Tampak ruang BK terdapat meja guru BK dengan plakat nama di atasnya “Sumarmi S.psi”.
terdapat seorang guru memasuki ruangan yang diikuti oleh tiga murid lainnya yakni Julia, Asma,
dan Ani.
Sumarmi ; masuk, duduk (sembari menunjuk kursi yang terdapat di depan meja)
Sumarmi : ini sudah ketiga kalinya kalian mbolos sekolah, sebenarnya kalian ini kenapa?
Apa ada yang mau di ceritakan sama ibu.
Ketiga murid itu tertunduk diam mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh bu Sumarmi.
Suarmi : coba Julia ceritakan apa yang sebenarnya terjadi sama kamu.
Ayah Julia: (membuka pintu kamar Julia, dan melihat Julia yang rebahan sambil bermain hp di
atas kasur) kok hp terus yang kamu pegang bukunya kapan? (nada suara ayah
semakin meninggi) awas ya kalau sampai nilai kamu turun lagi semester ini ayah
sobek-sobek semua poster k-pop gak jelas kamu itu.
Julia : apaan sih ayah dateng-dateng marah-marah inikan hari minggu aku juga pengen libur.
Ayah : oh kamu mau libur, ya udah libur makan kamu hari ini. (Ayah berjalan keluar
meninggalkan Julia sendirian di kamar)
Bunda Julia: hp nya di taruh dulu mbak, udah gak papa ayah emang gitu orangnya (sembari
memeluk Julia)
Julia : (menangis tersedu-sedu) kenapa ayah selalu marah-marah sama Lia sih Bun, tapi ayah
nggak pernah tuh marah sama mas padahal mas selalu main jarang di rumah, adek juga
gitu tiap hari ngegame tapi ayah nggak pernah marah-marah sma adek.
INT – RUANG BK – SIANG
Sunarmi : Oh, jadi begitu ceritanya lalu bagaimana dengan asma? Kenapa kamu sampai
membolos 3X nak?
Pukul 23.00 WIB Suasana hening di malam hari, Asma pulang menaiki ojol hijau, seusai
mengikuti kegiatan ekskul teater hingga larut malam. Asma khawatir jika pulang kerumah mama
dan papa akan memarahi karena mamanya menelpon berkali-kali.
Drrrrrrrt drrrt drrrt drrrt (suara ponsel Asma berbunyi telpon dari mamanya)
Sesampainya di rumah, suasana terasa hening, dipecahkan suara pintu berderit ckreeeeeet
Mama : (mama Asma langsung menuju ruang tamu) Wa’alaikumsalam nak Ya Allah kamu
habis dari mana saja nak? Mama telpon kamu berkali kali gak aktif, telpon teman-
teman kamu, yusrina indi sampai Yudha mereka juga gak tau. Ini juga jidatmu
kenapa? Kok bisa diperban kayak gitu? (merasa khawatir)
Asma : aku habis latihan teater ma, terus nggak sengaja kejedot. besok mau ada pentas
seni jadi harus siapin properti dan yang lainnya. lagian hp aku ku cash dikelas. Baru
ku nyalain tadi ketika mau pulang.
Mama : Yasudah, langsung bersih diri dan tidur eeeh sudah sholat isya belom?
Asma berjalan menuju kamarnya, namun asma berbalik kearah mamanya kembali
Asma : eh maa papa enggak nyariin aku?
Mama : enggak tuuh papa lagi nnton siaran berita liputan malam.
Papah : oh, sudah pulang (sambil melihat kening asma yang terluka tanpa berkata
apapaun)
Asma dengan muka kesal karena papah nya yang nggak peduli kepadanya langsung masuk
kamar dan membanting tasnya ke kasur.
Asma (Monolog):kenapa siiihhh papah gak pernah perhatian sama aku,?dulu waktu aku jatuh
dari sepeda papah pun cuek gak care bahkan sekarangpun nggak peduli sama keningku, aku
pulang malam gak peduli juga, tp giliran isma kenapa napa, langsung bertindak huhh. Apasih
bedanya aku sama isma sampe papa segitunya ke aku.
Asma : jadi gitu bu, saya bolos karena sebenernya pengen papa juga perhatiin asma
Sumari : tapi nggak selalu begitu cara untuk mendapatkan perhatian orang tua asma.
Bapak : (dengan senyum penuh sembari melambaikan tangan ke arah putri kesayangannya
Ani) anak bapak, sini nak bpk disini
Ani : aduh apa sih bapak malu”in iiihhh (berjalan agak berlari sembari menutupi
wajahnya)
Bapak besok jangan jemput Ani lagi, Ani kan udh gede bisa pulang sendiri, malu
atuh di jemput terus kyak anak kecil.
Sesampianya di rumah bpk langsung menyiapkaban makan siang untuk Ani. Setelah Ani
mengganti bajunya ia berniat menyiapkan makan siang namun bapak sudah menyiapkanya.
Dengan wajah sedikit jengkel Ani berjalan ke ruang makan.
Ani : bapak….biar Ani aja yang nyiapain, kan Ani sudah bilang berkali-kali.
Bapak : sudah neng, biar bapak saja, kamu habis sekolah pasti capek. Sok atuh duduk
keburu makanannya dingin. (baru saja bapak duduk Ani mengomel lagi).
Ani : (mata berkaca-kaca) bapak… neng teh sudah cukup besar untuk ngurus diri
sendiri, neng the juga sudah mengikhlaskan ibuk. Jadi bapak nggak usah mencoba
gantiin ibuk, neng the sudah seneng ada bapak. (sebelum tamabah menngis Ani lari
masuk kedalam kamar)
INT-RUANG BK
Bu sumarni : jadi gitu ceritanya, terus ibu mau Tanya kepada kalian. Alasan kalian bolos
sekolah itu apa?
Julia : saya sudah jenuh bu, dirumah dimarahi terus sama ayah. Padahal saya sudah
mencoba menjalani kewajiban sebagai anak.
Bu Sumarni: kalau kamu Ani kenapa? Padahal kamu kelihatannya nggak ada masalah apapun
dengan bapak kamu…
Ani: justru itu bu, saya Cuma ingin bapak tahu kalau beliau tidak perlu menahan semuannya
sendirian jadi saya ingin bapak marah dngan cara sya ini. Mungkin itu terkesan kekanakan, tp
saya cua mau tau kalau saya selalu ada untuk bapak.
Bu Sumarni: kalian ini ada-ada saja. Sebenarnya ayah, papa, bapak semuanya sama saja sama-
sama menyayangi kalian cuman kalian saja yang nggak tahu. Ayah papa bapak kalian memiliki
cara sendiri untuk menunjukkan kasih sayangnya. Sampai sini kalian faham?
PENYELESAIAN
Bunda Julia: (menghela nafas) ayah kalau memarahi Julia jangan berlebihan dia juga butuh
ruang untuk diri nya sendiri.
Ayah Julia: ayah terlalu takut akan masa depan Julia, ayah takut Julia belum bisa menghadapi
dunia yang keras ini. Karena Julia putri kita satu-satunya. Bagaimana jika kakak dan adiknya
sudah berkeluarga ayah juga nantinya akan meninggal, siapa yang akan menjagannya?
Bunda Julia: ayah… jangan ngomong gitu Julia pasti baik-baik saja. Dia putri kita yang kuat, adi
ayah secukupnya saja memarahinya. Sudah ayah anak-anak selepas ini pulang dari sekolah
bunda mau nyiapin makan siang dahulu.
Setelah kejadian