Anda di halaman 1dari 3

TO CEO TANOTO FOUDATION

info@tanotofoundation.org
Jakarta
JI. M.H. Thamrin,

+62 21 392 3189


Assalamualaikum WR. WB.

Dear Scholarship Committee of Tanoto Foundation:


Perkenalkan nama saya Mohammad Rafli Maulana, saya kuliah di Universitas Brawijaya
Malang, saya mengambil jurusan manajemen dengan program studi manajemen di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Unibraw. Sejak duduk di Sekolah Menengah Atas, saya memang selalu
bercita-cita mendapatkan beasiswa tak lain karena untuk meringankan beban keluarga, apalagi
keluarga saya hanya seorang Petani. Ayah saya sehari-harinya bekerja disawah dan ibu saya
mengurus rumah tangga. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Walaupun saya anak
seorang petani tapi saya bangga dengan kedua orang tua saya karena hingga sekarang mereka
mampu menyekolahkan kami hingga ke perguruan tinggi. Saat saya lulus di SMA, Ayah saya
berkata bahwa jika saya tidak lulus di perguruan tinggi negeri maka saya harus menganggur dulu
karena menunggu kakak saya selesai pada waktu itu, namun Tuhan berkehendak lain dan
Alhamdulillah saya dinyatakan Lulus pada Jalur Undangan Universitas Brawijaya. Saya
dinyatakan lulus di program studi manajemen. Mungkin bagi sebagian orang jurusan manajemen
adalah jurusan yang kurang elit, tetapi menurut saya jurusan inilah yang akan menentukan maju
atau tidaknya suatu Negara dikarenakan untuk sekarang seorang akuntan sudah banyak dicari
dan dibutuhkan di setiap perusahaan ataupun Negara dalam mengelola dan pencatatan keuangan.

  Jepang salah satu Negara yang boleh dikatakan maju disektor perekonomiaannya,
sehingga Jepang adalah Negara tujuan saya melanjutkan sekolah S2 saya setelah lulus S1 di
Unibraw. Mensejahterakan masyarakat miskin ialah memberikan kesempatan pada anak-anak
yang kurang mampu untuk bisa mencicipi sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, maka dari itu
Beasiswa Tanoto Ini sangatlah tepat untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Penyebab
utama kemiskinan ialah karena kurangnya pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu
sehingga kemiskinan berlanjut dari generasi ke generasi. Maka Beasiswa Tanoto Foundation
akan menjawab semua itu. Di SMA saya aktif di extrakurikuler Debat Bahasa Inggris, dan
sempat meraih juara ke tiga di kabupaten Soppeng. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa
inggris sangatlah penting untuk menghadapi yang namanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Cita-cita saya menjadi seorang akuntan yang professional dan berpengalaman,


memajukan pendidikan di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengelola devisit
pemasukkan dan pengeluaran tanpa adanya tangan kotor dan urus campur pihak yang tidak
bertanggung jawab. Dosen saya pernah Berkata bahwa Indonesia adalah Negara hukum dan
demokrasi terpimpin dan entah kenapa saya menganggap itu hanyalah bualan belaka. Kenapa?
Hampir setiap harinya kita selalu disajikan berita buruk yang terus menerus hadir tanpa adanya
perubahan atau perbaikan tentang karakteristik warga Indonesia tentang yang namanya korupsi.
Padahal Negara kita sudah mempunyai utang yang sangat banyak sehingga sangat disayangkan
jika masih terjadi kasus korupsi seperti itu. Pencatatan uang keluar dan masuk serta arus kas
maupun agio saham yang berbeda dari aslinya membuat orang mudah dicurigai dan tidak
dipercaya. Akibatnya orang jadi takut membuka job untuk divisi akuntan dikarenakan trauma
yang pernah dialami suatu perusahaan ataupun Negara membuat banyak orang jadi menganggur
dan tidak mendapat pekerjaan. Maka dari itu, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
pengangguran ialah menciptakan lapangan kerja  sendiri dengan cara berwirausaha dan juga bisa
membuktikan bahwa masih banya seorang akuntan yang jujur dan bisa dipercaya. Sehingga sejak itu,
saya yang dulunya bercita-cita menjadi PNS kini bercita-cita menjadi seorang akuntan berkelas. Karena
dengan hal tersebut bisa membuat orang melihat seorang akuntan dengan sudut pandang yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai