Anda di halaman 1dari 8

Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328

Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

PENGARUH PEMBERIAN PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH PRA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NILAM SARI

Liffia Oka Lidya, Neila Sulung*, Adriani


Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Jl. Soekarno Hatta No. 11, Manggis Ganting, Mandiangin Koto Selayan,
Bukittinggi – Sumatera Barat – Indonesia
E-mail: neilasulung@fdk.ac.id
*Corresponding author

Kata Kunci: ABSTRAK


hipertensi, pisang ambon, Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Sumatera Barat, angka prevalensi
pra lansia penderita hipertensi di Sumatera Barat sudah hampir mendekati angka nasional.
Ini mengindikasikan bahwa penyakit hipertensi di Sumatera Barat merupakan
penyakit yang memang perlu untuk di perhatikan. Penanganan secara kontinu
dapat dilakukan dengan menerapkan pola diet DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) dengan mengkonsumsi makanan kaya kalium salah satunya
adalah pisang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh pemberian pisang jenis pisang ambon terhadap penurunan tekanan
darah pada pra lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nilam Sari.
Populasi penelitian adalah 38 orang pra lansia (45-59 tahun) dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 20 orang pra
lansia yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukka nilai rata-
rata sistolik sebelum pemberian pisang ambon adalah 148,75 mmHg dengan
diastoliknya adalah 85,55 mmHg. Nilai rata-rata sistolik setelah pemberian
pisang ambon adalah 132,25 mmHg dengan diastoliknya adalah 72,25 mmHg.
Nilai p – value (0,0001) ≤ ɑ (0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan pada
tekanan darah diastolik pra lansia antara sebelum dan setelah pemberian pisang
ambon. Dapat disimpulkan bahwa pisang ambon dapat salah satu alternatif diet
untuk penurunan tekanan darah pada pra lansia hipertensi secara non
farmakologi.

Keywords: ABSTRACT
hypertension, cavendish Based on the health profile of Sumatra Barat Province, the prevalence of hypertension
banana, pre-eldery sufferers in Sumatra Barat was almost close to the national figure. This indicates that
hypertension in Sumatra Barat needs serious attention. Continuous treatment can be done
by applying the DASH diet (Dietary Approach to Stop Hypertension) by consuming
Info Artikel potassium-rich foods like banana. Therefore, a study was conducted to determine the
Tanggal dikirim: 4-10-21 effect of giving Cavendish banana to decrease blood pressure in pre-hypertensive elderly
Tanggal direvisi: 28-10-22 in the working area of Puskesmas Nilam Sari. The study population was 38 pre-elderly
Tanggal diterima: 20-01-22 people (45-59 years) using a purposive sampling technique as many as 20 pre-elderly
DOI Artikel: people who met the inclusion criteria. The results showed that the average systolic value
10.36341/cmj.v5i1.2901 before giving Cavendish banana was 148.75 mmHg and the diastolic was 85.55 mmHg.
The mean systolic value after giving Cavendish banana was 132.25 mmHg with the
diastolic value was 72.25 mmHg. The p-value (0.0001<0.05) means that there was a
significant effect on diastolic blood pressure in pre-elderly between before and after giving
Cavendish banana. It can be concluded that the Cavendish banana can be used as an
alternative diet for reducing blood pressure in pre-aged hypertension non-
pharmacologically.

PENDAHULUAN utama pada penyakit jantung koroner,


gagal jantung dan stroke [1]. Hipertensi
Hipertensi adalah salah satu isu kesehatan
adalah keadaan tekanan darah sistolik
masyarakat yang sangat penting, mengingat
penyakit ini merupakan faktor risiko ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik
≥90 mmHg [2]. Sampai saat ini, angka
Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 32
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

