Anda di halaman 1dari 141

PENGARUH KECAKAPAN IMAJINASI DAN LISAN TERHADAP HASIL

BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI 50


KOTA BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Universitas Islam Negeri


Fatmawati Sukarno Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah

OLEH :
AYU SETIAWATI
NIM 1711240187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2022
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
Alamat: Jalan Raden Fatah Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Telepon (0736) 51276-51171-51172- Faksimili (0736) 51171-51172
Website: www.uinfasbengkulu.ac.id

NOTA PEMBIMBING

Hal : Skripsi Sdr/i Ayu Setiawati


NIM : 1711240187

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu
Di Bengkulu
Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Setelah membaca dan memberi arahan serta
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
Sdr/i :

Nama : Ayu Setiawati


NIM : 1711240187
Judul Skripsi : “Pengaruh Kecakapan Imajinasi dan Lisan Terhadap
Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD
Negeri 50 Kota Bengkulu.”
Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada sidang skripsi guna memperolehgelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang ilmu Tarbiyah. Demikian pernyataan ini
dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. Atas
perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Bengkulu, Januari 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ahmad Suradi, M.Ag. Meddyan Heriadi, M.Pd.


NIP. 197601192007011018 NIP. 198907082019031004

ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
Alamat: Jalan Raden Fatah Pagar Dewa Kota Bengkulu 38211
Telepon (0736) 51276-51171-51172- Faksimili (0736) 51171-51172
Website: www.uinfasbengkulu.ac.id

PENGESAHAN PEMBIMBING

Pembimbing I dan Pembimbing II menyatakan skripsi yang ditulis oleh :

Nama : Ayu Setiawati


NIM : 1711240187
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Jurusan : Tarbiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Tadris

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecakapan Imajinasi dan Lisan Terhadap


Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 50 Kota
Bengkulu.” telah dibimbing, diperiksa dan diperbaiki sesuai dengan saran
Pembimbing I dan Pembimbing II. Oleh karena itu, skripsi tersebut sudah
memenuhi persyaratan untuk ujian munaqosyah.

Bengkulu, Januari 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ahmad Suradi, M.Ag. Meddyan Heriadi, M.Pd.


NIP. 197601192007011018 NIP. 198907082019031004

iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
Jl. Raden Fatah Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu
Telp. (0736) 51276-51171-51172

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul : “Pengaruh Kecakapan Imajinasi dan Lisan Terhadap


Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 50 Kota
Bengkulu” yang ditulis oleh Ayu Setiawati, NIM 1711240187, telah
dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Tadris UIN
FAS Bengkulu pada hari kamis, 24 Februari 2022, dan dinyatakan lulus
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Ketua
Dr. Ahmad Suradi, M. Ag :
NIP. 197601192007011018

Sekretaris
Poni Saltifa, M.Pd :
NIDN. 2014079102

Penguji 1
Dra. Khermarinah, M.Pd.I :
NIP. 196312231993032002

Penguji 2
Salamah, SE, M.Pd :
NIP. 197305052000032004

Bengkulu, Maret 2022


Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris

iv
MOTTO

‫فَِإنِ َم َِع ٱل ُْع ْس ِر يُ ْس ًرا‬


“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al Insyirah : 5)

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Rasa Syukur kepada Allah SWT. Atas segala keiklasan, kenikmatan,


kekuatan dalam menjalani hidup.
2. Kedua orang tua ku Papa (Tasmiko (Alm) dan Mama (Sumiati) yang tak
kenal lelah dalam bekerja keras, menemani, mendukungku, mendoakan,
menyemangati, dan menyayangiku.

3. Kakak- Kakak Ku dan Ayuk- Ayuk Ku (Aang Yanto, Kak Jali, Ayuk Rina

Ayuk Anita), yang selalu mendukung dan menyemangati dalam proses

pembuatan skripsi ini.

4. Untuk pembimbing 1 Bapak Dr Ahmad Suradi, M. Ag. dan Pembimbing 2

Bapak Meddyan Heriadi, M. Pd terimakasih telah membimbing saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Untuk Teman-teman ku Devi Avianita, Verada Wanty, Caca Putri Yanda,

Yuni Atika Putri, Eci Anita Lestari, Diah Henny Lestari, Anisa Utami, Pherli

Nadita, Martini Dwi Nopianti, Gita Eli Nopita Putri, Indah Ayu Terimakasih

untuk setiap dukungan, kebersamaan waktu, tenaga, dan doa dari kalian

semua.

6. Keluarga besar PGMI angkatan 2017 khususnya lokal F, keluarga besar

HMPS PGMI, kelompok KKN 28, kelompok PPL SDN 50 dan sahabat-

sahabat di IAIN Bengkulu yang tak dapat aku sebutkan satu persatu..

7. Almamater yang kubanggakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

vi
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ayu Setiawati


NIM : 1711240187
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Tadris

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “(Pengaruh


Kecakapan Imajinasi dan Lisan Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa
Kelas IV SD Negeri 50 Kota Bengkulu)”, adalah hasil karya atau penelitian saya
sendiri dan bukan plagiasi dari karya orang lain. Apabila dikemudian hari
diketahui bahwa skripsi ini adalah hasil plagiasi maka saya siap dikenakan sanksi
akademik.

Bengkulu, 2022
Yang Menyatakan,

Materai
10.000

Ayu Setiawati
NIM. 1711240187

vii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ayu Setiawati

NIM : 1711240187

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul Skripsi : Pengaruh Kecakapan Imajinasi dan Lisan Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 50 Kota Bengkulu

Telah melakukan verifikasi plagiasi melalui program www.turnitin.com


dengan ID: 1739925886. Skripsi ini memiliki indikasi plagiat sebesar 24% dan
dinyatakan dapat diterima.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan untuk


dipergunakan sebagaimana mestinya, apabila terdapat kekeliruan dalam verifikasi
ini maka akan dilakukan peninjauan kembali.

Bengkulu. Januari 2022


Mengetahui
Tim Verifikasi Yang Menyatakan

Dr. Ali Akbar Jono, M.Pd Ayu Setiawati


NIP.197509252001121004 NIM:1711240187

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini, shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada tauladan bagi kita, Nabi Muhammad SAW
keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah banyak
membantu, membimbing, dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini terutama
dosen pembimbing, semoga semua bantuan menjadi amal yang baik serta iringan
doa dari penulis agar semua pihak di atas mendapat imbalan dari Allah SWT.
1. Bapak Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M. Pd selaku Rektor UIN FAS
Bengkulu yang telah memfasilitasi penulis dalam menimbah ilmu dan
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Mus Mulyadi M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UIN FAS) Bengkulu.
3. Bapak Adi Saputra, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Universitas Islam
Negeri Fatmawati Sukarno.
4. Bapak Abdul Aziz, M.Pd.I selaku Ka. Prodi PGMI Universitas Islam Negeri
Fatmawati Sukarno Bengkulu yang telah membantu, membimbing dan
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan
judul sampai skripsi ini selesai.
5. Bapak Dr. Ahmad Suradi M. Ag selaku pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu Dan selaku Dosen
Pembimbing utama juga yang dalam penulisan skripsi ini, telah banyak
membimbing, memberikan masukan, saran dan nasehat kepada penulis
sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Bapak Meddyan Heriadi, M. Pd selaku Dosen Pembimbing kedua dalam
penulisan skripsi ini, yang telah banyak membimbing, memberikan masukan,
saran dan nasehat kepada penulis.

ix
7. Bapak Syahril, S. sos, M. Ag Kepala Perpustakaan UIN FAS Bengkulu yang
telah menyediakan fasilitas buku sebagai referensi penulis.
8. Kepala sekolah beserta dewan guru dan staff SD Negeri 50 Kota Bengkulu
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Bapak dan Ibu dosen yang selama ini telah mengajari saya selama menempuh
pendidikan di Institut Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari


kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan yang akan datang. Semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khazanah
ilmu pengetahuan. Aamiin.

Bengkulu, Maret 2022

Penulis

AYU SETIAWATI

NIM: 1711240187

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ ii

PENGESAHAN PENGUJI .................................................................................iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. vi

SURAT PERNYATAAN PLAGIARISM CHECKER .................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

ABSTRAK ...........................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
C. Batasan Masalah......................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teori ............................................................................................... 8
1. Pengertian Kecakapan imajinasi dan kecakapan lisan ......................... 8

xi
a. Pengertian kecakapan ..................................................................... 8
b. Pengertian imajinasi ....................................................................... 9
c. Fungsi imajinasi dalam bahasa ...................................................... 12
d. Pengertian lisan ............................................................................. 13
e. Tujuan kecakapan lisan ................................................................. 15
2. Hasil Belajar ........................................................................................ 16
a. Pengertian hasil belajar ................................................................. 16
b. Macam-macam hasil belajar.......................................................... 17
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................................................... 18
a. Pengertian pembelajaran bahasa Indonesia ................................... 18
b. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia SD .................................. 20
c. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia SD ...................... 21
B. Kajian penelitian yang relevan .................................................................. 22
C. Kerangka berfikir ...................................................................................... 24
D. Hiporesis Penelitian .................................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 26


1. Jenis Penelitian .................................................................................... 26
2. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 26
B. Tempat dan waktu Penelitian .................................................................... 26
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 26
1. Populasi Penelitian .............................................................................. 26
2. Sample Penelitian ................................................................................ 27
D. Variabel Penelitian dan indikaor Penelitian .............................................. 28
1. Variabel Penelitian .............................................................................. 28
2. Indikator Penelitian ............................................................................. 28
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28
1. Teknik angket/kuesioner .................................................................... 29
2. Dokumentasi ....................................................................................... 29
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 30

xii
1. Uji Validasi ......................................................................................... 30
2. Uji Realibilitas .................................................................................... 34
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 35
1. Uji Prasyarat ....................................................................................... 35
2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian .................................................................... 40


B. Penyajian Data Hasil Penelitian ................................................................ 45
C. Pembahasaan Hasil Penelitian................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 63
B. Saran.......................................................................................................... 63

Daftar Pustaka

xiii
DAFTAR BAGAN

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 24

xiv
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Kajian Relevan22 .................................................................................. 22
Table 3.1 Populasi Penelitian ................................................................................ 27
Table 3.2 Kisi-kisi Aangket Imajinasi .................................................................. 29
Table 3.3 Data Uji Validitas Angket Pernyatan No 1 ........................................... 30
Table 3.4 Tabel Hasil Uji Validasi Angket Kecakapan ....................................... 33
Table 3.5 Hasil Uji Reabilitas Angket Kecakapan Imajinasi ................................ 35
Table 4.1 Daftar Nama Guru dan Karyawan SDN 50 Kota Bengkulu ................. 40
Table 4.2 Jumlah Kelas dan Keseluruhan Siswa SDN 66 Kota Bengkulu ........... 42
Table 4.3 Data Sarana dan Prasarana SDN 50 Kota Bengkulu............................. 43
Table 4.4 Data Hasil Pengisian Angket Kecakapan Imajinasi .............................. 45
Table 4.5 Nilai Hasil Lisan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50 .............. 48
Table 4.6 Hasil Belajar bahasa Indonesia siswa Kelas IV SDN 50 ..................... 50
Table 4.7 Ahasil Uji Normalitas ........................................................................... 53
Table 4.8 Uji Linearitas Kecakapan Dan Hasil Belajar ........................................ 54
Table 4.9 Hasil Uji Linearitas Lisan Dan Hasil Belajar........................................ 54
Table 4.10 Uji Multikolinearitas ........................................................................... 55
Table 4.11 Hasil Uji Regresi Berganda................................................................. 56
Table 4.12 Hasil Uji Statistika Parsial (Uji t) ....................................................... 57
Table 4.13 Hasil Uji Statistu]ik Simultan (Uji F) ................................................. 58
Table 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 59

xv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Validasi Angket

2. Angket

3. Data Pengisian Angket TO

4. Tabel Validitas Angket TO

5. Data Pengisian Angket Penelitin

6. SK Pembimbing

7. Kartu Bimbingan

8. Surat Izin Penelitian dari kampus IAIN Bengkulu

9. Surat Keterangan sudah selesai Penelitian

10. Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal Skripsi

11. Dokumentasi

xvi
ABSTRAK

Ayu Setiawati, NIM 1711240186. “Pengaruh Kecakapan Imajinasi Dan Lisan


Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 50 Kota
Bengkulu”. Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Jurusan Tarbiyah, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, UIN FAS Bengkulu.
Pembimbing:

