Anda di halaman 1dari 30

1

DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG..................................................................................................................3
1.2. INDENTIFIKASI MASALAH.......................................................................................................4
1.3. BATASAN MASALAH...............................................................................................................4
1.4. TUJUAN..................................................................................................................................5
1.5. MANFAAT..............................................................................................................................5
1.6. METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................................................5
1.7. SISTEMATIKA..........................................................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................................................7
Landasan teori...................................................................................................................................7
2.1. SISTEM JARINGAN..................................................................................................................7
2.2 TIPE DAN ARSITEKTUR JARINGAN..........................................................................................9
2.2.1. Tipe Jaringan..................................................................................................................9
2.2.2. Arsitektur Jaringan Komputer......................................................................................10
2.3. KOMPONEN JARINGAN........................................................................................................14
2.3.1. Perangkat Komputer....................................................................................................14
2.3.2. NIC (Network Interface Card).......................................................................................14
2.3.3. Concentrator Dan Repeater Jaringan...........................................................................15
2.3.4. Media Komunikasi (Kabel)...........................................................................................16
2.3.5. Sistem Operasi Jaringan...............................................................................................19
2.4. DISKLESS WORKSTATION.....................................................................................................20
2.4.1. Sistem Diskless Dengan Pxes........................................................................................21
2.4.2. Linux Terminal Service Project.....................................................................................24
2.4.3. Microsoft Terminal Service..........................................................................................24
Bab III...................................................................................................................................................25
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................25
3.1. PEMILIHAN TIPE DAN ARSITEKTUR JARINGAN.....................................................................25
3.2. PEMILIHAN KOMPONEN JARINGAN.....................................................................................26
3.3. PEMILIHAN SISTEM DISKLESS...............................................................................................29

DAFTAR ISI GAMBAR


2

Gambar 1 Tipe Jaringan Peer To Peer...................................................................................................9


Gambar 2 Tipe jaringan Client- Server................................................................................................10
Gambar 3 Topologi Bus.......................................................................................................................11
Gambar 4 Topologi Ring.....................................................................................................................12
Gambar 5 Topologi Star......................................................................................................................13

DAFTAR ISI TABEL

Tabel 1 Susunan kabel straight............................................................................................................17


Tabel 2 Susunan kabel Cross Link........................................................................................................17
3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Informasi menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting saat ini.

Semakin berkembangnya teknologi informasi menjadikan informasi dapat diperoleh

dengan cepat dan akurat. Bagi beberapa organisasi, informasi bahkan menjadi salah

satu kebutuhan pokok yang harus disediakan setiap saat, karena menjadi senjata

utama untuk bersaing. Hal ini mendorong penggunaan aplikasi teknologi informasi

terbaru sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi. Bahkan dibentuk sebuah

divisi khusus yang bertugas mengembangkan teknologi informasi sehingga mampu

memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat, menghasilkan

berbagai perangkat keras yang semakin bervariasi dan semakin handal. Demikian

halnya bebagai macam perangkat lunak telah banyak dibuat, baik yang berorientasi

bisnis ataupun yang dapat diperoleh dengan gratis. Hal tersebut mendorong tren

penggunaan perangkat keras terbaru dengan kemampuan yang lebih baik disertai

sistem operasi terbaru pula, sehingga banyak komputer lama yang kurang

dimanfaatkan, bahkan dibuang begitu saja.

Untuk dapat menjalankan sebuah aplikasi baru diperlukan kemampuan

khusus, meskipun dasar-dasar pengoperasiannya sama, namun pada aplikasi

dengan versi yang lebih baru terdapat beberapa hal yang berbeda dari pada versi

terdahulunya. Apalagi jika user beralih sistem operasi, tentunya mereka harus

memulai untuk belajar dari permulaan agar dapat mengoperasikan aplikasi tersebut

dengan benar.
4

1.2. INDENTIFIKASI MASALAH


Berlakunya UU Hak Cipta No.19/2002 (HAKI) mulai akhir juli 2003 menyebabkan

makin bertambahketatnya pengawasan terhadap penggunaan perangkat lunak. Bagi

perusahaan yang mempunyai sumber pendanaan yang cukup kuat, bukanlah menjadi

masalah untuk memakai perangkat lunak yang diharuskan membayar lisensi. Tapi bagi

perusahaan ataupun organisasi yang mempunyai sumber pendanaan kurang tentunya hal

itu menjadi masalah besar.

Selain pendanaan untuk lisensi yang cukup besar, juga dituntut untuk menyediakan

perangkat keras yang cukup bagus agar dapat menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut.

Sebuah jaringan yang hanya digunakan untuk aplikasi rendah semisal Microsoft

Office tidak memerlukan komputer dengan spesifikasi perangkat keras tinggi. Namun

kenyataannya pada kebanyakan jaringan komputer, misalnya di laboraturium komputer

sekolah menengah ataupun perkantoran selalu ingin menggunakan perangkat keras dengan

spesifiksi tinggi. Hal ini tentu menjadikan kinerja perangkat keras tidak ekonomis.

Pada umumnya sering terjadi kerusakan-kerusakan pada sistem operasi jaringan,

hal ini disebabkan oleh para pemakai yang sengaja atau tidak sengaja merusak apliksi yang

terinstal, ataupun karena kerusakan perangkat kerasnya. Sehingga perangkat lunak harus

dilakukan perbaikan misalnya diinstal ulang.