kejadian hipertensi terus meningkat tajam farmakologi dan nonfarmakologi [7], dimana
dan di prediksi pada tahun 2025 sekitar 1,5 intervensi non farmakologi merupakan
miliar orang akan hidup dengan hipertensi intervensi yang efisien dan mudah
[3]. dilakukan [8]. Salah satu intervensi non
Hipertensi di Indonesia sendiri farmakologi yang dapat dilakukan adalah
menurut data Riskesdas 2018 memiliki modifikasi perilaku sehat dan menerapkan
prevelensi 63,22 % dan 69,53% untuk pola diet DASH (Dietary Approach to Stop
rentang umur 65-74 tahun dan ≥75 tahun Hypertension). Pola diet DASH ini
dengan prevalensi tertinggi Kalimantan menekankan pada konsumsi tinggi kalium,
Selatan (44,1%) dan terendah di Papua magnesium, kalsium, dan serat namun rendah
(22,2%) [4]. Berdasarkan Profil Kesehatan natrium [9]. Salah satu bahan makanan
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017, sumber kalium tinggi yang mudah didapat
hipertensi menduduki peringkat ketiga dari adalah buah pisang [10]. Penelitian
sepuluh penyakit terbanyak di Sumatera sebelumnya menemukan bahwa
Barat dengan jumlah penderita sebanyak mengkonsumsi pisang dapat menurunkan
248.964 kasus. Hal ini disebabkan karena tekanan darah secara signifikan pada
pengaruh lingkungan dan gaya hidup yang lansia dan ibu hamil [11, 12]. Selain itu,
salah [5]. Ditambah lagi hasil dari Rencana buah pisang mengandung Angiotensin
Strategis Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Conversiting Enzyme Inhibitor (ACE-I)
2016-2021 terdapat gambaran atau pola yang dapat menurunkan tekanan darah
sepuluh penyakit terbanyak pada pasien dengan menghambat produksi
rawat jalan di puskesmas pada tahun 2015 di angiotensin II [13].
Kota Bukittinggi dimana hipertensi Oleh karena itu, dalam penelitian
merupakan penyakit kedua terbanyak ini dilakukan observasi tekanan darah
setelah ISPA dengan penderita 15.704 pada penderita hipertensi dengan
jiwa [6]. mengkonsumsi pisang ambon pada
Berdasarkan data awal yang di peroleh pasien hipertensi pra lansia di wilayah
dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi dari kerja Puskesmas Nilam Sari Bukittinggi,
tujuh Puskesmas, data penyakit tidak Sumatra Barat dimana pemberian pisang
menular (PTM) yang di dapatkan dari Dinas ambon sebanyak 2 buah/hari dapat menjadi
Kesehatan Kota Bukittinggi tahun 2019 solusi pengendalian tekanan darah dan
(Januari- April) menunjukkan lima penyakit menurunkan derajat hipertensi pada lansia
tertinggi dengan hipertensi dengan peringkat sekaligus sebagai menu diet untuk
pertama sebanyak 3.009 jiwa. Jumlah mengontrol tekanan darah [14].
penderita berdasarkan data dari tujuh
puskesmas di Kota Bukitinggi, pada tahun METODE
2018 dengan kejadian hipertensi; Puskesmas Pada penelitian ini digunakan quasi
Rasimah Ahmad sebanyak 2,548 jiwa, eksperimental design dengan pendekatan one
Puskesmas Mandiangin sebanyak 1,801 jiwa, group pre- test dan post-test design yaitu
Puskesmas Guguk Panjang sebanyak 1,518 desain penelitian yang terdapat pretest
jiwa, Puskesmas Tigo Baleh sebanyak 685 sebelum di beri perlakuan dan post-test
jiwa, Puskesmas Nilam Sari sebanyak 416 setelah di beri perlakuan. Penelitian ini
jiwa, dan Puskesmas Plus Mandiangin dilakukan pada bulan 06 – 12 Juli 2020 di
sebanyak 253 jiwa [ 4 ] . wilayah kerja Puskesmas Nilam Sari Kota
Tingginya prevalensi hipertensi Bukittinggi dengan jumlah sampel 20 orang.
terutama di Sumatera Barat memerlukan Pengambilan sampel menggunakan
penanganan secara kontinu. Penanganan purposive sampling yang memenuhi kriteria
hipertensi ini dapat dilakukan dengan cara inklusi. Untuk mengukur pengaruh intervensi
Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 33
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