Kata Kunci: Kecakapan Imajinasi, Lisan, Hasil Belajar, Bahas Indonesia

Tujuan diadakan penelitian ini ialah mengetahui pengaruh kecakapan


imajinasi terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa X1 terhadap Y,
mengetahui pengaruh kecakapan lisan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa X2 terhadap Y, dan mengetahui pengaruh kecakapan imajinasi dan lisan
terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 50 Kota
Bengkulu X1 dan X2 terhadap Y. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif,
sedangkan untuk desain penelitiannya ialah penelitian Ex Post Facto. Peneliti
menggunkan populasi sebanyak 55 dan sample sebanyak 55 sample dimana
karena populasi kurang dari 100 maka semua populasi dijadikan sample,adapun
teknik pengambilan sample yaitu sample jenuh. Saat penelitian berlangsung
peneliti menggunkan dua kelas Setelah uji sampel, X1 terdapat 15 item yang
dinyatakan valid dan reliable X2 melakukan tes bercerita siswa yang dinilai oleh
guru dan peneliti kemudian untuk Y diambil dari nilai hasil ulangan harian. Hasil
uji prasyarat analisis untuk uji normalitas kolmogorov smirnov 0,200 jadi data
dinyatakan berdistribusi normal, mengenai uji linearitas R Square 0,571, dengan F
0,908 maka hubungannya adalah linear, dan untuk uji multikolinearitas nilai
tolerance 1.000 serta VIF ialah 1.000 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas. Nilai koefisien korelasi yang didapat oleh penelitian ini untuk
X1 sebesar 1,240, untuk X2 sebesar 0,270, dan adapun hasil dari uji f kecakapan
imajinasi dan lisan terhadap hasil belajar memperoleh nilai fhitung > ftabel,=
3.611 > 3.18 . yang mana ini menunjukan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dan
dari hasi uji determinasi menunjukan bahwa pengaruh kecakapan imajinasi dan
lisan terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50 Kota
Bengkulu berpengaruh sebesar 12.2%. Sehingga peneliti dapat menarik
kesimpulan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada kecakapan imajinasi dan
lisan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 50 Kota
Bengkulu.

xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang fleksibel yang senantiasa
berkembang mengikuti kebutuhan masyarakatnya meskipun titik tolak
Pancasilanya tidak sedikitpun tergoyahkan, hal tersebut juga senada dengan
sistem pendidikan yang berlangsung pada negeri tercinta ini. Dari waktu
ke waktu selalu berkembang menyusuri arah kiblat pendidikan yang
diharapkan menuju perbaikan, yang dapat terlihat contohnya pada kurikulum
yang selalu mengalami penyempurnaan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan tuntutan perbaikan kecerdasan anak bangsa.

Pendidikan memliki makna yang hakiki pada negeri ini, seperti


tergambar dalam maknanya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya dalam
masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, pasal 1
ayat1).1 Seiring dengan kemajuan dan perbaikan generasi itu tentunya juga
tuntutan kepada siswa yang duduk di bangku sekolah pun juga semakin
tinggi, seperti pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat
ranah keterampilan yang harus mahir dan dikuasai siswa. Namun
kebanyakan siswa tidak menguasai keempat ranah tersebut dengan baik
yang mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh tidak maksimal.
Terutama untuk kecakapan lisan, mengemukakan, bahwa “Lisan
merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif, bagi anak bicara

1
Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 1

1
2

tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi berfungsi untuk mencapai


tujuan.2

Bahasa Indonesia, dalam ranah ini sangat diperlukan karena


melalui lisan (berbicara) inilah apa-apa saja yang sudah dan belum
siswa pahami dapat terungkap kepada pengajar (guru). Apabila siswa
mengalami kesulitan menyampaikan yang mereka sudah dan belum
ketahui tentunya guru juga akan sulit menyelesaikan permasalahan atau
kesulitan belajar yang dihadapi siswa.

Belajar yang benar seharusnya menjadi budaya di Indonesia ialah


belajar untuk mengetahui (learning how to now), belajar untuk belajar
(learning how to learn), belajar untuk mengerjakan sesuatu (learning how
to do), belajar untuk hidup bersama (learning how to live together), dan
belajar untuk kemajuan hidup (learning how to be).3

Belajar bukan hanya sekedar tau yang hilang oleh hembusan angin,
namun belajar benar-benar memahami keseluruhan menjadi bermakna
mampu menuangkan apa yang siswa angan-angankan (Berimajinasi) dalam
sebuah tuturan kalimat-kalimat sehingga tersusun menjadi paragraf dan
sebuah cerita yang bernilai daya memikat torehan karya.

Hasil belajar yang terkadang kurang dari harapan atau patokan


yang telah ditentukan itu bisa terjadi karena berbagai hal yang
sebenarnya dapat dihindari seperti, kurangnya keterbukan dari siswa
terhadap guru apabila mengalami kesulitan belajar, penyebab yang lain
bisa karena kurangnya kepekaan guru apabila si siswa mengalami
kesulitan belajar, ataupun juga karena siswa yang terlalu menutup diri
sehingga susah dideteksi penyebabnya hasil belajarnya rendah.

2
Samino dan Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Belajar – Pedoman Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, Solo: Fairuz Media, 2015, hlm.53
3
Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti, (Bandung: Tarsito.
2006), hlm.3
3

Jadi pokok permasalahan siswa dalam hal belajar tersebut dapat


terselesai dengan baik apabila adanya keterbukaan baik dari siswa itu
sendiri, lingkungan yang mendukung, serta bimbingan orang tua dan
guru tenntunya. Dengan terjalinya kerjasama yang baik seperti itu akan
dengan mudah permalasahan yang rumit ini terselsaikan, yang dimana
tentunya hasil belajar siswapun akan menjadi maksimal.

Kecakapan adalah kemampuan fisik, taktis, dan teknis perseorangan


dari kesatuan untuk melakukan tugas atau misi. Dalam arti lain, kecakapan
adalah kemampuan atau kepandaian dalam mengerjakan sesuatu. Kecakapan
hidup adalah kemampuan yang diperlukan untuk berinteraksi dan beradaptasi
dengan orang lain, dan masyarakat atau lingkungan dimana ia berada, antara
lain keterampilan mengambil keputusan, pemecahan masalah, berfikir kritis,
berfikir kreatif, berkomunikasi yang efektif, membina hubungan antar
pribadi, kesadaran diri, berempati, mengatasi emosi, dan mengatasi stres.

Sedangkan Imajinasi merupakan daya pikir untuk membayangkan


atau menciptakan gambaran kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman
seseorang secara umum maupun gambaran yang mampu dihasilkan sekalipun
tidak pernah sepenuhnya dirasakan dalam kenyataan sebelumnya.

Menurut studi dari Karolinska Institut di Swedia mengungkapkan


bahwa apa yang kita bayangkan dalam pikirkan ternyata dapat mempengaruhi
cara kita mengalami dunia. Persepsi kita yang sesungguhnya mengalami
perubahan di saat kita mengimajinasikan sedang „mendengar‟ atau „melihat‟
sesuatu dalam benak kita. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current
Biology ini menyoroti pertanyaan klasik dalam dunia psikologi dan neurologi
tentang bagaimana otak kita mengkombinasikan informasi dari berbagai
indera yang berbeda-beda. “Kita sering berpikir tentang hal-hal yang kita
bayangkan dan hal-hal tersebut kita anggap jelas sebagai hal yang
terpisahkan,” kata Christopher Berger, mahasiswa doktoral di Departemen
Ilmu Saraf dan sebagai penulis utama dalam studi, “Namun, penelitian ini
4

menunjukkan bahwa imajinasi kita pada suara atau bentuk tertentu mampu
merubah cara kita memandang dunia di sekitar kita dengan cara yang benar-
benar sama dengan mendengar suara itu atau melihat bentuk tersebut. Secara
khusus, kami menemukan bahwa imajinasi kita tentang „pendengaran‟ dapat
mengubah apa yang kita lihat, dan imajinasi kita tentang „melihat‟ dapat
mengubah apa yang sebenarnya kita dengar.”

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kecakapan imajinasi


adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu untuk dapat
merespon ataupun memberikan tanggapan terhadap sesuatu yang baik berupa
yang disadari atau tidak melalui pemikiran mereka sendiri. Melalui imajinasi
atau angan angan siswa dapat membayangkan suatu hal kejadian kemudian
siswa menyampaikan apa yang menjadi imajinasi mereka.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Lisan adalah kata-kata yang


diucapkan secara langsung dengan mulut (berbicara langsung) dengan kata
lain menyatakan atau menyebutkan dengan ucapan atau tutur kata. Bahasa
lisan adalah suatu bentuk komunikasi yang unik dijumpai pada manusia yang
menggunakan kata-kata yang diturunkan dari kosa kata yang besar (kurang
lebih 10.000) bersama-sama dengan berbagai macam nama yang diucapkan
melalui atau menggunakan organ mulut.

Menurut ahli Syamsuddin juga memberikan 2 definisi bahasa.


Pertama, bahasa merupakan alat yang dipakai untuk membentuk pikiran,
perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, serta alat yang dipakai untuk
mempengaruhi dan kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari suatu
kepribadian entah itu yang baik maupun yang buruk, sebuah tanda yang jelas
dari keluarga serta bangsa dan tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.4

Pada saat peneliti melakukan pengamatan awal guru memberikan


pembelajaran di dalam kelas yaitu tentang materi sebuah kisah. Setelah guru

4
Syamsuddin, A.R, Sanggar Bahasa Indonesia, Jakarta : Universitas Terbuka Jakarta,
1986, hlm.2
5

menceritakan sebuah kisah atau cerita dongeng tersebut, guru memberikan


pertanyaan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat mereka dari
pemikiran mereka masing-masing pada cerita dongeng yang telah
didengarkan, tetapi banyak siswa yang pasif dan tidak berani untuk
mengutarakan jawabannya, disana terlihat bagaimana siswa belum dapat
berimajinasi bagaimana cara mengembangkan yang guru ceritakan tentang
kisah tersebut. Seharusnya siswa dapat menjawab dan mengimajinasikan
kisah tersebut sehingga siswa dapat aktif dikelas.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dalam pelaksanan


pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di SD Negeri 50 kota Bengkulu
Bahwa hal tersebut juga senada dengan keadaan tersebut di SD Negeri 50
Kota Bengkulu ini terkadang juga terjadi kerumitan, ketika dijelaskan siswa
paham namun saat pengerjaan soal masih ada beberapa yang terkadang
kurang dari batas nilai minimum.

