PEMBANGUNAN BERBASIS PEMBERDAYAAN

1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGENDA PEMBANGUNAN

PERSERIKATAN BANGSA BANGSA (PBB)

PBB TELAH MEMUTUSKAN AGENDA BESAR PEMBANGUNAN DI

SELURUH DUNIA, YANG DIKENAL DENGAN “ MILLENNIUM
DEVELOPMENT GOALS (MDG’S) 1990-2015 ,YANG TERDIRI DARI
DELAPAN BUTIR , YAITU :
1) PEMBERANTASAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN
2) PENDIDIKAN DASAR SECARA UNIVERSAL
3) KESADARAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
4) PENGURANGAN KEMATIAN BALITA
5) PERBAIKAN KESEHATAN IBU
6) PERANG TERHADAP HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT LAINNYA
7) KEPASTIAN KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN
8) PENGEMBANGAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

KESEMUA ITU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DUNIA, KHUSUSNYA MASYARAKAT INDONESIA, YANG
SECARA SEDERHANA DIRUMUSKAN OLEH MASYARAKAT PADESAAN
SEBAGAI EMPAT ENAK YAITU :

1) ENAK MAKAN, DALAM ARTI TERSEDIANYA CUKUP PANGAN

2) ENAK TIDUR, DALAM ARTI TIDAK MEMILIKI BEBAN PSIKOLOGIS
3) ENAK JALAN-JALAN, DALAM ARTI SEHAT SECARA FISIK
4) ENAK BERPARTISIPASI, DALAM ARTI MEMPEROLEH PENGAKUAN
SOSIAL DITENGAH TENGAH KEHIDUPAN MASYARAKAT

2. KESEJAHTERAAN UNTUK SEMUA

ISTILAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( EMPOWERMENT) DI
INDONESIA TIDAK BISA DILEPASKAN DARAI ISTILAH PENGENTASAN
KEMISKINAN, KARENAN PEMBERDAYAAN SALAH SATU UJUNG
TOMBAK DARI STRATEGI UNTUK MEMERANGI KEMISKINAN.
PEMBERDAYAAN DIARTIKAN SEBAGAI UPAYA MEMBERIKAN DAYA
ATAU PENGUATAN KEPADA MASYARAKAT.
 PEMBERDAYAAN MENUNJUK PADA KEMAMPUAN ORANG,
KHUSUSNYA KELOMPOK RENTAN DAN LEMAH, UNTUK :
1) MEMILIKI AKSES TERHADAP SUMBER-SUMBER PRODUKTIF YANG
MEMUNGKINKAN NEREKA MENINGKATKAN PENDAPATANNYA DAN
MEMPEROLEH BARANG DAN JASA YANG DIPERLUKAN
2) BERPARTISIPASI DALAM PROSES PEMBANGUNAN

WORLD BANK, MENGARTIKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MERUPAKAN PROSESMENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN SIKAP
KEMANDIRIAN MASYARAKAT.

PEMBERDAYAAN MENGANDUNG ARTI PERBAIKAN MUTU HIDUP ATAU

KESEJAHTERAAN SETIAP INDIVIDU DAN MASYARAKAT ANTARA LAIN:

1) PERBAIKAN EKONOMI, TERUTAMA KECUKUPAN PANGAN

2) PERBAIKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (PENDIDIKAN DAN
KESEHATAN )
3) KEMERDEKAAN DARI SEGALA BENTUK PENINDASAN
4) TERJAMINNYA KEAMANAN
5) TERJAMINNYA HAK ASASI MANUSIA YANG BEBAS DARI RASA
TAKUT DAN KEKHAWATIRAN

DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT, DAPAT DILIHAT

DARI TIGA SISI :

PERTAMA, MENCIPTAKAN SUASANA ATAU IKLIM YANG

MEMUNGKINKAN POTENSI MASYARAKAT BERKEMBANG

KEDUA, MEMPERKUAT POTENSI ATAU DAYA YANG DIMILIKI

MASYARAKAT

KETIGA, MELINDUNGI UNTUK MENCEGAH PERSAINGAN YANG TIDAK

SEIMBANG, SERTA EKSPLOITASI YANG KUAT ATAS YANG LEMAH.