pisang ambon, pemberian pisang ambon di Jenis kelamin juga sangat erat
berikan selama 7 hari dengan frekuensi 2 kaitannya terhadap terjadinya hipertensi
kali sehari (pagi dan siang hari) sebanyak 2 dimana pada masa muda dan paruh baya
buah pisang ambon (172,5 g/buah) dan lebih tinggi penyakit hipertensi pada laki-
tekanan darah diukur sebelum dan sesudah laki dan pada wanita lebih tinggi ketika
konsumsi pisang ambon selama 7 hari. seorang wanita mengalami menopause. Pada
Analisa data pada penelitian ini premenopause wanita mulai kehilangan
menggunakan uji T-test. H1 di terima, jika ρ sedikit demi sedikit hormon estrogen yang
value < α (0,05) untuk menentukan pengaruh selama ini melindungi pembuluh darah dari
pemberian pisang ambon terhadap penurunan kerusakan. Proses ini berlanjut dimana
pisang ambon terhadap tekanan darah pra hormon estrogen tersebut berubah
lansia hipertensi. kuantitasnya sesuai dengan umur wanita
secara alami, yang umumnya mulai terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN pada umur 45 – 55 tahun [16]
Di Indonesia, pisang merupakan
A. Hasil Univariat buah yang mudah di temukan, rasanya yang
enak, harganya yang murah, mudah di
Tabel 1. Rata-rata tekanan darah pra jangkau dan memiliki banyak sekali manfaat
lansia hipertensi sebelum diberikan untuk Kesehatan. Pisang menjadi salah
pisang ambon satu buah yang banyak di gemari oleh
Standar semua kalangan. Pisang ambon telah banyak
Tekanan di konsumsi oleh masyarakat tanpa memiliki
N Rata-rata Deviasi Min-Max
Darah efek samping. Selain itu pisang ambon
(SD)
Sistolik 148,75 5,43 140-158 memiliki kandungan kalium lebih tinggi dan
Diastolik
20
85,55 11 60-98
natrium lebih rendah di bandingkan dengan
buah pisang lainnya, dalam 100gram pisang
ambon mengandung 435mg kalium dan
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui hanya 18mg natrium [17].
bahwa dari 20 responden pra lansia (45- Hasil penelitian ini sejalan dengan
59 tahun) diperoleh rata-rata tekanan darah penelitian yang di lakukan Ari Khusuma
sistolik 148,75 ± 5,43 mmHg dan nilai (2017) di wilayah kerja Puskesmas Tambah
terendah adalah140 mmHg dan nilai Subur Kec.Way Bungur Lampung Timur
tertinggi adalah 158 mmHg. Pada tekanan dengan sampel 25 orang penderita hipertensi
darah diastolik, nilai yang diperoleh adalah yang menunjukkan bahwa sebelum
85,55 ± 11 mmHg dengan nilai terendah mengkonsumsi 3 buah pisang ambon (pagi,
dan tertinggi adalah 60 dan 98 mmHg. siang, dan sore hari) dalam jangka waktu 1
Menurut teori, hipertensi terjadi akibat minggu (7 hari). Rata-rata tekanan darah
peningkatan tekanan darah secara abnormal sistolik dan diastolik responden adalah
dan terus menerus pada beberapa kali antara 146, 88-151, 12 mmHg [18].
pemeriksaan tekanan darah yang di sebabkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
suatu atau beberapa faktor risiko yang penelitian yang di lakukan Siti Fatmawati
berjalan sebagaimana mestinya dalam (2017) Berdasarkan hasil uji Wilcoxon
mempertahankan tekanan darah secara signed test di peroleh bahwa ada pengaruh
normal. Penyebab hipertensi sangat beragam pemberian pisang ambon terhadap
di antaranya stress, kegemukan, merokok, penurunan tekanan darah pada lansia
hipernatriumia, retensi air dan garam yang penderita hipertensi di Panti Sosial Tresna
tidak normal, asupan garam yang tinggi, Werda Yayasan Al Kautsar Palu. Hasil
kurang olahraga, genetik [15]. penelitian yang di lakukan kepada 6
Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 34
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

