Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KESALAHAN DAN KEBENARAN PENGGUNAAN EJAAN YANG

DISEMPURNAKAN (EYD) EDISI V PADA KARYA TULIS ILMIAH


PENGGUNAAN MEDIA BATIK MADURA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN DI KEC BLUTO SEBAGAI UPAYA
PELESTARIAN BUDAYA LOKAL MADURA

Nurul Fitria

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan dan kebenaran berdasarkan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) edisi V pada karya tulis ilmiah yang berjudul “Penggunaan
Media Batik dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SDN di Kec Bluto sebagai
Upaya Pelestarian Budaya Lokal Madura”. Berdasarkan penelitian dapat diketahui bahwa
ditemukan beberapa kesalahan dan kebenaran pada karya tulis ilmiah tersebut. Bentuk dari
kesalahan tersebut yaitu kesalahan penggunaan ejaan, kesalahan penggunaan kata tidak baku,
kesalahan tipografi, dan kesalahan penggunaan kata yang mempunyai makna yang sama.
Sedangkan, bentuk kebenaran yang ditemukan berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD) edisi V yaitu kebenaran penggunaan huruf miring, kebenaran penggunaan singkatan,
kebenaran penggunaan huruf kapital, kebenaran penggunaan huruf tebal, dan kebenaran
penggunaan tanda baca titik dua (:).

Kata Kunci : Analisis, Karya Tulis Ilmiah, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Abstract

This study aims to describe errors and truths based on the Enhanced Spelling (EYD) edition
five in a scientific paper entitled “The Use of Batik Media in Learning Mathematics Four
Grade Elementary School Students in Bluto Sub-district as an Effort to Preserve The Local
Culture of Madura”. Based on the research, it can be seen that several errors and truths were
found in the scientific paper. The forms of these errors are spelling errors, incorrect use of the
non-standard words, typographical errors, and errors in the use of words that have the same
meaning. Meanwhile, the forms of truth found based on the Enhanced Spelling (EYD) edition
five are the correct use of italics, the correct use of abbreviations, the correct use of capital
letters, the correct use of bold letters, and the correct use of colon punctuation.

Keywords : Analysis, Scientific Papers, Enhanced Spelling (EYD)

1
PENDAHULUAN

Karya tulis merupakan sebuah laporan atau uraian mengenai kegiatan, temuan,
ataupun informasi yang berasal dari data primer atau data sekunder. Data primer dapat
diperoleh dan dikumpulkan langsung dari sumbernya melalui tes, wawancara, ataupun
pengamatan (observasi). Sedangkan, data sekunder dapat diperoleh dan dikumpulkan oleh
orang lain melalui dokumen (misal laporan, jurnal, majalah, hasil penelitian). Maksud dari
pernyataan tersebut untuk menyebarkan hasil tulisan dengan tujuan tertentu sehingga dapat
dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Secara
umum, karya tulis terdiri atas karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah.

Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan
metode ilmiah yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu dan disajikan dengan
menggunakan format tertentu. Menyusun sebuah karya tulis ilmiah bukanlah suatu pekerjaan
yang mudah dan sederhana. Di samping penulis dapat menguasai keterampilan dan
pengetahuan bahasa yang baik dan benar, diperlukan suatu pemahaman kaidah-kaidah
penulisan ilmiah dan persyaratannya serta penulis dapat menyajikannya dengan
menggunakan format tertentu yang sudah baku.

Menurut Sudarti (2017:528) Karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang isinya
menjelaskan suatu pembahasan secara ilmiah hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis. Karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari
oleh hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan dalam bidang tertentu, disusun sesuai
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang menggunakan bahasa yang santun dan isi
dalam karya tulis ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. Dapat
disimpulkan dari pemaparan di atas bahwa karya tulis ilmiah merupakan suatu karya tulis
yang ditulis atau disusun sesuai dengan metode tertentu yang memerlukan suatu pemahaman
mengenai kaidah-kaidah dalam penulisan karya tulis ilmiah agar isi dari karya tersebut dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya.