3. BIAS-BIAS PEMIKIRAN TENTANG KONSEP PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT.
BIAS ARTINYA MERUPAKAN PRASANGKA, SUKA ATAU TIDAK SUKA,
MENDUKUNG DAN TIDAK MENDUKUNG.
ADA BERBAGAI BIAS TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SEBAGAI SUATU PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN (KARTASASMITA)

1) ADANYA KECENDERUNGAN BERFIKIR BAHWA DIMENSI

2) PEMBANGUNAN LEBIH PENTING DARI DIMENSI MORAL/SOSIAL,
AKIBATNYA ALOKASI SUMBER DAYA DIPRIORITASKAN KEPADA
HAL-HAL BERSIFAT FISIK
3) ANGGAPAN BAHWA PENDEKATAN PEMBANGUNAN YANG BERASAL
DARI ATAS LEBIH SEMPURNA DARIPADA ASPIRASI DARI
MASYARAKAT
4) MENGANGGAP PEMBANGUNAN MASYARAKAT LEBIH
MEMBUTUHKAN MATERIAL DARIPADA SKILL/KETRAMPILAN,
SEHINGGA TERJADI PEMBOROSAN
5) MENGANGGAP TEKNOLOGI YANG DIPERKENALKAN DARI ATAS
LEBIH AMPUH DARIPADA TEKNOLOGI YANG BERASAL DARI
MASYARAKAT
6) ANGGAPAN BAHWA LEMBAGA YANG SUDAH ADA DI
MASYARAKAT ,DIANGGAP TIDAK EFISIEN DAN TIDAK EFEKTIF
7) BANYAK PROYEK PEMBANGUNAN YANG DITUJUKAN RAKYAT
TIDAK TEPAT SASARAN, SEBAB MENGANGGAP MASYARAKAT
SEBAGAI OBJEK
8) ANGGAPAN BAHWA MASALAH KEMISKINAN DIANGGAP SEBAGAI
USAHA SOSIAL, BUKAN USAHA PENGUATAN EKONOMI
9) TIDAK MEMAHAMI SISI-SISI SOSIAL BUDAYA YANG ADA PADA
RAKYAT SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN
10) MENGANGGAP BAHWA SEKTOR PERTANIAN DAN PADESAAN
ADALAH SEKTOR TRADISIONAL YANG TIDAK PRODUKTIF.
11) KETIDAK SEIMBANGAN PADA AKSES PENDANAAN
4. DILEMA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MESKIPUN SUDAH SEPAKAT BETAPA PENTINGNYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN, NAMUN ADITYA (2003),
MENGUNGKAP BERAGAM DILEMNA DALAM PELAKSANAANNYA :
1) BAHWA PEMERINTAH MENGEMBANGKAN PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, UNTUK MENGENTASKAN DAN
MENANGGULANGI KEMISKINAN, TETAPI UPAYA YANG DILAKUKAN
TIDAK BERHADAPAN DENGAN KENYATAAN YANG PASTI, KARENA
DATA YANG TIDAK AKURAT, DAN MENGANGGAP BAHWA MISKIN
ABSOLUT YANG TIDAK BISA DIPERBAIKI
2) SULIT MENGUKUR KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
3) BENTUK-BENTUK YANG BERSIFAT BANTUAN TIDAK BISA
MENYELESAIKAN MASALAH KEMISKINAN
4) MENYANGKUT KEBERLANJUTAN PROGRAM KEGIATAN
5) MASYARAKAT MISKIN AKAN MEMILIH PEMBERDAYAAN YANG
BERSIFAT BANTUAN EKONOMI, DARIPADA BERUSAHA SECARA
MANDIRI
6) POLA KEMITRAAN MENJADI FENOMENA YANG MENARIK, NAMUN
PADA KENYATAAN SANGAT SULIT UNTUK MENDORONG BENTUK
KEMITRAAN YANG SEJAJAR DALAM KERJASAMA
7) ISU GLOBALISASAI, DIMANA PEMBANGUNAN BERORIENTASI
PASAR, AKIBATNYA MENURUT TEORI DARWIN TETANG SELEKSI
ALAM, DIMANA YANG TIDAK BERDAYA TETAP TIDAK BERDAYA.
8) INDONESIA ADALAH NEGARA KESEJAHTERAAN (WELFARE STATE),
SUDAH DIRANCANG OLEH PARA PEMIKIR-PEMIKIR PARA PENDIRI
BANGSA YANG DIWUJUDKAN DALAM UUD 1945, DILEMA YANG
DIHADAPI ADALAH KITA PUNYA KONSEP TETAPI SELALU
MENGINGKARI UNTUK MEWUJUDKANNYA.

SELAMAT BELAJAR