Berdasarkan paparan latar belakang diatas peneliti ingin meneliti


pengaruh dari kecakapan imajinasi dan lisan dapat berpengaruh pada siswa-
siswa yang pasif dalam belajar dikelas sehingga mencapai hasil belajar yang
sesuai maka dari itu peneliti merumuskan judul penelitian skripsi tentang
“Pengaruh Kecakapan Imajinasi dan Lisan terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa
masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain:

1. Siswa mengalami kesulitan dalam mengemukakan pendapat tentang


cerita dan unsur-unsur dongeng untuk memancing imajinasi mereka
melalui pemikirannya masing-masing. .
2. Siswa mengalami kesulitan dalam memberikan jawaban secara lisan
terhadap pertanyaan yang diberikan oleh gurunya dalam bentuk lisan
juga.
6

3. Siswa yang ada di dalam kelas yang aktif hanya sebagian yakni pada
bagian depan, yang bagian belakang tidak terlalu fokus terhadap apa
yang disampaikan gurunya, sehingga dalam penyampaian materi
secara lisan oleh siswa cenderung rendah.
C. Batasan Masalah
1. Mata pelajaran yang digunakan oleh peneliti adalah Bahasa Indonesia
dengan materi unsur-unsur cerita dongeng.
2. Penelitian ini difokuskan pada siswa-siswi kelas IV SD Negeri 50 Kota
Bengkulu.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang akan
dikaji melalui penelitian ini yaitu: Apakah ada Pengaruh Kecakapan Imajinasi
dan Lisan terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50
Kota Bengkulu ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti menyusun tujuan
penelitian sebagai berikut: Seberapa besar Pengaruh Kecakapan Imajinasi
dan Lisan terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN
50 Kota Bengkulu.
F. Manfaat Penelitiaan
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam
bentuk teori yang diperoleh dari penelitian ini, sedangkan manfaat praktis
adalah manfaat yang dapat diperoleh secara praktik dari penelitian ini,
yaitu manfaat efektivitas pembelajaran langsung pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan
masukan dalam rangka penyusunan teori dan konsep – konsep yang
7

baru terutama untuk mengembangkan pembelajaran Bahasa Indonesia


di SD.
b. Manfaat praktis
1. Bagi Siswa
Memudahkan pemahaman peserta didik mengenai materi
pembelajaran Bahasa Indonesia melalui sistem daring sehingga
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Meningkatkan
efektivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Siswa juga bisa mengetahui, memahami, dan
mengembangkan kecerdasan berimajinasi serta lisannya demi
peningkatan hasil belajarnya, khususnya pelajaran Bahasa
Indonesia di SD serta pelajaran-pelajaran yang lainnya.
2. Bagi Guru
Mendorong guru untuk lebih memperhatikan pola pikir
siswa, agar apa yang ada dalam benaknya dapat tersampaikan
dengan baik melalui tulisan dan lisan, sehingga hasil belajarnya
dapat optimal. Serta menambah informasi dan keterampilan
pendidik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih baik lagi.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
yang positif untuk meningkatkan efektivitas belajar di sekolah
dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga citra sekolah di
masyarakat lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Kecakapan imajinasi dan kecakapan lisan
a. Pengertian Kecakapan
Kecakapan hidup (life skills) merupakan kecakapan untuk
memecahkan masalah secara inovatif dengan menggunakan fakta,
konsep, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari. Pemecahan masalah
tersebut dapat berupa proses maupun produk yang bermanfaat untuk
mempertahankan, meningkatkan, atau memperbaharui hidup dan
kehidupan siswa.
Kecakapan hidup tersebut diharapkan dapat dicapai melalui
berbagai pengalaman belajar siswa. Dari berbagai pengalaman yang
mempelajari mata pelajaran, diharapkan siswa memperoleh hasil
sampingan yang positif berupa upaya memanfaatkan pengetahuan,
konsep, prinsip dan prosedur untuk memecahkan masalah baru dalam
bentuk kecakapan hidup. Di samping itu, kecakapan hidup tersebut
hendaknya diupayakan pencapaiannya dengan mengintegrasikannya
pada topik dan pengalaman belajar yang relevan.
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia memang selalu
dihadapkan pada problem hidup, untuk memecahkan problem kehidupan
seperti itu seseorang akan berusaha mencermati kemampuan apa yang
mereka miliki sehingga sukses, atau setidaknya dapat bertahan hidup
dalam situasi yang serba berubah, orang tersebut bisa sukses karena
memiliki banyak kiat (kecakapan hidup) sehingga mampu mengatasi
masalah yang dihadapinya, pandai melihat dan memanfaatkan peluang,
serta pandai bergaul dan bermasyarakat. Kiat-kiat seperti itulah yang
merupakan inti kecakapan hidup. Artinya kecakapan yang selalu

8
9

diperlukan oleh seseorang dimanapun ia berada, baik bekerja atau


tidak bekerja dan apapun profesinya.5
Maka dalam hal ini kecakapan hidup dapat dipilih menjadi empat
jenis, sebagaimana yang diungkapkan oleh Suryadi bahwa keterampilan
hidup meliputi beberapa kemampuan dasar yaitu: ketrampilan sosial,
vokasional, intelektual dan akademis.6
Kecakapan Sosial Kecakapan berkomunikasi yang dilakukan
secara lisan maupun tulisan. Kemampuan mendengarkan dan
menyampaikan gagasan secara lisan maupun tulisan perlu
dikembangkan. Kecakapan mendengarkan dengan empati akan membuat
orang mampu memahami isi pembicaraan orang lain, sementara lawan
bicara merasa diperhatikan dan dihargai. Kecakapan bekerja sama
adalah adanya saling pengertian dan saling membantu antar sesama
untuk mencapai tujuan yang baik, karena itu merupakan kebutuhan yang
tidak bisa dielakkan sepanjang hidup manusia.
Kecakapan Akademik Kecakapan akademik atau kemampuan
intelektual atau kemampuan berpikir ilmiah merupakan sebuah
pengembangan dari kecakapan berpikir secara umum tapi mengarah
pada kegiatan yang bersifat keilmuan. Kecakapan akademik ini meliputi
kecakapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan suatu
fenomena tertentu, merumuskan hipotesis, merancang dan melaksanakan
penelitian. Diperlukan sikap ilmiah, kritis, obyektif da transparan untuk
membangun kecakapan-kecakapan tersebut.
b. Pengertian Imajinasi
Imajinasi merupakan kemampuan seseorang untuk
membayangkan atau menciptakan gambar suatu kejadian
berdasarkan kenyataan atau pengalaman yang dialami. Imajinasi

5
Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Nuansa, Bandung, 2003),
hlm. 157.
6
Tekad Wahyono. Program Keterampilan Hidup (Life Skill Program) Untuk
Meningkatkan Kematangan Vokasional Siswa, ANIMA Indonesian Psychological Journal, 2002,
Vol. 17, No 4, hlm. 387
10

juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membuat


gambar visual dalam pikiran. Dengan daya imajinasi, seorang anak
akan mampu menjelajahi berbagai jenis gambar atau gagasan tanpa
ada pembatasan oleh suatu kenyataan yang ada. Kemampuan
berpikir tanpa batas ini akan mendorong keterampilan anak
berkembang dengan baik. Dia akan tumbuh menjadi anak yang
memiliki kemampuan tinggi untuk memecahkan setiap
permasalahan yang dihadapi. Pengertian lain Imajinasi merupakan
suatu bentuk pikiran atau ingatan yang sampai saat ini masih kurang
mendapat perhatian dalam pendidikan secara formal. Imajinasi juga
dapat diartikan sebagai potensi untuk mengembangkan
kecerdasan dan keterampilan serta kreativitas anak dimasa yang
akan datang. Imajinasi anak berkembang seiring dengan
berkembangnya kemampuan intelektualnya sehingga anak dapat
berkreatifitas dengan baik.7
Kemampuan bercerita anak dipengaruhi oleh kemampuan
dasar imajinasi anak tersebut, setiap anak memiliki kemampuan
imajinasi yang bervariasi, maka secara psikologis guru harus mampu
membina dan mengembangkan kemampuan dasar imajinasi anak
agar dapat mencerdaskan anak tersebut dalam berpikir dan
menuangkan imajinasinya ke dalam hal-hal yang positif.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan imajinasi anak, mengasah kemampuan anak agar
mampu bercerita melalui imajinasi yang ada, penggunaan metode
dan media pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan
guru dalam mengembangkan kemampuan imajinasi anak. Guru
dapat menggunakan metode yang sesuai dengan media yang
diterapkan dalam mengembangkan imajinasi anak tersebut.8

7
Syah Husrizal Dedi. Imajinasi Anak, Pemanfaatan Lingkungan. Nasriah. 2014. Vol.2.
No.1, hlm.1.
8
Azhari. Peran Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Imajinasi Terhadap
Keterampilan Baercerita Pada Anak Usia Dini. Bunarra. 2015. Vol.1. No.2, hlm. 1
11

Imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu


pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan
rasakan. Imajinasi adalah manusia yang mengembangkan sesuatu
dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai di dalam pikiran. Ia dapat
mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya.
Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai
dalam bentuk benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam
benak.
Manusia dalam mengarungi perjalanan hidupnya senantiasa di
penuhi rasa ingin tahu tentang realitas yang berhubungan dengan
dirinya dan alam, sebab itu apa saja yang di saksikannya selalu
memotivasi dirinya untuk mengetahui lebih jauh dan lebih dalam,
pada tingkat ini kinerja akal manusia mulai bergerak ke arah yang
lebih jauh memahami hakikat realitas wujud, penyaksian dan
pengamatan alam natural mulai bersifat imajinatif. Namun untuk
sampai pada sebuah garakan imajinasi yang tepat dan benar mestilah
di dukung oleh prinsip-prinsip akal.
1. Tingkat Karakter Imajinasi Anak
Daya pemikiran imajinasi anak dilihat dari
karakternya, terdapat 2 tingkatan pada karakter anak
dalam menigkatkan imajinasi, yaitu tinggi dan rendah
suatu pemikiran terhadap anak.
2. Untuk anak dengan tingkatan imajinasi rendah pada
umumnya akan memiliki karakter sebagai berikut:
1). Dalam berpikir cenderung kaku.
2). Tidak berani mencoba hal baru.
3). Kemampuan terbatas.
4). Merasa aneh dengan ide yang tidak seperti biasanya.
12

3. Sementara karakter anak dengan tingkatan imajinasi tinggi


pada umumnya memiliki ciri-ciri, antara lain:
1. Ramah dan cenderung terbuka dengan orang-orang
yang baru dikenalnya.
2. Mampu memecahkan masalah dengan baik.
3. Terhindar dari stres akibat ketidakmampuannya
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
4. Kaya ide dan sangat ekspresif
5. Bisa menjadi pengamat yang baik.
6. Memiliki konsep pengembangan diri secara baik.
c. Fungsi Imajinasi dalam Bahasa
Fungsi imajinasi dalam bahasa sangat berkaitan dengan
kemungkinan verbalisme realitas dan kebenaran. Imajinasi memang
berperan dan berfungsi penting dalam bahasa. Bahasa membutuhkan
berbagai kemampuan imajinasi agar tidak terjatuh kedalam ketiga
kecenderungan verbalisme. Reaksi tersebut adalah kemungkinan
rendahnya pengalaman, imajinasi memberi konteks keseluruhan
tertentu pada pengalaman, agar pengalaman tidak sekedar
dibahasakan melainkan lebih digambarkan. bahasa yang lebih
figuratif karenanya tetap membuka daya tangkap orang terhadap
luasnya pengalaman, tanpa harus sekedar mempelebar pengalaman
begitu saja. Pengalaman yang dibahasakan memang selalu
membawa konteks tertentu yang menyertainya, apabila hanya
mengandalkan diri pada kemampuan bahasa untuk menghadirkan
pengalaman, sangat terasa bahwa kemampuan tersebut dibatasi oleh
tatanan-tatanan tertentu dalam pembahasannya.
Terhadap kemungkinan generalisasi oleh bahasa, imajinasi
melengkapi bahasa dengan prinsip – prinsip diluar analogi dan
asosiasi, yakni prinsip “posibilitas-logis”. Daya imajinasi mampu
memilah (partikularisasi) dan mencari kemungkinan yang dapat di
pertanggungjawabkan. Prinsip imajinasi selanjutnya akan tetap
13

bekerjasama dengan bahasa dan intelek, untuk membentuk suatu


pengetahuan yang bersifat ilmiah. Setiap kali suatu pengetahuan
tercapai imajinasi akan berada kembali dengan kemampuan
posibilitas logisnya, untuk mengarah pada pengetahuan yang lebih
lengkap akan realitas. Pada setiap perumusan atau pembahasan
dalam proses tersebut, hanya bahasa yang berimajinasilah yang
sanggup memperkaya realitas itu sendiri.
Terhadap tendensi pendefinisian realitas yang juga berakibat
terhadap pendefisian kebenaran, imajinasi berfungsi mengisi bahasa.
Bahasa baru hidup dan berarti ketika imajinasi manusia bermain-
main dalam tiap diskusinya. Suatu definisi akan menjadi realitas
yang digambarkannya ketika dibantu oleh imajinasi manusia yang
menyertai gerak pemahaman didalamnya. Pengetahuan karena
dialog timbal balik antara subjek dan objek, dalam pandangan
empirisme dimungkinkan dengan pengalaman subjek terhadap objek
sendiri. Akan tetapi, lebih jauh lagi dikatakan bahwa pengetahuan
karena “dialog”timbal balik antara subjek dengan objek secara
representasional dimungkinkan oleh imajinasi. Dan disitulah terletak
peran imajinasi dalam mengisi bahasa.9
Dari penjelasan diatas maka peneliti menarik kesimpulan
bahwa kecakapan imajinasi adalah suatu kemampuan yang dimiliki
oleh seorang individu untuk dapat merespon ataupun memberkan
tanggapan terhadap sesuatu baik berupa yang disadari atau tidak
disadari. Melalu apa yang mereka imanjinasikan kemudian mereka
menyampaikan secara langsung apa yang menjadi imajinasi mereka.
d. Pengertian Lisan
Lisan adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap
manusia yang berbeda-beda antara satu manusia dengan yang
lainnya. Semakin sering digunakan kemampuan tersebut maka

