Anda di halaman 1dari 3

Model TCP/IP

Model TCP/IP diusulkan pertama kali untuk menstandardisasi komunikasi


antarperangkat di jaringan. Lantas, apa bedanya dengan model OSI? Seperti yang
dibahas sebelumnya model OSI merupakan model teoretis dan tidak memiliki
implementasi praktis, sementara model TCP/IP lebih praktis dan digunakan hingga
saat ini. Perbedaan lainnya adalah model OSI memiliki 7 layer, sedangkan model
TCP/IP hanya memiliki 5 layer.

Di beberapa sumber, mungkin Anda akan menemukan adanya model TCP/IP yang memiliki 4
layer. Model TCP/IP dengan 4 layer (kerap juga disebut sebagai original TCP/IP
model) dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Model ini memiliki
4 layer dan didefinisikan di dalam RFC 1122 yang dirilis kala itu pada tahun 1989.
Layer yang dimilikinya antara lain: application layer, transport layer, internet
layer, dan link layer.

Kini model tersebut telah diperbarui dengan memiliki 5 layer. Model TCP/IP terbaru
ini memecah layer paling bawah (link layer) menjadi dua, yakni data link layer dan
physical layer. Model ini juga mengubah nama internet layer menjadi network layer.
Jadi, kelima layer tersebut adalah application layer, transport layer, network
layer, data link layer, dan physical layer.

dos:6f63c69b4f52fb2204b0b4191201745520220213163531.png

Mungkin sekarang Anda bertanya-tanya, “Kenapa model TCP/IP terbaru memecah link
layer menjadi dua layer: data link layer dan physical layer?”

Jadi, begini. Pada masa itu, kita tidak memiliki banyak opsi untuk terkoneksi ke
jaringan, mentok-mentok hanya kabel dengan spesifikasi tertentu saja. Hal itu
membuat tidak masuk akal untuk memecah koneksi fisik (physical connection) dari
pengiriman data (data delivery). Bandingkan dengan masa kini, kita memiliki
Ethernet, Wi-Fi, Fiber optic, dan masih banyak lainnya. Oleh sebab itu, sekarang
kita memecahnya menjadi 2 layer (data link layer dan physical layer) alih-alih 1
(hanya link layer).

Sebelum lanjut, kita sepakati dulu yuk. Saat kita menyebutkan model TCP/IP, yang
dimaksud adalah model TCP terbaru dengan 5 layer, bukan yang original. Setuju? Oke,
mari kita lanjut.

Sekarang mari kita bandingkan kembali antara model OSI dengan model TCP/IP. Jika
Anda perhatikan dengan saksama, application layer, presentation layer, dan session
layer pada model OSI telah diganti dengan application layer saja di model TCP/IP.
Selain itu, setiap layer-nya masih sama.

dos:c0302321aa0c739555c135d92f5906b520220213165301.png

Di setiap lapisan model TCP/IP, terdapat serangkaian protokol tertentu yang


digunakan untuk membantu komunikasi melalui jaringan. Tabel di bawah ini
menunjukkan urutan layer, nama layer, dan protokol yang digunakan.

dos:1f359ce8e2d36ca4b2f6d7078a2ad80820220213165345.png

Mari kita bahas satu per satu.

Application layer (Layer 5)


Application layer dalam model TCP/IP menggabungkan sebagian besar fungsi yang
dilakukan oleh session layer dan presentation layer dari model OSI.

Ada banyak protokol yang hadir di layer ini, seperti HTTP (Hypertext Transfer
Protocol) yang memungkinkan Anda menjelajahi web, SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol) untuk mengirim dan menerima email, FTP (File Transfer Protocol) untuk
pengiriman file, SSH (Secure Shell) untuk remote login, DNS (Domain Name System)
untuk sistem penamaan website, DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) untuk
pemberian alamat IP otomatis, dan masih banyak lainnya.

Transport layer (Layer 4)


Perangkat lunak jaringan biasanya dibagi menjadi kategori client dan server.
Aplikasi client memulai request (permintaan) data dan perangkat lunak server
melakukan response (menjawab) atas permintaan tersebut melalui jaringan.
dos:2c05fcc7bdca5929ced1fab7005f0c4620220213165509.gifSebuah komputer bisa jadi
menjalankan beberapa aplikasi client secara bersamaan, misal menjalankan program
email dan web browser di satu PC yang sama. Di sisi lain, satu komputer juga bisa
menjalankan beberapa layanan server sekaligus, contohnya mungkin menjalankan email
server dan web server di komputer server yang sama.