reponden dengan pemberian pisang ambon, Berdasarkan Tabel 2 dapat di ketahui


rata-rata tekanan darah sistolik sebelum bahwa dari 20 responden setelah
pemberian pisang ambon adalah 158.33 intervensi di peroleh rata-rata tekanan
mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik darah sistolik 132,25 ± 5,36 mmHg
sesudah pemberian pisang ambon adalah dengan tekanan darah terendah adalah 120
133.33 mmHg (penurunan rata-rata tekanan mmHg dan tertinggi adalah 141 mmHg.
darah sistolik sebesar 25 mmHg). Hal ini Rata-rata tekanan darah diastolik 72,25
juga terjadi pada rata-rata tekanan darah mmHg dengan standar deviasi 5,29
diastolik sebelum dan sesudah pemberian dengan tekanan darah terendah 62 mmHg
pisang ambon adalah 96.67 mmHg dan 83.33 dan tertinggi 80 mmHg.
mmHg (penurunan tekanan darah diastolik Berdasarkan hasil pengukuran
sebesar 13,34 mmHg) [19]. tekanan darah pada masing-masing sampel
Pada penelitian ini, rata–rata tekanan di dapatkan bahwa perbedaan umur
darah pada penderita hipertensi yaitu mempengaruhi tekanan darah para sampel
148,75/ 85,55 mmHg atau masuk dalam semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini di
kategori hipertensi derajat I [20]. Hal ini di sebabkan karena semakin bertambahnya
sebabkan oleh faktor keturunan, usia yang usia maka elstisitas pembuluh darah
semakin tua, massa tubuh yang berlebihan, semakin berkurang dan terjadinya
konsumsi garam melebihi ambang batas, penyempitan pembuluh darah sehingga
keturunan yang memiliki riwayat penyakit darah memerlukan tekanan yang tinggi
hipertensi, pola makan dan gaya hidup yang untuk mengalir keseluruhan tubuh. Faktor
kurang sehat, serta aktifitas olahraga yang usia merupakan salah satu sebagai
kurang,stress, mengkonsumi alkohol dan permasalahan tekanan darah pada lansia
merokok. Tekanan darah tinggi apabila karena kemampuan jantung memompa
tidak di obati dan ditanggulangi maka darah menurun 1% setiap tahun sesudah
dalam jangka panjang akan menyebabkan umur 20 tahun. Hal ini menyebabkan
kerusakan arteri dan organ yang mendapat kontranksi dan volume menurun [15].
suplai dari dari arteri tersebut seperti Dengan Semakin bertambahnya usia,
jantung, ginjal dan otak sehingga memicu kemungkinan seseorang menderita
terjadinya stroke [21]. Oleh karena itu perlu hipertensi juga semakin besar. Pengaruh
adanya penatalaksanaan yang tepat, salah usia terhadap terhadap kemunculan stress
satunya dengan pemberian buah yang sering terjadi juga. Pola makan dan
tinggi kalium seperti buah pisang ambon di aktivitas yang tidak seimbang juga
sarankan kepada responden untuk memiliki konstribusi yang besar terhadap
mengurangi konsumsi garam yang hipertensi. Kebiasaan merokok, kurang
berlebihan. olahraga dapat pula mempengaruhi
peningkatan tekanan darah [22].
Tabel 2. Rata-rata tekanan darah pra Menurut Fibrianti dan Azizah (2019),
lansia hipertensi sesudah diberikan pada usia dini tidak dapat bukti nyata tentang
pisang ambon adanya perbedaan tekanan darah laki-laki
Standar dan perempuan. Akan tetapi mulai pada
Tekanan Rata- masa remaja, laki-laki cenderung
N Deviasi Min-Max
Darah rata menunjukkan arah rata-rata yang lebih
(SD)
tinggi. Perbedaan ini lebih jelas terlihat
Sistolik 132,25 5,36 120-141
20 pada orang dewasa muda dan orang setengah
Diastolik 72,25 5,29 62-80 baya. Pada usia tua, perbedaan itu
menyempit dan polanya bahkan dapat
berbalik [23]. Perubahan pada masa tua
Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 35
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