Sebagian besar sistem operasi yang berjalan di Windows memerlukan spesifikasi

perangkat keras yang tinggi untuk dapat menjalankannya. Sebagai contoh untuk

menjalankan Windows XP diperlukan Pentium III dengan RAM 128 Mb serta harddisk

kosong minimal 1,5 Gb. Dengan demikian perangkat keras dibawah spesifikasi tersebut

tidak mampu atau kurang bisa menjalankan Windows XP. Berbeda dengan sistem operasi

Linux, yang mampu berjalan pada komputer dengan spesifikasi rendah.

1.3. BATASAN MASALAH


Pada proyek ini menggunakan jaringan tanpa harddisk untuk aplikasi dengan

menggunakan spesifikasi perangkat keras dengan kemampuan sedang dan minimal, untuk
5

menjalankan Microsoft Office, internet, printer jaringan. Namun juga akan diuji dengan

menggunakan multimedia pada jaringan. Sedangkan untuk aplikasi yang membutuhkan

spesifikasi perangkat keras yang tinggi disarankan tidak menggunakan metode ini, karena

aplikasi tersebut memerlukan penggunaan sumber daya server yang besar, akibatnya tidak

sanggup digunakan untuk jumlah client yang banyak.

1.4. TUJUAN
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Untuk dipakai pada jaringan laboratorium sekolah, perkantoran dan sejenisnya

yang menjalankan aplikasi Microsoft Office 2000 ataupun Office XP, internet dengan

menggunakan komputer yang memiliki .spesifikasi rendah namun memiliki

kemampuan yang lebih baik.

b. Untuk koneksi komputer client pada jaringan Warnet.

1.5. MANFAAT
Manfaat yang dapat dicapai dari penggunaan jaringan tanpa harddisk adalah:

 Memanfaatkan perangkat keras dengan spesifikasi rendah yang sudah tidak atau

jarang dipakai.

 Mempermudah administrasi jaringan.

 Mempermudah dan mempermurah perawatan jaringan.

 Mengurangi kerusakan system karena virus.

 Dapat dipakai pada instansi-instansi sekolah, perkantoran, warnet, dll yang memiliki

sumber pembiayaan tidak terlalu besar, tapi dapat menikmati sistem baru dengan

biaya yang lebih murah.

1.6. METODOLOGI PENELITIAN


Dalam penulisan tugas akhir ini sangat diperlukan adanya data dan perlu

mengadakan penelitian pada perusahaan yang bersangkutan, adapun metode

penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Literature
6

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan mempelajari teori-teori

di Perpustakaan, yang ada hubungannya dengan penulisan tugas akhir ini untuk

dipakai sebagai dasar teori pembahasan lebih lanjut. Juga sumber dari internet,

mengingat banyak sekali artikel-artikel yang dapat digunakan sebagai referensi.

b. Experimen (Percobaan)

Yaitu penelitian langsung pada obyek dengan jalan

 Instalasi Server

 Sistem Diskless

 Menjalankan aplikasi Microsoft Office.

 Menjalankan koneksi Internet.

 Trouble Shooting
7

c. Dokumentasi

Adalah dengan adanya menyalin data, catatan dan dokumen-dokumen

menyangkut penelitian yang dilakukan, terutama berkaitan dengan trouble-trouble

yang terjadi pada saat pengujian.

1.7. SISTEMATIKA
Di dalam sistematikam pelaksanaan proyek ini terdapat rangkaian urutan instalsi

yang berkaitan dengan sistem diskless workstation, diantaranya:

 Instalasi Server Linux

 Konfigurasi PXES

 Instalasi Windows 2000 Advance Server

 Konfigurasi Windows 2000 Advance Server

 Pembuatan Image dari Initial Ram Disk

BAB II
Landasan teori
2.1. SISTEM JARINGAN
Sebuah komputer yang berdiri sendiri (stand alone) memiliki banyak keterbatasan,

yaitu untuk menggunakan bermacam-macam perangkat tambahan maka semua perangkat

tersebut harus terhubung pada komputer. Misal untuk bisa menggunakan printer maka

printer tersebut harus terhubung ke komputer tersebut. Demikian halnya dengan perangkat

lunak, baik yang berupa sistem aplikasi maupun data. Perangkat lunak tersebut harus

berada pada komputer yang mengolahnya.

Jadi dengan demikian diperlukan perangkat lunak maupun perangkat keras

sebanyak komputer yang membutuhkannya. Hal ini berbeda dengan komputer yang saling

terhubung dalam suatu jaringan. Kebutuhan-kebutuhan seperti diatas dapat dipenuhi

dengan sebuah printer atau aplikasi dan data yang telah terinstal pada salah satu komputer.
8

Local Area Network atau jaringan komputer lokal adalah suatu kumpulan dari

beberapa unit komputer yang saling berhubungan dan saling berbagi sumberdaya

(resources). Jika group-group komputer yang saling berhubungan dari satu lokasi ke lokasi

lainnya dan menggunakan jalur komunikasi telepon, frekuensi radio dan modem maka

jaringan tersebut disebut WAN (Wide Area Network)

Banyak keuntungan yang diperoleh dari pemasangan jaringan komputer antara lain:

1. Kemampuan resources sharing, yaitu kemampuan untuk berbagi sumber daya

yang terdapat dan terhubung dalam jaringan tersebut. Baik berupa perangkat

keras maupun perangkat lunak.

