Makalah PAI (Roman)
Makalah PAI (Roman)
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Abdurochman
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................3
E. Sistematika Penulisan...............................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pajak barang dagangan dan pajak bandar. Yang menarik dicatat di sini, penarikan
pajak terhadap hasil-hasil bumi dilakukan setiap tahun sehabis musim panen,
dalam bentuk uang atau hasil bumi. Semua ini sesuai dengan praktek pembayaran
zakat pertanian dalam ajaran Islam.
Pembayaran pajak di kerajaan Banjar ini diserahkan kepada badan urusan
pajak yang disebut dengan istilah Mantri Bumi. Orang-orang yang bekerja di
Mantri Bumi ini berasal dari warga kerajaan biasa namun memiliki skill dan
keahlian yang mumpuni di bidangnya, oleh karena itu mereka diangkat menjadi
pejabat kerajaan.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
b.Kegunaan Praktis
3
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini meliputi telaah penelitian dan landasan teori yang
mendukung penelitian.
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari seluruh penelitian yang telah di
lakukan beserta daftar pustaka sebagai referensi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian zakat dan Pajak
Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka
yang berarti “suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”. Menurut
syara’ zakat merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai
syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan
kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
Dalam istilah Fiqih, Zakat adalah sabuah ungkapan untuk seukuran yang
telah di tentukan dari sebagian harta yang wajib di keluarkan dan di berikan
kepada golongan - golongan tertentu, ketika telah memenuhi syarat - syarat yang
telah di tentukan. Harta ini di sebut zakat karena sisa harta yang telah dikeluarkan
dapat berkembang lantaran barakah doa orang orang yang menerimanya. Juga
karena harta yang dikeluarkan adalah kotoran yang membersihkan harta
seluruhnya dari syubhat dan mensucikannya dari hak hak orang lain di dalamnya.
Dhariibah” yang berarti: “Pungutan yang ditarik dari rakyat oleh para penarik
pajak.” Manakala menurut ahli bahasa, pajak adalah: Suatu pembayaran yang
dilakukan kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang
dilakukan dalam hal menyelenggaraan jasa-jasa untuk kepentingan umum.
1. Zakat Maal
6
2. Zakat fitrah atau zakat jiwa
7
Orang yang berhak menerima Zakat disebut mustahiq, berjumlah
delapan asnaf atau golongan, seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT:
a. Fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan
tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
b. Miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi hasil yang diperoleh
tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
c. Amil (panitia zakat) adalah orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan
membagikan zakat.
d. Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
e. Riqab (hamba sahaya) adalah hamba sahaya yang dijanjikan oleh tuannya
untuk dimerdekakan dengan tebusan atau bayaran.
g. Sabilillah (pada jalan Allah) adalah orang yang berjuang atau usaha
menegakkan agama Allah. Misalnya: mendirikan masjid,madrasah/sekolah,
penyebar agama Islam.
h. Ibnu Sabil (Musafir) adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan
maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya karena kehabisan bekal
( Syarafuddin. dkk. 2012).
8
Adapun ketentuan penghitungan zakat yang harus dikeluarkan untuk
9
D. Kewajiban membayar zakat dan pajak
Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang diwajibkan pada tahun kedua Hijriyah
menurut pendapat mayoritas ulama. Ayat- ayat zakat, sedekah dan infaq yang
diturunkan di Makkah baru berupa anjuran dan penyampaiannya menggunakan
metodologi pujian bagi yang melaksanakan serta cacian atau teguran bagi yang
meninggalkan.
Landasan kewajiban membayar zakat ada yang berasal dari al-Quran dan
Hadis. di antara ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kewajiban zakat adalah ayat
43 surat al-Baqarah, ayat 103 surat at-Taubah, dan ayat 141 surat al- An’am.
Sedangkan Hadis yang menjadi dalil kewajiban zakat di antaranya adalah; sabda
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Umar: “Islam dibangun atas lima rukun: Syahadat tiada Tuhan kecuali Allah dan
Muhammad SAW utusan Allah, menegakkan solat, membayar zakat, menunaikan haji
Hadis lain adalah, riwayat dari ath-Thabrani dari Ali; “Sesungguhnya Allah
mewajibkan (zakat) atas orang-orang kaya dari umat Islam pada harta mereka dengan
batas sesuai kecukupan orang fakir diantara mereka. Orang-orang fakir tidak akan
kekurangan pada saat mereka lapar atau tidak berbaju kecuali karena ulah orang- orang
kaya diantara mereka. Ingatlah bahwa Allah akan menghisab mereka dengan keras dan
adalah ayat 29 surat At-Taubah yang artinya: “Perangilah orang-orang yang tidak beriman
kepada Allah dan tidak pula kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa
yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang
benar (Agama Allah), yaitu orang-orang yang diberi al- Kitab kepada mereka, sampai
mereka membayar ‘Jizyah’ dengan patuh, sedang mereka dalam keadaan tunduk.” (QS. At-
Taubah: 29)
10
Ayat tersebut di atas hanya membebankan jizyah (pajak perlindungan) terhadap
orang non-Muslim baik kaum laki-laki dan kaum perempuan yang mampu mendapat
perlindungan di Negara Muslim. Sedangkan orang yang tidak mampu dibebaskan dari
beban tersebut. Pembebanannya pun disesuaikan dengan status sosial dan kondisi
keuangan mereka.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13