Namun, setelah dianalisis dan diamati ternyata masih banyak ditemukan beberapa
karya tulis ilmiah yang tidak sesuai dengan kaidah -kaidah dalam penulisan karya tulis ilmiah
terutama pada penggunaan Ejaan. Menurut Gunawan dan Retnawati (2017:2) Kesalahan-
kesalahan ini berdampak pada kualitas sebuah tulisan, karena tuisan yang sempurna isinya
belum tentu dikatakan tulisan yang baik apabila terdapat banyak kesalahan ejaan yang ada di
dalamnya.

2
Menurut Rosdiana (2020:2) Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketetapan dan kejelasan makna. Ini bertujuan agar
pembaca dapat mengerti dengan utuh dan memahami makna yang ingin disampaikan si
penulis. Pada karya tulis ilmiah, ejaan sangat diperhatikan karena karya ilmiah bersifat
pemberi informasi suatu data yang disampaikan dengan bahasa baku agar informasi yang
diberikan tidak mengalami kekeliruan. Sejalan dengan pendapat di atas, Menurut
Rahmaningsih (2016:60) Ejaan merupakan hal yang penting dalam pelajaran bahasa
Indonesia. Penggunaan ejaan yang tepat sangat dibutuhkan ketika melakukan penulisan karya
ilmiah atau laporan tugas. Ketepatan penggunaan ejaan tentunya akan memberikan banyak
manfaat seperti ketepatan dalam menyampaikan makna. Selain itu, penggunaan ejaan yang
tepat merupakan sebuah dasar dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ejaan
dalam bahasa Indonesia memiliki pokok yang mendasarinya, yakni yang disebut sebagai
Ejaan yang Disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan EYD.

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah pedoman resmi yang
dapat dipergunakan oleh instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat dalam penggunaan
bahasa Indonesia secara baik dan benar. Beberapa waktu lalu, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) kemendikbudristek resmi menerbitkan EYD Edisi V
sebagai wujud komitmen dalam memberikan suatu layanan kebahasaan dan kesastraan yang
makin berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. EYD
Edisi V merupakan bentuk kaidah kebahasaan yang lebih adaptif, responsif, dan akomodatif
sehingga para pengguna bahasa dapat mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan idenya
dengan lebih baik, tertib, dan searah.

Dengan adanya Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V maka penulis dapat lebih
memperhatikan kaidah – kaidah dalam penulisan suatu karya ilmiah. Karena, di dalam Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) edisi V telah dicantumkan apa saja yang menjadi dasar kaidah
dalam penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Seperti halnya, penggunaan huruf,
penulisan kata, penggunaan tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Maka dari itu, untuk
meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam penulisan suatu karya ilmiah penulis dapat
memperhatikan dengan lebih teliti kaidah-kaidah dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
edisi V sebagai acuan agar sistematika penulisan serta penyusunan isi di dalam karya tulis
ilmiah tersebut menjadi lebih baik, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran
maknanya/keilmiahannya.

3
PEMBAHASAN

Pada bagian ini disajikan hasil penelitian mengenai analisis kesalahan-kesalahan pada
karya tulis ilmiah yang berjudul “Penggunaan Media Batik Madura dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas IV SDN di Kec Bluto sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal
Madura”. Hasil penelitian tersebut berupa kesalahan penggunaan ejaan yang meliputi
kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan penggunaan kata depan, kesalahan penggunaan
huruf abjad, kesalahan penggunaan huruf kapital serta adapun kesalahan lainnya, seperti
kesalahan penggunaan kata tidak baku, kesalahan tipografi, dan kesalahan penggunaan kata
yang mempunyai makna yang sama.

a. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca


Pada kesalahan penggunaan tanda baca yang dapat ditemukan dalam artikel ini yaitu
kesalahan tanda titik (.), tanda koma (,),tanda hubung (-), dan tanda titik dua (:).
1. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Titik (.).
1) Peningkatan hasil belajar siswa dengan media batik dalam pembelajaran
matematika pada materi segi banyak
2) Adapun penilaian yang dilakukan oleh guru adalah soal tes hasil belajar,
kegiatan siswa pada saat mengerjakan LAS, dan angket respon siswa
terhadap upaya pelestarian budaya batik di Madura
3) Terlihat bahwasannya kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan pengetahuan prasyarat dapat dikategorikan telah
terpenuhi
4) Perbaikan dalam penyusunan RPP, bahan ajar, LAS, dan penambahan
media pembelajaran media batik
5) Kegiatan siswa pada saat mengerjakan LAS, dan angket respon siswa
terhadap pelestarian budaya lokal
6) Penelitian ini diakhiri sampai pada kegiatan pembelajaran di siklus II
Pada data tersebut terdapat kesalahan tanda titik (.) yaitu tidak ada tanda titik (.) di
bagian akhir kalimat sehingga terjadi kesalahan penulisan. Berdasarkan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) edisi V tanda titik (.) digunakan pada akhir kalimat
pernyataan. Penggunaan tanda titik (.) juga dipaparkan oleh Ariyanti (2019:15) bahwa
tanda titik (.) dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Jadi, penulisan yang benar ialah
sebagai berikut :

4
 Peningkatan hasil belajar siswa dengan media batik dalam pembelajaran
matematika pada materi segi banyak.
 Adapun penilaian yang dilakukan oleh guru adalah soal tes hasil belajar,
kegiatan siswa pada saat mengerjakan LAS, dan angket respon siswa
terhadap upaya pelestarian budaya batik di Madura.
 Terlihat bahwasannya kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan pengetahuan prasyarat dapat dikategorikan telah
terpenuhi.
 Perbaikan dalam penyusunan RPP, bahan ajar, LAS, dan penambahan
media pembelajaran media batik.
 Kegiatan siswa pada saat mengerjakan LAS, dan angket respon siswa
terhadap pelestarian budaya lokal.
 Penelitian ini diakhiri sampai pada kegiatan pembelajaran di siklus II.
2. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Koma (,).
1) Selain itu suasana belajar matematika akan lebih menyenangkan.
2) Dengan demikian kemampuan berpikir kritis siswa dapat tumbuh dengan
logis, sistematis, cermat, efektif, dan efisien.
3) Oleh karena itu sebagai sarana untuk menjadikan pembelajaran lebih
bermakna, kontekstual dan menyenangkan.
Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V tanda koma (,) digunakan di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat. Penggunaan tanda koma (,)
juga dijelaskan oleh Ariyanti (2019:23) tanda baca koma (,) yang sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yaitu ungkapan penghubung antar kalimat
menggunakan tanda koma, tetapi pada kalimat di atas tidak menggunakan yang hal
tersebut merupakan kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma (,).
4) Proses pembelajaran tidak hanya meliputi aspek guru dan siswa tetapi
penggunaan media pembelajaran juga merupakan hal yang sangat penting
dalam keberhasilan pembelajaran.
5) Ketuntasan belajar pada pra siklus diperoleh 6 siswa tuntas sedangkan 10
orang siswa tidak tuntas.
Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V tanda koma (,) digunakan
sebelum kata penghubung dalam kalimat majemuk pertentangan. Hal ini juga
dipaparkan oleh Ariyanti (2019:15) bahwa penggunaan tanda koma (,) dipakai