9
Haryadi & Zamzani. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2017. hlm. 24
14

semakin bagus pula kecakapan yang dimiliki oleh seseorang


tersebut. Di kamus besar bahasa indonesia disebutkan bahwa lisan
memiliki arti lain yaitu keterampilan. Keterampilan lisan merupakan
salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, disamping keterampilan
mendengarkan, membaca, dan menulis.10
Keberanian untuk berbicara, bertanya dan mengungkapkan
gagasan sangat mendukung dalam proses pembelajaran khususnya
Bahasa Indonesia. Untuk itu, keterampilan berbicara perlu
dikembangkan kepada siswa sedini mungkin. Kemampuan
merupakan tuntutan utama yang harus dikuasai oleh guru. Guru yang
baik harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang dikuasainya
secara lisan. Sedangkan menurut Nuraeni, keterampilan berbicara
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kemahiran seseorang
dalam penyampaian informasi secara lisan.11
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi
pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan
kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.
Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata
serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-
unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan
dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan
menjadi pendukung di dal am memahami makna gagasan yang
disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan
kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi
tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan,

10
Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Balai Puataka, 2007,
hlm.165.
11
Nuraeni, Pembelajaran Bahasa Indonesia SD dan Apresiasi Bahasa dan Sastra
Indonesia, (Yogyakarta: PT.BPG,2002), hlm.87.
15

ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi
tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam
bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya
tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan
dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan
sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis
dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda. Ragam
bahasa terbagi dua jenis yaitu bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis kita harus menguasai
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan menguasai
EYD, sedangkan untuk ragam bahasa lisan kita harus mampu
mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta
bertutur kata sopan. Adapun ulasan yang lain ialah kecakapan lisan
merupakan kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi
secara langsung.
e. Tujuan Kecakapan lisan
1. Berbicara untuk menyampaikan informasi banyak dilakukan
dikehidupan sehari-hari
2. Berbicara untuk memberikan semangat atau membangkitkan
kemauan, minat pendengarannya agar melaksanakan sesuatu.
3. Berbicara untuk menstimulasi agar pendengar jauh lebih
kompleks
4. Berbicara meyakinkan
Daru penejalsan diatas maka peneliti menarik kesimpulan
bahwa kecakpan imajinasi adalah suatu cara berkomunikasi
secara langsung, digunkan untuk dapat berkomunikasi
sebagaimana akan member pertanya, menjawab pertanyaan yang
berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.
16

2. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan terlebih
dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata „hasil‟
dan „belajar‟. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu
yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah.
Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.12 Secara umum Abdurrahman
menjelaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurutnya juga anak-anak
yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.13 Lebih luas lagi Subrata
mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa kepada perubahan, (2)
Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya
kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha
dengan sengaja”.14 Dari beberapa defenisi di atas terlihat para ahli
menggunakan istilah “perubahan” yang berarti setelah seseorang
belajar akan mengalami perubahan.
Purwanto mengungkapkan hasil belajar dapat dijelaskan
dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu hasil dan
belajar. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional. Jadi hasil belajar merupakan
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam tingkah laku
dan secara khusus pengetahuannnya.15

12
Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, Ed. 3, cet. 4, 2007), hlm. 408 & 121
13
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), hlm. 38
14
Surya Subrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 1995), h. 249.
15 15
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar (Cet.III; Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 44
17

Dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar


merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat
menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar, atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan
bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu yang disepakati oleh pihak
penyelenggara pendidikan. Dari beberapa teori di atas tentang
pengertian hasil belajar, maka hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan tingkah laku: kognitif,
afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses
pembelajaran dengan strategi pembelajaran information search dan
metode resitasi yang dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.
b. Macam-macam Hasil belajar
Adapun yang menjadi macam-macam hasil belajar
dikelompokkan menjadi tiga bagaian sebagai berikut :
1. Ranah Kognitif. Pada ranah ini hasil belajar peserta didik
dilihat dari pengetahuan, pemahaman, sistematis analisis,
aplikasi dan evaluasi. Hasil belajar yang dapat diambil atau
dapat dilihat dari ranah kognitif ini ialah dengan melakukan tes
berupa soal tertulis maupun tidak tertulis untuk mengukur
apakah pengetahuan peserta didik bertambah atau tidak setelah
mereka mengerjakan soal.
2. Ranah Psikomotor. Ini berkaikatan dengan ada tidaknya
keterampilan dan kemampuan bertindak yang dimiliki peserta
didik. Peserta didik dapat melakukan hal yang terampil saat
melakuan pengamatan pada materi pembelajaran kubus dan dan
balok.
3. Ranah Afektif. Pada ranah ini hasil belajar siswa yang dapat
dilihat ialah bagaimana bentuk kedisiplinan peserta didik dapat
dinilai. Mulai dari mereka mengerjakan atau menyerahkan
tugas tepat waktu, selama proses pembelajaran mereka tahu
18

kapan waktunya untuk bertanya, serta rasa keterbukaan dan


penerimaan pendapat yang diungkapkan oleh
temantemannya.16
3. Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Pengertian pembekajaran bahasa Indonesia.
Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya
dengan pengajaran merupakan proses interaksi yang berlangsung
antara guru dan juga siswa atau juga merupakan sekelompok siswa
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap
serta menetapkan apa yang dipelajari itu.17
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia
untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Melalui bahasa, kebudayaan
suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan serta dapat
diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Komunikasi
melalui bahasa ini memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Ia
memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat
istiadat, kebudayaan serta latar belakangnya masing – masing.
Bahasa Indonesia sendiri sudah ada sejak sebelum
kemerdekaan yang saat itu masih disebut sebagai bahasa melayu dan
masih menggunakan dialog melayu. Hingga pada tanggal 28
Oktober 1928 dalam konggres pemuda yang dihindari oleh aktivis
dari berbagai daerah di Indonesia, bahasa melayu diubah namanya
menjadi bahasa Indonesia yang diikrarkan dalam sumpah pemuda
sebagai bahasa persatuan dan bahasa nasional. Pengakuan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan yang merupakan peristiwa
penting dalam perjuangan bahasa Indonesia.18

16
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 23-30
17
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), hlm. 102
18
Yakub Nasucha, dkk, Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah, (Yogyakarta:
Media Perkasa, 2010), hlm.6.
19

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk


meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia. Belajar bahasa yaitu melatih siswa membaca,
menulis, berbicara, mendengarkan, dan mengapresiasikan sastra
yang sesungguhnya.
Pendididkan bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran di semua jenjang pendidikan, termasuk di sekolah dasar
(SD). Bahsa indinesia menjadi mata pelajaran di pendidikan formal
karena bahsa Indonesia memiliki kedudukan yang penting dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Bahasa indinesia merupakan bahasa
Nasional dan bahasa pemersatu yang berperan besar dalam
keberlangsungan hidup bangsa dan bernegara, maupun secara
individual.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
social.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
20

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai


khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.19
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SD bagi siswa adalah
untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia.Tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan keterampilan
kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk
mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri
dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.
Selain itu, tujuan umum pembelajaran sebuah Bahasa adalah
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Dengan pembelajaran
Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling
berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan untuk
meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan
salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut. Pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu siswa mengenal
dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan
dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan
bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Dengan pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa
memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulis. 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3.
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

19
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 B, hlm. 317- 318
21

kreatif untuk berbagai tujuan. 4. Menggunakan bahasa Indonesia


untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan
emosioanal dan sosial. 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra
untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta menigkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
c. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada
hakikat pembelajaran Bahasa dan Sastra yang menyatakan bahwa
belajar bahasa Indonesia adalah belajar menggunakan bahasa yang
baik dan benar. Selain itu, pembelajaran bahasa adalah pembelajaran
yang berorientasi pada pembelajaran keterampilan. Selain
pembelajaran keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis), Pembelajaran bahasa dan sastra juga
menghargai sastra dan mampu mengapresiasikan suatu karya sastra.
Pada intinya, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan
kepada usaha pengembangan keterampilan berbahasa siswa
(Mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis) dan
pengapresiasian karya sastra dan penciptaan karya sastra. Secara
umum
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terdiri atas 2 bidang
besar, yaitu bidang bahasa dan bidang sastra. Pada pembelajaran
bahasa, siswa diharapkan dapat menguasai semua keterampilan
berbahasa, yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis. Selain itu, pembelajaran bahasa juga berhubungan
dengan ilmu-ilmu kebahasaan. Pada ilmu kebahasaan, siswa
diharapkan mampu menggunakan bahasa dengan baik dan benar,
baik dari penggunaan dan penulisan kata yang baku, penggunaan
dan penulisan kalimat yang baku, maupun penggunaan dan
penulisan kalimat efektif. Selain itu, ilmu kebahasaan juga
22

berhubungan dengan pelafalan fonem sampai kata, penggunaan atau


pembentukan kata, pembentukan kalimat, dan pembentukan
paragraf.
Selain keterampilan berbahasa, aspek yang ada dalam
pembelajaran bahasa meliputi: 1. Fononologi, berhubungan dengan
pelafalan fonem2. Morfologi, berhubungan dengan pembentukan
kata 3. Sintaksis, berhubungan dengan pembentukan kalimat 4.
Analisis Wacana, berhubungan dengan pembentukan wacana, baik
paragraf maupun artikel.

B. Kajian Penelitian yang Relevan


Kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan digunakan untuk
menghasilkan penelitian yang lebih baik dan sempurna, untuk itu peneliti
mengambil referensi yang berasal dari penelitian terdahulu berupa skripsi
dari penulis lain, dan jurnal nasional serta jurnal internasional.

