Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEDEWASAAN EMOSIONAL TERHADAP PROSES PEMBUATAN

TUGAS AKHIR MAHASISWA


(The Influence Of Emotional Maturity On The Final Project Of Students)

Iqlima Yasmin 1, Naddra Haddad2, Kayla Nazwa3, Arif Kurniawan 4


1,2,3,4
Sistem informasi kelautan, Universtitas Pendiikan Indonesia
Jl. Ciracas No.38, Serang, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42116, Indonesia
Email² : naddra.haddad@upi.edu

ABSTRACT

The purpose of this study was to know the effect of emotional intelligence on the process of
making the final assignment for students. The research method used was a quantitative
approach, namely the data collection in this study was anilyze out using documentationn
techniques and the questionnaire method. Results from the study indicate that: (1) in 92% of
the 27 answers to those who have been gathered, responders feel that they are easily affected
by others when doing their final work. (2) 67% of the 27 answers of those who have been
gathered, chose to continue with the final work rather than to move on to anything else that
would allow them to be affected. (3) 74.7% of the 27 answers of those who have been
gathered feel that the final progress of their task is already over 50%. The emotional maturity
a student has as a responder makes them preferable to do the final task so that time to
maximize their final assignments more.

Keywords : Distraction, emosional maturity, final task.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah agat bisa tahu mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap
proses pembuatan tugas akhir mahasiswa. Metode penelitian yang dipakai yaitu pendekatan
kuantitatif, yakni untuk mengumpulkan data dalam kajian ini digunakan metode dengan
teknik dokumentasi dan metode angket. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa : (1)
Sebanyak 92% dari 27 jawaban responden merasa bahwa diri mereka mudah terdistraksi oleh
hal lain ketika mengerjakan tugas akhir mereka. (2) Sebanyak 67% dari 27 jawaban
responden memilih untuk tetap melanjutkan mengerjakan tugas akhir dibandingkan beralih ke
hal lain yang mampu membuat mereka terdistraksi. (3) Sebanyak 74,7% dari 27 jawaban
responden merasa progress tugas akhir yang mereka kerjakan sudah berada diatas 50%.
Kedewasaan emosional yang dimiliki mahasiswa menjadikan mereka lebih memilih
mengerjakan tugas akhir sehingga waktu untuk mengaksimalkan tugas akhir lebih banyak.

Kata Kunci: Kedewasaan emosional, terdistraksi, tugas akhir.

1
PENDAHULUAN

Memajukan taraf hidup bangsa dan melakukan pengembangan rakyat Indonesia seutuhnya
agat jadi manusia yang ideal adalah bagian dari tujuan diberlangsungkannya pendidikan.
Pembangunan negara dan tingkat majunya suatu bangsa bertolak ukur pada penduduk yang
memiliki kualitas. SDM berkualitas tersebut dapat di wujudkan dengan melakukan
pengembangan pendidikan yang tidak berfokus untuk memonitoring aspek intelektualnya
saja, tetapi aspek emosionalnya juga.

Menurut Goleman (2000: 44), kecerdasan Intelektual (IQ) hanya membantu 20 % bagi
keberhasilan, sedangkan 80 % sisanya adalah bantuan dari faktor yang lain, diantaranya
kecerdasan emosional (EQ) yaitu kecakapan memolberi motivasi pada diri sendiri,
menyelesaikan frustasi, mengendalikan dorongan hati, mengendalikan kestabilan mood,
bersimpati serta kecakapan untubekerjasa dalam tim. Keseluruhan kecerdasan ini tentu
dibutuhkan dalam proses KBM, IQ tidak bisa berfungsi secara optimal kecuali dengan adanya
bantuan dari kecerdasan emosional akan mata kuliah yang dijelaskan di kampus. Maka dapat
disimpulkan bahwa antara IQ dan EQ, keduanya adalah kecerdasan yang terdapat atas
manusia yang saling memberi energi satu sama lain. Keselarasan IQ dan EQ menjadi kunci
akan berhasilnya belajar siswa di sekolah (Goleman, 2002).

Perlunya kecerdasan emosional telah didemonstrasikan dengan data dari penelitian jangka
waktu lama pada 95 murid Hardvard yang lulus tahun sekitar 1940 . Berpuluh tahun
berikutnya, siswa yang ketika kuliah dahulu memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi,
namun mementingkan diri sendiri dan lingkup pertemanannya tidak begitu luas, pada
nyatanya kehidupannya tidak begitu sukses (berdasarkan pendapatan, keproduktivan, serta
jabatan kerja), disandingkan dengan murid yang kecerdasan intelektualnya tidak begitu tinggi
namun memiliki relasi teman yang besar, cakap dalam komunikasi, dapst mengendalikan
gejolak emosi, sebagai bukti dari perlunya kecerdasan emosi, sosial dan spiritual (H. Kurnia,
2017).