5
sebelum kata penghubung dalam kalimat majemuk (setara). Namun, pada kalimat di
atas tidak menggunakan tanda koma sebelum kata penghubung, hal itu termasuk
kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma (,).
6) Melalui pendidikan kita dapat menghasilkan SDM.
Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V tanda koma (,) digunakan
untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Hal itu sesuai
dengan pendapat dari Retnosari (2015:56) tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Namun, pada kalimat di atas tidak menggunakan tanda koma (,) untuk memisahkan
antara anak kalimat dengan induk kalimat.
7) Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Aengbaja Kene’ III
Kec Bluto Kab Sumenep.
Pada data tersebut terdapat kesalahan tanda koma(,) yaitu tidak menggunakan tanda
koma (,) setelah menuliskan alamat. Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
edisi V tanda koma (,) digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah yang ditulis
berurutan.
Dari beberapa kesalahan penggunaan tanda koma (,) pada kalimat di atas, maka
penulisan serta penggunaan tanda koma (,) yang benar ialah sebagai berikut:
 Selain itu, suasana belajar matematika akan lebih menyenangkan.
 Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis siswa dapat tumbuh dengan
logis, sistematis, cermat, efektif, dan efisien.
 Oleh karena itu, sebagai sarana untuk menjadikan pembelajaran lebih
bermakna, kontekstual dan menyenangkan.
 Proses pembelajaran tidak hanya meliputi aspek guru dan siswa, tetapi
penggunaan media pembelajaran juga merupakan hal yang sangat penting
dalam keberhasilan pembelajaran.
 Ketuntasan belajar pada pra siklus diperoleh 6 siswa tuntas, sedangkan 10
orang siswa tidak tuntas.
 Melalui pendidikan, kita dapat menghasilkan SDM .
 Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Aengbaja Kene’ III,
Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.

6
3. Kesalahan Penggunaan Tanda Hubung (-).
1) Mengembangkan kreativitas untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari hari.
2) Model-model bangun datar yang terbuat dari batik berwarna warni.
3) Soal tes siswa dirancang dengan menggunakan lembaran lembaran.
4) Dengan motif yang berbeda beda.
5) Filosofi asal usul batik di Sumenep.
Pada data tersebut terdapat kesalahan tanda hubung (-) yaitu seharusnya terdapat
tanda hubung (-) pada pengulangan kata sehari hari, berwarna warni, lembaran
lembaran, berbeda beda dan asal usul karena tanda hubung berdasarkan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) edisi V digunakan untuk menyambung unsur bentuk ulang.
Jadi, penulisan yang sesuai dengan kaidah penggunaan tanda hubung yang benar
ialah sebagai berikut:
 Mengembangkan kreativitas untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
 Model-model bangun datar yang terbuat dari batik berwarna-warni.
 Soal tes siswa dirancang dengan menggunakan lembaran-lembaran.
 Dengan motif yang berbeda-beda.
 Filosofi asal-usul batik di Sumenep.
4. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik Dua (:).
1) Fase 4 : Membimbing kelompok belajar
Kesalahan di atas terdapat pada tanda titik dua (:) tidak boleh ada spasi sebelumnya.
Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V tanda titik dua (:) digunakan
pada akhir suatu pernyataan lengkap yang langsung diikuti perincian atau
penjelasan. Jadi, penulisan yang benar sebagai berikut:
 Fase 4: Membimbing kelompok belajar
b. Kesalahan Penggunaan Kata Depan.
1) Terwujudnya SDM yang unggul, bermartabat ditengah kemajuan era
globalisasi.
Pada data tersebut terdapat kesalahan tentang kata depan yaitu kata ditengah yang
seharusnya dipisah karena berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V
kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Menurut Retnosari (2015:56) kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata

7
yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai
satu kata. Jadi, penulisan yang sesuai ialah sebagai berikut:
 Terwujudnya SDM yang unggul, bermartabat di tengah kemajuan era
globalisasi.
c. Kesalahan Penggunaan Huruf Abjad.
1) Dari sejak dini, Siswa wajib untuk dikenalkan pada potensi lokal.
2) Hal ini yang harus menjadi fokus perhatian para Pendidik matematika.
3) Salah satu yang menjadi keunggulan daerah Bluto adalah Batik.
4) Di produksi ke luar Daerah.
5) Ketuntasan belajar Pada siklus II diperoleh 13 siswa tuntas.
Pada data tersebut terdapat kesalahan huruf abjad yaitu Siswa, Pendidik, Batik,
Daerah, dan Pada yang seharusnya tidak ditulis dengan huruf abjad karena huruf
abjad digunakan pada huruf pertama kata di awal kalimat sedangkan kata-kata pada
kalimat di atas tidak termasuk sehingga terjadi kesalahan penggunaan huruf abjad.
Hal ini sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V bahwa jika huruf
tidak di awal kalimat harus menggunakan huruf non-kapital. Jadi, penulisan yang
sesuai ialah sebagai berikut:
 Dari sejak dini, siswa wajib untuk dikenalkan pada potensi lokal.
 Hal ini yang harus menjadi fokus perhatian para pendidik matematika.
 Salah satu yang menjadi keunggulan daerah Bluto adalah batik.
 Di produksi ke luar daerah.
 Ketuntasan belajar pada siklus II diperoleh 13 siswa tuntas.
d. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital.
1) pada siklus II hasil angket menunjukkan 14 orang siswa.
2) siswa juga belajar dengan asyik dan menyenangkan.
3) Selain itu, di kecamatan bluto, banyak potensi lokal.
4) desa Pakandangan Barat, pakandangan tengah.
5) dengan memasukkan pemanfaatan potensi lokal.
6) kemudian siswa diminta untuk mengelompokkan bangun datar.
Pada data tersebut terdapat kesalaha pada penggunaan huruf kapital. Berdasarkan
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) edisi V yang menyatakan bahwa huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat dan digunakan dalam penulisan
huruf pertama nama geografi. Hal ini selaras dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa

8
Indonesia bahwa penulisan pada kalimat di atas disalahkan, karena penggunaan
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Penulisan yang sesuai
ialah:
 Pada siklus II hasil angket menunjukkan 14 orang siswa.
 Siswa juga belajar dengan asyik dan menyenangkan.
 Selain itu, di Kecamatan Bluto, banyak potensi lokal.
 Desa Pakandangan Barat, Pakandangan Tengah.
 Dengan memasukkan pemanfaatan potensi lokal.
 Kemudian siswa diminta untuk mengelompokkan bangun datar.
e. Kesalahan Penggunaan Kata Tidak Baku.
1) Pada jaman global seperti sekarang ini.
2) Diperoleh prosentase ketuntasan belajar .
Kesalahan penggunaan kata tidak baku terdapat pada kata jaman, dan prosentase.
Kata yang tepat berdasarkan KBBI V yaitu kata jaman menjadi zaman, dan kata
prosentase menjadi persentase. Jadi, penulisan yang sesuai ialah sebagai berikut:
 Pada zaman global seperti sekarang ini.
 Diperoleh persentase ketuntasan belajar .
f. Kesalahan Tipografi.
1) Bermafaat dalam kehidupan sehari- hari.
2) Karena terintegrasi dengan kehitupan nyata yang dialami siswa.
3) Soal-soal matematika berbatuan media batik.
4) Komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kogniitif siswa.
5) Serta melakukan pengukuran besaran sudut mendisdiskusi dengan
anggota.
6) Meliputi kegiatan pembuataan perangkat pembelajaran.
7) Penayangan proses pembuatan barik dan jenis-jenis motif batik.
8) Siswa dimnta untuk menyebutkan bentuk benda datar yang terdapat dalam
motif batik.
9) Selanjutnya, guru meinta siswa untuk membuat tangram dengan berbagai
lipatan.
10) Diperoleh bentuk-bentuk segi banyak yang meruakan hasil ekplorasi kain
batik.
11) Kain batik tang digunting.

9
12) Tentang bangun yang termasuk segi banyak bertauran dan tidak beraturan.
13) Penelitian ini dikhiri sampai pada kegiatan pembelajaran di siklus II.
Pada data di atas terdapat banyak kesalahan kata saat mengetik atau typing seperti
kata bermafaat, meruakan, ekplorasi dan lainnya. Kesalahan dalam mengetik
merupakan kesalahan alamiah dari penulis. Jadi, kesalahan ini agar bisa diminimalisir
oleh penulis dengan lebih memperhatikan pada saat menuangkan ide serta gagasannya
dalam bentuk tulisan. Perbaikan kata yang salah di atas, ialah sebagai berikut:
 Kata bermafaat seharusnya ditulis bermanfaat.
 Kata kehitupan seharusnya ditulis kehidupan.
 Kata berbatuan seharusnya ditulis berbantuan.
 Kata kogniitif seharusnya ditulis kognitif.
 Kata mendisdiskusi seharusnya ditulis mendiskusikan.
 Kata pembuataan seharusnya ditulis pembuatan.
 Kata barik seharusnya ditulis batik.
 Kata dimnta seharusnya ditulis diminta.
 Kata meinta seharusnya ditulis meminta.
 Kata meruakan seharusnya ditulis merupakan.
 Kata ekplorasi seharusnya ditulis eksplorasi.
 Kata tang seharusnya ditulis yang.
 Kata bertauran seharusnya ditulis beraturan.
 Kata dikhiri seharusnya ditulis di akhiri.
g. Kesalahan Penggunaan Kata yang Mempunyai Makna yang Sama.
1) Kegiatan aktivitas siswa pada saat mengerjakan LAS, dan angket respon
siswa terhadap upaya pelestarian budaya batik di Madura.
Kesalahan yang terjadi pada kata kegiatan dan aktivitas merupakan pemborosan kata
sehingga dianggap tidak efektif. Pada dasarnya dua kata tersebut mempunyai tujuan
dan makna yang sama. Berdasarkan KBBI V kegiatan memiliki arti aktivitas dan
aktivitas memiliki arti kegiatan, maka dua kata tersebut dapat diganti dengan satu kata
menjadi kegiatan. Jadi, penulisan yang sesuai sebagai berikut:
 Kegiatan siswa pada saat mengerjakan LAS, dan angket respon siswa terhadap
upaya pelestarian budaya batik di Madura.

10
h. Kesalahan Penggunaan Huruf Tebal.
1) Agusriyanti Puspitorini, Lilis Mariyatul Fitriyah, Iwan Kuswandi
Kesalahan terdapat pada penggunaan huruf tebal. Pada nama orang tidak perlu
menggunakan huruf tebal, karena berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
edisi V huruf tebal hanya digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah
ditulis miring dan digunakan untuk menegaskan bagian karangan, seperti bab atau
subbab. Penggunan huruf tebal ini juga dapat dipakai untuk mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata atau kelompok kata dalam sebuah kalimat.
Jadi, penulisan yang sesuai sebagai berikut:
 Agusriyanti Puspitorini, Lilis Mariyatul Fitriyah, Iwan Kuswandi

11
Kebenaran Kata Menurut EYD (Ejaan yang Disempurnakan) Edisi V

1. Kebenaran penggunaan huruf miring.


Pada kata “image, controling”. Penggunaan huruf miring sudah sesuai dengan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD) edisi V karena huruf miring digunakan untuk
menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
2. Kebenaran penggunaan singkatan.
Pada kata “SDM”. Penggunaan singkatan sudah sesuai dengan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) edisi V karena singkatan termasuk akronim yang terdiri atas
huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
3. Kebenaran penggunaan huruf kapital.
Pada nama negara “Thailand, Malaysia, dan Palestina”. Penggunaan huruf kapital
pada nama negara tersebut sudah sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
karena huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Pada penulisan nama “Agusriyanti Puspitorini, Lilis Mariyatul Fitriyah, Iwan
Kuswandi”. Penggunaan huruf kapital tersebut sudah sesuai karena huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
4. Kebenaran penggunaan huruf tebal.
Pada kata “PENDAHULUAN, METODE PENELITIAN, HASIL DAN
PEMBAHASAN”. Penggunaan huruf tebal sudah sesuai dengan Ejaan yang
Disempurnakan (EYD) edisi V karena huruf tebal digunakan untuk menegaskan
bagian karangan, seperti bab atau subbab.
5. Kebenaran penggunaan tanda titik dua (:).
Pada kalimat “Fase 5: Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik”.
Penggunaan tanda titik dua sudah sesuai karena tanda titik dua digunakan sesudah
kata atau frasa yang memerlukan pemerian.