Tabel 2.1

Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Yang Relevan

No Nama Judul Persamaan Perbedaan

1 Disti Analisis Kesalahan *Sama-sama Penelitian ini


Suryaningsi Berbahasa Dalam menyangkut menggunakan
Interaksi tentang cara penelitian
Pembelajaran berbahasa atau Kualitatif
Bahasa Indonesia berinteraksi dan
Kelas VII Mts DDI berkaitan dengan
WALIMPONG bahsa Indonesia.
KABUPATEN
23

SOPENG

2. Aqilah Dilah Ahli Kode Bahasa Sama- sama Penelitian ini


Almahdyyah Indonesia Lisan membahas menggunakan
Guru Terhadap mengenai bahasa jenis penelitian
Bahasa Ibu Dalam dalam kualitatif
Pembelajaran pembelajaran
Bahsa Indonesia bahasa
Kelas III-C Indonesia .
MADRASAH
IBTIDAIYAH
HASYIM ASY‟
ARI BLIMBING
MALANG.
3. Apriana Kemampuan *Sama_sama *Penelitian ini
Faujiyah Berbicara Siswa membahas menggunakan
Kelas V (Umar Bin tentang cara penelitian
Khatab) Pada berbicara di kualitatif.
Pembelajaran dalam suatu
Tematik Di MIN 1 proses
BANYUMAS. pembelajaran.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian pertama yaitu penelitian


yang dilakukan sebelumnya yaitu menganalisis kesalahan dalam berbahasa
dalam interkasi pembelajaran bahasa indonesia, pada penelitian kedua
perbedaan terletak pada Kode Bahasa Indonesia Lisan Guru, pada
penelitian ketiga yaitu mengenai kemampuan berbahasa siswa sedangkan
penelitian ini ingin mengetahui pengaruh dari kecakapan imajinasi dan
lisan dalam hasil belajar siswa.
24

C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, penulis membuat
skema kerangka berpikir yang akan di tunjukan oleh gambar 1.1 berikut:
Gambar 1.1

Kecakapan
imajinasi (X1)
Hasil Belajar
bahasa Indonesia
Kecakapan Lisan (Y)
(X2)

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini berpedoman


pada dua teori utama yakni teori kecakapan imajinasi dan lisan dan teori
Hasil Belajar bahasa Indonesia. Teori kecakapan imajinasi dan lisan
berkaitan dengan proses pembelajaan secara langsung oleh peserta didik
yang mengikuti proses pembelajaran, sedangkan teori hasil belajar berfokus
pada bagaimana pengaruh kecakapan imajinasii dalam proses suatu
pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Indonesia di dalam suatu proses
pembelajaran. Variabel X dalam penelitian ini adalah kecakapan imajinasi
dan lisan dan Variabel Y pada penelitian ini adalah Hasil belajar bahasa
Indonesia. kecakapan imajinasi dan lisan saling berkaitan karena dalam
proses pembelajaran bahasa Indonesia. Sehingga penelitian ini dilakukan
untuk mencari informasi apakah kecakapan imajinasi dan lisan
mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia.

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(Ha1) : Terdapat pengaruh kecakapan imajinasi terhadap hasil belajar
bahasa Indonesia di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
25

(Ho1) : Tidak terdapat pengaruh kecakapan imajinasi terhadap hasil


belajar bahasa Indonesia di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
(Ha2) : Terdapat pengaruh lisan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia
di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
(Ho2) : Tidak terdapat pengaruh lisan terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
(Ha3) : Terdapat pengaruh kecakapan imajinasi dan lisan terhadap hasil
belajar bahasa Indonesia di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
(Ho3) : Tidak terdapat pengaruh kecakapan imajinasi dan lisan terhadap
hasil belajar bahasa Indonesia di SD Negeri 50 Kota Bengkulu.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian uang digunkan oleh peneliti adalah penelitian
kuantitatif. Kuantitatif merupakan penelitian yang banyak dituntut
menggunakan angka, yang dimulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.20
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian yang akan digunakan ialah menggunakan
eksperimen. Pendekatan eksperimen digunakan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelaksanan pada variable tertentu. Dengan
menggunkan metode penelitian ex post-facto. Ex post facto adalah
penelitian empiris yang sistematis. Peneliti tidak mengendalikan variable
bebas secara langsung, karena pada variable bebas telah terjadi, atau pada
dasarnya variable ini tidak dapat dimanipulasi, karena variable kecakapan
imajinasi, lisan dan hasil belajar merupakan hal yang telah dimiliki oleh
peserta didik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 50 Kota Bengkulu yang
berlokasi di Jalan Meranti 4, Sawah Lebar Kec. Ratu Agung, Kota
Bengkulu. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus sampai
dengan 24 September 2021
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian21. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mepunyai

20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 2010), hlm. 12
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 2010), hlm. 173.

26
27

kualitas dan karakteristik tertentu yang diterakan oleh peneliti untuk


dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan
hanya orang tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu.22
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV A dan IV B SDN 50 Kota Bengkulu yang berjumlah 55 siswa.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 A 28
2 B 27

2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil
sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.23 Sampel disebut juga dengan wakil atau bagian dari populasi.
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari
populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki sampel.24
Sampel merupakan jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil menggunakan
teknik sampling jenuh. Purposive sampling menurut Sugiyono adalah

22
Prof.Dr.sugiyono,Metode Penelitian Kombinasi,(Bandung:Alfabeta,2013), hlm.119.
23
Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Alfabeta : Bandung, 2013), hlm. 120.
24
Saedarmayanti dan Hidayat, Metodologi Penelitian, (Bandung : Mandar Maju, 2011),
hlm. 124.
28

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.25 Dalam


penelitian ini, yang menjadi sampel yaitu semua siswa kelas IV yang
berjumlah 55 orang.

D. Variabel penelitian dan Indikator Penelitian


1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah kecakapan imajinasi
(X1) dan Lisan (X2)
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat dalampenelitian ini ialah hasil belajar siswa
kelas IV SD N 50 Kota Bengkulu.
2. Indokator Penelitian
a. kecakapan imajinasi dan lisan merupakan variable yang diteliti
terhadap pengaruhnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Dimana kecakapan imajinasi dan lisan dilihat dari siswa yang
berani untuk maju kedapan atau berani berbicara seseuai dengan
imajinasi yang ia miliki dan lisan yang baik.
b. Hasil belajar merupakan keberadaannya tergantung ada variabel
kecakapan imajinasi dan lisan. Hasil belajar adalah perubahan
perilaku yang dimiliki oleh peserta didik secara individu yang
terjadi adanya interaksi lingkungan sekitar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan:
1. Teknik angket/kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.26 Tujuan penyebaran

25
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 86
26
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rhineka Cipta, 2010), hlm. 173.
29

angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu


masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
pengisian daftar pertanyaan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan
skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
suatu fenomena social adapun nilai yang ada pada skala likert yaitu
4,3,2,1.
Tabel 3.2
Kisi- Kisi Angket Imajinasi
Aspek Nomor Item

Motorik 1,2,3

Penguasaan bahasa 4,5,6

Pengalaman baru 7,8,9

Berani menyampaikan pendapat 10,11,12

Mempunyai daya imajinasi 13,14,15

2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara untuk mencari data mengenai hal-hal
atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, notulen
rapat dan masih banyak lainnya.

F. Instrumen Pengumpulan Data


1. Uji Validitas
Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan
dari instrumen yang akan dipakai pada penelitian. Instrumen dapat
30

dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat


tentang variabel yang akan diukur. Validitas juga menunjukkan sejauh
mana ketepatan pernyataan dengan apa yang dinyatakan sesuai dengan
koefisien validitas.

( )( )
√ ( ) ( )

Keterangan :

Penarikan kesimpulan dengan menggunakan teknik pearson


product moment pada taraf signifikan α = 0,05 dengan ketentuan jika
maka butir instrumen (item) tersebut valid. Sebaliknya
jika maka butir instrumen (item) tersebut dinyaakan
tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Untuk hasil dari uji
validitas dapat dilihat pada data berikut.
Tabel 3.3
Data Uji Validitas Angket kecakapan No 1
Nama X Y X2 Y2 XY
1 3 51 9 2601 153
2 3 54 9 2916 162
3 3 48 9 2304 144
4 3 51 9 2601 153
5 3 47 9 2209 141
6 3 50 9 2500 150
7 3 52 9 2704 156
31

8 3 54 9 2916 162
9 3 52 9 2704 156
10 3 52 9 2704 156
11 3 50 9 2500 150
12 3 45 9 2025 135
13 4 53 16 2809 212
14 3 47 9 2209 141
15 3 56 9 3136 168
16 3 48 9 2304 144
17 3 48 9 2304 144
18 4 53 16 2809 212
19 4 56 16 3136 224
20 4 56 16 3136 224
21 4 52 16 2704 208
22 4 55 16 3025 220
23 3 49 9 2401 147
24 3 50 9 2500 150
25 4 51 16 2601 204
26 3 47 9 2209 141
27 2 44 4 1936 88
28 4 55 16 3025 220
29 4 57 16 3249 228
30 3 55 9 3025 165
31 4 56 16 3136 224
32 3 56 9 3136 168
33 4 56 16 3136 224
34 3 55 9 3025 165
35 4 54 16 2916 216
36 3 51 9 2601 153
37 3 52 9 2704 156
32

38 4 51 16 2601 204
39 3 52 9 2704 156
40 4 55 16 3025 220
41 4 56 16 3136 224
42 4 55 16 3025 220
43 4 57 16 3249 228
44 4 60 16 3600 240
45 4 59 16 3481 236
46 3 50 9 2500 150
47 3 49 9 2401 147
48 4 50 16 2500 200
49 4 50 16 2500 200
50 4 56 16 3136 224
51 4 57 16 3249 228
52 4 60 16 3600 240
53 3 47 9 2209 141
54 3 48 9 2304 144
55 4 48 16 2304 192
jumlah 189 2878 665 151380 9958
Sumber : hasil data uji coba angket
Untuk dapat mengetahu hasil validitas angket tesebut dapat di hitung
menggunakan rumus product momen sebagai berikut :
( )( )
√ ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )( )
√ ( ) ( )

√( )( )
33

√( )( )

Perhitungan validitas item angket dilakukan dengan koefisien


pengembangan korelasi, yakni dibandingkan dengan taraf
signifikan 5%. Adapun nilai taraf signifikan 5% untuk validitas item
angket adalah 0,266 dengan jumlah responden 55 siswa. Yaitu,
apabila lebih besar atau sama dengan 0,266 maka item angket
tersebut dapat dikatakan valid. Berdasarkan hasil hitung, diketahui
= 0,617 lebih besar dari = 0,266, (0,599 > 0,266). Maka,
item angket soal nomor 1 dinyatakan valid. Pengujian item angket soal
nomor 2 dan seterusnya, dilakukan dengan bantuan program SPSS_22.

Tabel 3.4

Tabel hasil uji validitas Instrumen Angket kecakapan

Nomor
pernyataan Rhitung Rtabel Keterangan
angket

1 0,617 0,266 Valid

2 0,488 0,266 Valid

3 0,505 0,266 Valid


34

4 0.361 0,266 Valid

5 0.509 0,266 Valid

6 0.490 0,266 Valid

7 0.482 0,266 Valid

8 0.408 0,266 Valid

9 0.710 0,266 Valid

10 0.468 0,266 Valid

11 0.594 0,266 Valid

12 0.449 0,266 Valid

13 0.610 0,266 Valid

14 0.490 0,266 Valid

15 0.505 0,266 Valid

Sumber: hasil perhitungan dilakukan menggunkan SPSS_22


2. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu
instrumen (alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama
walaupun dalam waktu yang berbeda. Hasil pengukuran yang memiliki
tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu memberikan hasil yang
terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan oleh
suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel. Untuk
menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, menggunakan
koefisien reliabilitas Alfa Cronbach dengan rumus perhitungan sebagai
berikut:
35

= [ ][ ]

Dimana:
= Reliabilitas secara keseluruhan
k = banyakanya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varian butir/item
= varian total27
Dalam penelitian ini agar dapat mempermudah perhitungan uji
reliabilitas maka peneliti menggunkan bantuan program computer
SPSS.22 dengan uji alpha Corbarch. Dimana jika nilai alpha Corbarch
lebih besar dari 0,6 maka butir angket dan soal tersebut realibel.

