Anda di halaman 1dari 11

BAB V

ANALISIS CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM

5.1 Teori Umum


Curah hujan maksimum merupakan curah hujan tertinggi yang terjadi pada perode tertentu.
Periode curah hujan bisa dari periode jaman, harian, bulanan, dan tahunan. Nilai curah hujan maksimum
harian diperlukan untuk menganalisis debit banjir suatu DAS. Nilai curah hujan maksimum bulanan
diperlukan untuk merencanakan debit andalan. Nilai curah hujan maksimum tahunan diperlukan untuk
menganalisis karakteristik hidrologi umum.
Dalam melakukan analisis curah hujan harian maksimum, ada empat metode yang bisa
digunakan: normal, log normal, log Pearson III, dan Gumbel.

5.2 Metode Perhitungan


5.2.1 Metode Normal
Distribusi normal adalah distribusi simetri yang berbentuk seperti lonceng. Distribusi
ini digunakan dalam pendekatan distribusi fenomena alam. Fungsi kerapatan probabilitas
distribusi normal dapat dirumuskan sebagai berikut.
1 1 𝑥−𝜇 2
𝑓(𝑥) = 𝑒𝑥𝑝 [− ( ) ]
𝜎√2𝜋 2 𝜎
μ dan σ adalah parameter statistik: nilai rata-rata dan standar deviasi data. Persamaan
di atas dapat disederhanakan dengan dengan menggunakan bentuk yang dilinearisasi sebagai
berikut.
𝑥𝑇 = 𝑥̅ + 𝐾𝑇 𝑆
𝑥𝑇 + 𝜇
𝐾𝑇 = =𝑧
𝜎
Keterangan:
xT : hujan rencana untuk periode ulang T
x : rata-rata dari data pengamatan
K : faktor frekuensi
S : standar deviasi data
Z : variable standar normal
Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut.
1. Menghitung nilai rata-rata curah hujan harian maksimum.
2. Menghitung nilai simpangan baku S.
∑𝑛 (𝑅𝑖 − 𝑅̅ )2
𝑆 = √ 𝑖=1
𝑛−1
3. Menghitung nilai probabilitas P untuk setiap nilai R. Data diurutkan dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Data terbesar diberi peringkat m = 1, sedangkan data terkecil diberi
peringkat m = n, dengan n adalah jumlah data.
𝑚
𝑃=
𝑛+1
4. Menghitung nilai w.
1 0,5
[ln] , 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝑃2
𝑤 0,5
1
[ln 2]
, 0,5 < 𝑃 ≤ 1
{ (1 − 𝑃)
5. Menghitung nilai z.
2,515517 + 0,802853𝑤 + 0,010328𝑤 2
𝑧=𝑤−
1 + 1,432788𝑤 + 0,189269𝑤 2 + 0,001308𝑤 3
6. Menghitung nilai KT.
𝑧, 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝐾𝑇 {
−𝑧, 0,5 < 𝑃 ≤ 1
7. Menghitung nilai RT.
𝑅𝑇 = 𝑅̅ + 𝐾𝑇 𝑆

5.2.2 Metode Log Normal


Metode Log Normal adalah metode yang cukup merepresentasikan distribusi curah
hujan maksimum pada periode tertentu. Persamaan fungsinya ialah sebagai berikut.
1 1 𝑥 − 𝜇𝑛 2
𝑓(𝑥) = 𝑒𝑥𝑝 [− ( 2 ) ]
𝜎√2𝜋 2 𝜎 𝑛
μn adalah rata-rata untuk y = log x dan σn adalah nilai standar deviasi untuk y = log x.
Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut.
1. Menghitung nilai log R untuk setiap data curah hujan harian maksimum rata-rata R per
tahun.
2. Menghitung nilai rata-rata semua log R.
3. Menghitung nilai simpangan baku Slog R.

∑𝑛 (log 𝑅𝑖 − ̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 )2
𝑆log 𝑅 = √ 𝑖=1
𝑛−1
4. Menghitung nilai probabilitas P untuk setiap nilai log R. Data diurutkan dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Data terbesar diberi peringkat m = 1, sedangkan data terkecil diberi
peringkat m = n, dengan n adalah jumlah data.
𝑚
𝑃=
𝑛+1
5. Menghitung nilai w.
1 0,5
[ln 2 ] , 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝑃
𝑤 0,5
1
[ln 2 ] , 0,5 < 𝑃 ≤ 1
{ (1 − 𝑃)
6. Menghitung nilai z.
2,515517 + 0,802853𝑤 + 0,010328𝑤 2
𝑧=𝑤−
1 + 1,432788𝑤 + 0,189269𝑤 2 + 0,001308𝑤 3
7. Menghitung nilai KT.
𝑧, 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝐾𝑇 {
−𝑧, 0,5 < 𝑃 ≤ 1
8. Menghitung nilai log RT.
log 𝑅𝑇 = ̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 + 𝐾𝑇 𝑆log 𝑅
9. Menghitung nilai RT.
𝑅𝑇 = 10log 𝑅𝑇

5.2.3 Metode Log Pearson III


Metode Log Pearson III dinyatakan dalam fungsi berikut.
𝑥 𝑐 𝑐𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑃0 (1 − ) 𝑒 − 2
𝛼
Keterangan:
4
𝑐= −1
𝛽1
𝑐𝜇3𝑐
𝛼= −1
2𝜇3𝑐
𝜇3 2
𝛽=
𝜇2 3
μ2 adalah varian dan μ3 adalah momen ketiga.
Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut.
1. Menghitung nilai log R untuk setiap data curah hujan harian maksimum rata-rata R per
tahun.
2. Menghitung nilai rata-rata semua log R.
3. Menghitung nilai simpangan baku Slog R.

∑𝑛 (log 𝑅𝑖 − ̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 )2
𝑆log 𝑅 = √ 𝑖=1
𝑛−1
4. Menghitung nilai probabilitas P untuk setiap nilai log R. Data diurutkan dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Data terbesar diberi peringkat m = 1, sedangkan data terkecil diberi
peringkat m = n, dengan n adalah jumlah data.
𝑚
𝑃=
𝑛+1
5. Menghitung nilai w.
1 0,5
[ln ] , 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝑃2
𝑆 0,5
1
[ln 2 ] , 0,5 < 𝑃 ≤ 1
{ (1 − 𝑃)
6. Menghitung nilai z.
2,515517 + 0,802853𝑤 + 0,010328𝑤 2
𝑤− , 0 < 𝑃 ≤ 0,5
1 + 1,432788𝑤 + 0,189269𝑤 2 + 0,001308𝑤 3
𝑧
2,515517 + 0,802853𝑤 + 0,010328𝑤 2
− (𝑤 − ) , 0,5 < 𝑃 ≤ 1
{ 1 + 1,432788𝑤 + 0,189269𝑤 2 + 0,001308𝑤 3
7. Menghitung nilai k. Cs adalah skewness coefficient.
𝐶𝑠
𝑘=
6
𝑁
𝑁 3
𝐶𝑠 = ∑(log 𝑅𝑖 − ̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 )
(𝑁 − 1)(𝑁 − 2)𝑆log 𝑅
𝑖=1

8. Menghitung nilai KT.


1 1
𝐾𝑇 = 𝑧 + (𝑧 2 − 1)𝑘 + (𝑧 3 − 6𝑧)𝑘 2 − (𝑧 2 − 1)𝑘 3 + 𝑧𝑘 4 + 𝑘 5
3 5
9. Menghitung nilai log RT.
log 𝑅𝑇 = ̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 + 𝐾𝑇 𝑆log 𝑅
10. Menghitung nilai RT.
𝑅𝑇 = 10log 𝑅𝑇

5.2.4 Metode Gumbel


Metode Gumbel merupakan metode yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Metode Gumbel dinyatakan dalam fungsi berikut.
𝑓(𝑥) = 𝑒𝑥𝑝[−exp⁡(−𝑦)]
𝑥−𝜇
𝑦=
𝛼
√6
𝛼= 𝑆
𝜋
𝜇 = 𝑥̅ − 0,5772𝛼
Jika x = xT:
1
𝑦𝑇 = −𝑙𝑛 [𝑙𝑛⁡( )]
𝑓(𝑥𝑇 )
(𝑇𝑟 − 1)
𝑓(𝑥𝑇 ) =
𝑇𝑟
𝑇𝑟
𝑦𝑇 = −𝑙𝑛 [𝑙𝑛⁡( )]
𝑇𝑟 − 1
𝑥𝑇 = 𝑥̅ + 𝐾𝑇 𝑆
𝑦𝑇 − 𝑦𝑁
𝑥𝑇 = 𝑥̅ + 𝑆
𝑆𝑁
√6 𝑇𝑟
𝐾𝑇 = − {0,5772 + 𝑙𝑛 [𝑙𝑛⁡( )]}
𝜋 𝑇𝑟 − 1
𝑇𝑟
𝑦𝑇 = −𝑙𝑛 [𝑙𝑛⁡( )]
𝑇𝑟 − 1
yT adalah reduced variate, yN adalah reduced mean, dan SN adalah standar deviasi.
Langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut.
1. Menghitung nilai rata-rata dari curah hujan harian maksimum.
2. Menghitung nilai simpangan baku S.

∑𝑛 (𝑅𝑖 − 𝑅̅ )2
𝑆 = √ 𝑖=1
𝑛−1
3. Menghitung nilai probabilitas P untuk setiap nilai R. Data diurutkan dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Data terbesar diberi peringkat m = 1, sedangkan data terkecil diberi
peringkat m = n, dengan n adalah jumlah data.
𝑚
𝑃=
𝑛+1
4. Menghitung nilai Tr.
1
𝑇𝑟 =
𝑃
5. Menghitung nilai KT.
√6 𝑇𝑟
𝐾𝑇 = − {0,5772 + 𝑙𝑛 [𝑙𝑛 ( )]}
𝜋 𝑇𝑟 − 1
6. Menghitung nilai RT.
𝑅𝑇 = 𝑅̅ + 𝐾𝑇 𝑆

5.3 Pehitungan Curah Hujan Harian Maksimum


Curah hujan harian maksimum DAS didapat melalui perhitungan curah hujan harian
maksimum rata-rata dengan metode Polygon Thiessen. Langkah-langkah perhitungan curah hujan
harian maksimum rata-rata pada tahun 1997 sebagai berikut:
1. Menentukan luas pengaruh tiap stasiun hujan sesuai dari Bab II. Diketahui luas pengaruh dari
Stasiun Subang 294,7 km2, Stasiun Kasso Malang 569,5 km2, dan Stasiun Bugis 72,8 km2. Total
luas DAS adalah 937 km2.
2. Melakukan perhitungan curah hujan rata-rata sebagai berikut.
∑𝑛𝑖=1 𝑃𝑖 𝐴𝑖
𝑃=
∑𝑛𝑖=1 𝐴𝑖
𝑃1 𝐴1 + 𝑃2 𝐴2 + 𝑃3 𝐴3 100 × 294,7 + 90 × 569,5 + 125 × 72,8
𝑃= = = 95,864⁡𝑚𝑚
𝐿𝑢𝑎𝑠⁡𝐷𝐴𝑆 937
3. Lakukan kembali langkah 2 untuk tahun 1998-2006 sehingga dapat diperoleh hasil curah hujan
maksimum harian rata-rata tiap tahunnya.
Tabel 5.1 Hasil perhitungan curah hujan maksimum 1997-2006.
Tahun Total
1997 95,864
1998 81,879
1999 76,738
2000 88,409
2001 113,099
2002 134,997
2003 87,065
2004 124,465
2005 59,339
2006 85,257

5.4 Analisis Statistik Curah Hujan Harian


Dalam melakukan analisis curah hujan harian maksimum digunakan keempaat metode yang
telah dijelaskan sebelumnya. Setelah dilakukan perhitungan, data hasil analisis statistik akan
dibandingkan. Metode yang memberikan hasil dengan nilai galat paling kecil akan digunakan untuk
menentukan curah hujan rencana dengan periode ulang 15 tahun dan 25 tahun.
5.4.1 Metode Normal
Berikut adalah hasil perhitungan analisis curah hujan maksimum menggunakan
metode normal.
Tabel 5.2 Hasil analisis statistik curah hujan harian metode normal.
Tahun R R max Rank Prob w Knormal RT
1997 95,864 134,997 1 0,048 2,468 1,669 133,145
1998 81,879 124,465 2 0,095 2,169 1,309 124,868
1999 76,738 113,099 3 0,143 1,973 1,068 119,300
2000 88,409 95,864 4 0,190 1,821 0,876 114,887
2001 113,099 88,409 5 0,238 1,694 0,712 111,114
2002 134,997 87,065 6 0,286 1,694 -0,712 78,309
2003 87,065 85,257 7 0,333 1,821 -0,876 74,535
2004 124,465 81,879 8 0,381 1,973 -1,068 70,123
2005 59,339 76,738 9 0,429 2,169 -1,309 64,554
2006 85,257 59,339 10 0,476 2,468 -1,669 56,277
Rata2 94,71116
Std Dvs 23,03171

5.4.2 Metode Log Normal


Berikut adalah hasil perhitungan analisis curah hujan maksimum menggunakan
metode log normal.
Tabel 5.3 Hasil analisis statistik curah hujan harian metode log normal.
Tahun R R max Rank Prob w KT log RT RT
1997 95,864 134,997 1 0,048 2,468 1,669 2,130 138,384
1998 81,879 124,465 2 0,095 2,169 1,309 2,095 126,807
1999 76,738 113,099 3 0,143 1,973 1,068 2,053 119,569
2000 88,409 95,864 4 0,190 1,821 0,876 1,982 114,128
2001 113,099 88,409 5 0,238 1,694 0,712 1,946 109,672
2002 134,997 87,065 6 0,286 1,694 -0,712 1,940 77,575
2003 87,065 85,257 7 0,333 1,821 -0,876 1,931 74,546
2004 124,465 81,879 8 0,381 1,973 -1,068 1,913 71,154
2005 59,339 76,738 9 0,429 2,169 -1,309 1,885 67,092
2006 85,257 59,339 10 0,476 2,468 -1,669 1,773 61,479
Rata2 log 1,965
S log R 0,106

5.4.3 Metode Log Pearson III


Berikut adalah hasil perhitungan analisis curah hujan maksimum menggunakan
metode log Pearson III.
Tabel 5.4 Hasil analisis statistik curah hujan harian metode log Pearson III.
(log R -
Tahun R R max Rank Prob log R w z KT RT
rata2)^3
1997 95,864 134,997 1 0,048 0,004526 2 1,668757 1,669 138,380
1998 81,879 124,465 2 0,095 0,002204 2,2 1,309366 1,309 126,806
1999 76,738 113,099 3 0,143 0,000694 2 1,067593 1,068 119,569
2000 88,409 95,864 4 0,190 0,000005 1,82 0,876008 0,876 114,128
2001 113,099 88,409 5 0,238 -0,000006 1,7 0,712172 0,712 109,673
2002 134,997 87,065 6 0,286 -0,000016 1,7 -0,71217 -0,712 77,575
2003 87,065 85,257 7 0,333 -0,000040 2 -0,87601 -0,876 74,546
2004 124,465 81,879 8 0,381 -0,000138 1,973 -1,06759 -1,068 71,153
2005 59,339 76,738 9 0,429 -0,000510 2,169 -1,30937 -1,309 67,091
2006 85,257 59,339 10,000 0,476 -0,007030 2,5 -1,66876 -1,669 61,477
Rata2 log 1,965
S log R 0,106
Cs -0,000410
k -0,000068

5.4.4 Metode Gumbel


Berikut adalah hasil perhitungan analisis curah hujan maksimum menggunakan
metode Gumbel.
Tabel 5.5 Hasil analisis statistik curah hujan harian metode Gumbel.
Return
Tahun R R max Rank Prob KT RT
period
1997 95,864 134,997 1 0,048 21 1,905 138,582
1998 81,879 124,465 2 0,095 10,5 1,345 125,680
1999 76,738 113,099 3 0,143 7 1,008 117,924
2000 88,409 95,864 4 0,190 5,25 0,762 112,260
2001 113,099 88,409 5 0,238 4,2 0,565 107,730
2002 134,997 87,065 6 0,286 3,5 0,399 103,906
2003 87,065 85,257 7 0,333 3 0,254 100,557
2004 124,465 81,879 8 0,381 2,625 0,123 97,542
2005 59,339 76,738 9 0,429 2,333 0,003 94,771
2006 85,257 59,339 10,000 0,476 2,1 -0,110 92,175
Rata2 94,711
S 23,032

5.4.5 Perbandingan Metode Analisis


Untuk mencari metode terbaik dalam analisis, diperlukan besar galat antara curah
hujan yang terjadi dengan curah hujan teori. Metode terbaik ialah metode yang memiliki galat
terkecil. Galat dapat dihitung sebagai berikut.

∑(𝑅𝑑𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 )2
𝛿=√
𝑁−1

Tabel 5.6 Perhitungan galat curah hujan teori dan curah hujan lapangan.
R teori (R max teori - R max data)^2
R data
Normal lognormal Logpearson Gumbel Normal lognormal Logpearson Gumbel
134,997 133,145 138,384 138,380 138,582 3,428 11,473 11,445 12,855
124,465 124,868 126,807 126,806 125,680 0,163 5,488 5,481 1,478
113,099 119,300 119,569 119,569 117,924 38,444 41,857 41,853 23,275
95,864 114,887 114,128 114,128 112,260 361,861 333,556 333,572 268,816
88,409 111,114 109,672 109,673 107,730 515,515 452,119 452,157 373,329
87,065 78,309 77,575 77,575 103,906 76,672 90,063 90,051 283,631
85,257 74,535 74,546 74,546 100,557 114,950 114,722 114,716 234,093
81,879 70,123 71,154 71,153 97,542 138,203 115,028 115,031 245,352
76,738 64,554 67,092 67,091 94,771 148,455 93,051 93,067 325,156
59,339 56,277 61,479 61,477 92,175 9,376 4,582 4,574 1078,230
Sum 1407,067 1261,939 1261,948 2846,217
Galat 2,041538 1,986728 1,986731 2,434702

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, metode paling tepat untuk


menganalisis curah hujan maksimum harian rata-rata adalah metode Log Normal karena
metode ini menghasilkan galat paling kecil jika dibandingkan dengan metode lainnya.

5.5 Curah Hujan Rencana Periode Ulang 15 Tahun dan 25 Tahun


Dalam menentukan curah hujan rencana dengan periode ulang 15 tahun dan 25 tahun,
digunakan analisis statistik curah hujan dengan metode Log Normal. Metode ini dipilih karena galat
yang dihasilkan lebih sedikit daripada metode lainnya.

5.5.1 Curah Hujan Rencana Periode Ulang 15 Tahun


Langkah-langkah penentuan curah hujan maksimum rencana dengan periode ulang 15
tahun dengan metoda log normal adalah sebagai berikut.
1. Tentukan nilai P.
1 1
𝑃= = = 0,067
𝑇 15
2. Tentukan nilai w.
1 0,5
[ln 2 ] , 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝑃
𝑤 0,5
1
[ln ] , 0,5 < 𝑃 ≤ 1
{ (1 − 𝑃)2
Karena 0 < 0,067 < 0,5:
0,5
1
𝑤 = [ln ] = 2,327
0,0672
3. Tentukan nilai KT.
2,515517 + 0,802853𝑤 + 0,010328𝑤 2
𝑧=𝑤− = 1,501
1 + 1,432788𝑤 + 0,189269𝑤 2 + 0,001308𝑤 3
𝑧, 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝐾𝑇 {
−𝑧, 0,5 < 𝑃 ≤ 1
Karena 0 < 0,067 < 0,5:
𝐾𝑇 = 𝑧 = 1,501
4. Tentukan log RT.
̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 = 1,965
𝑆log 𝑅 = 0,106
̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅𝑇 = log 𝑅 + 𝐾𝑇 𝑆log 𝑅 = 1,965 + 1,501 × 0,106 = 2,123
5. Tentukan RT.
𝑅𝑇 = 10log 𝑅𝑇 = 102,123 = 132,867⁡𝑚𝑚
Berdasarkan perhitungan di atas, curah hujan rencana pada periode ulang 15 tahun
adalah 132,867 mm.

5.5.2 Curah Hujan Rencana Periode Ulang 25 Tahun


Langkah-langkah penentuan curah hujan maksimum rencana dengan periode ulang 25
tahun dengan metoda log normal adalah sebagai berikut.
1. Tentukan nilai P.
1 1
𝑃= = = 0,04
𝑇 25
2. Tentukan nilai w.
1 0,5
[ln] , 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝑃2
𝑤 0,5
1
[ln ] , 0,5 < 𝑃 ≤ 1
{ (1 − 𝑃)2
Karena 0 < 0,04 < 0,5:
1 0,5
𝑤 = [ln ] = 2,537
0,042
3. Tentukan nilai KT.
2,515517 + 0,802853𝑤 + 0,010328𝑤 2
𝑧=𝑤− = 1,751
1 + 1,432788𝑤 + 0,189269𝑤 2 + 0,001308𝑤 3
𝑧, 0 < 𝑃 ≤ 0,5
𝐾𝑇 {
−𝑧, 0,5 < 𝑃 ≤ 1
Karena 0 < 0,04 < 0,5:
𝐾𝑇 = 𝑧 = 1,751
4. Tentukan log RT.
̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅 = 1,965
𝑆log 𝑅 = 0,106
̅̅̅̅̅̅̅
log 𝑅𝑇 = log 𝑅 + 𝐾𝑇 𝑆log 𝑅 = 1,965 + 1,751 × 0,106 = 2,150
5. Tentukan RT.
𝑅𝑇 = 10log 𝑅𝑇 = 102,150 = 141,181⁡𝑚𝑚
Berdasarkan perhitungan di atas, curah hujan rencana pada periode ulang 25 tahun
adalah 141,181 mm.

Anda mungkin juga menyukai