2. Memungkinkan pertukaran informasi dan data secara cepat dan efisien,

sehingga tidak ada keharusan bagi seorang user untuk bekerja hanya pada

satu komputer.

3. Memungkinkan dilakukannya pemusatan data, sehingga meningkatkan faktor

keamanan data, terutama karena data tidak dapat diakses oleh sembarang

orang yang tidak berhak.

4. Memungkinkan dilakukannya kontrol penggunaan perangkat keras yang

terdapat pada jaringan tersebut. Sehingga hal ini mengurangi penggunaan

perangkat yang tidak perlu, demikian halnya penggunaannya pada waktu-waktu

tertentu saja.

Namun dari segi kerugian-kerugian system jaringan adalah:

1. Perlu adanya administrator jaringan yang bertugas mengatur dan melakukan

perawatan jaringan.

2. Diperlukan peralatan tambahan seperti NIC, Cable, HUB, Modem dan lain-lain,

yang untuk komputer stand alone perangkat tersebut tidak dperlukan

3. Diperlukan perawatan yang lebih dari pada komputer stand alone.

4. Kemungkinan penyebaran virus pada komputer makin besar.


9

2.2 TIPE DAN ARSITEKTUR JARINGAN


2.2.1. Tipe Jaringan
Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan komputer dapat

dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

 Jaringan Peer to Peer

Jaringan peer to peer merupakan suatu jaringan yang menghubungkan beberapa

komputer secara langsung tanpa melalui komputer perantara. Pada tipe jaringan ini sumber

daya komputer terbagi pada seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik

sumber daya yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.

Jenis jaringan seperti ini cocok untuk membangun sebuah workgroup dimana
Gambar 1 Tipe Jaringan Peer To Peer
masing-masing pengguna komputer bisa saling berbagi pakai penggunaan perangkat keras

yang ada dan pada umumnya disitu tidak diperlukan tingkat keamanan yang tinggi.

 Jaringan Client – Server

Pada jaringan Client-Server terdapat sebuah komputer yang bertindak sebagai

server, sedangkan komputer lainnya berfungsi sebagai client. Komputer server berfungsi

melayani seluruh komputer yang terdapat pada jaringan tersebut. Ciri khas sebuah jaringan

client-server ialah dimungkinkannya pemrosesan secara terdistribusi (distributed processing)

dan database terdistribusi (distributed database). Jadi dalam system ini, server yang

melayani dan client yang dilayani dapat berbagi sumber daya (resources), fungsi atau

pemrosesan. Dengan sistem client server ini pemakai dapat lebih efektif dan jaringan lebih

efisien. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan server antara lain:

o Disk sharing, yaitu berupa penggunaan kapasitas disk secara bersama-sama

bagi komputer client.

o Print sharing, yaitu penggunaan printer secara bersama-sama.


10

o Penggunaan perangkat lain secara bersama-sama, demikian halnya dengan

data-data dan system aplikasi yang ada.

o Mengatur keamanan jaringan dan data yang ada dalam jaringan.

o Mengatur dan mengontrol hak dan waktu akses perangkat-perangkat yang ada

pada jaringan.

Client

Client Server Client

Gambar 2 Tipe jaringan Client- Server


Client

2.2.2. Arsitektur Jaringan Komputer


Arsitektur sebuah jaringan dibedakan atas Arsitektur fisik dan Arsitektur logic.

Arsitektur fisik berkaitan dengan susunan fisik sebuah jaringan komputer, biasa juga disebut

sebagai topologi jaringan. Sedangkan Arsitektur logic berkaitan dengan logika hubungan

masing-masing komputer.
11

Bentuk-bentuk topologi jaringan antara lain:

 Topology Bus

Topologi ini disebut linier bus, karena jaringan komputer ini terhubung melaluhi satu

segmen kabel lurus. Skema jaringan yang mengguankan topologi jaringan yang

menggunakan topologi ini bentuknya cukup sederhana. Jalur ini dinamakan backbone dan

keberadaannya sangat penting, karena setiap komputer yang ingin mengirimkan signal

harus melaluhi jalur ini. Sehingga semakin banyak komuter yang terhubung maka lalu lintas

pengiriman data semakin padat, akibatnya akan menurunkan kinerja jaringan.

Gambar 3 Topologi Bus

Keuntungan menggunakan topologi ini adalah kebel yang dibutuhkan tidak terlalu

banyak sehingga menghemat pendanaan yang dibutuhkan. Instalasinya juga cukup

sederhana, dan tidak diperlukan adanya HUB seperti halnya pada topologi lainya.

Sedangkan kekurangan topologi ini adalah kesulitan dalam pengembangan jaringan,

karena pada saat dilakukan perbaikan ataupun penambahan jaringan maka jaringan harus

dihentikan untuk sementara waktu.

 Topology Ring

Karakteristik hubungan jaringan berbentuk sirkular (melingkar), digunakan untuk

kebutuhan jaringandeengankecepatan tinggi (audio atau video) karena akses yang merata

terhadap semua host dan umumnya digunkana pada teknologi FDDI. Kelemahan topologi ini

adalah bila sambungan antar komputer terganggu atau terputus, maka seluruh sistem tidak

dapat berjalan sebagaimana mestinya.


12

Gambar 4 Topologi Ring


13

 Topology Star

Gambar 5 Topologi Star

Pada topologi ini masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan ke pusat

atau sentral dengan menggunakan jalur bus yang berbeda. Komunikasi pada jaringan diatur

di sentral jaringan.

Keuntungan topologi ini adalah jika terjadi masalah pada salah satu titik jaringan

tidak berpengaruh pada jaringan yang lain, maka jaringan tidak harus dimatikan pada saat

perbaikan. Hal ini juga memungkinkan pengaturan jaringan yang lebih flexible. Kecepatan

komunikasi jaringan ini juga lebih baik dibandingkn topologi lainnya.

Sedangkan kekurangan topologi ini adalah biaya yang relative lebih mahal, karena

kabel yang dibutuhkan lebih panjang.


14

2.3. KOMPONEN JARINGAN


2.3.1. Perangkat Komputer
Sesuai fungsinya perangkat komputer dalam jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu:

 Komputer server, yaitu komputer yang berfungsi untuk melayani dan mengatur jaringan

komputer.

 Komputer workstation, sesuai dengan namanya komputer ini berfungsi sebagai tempat

dimana para pengguna komputer jaringan bisa bekerja.

2.3.2. NIC (Network Interface Card)


Agar dapat berhubungan ke suatu jaringan, maka komputer tersebut harus

dilengkapi dengan perangkat yang berupa kartu jaringan atau NIC (network interface card).

Kartu ini berupa kartu ekspansi yang dipasang pada salah satu slot ekspansi pada

mainboard komputer. Jenis kartu yang dipasang harus disesuaikan dengan jaringan yang

akan dibangun. Misalkan untuk komputer yang akan dibangun pada jaringan Ethernet, maka

NIC yang dipergunakan haruslah jenis Ethernet card, demikian halnya bila akan dibangun

jaringan Arc Net dan Token Ring, maka kartu yang dipakai adalah jenis Arc Net dan Token

Ring.
15

2.3.3. Concentrator Dan Repeater Jaringan


 HUB (Concentrator)

Hub digunakan untuk memisahkan atau memperkuat sinyal transmisi pada jaringan.

Hub ini bersifat aktif atau pasif. Active HUB membangkitkan ulang (regenerate) sinyal

sedangkan passive HUB hanya membagi sinyal. Pada perangkat ini terdapat port-port

sebagai tempat terhubungnya komputer dan perangkat dalam jaringan. Tapi komputer yang

bisa terhubung sesuai dengan jumlah port yang terdapat pada hub. Untuk menghubungkan

HUB dengan HUB lainnya dipakai dua metode, yaitu:

Metode UP Link ialah menghubungkan port 7 pada HUB pertama dengan port ke 8

pada HUB kedua. Ini untuk HUB yang mempunyai Port sama dengan 8. untuk sistem ini

jaringan akan dirasa lambat karena bersifat paralel.

Metode Combo ialah menghubungkan port yang ada di HUB pertama dengan port

pada HUB kedua dengan kabel coaxial. Untuk sistem ini jaringan akan lebih cepat karena

bersifat seri.

 Repeater

Seperti namanya repeater berarti pengulangan, alat ini berfungsi untuk mengulang

atau menguatkan sinyal data yang melemah pada sepanjang kabel jaringan. Pemakaian

kabel dalam jaringan dipengaruhi oleh panjang maksimal kabel, yaitu panjang maksimal

kabel mampu untuk mentransmisikan data dengan kondisi standar atau data masih bisa

diterima dengan baik oleh komputer jaingan tersebut. Panjang maksimal kabel ini tidak bisa

dilewati karena kondisi sinyal data telah menjadi lemah pada jarak tersebut yang karena

sedemikian lemahnya maka sudah tidak efektif untuk dibaca atau diterima oleh sebuah

komputer. Penggunaan repeater ini maksimal 4 buah dalam satu rangkaian kabel.

 Router

Alat ini berfungsi utnuk memperkuat siyal data yang ditransfer dalam jaringan. Hal ini

dibutuhkan karena semakin jauh jarak jaringan maka siyal yang ada makin lemah, sehingga
16

dibutuhkan alat bantu untuk memperkuat siyal tersebut. Router berbeda dengan repeater,

karena router dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mencari jalur dan mengirim sinyal

ke tempat yang dituju dengan cepat serta mampu mengontrol pengiriman data secara tepat

ke tempat tujuan. Itulah sebabnya router dirancang seperti komputer (memiliki CPU) dan

memiliki berbagai port komunikasi (central port) dan network port.

 Transceiver

Transceiver sebagai transmitter dan receiver digunakan untuk menghubungkan

sebuah perangkat dengan fasilitas konektor berbeda ke sebuah media trasmisi yang

berbeda pula. Sebagai contoh untuk menghubungkan sebuah hub atau komputer dengan

kabel coaxial yang menjadi backbone dari sebuah jaringan. Sebuah transceiver tidak dapat

dipakai sebagai penguat siyal,. Sehingga penggunaan transceiver tidak akan menambah

jangkauan kabel jaringan.

2.3.4. Media Komunikasi (Kabel)


Media komunikasi dan transfer data dalam jaringan komputer tersedia dalam

bermacam-macam, seperti kabel, gelombang frekuensi dan sebagainya. Media yang paling

banyak digunakan adalah kabel, karena disamping murah dan mudah didapat juga memiliki

kemudahan dalam instalasinya. Kabel yang dipakai pun bermacam-macam dengan

kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda pula.

 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel ini sering juga disebut kabel IBM tipe 3. kabel ini digunakan untuk kabel

telepon. Kabel ini sensitif terhadap interfensi. Untuk melindunginya dari interfensi,

impedensi, dan tahanan yang konsisten, kabel dijalin atau diputus enam kali per inchi. Kabel

ini cukup murah, mudah dipasang dan bisa bekerja pada jaringan kecil.

Kabel UTP memiliki 8 kabel. Dalam penyusunannya mempunyai 2 fungsi, yang

pertama digunakan untuk straight yaitu untuk menghubungkan komputer ke Hub.


17

Sedangkan kedua adalah jenis cross link, digunakan untuk menghubungkan komputer ke

komputer lainnya secara langsung.

No Wana Kabel No Warn Kabel

1 Putih Orange 1 Putih Orange

2 Orange 2 Orange

3 Putih hijau 3 Putih hijau

4 Biru 4 Biru

5 Putih biru 5 Putih biru

6 Hijau 6 Hijau

7 Putih coklat 7 Putih coklat

8 Coklat 8 Coklat
Tabel 1 Susunan kabel straight

No Wana Kabel No Warna Kabel

1 Putih Orange 1 Putih Hijau

2 Orange 2 Hijau

3 Putih hijau 3 Putih Orange

4 Biru 4 Biru

5 Putih biru 5 Putih biru

6 Hijau 6 Orange

7 Putih coklat 7 Putih coklat

8 Coklat 8 Coklat
Tabel 2 Susunan kabel Cross Link

aturannya adalah 1-3, 2-6

Kabel UTP merupakan salah satu jenis kabel yang paling banyak digunakan saat ini.

Untuk menghubungkan kabel UTP digunakan konektor RJ 45, yaitu modular jack yang berisi

8 pin.

 Kabel STP (Shielded Twisted Pair)


18

Kabel ini banyak digunakan pada jaringan jenis token ring. Kabel ini mampu

mentransmisikan data hingga 16 mbps denganjarak maksimal mencapai 100 m.

kabel ini juga disebut kabel IBM tipe 1.

 Kabel Koaksial.

Kabel ini banyak dipakai pada jaringan Ethernet dan arcnet, karena kemudahan

dalam instalasinya murah harganya, sehingga dapat menekan biaya instalasi jaringan.

Beberapa jenis kabel koaksial adalah :

 Coaxial RG -62A/U

 Coaxial RG-58A/U

 Coaxial RG-8A

 Fiber Optic

Fiber optic merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer.

Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya, karena

media ini menstransfer data dalam betuk cahaya. Untuk menggunakan fiber optic

dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki conector tipe ST. kelebihan utama media ini

kecepatan transfer datanya yang tinggi serta jarak yang cukup jauh, yaitu mencapai 1 km

tanpa bantuan perangkat repeater. Fiber optik juga memiliki kelebihan dalam hal ketepatan

dan keamanan transmisi data. Hal ini dimungkinkan karena fiber optik tidak terpegaruh oleh

interfensi dari frekuensi-frekuensi liar yang mungkin ada di sepanjang jalur instalasi.
19

 Connector

Connector dipasang pada ujung kabel, fungsinnya untuk menghuubungkan kabel-

kabel jaringan dengan NIC dan HUB. Connector yang tersedia sesuai deengan jenis atau

tipe kabel yang dipaka. Misalkan untuk kartu jaringan yang akan digunakan pada jaringan

dengan menggunakan kabel BNC digunakan kartu jaringan yang memiliki connector BNC.

2.3.5. Sistem Operasi Jaringan


Sebuah jaringan dapat bekerja setelah adannya sistem operasi yang mengatur

jaringan tersebut. Sistem operasi mampu membedakan Arsitektur suatu jaringan dan

mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada pada jaringan. Misalnya sistem operasi

bisa membedakan antara jaringan Ethernet dan token ring. Sistem operasi juga dapat

mengatur pemanfaatan fasilitas jaringan seperti print server untuk berbagi pakai perangkat

printer, dan lain sebagainya.

 Linux

Linux merupakan sebuah sistem operasi yang hampir serupa dengan UNIX, dan

merupakan implemenatasi independen dari sistem operasi POSIX, dengan extensi SYSV

dan BSD sistem operasi UNIX, yang terutama berjalan pada mesin keluarga intel 80386DX,

atau yang lebih baru. Perkembangan berikutnya linux berjalan pada mesin lainya seperti sun

sparc, Mac, PowerPC, DEC Alpha dan PPC mk86.

Keunggulan sistem operasi linux antara lain:

 Open sources, yaitu memperbolehkan pengguna untuk melihat program asal dan

atau mengubahnya sesuai kebutuhan tanpa terkena sanksi property right

dibawah lisensi GNU.

 Free ware, yaitu memungkinkan semua orang memakai dan menyebarkannya

tanpa dituntut royalty oleh penciptanya.


20

 Multiconsole, yaitu dalam satu komputer pengguna dapat melakukan login

dengan nama pemakai yang sama atau berbeda lebih dari satu kali, tanpa

menutup proses kerja sebelumnya.