12
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa banyak kesalahan – kesalahan
yang ditemukan dalam karya ilmiah tersebut. Kesalahan tersebut ialah kesalahan penggunaan
ejaan yang meliputi:
1. Kesalahan penggunaan tanda baca, seperti kesalahan penggunaan tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda hubung (-), dan tanda titik dua (:).
2. Kesalahan penggunaan kata depan.
3. Kesalahan huruf abjad.
4. Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Selain kesalahan penggunaan ejaan, adapun kesalahan lainnya yang meliputi kesalahan
penggunaan kata tidak baku, kesalahan tipografi, dan kesalahan penggunaan kata yang
mempunyai makna yang sama. Kesalahan-kesalahan tersebut didasari karena penulis kurang
memperhatikan kaidah-kaidah dalam penulisan karya tulis ilmiah. Untuk meminimalisir
kesalahan-kesalahan yang terdapat pada karya tulis ilmiah penulis dapat menggunakan
ataupun melihat Ejaan yang Disempurnakan atau yang biasa dikenal dengan EYD edisi V.
Karena di dalam EYD edisi V telah dicantumkan apa saja yang menjadi kaidah dalam
menulis karya ilmiah agar penulisan karya ilmiah selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Selain
kesalahan, adapun kebenaran yang dapat ditemukan, diantarnya sebagai berikut:
1. Kebenaran penggunaan huruf miring.
2. Kebenaran penggunaan singkatan.
3. Kebenaran penggunaan huruf kapital.
4. Kebenaran penggunaan huruf tebal.
5. Kebenaran penggunaan tanda titik dua (:).

13
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Riri. 2019. “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca, dan
Penulisan Kata Pada Koran Mercusuar”. Jurnal Bahasa dan Sastra Vol.4
No.4.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2022. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan Edisi Kelima. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Gunawan, H.I., & Retnawati, S. 2017. “Analisis Kesalahan Ejaan Pada Makalah Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pamulang”. EDUKA: Jurnal Pendidikan Hukum dan Bisnis Vol.2 No.2.
KBBI. 2022. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. Jakarta: Badan Pengembangan
Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Kuswandi, Iwan. 2017. “Penggunaan Media Batik Madura dalam Pembelajaran Matematika
Siswa Kelas IV SDN di Kec Bluto Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Lokal
Madura”. Vol.2.
Maulida, Utami. 2021. “Kesalahan Berbahasa Tataran Ejaan, Morfologi, dan Sintaksis
Skripsi Mahasiswa Program Studi PGMI Binamadani”. Dirasah: Jurnal
Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam Vol.4 No.1.
Rahmaningsih, P. 2016. “Mengajarkan Ejaan Pada Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah
Guru “COPE”. 1.
Retnosari, Eko Ira. 2015. ”Penggunaan Ejaan Pada Jurnal Buana Pendidikan FKIP
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya”. Jurnal Buana Pendidikan Vol.11
No.21.
Rosdiana, Amaliah Lilis. 2020. “Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) Pada
Karya Ilmiah Mahasiswa”. BAHTERA INDONESIA: Jurnal Penelitian
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol.5 No.1.
Sudarti, Nila. 2017. “Sukses dalam Penulisan Karya Ilmiah”. Jurnal Dialog Vol.VI No.I.
Tim Pengembangan Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

14

Anda mungkin juga menyukai