antara lain dapat di jelaskan dengan tingkat sesudah di berikan pisang ambon rata-rata
kematian awal yang lebih tinggi pada pria tekanan darah adalah 127/82 mmHg
setengah baya pengidap hipertensi, [25].
sementara perubahan pasca- menopause pada Hasil penelitian ini juga sejalan
wanita dapat pula berpengaruh. Faktor risiko, dengan penelitian yang dilaporkan oleh
risiko hipertensi sering terjadi pada wanita Wahyuni (2018), dimana rata- rata tekanan
tua di karenakan wanita mengalami darah sistolik sebelum mengkonsumsi
penurunan hormon estrogen pada masa pisang ambon adalah 151,67 mmHg
menopause sehingga perlindungan terhadap dan diastolik adalah 88,83 mmHg.
peningkatan tekanan darah semakin menurun Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah
maka masa menopause [24]. sistolik setelah mengkonsumsi pisang
Pisang ambon memiliki kandungan ambon 142,00 mmHg dan diastolik setelah
kalium yang tinggi. Kandungan kalium mengkonsumsi pisang ambon 78,67 mmHg
pada pisang ambon dapat membantu artinya terjadi penurunan nilai rata-rata
mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah baik sistolik maupun
elektrolit sehingga tekanan darah terkendali. diastolik setelah di berikan pisang ambon.
Kandungan pisang ambon mampu mengikat Hal ini menunjukkan bahwa pisang ambon
lemak sehingga dapat mencegah dapat menurunkan tekanan darah pada
terbentuknya plak penyebab hipertensi. penderita hipertensi, karena adanya
Pada pisang kandungan potasiumnya tinggi kandungan kalium di dalam pisang ambon
sehingga sangat cocok bagi orang dengan yang membuat tekanan darah pada
tekanan darah tinggi [18]. penderita hipertensi menjadi turun [17].
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan Tabel 3 di atas diperoleh
penelitian yang dilakukan Lathifa dan nilai p-value = 0,00 dimana p < 0,05 baik
Ismiyeni (2017) di Desa Sinar Banten untuk tekanan darah sistolik dan tekanan
Kecamatan Talang Padang Kabupaten darah diastolik. Ini berarti adanya pengaruh
Tanggamus dengan sampel 15 orang signifikan pemberian pisang ambon terhadap
lansia. Pengamatan sesudah penurunan tekanan darah pada pra lansia
mengkonsumsi 2 buah pisang ambon per hipertensi.
hari dengan pemberian pisang ambon di Penelitian ini sejalan dengan penelitian
konsumsi mentah sebanyak 140g selama 20 Bernita Silalahi (2018) hasil uji
hari dilakukan dan terjadi penurunan menunjukkan (p<0,005) dimana nilai
tekanan darah yang mana sebelum di tekanan darah sebelum mengkonsumsi
berikan pisang ambon rata-rata tekanan pisang ambon adalah 3,33% dan sesudah
darah responden adalah 158 mmHg dan mengkonsumsi pisang ambon adalah 93,3%,

B. Hasil Bivariat

Tabel 3. Pengaruh sebelum dan setelah pemberian pisang ambon terhadap penurunan
tekanan darah pada pra lansia
Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Perlakuan Standar Perlakuan Standar
N Mean Deviasi p-value N Mean Deviasi p-value
(SD) (SD
Sebelum 148,75 5,43 Sebelum 85,55 11
20 0,000 20 0,000
Sesudah 132,25 5,36 Sesudah 72,25 5,29

Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 36
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

sehingga terdapat pengaruh konsumsi pisang [6] Dinas Kesehatan Kota Bukittingi,
ambon terhadap penurunan tekanan darah "Rencana Strategis Dinas Kesehatan
pada pra lansia yang mengalami hipertensi di Kota Bukittinggi 2016-2021," Dinas
Desa Tembung Dusun VII tahun 2018. Kesehatan Kota Bukittinggi
Mengkonsumsi pisang ambon juga Bukittinggi2016.
berpengaruh pada penurunan tekanan darah [7] G. Y. R. Lisiswanti,
lansia di Dusun Mojogeneng Desa "Penatalaksanaan Hipertensi Primer,"
Mojokarang Kecamatan Dlanggu Kabupaten Majority, vol. 6, no. 1, pp. 25-33,
Mojokerto [26], 2017.
[8] Ainurrafiq, Risnah, and M. U. Azhar,
KESIMPULAN "Terapi Non Farmakologi dalam
Pengendalian Tekanan Darah pada
Pada penelitian ini ditemukan adanya
Pasien Hipertensi: Systematic
pengaruh signifikan terhadap penurunan
Review," Media Publikasi Promosi
konsumsi tekanan darah setelah
Kesehatan Indonesia (MPPKI), vol.
mengkonsumsi dua buah pisang ambon
2, no. 3, pp. 192-197, 2019.
sebanyak dua kali sehari pada pra lansia
[9] S. N. Luthfiana, Arwani, and B.
hipertensi selama 7 hari di wilayah kerja
Widiyanto, "The Effect of Dietary
Puskesmas Nilam Sari Tahun 2020.
Approach to Stop Hypertension
Konsumsi pisang ambon dapat menjadi
(Dash) Counseling on Reducing
alternatif diet dalam menurunkan tekanan
Blood Pressure," Jendela Nursing
darah pada pra lansia hipertensi.
Jurnal, vol. 3, no. 2, pp. 98-103,
2019.
DAFTAR PUSTAKA
[10] B. O. Oyeyinka and A. J. Afolayan,
[1] S. E. Kjeldsen, "Hypertension and "Comparative Evaluation of the
cardiovascular risk: General Nutritive, Mineral, and Antinutritive
aspects," Pharmacological Research, Composition of Musa sinensis L.
vol. 129, pp. 95-99, 2018/03/01/ (Banana) and Musa paradisiaca L.
2018. (Plantain) Fruit Compartments,"
[2] K. Anam, "Gaya Hidup Sehat Plants, vol. 8, no. 12, p. 598, 2019.
Mencegah Penyakit Hipertensi," [11] A. Pramono, N. Noriko, and S. B.
Jurnal Langsat, vol. 3, no. 2, pp. 97- Komara, "Natrium dischargement
102, 2016. from peripheral blood as a
[3] [WHO] World Health Organization, predominant factor influenced by the
"A Global Brief on Hypertension: administration of banana (Musa
Silent Killer, Global Public Health paradisiaca) on elderly female
Crisis," Geneva, Switzerland, 2013. hypertensive patient," IOP
[4] Badan Penelitian dan Pengembangan Conference Series: Materials
Kesehatan Kementerian RI, Science and Engineering, vol. 193,
"Laporan Nasional RISKESDAS no. 1, p. 012058, 2017/04/01 2017.
2018," Balitbangkes Kementerian [12] I. Pujiani, I. Nurapriyanti, M. N.
Kesehatan RI, Jakarta, 2019. Widyawati, and E. Ulfiana, "Effect
[5] Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera of Ambon Banana Consumption to
Barat, "Profil Dinas KEsehatan Decrease Blood Pressure in Pregnant
Provinsi Sumatera Barat Tahun Woman with Preeclamps,"
2017," Dinas Kesehatan Provinsi Proceedings of the International
Sumatera Barat, Padang, 2018. Conference on Applied Science and

Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 37
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