 Skalabilitas, linux mendukung mesin yang minimal dan digabungkan dalam satu

kesatuan sehingga seolah-olah merupakan satu server.

 File sistem 32 Bit, linux mendukung secara penuh file sistem 32 bit, bahkan 64

bit.

 Windows

Windows merupakan salah satu sistem operasi yang paling banyak digunakan,

selain tampilannya yang menawan juga karena kemudahan dalam mengoperasikannya,

sehingga orang awam pun sangat mudah menjalankan windows.

Produk keluaran microsoft ini memiliki banyak versi mulai dari Windows NT server,

Windows 2000 server family hingga windows 2003 server family. Semua system operasi

tersebut bekerja sebagai server. Sedangkan system operasi yang berjalan sebagai client

antara lain windows 9x, windows Me, Windows 2000, Windows XP, windows 2003.

Namun sistem keluaran microsoft tidaklah dikeluarkan secara freware ataupun open

sources. Sehingga setiap user harus membayar lisensi dengan harga yang bervariasi.

2.4. DISKLESS WORKSTATION


Sistem diskless (komputer tanpa hardisk) adalah sebuah PC yang dijalankan dengan

menggunakan sistem operasi komputer server sebagai sistem operasi workstation tersebut.

Hal ini dimungkinkan karena adanya fasilitas remote server pada komputer server. Seperti

xdmcp pada linux, atau RDP pada windows yang menjalankan Terminal Service.

Pada kenyataannya sebelum workstation mengakses display manager komputer

server, dia harus menjalankan sebuah sistem operasi yang kecil. Setelah sistem operasi ini

berjalan, selanjutnya dia harus melakukan remote server. Komputer serverpun harus

membuka remote service agar permintaan remote oleh workstation dapat dilakukan.
21

Banyak sekali cara untuk menjalankan diskless workstation, antara lain: LTSP,

PXES, Citrix ICA, dll. Kebanyakan menggunakan distro linux sebagai sumbernya. Namun

bisa juga menggunakan murni windows untuk menjalankan diskless workstation.

Keuntungan menjalankan sistem ini adalah:

 Kita dapat menggunakan perangkat komputer dengan spesifikasi rendah.

Bahkan perangkat keras yang tidak terpakai dapat kita manfaatkan untuk

komputer workstation.

 Tampilan dan kemampuan workstation sama dengan komputer server.

 Mengurangi kerusakan Jaringan akibat virus.

 Tidak memerlukan hardisk, disket, cd-room, sehingga benar-benar murah.

 Perbaikan sistem cukup mudah, karena yang perlu diperbaiki hanya komputer

server, sedangkan perbaikan pada workstation biasanya hanya masalah koneksi

ke server.

Kerugian menjalankan sistem ini adalah:

 Karena semua pekerjaan terpusat pada komputer server sehingga, komputer

server harus memiliki performa yang cukup handal, seperti RAM yang cukup

besar, harddisk yang cukup besar.

 User bisa melakukan akses langsung pada file-file yang rawan. Sehingga sekuriti

sistem kurang bagus.

 Diperlukan keahliaan khusus untuk dapat menjalankan sistem ini.

2.4.1. Sistem Diskless Dengan Pxes

PXES adalah sebuah distribusi micro Linux yang memungkinkan untuk

membuat atau menjalankan thin clients (workstation yang kecil). Workstation ini

dapat menjadi benar-benar thin client pada beberapa perangkat keras PC yang

didudung oleh workstation. Setelah melakukan proses booting workstation yang kecil

tersebut mampu menjalankan:


22

 XDMCP server (X Display Manager), terutama pada Linux., Solaris dan distro

Unik lainnya. Yang ditampilan pada login screen secara grafis.

 Microsoft Terminal Server melaluhi RDP (Remote Desktop Protocol)

pada Microsoft Windows NT, 2000 dan XP.

 Citrix ICA server.

 VNC (Virtual Network Computer) server.

 LOCAL X Windows session dengan local window manager dan desktop yang

sederhana.

Konfigurasi workstation dibuat dengan mudah dengan menggunakan

graphical configuration tool dalam format GNOME druid (wizard), sehingga

memungkinkan melakukan setting parameter workstation untuk dapat mengakses

perangkat local seperti network card, keyboard layout, sound card, audio devices,

printer dan USB.

Kita dapat mendaur ulang perangkat keras yang tidak mampu menjalankan

OS atau paket Office. Karena tidak diperlukan perangkat local seperti, diskete, cd-

rom ataupun harddisks, kita dapat menurunkan TCO (Total Cost of Ownership)

dengan workstation sekecil mungkin. Ini berarti sebagi contohnya kita dapat

menurunkan kerusakan workstation yang disebabkan virus dan keamanan pada

jaringan kita. Tapi jika menginginkan menggunakan perangkat lokal seperti tersebut

diatas kita dapat mengkonfigurasinya.

Workstation ini melakukan proses booting dari jaringan dengan menggunakan

PXE ( Intel Pre-Execution Environment specifications) jadi tidak diperlukan diskette

booting ataupun eprom boot. Meskipun perangkat keras anda tidak mendukung
23

PXE, ada konfigurasi alternative dengan membuat tagged kernel image, dengan

jalan memilih Enable network bootable image pada saat mengkonfigusari initial

ram disk image dan kemudian menggunakan Etherboot untuk melakukan proses

booting dari diskette atau EPROM ataupun boot dari sebuah internal DiskOnChip

ataupun hard disk kecil yang menggunakan LILO atau GRUB.