Kendati demikian, sebuah email akan berakhir di aplikasi email dan halaman web akan
berakhir di browser. Kalau dipikir-pikir, kenapa bisa begitu ya? Hal ini bisa
terjadi salah satunya berkat peran transport layer.

Transport layer bertanggung jawab untuk memilah program client dan server mana yang
seharusnya mendapatkan data. Protokol yang digunakan di layer ini adalah TCP
(Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).

Perbedaan besar antara keduanya adalah TCP menyediakan mekanisme untuk memastikan
bahwa data dikirimkan dengan andal, sementara UDP tidak. Ini karena TCP adalah
protokol berorientasi koneksi (connection-oriented) yang oleh karenanya ia
menyediakan pengiriman data yang andal (reliable data delivery). Di sisi lain, UDP
merupakan protokol yang tidak memiliki koneksi (connectionless) sehingga pengiriman
datanya tak dapat diandalkan (unreliable data delivery). Kita akan pelajari
perbedaan keduanya lebih lanjut di submodul berikutnya.

Intinya, baik TCP maupun UDP, keduanya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
data sampai ke aplikasi yang tepat yang berjalan di komputer yang sesuai.

Network layer (Layer 3)


Network layer memungkinkan jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain
melalui perangkat yang dikenal sebagai router. Layer ini bertanggung jawab untuk
mengirimkan data ke seluruh kumpulan jaringan.

Pikirkan ketika perangkat di jaringan rumah Anda terhubung dengan server di


internet. Layer inilah yang membantu untuk mendapatkan data di antara dua lokasi
tersebut.
dos:214e8e9678304b2623e54748ffd16ed620220213165720.pngProtokol yang paling umum
digunakan pada lapisan ini dikenal sebagai IP atau Internet Protocol. IP adalah
jantung dari internet dan hampir semua jaringan di seluruh dunia.

Data link layer (Layer 2)


Layer kedua dalam model TCP/IP dikenal sebagai data link layer. Data link layer
bertanggung jawab untuk mendefinisikan cara umum untuk menafsirkan sinyal sehingga
perangkat jaringan dapat berkomunikasi satu sama lain.

Banyak protokol yang hadir di layer ini, tetapi yang paling umum dikenal sebagai
Ethernet dan WiFi.

Physical layer (Layer 1)


Serupa dengan namanya, layer ini mewakili perangkat fisik yang menghubungkan
komputer di jaringan, termasuk spesifikasi untuk kabel jaringan dan konektor yang
menghubungkan perangkat, serta spesifikasi yang menjelaskan bagaimana sinyal
dikirim melalui koneksi tersebut. Contohnya adalah 10 Base T (standar untuk
mengimplementasikan jaringan berbasis teknologi Ethernet) dan 802.11 (standar
jaringan wireless atau Wi-Fi).
dos:114c95394146dca86f7c73add443445e20220213170030.png

Jika Anda masih kebingungan soal layer yang ada di model TCP/IP, anggaplah layer
itu seperti aspek-aspek yang ada di proses pengiriman paket.

dos:4fc6e74445dea1e0ba54ac160838f22220220213170132.png

Berikut uraiannya:

Physical layer adalah truk pengiriman dan jalan raya.


Data link layer membantu truk pengiriman berpindah dari satu persimpangan ke
persimpangan berikutnya.
Network layer mengidentifikasi jalan mana yang perlu diambil untuk pergi dari
alamat A ke alamat B.
Transport layer memastikan bahwa petugas pengiriman tahu pintu mana yang harus
diketuk sehingga paket terkirim ke penerima yang tepat.
Application layer adalah isi dari paket itu sendiri.
Mudahkan memahaminya? Di modul selanjutnya kita akan mengenal setiap protokol
jaringan yang ada di masing-masing layer pada model TCP/IP. Penasaran, bukan? Yuk,
kita meluncur ke modul selanjutnya!

Anda mungkin juga menyukai