Health, vol. 0, no. 2, pp. 297-301, vol. 5, no. 2, pp. 59-67, 2018.
09/29 2017. [19] H. Muliyati, "Pengaruh Pemberian
[13] G. Gluhovschi et al., "Serum Pisang Ambon (Musa Paradisiaca S)
potassium in stage 5 CKD patients Terhadap Penurunan Tekanan Darah
on their first presentation in a Pada Lansia Penderita Hipertensi,"
dialysis service of a county hospital Jurnal Keperawatan
in western Romania," Romanian Muhammadiyah, vol. 2, 01/06 2018.
journal of internal medicine = Revue [20] S. U. Chasanah and N. Syarifah,
roumaine de médecine interne, vol. "Hubungan Karakteristik Individu
52, pp. 30-8, 07/08 2014. Penderita Hipertensi dengan Derajat
[14] I. Kurniawan, "Hubungan Hipertensi di Puskesmas Depok II
Kecemasan dengan Kejadian Sleman Yogyakarta," Jurnal Formil
Hipertensi pada Lansia," (Forum Ilmiah) KesMas Respati, vol.
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu 2, no. 1, pp. 1-9, 2017.
Kesehatan Insan Cendekia Medika, [21] M. Sumaryati, "Studi Kasus Asuhan
Jombang, 2018. Keperawatan Gerontik pada
[15] K. P. A. Nugroho, T. P. E. Sanubari, Keluarga Ny "M" dengan Hipertensi
and J. M. Rumondor, "Faktor Resiko Dikelurahan Barombong Kecamatan
Penyebab Kejadian Hipertensi di Tamalate Kota Makassar," Jurnal
Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, vol.
Lor Kota Salatiga," Jurnal 6, no. 1, pp. 1379-1383, 2018.
Kesehatan Kusuma Husada, vol. 10, [22] N. Hidayah and Marsaid, "Pisang
no. 1, pp. 32-42, 2019. Ambon Terhadap Lansia Hipertensi
[16] P. H. Livana, M. Ikhwan, and H. di Panti Werdha," Prosiding Seminar
Hermanto, "Hubungan Faktor Nasional Hasil Penelitian dan
Pemicu Hipertensi Dengan Kejadian Pengabdian Masyarakat pp. 161-
Hipertensi," Jurnal Kesehatan 168, 2019.
Poltekkes Ternate, vol. 10, no. 2, pp. [23] L. D. Fibrianti and R. Azizah,
8-18, 12/27 2017. "Karakteristik, Kadar Timbal (Pb)
[17] L. T. Wahyuni, "Pengaruh Dalam Darah, dan Hipertensi Pekerja
Mengkonsumsi Pisang Ambon Home Industry Aki Bekas di Desa
(Musa Paradisiaca. S) Terhadap Talun Kecamatan Sukodadi
Penurunan Tekanan Darah pada Kabupaten Lamongan," Jurnal
Penderita Hipertensi di Kelurahan Kesehatan Lingkungan, vol. 8, no. 1,
Marapalam Wilayah Kerja pp. 92-102, 2016.
Puskesmas Andalas Padang," [24] S. Roshifanni, "Risiko Hipertensi
Ensiklopedi of Journal, vol. 2, no. 1, pada Orang dengan Pola Tidur Buruk
pp. 162-168, 2019. (Studi di Puskesmas Tanah
[18] A. Khusuma, A. P. Roselyn, and A. Kalikedinding Surabaya)," Jurnal
Agata, "Evaluasi Pemberian Buah Berkala Epidemiologi, pp. 408-419,
Pisang Ambon (Musa Paradisiaca 2017.
Var. Sapientum Linn) Terhadap [25] N. S. Lathifah and I. Ismiyeni,
Penurunan Tekanan Darah PEnderita "Pengaruh Konsumsi Pisang
Hipertensi di Wilayah Kerja Terhadap Penurunan Tekanan darah
Puskesmas Tambah Subur Kec. Way pada Lansia di Desa Sinar banten
Bungur Lampung Timur," Jurnal KEcamatan Talang PAdang
Analis Medika Biosains (JAMBS), Kabupaten Tanggamus Tahun 2017,"

Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 38
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol.5 No.1, Januari 2022 E-ISSN : 2615-6741

JKM (Jurnal KEbidanan


Malahayati), vol. 3, no. 4, pp. 217-
223, 2017.
[26] I. Yulianti, V. E. Prameswari, and T.
Wahyuningrum, "Pengaruh Ambon
Terhadap Tekanan Darah pada
Lansia Penderita Hipertensi," Jurnal
Ners dan Kebidanan, vol. 6, no. 1,
2019.

Author : Liffia Oka Lydia, Neila Sulung, Adriani; Publish : 30 Janurai 2022;
Vol.5 No.1 Tahun 2022 | 39

Anda mungkin juga menyukai