Kernel linux dan initial root filesystem dipancarkan melaluhi jaringan. Versi

PXES ini menggabungkan beberapa hal sehingga dapat mengakses:

 PXE dari Intel

 PXELinux untuk melakukan boot dari jaringan

 XDMCP untuk dapat menjalankan graphical login

 Rdesktop untuk dapat mengakses Microsoft Terminal Server® services

 Busybox untuk menurunkan secara keseluruhan bekas jejak kaki.

 RedHat 7.2 untuk membuat distribusi kecil yang dibuat dari komponen

standart.

 Program konfigurasi dengan GUI

Setelah booting, thin client benar-banar stand-alone (berdiri sendiri), jadi tidak

diperlukan NFS server, namun jika kita menginginkan untuk mengakses XDMCP

atau Microsoft Terminal Server, tentu saja server-server tersebut diperlukan..

Kebebasan terhadap ketergantungan NFS server memungkinkan adanya

clients yang benar-benar berdiri sendiri, utamanya pada saat thin client digunakan

pada jaringan yang hanya memakai Microsoft, dimana tidak diperlukan lagi adanya
24

NFS server dan kita tidak menginginkan untuk menjalankan Unix/Linux NFS server.

Pada sisi yang lain, dengan tanpa menggunakan NFS menjadikan distribusi

seharusnya menjadi kecil.


25

2.4.2. Linux Terminal Service Project


Linux Terminal Service Project merupakan salah satu cara untuk menjalankan

diskless workstation dengan tampilan berbasis grafik ataupun terminal yang berbasiskan

text dengan memanfatkan GNU / Linux server.

Pada saat komputer melakukan boot, diskless workstation akan meminta IP

dankernel yang dibutuhkan dari server, kemudian melakukan proses mount (pembacaan)

sehingga root filesystem dapat dimanfaatkan melaluhi NFS.

Workstation dapat dikonfigurasikan menjadi salah satu dari tiga mode, yaitu:

 Graphical X windows

Dengan menggunakan X windows, workstation tersebut dapat digunakan untuk mengakses

aplikasi yang ada pada server, atau pada server lain pada jaringan.

 Telnet berbasis text

Workstation dapat melakukan beberapa kali telnet session ke server. Tiap session akan

diaktifkan pada virtual screen yang berbeda. Dengan menekan alt+f1 sampai alt+9 maka

dapat dilakukan perpindahan dari session tersebut

 Shell prompt

Mode ini sangat berguna untuk melakukan pencarian permasalahan yang muncul pada X

windows atau NFS.

2.4.3. Microsoft Terminal Service


Microsoft Teminal Service merupakan salah satu fitur dari system opersi windows

dengan memanfaatkan Remote Desktop Protocol. System operasi yang dapat menjalankan

service ini adalah Windows NT 4 Terminal Service, Windows 2000 Server family, Windows

2003 Server family.

System operasi lainnya seperti Windows XP, Windows 2003 juga bisa menjalankan

service ini, namun hanya bisa menjalankan Remote Dekstop, artinya hanya 1 client yang

dapat melakukan koneksi. Pada Windows XP dan versi selanjutnya menggunakan RDP 5.2
26

sebagai protocol-nya, sehingga client mampu menjalankan remote server hingga 16 bit,

sedangkan windows 2000 hanya bisa menampilkan 8 bit (256 warna) karena memakai RDP

5.0.

Terminal Server bersifat terminal emulation, artinya segala proses yang terjadi

dikerjakan oleh server, sedangkan client yang menggunakan terminal server hanya

memperoleh tampilan dari windows yang terjadi di server.

Terminal service dapat diakses oleh client dengan sistem operasi windows, maupun

system operasi lainnya. Client yang dapat menjalankan terminal service client pada windows

adalah windows 311 ke atas. Pada system operasi tersebut harus diisntall terminal service

client yang dibuat dari Windows 2000 server. Atau menggunakan Remote Desktop

Connection yang dapat dibuat dari Windows 2003 dan XP.

Sedangkang System operasi linux dapat menjalankan terminal service client dengan

menggunakan rdesktop. Paket tersebut dapat diperoleh dari http://rdesktop.org. Bahkan

pada redhat 8.0 ke atas paket tersebut sudah terdapat didalamnya.

Bab III
PEMBAHASAN
3.1. PEMILIHAN TIPE DAN ARSITEKTUR JARINGAN
Type Jaringan Komputer
Pada kasus ini jaringan komputer yang digunakan haruslah client-server, karena

sistem diskless menuntut sistem client-server untuk dapat menjalankan diskless workstation.

Sepeti dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pada jaringan Client-Server terdapat

sebuah komputer yang bertindak sebagai server, sedangkan komputer lainnya berfungsi

sebagai client. Komputer server berfungsi melayani seluruh komputer yang terdapat pada

jaringan tersebut. Ciri khas sebuah jaringan client-server ialah dimungkinkannya

pemrosesan secara terdistribusi (distributed processing) dan database terdistribusi


27

(distributed database). Jadi dalam sistem ini, server yang melayani dan client yang dilayani

dapat berbagi sumber daya (resources), fungsi atau pemrosesan.

