berikut.
H. Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
Para siswa sulit beradaptasi dari masa peralihan pembelajaran luring ke daring maupun
sebaliknya
Dampak dan pengaruh dari adanya pandemi Covid-19s serta pembelajaran jarak jauh
(daring) bagi siswa adalah menjadi lebih malas, prestasi menurun, menjadi terlalu
bergantung pada gadget, serta berkurangnya interaksi sosial
Adapun beberapa kendala yang dialami oleh para siswa selama berlangsunngnya proses
pembelajaran daring, yaitu kurangnya pemahaman materi, terbatasnya kuota internet dan
jaringan, serta fasilitas yang kurang memadai
Berdasarkan sampel yang kami uji, kebanyakan siswa merasa pembelajaran jarak jauh
(daring) tidak efektif. Para siswa lebih suka dengan pembelajaran tatap muka karena
dianggap mampu meningkatkan kredibilitas diri, kemampuan bersosialisasi, serta
pemahaman materi pembelajaran yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization, "Coronavirus (COVID-19)" https://covid19.who.int diakses pada
tanggal 3 November 2022 pukul 09.24
Siti Zuraidah, "Mari Cegah Covid-19 dengan 5M" http://dinkes.salatiga.go.id diakses pada
tanggal 3 November 2022 pukul 15.37