Anda di halaman 1dari 2

3 wanita mulia dalam islam

1. Khadijah binti Khuwailid

Dialah istri rasulullah SAW, sang umul mukminin, ibunda bagi kaum muslim.
Orang yang selalu ada di sisi rasulullah. Khadijah mrupakan wanita yang lahir di
keluarga kaya pada tahun 68 sebelum hijriah. Namun, berkat tempaan akhlak
yang mulia, sifat yang tegas, kecerdasan ia dapat menghindar dari perbuatan
tercela. Ia dikenal sebagai ath-thahirah. Sebagai seorang istri , dia tidak pernah
lepas dari gambaran wanita yang setia. Semua perjuanagn yang ia lakukan bagi
kwpwntingan dakwah rasulullah menjadikannya sebagai salah satu wanita
mulia dihadapan Allah. Pada mulanya siti khadijah menikah dengan abu halah
bin zurarah at-tamimi dan membuahkan dua anak bernama hindun dan halah.
Lalu suaminya itu meninggal dan suaminya meninggalkan harta yang banyak..
lalu ia menikah yang kedua kalinya atiq bin a’id, suaminya yang ke2 pun
meninggal dan meninggalkan harta yang banyak. Dengan demikian ia menjadi
perempuan terkaya di kalangn bangsa quraisy. Suatu ketika, Muhammad
mengelola bahan dagangan siti khadijah. Khadijah kagum dengan sosok
Muhammad, dan akhirnya muncul rasa cinta. Lalu akhirnya Muhammad
menikahi siti khadijah. Suatu ketika, setelah berakhirnya pemboikotan kaum
quraisy terhadap kaum muslimin, siti khadijah sakit keras akibat beberapa
tahun menderita kelaparan. Dalam usia 60 tahun wafatlah siti khadijah.

2. Fatimah binti Muhammad


Fatimah adalh pemimpin wanita dunia pada zamannya, yaitu pada zaman
kenabian. Fatimah merupakan keturunan nabi Muhammad yang dilahirkan
sebelum rasulullah menjadi nabi. Ia mawarisi sifat mulia rasulullah sabar,
berakhlak mulia, dan cerdas sehingga disegani baerbagai kalangn, terutama
kaum adam. Namun, hanya Ali bin abi thalib saja yang berhasil
mendapatkan cinta sucinya. Akhirnya mereka pun menikah dan dikaruniai
dua orang anak yaitu ummu kultsum dan zainab.

3. Maryam binti imran


Siti maryam merupakan wanita yg lahir dari rahim Hannah binti yaqudz.
Ayahya adalah seorang imam masjid aqsha yang terkenal denan
keshalehannya. Sayang, ayahnya meninggal sebab ajal telah
menjemputnya. Sementara sang bunda, mengikhlaskan anaknya demi
kepentingan agama dan menyerahkannya kepada nabi zakariya, pamannya
untuk dirawat dan di didik. Maryam tumbuh menjadi wanita suci dan tak
pernah berani mendekati zina. Atas kekuasaan allah maryam yang tak
pernah tersentuk lelaki bukan muhrasm bisa hamil dan melahirkan nabi isa.

Anda mungkin juga menyukai