Tugas akhir merupakan suatu bentuk karya berupa tulisan ilmiah yang di kerjakan oleh
mahasiswa pada suatu jurusan berdasarkan hasil penelirian yang dilaksanakan secara seksama
terhadap suatu masalah baik yang merupakan atas perintah seorang dosen ataupun
merupakan kebijakan kampus.

2
Dalam melakukan progres tugas akhir, mahasiswa membutuhkan situasi pikiran yang cukup
damai, hal ini berhubungan dengan tingkat fokus dalam progres penuntasan tugas akhir.
Tempramen yang terlalu dalam dapat menurunkan konsentrasi dalam pendidikan dan hal
tersebut akan mendistraksi serta memperlambat penuntasan tugas akhir yang berdampak
pada hasil yang tidak akan maksimal.

Dengab kecerdasan emosional, mahasiswa bisa mengendalikan persepsinya terhadap sesuatu,


kecakapan untuk bisa memberi motivasi pada diri sendiri, kemampuan untuk tegar dalam
menghadapi fase ketidak stabilan emosi, kecakapan mengelola ajakan dan menolak
kepuasansyang hanya sebentar, mengendalikan sensitivitas yang yang tidak stabil, serta bisa
ber simpati dan bekerja sama dengan sebuah tim. Kedewasaan ini yang mendorong para
mahasiswa dalam memperoleh cita - cita. Metode belajar yang cuma berorientasi pada
kedewasaan intelektual tanpa meembuat seimbang sisi emosional akan menciptakan generasi
yang cepat putus asa, depresi, bahkan memakai obat-obat terlarang, sehingga tidak sedikit
mahasiswa yang tidaj sadar akan tugasnya sebagai agen of change dan menyebabkan todak
adanya motivasi agar bisa sukses dan sulit agar bisa konsentrasi, sehingga mahasiswa akan
sulit juga untuk memahami suatu mata kuliah.

Berkaitan dengan peran kedewasaan emosional dalam mencapai keberhasilan belajar,


utamanya keberhasilan mahasiswa yang tugas akhir dijadikan tolak ukur. Masalah ini
menmamcu peneliti untuk meneliti “Pengaruh Kedewasaan Emosional Terhadap Proses
Pembuatan Tugas Akhir Mahasiswa”.

METODE PENELITIAN
Dalam kajian ini akan di gunakan metode penelitian dengan pendekatan kualiititatif, karena
dalam penelitian ini tidak di rumuskan . Sedangkan untuk metode penelitiannya menggunakan
metode deskriptif. Melaui metode ini penulis ingin berusaha mendapatkan gambaran secara
terstruktur tentang "Pengaruh Kedewasaan Emosional terhadap Proses Pembuatan Tugas
Akhir". Melalui metode ini, penulis berusaha mendapatkan gambaran secara terstruktur
tentang "Pengaruh Kedewasaan Emosional terhadap Proses Pembuatan Tugas Akhir". Untuk

3
mengumpulkan data untuk kajian ini dilaksanakan dengan memakai teknik dokumentasi dan
metode angket.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil mengumpulkan data yang telah diberlangsungkan dengan kuisioner sistematis yang
disebarkan memakai platform google form didapatkan responden sebanyak 20 orang. Data
yang di dapat ini telah di pilah - pilah untuk mengeliminasi data yang tidak benar karena
akan memberi pengaruh pada hasil dari analisis data penelitian. Identitas para responden pada
penelitian inii akan dirahasiakan sehingga validitasnya tidak terpengaruhi. Responden yang
ditargetkan pada penelitian ini adalah responden yang merupakan mahasiswa dengan project
tugas akhir yang harus diselesaikan.

● Berdasarkan pertanyaan nomer 1 yang ada pada kuisioner, sebanyak 92% dari 27
jawaban responden yang telah dikumpulkan, Para reponden merasa bahwa diri mereka
mudah terdistraksi oleh hal lain ketika mengerjakan tugas akhir mereka. Sisanya,
sebanyak 7,4% jawaban dari responden merasa bahwa diri para resonden tidak mudah
terdistraksi oleh hal lain ketika menuntaskan tugas akhir mereka. Sehingga mereka
dapat focus menuntaskan tugas akhir tanpa hambatan karena tidak mudah terdistraksi.

4
Gambar 1. Hasil jawaban dari pertanyaan pertama pada kuisioner

“ Apakah anda merasa mudah terdikstraksi akan hal lain saat melakukan tugas?”.