Service yang akan diberikan oleh server antara lain dinamic IP dengan DHCPD, file

image dengan TFTPD, akses display manager, pada Linux menggunakan XDMCP

sedangkan pada Windows dengan menggunakan Microsoft Terminal Service yang

menggunakan RDP (Remote Dekstop Protocol).

Arsitektur Jaringan Komputer

Untuk arsitektur jaringan dipakai Topologi Star. Penggunaan topologi ini

dikarenakan kemudahan dalam proses instalasi, sehingga untuk para pemula

diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam proses instalasinya. Komponen yang

dibutuhkan pun sudah banyak tersedia, semisal Network card memakai D-link, kabel

menggunakan kabel UTP, HUB, connector RJ 45.

3.2. PEMILIHAN KOMPONEN JARINGAN


 Perangkat Komputer

Perangkat keras computer yang perlu diperhatikan adalah untuk server. Pada

dasarnya kebutuhan server linux dan server windows hampir sama. Karena server

tersebut akan menjalankan sistem yang cukup berat maka disarankan

menggunakan spesifikasi sebagai berikut:

o Pentium IV, Prossesor 1,5 Giga Hz

o Memori 256 MB

o Hardisk 20 GB

o CD-ROM Drive

o VGA Card 32 MB

o Monitor SVGA

Server dengan spesifikasi tersebut berjalan baik dengan workstation sampai

dengan 20 buah.
28

Sedangkan spesifikasi komputer client minimal:

o Pentium MMX

o Memory 4 Mb

o VGA card 4 Mb

o Monitor VGA

 Network Interface Card (NIC)

Pemilihan perangkat Network Interface Card disesuaikan dengan kondisi jaringan

yang akan dibangun, serta kondisi keuangan. Pada proyek ini dipilih Realtek RTL 8139 (A)

PCI fast Ethernet Adapter untuk komputer server. Hal tersebut karena perangkat yang

tersedia adalah NIC tersebut.

Sedangkan untuk komputer client memakai D-link DFE 538TX, Realtek RTL 8139,

NE2000.

 Concentrator

Concentraror (HUB) yang dipakai selama melakukan proyek ini dalah D-Link DES

1016D

 Media Komunikasi

Media komunikasi (kabel) yang digunakan untuk proyek ini adalah kabel UTP,

karena pilihan topologi jaringan menggunakan topologi star, serta kondisi NIC yang harus

menggunakan kabel UTP.


29

 System Operasi

Linux

Dari sekian banyak Operating System (OS) yang ada saat ini, maka linux menjadi

salah satu pilihan. Selain karena Open Sources sehingga setiap orang bisa mendapatkan,

memodifikasi, dan mendistribusikan ulang secara gratis juga kemampuan dan keamanan

yang relative lebih bagus sehingga distro linux banyak dipakai sebagai server. Redhat 7.3

menjadi pilihan pada proyek ini, karena redhat manawarkan kemudahan dalam instalasi

maupun konfigurasi sistemnya. Pernah juga dicoba menggunakan Redhat 8.0, dan hasilnya

pun memuaskan.

Windows

Pada sistem operasi Windows yang dipakai sebagai server yang akan menjalankan

Terminal Service dengan RDP-nya, dipilihlah Windows 2000 server. Sebenarnya versi

terdahulu Windows, ada yang bisa menjalankan TSC, yaitu Windows NT 4 Terminal Server.

Sedangkan versi terbaru windows yaitu Windows 2003 server pun mempunyai fitur yang

lebih bagus lagi dalam menjalankan TSC, namun untuk menjalankan Windows 2003

sebagai server diperlukan spesifikasi perangkat keras yang lebih besar lagi. Proses kerjanya

pun lebih berat jika dibandingkan windows 2000 server. Sementara windows NT 4 Terminal

Service dirasa sudah cukup tertinggal. Sehingga pilihan OS server windows adalah

Windows 2000 Advance Server.


30

3.3. PEMILIHAN SISTEM DISKLESS


System diskless yang digunakan untuk proyek ini adalah PXES. Hal tersebut

didasarkan kemudahan dalam proses instalasi, kemampuan mengakses local

devices, tidak memerlukan Network File System sehingga cukup mudah berjalan

pada system operasi windows, serta kemudahan untuk melakukan konfigurasi client.

PXES pun mampu menjalankan rdesktop tanpa harus melakukan patching terhadap

komponennya.

Microsoft Terminal Service juga harus dijalankan pada server windows,

namun tidak perlu membuat disket instalsi untuk client dengan Terminal Service

Client Creator yang dapat diperoleh dari windows server, ataupun Remote Desktop

Connection.

Sebelumnya pernah juga dicoba menggunakan LTSP, namun permasalahan

yang muncul pada LTSP adalah untuk dapat menjalankan rdesktop, maka server

linux harus menambahkan paket willissystem, paket ini yang akan dipakai oleh client

untuk menjalankan rdesktop. Selain itu untuk dapat menjalankan diskless diperlukan

adanya Root file system yang diakses dari jaringan (NFS). Hal ini menyebabkan

workstation tidak dapat berdiri sendiri. Dan rdesktop pun hanya dapat berjalan jika

server linux berjalan. Artinya server windows tidak dapat berdiri sendiri menjalankan

diskless workstation.

Anda mungkin juga menyukai