Tabel 3.5
Hasil Uji Reabilitias Angket Kecakapan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

.810 15
Sumber : Spss 22

Berdasarkan hasil uji reabilitas yang dilakukan maka dapat


dilihat dari data di atas bahwa nilai alpha cronbach minat belajar
matematika yaitu 0,810 lebih besar dari 0,6 maka butir angket
minat belajar matematika dinyatakan reliable.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
27
Suryani dan Hemdriyadi, Metode Riset dan Kuantitatif, (Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, 2018), hal. 141 Ristya Widi E, Uji Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian
Epidemiologi Kedokteran Gigi, Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 8 No. 1 2011, h. 31
27
Suryani dan Hemdriyadi, Metode Riset dan Kuantitatif, (Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, 2018), hal. 141
36

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah


data yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak.28 Data biasa
dikatakan normal jika signifikasi lebih besar dari 0.05. Pada Uji
Normalitas ini peneliti menggunkan bantuan IMB SPSS 22 dengan
Uji Kolmologrov Smirnov.29
Langkah-langkah menggunkan SPSS_22 sebagai berikut :
1. Buka Aplikasi IMB Spss_22
2. Buat Data Pada Variabel View
3. Masukkan Data Pada Data View
4. Kilik Analize – Regresion – Linear – Masukkan Variabel X1
dan X2 pada table dialog independen– kemudian Variabel Y
pada table Dependen - Klik Save pilih residual unstandarized
lalu pilih Continue Lalu Ok.
5. Kemudian Klik Analyze – Nonparametic Test - Legasy Dialog
– 1 Sample K-S – Kemudian Muncul Table Dialog - Klik
Unstandarized Pindahkan Pada Table Variant List Lalu OK
b. Uji linearitas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
dua variabel (Priyatno 2010: 73). Uji linieritas menggunakan
program SPSS_22. pengambilan keputusan dengan cara membaca
nilai signifikansi (sig.) pada baris Linearity. Jika nilai signifikansi
lebih dari 0,05 (sig. > 0,05) maka terdapat hubungan linier.
Langkah-langkah menghitung Linearitas menggunakan
Spss_22 sebagai berikut :
1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah memasukan data
pada SPSS_22. Data yang dimasukan ada 3 yaitu data
kecakpan imajinasi, lisan dan hasil belajar siswa pelajaran
bahasa Indonesia.

28
Dwicandekia . Jurnal Riset Pedagogik, Vol.1, No 2,2016.
29
Rezeki Amalia, Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Gerak Dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (Rte) Pada Siswa Kelas Xi Sman 4
Bantimurung, (jurnal Dinamika, April 2017), hal. 14
37

Menu yang digunakan pada versi 22 adalah Analyze –


Compare Mean – Means, kotak dialog.
Kemudian variable kecakapan imajinasi dan lisan
dimasukan ke kotak Independent List. Variabel Hasil belajar
dimasukan ke kotak Dependent List.
Selanjutnya pilih Option–Test of Linierity-Continue-Ok.
Hasil output akan memunculkan beberapa tabel. Tabel yang dibaca
untuk pengambilan keputusan adalah ANOVA Table signifikansi
yang dibaca ada dua. Pertama, nilai signifikansi pada ANOVA
Table kecakapan imajinasi dan Hasil belajar siswa mata pelajaran
bahasa indonesia. Kedua, nilai signifikansi pada ANOVA Table
Lisan dan Hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa indonesia.
c. Uji multikolineritas
Uji multikolinearitas dilakukan bertujuan untuk dapat
melakukan pengujian apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variable indepemden menggunkan aplikaai
Spss_22. Model regresi dapat dikatan baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antra variable independennya. Untuk dapat melihat ada
atau tidaknya multikolinearitas dapat terdeteksi dengan melihat
nilai tolerance dan VIF. Jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,10
dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Sehingga dapat disimpukan
bahwa tidak ada multikolonieritas antara variable bebas dalam
model regresi atau analisis regresi ganda tidak dapat dilanjutkan.30

2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis yang memiliki variabel bebas lebih dari satu
disebut analisis regresi linier berganda. Untuk dapat
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan pada

30
Rizky Primadita Ayuwardani, Pengaruh Informasi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap
Underpricing Harga Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering, Jurnal Nomina, Vol.
Vii, No. 1, Tahun 2018
38

Variabel X1 dan X2 terhadap Y. Pada uji ini peneliti juga


menggunkan aplikasi computer SPSS_22. Adapun langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Masukkan data pada aplikasi spss_22
2. Buka menu Analyze – pilih regression – lalu pilih linear
3. Muncul kotak dialog masukkan variabel X1 dan X2 pada
kolom independen, variabel Y pada kolom dependen –
klik Ok
b. Uji Koefisien Statistika Parsial(Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Uji ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pada variabel
kecakapan imajinasi memiliki pengaruh terhap hasil belajar,
dan begitu sebaliknya jika dengan variabel lisan terhadap hasil
belajar.
Hal ini untuk mengambil keputusannya apakah ada
pengaruh yang signifikan dapat dilihat dari hasil uji thitung,
apakah thitung > ttabel.
c. Uji Koefisien statistika simultan(Uji f)
Uji F (Uji Koefisien Regresi Linier Berganda.
Bertujuan untuk mengetahui secara langsung apakah ada
pengaruh variabel kecakapan imajinasi dan lisan terdapat hadsil
belajar. Dapat dilihat dari nilai Fhitung dan dapat dibaca pada
output ANOVA SPSS_22 regresi linier berganda pada kolom
F baris Regression.
Menurut Gunjarati (2001) disebutkan bahwa dalam uji
statistik f, derajat kepercayaan yang digunakan pada
umumnya adalah 5%. Hal ini berarti, apabila nilai f tabel
memiliki hasil lebih kecil dari pada nilai f hasil perhitungan.
Maka hipotesis alternatif menyatakan semua variabel
independen (variabel bebas) secara simultan memiliki
39

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen


(variabel terikat).
d. Uji koefisien determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan bertujuan untuk
mengetahui tingkat hubungan antara variabel independen,
kecakapan imajinasi dan lisan secara bersamaan terhadap
variabel dependen hasil beljar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian


1. Profil Sekolah dasar Negeri 50 Kota Bengkulu
SD Negeri 50 Kota Bengkulu merupakan sekolah yang berdiri
sejak tahun 1985 yang beralamatkan di Jalan Meranti 4, Kecamatan
Ratu Agung Kota Bengkulu. Awal berdirinya sekolah ini adalah karena
adanya permintaan dan kebutuhan dari warga sekitarnya yang
membutuhkan pendidikan bagi anak-anaknya. Sekolah ini memiliki luas
tanah 1.552 M yang awalnya hanya memiliki 6 kelas, di mana tanah
sekolah ini berasal dari warga sekitar.
Sejalan dengan perkembangannya fasilitas di sekolah ini secara
perlahan di SD Negeri 50 Kota Bengkulu sudah memadai, di sekolah
sudah terdapat perpustakaan, UKS, dan ruang guru. Kurikulum yang
digunakanpun mengikuti perkembangan zaman dan peraturan
pemerintah yang ada. Hingga kini kurikulum yang dipakai di SDN 50
Kota Bengkulu adalah K13.
2. Letak Geografis Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 50 Kota Bengkulu terletak di tengah-tengah
pemukiman penduduk beralamatkan di Jalan Meranti 4, Kecamatan Ratu
Agung Kota Bengkulu.
3. Daftar Nama Guru dan Karyawan SD Negeri 66 Kota Bengkulu
Adapun Tenaga Pengajar dan staffyang ada pada SD N 50 Kota
Bengkulu berjumlah 19 orang. Yang dapat dilihat dari penjelasan table
dibawah ini:
Tabel 4. 1

Daftar Nama Guru dan Karyawan SDN 50 Kota Bengkulu

Tahun Ajaran 2021

40
41

Nama Guru dan Jenis


No Jabatan
Karyawan Kelamin

1 Juraidah, S. Pd I, MM P Kepala Sekolah

2 Susmayurti, S. Pd P Wakil Kepala Sekolah

3 Viktor H, S. Sos L Ketua Komite

4 Yurnaningsih P Pengawas Pembina

5 Hidayati p. Putri, S. Pd P Staf Tata Usaha

6 Silpani Oktarina, S. Pd P Guru Kelas

7 Rifqi Kurniawan, S.Pd L Guru Kelas

8 Etika Prameswari, S.Pd P Guru Kelas

9 Vivi Melati Ruslida, Guru Kelas


P
S .Pd

10 Ilham Robbyansah, S.Pd L Guru Kelas

11 Titin Rustini, S.Pd P Guru Kelas

12 Wenny Adelina, S.Pd P Guru Kelas

13 Karisma Handayani, Guru Kelas


P
S.Pd

14 Siti Jauhari, S. Pd i P Guru Mapel

15 Redi Afrika Nedi, S.Pd L Guru Mapel

16 Beti Eka Fitri, S. T P Perpustakaan


42

17 Dadi Haryanto L Penjaga Sekolah

18 Risimarni, S. Pd P Bendahara Komite

19 Drs. Irhan Abadi L Sekretaris Komite

4. Jumlah kelas Keseluruhan Siswa


Secara keseluruhan jumlah di SD Negeri 50 Kota Bengkulu pada
Tahun 2021/2022 adalah 6 ruangan dan jumlah siswa 234 siswa dengan
perincian sebagai berikut:
Tabel 4.2

Jumlah Kelas dan Keseluruhan Siswa SDN 66 Kota Bengkulu

Tahun Ajaran 2020/2021

No Kelas Jumlah Siswa

1 I 40

2 II A 24

3 II B 26

4 III A 22

5 III B 2

6 IV A 28

7 IVB 27

8 V 34

9 VI 36

Sumber : Arsib TU SD N 50 Kota Bengkulu


5. Keadaan Sarana dan Prasarana
43

Sarana dan prasarana merupakan komponen yang dapat menunjang


proses belajar mengajar disuatu lembaga pendidikan adapun sarana dan
prasarana di SD Negeri 50 Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Data Sarana dan Prasarana SDN 50 Kota Bengkulu

Tahun Ajaran 2021/2022

No Nama/Jenis Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang TU 1 Baik

4 Rung Belajar 6 Baik

5 UKS 1 Baik

6 Perpustakaan 1 Baik

7 Rumah Penjaga Sekolah 1 Baik

8 Musholah 1 Baik

9 Gudang Peralatan 1 Baik

10 WC Siswa 4 Baik

11 WC Guru 3 Baik

12 Papan Pengumuman 3 Baik

13 Kursi Siswa 230 Baik

15 Papan Tulis 7 Baik


44

16 Meja Guru di kelas 6 Baik

17 Meja Siswa 317 Baik

18 Almari Kelas 7 Baik

19 Almari Guru 5 Baik

20 Almari Kepala Sekolah 1 Baik

21 Kursi/meja UKS 4 Baik

22 Meja/kursi bagian TU 4 Baik

23 Komputer TU 2 Baik

24 Pengeras Suara 1 Baik

25 Tempat Parkir 1 Baik

26 Kantin 4 Baik

27 Rak hasil karya siswa 7 Baik

28 Printer 1 Baik

29 Jam dinding 8 Baik

30 Tempat Smpah 15 Baik

31 Rak buku perpustakaan 6 Baik

32 Tempat Cuci Tangan 6 Baik

33 Microphone 2 Baik

34 Alat olahraga
a. Matras 3
b. Bola futsal 2 Baik
45

c. Kaset senam 1
d. Gawang futsal 2
Sumber: Dokumen staf TU SD N 50 Kota Bengkulu Tahun 202131

6. Visi, dan Misi Sekolah Dasar Negeri 50 Kota Bengkulu


Adapun Visi dan Misi SD Negeri 50 Kota Bengkulu sebagai
berikut:
Visi : Terwujudnya peserta didik yang beriman, berilmu, berbudi, cerdas
dan terampil
Misi :
1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2. Mengoptimalkan proses pembelajran dan bimbingan sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
3. Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, dinamis,
kreatif dan inofatif
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada
seluruh warga sekolah
5. Menanamkan unsur karakter bangsa disetiap proses
pembelajaran
B. Penyajian Data Hasil Penelitian
Untuk dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh kecakapan imajinasi
dan lisan terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu.
Peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas IV di SDN 50 Kota
Bngkulutahun ajaran 2021/2022. Dengan cara menyebar angket kepada siswa
kelas IV untuk dapat mengetahui menegenai kecakapan imajinasi dan lisan
siswa serta mengambil nilai hasil ulangan harian siswa.
1. Variabel Kecakapan Imajinasi dan Lisan
Table 4.4
Data Hasil Pengisian Angket Kecakapan Imajinasi

31
Arsib. SD Negeri 50 Kota Bengkulu. Tahun Ajaran 2021/2022
46

Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu


Skor akhir angket
No Nama Siswa Kecakapan imajinasi
(X1)
1 Amirah Azzahrah 40
2 Bilqis Latifah Sefitri 60
3 Dimas Fajar Ramadhan 38
4 Dwi Cahyo Putra 48
5 Erik Candraguna 50
6 Fadhilah Andriani 52
7 Febrian Jhony 50
8 Khoyrul Fahmi 35
9 Muhammad Abdulzaky 40
10 Muhammad Afif Arrofy 35
11 Muhammad Fadhlan 54
12 Muhammad Kanza 56
13 Muhammad Naufal 60
14 Muhammad Nurrafid 60
15 Naila Adiba Syaputri 56
16 Nasa Clearesta Abrory 45
17 Rafa Alkautsar 54
18 Rangga Pratama 60
19 Ridho Alfathan 45
20 Rizky Area Syaputra 54
21 Syahara Olivia 58
22 Tri Puja Anindya 46
23 Imam Saputra 45
24 Iqbal Riskiandi 46
25 Keylen Tungga Dewi 49
47

26 meisya Elindia 50
27 Zian Dwi Putra 55
28 Wahyu Firdaus 49
29 Feronika Suci Aulia 52
30 Esa Destianita 54
31 Khairunisa Atifa 46
32 Lovely Nur Fatriani 49
33 Najwa Rafida Putri 59
34 Delta Puspita 56
35 Fadilah Velisa Putri 60
36 Kaila Johan nafza 54
37 Gea Novita Sari 58
38 Ataya Nadif Risquala 53
Muhamad Wira
39
Ramadhan 54
40 Angga Syaputra 47
41 Rama Canra Maulana 59
42 Galang Arestu Wibowo 51
43 Nadinda Bilqis Kirana 60
44 Shefira Meilani 54
45 Vhyna Tri Amora 60
46 Zaskia Fahera 45
47 Yelsa Septa Amelia 66
48 Sizhalia Putri 35
49 Sezilia Clarisa 55
50 Rosi Oktaviani 56
51 Herdia Risqia 60
52 Selviana 35
53 Rendi Kurniawan 49
48

54 Zendri Pratama 53
55 Rahmat Hidayah 45
Sumber : hasil responden siswa sdn 50 kota Bengkulu

2. VARIABEL Hasil Lisan


Tabel 4.5
Nilai Hasil Lisan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50
Kota Bengkulu
No Nama Siswa Nilai Ulangan Harian
1 Amirah Azzahrah 81
2 Bilqis Latifah Sefitri 75
3 Dimas Fajar Ramadhan 77
4 Dwi Cahyo Putra Amanda 72.5
5 Erik Candraguna 87
6 Fadhilah Andriani 89
7 Febrian Jhony 60
8 Khoyrul Fahmi 77
9 Muhammad Abdulzaky 81
10 Muhammad Afif Arrofy 81
11 Muhammad Fadhlan Faris 79
12 Muhammad Kanza 81
13 Muhammad Naufal 60
14 Muhammad Nurrafid 85
15 Naila Adiba Syaputri 91
16 Nasa Clearesta Abrory 85
17 Rafa Alkautsar 79
49

18 Rangga Pratama 79
19 Ridho Alfathan 91
20 Rizky Area Syaputra 77
21 Syahara Olivia 60
22 Tri Puja Anindya 72.5
23 Imam Saputra 77
24 Iqbal Riskiandi 85
25 Keylen Tungga Dewi 79
26 meisya Elindia 75
27 Zian Dwi Putra 83
28 Wahyu Firdaus 75
29 Feronika Suci Aulia 81
30 Esa Destianita 77
31 Khairunisa Atifa 81
32 Lovely Nur Fatriani 77
33 Najwa Rafida Putri 60
34 Delta Puspita 83
35 Fadilah Velisa Putri 79
36 Kaila Johan nafza 81
37 Gea Novita Sari 79
38 Ataya Nadif Risquala 85
39 Muhamad Wira Ramadhan 79
40 Angga Syaputra 72.5
41 Rama Canra Maulana 83
42 Galang Arestu Wibowo 72.5
43 Nadinda Bilqis Kirana 79
44 Shefira Meilani 77
45 Vhyna Tri Amora 81
46 Zaskia Fahera 72.5
50

47 Yelsa Septa Amelia 81


48 Sizhalia Putri 79
49 Sezilia Clarisa 89
50 Rosi Oktaviani 83
51 Herdia Risqia 91.5
52 Selviana 77
53 Rendi Kurniawan 75
54 Zendri Pratama 83
55 Rahmat Hidayah 72.5

3. Variabel Hasil Belajar


Tabel 4.6

Hasil Belajar bahasa Indonesia siswa Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu

Nilai
No Nama Siswa Ulangan
Harian

1 Amirah Azzahrah 90

2 Bilqis Latifah Sefitri 35

3 Dimas Fajar Ramadhan 80

4 Dwi Cahyo Putra Amanda 75

5 Erik Candraguna 80

6 Fadhilah Andriani 35

7 Febrian Jhony 70

8 Khoyrul Fahmi 55

9 Muhammad Abdulzaky 90
51

10 Muhammad Afif Arrofy 85

11 Muhammad Fadhlan Faris 65

12 Muhammad Kanza 55

13 Muhammad Naufal Haryulistio 25

14 Muhammad Nurrafid 90

15 Naila Adiba Syaputri 30

16 Nasa Clearesta Abrory 75

17 Rafa Alkautsar 85

18 Rangga Pratama 55

19 Ridho Alfathan 70

20 Rizky Area Syaputra 60

21 Syahara Olivia 55

22 Tri Puja Anindya 75

23 50
Imam Saputra

24 40
Iqbal Riskiandi

25 85
Keylen Tungga Dewi

26 70
meisya Elindia

27 95
Zian Dwi Putra

28 90
Wahyu Firdaus

29 50
Feronika Suci Aulia

30 75
Esa Destianita

31 45
Khairunisa Atifa
52

32 35
Lovely Nur Fatriani

33 30
Najwa Rafida Putri

34 40
Delta Puspita

35 65
Fadilah Velisa Putri

36 30
Kaila Johan nafza

37 35
Gea Novita Sari

38 70
Ataya Nadif Risquala

39 30
Muhamad Wira Ramadhan

40 55
Angga Syaputra

41 25
Rama Canra Maulana

42 55
Galang Arestu Wibowo

43 80
Nadinda Bilqis Kirana

44 55
Shefira Meilani

45 60
Vhyna Tri Amora

46 80
Zaskia Fahera

47 55
Yelsa Septa Amelia

48 50
Sizhalia Putri

49 55
Sezilia Clarisa

50 65
Rosi Oktaviani

51 45
Herdia Risqia

52 80
Selviana

53 60
Rendi Kurniawan
53

54 55
Zendri Pratama

55 35
Rahmat Hidayah
Sumber : arsip nilai guru SDN 50 Kota Begkulu

4. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas Data

Table 4.7

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 18.49766472
Most Extreme Differences Absolute .100
Positive .098
Negative -.100
Test Statistic .100
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22
54

Berdasarkan hasil perhitungan data diatas mengenai test of


normality Kolmogorov-Smirnova menunjukan untuk hasil uji normalitas
data sebesar 0.200, yang berarti 0.200 > 0.05, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa hasil test normalitas data berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas
Tabel 4.8
Hasil Uji Linearitas kecakapan dan hasil belajar

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
hasil nilai Between (Combined)
8027.162 18 445.953 1.233 .288
harian * Groups
Linearity 2448.160 1 2448.160 6.771 .013
kecakapan
Deviation
imajinasi
from 5579.002 17 328.177 .908 .571
Linearity
Within Groups 13015.565 36 361.543
Total 21042.727 54
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22

Berdasarkan hasil uji linearitas data pada kecakapan imajinasi dan


hasil belajar dengan nilai sig. Deviation from Linearity sebesar 0,571 >
0,05 yang berarti terdapat pengaruh antara kecakapan imajinasai dengan
hasil belajar bahasa Indonesia.

Tabel 4.9
55

Hasil Uji Linearitas Lisan dan hasil belajar

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
hasil Between (Combined)
2715.783 11 246.889 .579 .835
nilai Groups
harian Linearity 112.870 1 112.870 .265 .609
* hasil Deviation
lisan from 2602.913 10 260.291 .611 .796
Linearity
Within Groups 18326.944 43 426.208
Total 21042.727 54
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22

Berdasarkan hasil uji linearitas data pada Lisan dan Hasil belajar
dengan nilai sig. Deviation from Linearity sebesar 0,796 > 0,05 yang
berarti terdapat pengaruh antara lisan dengan hasil belajar bahasa
Indonesia.
c. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardize d Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant 89.38 33.25 2.68 .01
56

) 5 9 8 0

kecakapa -
.01
n -.899 .342 -.341 2.62 1.000 1.000
1
imajinasi 7
hasil .56
.207 .359 .075 .576 1.000 1.000
lisan 7
a. Dependent Variable: hasil nilai harian
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22

Berdasarkan perhitungan hasil uji multikolinearitas


menggunkan Spss_22 menunjukan hasil nilai Variance Inflation
Factor (VIF) Kecakapan imajinasi dan Lisan telihat sama Sebesar
1.000. 1,000 < 10 maka dapat dinyatakan model regresi penelitian
ini tidak ada masalah multikolienaritas.

5. Uji Hipotesis
a. Analisis regresi berganda

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 89.385 33.259 2.688 .010
kecakapan -
-.899 .342 -.341 .011
imajinasi 2.627
hasil lisan .207 .359 .075 .576 .567
a. Dependent Variable: hasil nilai harian
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22
57

Hasil uji regresi ganda tersebut dianalisis untuk


menentukan persamaan regresi hasil penelitian :

Y = a + b1X1 + b2X2 , Y = 89.385 – 0.890 + 0,207

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan


menggunakan SPSS_22 nilai dari kecakapan imajinasi (X1)
terhadapan Hasil belajar (Y) sebesar -0,899, dan nilai dari lisan
(X2) terhadap hasil belajar (Y) 0,207 sebesar maka dapat
disimpulkan bahwa pada variabel kecakapan imajinasi mempunyai
arah yang berlawanan, kecakapan imajinasi yang meningkat justru
membuat turunnya hasil belajar. Hal ini dikarenakan bahwa jika
hanya menerapkan kecakapan imajinasi saja membuat hasil belajar
siswa semakin menurun, begitu juga pada variabel lisan, jika hanya
menerapkan lisan saja membuat hasil belajar siswa semakin
menurun.

b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T)


Pengujian ini bertujuan agar dapat mengetahui model regresi
variabel independen yaitu kecakapan imajinasi dan lisan, secara
parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
dependen yaitu hasil belajar. Dengan keputusan tingkat signifikasi
5% secara parsial.