● Berdasarkan pertanyaan nomer 2 yang ada pada kuisioner, sebanyak 67% dari 27
jawaban responden yang telah dikumpulkan, memilih untuk tetap melanjutkan
mengerjakan tugas akhir dibandingkan beralih ke hal lain yang mampu membuat
mereka terdistraksi. Sebanyak 29,6% jawaban dari responden memilih untuk beralih
kepada hal lain yang membuat para responden terdistraksi. Sisanya adalah jawaban
dari responden yang sejak awal menjawab bahwa mereka tidak mudah terdistraksi
oleh hal lain saat mengerjakan tugas akhir.

Gambar 2. Hasil jawaban dari pertanyaan kedua pada kuisioner

“Saat anda terdistraksi dengan hal lain, apakah anda tetap mengerjakan

tugas akhir tersebut atau malah beralih ke – hal lain?

5
● Berdasarkan pertanyaan nomer yang ada pada kuisioner, dari 27 jawaban responden
yang telah dikumpulkan, 3,7% dari responden merasa bahwa progress tugas akhirnya
sudah mencapai 10%, sebanyak 7,4% dari responden merasa bahwa progress tugas
akhirnyasudah mencapai 20%, sebanyak 3,7% dari responden merasa bahwa progress
tugas akhirnya sudah mencapai 30% dan 40%,, sebanyak 7,4 % dari responden
merasa bahwa progress tugas akhirnya sudah mencapai 50%, sebanyak 3,7% dari
responden merasa bahwa progress tugas akhirnya sudah mencapai 70%, sebanyak
3,7% dari responden merasa bahwa progress tugas akhirnya sudah mencapai
85%,sebanyak 7,2% dari responden merasa bahwa progress tugas akhirnya sudah
mencapai 85% 90% 95%, sebanyak 3,7% dari responden merasa bahwa progress
tugas akhirnya sudah mencapai 98%.

Gambar 2. Hasil jawaban dari pertanyaan kedua pada kuisioner

“Sudah berapa jauh kah progress tugas akhir anda?”.

6
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada kuisioner, maka dapat disimpulkan
bahwa :

1. Hasil Pertanyaan Pertama


Sebanyak 92% dari 27 jawaban responden yang telah dikumpulkan, Para reponden
merasa bahwa diri mereka mudah terdistraksi oleh hal lain ketika mengerjakan tugas
akhir mereka.
2. Hasil Pertanyaan Kedua
Sebanyak 67% dari 27 jawaban responden yang telah dikumpulkan, memilih untuk
tetap melanjutkan mengerjakan tugas akhir dibandingkan beralih ke hal lain yang
mampu membuat mereka terdistraksi.
3. Hasil Pertanyaan Ketiga
Sebanyak 74,7% dari 27 jawaban responden yang telah dikumpulkan, merasa progress
tugas akhir yang mereka kerjakan sudah berada diatas 50%.

Dapat disimpulkan bahwa meskipun angka responden yang mudah terdistraksi oleh
hal lain sangatlah tinggi, namun dengan kecerdasan emosional yang mereka miliki
mereka memilih untuk tetap mengerjakan tugas disbanding beralih ke hal lain,
sehingga angka progress tugas akhir yang telah mencapai angka 50% keatas juga
sangatlah tinggi.

Saran

Saran dari peneliti adalah agar peniliti selanjutnya yang relevan dengan masalah yang diteliti
pada tulisan ini mampu melakukan uji validitas dan uji realibilitas seingga hasil penelitian
yang didapatkan lebih maksimal. Saran lainnya adalah kita harus berusaha menjaga

7
kedewasaan emosional sehingga kita bisa mengendalikan mana saja hal – hal yang menjadi
prioritas kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

Heri Kurnia, 2017. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Academia Of Education Journal.

Heri Kurnia, Joko Wahono, 2021. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi
Belajar Pendikan Pancasila dan Kewarganegaraan Siswa SMAN 5 Yogyakarta.
Academy Of Education Journal.

Indah Mayang Purnama, 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi


Belajar Matematika di SMAN Jakarta Selatan. Formatif.

Nurwati, Nurhasanah, 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar


Mahasiswa Pendidikan Matematika UNIPA. Pancaran.

Rieske Iswardhany, 2020. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Penyelesaian Tugas


Terstruktur Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Upi. Academy Of
Education Journal.

Sulastri, Syarip Hidayat, Yusuf Suryana, 2021. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Manonjaya.
Abmas.

Tisa Puspita, 2022. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa. Jambura Journal Of Mathemat

Anda mungkin juga menyukai