Anda di halaman 1dari 59

EVALUASI KONDISI

dan
KEBUTUHAN PEMELIHARAAN JALAN

DrEng. Ir. Joni Arliansyah, MT


Manajemen Pemeliharaan (Maintenance Management)
Sistem Manajemen Infrastruktur

Tatacara / Standar
Kriteria
Tatacara / Standar
Penilaian Pemeliharaan
Pemeriksaan

Pemeriksaan
/Inventarisasi Jalan Penilaian Kondisi Penetapan /
dan Komponen Jalan, Infrastruktur / Evaluasi Jenis STOP
Kondisinya Sistem Pemeliharaan

Pemeliharaan
Pemeliharaan
Rutin
Berkala
Peningkatan
Rekonstruksi

Sistem Manajemen Infrastruktur


1. Pemeriksaan Kondisi Jalan
1. Cara Manual
2. Dengan Alat
Formulir Data Kerusakan Jalan
Contoh Form Survei Nama Jalan: Jl. Pulau Layang – Sungai Gerong
Panjang :
Lebar :7M
Section : Sta 1+400 – Sta 1+450

STA Kode Dimensi


Kerusakan
NO Pos
Dari Ke 1 2

1 101.2 103.8 RM Kiri 2.60 4


2 107 112 RM Kiri 5.00 5
3 107.8 114.8 RM Kiri 7.00 5
4 114.8 115.7 TB Kiri 0.81
5 116.4 141.6 RB Kanan 20.22 2.5
6 119.4 128.5 RB Kiri 13.65 3
7 128.9 149 RM Kiri 20.1 15
Keterangan:
Dimensi Dimensi
Jenis Kerusakan
Jenis Kerusakan 1 2 1 2
RL :Retak Melintang Panjang (m) Lebar (mm) AB : Amblas Luas (m2) -
RM:Retak Memanjang Panjang (m) Lebar (mm) KR : Keriting Luas (m2) -
RB :Retak Buaya Luas (m2) Lebar (mm) GM : Kegemukan Luas (m2) -
AL : Alur Panjang (m) Dalam (mm) PB : Pelepasan Butir Luas (m2) -
LB : Lubang Luas (m2) Dalam (mm) TA : Terendam Air Panjang (m) -
TB : Tambalan Luas (m2) -
1.1. Pengukuran dengan Cara Manual
Kerusakan jalan dilakukan pencatatan secara manual, surveyor
berjalan di jalan dan mencatat kerusakan.

Gambar Kerusakan Jalan Pulau Layang-Sungai Gerong


sta 1+400 - sta 1+450

Ka

Ki

sta 1+450 sta 1+400

Gambar Kerusakan Jalan Pulau Layang-Sungai Gerong


sta 1+450 - sta 1+500

Ka

Ki

sta 1+500 sta 1+450


Gambar Kerusakan Jalan Kapt. Robani Kadir sta 4+200 - sta 4+250

Ka

Ki

sta 4+250 sta 4+200

Gambar Kerusakan Jalan Kapt. Robani Kadir sta 4+250 - sta 4+300

Ka

Ki

sta 4+300 sta 4+250

Legenda :

1 . A lu r 5 . R e t a k M e m a n ja n g

2 . T a m b a la n 6 . R e t a k M e lin ta n g

3 . R etak B uaya 7 . Lubang

4 . A m b la s
1.2. Pengukuran dengan Alat
1. a. Alat Video; b. Foto
2. Alat Pengukur Kerataan
a. Dipstik
b. NAASRA
c. Roughmeter
d. BUMP INTEGRATOR

Alat pengukuran kerataan


menghasilkan nilai IRI (m/km)
1. Alat Video

MULTI FUNCTION DATA CAPTURE DEVICE


ALAT PENGUKUR KERATAAN JALAN (Roughness)
a. Alat Dipstick

Dipakai untuk kalibrasi alat lain seperti :


* Kalibrasi
- NAASRA
- BI
b. Alat NAASRA

Dihitung berapa hitungan/km = nilai IRI hasil kalibrasi


dengan alat Dipstik IRI = 0.31869 N+ 2.06257
c. Roughmeter
d. Alat Bump Integrator