Tabel 4.12

Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Error Beta
58

1 (Constant) 89.385 33.259 2.688 .010

kecakapan -
-.899 .342 -.341 .011
imajinasi 2.627
hasil lisan .207 .359 .075 .576 .567
a. Dependent Variable: hasil nilai harian
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22

Berdasarkan hasil perhitungan menggunkan SPSS 22 yang


telah peneliti lakukan, dapat dilihat pada table diatas bahwa hasil
perhitungan koefisien regresi dengan uji t sebagai berikut :
Untuk variabel X1 kecakapan imajinasi diperoleh thitung
sebesar -2.627 lebih kecil dari ttabel 2.006 (-2.627 < 2.066) yang
berarti Ho ditrima Ha ditolak. Dengan demikian peneliti menarik
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh kecakapan imajinasi
terhadap hasil belajar. Untuk variabel X2 lisan diperoleh thitung
sebesar 0.567 lebih kecil dari ttabel 2.006 (0.567 < 2.066) yang
berarti Ho ditrima Ha ditolak. Dengan demikian peneliti menarik
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh lisan terhadap hasil belajar.

c. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)


Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk dapat
mengukur variabel bebas ( independen) secra bersamaan terhadap
variabel terikat (dependen). Adapun hasil hipotesis dalm pengujian
sebagi berikut :

Tabel 4.13

Hasil Uji Statistik Simultan (Uji F)

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
59

1 Regression 2565.893 2 1282.946 3.611 .034b


Residual 18476.834 52 355.324
Total 21042.727 54
a. Dependent Variable: hasil nilai harian
b. Predictors: (Constant), hasil lisan, kecakapan imajinasi
Sumber : perhitungan menggunkan aplikasi Spss_22

Berdasarkan hasil perhitungan table diatas didapatkan nila


fhitung sebesar 3.611. yang mana nilai ini akan dibandingkan dengan
nilai ftabel dengan sifnifikasi 5%, didapat fhitung lebih besar dari
ftabel 3.611 > 3.18 yang menyatakan bahwa Ha diterima Ho ditolak,
yang artinya ada pengaruh yang siginifikasi secara bersamaan antara
kecakapan imajinasi dan lisan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia
siswa kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu.

d. Uji koefisien determinasi


Uji koefisien determinasi dilakukan bertujuan untuk
mengetahui tingkat hubungan antara variabel independen,
kecakapan imajinasi dan lisan secara bersamaan terhadap variabel
dependen hasil beljar. Hasil dari perhitungan dapat dilihat dari
table berikut :

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 .349a .122 .088 18.850
a. Predictors: (Constant), hasil lisan, kecakapan imajinasi
Sumber : perhitungan menggunakan aplikasi Spss_22
60

Berdasarkan table 4.11 diatas menunjukan hasil nilai koefisien


korelasi antara kecakapan imajainasi dan lisan terhadap hasil belajar bahasa
indonesia secara bersamaan sebesar 0.122. dari table diatas maka dapat
diperoleh keterangan bahwa dengan model penelitian ini mampu
menjelaskan variasi pada keputusan hasil belajar sebesar 12.2% dan 87.8%
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada saat melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan
waktu dandan tempat penelitian, kemudian peneliti mempersiapkan
instrument sebelumnya telah divalidkan oleh pakar ahli terlebih dahulu baru
peneliti melanjutkan dengan melakukan pengujian menggunkan product
moment untuk soal nomor satu, dan untuk nomor 2 hingga seterusnya
dilakukan .perhitungan menggunkan SPSS_22.
Untuk teknik pengumpulan data, peneliti meminta siswa untuk dapat
mengulang kembali materi pembelajaran yang telah mereka pelajari yaitu
cara menentukan gagasan pokok dan meringkas teks cerita lalu meminta
mereka untuk menyampaikannya kembali didepan kelas, ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kecakapan imajinasi dan lisan siswa dapat berjalan
secara baik. Lalu setelah mereka menentukan gagasan pokok, meringkas
hingga membacakan kembali. Peneliti meminta mereka untuk mengisi
angket kecakapan imajinasi dan lisan. Kemudian untuk hasil belajar peneliti
mengambil hasil dari ulangan harian mereka mengenai materi yang telah
dijelaskan oleh guru mereka sebelumnya. Pernyataan yang ada pada angket
telah sesuai dengan indicator yang diturunkan pada kisi-kisi angket dengan
pilihan 4 jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak
setuju dengan pemberian skor, 4, 3, 2, 1.
Dalam proses analisis data pada penelitian ini peneliti mencari uji
analisis prasyarat yang terdiri dari uji normalitas, uji linearitas sedangkan uji
hipotesis menggunakan rumus corelation product moment (uji r) dan untuk
61

mengetahui arah hubungan dan derajat hubungan peneliti menggunkan uji


Korelasion pearson dengan bantuan program komputer SPSS_22.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang
diperoleh dari sampel berdistribusi normal atau tidak normal. Untuk
mencari apakah data tersebut berdistribusi normal maka disini peneliti
menggunakan bantuan program SPSS Version 22.

Uji normalitas menggunakan uji KolmogrovSmirnov. Kriteria


penerimaan yaitu :
1. Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi
normal.
2. Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05

Maka data tidak berdistribusi normal. Untuk uji normalitas pada


penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6 (Test Of Normality) untuk
mempermudah pembaca memahami maksud tabel tersebut maka peneliti
akan menjelaskan secara rinci pada pembahasan penelitian ini. Dari tabel
4.6 (Test Of Normality) diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,200 >
0,05 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Yang artinya
jika data sudah berdistribusi normal maka peneliti bisa melanjutkan uji
linearitas.

Linear berarti hubungan seperti garis lurus. Uji linearitas berfungsi


untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel X (Independen) dengan
variabel Y (dependen) dengan melakkan uji linearitas maka dapat diketahui
apakah hubungan antara kedua variabel linear atau tidak. Untuk menguji
linearitas dipenelitian ini penelti menggunakan program komputer
SPSS_22.

Dasar pengambilan keputusan uji linearitas, yaitu:


1. Jika nilai Sig. Unstandardized Residual > 0,05 maka terdapat
hubungan yang linear atara variabel x dan variabel y.
2. Jika nilai Sig. Unstandardized Residual < 0,05
62

Maka tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel x dan


variabel y. Untuk uji linearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.8 dan 4.9 (Deviation from Linearity). Berdasarkan tabel 4.8 dan 4.9
(Deviation from Linearity) diketahui bahwa nilai Deviation from Linearity
adalah sebasar 0,571 > 0,05dan 0, 796 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
terdapat hubungan yang linear antara variabel x dan variabel y.

Apabila data semuanya sudah normal dan linear maka bisa


dilanjutkan uji multikolinearitas. Uji multikolinearitas dilakukan bertujuan
untuk dapat melakukan pengujian apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variable indepemden menggunkan aplikaai Spss_22. Model
regresi dapat dikatan baik seharusnya tidak terjadi korelasi antra variable
independennya. Untuk dapat melihat ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat terdeteksi dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Jika nilai tolerance
tidak kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10.

Uji multikolinearitas menjukan hasil tidak memiliki masalah pada


multikolinearitas dapat dilihat pada table 4.10 menunjukan nilai VIF
sebesar 1.000. Sedangkan pada uji hipotesis yaitu, analisis regresi berganda,
uji korealasi statistic parsial (uji t) dan uji statistic simultan (uji f) dan uji
korelasi determinasi. pada hasil ini menunjukkan pada hasil regresi
berganda menunjukan hasil yang berlawanan arah atau dapat dikatan tidak
ada pengauh hal ini diperkuat juga dengan hasil dari uji statistic parsial (uji
t) yang menunjukan bahawa thitung pada kecakapan imajinasi(X1) terhadap
hasil belajar (Y) -2.267 < 2,006 dan lisan (X2) terhadap hasil belajar (Y)
0,567 < 2.006, kurang dari ttabel yang artinya tidak menunjukan adanya
pengaruh bila hanya di terapkan secara terpisah dapat dilihat pada table 4.11
dan 4.12. Sedangkan pada uji statistic simultan (uji f) ini adalah pengujian
kecakapan imajinasi dan lisan terhadap hasil belajar dilakukan secara
bersama menunjukan Fhitung lebih besar dari Ftabel 3,611 > 3,18, hasilnya
menunjukan Ha diterima dan Ho ditolak ini menjelaskan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara kecakapan imajinasi dan lisan terhadap
63

hasil belajar bahasa Indonesia, ini dilihat dari fhitung > ftabel table 4.13.
Selanjutnya pada uji korelasi determinasi menunjukan hasil bahwa pada
kecakapan imajinasi dan lisan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia
dengan perhitungan secara bersama menunjukan hasil sebesar 12.2% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat
pengaruh yang signifikan antara kecakapan imajinasi dan lisan terhadap
hasil belajar bahasa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil uji
korerasi simultan (uji f) yang telah peneliti lakukan. Adapun hasil dari uji f
kecakapan imajinasi dan lisan terhadap hasil belajar memperoleh nilai
fhitung > ftabel,= 3.611 > 3.18 . yang mana ini menunjukan bahwa Ha
diterima dan Ho ditolak. Dan dari hasi uji determinasi menunjukan bahwa
pengaruh kecakapan imajinasi dan lisan terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Siswa Kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu berpengaruh sebesar
12.2%.
Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu terdapat
pengaruh yang signifikan pada kecakapan imajinasi dan lisan terhadap hasil
belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 50 Kota Bengkulu.
B. Saran
Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
memberikan beberapa saran yang dapat disampaikan.
1. Orang tua
Dengan adanya penelitian ini diharapkan orang tua lebih
memberikan perhaian kepada peserta didik agar mereka dapat
menyelesaikan masalah belajar mereka dengan baik. Dengan cara orang
tua bertanya bagaimana kegiatan belajar mereka disekolah, bagaimana
denga tugas yang mereka dapatkan disekolah.
2. Guru
Peneliti mengharapkan guru dapat memahami karakter siswa dalam
saat proses belajar mengajar. Karena pada variabel kecakapan imajinasi
dan lisan ini diminta untuk dapat melakukan pendekatan yang lebih agar
siswa dapat denagn berani menyampaikan hasil dari imajinasi mereka

64
65

dan ini juga berpengaruh pada lisan mereka karena siswa dapat berani
berbicara untuk menyampaikan pendapat.
3. Siswa
Peneliti mengharapkan bahwa siswa harus bersikap aktif dan
berani untuk dapat menyampaikan apa yang mereka mengerti dan
mereka miliki untuk sebagai tolak ukur guru dalam menilai siswa.
4. Peneliti lainnya
Peneliti mengharapkan kepada peneliti lainnya, jika ingin
melakukan penelitian dengan judul yang sama yang peneli miliki ada
baiknya melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam bisa saja apa
yang saat ini peneliti temukan terdapat perbedaan dengan yang kalian
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Azhari. Peran Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Imajinasi Terhadap


Keterampilan Baercerita Pada Anak Usia Dini. Bunarra. 2015.
Dwicandekia . Jurnal Riset Pedagogik, Vol.1, No 2,2016.

Haryadi & Zamzani. (1996/ 1997). Peningkatan Keterampilan Berbahasa


Indonesia. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.

Muhaimin. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. (Nuansa, Bandung,


2003).

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta:


Rineka Cipta, 1999).

Nuraeni, Pembelajaran Bahasa Indonesia SD dan Apresiasi Bahasa dan Sastra


Indonesia, (Yogyakarta: PT.BPG,2002),

Observasi tanggal 10 Maret 2021

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006

Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Puataka,


2007).

Prof.Dr.sugiyono,Metode Penelitian Kombinasi,(Bandung:Alfabeta,2013).

S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. (Jakarta : Bumi Aksara, 1999).


Samino dan Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Belajar – Pedoman Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. ( Solo: Fairuz Media, 2015).

Samino dan Saring Marsudi, Layanan Bimbingan Belajar – Pedoman Bagi


Pendidik dan Calon Pendidik. Solo: Fairuz Media. 2015.

Slamet PH.op.cit.

Sudjana. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. (Bandung:
Tarsito. 2006.

Sudjana. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. (Bandung:
Tarsito. 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 2010.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.


Rhineka Cipta, 2010).

Sumadi Surya Subrata. Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada:


1995.

Syah Husrizal Dedi. Imajinasi Anak, Pemanfaatan Lingkungan. Nasriah. 2014.

Syamsuddin, A.R, Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka


Jakarta. 1986.
.
Tekad Wahyono. Program Keterampilan Hidup (Life Skill Program) Untuk
Meningkatkan Kematangan Vokasional Siswa. ANIMA Indonesian
Psychological Journal. 2002.
Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, Ed. 3, cet. 4, 2007)

Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003. Pasal 1 ayat 1

Yakub Nasucha. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. (Yogyakarta:


Media Perkasa, 2010).
L
A
M
P
I
R
A
N

Anda mungkin juga menyukai