V = 32kpj
• Pergerakan vertikal as alat dengan chasis direkam diteruskan ke
counter. 1 count = 1 inch.
• Jarak = Putaran Roda x Keliling Roda
Contoh korelasi :
IRI = 1.8676 BI + 0.0033 m/km
Manajemen Pemeliharaan (Maintenance Management)
Sistem Manajemen Infrastruktur

Tatacara / Standar
Kriteria
Tatacara / Standar
Penilaian Pemeliharaan
Pemeriksaan

Pemeriksaan
/Inventarisasi Jalan Penilaian Kondisi Penetapan /
dan Komponen Jalan, Infrastruktur / Evaluasi Jenis STOP
Kondisinya Sistem Pemeliharaan

Pemeliharaan
Pemeliharaan
Rutin
Berkala
Peningkatan
Rekonstruksi

Sistem Manajemen Infrastruktur


2. Tata Cara Penilaian Kondisi Jalan
Cara Penilaian Jalan : URMS

Rumus 100 - ∑Di


Nilai Pengurangan Kondisi Perkerasan yang Diusulkan
Metode Bina Marga
Pada metode Bina Marga survei kondisi perkerasan jalan dilakukan
dengan berjalan kaki sepanjang jalan dan hal-hal yang perlu dicatat
dalam melakukan survei adalah sebagai berikut :
• Kekasaran permukaan
• Lubang-lubang
• Tambalan
• Retak-retak
• Alur
• Amblas
Urutan prioritas dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut :
Urutan prioritas= 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
Dimana :
Kelas LHR = Kelas lalu lintas untuk pemeliharaan (Tabel 2.1)
Nilai Kondisi Jalan = Nilai yang diberikan terhadap kondisi jalan (Tabel 2.2)
Kelas lalu lintas untuk pekerjaan pemeliharaan

Kelas Lalu Lintas LHR

0 < 20
1 20-50
2 50-200
3 200-500
4 500-2000
5 2000-5000
6 5000-20000
7 20000-50000
8 > 50000

Sumber : DIR.BINKOT, Studi pengembangan sistem manajemen jalan kota dalam rangka
penyusunan program jalan kota.
Nilai Kondisi Jalan

Penilaian Kondisi
Angka Nilai
26-29 9
22-25 8
19-21 7
16-18 6
13-15 5
10-12 4
7-9 3
4-6 2
0-3 1
Alur Angka
Retak-retak Angka Kedalaman
Tipe E. > 20 mm 7
E. Buaya 5 D. 11-20 mm 5
D. Acak 4 C. 6-10 mm 3
C. Melintang 3 B. 0-5 mm 1
B. Memanjang 2 A. Tidak Ada 0
A. Tidak Ada 1
Tambalan dan Lubang Angka
Lebar Angka
Luas
D. > 2mm 3
D. > 30% 3
C. 1-2mm 2
C. 20-30% 2
B. < 1mm 1
B. 10-20% 1
A. Tidak Ada 0
A. < 10% 0
Jumlah Kerusakan Angka
Pelepasan Butir 3
Luas Amblas 0
D. > 30% 3 D. > 5/100 m 4
C. 10-30% 2 C. 2/100 – 5/100 m 2
B. < 10% 1 B. 0 – 2/100 m 1
A. 0 0 A. Tidak Ada 0

Sumber : DIR.BINKOT, Studi pengembangan sistem manajemen jalan kota dalam rangka
penyusunan program jalan kota.
Formulir Data Kerusakan Jalan
Nama Jalan: Jl. Kapt. Robani Kadir (Tl.Putri-Sp.Meritai)
Panjang :
STA Kode Dimensi
Lebar : 5.0 M NO Kerusakan Pos
Section : Sta 4+100 – Sta 4+150 Dari Ke 1 2

1 0 4.22 AL Kanan 4.27 25

2 0.7 5 RB Kanan 5.23 4

3 3.9 6.1 RM Kanan 2.20 2

4 7.4 9.6 RM Tengah 2.20 3

5 7.4 11.8 RM Kanan 5.00 1

6 10.2 12 RB Kanan 2.00 2.30

7 10.9 11 RL Kiri 0.32 4

8 17.3 18.2 RB Kanan 0.40 3

9 18.2 21.8 TB Kanan 7.14

10 21.9 24 RB Kanan 1.45 2.40

11 24.5 24.6 RL Tengah 0.60 2


12 36.8 45.3 TB Kiri 19.21

13 36.2 37.5 RB Kiri 1.29 3

14 38 44 RM Tengah 6.00 2

15 44.4 45.8 RM Kiri 1.58 10

16 44.4 45.3 RM Kiri 0.67 5

17 47 48.1 RB Kanan 1.87 4

18 46.7 48.1 RM Tengah 1.70 1.5

19 49.2 51 RM Tengah 1.80 3


Diketahui data-data kerusakan jalan dari data survey Jl. Kapt. Robani Kadir (Tl,Putri-Sp.Meritai) pada Sta 4+100 – Sta
4+150 dengan lebar jalan 5,0 m. Luas Jalan (5x50 =250 m2)

Dari data yang ada : Alur Angka


Alur (dalam = 25 mm) Kedalaman
R.B (luas = 12,24 m2; lebar = 4 mm; % luas = 4.9 %)
E. > 20 mm 7
R.M (Panjang = 21,15 m ; lebar = 10 mm) D. 11-20 mm 5
R.L (Panjang = 0,92 m ; lebar = 4 mm) C. 6-10 mm 3
TB (luas = 26,35 m2: % luas = 10.54%) B. 0-5 mm 1
AB (luas = 33,87 m2; % luas = 3.54 %) A. Tidak Ada 0

Cara BINKOT
A. Alur Total Nilai = 28
kedalaman > 20 mm ; nilai = 7 Nilai kondisi jalan (tot. nilai 28) ; nilai = 9
B. Retak-retak Urutan prioritas = 17-(kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
1. Retak Buaya ; nilai = 5 + 3 +1 = 9 = 17-(Kelas LHR+9)
2. Retak memanjang ; nilai = 2 + 3 = 5
3. Retak melintang ; nilai = 3 +3 = 6 Untuk LHR 50- 2000
C. Tambalan Urutan proritas = 4-6 ; termasuk Pemeliharaaan Berkala
luas 10-20% ; nilai 1 ( L=10,54 %)
Untuk LHR > 2000 ; termasuk Peningkatan
Cara URMS
Dengan data yang sama menggunakan metode URMS

• Alur (dalam 25 mm dan % panjang = 8.5%) ; nilai = 20


• Retak Buaya (luas= 4.9 %; lebar 4 mm); nilai = 10
• Retak memanjang (panjang = 43%; lebar 10 mm); nilai= 15.
• Retak melintang ; (Jumlah 2; lebar 4 mm) nilai = 10
• Tambalan ; ( luas10.5 %; Jumlah= 2 );nilai 4

Total Nilai = 20+10+15+10+4


= 59 ;
NK = 100 -59
= 41 PENINGKATAN
Manajemen Pemeliharaan (Maintenance Management)
Sistem Manajemen Infrastruktur

Tatacara / Standar
Kriteria
Tatacara / Standar
Penilaian Pemeliharaan
Pemeriksaan

Pemeriksaan
/Inventarisasi Jalan Penilaian Kondisi Penetapan /
dan Komponen Jalan, Infrastruktur / Evaluasi Jenis STOP
Kondisinya Sistem Pemeliharaan

Pemeliharaan
Pemeliharaan
Rutin
Berkala
Peningkatan
Rekonstruksi

Sistem Manajemen Infrastruktur


3. Kriteria Pemilihan

Dengan Manual
1. URMS (URBAN ROAD MANAGEMENT SYSTEM)
NILAI KONDISI PENANGANAN
> 70 P. RUTIN
60 – 70 P. BERKALA
40 – 60 PENINGKATAN
< 40 REKONSTRUKSI

2. TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM PEMELIHARAAN


JALAN KOTA NO : 018/T/BNKT/1990
URUTAN PRIORITAS PENANGANAN
>7 P. RUTIN
4–6 P. BERKALA
0–3 PENINGKATAN
Dengan Alat
Contoh : Hubungan IRI dan Program Penanganan
(Sumber laporan akhir proyek evaluasi/pengendalian & koordinasi
pembangunan prasarana kota, pekerjaan koordinasi pelaksanaan
pembangunan & pemeliharaan proyek prasarana kota DKI Jakarta. PT.
Adhikra Mitra Cipta, 1994

NILAI IRI KATEGORI JALAN PENANGANAN


0–4 Sangat Baik P. RUTIN
4–6 Rusak Ringan P. RUTIN / P. BERKALA
6–8 Rusak Sedang P. BERKALA / PENINGKATAN
8 – 12 Jelek PENINGKATAN
12 – 16 Sangat Jelek PENINGKATAN / REKONSTRUKSI
> 16 Putus REKONSTRUKSI
4. Jenis-jenis Kerusakan Perkerasan Jalan
1. Retak
2. Perubahan Bentuk
3. Cacat Permukaan
4. Pengausan
5. Kegemukan (Bleeding)
6. Kerusakan Tambahan
4.1. Retak
1. Retak Halus
2. Retak Kulit Buaya
3. Retak Pinggir
4. Retak Pertemuan Perkerasan dengan Bahu
5. Retak Sambungan Jalan
6. Retak Sambungan Pelebaran
7. Retak Refleksi
8. Retak Susut
9. Retak Selip
Contoh Retak Kulit Buaya

Jenis Bentuk/Sifat Penyebab Cara Penanganan


Kerusakan Kerusakan
Retak Kulit - Retak bermula dari satu atau - Bahan perkerasan - Overlay sebagian
Buaya lebih retak longitudinal yang kurang baik - Perbaikan drainase
sejajar, setelah menerima beban - Pelapukan dibongkar, dan lapis
berulang, retak saling berangkai permukaan kembali dengan bahan
membentuk serangkaian kotak- - Air tanah yang sesuai (tambalan)
kotak kecil dengan sudut yang Local sealing
tajam menyerupai kulit buaya - Tanah dasar -

dan/atau bagian
- Ketika dimulai dari bawah lapis perkerasan di
permukaan aspal, dimana gaya bawah lapis
tekan dan geser yang besar permukaan kurang
akibat beban lalu lintas stabil
- Hanya terjadi pada bagian-
bagian jalan yang menerima
beban berulang
- Meresapkan air
- Akan berkembang menjadi
lubang
- Mayor structural distress
4.2. Perubahan Bentuk
1. Alur (Channel/Ruts)
2. Keriting (Corrugation)
3. Amblas
4. Sungkur (Shoving)
5. Jembul (Upheavel)
Contoh Sungkur (Shoving)

Jenis Bentuk/Sifat Penyebab Cara


Kerusakan Kerusakan Penanganan
Sungkur - Setempat, ditempat - Stabilitas rendah - Dibongkar dan
(Shoving) kendaraan berhenti, elevasi - Lalu lintas dilapis kembali
jalan yang curam dengan dibuka sebelum dengan bahan yang
atau tanpa retak perkerasan sesuai
- Menampung dan atau mantap
meresapkan air
- Membahayakan pemakai
jalan
- Mengurangi Kenyamanan
4.3. Cacat Permukaan
1. Lubang (Potholes)
2. Pelepasan Butir (Ravelling)
3. Pelepasan Lapis Permukaan (Stripping)
Lubang (Potholes)
Jenis Bentuk/Sifat Kerusakan Penyebab Cara
Kerusakan Penanganan
Lubang - Permukaan jalan hancur - Aspal kurang - Dibongkar dan
(Potholes) seperti mangkok (kurus) dilapis kembali
- Permukaan hancur dalam - Butir halus terlalu dengan bahan
bentuk kepingan-kepingan banyak atau terlalu yang sesuai
kecil yang berasal dari retak sedikit - Drainase
buaya atau disintegrasi lokal - Agregat pengunci diperbaiki
aspal dan material terlepas kurang
akibat lalu lintas - Drainase kurang
- Menampung dan baik
meresapkan air - Lapis permukaan
- Membahayakan pemakai terlalu tipis
jalan - Kombinasi antar
- Mengurangi kenyamanan lalu lintas dan
- Berkembang menjadi lubang masuknya air ke
yang semakin dalam dan dalam celah retak
dapat memutuskan jalan
4.5. + 6. Pengausan & Kegemukan
Jenis Bentuk/Sifat Kerusakan Penyebab Cara
Kerusakan Penanganan
Pengausan - Meluas - Agregat tidak tahan - Overlay
(Polished - Permukaan Licin aus terhadap roda
Aggregate) - Membahayakan pemakai kendaraan
jalan - Bentuk agregat
bulat dan licin

Kegemukan - Berupa satu lapis film aspal - Kadar aspal pada - Penebaran pasir
(Bleeding) di atas permukaan jalan yang campuran terlalu dan dipadatkan
menyebabkan aspal banyak
mengkilap - Rendahnya nilai
- Meluas pori udara (air void
- Permukaan Licin content) pada
- Pada temperatur tinggi akan campuran,
terjadi jejak roda sehingga bila suhu
tinggi aspal akan
- Membahayakan kendaraan meleleh ke atas
- Akan diikuti pengelupasan - Lapis pengikat atau
lapis ikat terlalu
banyak
4.7. Tambalan

Jenis Bentuk/Sifat Kerusakan Penyebab Cara


Kerusakan Penanganan
Kerusakan - Kerusakan terjadi pada bekas - Pemadatan yang - Dibongkar dan
Tambalan tambalan (patching) kurang sempurna dilapis kembali
(Patching - Dapat berkembang menjadi - Cara penanganan
Deterioration) lubang kerusakan terdahulu
tidak sesuai dengan
semestinya
- Perbandingan
agregat dan aspal
pada campuran
tidak sesuai dengan
spesifikasi
 Prosedur Perbaikan Tambalan
 Mark patch boundaries
 Cut boundaries
 Clean and repair foundation
 Apply tack coat
 Fill the hole with patching material
 Compact the patch
 Cleanup
Marking Patch Boundaries

Poor
Good

Cut Boundaries

Straight boundaries, recommended rectangular


Consider width of equipment
Adjacent area-sound pavement
Cut Boundaries
Do not rock Begin at
center

Partial depth
saw cut at edge
of hole
Cut Boundaries
Remove Material
Clean Debris

Blowpipe

Debris Debris
Seal Edges
Yes! Brush Yes! Spray

No!! Pour

puddle
Material Placement
Rake
Segregation

Poor

Tamp Shovel

Good
Sufficient Material for
Compaction

Max lift - 150 mm (6in)


Compacting the Patch
Overfill by 25% to
account for volume
reduction

Good

Poor
Compacting the Patch
Finished Patch
Automated Patching
Equipment
 Rosco RA-200

 Durapatcher

 Wildcat Roadpatcher
Automated Patching
Equipment
 Spray injection procedures
 Blow debris from hole
 Spray hole with binder for tack coat
 Blow aggregate and binder into hole
 Top off with a layer of uncoated aggregate
to prevent tracking
 May be rolled to improve smoothness
Automated Patching
Equipment
Automated Patching
Equipment
Tugas: (Kumpul Kuliah selanjutnya)
Buat Ringkasan Manajemen Pemeliharaan (Maintenance
Management) salah satu jenis infrastruktur. -Tugas Perorangan

Tatacara / Standar
Kriteria
Tatacara / Standar
Penilaian Pemeliharaan
Pemeriksaan

Pemeriksaan
/Inventarisasi Jalan Penilaian Kondisi Penetapan /
dan Komponen Jalan, Infrastruktur / Evaluasi Jenis STOP
Kondisinya Sistem Pemeliharaan

Pemeliharaan
Pemeliharaan
Rutin
Berkala
Peningkatan
Rekonstruksi

Sistem Manajemen Infrastruktur


Bikin kajian mengenai manajemen
pemeliharaan networknya.
Tugas: (Kumpul Kuliah selanjutnya)
END

Anda mungkin juga menyukai